BUSINESS DIGITAL PRINTING
(Cuci Cetak Foto)
Dosen Pembimbing:
Dr. Budi Utomo SP, MP
Oleh:
Azmi Pradipto
Alpin Anhar
Devi Sinaga
061201008
061201031
061201041
DEPARTEMEN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bagi orang-orang yang suka mengabadikan sebuah moment dalam bentuk foto,
baik foto diri sendiri atau keluarga, teman, keindahan alam, moment-moment acara
penting lainnya, tentu sangat terpuaskan dengan hadirnya kamera digital dan handphone
berkamera, apalagi resolusi produk-produk digital tersebut sudah semakin tinggi sehingga
hasil cetaknya juga semakin baik. Dengan semakin murahnya harga kamera digital dan
handphone berkamera, maka semakin banyak masyarakat dari berbagai strata, baik di
kota maupun desa yang mampu membelinya. Bagi yang jeli melihat celah, hal ini
semakin membuka sebuah peluang bisnis baru, yaitu bisnis cetak foto digital.
Digital printing adalah salah satu usaha yang memanfaatkan teknologi printing
melalui sistem Mini Infus yang telah terintegrasi dengan mesin printing untuk
memproduksi foto dengan biaya murah. Lingkup kerjanya mulai dari mendesain hingga
mencetak ke media kertas. Kelebihan dari digital printing adalah desain sablonnya bisa
seperti foto sehingga konsumen bisa membawa file fotonya sendiri lalu dicetak di media
yang dipilih. Proses pembuatannya juga sangat cepat, antara 10-15 menit.
Memulai suatu bisnis merupakan suatu impian bagi setiap orang, apalagi jika
telah memiliki modal dan tekad yang kuat untuk menjadi seorang pebisnis dan memiliki
kemampuan tersendiri yang berkaitan dengan bisnis yang akan di jalankan. Usaha cuci
cetak foto digital mudah untuk dilakukan karena selain tidak memerlukan keahlian
khusus, usaha cuci cetak foto juga bisa dilakukan dengan modal yang kecil. Bisnis cuci
cetak foto juga bisa dikembangkan agar memperoleh keuntungan yang lebih banyak.
Usaha cetak foto digital ini juga bisa dilakukan beberapa inovasi . Komputer yang
digunakan juga bisa dirakit agar bisa melayani jasa ringtone dan MP3. Dan ini
merupakan sebuah nilai tambah. Usaha bisnis digital printing dapat dilakukan diwaktu
luang asalkan dalam usahanya memakai seorang tenaga kerja.
Tujuan
Untuk memberikan gambaran umum dari usaha cuci cetak foto yang nantinya bisa
dikembangkan dengan usaha lain yang berhubungan sehingga memberikan keuntungan.
ANALISIS OPERASIONAL
Dalam mengembangkan bisnis cetak foto digital ini yang perlu diperhatikan
adalah pemilihan lokasi yang strategis, misalnya di mal atau di lingkungan yang banyak
didatangi oleh orang ataupun disekitar sekolah atau kampus yang banyak mahasiswa dan
remaja, apalagi jika baru memulai merintis usaha di bidang ini. Adapun tahapan yang
perlu dilakukan dalam membuka usaha digital printing antara lain :
1. Tahap Persiapan
a. Penentuan lokasi usaha
Penentuan lokasi berdasarkan hasil survey lokasi yang sesuai dari segi
aksesibilitas (ramai dikunjungi oleh banyak orang)
b. Penyewaan tempat
Dipilih tempat dengan ukuran minimal 3 x 5 m dan harga yang sesuai
c. Penyediaan sarana dan prasarana
Pembelian sarana (komputer, printer, scanner, dan lainya) dan prasarana yang
mendukung usaha
d. Desain ruangan semenarik dan seindah mungkin
2. Tahap Operasional
a.
Perekrutan tenaga kerja
Tenaga kerja memiliki keahlian dalam mengoperasikan computer dan mendesain
grafis
b.
Promosi
Promosi dilakukan untuk menarik hati konsumen sehingga menjadi pelanggan.
Promosi dilakukan misalnya dengan membagikan brosur, atau potongan harga
untuk cetak foto digital selama masa promosi. Selain itu, jika ada pelanggan yang
mencetak foto dalam jumlah banyak, bisa diberikan harga khusus.
Dalam menjalankan bisnis digital printing, beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam mempertahankan usaha ditengah banyaknya persaingan usaha yang sama, yaitu :
1. Harga.
Pada prinsipnya pelanggan pasti memilih yang murah (kalau ada yang murah
tidak perlu yang mahal. Oleh karena itu, harga yang ditetapkan sebaiknya sesuai
atau lebih murah dari pada yang ada di pasaran.
2. Kualitas.
Pada prinsipnya, biarpun murah tapi tidak murahan, artinya kualitas cetak bisa di
banggakan. Agar tetap bertahan maka kualitas hasil cetakan harus baik.
3. Pasar.
Ada 2 pasar, pertama pasar low end-medium (orang mementingkan harga tapi
kualitas lumayan), dan kedua pasar high class (kualitas lebih penting dari harga).
Dalam hal ini perlu ditentukan bentuk pasar yang ingin diterapkan dalam usaha.
4. Pelayanan.
Mencari pelanggan sangatlah susah, jadi jangan siakan dengan pelayanan buruk.
Pelanggan akan lari ketempat yang lebih bersahabat baginya.
Agar usaha tetap bertahan dan berkembang dan memberikan keuntungan yang
lebih lagi maka perlu dilakukan strategi pengembangan usaha. Salah satu strategi yang
dapat dilakukan adalah dengan menambah inovasi pelayanan, seperti :
Menambah jasa layanan, yaitu : ringtone dan MP3
Penjualan bingkai foto
Penambahan media cuci cetak, misalnya dengan media plastik
Dan lain-lain
ANALISIS BIAYA
Perkiraan modal awal dalam bisnis digital printing ini adalah Rp 23.125.000
dengan rincian sebagai berikut :
2 unit komputer Pentium 4
=
Rp10.000.000
1 unit scanner
=
Rp
450.000
Bluotooht dan carider
=
Rp
100.000
1 unit printer inkjet
=
Rp
700.000
Meja dan Kursi
=
Rp
500.000
Tenaga kerja/tahun
=
Rp 9.600.000
Sewa tempat (1 tahun)
=
Rp10.000.000
Kertas foto/tahun
=
Rp 4.800.000
Operasional/tahun
=
Rp
1.200.000
Refill tinta printer/tahun
=
Rp
900.000
=
Rp38.300.000
Total Biaya adalah
Dalam menentukan apakah usaha layak dilakukan maka dilakukan analisis data.
Untuk memudahkan dalam menganalisis maka segala biaya dikumulatifkan menjadi
biaya tahunan, oleh karena itu biaya untuk keperluan bulanan dikalikan dengan 12 bulan
untuk penghitungan biaya tahunan. Berdasarkan penghitungannya maka total biaya yang
diperlukan dalam setahun adalah Rp 38.300.000.
Dengan biaya kertas foto 1000 dan anggap tinta 500 total 1500 maka hasil
cetakan foto ukuran 10R/ A4 dijual dengan harga 7500/ lembar. Dalam hal ini maka
keuntungan dari tiap lembar adalah 6000. Dengan target penjualan adalah 20 lembar/hari
maka: 20 x Rp 7500 x 30 hari= Rp4.500.000
Untuk omzet, dalam sebulan bisa mencapai Rp 4,5 juta. Sedangkan pengeluaran
atau biaya operasional bulanannya antara lain: gaji karyawan 1 orang Rp 800 ribu, biaya
refill tinta Rp 75 rb, biaya kertas Rp 400 rb, biaya listrik Rp 100 ribu. Jadi total
pengeluarannya dalam sebulan sekitar Rp 1,5 juta. Dengan demikian keuntungan
bersihnya sekitar (omzet-pengeluaran) : 4,5 juta – 1,5 juta = 3 juta.
Analisis usaha "DIGITAL PRINTING"
Uraian
A
Volume
Harga
satuan
(Rp)
Biaya
(Rp)
Sarana produksi
komputer
2
PC
5,000,000
10,000,000
printer
1
buah
700,000
700,000
scanner
1
buah
450,000
450,000
meja
2
buah
100,000
kursi plastik
10
buah
30,000
300,000
Blutooth
1
buah
50,000
50,000
Carider
1
buah
50,000
50,000
200,000
11,750,000
B
C
Peralatan
Logistik (mistar, gunting,
plastik, dan lain-lain)
1
paket
50,000
50,000
1
tahun
10,000,000
10,000,000
50,000
Lain-lain
sewa tempat
10,000,000
D
Gaji bulanan
gaji tenaga kerja 1 orang
12
bulan
800,000
9,600,000
9,600,000
E
Biaya Bulanan
Refill tinta
12
bulan
75,000
900,000
Kertas foto
12
bulan
400,000
4,800,000
Listrik
12
bulan
100,000
1,200,000
6,900,000
Total biaya
Penjualan dan keuntungan
38,300,000
Produksi per-hari
Produksi per-bulan
150,000
30
rupiah
kali
Pendapatan per-bulan
30
150,000
4,500,000
Pendapatan per-tahun
12
4,500,000
54,000,000
B/C Ratio tahun ke-1
(Pendapatan pertahun / total biaya)
B/C Ratio tahun ke-2,3,4,
dst
(Pendapatan pertahun/ biaya D+E+F)
1,41
2
• Pay Back Period
Pay Back Period =
(Nilai Investasi / kas masuk bersih)
x 1 tahun
=
(38.300.000/(3.000.000x12)) x 1 tahun
=
1,06 tahun (1 tahun 1 bulan)
Berdasarkan hal ini maka break even point akan tercapai awal tahun ke 2
Tahun
0
1
2
3
4
5
Net Presen Value (NPV)
NPV i PFt Bt PFt Ct di mana t 1,2,3,...n
Di mana:
NPV
= Nilai bersih sekarang
PFt
= Discount factor atau faktor nilai sekarang = (1+i)-t
Bt
= Benefit (aliran kas masuk pada periode-t)
Ct
= Biaya total
i
= Interest (tingkat suku bunga bank yang berlaku)
t
= Periode waktu
Perhitungan bunga bank = 18%
PF = (1+i) ^ -t = (1+0.18) ^ -t
maka keuntungan ekonomis dari usaha DIGITAL PRINTING adalah 13,32 juta
Karena NPV > 0 maka investasi tersebut layak dipertimbangkan
•
Benefit / Cost Ratio (B/C ratio)
BCR i
PF B
PF C
t
t
t
t
= 133,42/120,10
= 1,11
Manfaat ekonomi investasi ini adalah 1.11 kali lebih besar daripada nilai biaya
total pada tkt suku bunga 18%. artinya setiap Rp 1 yang diinvestasikan akan memberi
hasil sebesar Rp 1.11.
Karena BCR > 1 maka investasi layak secara ekonomis.
•
Internal Rate of Return (IRR)
IRR i1
NPV1
NPV1 NPV2
x i2 i1
Berdasarkan nilai NPV
NPV(i=0.18) =
13.32
>0
NPV(i=0.36) =
(7,34)
<0
NPV(i=0.40) =
(10,31)
<0
NPV(i=0.50) =
(16,20)
<0
Maka NPV = 0 terletak antara interest 18 dan 36 %
IRR
=
i1 +
NPV
x (i2 - i1)
NPV1 - NPV2
IRR
=
0,18 +
13,32
x 0,18 – 0,36
13,32 – (-7,34)
=
0,18 + 13,32 x 0,18
20,66
IRR
= 0,2960 (29,60%)
Karena pada interest rate = 29.60% nilai NPV = 0, berarti IRR > suku bunga yang
berlaku 18%, berarti proyek ini layak secara ekonomis
PENUTUP
Demikianlah gambaran usaha digital printing ini kami buat sebagai suatu
alternatif usaha yang ingin dilakukan khususnya dalam usaha cuci cetak foto. Semoga
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik modal dan pihak yang ingin
bekerjasama untuk menanamkan modal sebagai bimbingan teknis dalam pengelolaan
usaha cuci cetak foto.
Berdasarkan penghitungan tentang studi kelayakan bisnis dengan nilai NPV > 0,
B/C Ratio > 0, dan IRR yang membuat NPV = 0 maka analisis biaya yang telah
ditentukan juga layak untuk melakukan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2009. Kiat Memulai Usaha Digital Printing. Diakses
http://bikin.web.id/info-terbaru/kiat-memulai-usaha-digital-printing/
dari
Ismail. 2009. Merintis Bisnis Cetak Foto Digital, Ismail Dapat Untung 6 Jutaan Sebulan.
Jakarta. Diakses dari http://partisimon.com/blog/merintis-bisnis-cetak-fotodigital-ismail-dapat-untung-6-jutaan-sebulan.html