JURUSAN ARSITEKTUR FALKUTAS TEKNIK SISPIL & PERENCANAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA 2010
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099 Page 1
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
BAB I PENDAHULUAN
Pada abad 21 dunia arsitek seakan-akan tidak mempunyai tujuan dan gaya yang baku dalam berarsitektur. Dimana jawaban yang selalu muncul selalu tidak pasti dan cenderung menimbulkan masalah baru. Bagaimana arsitektur dapat merespon permasalahn lingkungan sekitar yang terus berkembang ?Mengapa bangunan yang dibangun meninggalkan bentukan tradisional tanpa alasan yang jelas?. Ketika angka kelahiran manusia naik drastis dan kualitas hidup manusia mengalami penurunan, maka dibutuhkan seorang arsitek yang kreatif yang bisa menjadi penengah masalah yang ada tanpa meninggalkan manusia dan lingkungan yang terus berkembang. Tadao Ando adalah salah satu penciptanya ide tersebut, beliau adalah praktisi arsitektur kelahiran Osaka, Jepang peraih Pritzker Architecture Prize 1995 . Beliau ini tidak pernah menempuh pendidikan formal arsitektur. Ando memiliki pandangan dan gaya arsitekturnya sendiri yang didapatkannya dari “his direct experiences, not taught intellectualism”(RMIT Architecture Wiki, 2008) . Ando belajar otodidak dengan membaca buku arsitektur dan mengamati bangunan arsitektural di penjuru Jepang, Eropa dan Amerika lebih intens dari yang orang biasa bisa lakukan. Arsitektur Ando adalah suatu bentuk orisinalitas dan tidak terikat dengan konvensi yang ada. “… his powerful inner vision, ignores whatever movements, schools or styles that might be current, creating buildings with form and composition related to the kind of life that will be lived there.” (The Pritzker Architecture Prize, 1995) Ando memperlakukan setiap karyanya sebagai sebuah ”places of habitation not as abstract design in a landscape”(Lacy dalam The Pritzker Architecture Prize, 1995)). Ando tidak berangkat dari sebuah konsep abstrak, metafora, atau gaya arsitektur tertentu dan juga tidak mengejar bentuk fisik semata dalam merancang karyanya, melainkan fokus pada usahanya menciptakan sebuah tempat tertentu yang akan ditinggali oleh pribadi tertentu. “The value of (this building) as architecture does not necessary come from some stylistic method or abstract concept aimed at…it comes instead from a fundamental way of thinking
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 2
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
about building a house for an inhabitant. Ando’s approach is to connect the art of building to the art of living.” (Taki dalam The Pritzker Architecture Prize, 1995) Ando dikenali karyanya dengan bentukan yang berasal dari geometri dasar yang sederhana. Ketika ditanya tentang apa arti arsitektur baginya, Ando menjawab ”chohatsu suru hako”, yang bila diartikan dalam Bahasa Inggris adalah ”a box that provokes” (The Pritzker Architecture Prize, 1995). Ini mengantarkan pemahaman bahwa dalam setiap penciptaan karyanya bukan pencapaian bentuk yang dituju oleh Ando, melainkan apa yang bisa dihadirkan dari keberadaan bentuk tersebut, sesederhana apapun bentuknya. ”I care not for interesting forms but for the spatiality of forms. Through the medium of simple geometrical forms, I seek to introduce a diversity of intentions and emotions and to take into account intangible factors…” (Ando, 1988) Kreativitas karya Ando terlihat memukau justru karena muncul dari kesederhanaan bentuk. Baginya bentuk fisik tidak berarti apa-apa, karena ruang yang ia hadirkan memiliki makna yang lebih maya sekaligus kaya dibanding bentuk fisik yang sespektakuler apapun. Ini adalah karakteristik utama dari Tadao Ando, “…using a geometric simplicity which reveals a subtlety and richness in spatial articulation.” (www.greatbuildings.com, 2007). Ando menyebutkan dua fitur sebagai karakter utama dalam karyanya, “a use of limited material, which have their texture exposed, and a ambiguous articulation of the function of space” (Ando, 1977). Dua atribut utama ini dikembangkan Ando dalam bangunan yang dirancang untuk menjalin “komunikasi langsung” dengan alam, yakni dengan menghadirkan elemen alami dari alam. Aspek alami (emptiness) seperti cahaya, angin, dan air adalah apa yang dicoba dihadirkan Ando ke dalam ruang bentuknya karya-karyanya. Untuk itu Ando seringkali mengadopsi metode enclosed space dalam karyanya, “the primary significance of enclosure is the creation of a place for oneself, an individual zone, within society” (Ando, 1977) sebutnya. Walau terdengar sebaliknya, di tangan Ando ketertutupan dan keterpisahan ini mampu membuat komunikasi itu terasa dramatis dan puitis. Sense of sanctuary dalam tiap karya bangunnya memiliki hubungan keruangan yang dipandunya dengan dinding sebagai elemen utama. Dinding dalam karya Ando sebagian besar adalah beton yang ditinggalkannya polos (exposed).
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 3
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
“At times walls manifest a power that borders on the violent. They have the power to divide space, transfigure place, and create new domains. Walls are the most basic elements of architecture, but they can also be the most enriching.” (Ando, 1984) Elemen dinding (materiality) adalah salah satu unsur vokal yang digunakan Ando dalam penciptaan provokasi ruang dalam karyanya . Keberadaan beton-polos-monokrom yang melingkupi immobile enclosed space Ando menghadirkan kesan sunyi dan khidmat, sehingga ketika sedikit saja elemen alami dimasukkan ke dalamnya, sensasi yang dihadirkan menjadi amat dramatis dan puitis. Eksperimen dalam aspek alami yang disusupkan dalam artikulasi bentuk-ruang tertutupnya inilah yang memberikan salah satu definisi chohatsu suru hako-nya Ando. Sebagaimana dikatakan Ando, “I do not believe architecture should speak too much, it should remain silent and let nature in the guise of sunlight and wind speak…They activate space, make us aware of the season, and nurture within us a finer sensitivity.” (Ando, 1984) “Such things as light and wind only have meaning when they are introduced inside a house in a form cut off from the outside world. The isolated fragments of light and air suggest the entire natural world. The forms I have created have altered and acquired meaning through elementary nature (light and air) that give indications of the passage of time and the changing of the seasons, and through connections with human life. Although many possibilities for different kinds of development are inherent in space, I prefer to manifest these possibilities in simple ways…” (Ando, 1982) Konsep arsitektur Ando berorientasi pada manifestasi alam pada bentuk-ruangnya yang sederhana, ”his focus upon nature as the essential counterform to his architecture”(Frampton dalam The Pritzker Architecture Prize, 1995) . Saat komunikasi antara bangunan dan alam ini terjadi maka bentuk-ruang pun melebur dalam batasan yang mengabur namun pada saat yang sama malah makin menjelas. “… when they agree with my aesthetic image, walls become abstract, are negated, and approach the ultimate limit of space. Their actuality is lost, and only the space they enclose gives a sense of really existing. Under these conditions, volumes and projected lights alone float into prominence as hints of the spatial composition.”(Ando, 1982).
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 4
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
John Moris Dixon menyebut karya Ando sebagai sesuatu yang bersifat reductivist namun “… the effect is not to deprive us of sensory richness. Far from it. All of his restraints seem aimed at focusing our attention on the relationships of his ample volumes, the play of light on his walls, and the processional sequences he develops.”(Dixon dalam The Pritzker Architecture Prize, 1995). Tadao Ando menghadirkan arsitekturnya dalam “simplest way imaginable, without clever superimpositions or intermixing, as a collage of pure geometric signs. All excess is spurned, and frugality is exercised in making the composition” (Dal Co, 1995). Dengan bentuk geometri dasar yang sederhana serta detail material yang menolak warna dan elemen dekoratif tak berarti, memang wajar bila Tadao Ando menganggap dirinya sebagai modernis, tapi bukan minimalis yang selama ini kita kenal. Ini karena Ando menghadirkan sesuatu yang lain yang lebih memukau sebagai hasil pendekatan “simplistis”nya. Komposisi geometris karya Ando menjadi lebih berarti bukan karena wujudnya namun karena daya dukungnya akan kehadiran sesuatu yang lain yang mewujud karena bentuk-ruang tersebut. Karya Ando memang sebuah provokasi ruang.
Dalam laporan ini nantinya akan membahas lebih mendalam mengenai Tadao Ando, karya-karyanya, dan latar belakang biografinya dalam upaya membawa arsitektur modern ke arah “simplicity” yang dianggap lebih manusiawi dan universal. Selain itu, dengan mengenal filosofi desain Tadao Ando maka diharapkan bisa menjadi suatu referensi dalam proses desain kita selanjutnya.
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 5
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
STUDI TEORI MANDIRI AR. 641 A
ARSITEKTUR DAN
FILOSOFI
BAB II TADAO ANDO DAN KARYA-KARYANYA
JURUSAN ARSITEKTUR FALKUTAS TEKNIK SISPIL & PERENCANAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA 2010
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099 Page 6
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
BAB II TADAO ANDO DAN KARYA-KARYANYA
Ketika Ando mengamati aliran air dari sungai isuzu mengalir di kuil Ise. Ando menemukan bahwa air itu selalu mengalir dengan indah. Pola air tersebut membuatnya lupa bahwa waktu telah berlalu begitu lama. Pola air yang selalu mengalir di dinding pembatas tersebut membuat perasaan nyaman. Hal itu dikarenakan oleh air yang berasal dari alam terus berubah dan tidak berhenti mengalir. Air mempunyai kekuatan tersembunyi yang berdampak pada kehidupan makhluk hidup. Air mempunyai warna monokrom dan cenderung bening(tanpa warna). Faktanya, warna monokrom alam adalah sebuah bayangan benda jadi air itu dapat dikatakan sebagai kaca. Kesimpulannya Ando mengerti adanya hubungan antara air dan jiwa manusia adalah suatu hal yang tidak terpisahkan. Tadao Ando mencoba menemukan arti arsitek modern dengan mempelajari arsitek Jepang yang cenderung menyangkut hubungan antara manusia dan alam dan arsitektur barat, sebelum akhirnya dia menemukan teori simplicity yang mendunia. Karya-karya beliau yang terkenal adalah:
1.Row House in Sumiyoshi, Osaka, Japan. 2. Meditation Space, Paris, Prancis. 3. Church Of The Light, Ibaraki, Osaka, Japan. 4. Awaji-Yumebutai, Tsuna, Hyogo, Japan. 5. Foundation Francois Pinault Pour I’Art Contemporary, Prancis.
Beliau yang sampai sekarang terus mempengaruhi dunia dengan teori “simplicity”nya ini lahir di Osaka tahun 1941. Ando merupakan salah satu arsitek yang belajar secara autodidak, dan melakukan perjalanan ke Amerika, Eropa, dan Afrika. Tahun 1969, Ando mendirikan Tadao
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 7
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Ando & Associates di Osaka. Ketika ditanya tentang bagaimana beliau menyukai dunia arsitektur, beliau mengatakan pada umur 14 tahun. Pada waktu itu beliau merasa tertarik dari aroma kayu dan perkerjaan tukang kayu disebelah rumahnya. Ando bersama temanya pula membuat denah rancangan bangunan sebesar 23 meter persegi. Kegiatan in sama dengan Mies van der Rohe diawal karirnya yang bermain dengan susunan batu, tukang kayu, dan plaster bangunan. Pada umur 17 tahun, Ando menekuni bidang tinju professional. Perjalanan luar negeri pertamanya adalah ketika dia bertanding dengan lawan di Bangkok,Thailand. Dalam tinju ini beliau mendapat pengalaman perasaan tertekan dan kesunyian dalam bertanding sendiri. Hal ini yang dijadikan dasar oleh beliau untuk menciptakan karya-karya yang kreatif dengan tidak melupakan tekanan dan pertautan dalam desain karyanya. Pada umur 20 tahun, Ando menemukan buku karya arsitektur Le Corbusier. Dia belajar dengan sungguh-sungguh dari buku tersebut dan berharap dapat menjadi arsitek seperti Le Corbusier tersebut.. Antara umur 24 sampai 28 tahun, dia terbang keliling dunia. Uang hasil dari bertinju tersebut, pertama digunakan untuk pergi ke Moskow melalui jalur kereta api transsiberia. Setelah itu, Ando melanjutkan perjalannya ke Finlandia, Spanyol, Itali, dan beberapa negara eropa. Dalam perjalanan pulangnya, dia melewati Madagaskar dan India. Perjalanan tersebut Ando mendapat pengalama tersendiri tentang alam sekitar dan masyarakat seperti bangunan. Dari perjalannya Ando sangat terinspirasi ole arsitek Alvar-Alto dimana bangunannya menyatu dengan lingkungan sekitar termasuk iklim setempat seperti yang Ando rasakan pada bangunan Michelangelo. Beberapa tahun setelahnya dia melanjutkan studi mandirinya ke Vienna, Paris, dan Amerika dimana dia merasa tempat tersebut layak untuk dia dapat belajar mengenai arsitektur. Tahun 1969, ketika Ando berusia 28 tahun, dia mendirikan kantor Tadao Ando & Associates di Osaka. Pada tahun-tahun pertamanya Ando berkonsentrasi pada bangunan rumah kecil. Hal tersebut dilakukan terus hingga karya arsitek Ando mendapat pengakuan di Jepang. Momentumnya adalah ketika Ando mendapatkan penghargaan yang pertama dalam sejarah tentang bangunan rumah tinggal dari proyek rumah tinggal Row House in Sumiyoshi pada tahun 1976. Saat itu Ando berusia 35 tahun, rumah tersebut menampilkan karakteristik Ando dalam berarsitektur bagi dunia arsitektur: upayanya dalam membuat keindahan dari model dinding
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 8
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
beton yang diexposed, penggunaan bentukan goemetri yang ketat, respek bangunan tersebut kepada lingkungan sekitar, penyatuan bangunan tersebut dengan alam sekitar yang bersifat abstrak, dan memberikan wajah baru pada kehidupan manusia modern. Rumah tersebut mempunyai luasan 65 meter persegi dan mendapat penghargaan dari Architectural Institute of Japan pada tahun 1980. Hal ini menunjukkan bahwa bangunan ini mendapat apresiasi yang tinggi dan merupakan penghargaan bangunan pertama kali untuk sebuah rumah tinggal. Diantara karya rumah tinggal yang menawan adalah Glass Block House(1979), Khosino Residence (1989, mendapat penghargaan Award Isoya Yoshida), dan Rokko Housing(1983, mendapat penghargaan award Japanese Cultural Design). Selanjutnya karya-karya Ando juga mengarah ke bangunan komersil antara lain Rose Garden(1977), festival(1984), Times(1984), Galleria Akka(1988), dan Collezione(1989). Juga masih banyak lagi karya-karyanya terutama bagi kota Osaka hingga tidak heran Ando juga turut membuat ruang public di kota tersebut dan juga bagi dunia. Teori Ando dimulai dari bentukannya yang selalu baru dan tidak dibuat-buat dan berkembang dengan memberi gravitasi pada bangunannya. Topik ini sedang berkembang banyak dosen dan siswa yang membahasnya dan menyatakan bahwa ini adalah awal dari arsitektur modern yang sangat penting bagi perkembangan arsitektur modern. Beliau hingga kini juga aktif menerbitkan buku tentang karya arsitekturnya berdasarkan teori simplicity-nya antara lain: Tadao Ando:Minimalism, Electa Moniteur, Paris,1982; Tadao Ando: Buildings, Project, Writings, Rizzoli, New York, 1984; GA Architects 8, Tadao Ando, A.D.A., edita Tokyo, 1987; Tadao Ando : The Yale Studio & Current Works, Rizzoli, New York, 1989.
Teori Ando
“The Simplicity of Perfection”
1. Materialty Kekuatan material beton yang memberi batas sebuah ruang
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 9
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
2. Tactility Dinding yang tebal menjadi lembut untuk disentuh, dinding yang seolah-olah angkuh tetapi mengaku adanya cahaya, angin, dan manusia yang tinggal di dalamnya.
3. Emptiness Dimana hanya cahaya dan ruang yang mengelilingi manusia.
Enso, merupakan lingkaran misterius dari biksu Buddha Zen yang terdiri dari satu goresan yang menyimbolkan kekosongan, kesatuan, dan pencerahan. Lingkaran dan bentukan geometri menjadi dasar arsitek seorang Ando. Hal ini hampir sama dengan karya arsitektur Barat, dimana Phanteon di Roma menjadi isnpirasi Ando. Bentukan yang simple dengan permainan cahaya dan material membuat sesuatu yang menajubkan. Juga penjara di Piranesi Carceri, dimana bentukan vertical yang dinamis membuat konstras dengan bidang horizontal. Ini merupakan ciri arsitektur Jepang dimana sesuatu yang tidak geometri dan irregular itu berasal dari alam. Tadao Ando mengatakan bahwa inti dari pekerjaannya memasukkan semua macam ide ruang berbeda hingga menghasilkan ruang yang menyatu dan menajubkan.
Unsur 6 elemen utama dalam Simplicity of Perfection Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099 Page 10
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Selected Works
Azuma House, Kobe, Japan (1975) This narrow row house is simple concrete building. Its façade is blank except for a doorway. Inside, the living areas surround an inner atrium that admits light. The structure protects residents from the chaos of urban life yet admits natural elements of light to allow them to reconnect with nature. Chikatsu-Asuka Historical Museum, Osaka (1990-94) This museum, which exhibits burial mound culture and tombs, is designed as a hill to view the surrounding excavation site. Its roof is a large stepped plaza enclosing a darkened tomblike interior. Visitors are guided to the top of the roof by wide stone steps and a strong diagonal wall. Children’s Museum, Himeji, Japan (1987-1989) Situated on a hill overlooking a lake, this museum has three parts – a main museum, a plaza, and a workshop complex – linked by a long pathway. Ando incorporates water in several pools and a dramatic stepped fan-shaped waterfall. Church of the Light, Ibaraki, Japan (1987-1989) Perhaps Ando’s most famous work, the Church of the Light uses concrete and light to create a moving sanctuary. The building is composed of two rectangles sliced through by diagonal walls. Visitors travel along the angled wall between the volumes to the chapel entry, where they must turn 180 degrees to align themselves with the chapel itself. On the alter end of the structure, Ando has pierced the concrete wall in a simple cruciform, allowing vivid slits of light to penetrate into the minimalist space, the rays moving over time with the course of the sun. Church on the Water, Hokkaido, Japan (1985-1988) Located in a rural area and seeming to grow naturally from the hillside, the Church on the Water has a plan with two intersecting squares. Visitors enter into the small glazed upper space then descend into the chapel through a narrow darkened curving stairway. At the bottom is the sanctuary with a harmonious vista through the fully-glazed wall to the hills and a serene lake with a cross arising from its surface. The window-wall can be rolled aside, opening the interior of the church fully to nature. The chapel creates an introspective mood.
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 11
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Collezione, Tokyo, Japan (1986-1987) A commercial complex, this steel and reinforced concrete project consists of a number of interlocking geometric forms. A staircase spirals around and between the volumes. International Library of Children’s Literature, Tokyo (2002) This addition to a Renaissance style library originally built in 1906 uses concrete and glass to effectively juxtapose the old with the new. The transparency of the glass allows the old structure to be fully realized. Kidosaki House, Tokyo, Japan (1982-1986) This suburban residence, designed as a multi-family dwelling, consists of a cubic volume surrounded by a protective perimeter wall. The exterior and interior spaces provide a sanctuary for the families yet allow privacy in the separate living quarters. Koshino House, Ashiya, Japan (1979-1981) Koshino House, set partly underground on a wooded mountain slope, consists of two reinforced concrete structures on either side of a central courtyard. Light slots in the walls and skylights create patterns of sunlight on the walls. Meditation Space, UNESCO Headquarters, Paris, France (1994-1995) This small single-storey, reinforced concrete space is dedicated to prayer for eternal, global peace for people of all ethnic, religious, cultural, or historical backgrounds. The space is serene and solemn. Modern Art Museum, Fort Worth, Texas ( 2002) This concrete and glass museum arises directly out of a 2-acre pool, demonstrating Ando’s continuing ability to juxtapose mass with water and light. Built on a modular plan and using only white and gray, the building is well-ordered and calm. Ando sets up a rhythm of contrasting volumes, densities, and lightings to impart energy to the visitor. Naoshima Contemporary Art Museum, Naoshima Island, Japan (1988-1990) Sited on a bluff above a quiet beach, this museum welcomes visitors arriving by boat with a stepped plaza leading up to the stone rubble walled building. Visitors enter the gallery into a two-story underground gallery 50 meters long, but only 8 meters wide. Because more than half of the complex is underground, the structure becomes part of the natural landscape.
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 12
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Nariwa Museum, Nariwa, Japan (1992-1994) This museum is a box surrounded by a protective wall built from old stones. Visitors ascend an angled ramp around the concrete box to approach the entrance and are treated to a view of a planted slope and a large expanse of water. The museum is a place where nature, culture and history are intertwined. Old/New Rokko Restaurant, Kobe, Japan (1985-1986) Built on a steep gradient, this multi-storey complex was composed around three ancient trees. The space, an intersecting rectangle and semi-circle, has large expanses of glass to create sense of being in nature. Oxy Unagidani, Osaka, Japan (1986-1988) This commercial complex consists of an off-square building surrounded on two sides by a stairwell and building-height concrete wall. One side of the building is fully glazed. The photograph shows Ando’s signature concrete work. Pulitzer Foundation for the Arts, St. Louis, Missouri ( 1997-2001) The Pulitzer Foundation for the Arts building is a massive rectilinear concrete structure with cantilevered rooflines reminiscent of Frank Lloyd Wright’s Robie House. Ando introduced his method of forming concrete to the U.S. in this museum. Hand-constructed concrete forms were sealed and polished to create the smooth shiny concrete surface that is Ando’s trademark. Rokko Housing, Kobe, Japan (1981-83 and 1985-89) This housing complex is built on a steep slope overlooking the city. Ando created apartments using a grid of 5.2 meter cubes, some enclosed, some open. The complex features a central staircase from top to bottom. Each of the units is unique despite the overall uniformity of the modular structure. Vitra Seminar House, Weil-am-Rhein, Germany (1989-1993) A guest house designed for executives of a German company, this structure is built partly underground to minimize its impact on the surroundings. The design consists of a rectangle, a square sunken court, another rectangle set at a 60 degree angle to the first, and a cylindrical volume that forms a spatial void.
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 13
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
TADAO ANDO PROJECT TIMELINE
TAHUN NAMA PROYEK LOKASI SITE AREA 1969 JR. OSAKA Station Area Reconstruction Project 1973 Tomishima House Port Island Project 1974 Hiraoka House Tatsumi House Shibata House 1975 Soseikan-Yamaguchi House Twin Hall 1976 Row House, SumiyoshiAzuma House Interpenetration-Hibayashi House Bansho House Tezukayama Tower Plaza 1977 Rose Garden Tezukayama House-Manabe House Okamoto Housing Projevt Wall House-Matsumoto House 1978 Koto Alley Koto Alley 2 Kitano Alley Art Gallery Complex Glass Block House-Ishihara House Nishinomiya, Hyogo Nishinomiya, Hyogo Kobe, Hyogo Minato-ko, Tokyo Osaka 157.4 m² 221.5 m² 345.4 m² 427.4 m² 362.8 m² 804.1 m² Kobe, Hyogo Ashiya, Hyogo 1082.1 m² 1774.9 m² 237.7 m² Nishikamo, Aichi Osaka Kobe, Hyogo Osaka 168.3 m² 376.2 m² 410.2 m² 273.3 m² 85.7 m² 754.4 m² 933.1 m² 147.3 m² Sulta, Osaka 394.4 m² 211.7 m² Osaka Osaka Kobe, Hyogo Tarazuka, Hyogo Osaka Ashiya, Hyogo Tarazuka, Hyogo 238 m² 61.8 m² 186.9 m² 523.6 m² 85.1 m² 57.3 m² 87.9 m² 135.5 m² 144.6 m² 161.9 m² 107.2 m² 64.7 m² 55.2 m² 72.4 m² Osaka LUAS BANGUNAN
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 14
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Okusu House 1979 Glass House-Horiuchi House Onishi House Matsutani House Ueda House 1980 Step Matsumoto House Kitano Ivy Court Fuku House Nakanoshina Project 2 1981 Rin’s Gallery Koshino House Atelier In Oyodo Phase 1 Kojima Housing-Sato House Bansho House Addition 1982 Sun Palace Ishii House Atelier In Oyodo Phase 2/3 Tea House/SoseikanYamaguchi House Add AkabaneHouse Town House In Kujo-Izutsu House 1983 Rokko Housing 1 Bigi Atelier Motegi House Kaneko House 1984 Festival Melrose Iwasa House
703.7 m² 1141 m² 55.2 m² 655.3 m² 168.3 m² 663.7 m² 371.2 m² 114.8 m² 255.4 m²
1594.9 m² 241.6 m² 97.4 m² 238.3 m² 26.2 m² 1793.2 m² 235.3 m² 3206.5 m² 12.8 m²
Setagaya-ku, Tokyo Osaka
240.8 m² 71.2 m²
119 m² 114.5 m²
Kobe, Hyogo Shibuya-ku, Tokyo Kobe, Hyogo Shibuya, Tokyo Naha, Okinawa Meguro-ku, Tokyo Ashiya, Hyogo
1852 m² 742.7 m² 32.1 m² 172.9 m² 1658.1 m² 1659.9 m² 821.4 m²
1779 m² 998.5 m² 94.7 m² 169 m² 7936.4 m² 3531.8 m² 34.2 m²
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 15
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Koshino House Addition Minamibayashi House Time’s 1 Hata House 1985 Jun Portisland Building Atelier Yoshie Inaba Nakayama House Mon-Petit-Chou Guest House For Hattori House Tea House In Oyodo 1986 Fukuhara Clinic Kidosaki House Sasaki House Taiyo-Cement Headquaters Building TS Buiding Chapel On Mount Rokko Guest House Old/New Rokko Town House SaikudaniNoguchi House Tea House In Oyodo(Block Tea House) Bigi 3RD 1987 Tanaka Atelier
1141 m² 237.5 m² 351.3 m² 441.5 m² 6238.7 m² 374 m² 263.3 m² 516.8 m²
52.7 m² 165.4 m² 641.2 m² 207.2 m² 5361.2 m² 756.2 m² 103.7 m² 322.9 m² 68.3 m²
Osaka Setagaya-ku, Tokyo Setagaya-ku,Tokyo Minato-ku, Tokyo Osaka 627 m² 610.9 m² 382.1 m² 1069.3 m²
7 m² 2638.7 m² 556.1 m² 373.1 m² 742.6 m²
Osaka Kobe, Hyogo Kobe, Hyogo Osaka
160.7 m² 7933.9 m² 1283 m² 68.5 m²
665 m² 220.3 m² 806.5 m² 106.3 m²
Osaka
4.4 m²
Osaka Minamitsuru, Yamanashi
55.2 m² 693.6 m²
43.5 m² 10.5 m²
Shibuya Project Kara-Za
Shibuya-ku, Tokyo Sendai, Miyagi/Asakusa, Tokyo
1130.7 m²
6210.1 m² 601.4 m²
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 16
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Ueda House addition Banquet Hall On Mount Rokko Theater On The Water 1988 I-House Church On The Water Galleria (Akka) Ogura House B-Lock Kaguraoka Yoshida House Tea House In Oyodo(Tent Tea House) Nakanoshima Project 2 1989 Collezione Morozoff P & P Studio Raika Headquaters Building
Soja, Okayama Kobe, Hyogo
180.4 m²
37.5 m²
Yufutsu, Hokkaido Ashiya,Hyogo Yufutsu, Hokkaido Osaka Nagoya,Aichi Kyoto Tondabayashi,Osaka Osaka 987 m² 6730 m² 324.2 m² 214.9 m² 244 m² 252 m² 907.9 m² 520 m² 1027.1 m² 189.4 m² 211 m² 211 m² 3.3 m²
Osaka Minato-ku, Tokyo Kobe, Hyogo Osaka 1683.5 m² 985.5 m² 23487.8 m² 5709.7 m² 1620.6 v 42791.8 m²
Church Of The Light Children’s Museum Natsukawa Memorial Hall Izu Project 1990 B-Lock Kitayama I Project
838.6 m² 87222 m² 768.2 m² 1775 m² 564.2 m² 10933.6 m²
113 m² 7488.4 m² 1205 m² 1405 m² 1117.6 m² 21068.9 m²
Ito House Garden Of Fine Art Expo’90/ Osaka Iwasa House Addition Matsutani House Addition
Setagaya-ku, Tokyo Osaka
567.7 m² 3003 m²
504.6 m² 692.3 m²
Ashiya, Hyogo Kyoto
821.4 m² 143.1 m²
269.8 m² 16.4 m²
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 17
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Temporary Theater For B. Jumonji, Phoyographer 1991 Museum Of Literature
Shinjyu-ku, Tokyo
80 m²
Himeji, Hyogo
15600.9 m²
3814.5 m²
Ishiko House Sayoh Housing Minolta Seminar House Atelier In Oyodo II Rockfield Shizuoka Factory Water Temple Konan University Student Circle Project 1992 Naoshima Contemporary Art Museum Gallery For Japanesescreen, The Art Institute Of Chicago Otemae Art Centre Japan Pavilion Expo’92/Seville Forest Of Tombs Museum Miyashita House Children’s Seminar House 1993 Rokko Housing Vitra Seminar House
179.3 m² 6989 m² 4132.9 m² 115.6 m² 75474 m² 2990.8 m² 7885 m²
239.8 m² 3854.2 m² 4556.4 m² 451.7 m² 5157.5 m² 417.2 m² 7314 m²
Kagawa
44700 m²
3643.4 m²
Chicago, USA
160 m²
Nashinomiya, Hyogo Seville, Spain
2267.9 m² 5660.3 m²
1999.6 m² 5660.3 m²
Kamoto, Kumamoto Kobe, Hyogo Himeji, Hyogo Kobe, Hyogo Well-Am-Rhein, Jerman
6338 m² 332 m² 26078 m² 5998.1 m² 19408 m²
2099 m² 250.9 m² 2810.5 m² 9043.6 m² 508.3 m²
Rokko Island Project College Of Nursing, Art & Science Church In Tarumi Lee House
Kobe, Hyogo Akashi, Hyogo
3740 m² 36000 m²
2570.2 m² 13872.8 m²
Kobe, Hyogo Funabashi, Chiba
622.1 m² 484.1 m²
304.5 m² 264.8 m²
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 18
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Gallery Noda 1994 Suntory Museum & Plaza Chikatsuka-Aswuka Historical Museum Garden Fine Art Pulitzer Foundation For The Arts, Phase 1 Maxray Headquaters Building
Kobe, Hyogo Osaka Minamikawachi, Osaka Kyoto Saint Louis, Missouri, USA Osaka
39.8 m² 13429 m² 14318.3 m² 2824.4 m²
79 m² 13804.1 m² 5925.2 m²
212.2 m²
345.7 m²
972.5 m²
Inamori Auditorium Museum Of Wood
Kagoshima Mikata, Hyogo
1845.9 m² 168.310 m²
1613.4 m² 2694.6 m²
Nariwa Museum House In NihonbashiKanamori 1995 Oyamazaki Villa Museum Museum Of Gojo Culture Harima Kogen Higashi Primary School Naoshima Contemporary Art Museum, Annex Ayabe Community Center Atelier In Oyodo Annex Meditation Space, UNESCO 1996 Museum Of Literature II
Kawakami, kayama Osaka
7607.9 m² 57.8 m²
2691.1 m² 139.1 m²
Otokuni, Kyoto Gojo,Nara Ibo, Hyogo
5481.9 m² 10450 m²
100.2 m² 2021.4 m²
165040 m² 7025.5 m²
Naoshima, Kagawa
53369 m²
597.8 m²
Ayabe, Kyoto Osaka Paris, Prancis Himeji, Hyogo
19774 m² 182.8 m² 350 m² 13918.8 m²
595.6 m² 247.4 m² 33 m² 2532.6 m²
Town House In Hirano-Nomi House The Theater In The Rock, Oya
Osaka
120.5 m²
92.1 m²
Utsunomiya, Tochigi
16245 m²
4750 m²
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 19
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Gallery Chiisaime-Sawada House Studio Karl Lagerfield Penthouse In Manhattan 1997 House In Chicago Harima Kogen Higashi Junior High School Ohgi Housing Yokogurayama Natural Forest Museum Toto Seminar House Yagi House Koumi Kogen Museum Museum Of Gojo Culture, Annex Museum Of World Cultures On The River Rhine 1998 Daikoku Denki Headquaters Building Junichi Watanabe Memorial Hall Elleair Matsuyama Guesthouse Siddhartha Children And Women Hospital Daylight Museum
Nishinomiya, Hyogo
87.2 m²
92.2 m²
Biarritz, Prancis New York, USA Chicago, USA Ibo, Hyogo 1935 m² 30000 m²
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 20
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Church Of The Light Sunday School Shell Museum Of Nishinomiya City Minamidera
Ibaraki, Osaka
838.6 m²
148.8 m²
Nishinomiya, Hyogo
2604 m²
591 m²
Naoshima, Kagawa
395.5 m²
163 m²
2000
Fabrica(Benetton Communication Research Centre) Toyosaka City Library Komyo-Ji temple Fukuoka Camera Museum St. John’s Abbey Seminar House Calder Museum
Sayamaike Historical Museum Pulitzer Foundation For The Art, Phase II Kobe Waterfront Plaza Hyogo Prefectural Museum Of Art Shikokumura Gallery Takarazuka Onsen(SPA) Shiba Ryotaro Memorial Museum Aomori Contemporary Art Center Armani / Teatro
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 21
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Clark Art Institute Expansion Project 4 x 4 House (Tokyo) 2002 International Library Of Children’s Literature Modern Art Museum Of Fort Worth Nishida Kitaro Museum Of Philosophy Guesthouse,Asahi Kanagawa Brewery Piccadilly Gardens Regenerations Nadahama Garden Barden
Williamstown, USA
8200 m²
Chiyoda-ku, Tokyo Taiko-ku, Tokyo
23 m² 5433.8 m²
63.2 m² 6671.6 m²
Fort Worth, USA
45570 m²
14280 m²
Unoke, Ishiwaka
12314.8 m²
2951.7 m²
Minamishigara, Kanagawa Manchester, UK
413020.5 m² 80000 m²
6178.1 m²
500 m²
Kobe, Hyogo
10359.5 m²
2263.1 m²
Audi Japan Headquaters Cocue Office building Onomichi City Museum Of Art Kinjo Junior High School, Kaga Ground Zero Project 2003 Rockfield Tamagawa Factory Noma Kindergarten
Setagaya-ku, Tokyo Shibuya-ku, Tokyo Onomichi, Hirishima
1168.3 m² 249.3 m² 3087.9 m²
2911.4 m² 382.5 m² 1495.8 m²
Kaga, Ishiwaka
51102 m²
7514.9 m²
New York, USA Kawasaki, Kanagawa Ito, Shizuoka 2766.7 m² 16514.9 m² 5394.6 m² 1097.4 m²
4 x 4 House(Tarumi) House In Malibu
Kobe, Hyogo Malibu, USA
65.4 m²
117.8 m² 412 m²
2004
Langen Foundation/Homroich
Neuss, Jerman
1202020 m²
3050 m²
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 22
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
Forest Of Insect, Gunma Chichu Art Museum/ Naoshima Invisible House Iwaki Museum Of Children’s Literature Rockfield Kobe Headquaters + Factory Kashimo-Mura Community Center 2005 F.Pinault Foundation For Contemporary Art House In Takatsuki hhstyle.com/casa 2006 Omotesando Regeneration Project 21_21 Design Sight Palazzo Grassi 2007 Taigakuin Temple Chapel In Seattle Saka No Ue No kumo Museum 2008 Stone Hill Center
Seta, Gunma Naoshima, Kagawa
43800 m² 9990 m²
5084.3 m² 2573.5 m²
Treviso, Itali Iwaki, Fukushima
30600 m² 3237.9 m²
1450 m² 634.1 m²
Kobe, Hyogo
24306.8 m²
30770.1 m²
Ena, Gifu
6320.6 m²
1655.7 m²
Lie Sguin, Prancis
32000 m²
32700 m²
Takatsuki, Osaka Shibuya, Tokyo Shibuya-ku, Tokyo
273.9 m² 352.7 m² 6051.4 m²
218.3 m² 469.8 m² 34061.7 m²
Minato, Tokyo Venice, Itali Hatano, Kanagawa Bellevue, USA Matsuyama
2226 m² 1400 m² 2278 m² 8000 m²
1929 m² 6000 m² 649 m² 3000 m²
Williamstown, USA
2009
Rokko Project IV
Kobe, Hyogo
26692 m²
32081 m²
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 23
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
PENGHARGAAN
1979 1985 1989 1991 1992 1993 1995 Annual Prize, Architectural Institute Of Japan “ Row House,Sumiyoshi”. The 5th Alvar Aalto Medal, The Finnish Association of Architecture. Gold Medal of Architecture, French Academy of Architecture. Arnold W. Brunner Memorial Prize, American Academy of Arts and Letters. Carlsberg Architectural Prize, Denmark. Japan Art Academy Prize The Pritzker Architectural Prize Chevalier de I’odre des arts et des letters, France 1996 The 8th Praemium Imperiale First “FRATE SOLE” Award 1997 Royal Gold Medal, Royal Institute of British Architects Officer de I’Orde des arts et des letters, France. 1998 The 6th (every 2 years)Public Building Awards. “Chikatsu-Asuka Historical Museum”, Osaka. 2002 Gold Medal of the American Institute of Architects. Honorary Degree, Universita degli Studi di Roma(University of Rome). HononaryDegree, Tongji university (Shanghai) The Kyoto Prize. 2003 2005 Person of Cultural Merit. Gold Medal of Union Internationale des Architectes.
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099
Page 24
ARSITEKTUR DAN FILOSOFI
STUDI TEORI MANDIRI AR. 641 A
ARSITEKTUR DAN
FILOSOFI
BAB III KARYA TADAO ANDO MENURUT TEORI SIMPLICITY
Row House Sumiyoshi, Osaka, Japan Komyo-Ji Temple, Saijo, Ehime, Japan Langen Foundation Museum, Neuss, Germany
JURUSAN ARSITEKTUR FALKUTAS TEKNIK SISPIL & PERENCANAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA 2010
Studi Teori Mandiri Ar .641 A – Mengenal Filosofi Tadao Ando – Peter Kwan/22407099 Page 25