BAB I

Published on July 2016 | Categories: Documents | Downloads: 40 | Comments: 0 | Views: 646
of 42
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Definisi Proyek Kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang mungkin setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.1 Pusat adalah pokok pangkal yang menjadi pumpuan (berbagai urusan, hal, 2 dsb) Sebuah pusat kesehatan merupakan tempat dimana sebuah informasi dan segala pengetahuan mengenai kesehatan manusia. Relaksasi adalah upaya untuk mengurangi kelelahan, kepenatan, ketegangan, kejenuhan, baik fisik maupun mental.3 Dan Ibu hamil adalah seorang wanita yang dalam keadaan mengandung.4 Jadi Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil dapat didefinisikan sebuah bangunan atau tempat yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai bagai mana menjaga kondisi tubuh yang baik dan makanan yang baik agar tubuh tetap sehat dan tenang untuk para wanita yang sedang mengandung . 1.1.2 Latar Belakang Pengadaan Proyek Kesehatan sudah selayaknya menjadi hal terpenting dalam hidup. Akan tetapi, kesehatan sering kali diabaikan demi rutinitas yang padat sehari-hari. Kesehatan tubuh bukan berarti tidak menderita suatu penyakit, tetapi juga meliputi kesehatan emosional dan kebersihan tubuh seperti kesehatan, rambut, kulit, gigi, bahkan kuku5. Kesehatan juga sangat penting bagi ibu hamil agar sealu sehat bugar dan perkembangan janin baik. Kesehatan sangat di butuhkan, baik itu kesehatan jasmani maupun rohani. Kesehatan benar-benar selalu terkontrolkan agar kondisi kita tetap stabil. Seperti halnya menjalankan pemeriksaan ke Puskesmas, datang ke Posyandu, dan hendaknya sekali-kali perlu di periksa kepada ahli kandungan. Semua itu tujuannya adalah demi terhindarnya dari sengatan yang membahayakan kita. Contohnya mual-mual, anemia yang menimbulkan bahaya pada kehamilan, kesehatan membawa kepada keselamatan. Kesehatan juga menciptakan generasi yang mantap serta berbakat tinggi. Kesehatan merupakan modal serta menjadi motivasi yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan si ibu dan si janin. Misalnya sering membersihkan badan, memilih makanan yang bergizi, banyak istirahat, dan yang paling penting

1

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992, Kesehatan, 17 September 1992, Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 3495. Jakarta
2 3

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008. . Peraturan Menteri Kesehatan RI.2004. Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA), Nomor. 1205. Menkes,Jakarta. 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia. 5 Tugas akhir TA 12026. Page.02

sering beradaptasi dengan lingkungan yang segar.,yakni lingkungan yang memberi pengaruh baik terhadap kita. Kesehatan seorang ibu hamil ternyata sangat memiliki efek yang sangat besar terhadap tumbuh kembang janin. Untuk itu agar janin tumbuh dan berkembang dengan bauk dan sehat saat dilahirkan, ibu juga harus menjaga kesehatan tubuhnya. Berikut ini ada beberapa cara menjaga kehamilan dan menjaga kesehatan ibu dan sang buah hati: 1) Konsumsi makanan yang bergizi Pada saat seorang ibu mengandung, maka makanan yang bergizi adalah faktor yang paling penting untuk menentukan kesehatan janin yang berada di dalam kandungan. Makanan yang bergizi, penuh oleh nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil yang terdapat pada sayuran hijau, buah, dan berbagai suplemen ibu dapat mengonsumsinya serta mengkonsumsi susu ibu hamil meskipun tidak wajib 2) Lakukan olah raga Ibu dalam keadaan mengandung bukan berarti mereka tidak boleh berolah raga. Olah raga untuk ibu hamil juga sangat di butuhkan untuk kesehatan janin, karena dengan berolah raga maka janin yang ada dalam kandungan akan menjadi lebih rilaxs dan mereka pun akan tumbuh dengan sehat. Untuk olah raga ibu hamil sendiri mungkin sedikit berbeda dengan orang biasa. Untuk ibu hamil dapat melakukan beberapa olah raga seperti senam, yoga, lari-lari kecil dan bernang. 3) Istirahat yang cukup Untuk seorang ibu hamil memang harus lebih banyak beristirahat, setelah melakukan beberapa aktivitas maka selanjutnya ibu dapat beristirahat untuk rileksasi pikiran dan tubuh yang telah lelah. Seorang ibu hamil harus banyak meluangkan banyak waktu untuk beristirahat, karena dampaknya akan sangat berbahaya untuk ibu hamil yang terlalu banyak beraktifitas dan terlalu lelah 4) Perhatikan lingkungan Untuk ibu hamil biasanya mereka lebih sangat sensitif, mudah merasa lelah mudah terserang beberapa penyakit dan lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut dan tentunya juga untuk membuat seorang ibu hamil dan janin di dalam kandungannya sehat, maka lingkungan juga harus di perhatikan. Lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin di dalam kandungan, oleh sebab itu lingkungan di sekitar ibu harus di perhatian juga. 5) Biasakan untuk kontrol ke dokter Memeriksakan kesehatan kandungan secara rutin ke dokter kandungan sangatlah pentung, karena agar ibu mengetahui tentang perkembangan kehamilan, dokter pun akan memberikan panduan khusus untuk ibu sehingga ibu akan mendapatkan kesehatan dan janin. Dari beberapa cara yang dapat ibu hamil lakukan agar tubuhnya sehat dan perkembangan janinnya baik, relaksasi atau beristirahat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan janin saat kehamilan karena akan memberikan

kenyaman. Tingkat kenyamanan ibu hamil berbeda dengan orang biasa, karena ibu hamil mudah letih, lesu dan banyak merasakan nyeri Kehamilan terutama yang pertama akan membawa perubahan besar dalam hidup setiap wanita yang mengalaminya. Menurut penelitian dari Universal of Miami School of Medicine di Amerika Serikat, 10% dari wanita yang terkena depresi saat hamil dapat menurunkan kesedihannya pada janin di dalam kandungannya. Kedua stres akan menyebabkan pembulu darah mengerut sehingga aliran darah berkurang. Relaksasi sangat di butuhkan oleh ibu hamil untuk menjaga kestabilan emosi dan ketegangan jiwa. Relaksasi dapat dicapai dengan:  Meditasi : Membantu menenangkan pikiran sehingga pikiran-pikiran penyebab stres dapat di singkirkan dan menghadapi hal-hal dengan cara yang positif dan efisien. Melalui meditasi, kemampuan untuk menenangkan pikiran dan tubuh kian meningkat.  Aroma terapi : Membuat pikiran menjadi rileks sehingga memungkinkan oksigen yang lebih maksimal ke seluruh tubuh  Mendengarkan musik berirama lembut dan menenangkan, suara alam seperti musik klasik dan gemercik air atau deburan ombak  Melakukan pijatan yang berkhasiat membantu melemaskan otot-otot tubuh dan mengurangi stres  Merawat diri seperti ke spa, salon karena akan memberikan efek rilaks pada tubuh Dari sekian banyak pusat relaksasi dan spa yang ada di Yogyakarta, belum semuanya yang memberikan fasilitas khusus untuk ibu hamil, tempat relaksasi dan spa yang ada di Yogyakarta masih bergabung dengan masyarakat umum, seperti tempat relaksasi Kaki Kita Reflexology, Sekar Arum SPA, Djmari, dan Indraloka SPA. Tempat refleksi dan spa ini hanya menyediakan fasilitas refleksi, pijat sehat, totok wajah, therapi V dan lain-lain, namun dari sekian banyak tempat refleksi dan SPA yang ada di Yogyakarta masih sangat jarang memprioritaskan para ibu hamil. Kenyamanan dan relaksasi juga sangat di butuhkan oleh ibu hamil agar selalu merasa sehat dan bugar. Atas dasar inilah maka pembangunan Maternal Health Care, Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil di Yogyakarta sangat di butuhkan guna menunjang dan memenuhi kebutuhan untuk ibu hamil di Yogyakarta. 1.1.3 Latar Belakang Permasalahan Kondisi kesehatan ibu hamil sangat mempengaruhi perubahan janin yang tengah dikandung. Untuk ibu sendiri, kesehatan hamil yang baik sepanjang masa kehamilan akan sangat menolong saat tiba waktunya melahirkan kemudian saat menyusui bayi yang baru dilahirkan. Keadaan fisik dan pisiki ibu harus di perhatikan guna menghindari stres pada ibu hamil, karena stres sangat mengganggu pertumbuhan bayi dan ibunya, penyebab stres pada ibu hamil bisa bermacam-macam, antara lain kecemasan memikirkan proses persalinan, ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh sekelilingnya seperti nergyen, udara yang tidak sehat, situasi

keluarga yang tidak mendukung dan masih banyak penyebab yang dapat menimbulkan stres pada ibu hamil Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang memiliki jumlah penduduk yang sangat padat, pada tahun 2011 jumlah penduduk Yogyakarta sebanyak 3.513.071 jiwa6.

Gambar . 1.1 : Estimasi Jumlah Penduduk Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2012 Sumber: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Repobik Indonesia

yang beragam pula. Pengguna kendaraan di Yogyakarta setiap tahun mengalami Sumber: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Repobik Indonesia

Gambar . 1.2 : Estimasi Penduduk Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2012 Banyaknya jumlah Piramida penduduk tersebut, tentunya menimbulkan aktivitas

6

Badan Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

peningkatan, pada tahun 2012 saja pertambahan kendaraan bermotor di Yogyakarta mencapai 128 ribu kendaraan. Dengan banyaknya jumlah kendaraan bermotor di Yogyakarta maka intensitas sebisingan dan polusi udara pun semakin meningkat, kondisi lingkungan seperti ini sangat tidak baik untuk kesehatan ibu hamil, yang selayaknya mendapatkan ketenangan dan kesehatan yang layak. Karena sepeti yang sudah di ketahui bahwa kondisi kesehatan ibu juga di pengaruhi oleh kondisi kenyamanan dan ketenangan yang di dapatkan oleh ibu hamil, karena kenyamanan dan. Ketenangan berpengaruh besar terhadap proses tumbuh kembang janin yang ada di dalam kandungan. Angka Kelahiran di Provisi DIY pada tahun 2010 yang di laporkan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut : Jumlah kelahiran (hidup dan mati) 43.242 dan lahir mati 194. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah kelahiran (hidup dan mati) adalah sebanyak 45.081 dengan jumlah kasus lahir mati sebanyak 242. Dengan demikian, jumlah lahir hidup pada tahun 2011 sebanyak 44.839. Kematian Ibu di Provinsi DIY masih termasuk tinggi di Indonesia, berdasarkan data dari BPS, angka kematian ibu dalam 4 tahun belakangan ini menunjukkan penurunan yang cukup baik. Angka terakhir yang diketahui oleh BPS adalah tahun 2008, di mana kematian ibu di DIY berada pada angka 104/10.000 kelahiran hidup, menurun menjadi 114/10.000 kelahiran hidup pada tahun 2004. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah kasus kematian ibu yang dilaporkan kabupaten/kota pada tahun 2011 mencapai 56 kasus, meningkat dibandingkan tahun 2010 sebanyak 43 kasus.
Tahun 2010 2011 Kematian Ibu 43 56 Kematian neonatu 241 311 Kematia Bayi (0-11 bln) 346 419 Kematian Balita (0-59 bln) 409 469

Gambar I.6. Jumlah Kematian ibu & anak di DIY tahun 2010-2011 Sumber: Seksi Kesga Provinsi DIY 2012

Angka Kematian Bayi (AKB) di DIY Yogyakarta dari tahun 2010 sesuai hasil sensus penduduk tahun 2010 yang telah dihitung oleh BPS Provinsi DIY adalah : laki-laki sebesar 20 bayi per 1000 kelahiran hidup, sedangkan perempuan sebesar 14 per 1000 kelahiran hidup. Hasil sensus penduduk yang dihimpun dari data BPS dapat digambarkan sejak tahun 1971 sampai 2010 seperti pada gambar berikut :

SP71(1967)

SP80(1976)

SP90(1986)

SP000(1996)

SP2010*(2007)

Laki-laki Perempuan L+P

111 93 102

69 55 62

47 36 42

29 21 25

20 14 17

Gambar I.7. Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup Sumber: BPS Provinsi DIY

Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil merupakan suatu tempat yang memberikan fasilitas perawatan tubuh ibu hamil baik dari segi fisik atau pun pisikis ibu hamil dan tempat memperoleh informasi yang berkaitan dengan kehamilan dan setelah persalinan. Seorang ibu yang sedang mengandung kadang mengalami tekanan dan stres yang sangat mengganggu, dengan kondisi ini seng ibu harus mendapatkan kenyamanan dan rileksasi yang baik agar kandungan dan janin yang berada di dalam tidak mengalami gangguan apapun, karena stres pada ibu sangat memberikan dampak negatif bagi janin yang di kandung. Kenyamanan yang layak dan tempat yang nyaman sangat di butuhkan oleh ibu hamil, di mana ruangan dan benda-benda yang berada di sekitar ibu hamil sebaiknya terhindar dari bahan-bahan yang mengandung kimia, karena ini akan memberikan pengaruh buruk bagi janin, karena kesehatan janin sangat perlu di perhatikan agar dapat menyehatkan kondisi sang ibu. Ruangan dan bahan-bahan yang alami sangat mendukung untuk membangun pusat kesehatan dan relaksasi ibu hamil, selain aman bahan alami juga memberikan nuansa natural pada bangunan. Penggunaan elemen-elemen yang natural dan alami sangat mendukung seperti, kayu , bambu dan batu, karena memberikan kesan natural dan menyatu dengan alam, beberapa unsur pelengkap seperti penataan lighting dan penggunaan pencahayaan alami sangat baik di gunakan selain memberi kesan natural, cahaya matahari pagi juga sangat baik untuk kesehatan manusia. Pendekatan yang dapat digunakan pada bangunan ini seperti Green Architecture. Green Architecture adalah melakukan desain dengan pendekatan ekologis yang menggunakan tumbuh-tumbuhan alam dalam menyiasati keadaan dan menggunakan bahan material yang tidak membahayakan penggunanya dan bersahabat dengan alam . 1.2 RUMUSAN PERMASALAHAN Bagai mana wujud rancangan Maternal Health Care, Pusat Kesehatan dan relaksasi Ibu Hamil di Yogyakarta, yang mampu memenuhi kebutuhan, kegiatan, dan memberikan informasi yang dibutuhkan serta mampu memberikan kenyamanan, menimbulkan rasa tenang dan rileks pada ibu hamil dan si janin, melalui pendekatan

Green Architecture dengan mengolah pola tata ruang luar dan dalam bangunan, yang bertujuan untuk memberikan nuansa alami dan natural 1.3 TUJUAN DAN SASARAN 1.3.1 Tujuan Mewujudkan sebuah rancangan “ Maternal Health Care “ Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil di Yogyakarta yang mampu memenuhi kebutuhan kegiatan ibu hamil dan memberikan informasi-informasi yang di butuhkan bagi ibu hamil, yang mampu memberikan kenyamanan dan menimbulkan rasa tenang dan rileks bagi ibu hamil dan si janin. Melalui pendekatan Green Architecture yang mampu memberikan nuansa alami. 1.3.2     Sasaran Memberikan tempat yang nyaman dan santai bagi ibu hamil sehingga memberikan perasaan rileks dan tenang dengan suasana alami Memberikan informasi-informasi penting yang di butuhkan ibu hamil denim kesehatan ibu dan sang buah hati Studi tentang pengolahan ruang luar dan ruang dalam Menciptakan kemudahan akses dan penggunaan bahan-bahan alami pada rancangan “ Maternal Health Care “ Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil di Yogyakarta Studi tetangga aliran Green Architecture yang menyatu dengan Alam penerapan pada bangunan “ Maternal Health Care “ Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil di Yogyakarta



1.4

LINGKUP STUDI 1.4.1 Lingkup Substansual Bagian yang akan di olah dalam perancangan “ Maternal Health Care “ sebagai penekanan studi yakni tatanan ruang dalam dan tatanan ruang luar dari “ Maternal Health Care “ 1.4.2 Lingkup Spasial Pendekatan yang digunakan adalah pengolahan tata ruang dan dalam dengan pendekatan konsep bangunan Green Architecture. Adapun prinsip-prinsip yang ada pada Green Architecture akan di pergunakan semaksimal mungkin, seperti: a. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau nergy listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan nergy alam sekitar lokasi bangunan ). b. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber nergy yang ada. c. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat

d.

e.

digunakan di masa mendatang/ Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam. Tidak berdampak nergye bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ). Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.

Green Architecture adalah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber nergy dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. Adapun sifat-sifat bangunan yang memnggunakan konsep Green Architecture adalah (a) Sustanable / Berkelanjutan (b) Earthftiendly / Ramah lingkungan (c) High performance Building . Menurut F.DK Ching interior design illustrate 1946: 159-275 komponen tata ruang dalam adalah : lantai, dinding, plafond, pintu dan jendela, struktur (tangga dan kolom), perabot, perlengkapan pencahayaan, aksesoris. Sedangkan tata ruang luar adalah sebagai berikut:  Ruang yang terjadi dengan membatasi alam hanya pada bidang alas dan dindingnya. Sedangkan atapnya dapat dikatakan tidak dibatasi  Sebagai lingkungan liar luar buatan manusia, yang mempunyai arti dan maksud tertentu dan sebagian dari alam  Arsitektur tanpa atap, tetapi dibatasi oleh dua dinding : lantai dan dinding atau yang terjadi dengan menggunakan dua elemen pembatas. Hal ini menyebabkan

bahwa lantai dan dinding menjadi elemen penting di dalam merancang ruang luar.

1.4.3

Lingkup Temporial Rancangan “ Maternal Health Care “ Pusat Kesehatan dan SPA Ibu Hamil di Yogyakarta ini diharapkan dapat menyelesaikan penekanan studi dalam kurun waktu 25 tahun.

1.5

KEASLIAN PENULISAN Judul dan pembahasan yang berkaitan dengan “ Maternal Health Care “ Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil di Yogyakarta : 1. Judul : Pusat kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil di Bandung (Tahun 2008) Penyusun : Wika Hendriani ( NRP : 22403091) Program Studi : Arsitektur Universitas : Kristen Petra Surabaya Penekanan :Pengolahan objek wisata yang sudah ada di lokasi site, yakni Kampong naga, yang merupakan kampung Tradisional Bandung . Tugas akhir yang telah dibuat oleh saudari Wika Hendriani dan Ratna Daniatai adalah Pusat kesehatan dan relaksasi ibu hamil di Bandung dengan penekanan desain yang berbeda pada bangunan. Saudari Wika Hendriani menggunakan penekanan dengan mengembangkan objek wisata yang telah ada dengan konsep tradisional asli Bandung .Begitu juga dengan penulis yang menggunakan penekanan desain Green Architecture. 2. Judul Penyusun Program Studi Judul Penyusun Program Studi : : : Arsitektur : : : Arsitektur

3.

1.6

METODE STUDI 1.6.1 Pola Prosedural Pola kerja penalaran yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deduktif, dimana data-data diambil dari literatur yang telah di ringkas, wawancara pada saat studi lapangan, dan teori-teori dari para ahli yang kemudian di satukan menjadi sebuah hasil penulisan yang menjadi acuan untuk mendesain bangunan Maternal Health Care Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil di Yogyakarta. 1.6.2 Tata langkah Tata langkah yang akan ditempuh dalam menganalisis permasalahan yang terdapat pada proses perancangan Maternal Health Care Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil di Yogyakarta, yaitu:

1.7 BAB I.

SISTEMATIKA PENULISAN PENDAHULUAN Menguraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Permasalahan, Tujuan dan Sasaran, Lingkup Studi, Metode Studi, Keaslian Penulisan dan Sistematika Penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSAT KESEHATAN DAN RELAKSASI IBU HAMIL Menjelaskan tentang klasifikasi, peraturan-peraturan dan persyaratan umum dari Pusat Kesehatan dan relaksasi Ibu Hamil BAB III. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI GREEN ARCHITECTURE Menjabarkan tinjauan pustaka dan landasan Green Architecture , pendekatan tata ruang dalam dan luar. BAB IV. TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN Menguraikan tentang identitas Yogyakarta wilayah Kabupaten Sleman, khususnya Kecamatan, data klimatologi, dan data monografi sehingga menemukan site yang tepat untuk pembangunan Pusat Kesehatan dan relaksasi Ibu Hamil BAB V. BAGIAN ANALISIS Berisikan tentang analisis dari teori-teori yang ada terhadap wujud rancangan Bangunan Pusat Kesehatan dan relaksasi Ibu Hamil di Yogyakarta BAB VI. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Mengurai tentang konsep Green Architecture , pendekatan tata ruang dalam dan luar, persyaratan-persyaratan perancangan, Konsep Tapak, serta Konsep Perancangan Tapak. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar buku acuan literatur, artikel, majalah jurnal, dan sumber bacaan lainnya yang sesuai dengan topik pemilihan judul Tugas Akhir. Dituliskan berdasarkan nama, tahun, judul, penerbit, kota, negara. Kemudian dari nama penulis buku disusun berdasarkan urutan huruf alfabet

BAB 2 TINJAUAN PUSAT KESEHATAN DAN RELAKSASI IBU HAMIL

Pengertian dan Jenis Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu hamil 2.1.1 Pengertian Pusat Kesehatan dan Relaksasi Pusat adalah pokok pangkal yang menjadi pumpuan (berbagai urusan, hal, dsb). Sedangkan Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Adapun pendapat dari Windiyanti Nugroho (2002) kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana kondisi fisik tubuh dalam keadaan baik seluruh bagian-bagiannya. jadi pusat kesehatan dapat di definisikan, sebuah tempat yang memiliki segala informasi dan segala pengetahuan mengenai kesehatan manusia Jadi Pusat Kesehatan dapat di definisikan sebagai sebuah tempat yang menjadi tempat mendapatkan berbagai macam informasi kesehatan bagi setiap orang terutama untuk ibu hamil. Pada masa kehamilan, sehat merupakan dambaan setiap wanita yang sedang hamil. Selain makanan, olah raga merupakan salah satu cara untuk memperoleh keadaan sehat tersebut. Namun, masih banyak wanita hamil yang takut untuk berolah raga, mereka khawatir olah raga bisa menyebabkan gangguan pada kehamilan. 2.1.2. Relaksasi Ibu Hamil 2.1.2.1. Pengertian Relaksasi Ibu Hamil Relaksasi adalah upaya untuk mengurangi kelelahan, kepenatan, ketegangan, kejenuhan, baik fisik maupun mental. Dan Ibu hamil adalah seorang wanita yang dalam keadaan mengandung Jadi Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil dapat didefinisikan sebuah bangunan atau tempat yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai bagai mana menjaga kondisi tubuh yang baik dan makanan yang baik agar tubuh tetap sehat dan tenang untuk para wanita yang sedang mengandung . Ada pun beberapa para ahli yang mendefinisikan Relaksasi adalah sebagai berikut:  Chaplin (1975) memberi pengertian relaksasi sebagai kembalinya otot ke keadaan istrahat setelah kontraksi. Atau relaksasi adalah suatu keadaan tegang yang rendah dengan tanpa adanya emosi yang kuat. Selanjutnya, ia juga memberii batasan tentang terapi relaksasi, sebagai suatu bentuk terapi yang menekankan pada mengajarkan konseli tentang bagaimana relaks, dengan asumsi bahwa keadaan otot yang relaks akan membantu mengurangi ketegangan kejiwaan.



Cormier, 1985 memberi pengertian relaksasi (otot) sebagai usaha mengajari seseorang untuk relaks, dengan menjadikan orang itu sadar tentang perasaan tegang dan perasaan-perasaan relaks kelompokkelompok otot utama seperti tangan, muka, leher, dada, bahu, punggung, dan perut serta kaki. Tujuan jangka panjang dari relaksasi otot adalah agar tubuh dapat memonitor sesegera mungkin semua signal kontrolnya dan secara otomatis membebaskan tegangan yang tidak diinginkan.  Suryani (2000) Relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengistirahatkan fungsi fisik dan mental sehingga menjadi rileks  Wiramihardja, (2006) Relaksasi merupakan kegiatan untuk mengendurkan ketegangan, pertama-tama ketegangan jasmaniah yang nantinya akan berdampak pada penurunan ketegangan jiwa  Thantawy (1997: 67) “relaksasi adalah teknik mengatasi kekhawatiran/kecemasan atau stress melalui pengendoran otot-otot dan syaraf, itu terjadi atau bersumber pada obyek-obyek tertentu”. Relaksasi merupakan suatu kondisi istirahat pada aspek fisik dan mental manusia, sementara aspek spirit tetap aktif bekerja. Dalam keadaan relaksasi, seluruh tubuh dalam keadaan homeostatis atau seimbang, dalam keadaan tenang tapi tidak tertidur, dan seluruh otot-otot dalam keadaan rileks dengan posisi tubuh yang nyaman.  Greenberg,(2000) Relaksasi dapat memutuskan pikiran-pikiran negatife yang menyertai kecemasan.  Hakim (2004: 41) relaksasi merupakan suatu proses pembebasan diri dari segala macam bentuk ketegangan otot maupun pikiran senetral mungkin atau tidak memikirkan apapun. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang berupa pemberian instruksi kepada seseorang dalam bentuk gerakan-gerakan yang tersusun secara sistematis untuk merilekskan pikiran dan anggota tubuh seperti otot-otot dan mengembalikan kondisi dari keadaan tegang ke keadaan rileks, normal dan terkontrol, mulai dari gerakan tangan sampai kepada gerakan kaki. 2.1.2.2. Penelitian Terhadap relaksasi Para beberapa ahli juga telah melakukan penelitian mengenai terapi ini dan ditemukan hasil yang sangat signifikan untuk kesehatan, adapun hasil penelitiannya Goldfriend dan Trier (1974) melaporkan terapi relaksasi efektif untuk menurunkan kecemasan, metode yang digunakan sebagai self control coping skill. Jacobson (1982) melaporkan penurunan denyut nadi dan tekanan darah pada pasien dengan ansietas. Prawitasari (1988) melaporkan bahwa terapi relaksasi sangat efektif untuk pasien dengan kecemasan menyeluruh, kecemasan berbicara di muka umum. Dewi (1998) melaporkan latihan relaksasi mampu menurunkan ketegangan bagi para siswa sekolah penerbangan. Karyono dkk (1994) melaporkan bahwa relaksasi dapat

menurunkan tekanan darah systolic dan diastolic pada pasien hipertensi. Purwaningsih dan Utami (1998) melaporkan keberhasilannya terapi relaksasi pada pasien dengan kecemasan berbicara di muka umum (phobia spesifik) dan pasien phobia sosial. Masih banyak penelitian lain yang menunjukkan efektifitas terapi relaksasi: pasien Insomnia, nyeri kepala, nyeri leher, dan banyak lagi. 2.1.2.3. Manfaat Relaksasi Beberapa di bawah ini beberapa manfaat latihan relaksasi menurut para ahli:  Beech dkk, 1982: 1. Membuat individu lebih mampu menghindari reaksi berlebihan karena adanya stress. 2. Masalah-masalah yang berkaitan dengan stres seperti gangguan seksual (ejakulasi dini, dll), sakit kepala, gangguan tidur (imsomnia, hipersomnia,dll) dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi. 3. Mengurangi tingkat kecemasan. 4. Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan stres, dan mampu mengontrol anticipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan kecemasan, seperti pertemuan penting, wawancara, hubungan seksual, dan sebagainya. 5. Perilaku jenis tertentu akan lebih sering selama stres, misalnya naiknya jumlah merokok, komsumsi alkohol, pemakaian obatobatan, juga makan berlebihan. Hal tersebut dapat dikurangi dengan latihan relaksasi. 6. Latihan relaksasi mampu meningkatkan kinerja, peran sosial, dan ketrampilan fisik. 7. Kelelahn fisik maupun mental dapat di atasi dengan latihan relaksasi 8. Peningkatan kesadaran diri tentang keadaan fisiologis seseorang, sehingga relaksasi mampu menimbulkan rangsangan fisiologis 9. Mampu berperan sebagai terapi pelengkap, seperti penyembuhan operasi dan penyakit tertentu, karena relaksasi mampu menurunkan keluhan fisik seseorang. Pertolongan persalinan, relaksasi memudahkan pergerakan bayi menuju ke cervix 10. Harga diri dan keyakinan diri individu meningkat dengan relaksasi. Juga mampu meningkatkan konsep diri dalam bidang akademis pada pasien depresi. 11. Meningkatkan hubungan interpersonal  Welker,dkk,dalam Karyono,1994: 1. Memberikan ketenangan batin bagi individu 2. Mengurangi rasa cemas, khawatir dan gelisah 3. Mengurangi tekanan dan ketegangan jiwa

4. Mengurangi tekanan darah, detak jantung jadi lebih rendah dan tidur menjadi nyenyak 5. Memberikan ketahanan yang lebih kuat terhadap penyakit 6. Kesehatan mental dan daya ingat menjadi lebih baik 7. Meningkatkan daya berfikir logis, kreativitas dan rasa optimis atau keyakinan 8. Meningkatkan kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain 9. Bermanfaat untuk penderita neurosis ringan, insomnia, perasaan lelah dan tidak enak badan 10. Mengurangi hiperaktif pada anak-anak, dapat mengontrol gagap, mengurangi merokok, mengurangi phobia, dan mengurangi rasa sakit sewaktu gangguan pada saat menstruasi serta dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan. Terapi relaksasi dilakukan untuk mencegah dan mengurangi ketegangan pikiran dan otot - otot akibat stres karena ketegangan dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Bila ketegangan terjadi maka tubuh akan menjadi lemah dan akibatnya tubuh tidak dapat melakukan fungsinya secara optimal. Relaksasi penting apabila anda mempunyai gejala seperti berikut:  Berdebar-debar  Sakit kepala  Berpeluh  Susah untuk bernafas  Paras glukosa darah yang tidak terkawal  Keadaan badan yang tidak selesa seperti Gangguan pencernaan,sembelit dan kegelisahan.  Kepenatan atau susah hendak tidur.  Ketegangan otot terutama otot ditengkuk dan otot bahu.  Susah untuk memberi tumpuan dan mudah risau.  Kurang sabar, mudah tersinggung dan cepat marah.  Hilang selera makan atau makan berlebihan.  Hilang minat terhadap seks. 2.1.2.4. Tujuan dan Karakteristik Relaksasi  Tujuan  Melegakan stress untuk penyakit darah tinggi, penyakit jantung, susah hendak tidur,sakit kepala disebabkan tekanan dan asthma  Membantu orang menjadi rileks, dan dengan demikian dapat memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik.  Membantu individu untuk dapat mengontrol diri dan memfokuskan perhatian sehingga ia dapat mengambil respon yang tepat saat berada dalam situasi yang menegangkan.

 Karakteristik  Merupakan metode untuk mengembalikan tubuh dalam kondisi homeostatis sehingga konseli dapat kembali tenang.  Relaksasi tidak menganggap penting usaha pemecahan masalah penyebab terjadinya ketegangan melainkan menciptakan kondisi individu yang lebih nyaman dan menyenangkan

2.1.2.5. Jenis – Jenis Relaksasi  Relaksasi Otot Bertujuan mengurangi ketegangan dan atau kecemasan, dengan merelaksasikan atau melemaskan otot-otot badan. Individu di minta untuk menegangkan otot dengan ketegangan tertentu kemudian disuruh mengendorkan atau melemaskannya, antara ketegangan dan pengendoran individu diminta untuk merasakan perbedaannya, sampai mampu membedakan antara otot yang tegang dengan yang lemas. Relaksasi Otot dibedakan dalam tiga macam: 1. Relaxation via Tension-Relaxation Individu diminta menegangkan (tension) dan melemaskan (relaksasi) otot, kemudian diminta merasakan dan menikmati perbedaan antara ketika otot tegang dan rilek (lemas). Saat otot ditegangkan menjadikan individu menyadari sensasi yang berhubungan dengan kecemasan, dan sensasi-sensasi tersebut dapat bertindak sebagai isyarat atau tanda untuk melemaskan ketegangan. Selanjutnya dilatih untuk melemaskan otot-otot yang tegang dengan cepat, seolah-olah melepaskan ketegangan dari badan, sehingga merasakan rileks. Otototot yang dilatih yaitu otot lengan, tangan, bisep, bahu, leher, wajah, perut dan kaki. Sudah siapkah anda untuk latihan? Lakukan bersama-sama dengan teman anda, namun akan lebih nyaman jika anda mengikuti pelatihan relaksasi bersama isntruktur yang sudah terlatih, latihan pertama-tama sekitar 30 – 40 menit dilakukan 2 – 3 kali seminggu, jika anda sudah pandai dapat dilakukan sendiri selama 20 menit, dapat setiap hari atau jika anda mau. Instruksi atau skrip sebaiknya dalam bentuk rekaman sehingga anda dapat melakukan dengan lebih santai dan berulangulang. 2. Relaxation via letting go Metode ini bertujuan untuk memperdalam relaksasi. Setelah berlatih relaksasi pada semua kelompok otot tubuhnya, maka langkah latihan selanjutnya adalah relaxation via letting go. Pada vase ini, individu dilatih untuk lebih menyadari dan merasakan relaksasi. Individu dilatih untuk menyadari ketegangannya dan berusaha sedapat mungkin untuk mengurangi serta menghilangkan ketegangan tersebut.

Sehingga individu akan lebih peka terhadap ketegangan dan lebih ahli dalam mengurangi ketegangan. 3. Differential Relaxation Relaksasi diferensial merupakan salah satu penerapan ketrampilan relaksasi progresif. Pada waktu kita melakukan sesuatu, bermacammacam otot akan tegang. Otot-otot yang dipergunakan untuk aktivitas sering lebih tegang daripada yang seharusnya (ketegangannya berlebihan), dan otot-otot lain yang tidak diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebut juga menjadi tegang selama aktivitas berlangsung. Oleh karena itu untuk merileksikan otot-otot yang ketegangannya berlebihan, dan untuk merilekskan otot-otot yang tidak perlu tegang pada waktu melakukan aktivitas dapt dipergunakan diferensial relaksasi. Latihan diferensial relaksasi dapat dilakukan dengan cara menginduksi individu untuk relaksasi yang dalam pada otot-otot yang tidak diperlukan untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, kemudian mengurangi ketegangan yang berlebihan pada otot-otot yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebut, sehingga hanya terdapat ketegangan yang wajar pada otot-otot yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebut. Di dalam latihan diferensial relaksasi, yang penting bagi individu adalah tidak hanya menyadari kelompok otot yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tertentu tapi juga mengidentifikasi dan lebih menyadari otot-otot yang tidak perlu untuk melakukan aktivitas tersebut. Latihan relaksasi ini dapat dimulai apabila subyek telah mencapai keadaan releks. Latihan relaksasi diferensial yang teratur akan menghasilkan penurunan tingkat ketegangan secara umum. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya ketegangan dan rasa nyaman sewaktu individu melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan demikian latihan diferensial relaksasi dapat diterapkan pada individu tanpa dia harus berbaring untuk relaksasi. Relaksasi diferensial mempunyai tiga keuntungan yaitu:  Bagi kita yang menggunakan latihan relaksasi progresif akan memberikan kesempatan yang baik untuk latihan, dengan demikian akan meningkatkan ketrampilan dasar relaksasi.  Bagi kita yang mengalami ketegangan yang kronis akan menolong untuk mengelola melemahkan rangsangan sehari-hari  Bagi kita yang menjadi tegang pada situasi-situasi khusus, relaksasi diferensial akan membawa relaksasi pada situasi khusus tersebut.

Program untuk relaksasi diferensial meliputi suatu latihan dimulai dari situasi yang hanya sendiri di ruang sunyi sampai situasi dengan orang lain di tempat yang ramai, dari posisi duduk sampai posisi berdiri, dari aktivitas sederhanan sampai aktivitas kompleks. 4. 5. Relaskasi Kesadaran Indera Relaksasi melalui Hipnosis, Yoga, dan Meditasi Untuk relaksasi di atas akan kami tuliskan pada kesempatan berikutnya. Semoga latihan relaksasi ini dapat menjadi terapi tambahan bagi anda yang mempunyai masalah yang berkaitan dengan ketegangan otot, kecemasan atau sakit lain. Pada dasarnya dalam keadaan sakit maupun sehat latihan relaksasi sangat membantu kesehatan kita.

Ada pula jenis relaksasi yang di kemukakan beberapa para ahli, antara lain sebagai berikut:  Lichstein (1988), mengemukakan jenis-jenis teknik relaksai antara lain: 1. Autogenic Training Relaksasi dengan membayangkan (imagery) sensasi-sensasi yang meyenagkan pada bagian-bagian tubuh seperti kepala, dada, lengan, punggung, ibu jari kaki atau tangan, pantan, pergelangan tangan. Sensasi-sensasi yang dibayangkan itu sepert rasa hangat, lemas atau rileks pada bagian tubuh tertentu, juga rasa lega karena nafas yang dalam dan pelan. Sensasi yang dirasakan ini diiringi dengan imajinasi yang meyenangkan misalnya tentang pemandangan yang indah, danau, yang tenang dan sebagainya. 2. Progressive Training Relaksasi dengan melatih otot-otot yang tegang agar lebih rileks, terasa lebih lemas dan tidak kaku. Efek yang diharapkan adalah proses neurologis akan berjalan dengan lebih baik. Karena ada beberapa pendapat yang melihat hubungan tegangan otot dengan kecemasan, maka dengan mengendurkan otot-otot yang tegang diharapkan tegangan emosi menurun dan demikian sebaliknya. 3. Meditation relaksasi dengan melatih konsentrasi atau perhatian pada stimulus yang monoton dan berulang (memusatkan pikiran pada kata/frase tertentu sebagai focus perhatiannya ), biasanya dilakukan dengan menutup mata sambil duduk, mengambil posisi yang pasif dan berkonsentrasi dengan pernafasan yang teratur dan dalam. Ketenangan diri dan perasaan dalam kesunyian yang tercipta pada waktu meditasi harus menyisakan suatu kesadaran diri yang tetap terjaga, meskipun nampaknya orang yang melakukan meditasi sedang berdiam diri/terlihat pasif dan tidak bereaksi terhadap lingkungannya. Selain ketiga jenis di atas relaksasi juga dapat menggunakan media

aroma, suara, cita rasa makanan, minuman, keindahan panorama alam dan air. Semua itu merupakan teknik relaksasi fisik/tubuh.  Bernstein dan Borkovec,1973; Goldfried dan Davidson,1976; Walker dkk,1981 juga merumuskan relaksasi otot menjadi tiga macam tipe yaitu : 1. Relaxation via tension- Relaxation Relaksasi otot bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan dengan cara melemaskan otot-oto badan disini konseli diberitahu bahwa pada fase menegangkan akan membantu dirinya untuk lebih menyadari sensasi yang berhubungan dengan kecemasan dan sensasi-sensasi tersebut bertindak sebagai isyarat atau tanda untuk melemaskan ketegangan. Konseling dilatih untuk melemaskan otot yang tegang dengan cepat seolah-olah mengeluarkan ketegangan dari badan sehingga konseling akan merasa rileks. Pada mulanya prosedur pelemasan otot-otot dengan cepat ini dikenalkan oleh Lazarus dan Paul (dikutip oleh Goldfried dan Davidson,1976). Otot yang dilatih adalah otot lengan, tangan, bisep, bahu, leher, wajah, perut, dan kaki. 2. Relaxation via Letting Go Metode ini bertujuan memperdalam relaksasi konseli dilatih untuk menyadari dan merasakan rileksasi. Konseli dilatih untuk menyadari ketegangannya dan berusaha sedekat mungkin untuk mengurangi serta menghilangkan ketegangan tersebut dengan demikian, konseli akan lebih peka terhadap ketegangan dan lebih ahli dalam mengurangi ketegangan. 3. Differential Relaxation Merupakan salah satu penerapan keterampilan relaksasi progesif. Latihan relaksasi ini dapat dilakukan dengan cara merangsang konseli untuk relaksasi yang dalam pada otot-otot yang tidak diperlukan untuk melakukan aktivitas tertentu, kemudian mengurangi ketegangan yang berlebihan pada otot-otot yang diperlukan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Latihan relakssai ini dapat dilakukan apabila subyek telah mencapai keadaan yang rileks. Latihan relaksasi deferensial yang teratur akan menghasilkan penurunan tingkat ketegangan secara umum. Hal ini akan menghasilkan berkurangnya ketegangan dan meningkatkan rasa nyaman sewaktu individu melakukan aktivitas sehari-hari. Program yang dilakukan untuk relaksasi diferensial, meliputi suatu seri latihan yang dimulai dari situasi yang hanya sendiri di ruang sunyi sampai pada situasi dengan orang lain di tempat yang ramai, dari posisi duduk sampai posisi berdiri, dari aktivitas yang sederhana sampai aktivitas yang kompleks. Dalam teknik ini konseli diberi sutu seri pertanyaan yang tidak dapat dijawab secara lisan, tetapi dirasakan sesuai dengan apa yang dapat atau tidak dapat dialami oleh konseli pada waktu instruksi dilakukan.

 Aroma Terapi Aromaterapi adalah istilah moderen untuk praktik yang dilakukan orang Mesir ribuan tahun lalu. Seperti yang dilakukan orang Mesir kuno saat mandi, pijat dan mengurapi orang mati, secara tidak sadar kita melakukan aromaterapi ketika menghadiri pemakaman atau menjalani upacara adat pernikahan. Wewangian sengaja ditaburkan untuk memberi suasana nyaman. Aromaterapi digunakan untuk rileksasi dan pengobatan.” Pada Perang Dunia II minyak esensial untuk aromaterapi ini digunakan untuk pengobatan karena pada zama itu sulit memperoleh antibiotik, minyak esensial krtika itu digunakan secara internal, yaitu diminum atau dimasukan ke organ tubuh karena itu, aromaterapi adalah istilah moderen untuk pengobatan kuno. Efek minyak esensial yang mampu menembus kulit paling dalam membawa orang menyadari manfaat aaromaterapi untuk memelihara kecantikan. Minyak esensial itu mampu meningkatkan pergantian, kekencangan, menambah kelembaban, mengurangi timbunan cairan atau selulit yang cukup mengganggu kecantikan kulit, serta melancarkan sirkulasi darah. Pemakaian minyak esensial cengkeh, jahe, sereh dan dasa digunakan untuk melancarkan sirkulasi dara. Penggunaan aromaterapi ini sering digunakan di salon-salon, pelatihan yoga dan SPA. Bentuk nya bisa berupa minyak esensial yang dibakar bersama air di atas tungku kecil, bisa juga berupa minyak pijat aromaterapi. Dengan pijatan ini ada dua manfaat yang diperoleh tubuh, pertama minyak esensial yang dioleskan di kulit menstimulasikan tubuh menjadi lebih rileks. Kedua aroma terapi yang dihirup terbukti mampu menenangkan dan mempengaruhi emosi. Minyak aroma yang dihirup akan memberikan vibrasi di hidung, dari sini minyak yang menghasilkan aroma terapi mempunyai manfaat tertentu itu akan mempengaruhi sistem limbik, tempat pusat memori, suasana hati dan intelektualitas berada. Cara menikmati keharuman minyak esensial telah tersedia dalam berbagai bentuk. Bentuk yang umum adalah tungku yang dibakar oleh lili. Selain itu tersedia juga alat elektronik yang menyemburkan wangi minyak esensial. Di Amerika, bahkan sekarang mulai ada pendingin ruangan yang juga sekaligus menyemburkan wangi minyak esensial. Pendingin ruang ini bisa distel waktu dan jenis minyak esensialnya sesuai kebutuhan. Bila memakai tungku, jumlah tetes minyak esensial disesuaikan dengan ukuran ruangan. Itu menurut buku Yoga, Tai Chi, Massage, Therapies & Healing Remedies karya Mark Evan B. Phill. Dua sampai tidak tetes untuk ruangan kecil dan 6 sampai 10 tetes untuk ruangan yang lebih besar. Setelah beberapa saat, sensitivitas terhadap wangi di dalam ruangan akan menurun. Ini tidak berarti bahwa wewangian itu sudah

hilang. Jadi lebih baik tidak menambahkan tetesan minyak esensial karena hanya akan membuat ruangan menjadi jenuh dengan wewangian. 2.1.2.6. Minyak Esensial Menurut buku Yoga, Tai Chi, Massage, Therapies & Healing Remedies karya Mark Evan B. Phill, berikut ini adalah sofat-sifat yang terkandung dalam minyak esensial: 1. Lavender. Antiseptik, antidepresan, meringankan stres dan sulit tidur, mengatasi gigitan serangga

2. Mawar. Antidepresi, afrodisiak, membantu mengatasi masalah menstruasi

3. Bargamot. Antiseptik, stimulatif, membantu mengatasi berminyak, tapi sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet

kulit

4. Sandalwood. Antiseptik, membantu mengatasi gangguan tidur (insomnia) 5. Ylang Ylang. Antiseptik, afrodisiak

6. Myrrh. Antiseptik, menenangkan, mengatasi infeksi virus dan jamur.

7. Camomile. Mengatasi stres, alergi gelisah dan gangguan pramenstruasi

8. Rosemary. Antiseptik, stimulatif menyeimbangkan, diuretik, jangan digunakan untuk wanita dengan kehamilan sebelum lima bulan atau penderita tekanan darah tinggi

9. Juniper. Dieretik, antiseptik, membersihkan , menenangkan, sebaiknya hindari dari wanita dengan usia kehamilan sebelum lima bulan dan penderita penyakit ginjal.

2.1.3. 2.1.3.1

SPA Sejarah Perkembangan SPA

Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan pelayanan SPA tidak terlepas dari sejarah perkembangan SPA dimasing – masing negara. Hal ini tidak dapat di pungkiri karena sangat erat kaitannya dengan kebiasaan atau sosiobudaya yang ada sehingga disetiap negara berkembang secara spesifik terkait dengan budaya setempat. Pelayanan SPA menggunakan sumber daya alam lumpur mineral untuk perawatan dan pengobatan. Hal ini sesuai denan kata SAP yang berasal dari singkatan Sante Par Aqua (bahasa Prancis) atau Solusi Per Aqua (bahasa Latin) yaitu perawatan dengan air. Di Indonesia sebahagian diartikan sebagai Sehat Pakai Air (SPA) atau Tirta Husada. Pada awalnya SPA berkembang di daerah pegunungan dan saati ini tersebar dimana - mama sebagai upaya kesehatan tradisional (alternatif). Pelayanan SPA bertujuan untuk menjaga, meningkatkan dan memulihkan kesehatan dalam hal kesegaran, kecantikan (inner & otner beauty), relaksasi, dengan tujuan menyeimbangkan body, mind, spirit. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka disamping menggunakan sumber air mineral (baik yang diminum atau untuk pemakaian luar), air panas (terapi termal), lumpur mineral juga disertai dengan aroma terapi, pijatan, herbal dan suasana pendukung seperti latar alur musik, serta warna ruangan dsb yang dapat menciptakan suasana yang diharapkan. 2.1.3.2 Penggolongan SPA

Kategori pelayanan SPA menurut tujuan perawatan dibedakan menjadi 2 kategori adalah Healht SPA (Wellness SPA) dan Medical SPA, Health SPA (Wellness SPA) dapat dilihat dari lokasi dan pelayanan sehingga dikenal dengan Day Spa (City Spa), Resort Spa, Destination SP, Residential Spa, Amenity SPA, Mineral Spring SPA dan Sebagainya. Health Spa adalah yang memberikan layanan peningkatan kesehatan, pemeliharaan dan pencegahan yang lebih ditekankan pada relaksasi dan keindahan penampilan Medikal SPA adalah kategori SPA yang memberikan pelayanan secara menyeluruh yakni peningkatan kesehatan, pemeliharaan, pencegahan dan dengan mengutamakan pada pemulihan (revitalisasi-rehabilitasi)

2.1.3.3

Prinsip Dasar Pelayanan SPA

1. Prinsip Dasar Pelayanan SPA:

 Pelayanan SPA merupakan bagian dari upaya pelayanan kesehatan tradisional yang sekaligus sebagi upaya pelestarian budaya / pusaka nusantara. Selanjutnya dalam tekni pelayanan SPA yang dimaksud adalah pelayanan SPA.  Upaya pelayanan SPA perlu memperhatikan lingkungan yang bersih, nyaman, sehat, dan dilaksanakan sesuai budaya, norma susila, disamping memperhatikan pencahayaan, warna, suara, aroma, suhu, diruang perawatan  Manusia sebagai pelanggan (klien) merupakan makhluk bio-psiko-sosiokultur dan religius memerlukan pelayanan yang komprehensif, menyeluruh dan tuntas dengan menggunakan berbagai upaya/metode untuk mencapai deraja kesehatan yang optimal.  Upaya pelayanan SPA merupakan upaya dalam bidang preventif dan promotif, yang dapat meningkatkan derajat kesehatan manusia. Pelayanan SPA menekankan pentingnya pendekatan holistik dengan menggunakan bahan alami, aman dan bermanfaat serta sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian budaya bangsa. 2. Ruang Lingkup SPA  Pelayanan SPA lebih menekankan pada upaya memperhatikan/menjaga, meningkatkan kesehatan dan keindahan penampilan  Pelayanan APA didalam standard ini meliputi aspek relaksasi. Rejuvenasi, dan revitalisasi (Healtht SPA/Wellness SPA)

2.1.3.4

Standar Pelayanan SPA

Berdasarkan jenis pelayanan SPA dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu:  Kategori minimal meliputi perawatan SPA dengan menggunakan hidroterapi sederhana, pijat relaksasi atau aromaterapi sederhana dan keindahan penampilan diri secara manual dengan peralatan sederhana  Kategori sedang meliputi perawatan SPA dengan menggunakan hidroterapi dengan peralatan sedang, pijat relaksasi dengan peralatan sedang, aromaterapi dan keindahan penampilan diri dengan peralatan sedang  Kategori utama meliputi perawatan SPA dengan menggunakan hidroterapi dengan peralatan kompleks, pijat relaksasi dengan peralatan kompleks, aromaterapi kompleks dan keindahan penampilan diri dengan peralatan kompleks.

2.1.3.5

Sarana Bangunan dan Lingkungan SPA

1. Limbah (padat, cair, gas, dan radio aktif):  Tersedia sarana pembuangan limbah yang memenuhi syarat kesehatan

2.

b.

c.

d.

e. f. g. 3.

 Limbah padat, cair dan gas bersifat B3 (Bahan Beracun Berbahaya) harus dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku  Limbah padat, cair dan gas tidak boleh melewati ambang batas yang telah ditentukan  Tersedia sarana sanitasi (toilet) yang dilengkapi cuci tangan denga jumlah yang di sesuaikan dan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Kesehatan gedung/kantor/ruang pelayanan SPA a. Ventilasi  Ventilasi dapat menjamin peredaran udara di dalam kamar/ruang dengan baik  Luas ventilasi 20% dari luas lantai ruangan  Bila ventilasi alam tidak memenuhi persyaratan harus dilengkapi dengan ventilasi mekanis (AC, kipas angin, Exhause Fan) Pencahayaan Intensitas cahaya yang memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan yang memerlukan sedikit ketelitian adalah : 200 – 300 Lux Pembuangan Limbah Mempunyai sarana pembuangan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan (saluran dengan penampungan air limbah / septic tank) Toilet/kamar mandi/jamban  Harus selalu tersedia air bersih yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan, sabun cair, handuk disposible/bersih  Lantai kamar mandi/jamban kuat, permukaan rata, kedap air, tidak licin dan mudah dibersihkan. Kemiringan yang cukup (2-3%) kearah saluran pembuangan air limbah. Index jentik nyamuk Tidak melebihi dari 5% Kenyamanan: Untuk suhu berkisar antar 18-20°C dan kelembaban berkisar antara 40 -70 % Tingkat Kebisungan Tidak melebihi 85 db Personal Hygiene adn Sanitation.( Hygiene perorangan dan sanitasi) a. Pengelola dan karyawan yang berhubungan langsung dengan pelanggan/pengunjung harus bebas dari penyakit menular, dibuktikan dengan surat dokter/seterfikat b. Pengelola dan karyawan yang melayani pelanggan harus memiliki pengetahuan tentang Sanitasi dan Hygiene Perorangan c. Pengelola dan karyawan harus berperilaku positif dalam bidang hygiene dan sanitasi (membuang limbah/sampah pada tempat yang telah ditentukan, tidak meludah di sembarang tempat, tidak merokok pada waktu memberikan pelayanan) d. Pengelola dan karyawan harus memberi anjuran, peringatan kepada pengunjung/pelanggan untuk berperilaku bersih dan sehat.

e. Dilarang merokok dilingkungkan SPA 4. Kebutuhan Ruang SPA Kategoti Kategori Sedang Minimal/Sederhana  3 Cabin Perawatan  6 Cabin Perawatan  Ruang Receptionist  Ruang Receptionist  Ruang Tunggu  Ruang Tunggu  Toilet  2 Shower / Toilet  Cabin untuk laki-laki dan perempuan  Ruang terpisah Steam/sauna  Gudang  Area untuk pelayanan laki-laki dan perempuan terpisah 2.1.4

         

Kategori Utama (Lengkap) 12 Cabin Perawatan Ruang Tunggu Ruang Receptionist 3 Shower/Bath Room/toilet Ruang Steam/Sauna Gudang Loker Room Juice Bar Olah Aktifitas fisik/Fitnes Indoor/Outdiir

Jenis Olah Raga Ibu Hamil Olahraga pada saat hamil sangat baik dilakukan sepanjang proses kehamilan ini berfungsi untuk menjaga kebugaran ibu serta janin. Setiap kali berolahraga maka janin akan mendapatkan oksigen ekstra dari darah yang mengalir dalam tubuh, kondisi ini akan mengoptimalkan berbagai proses metabolisme dalam tubuhnya termasuk otaknya. Hormon adrenalin yang dikeluarkan akan mengalir dalam darah, menembus plasenta dan mencapai janin sehingga berpengaruh pada emosi janin. Berolahraga juga dapat melancarkan asi, mengurangi komplikasi ringan, memperbaiki postur tubuh dan mengurangi sakit pinggang, mengurangi stres, menurunkan gejala pre-eclamsia, dan melancarkan proses persalinan. Namun posisi dan jenis olahraga harus disesuaikan dengan kondisi kehamilan Beberapa olahraga yang aman dilakukan oleh inu hamil adalah:  Jalan kaki Merupakan Jenis olah raga terbaik yang bisa dilakukan oleh ibu hamil selama kehamilannya. Jalan kaki sangat baik untuk melancarkan peredaran darah dan menjaga ibu hamil tetap fit. Melakukan jalan kaki tentunya semua orang bisa melakukannya, tidak memerlukan peralatan, bisa dilakukan dimana saja dan bisa dilakukan hingga akhir kehamilan. Menurut American College of Obstetricans and Gynecologists ibu hamil bisa melakukan olah raga jalan kaki selama 30 menit per hari. Selam melakukan olahraga jalan kaki, hindari ibu hamil mengalami dehirdrasi, hindari melakukan jalan kaki pada malam hari dan hindari jalan kaki dengan jarak yang jauh. Hentikan olahraga jalan kaki, jika ibu hamil mengalami perdarahan, sesak nafas, mengalami kontraksi, pusing, mengalami sakit dada, sakit atau keram betis, dicurigai adanya pecah ketuban atau setelah jalan kaki adanya kondisi dimana janin pergerakannya jadi berkurang.

Sumber: Www.google.co.id ( 17 Oktober 2013, 0:01)    Jogging : Untuk olah raga ini sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter kandungan. Karena jogging anda akan melakukan gerakan melompat Bersepeda statis Berenang Para ahli kesehatan menyatakan bahwa berenang merupakan salah satu olahraga terbaik bagi ibu hamil. Berenang sangat baik sebab sangat bagus melatih otot - otot besar (kaki dan tangan). Memberi manfaat pada kinerja jantung dan juga mempermudah menurunkan berat badan bagi ibu hamil yang over Weight. Selain itu olahraga renang dapat menghindarkan ibu hamil dari dehirdrasi. Namun meskipun demikian disarankan ibu hamil setiap 15 menit sekali minum satu gelas air selama melakukan olahraga renang dan satu gelas setelah selesai. Gaya dada cocok dilakukan oleh ibu hamil karena tidak membuthkan banyak putaran seperti pada gaya bebas juga hanya membutuhkan tenaga minim. Selain itu gaya punggung juga baik dilakukan oleh ibu hamil saat renang karena air dapat mengurangi efek gravitasi pada tubuh dengan posisi telentang menghindari resiko terganggunya aliran darah.

Sumber: www.googlr.co.id (16 Oktober 2013, 23:56)



Senam Meskipun ibu hamil bisa melakukan senam hamil sendiri dengan panduan DVD yang banyak beredar namun akan lebih baik jika ibu hamil ibu hamil melakukan senam dipandu oleh ahli atau mengikuti kelas-kelas hamil yang sangat banyak berdiri. Selai mendapatkan kebugaran dan panduan yang

tepat, ibu dapat berinteraksi dengan ibu-ibu hamil lainya sehingga semakin memperbanyak pengetahuan dan berbagi pengalaman dengan yang lainnya. Dengan melakukan senam hamil, dapat menambah kesehatan dan kebugaran ibu hamil dan janinnya. Selai itu senam hamil dapat membantu melenturkan dan menguatkan otot-otot yang diperlukan saat persalinan sehingga akan mempermudah proses persalinan.



Yoga Sama halnya dengan senam hamil, jika ibu hamil ingin melakukan yoga ada baiknya mengikuti kelas-kelas yoga dengan panduan ahli. Selain membantu kebugaran ibu hamil, kelebihan yoga adalah melatih pernapasan dan relaksasi ibu hamil yang sangat penting diperlukan saat persalinan nanti karena, pada saat persalinan nanti dibutuhkan teknik-teknik pernafasan yang baik dan ibu hamil yang rileks dan yoga bisa membantu mewujudkan itu. Relaksasi yang dihasilkan dari latihan yoga dapat membantu ibu hamil menjalani hari-harinya dengan tenang, juga membantu mengurangi rasa takut akan proses persalinan





Pilates : Latihan pilates akan membuat postur tubuh yang kuat, sehat dan bugar. Otot menjadi lebih fleksibel. Rahim menjadi terangsang dengan baik dan juga membuat proses persalinan. Latihan Beban Manfaat latihan beberan salah satunya adalah mengurangi terjadinya cedra pada dan membuat otot-otot disekeliling sendi menjadi lebih kuat. Selain itu dapat membantu menjaga stamina tubuh yang sangat diperlukan selama kehamilan dan persalinan.



Peregangan Dengan melakukan latihan peregangan dapat membantu fleksibilitas tubuh ibu hamil yang diperlukan saat proses persalinan dan juga dapat membantu mengurangi rasa sakit saat persalinan. Latihan peregangan juga dapat membantu relaksasi ibu hamil.

2.1.4.1. Pemahaman Sebelum olahraga Adapun sebelum melakukan olah raga pada masa kehamilan , yang perlu diperhatikan para ibu hamil adalah sebagai berikut:  Riwayat kehamilan buruk. Yang dimaksud adalah riwayat kehamilan sebelumnya mengalami masalah, seperti keguguran, perdarahan saat hamil,









 

kematian anak dalam kandungan, dan lain-lain. Perlu dicatat bahwa keadaan ini tidak menghalangi 100% wanita hamil untuk berolahraga, namun pemilihan jenis olahraga harus dilakukan dengan lebih selektif dan hati-hati. Selain itu, diperlukan pengawasan dokter kebidanan yang lebih ketat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Detak jantung. Detak jantung wanita hamil pada saat berolahraga dianjurkan tidak melebihi 140 kali per menit. Sayangnya rekomendasi ini masih menjadi bahan perdebatan karena sedikit sekali bukti yang mendukung. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan detak jantung sampai 70% dari normal tidak akan mengganggu atau mempengaruhi detak jantung bayi dalam kandungan. the Canadian Society for Exercies Physiologi and Society of Obstetricians and Gynecologists of Canada memberikan rekomendasi sebagai berikut: a. Untuk wanita hamil yang berusia kurang dari 20 tahun, detak jantung maksimal antara 140-155 b. Untuk wanita yang berusia antara 20 – 29 tahun, detak jantung maksimalnya adalah 135 – 150 c. Untuk wanita yang berusia 30 – 39 tahun, detak jantung maksimalnya adalah 130 – 145 d. Sedangkan wanita hamil yang berusia lebih dari 40 tahun, detak jantung maksimal adalah 125 – 140 Olahraga dengan cara rebahan. Tekanan akibat berat perut yang sedang hamil dapat mengganggu aliran dara pada janin, terutama pada trismester pertama. Penurunan curah jantung bisa mencapai 9% sehingga wanita hamil tidak di anjurkan melakukan olahraga sambil rebahan di lantai. Hidrasi. Menjaga keseimbangan cairan saat berolahraga sangatlah penting. Minumlah 800 cc air 20 – 30 menit sebelum berolahraga dan minumlah 800 cc selama berolahraga Keseimbangan. Perubahan pusat gravitasi pada tubuh wanita hamil yang disebabkan oleh perubahan bentuk tubuh bisa mengakibatkan masalah keseimbangan. Hal ini menyebabkan wanita hamil menjadi lebih mudah jatuh, terutama pada saat melakukan olahraga yang memerlukan perubahan posisi tubuh yang cepat, seperti olahraga menggunakan raket, skating, dan senam gimnastik. Olahraga seperti ini lebih baik dihindari. Olahraga kontak fisik. Olahraga seperti hoki lapangan, tinju, sepak bola, serta bela diri yang berisiko kontak fisik lebih baik dihindari Panas. Saat berolahraga otot memproduksi panas yang akan mengakibatkan temperatur tubuh. Peningkatan suhu tubuh yang berlebihan dapat mengganggu janin, terutama pada trismester pertama. Walaupun tubuh wanita hamil sudah mempunyai mekanisme untuk menjaga suhu tubuh selalu dalam keadaan normal, namun hal ini tidak akan berguna bila tubuh dipaksa untuk berolahraga dalam kondisi lingkungan yang panas dan lembab.



Rekomendasi The American Academy of Family Physicians. Rekomendasi yang diberikan adalah (1) berolahragalah pada pagi atau sore hari untuk mencegah tubuh terlalu panas dan (2) pastikan ruangan yang digunakan untuk berolahraga memiliki ventilasi yang cukup sehingga udara yang ada di dalam ruangan tidak terlalu panas.

2.1.4.2. Manfaat Olahraga Bagi Ibu Hamil Olahraga secara umum memberi banyak manfaat bagi wanita hamil, diantaranya sebagai berikut:  Menguatkan otot Kehamilan mengakibatkan beberapa otot tubuh menjadi lemah. Kondisi ini dapat diperkuat dengan latihan. Tanpa latihan apa pun, anda akan merasakan sakit di bagian tubuh lain. Misalnya, jika otot-otot perut anda kurang kuat, maka otot pinggang anda harus bekerja ekstra untuk menahan tulang belakang. Olahraga perlu dilakukan untuk menyeimbangkan kekuatan otot-otot tubuh.  Menjaga kelancaran kerja jantung dan peredaran darah Dengan berolahraga, sirkulasi darah dalam tubuh berjalan lancar. Hal ini mengakibatkan tubuh bisa lebih efisien “memompa” oksigen untuk memenuhi kebutuhan janin. Selain itu, sirkulasi darah yang lancar akan mencegah terjadinya varises (pelebaran pembuluh darah).  Membantu berjalan tegak Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan maka beban tubuh anda juga semakin berat. Akibatnya, keseimbangan badan berubah dan berpusat diperut, sehingga pada saat berjalan, anda cenderung “membuang badan” ke depan atau ke belakang. Artinya, sikap tersebut melawan daya tarik bumi. Padahal kedua sikap tubuh yang salah tersebut akan membuat pinggang anda sakit. Dengan berolahraga, gangguan tersebut bisa dihindari.  Membantu persalinan Para ahli mengungkapkan, otot-otot tubuh yang “terbentuk” dan kuat, cenderung membuat persalinan lebih cepat dan mudah. Itulah sebabnya, mereka yang secara rutin berolahraga sepanjang kehamilannya, lebih kecil kemungkinannya mengalami operasi caesar. Kekuatan dan stamina mereka lebih baik, sehingga mereka mempu mengendalikan konsentrasi saat melahirkan.  Memiliki daya tahan tubuh setelah melahirkan Setelah melalui proses persalinan yang sangat melelahkan , anda masih harus merawat bayi anda. Dengan kebiasaan berolahraga, anda akan memiliki lengan dan punggung yang kuat. “Modal” anda yang satu ini besar manfaatnya saat anda menggendong dan mengangkat si kecil.  Mengurangi selulit Olahraga secara teratur mengurangi risiko terkena selulit (lemak yang bentuknya seperti kulit jeruk dan berkerut disekitar pinggang dan paha).









Perubahan hormonal dalam tubuh, sirkulasi darah yang buruk, dan tidak aktifnya fisik merupakan pemicu terbentuknya selulit. Memperbaiki kulit tubuh Olahraga pada dasarnya membantu meningkatkan sirkulasi darah, sehingga akan memperbaiki bentuk dan warna kulit anda. Kulit wajah anda akan bersinar dan lebih sehat, sementara kulit tubuh menjadi lebih sehat dan lentur. Manfaat olahraga yang lainnya adalah memperkecil kemungkinan timbulnya guratan-guratan bekas kehamilan Mengurangi stres Ibu hamil biasanya rentan terhadap stres. Stres ini dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Berolahraga akan memicu keluarnya hormon endorfin, yaitu hormon yang membuat Anda merasa senang atau bahagia. Membantu menurunkan risiko pre-eklampsia Olahraga selama kehamilan terbukti dapat menurunkan risiko pre-eklampsia (keracunan dalam kehamilan). Memperlancar ASI Dengan lancarnya sirkulasi darah, maka bugarlah tubuh Anda. Aliran ASI pun diharapkan lebih lancar lagi. (http://dedysubandi.multiply.com/journal/item/82).

2.2 2.3

STUDI KASUS PEMAHAMAN TENTANG IBU HAMIL 2.3.1 Pengertian Kehamilan dan Janin Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm. Sedangkan Janin (en:fetus, foetus, fœtus, faetus, fætus[1]) adalah mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin,fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran. Janin disebut juga Calon Bayi. 2.3.2 Pertumbuhan Janin Kehidupan janin di dalam rahim ibu (intrauterus) dibagi menjadi tiga fase pertumbuhan yaitu fase germinal, embrional dan fetus (janin) : 1. Berlangsung pada waktu 10 -14 hari setelah pembuahan. Zigot (hasil pembuahan) berkembang cepat 72 jam setelah pembuahan, membelah diri menjadi 32 sel dan sehari kemudian sudah 72 sel. Pembelahan ini berlangsung terus sampai menjadi 800 milyar sel atau lebih, dan dari sinilah manusia tumbuh berkembang. Dalam fase germinal ini terbentuklah saluran yang

menempel pada uterus yang dicapai selama 3-4 hari yang kemudian berubah bentuk menjadi “blastocyst“ yang terapung bebas dalam uterus selama satu atau dua hari. Beberapa sel sekitar pinggiran blastocyst membentuk piringan embrionik (embryonic disk) merupakan massa sel yang tebal dan dari sinilah bayi akan tumbuh. Massa ini mengalami deferensiasi menjadi tiga lapisan, bagian atas yaitu ektoderm, bagian bawah endoderm dan lapisan tengah mesoderm. a. Ektoderm Lapisan ini nantinya akan membentuk lapisan kulit luar, kuku, rambut gigi, organ perasa dan system syaraf termasuk otak dan sumsum tulang belakang b. Endoderm Lapisan bagian bawah ini akan membentuk system pencernaan, hati, pancreas, kelenjar ludah, system pernafasan. c. Mosoderm Lapisan tengah (mesoderm) merupakan lapisan yang akan berkembang dan berdeferensiasi menjadi lapisan kulit bagian dalam, urat daging, kerangka, sistem ekskresi dan system sirkulasi. Gambar 2.1 berikut menunjukkan proses pembuahan sampai terjadi impalantasi di dalam rahim ibu.

Bagian lain dari blastocyst tumbuh menjadi plasenta, tali pusat dan kantong empedu. Pada masa ini pula yaitu pada usia embrio 4 minggu, embrio mengeluarkan hormone yang menyebabkan berhentinya siklus haid ibu. 2. Fase Embrional Berkembang mulai pada 2 – 8 minggu setelah pembuahan. Selama fase ini system pernafasan, pencernaan, system syaraf dan tubuh tumbuh dan berkembang cepat. Pada periode pertumbuhan embrional ini sangatlah peka terhadap pengaruh lingkungannya. Keadaan tidak normal atau cacat pada waktu lahir dapat terjadi karena adanya gangguan pada masa kandungan tiga bulan pertama.

Selama periode pertumbuhan embrio terjadi pembelahan sel, dan relatif lebih cepat dari periode lainnya. Pertumbuhan embrio yang cepat tersebut menunjukkan kebutuhan oksigen dan zat gizi tinggi untuk setiap unit massa embrio. Hal ini menyebabkan embrio sensitif terhadap perubahan suplai gizi dan oksigen. Pada saat ketersediaan oksigen menurun atau kekurangan zat gizi tertentu dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan yang permanen (Rosso, 1990) 3. Fase Fetus (Janin) Berkembang delapan minggu setelah pembuahan. Sel tulang pertama mulai tumbuh dan embrio menjadi janin. Dari periode ini sampai saat kelahiran bentuk tubuh makin sempurna, bagian-bagian tubuh tumbuh dengan laju yang berbeda-beda dan janin sendiri tumbuh memanjang sampai kira-kira 20 kalinya. Selama janin tumbuh dan berkembang, total cairan tubuh menurun dari 92 menjadi 72 persen. Perubahan ini diikuti oleh peningkatan protein dan lemak terutama selama dua bulan terkahir kehamilan, dimana peningkatan protein lebih banyak dari pada lemak. Selain itu pada janin terjadi pula pertambahan yang nyata pada natrium, kalsium dan besi. Natrium terutama terdapat dalam cairan ekstraseluler dan dalam tulang, sedang kalium terdapat dalam cairan intraseluler berkaitan dengan massa sel. Kegiatan janin selama dalam kandungan selain menghisap zat gizi dan bernafas, janin juga bergerak aktif seperti menyepak, berputar, melengkung dan menggenggam. Selain itu janin mampu melakukan respon terhadap rangsangan suara atau getaran. Janin juga peka terhadap kondisi kejiwaan ibunya, misalnya ibu yang mengandung merasa takut, sedih atau cemas maka janin akan melakukan gerakan-gerakan yang lebih cepat. Demikian pula apabila si ibu kelelahan. Respon tersebut diduga karena adanya perubahan sekresi kelenjar yang terjadi dalam tubuh ibunya Pertumbuhan dan perkembangan janin dapat dibagi berdasarkan trimester : 1. Trimester pertama Pada trimester pertama atau tiga bulan pertama masa kehamilan merupakan masa dimana system organ prenatal dibentuk dan mulai berfungsi. Pada minggu ke 3 sel-sel mulai membentuk organ-organ spesifik dan bagianbagian tubuh. Minggu ke 13, jantung telah lengkap dibentuk dan mulai berdenyut, sebagian besar organ telah dibentuk,dan janin mulai dapat bergerak (Gambar 2.2) Bagi wanita hamil tentu saja masa trimester pertama ini merupakan masa penyesuaiannya baik secara fisik maupun emosi dengan segala perubahan yang terjadi dalam rahimnya. Pada trimester pertama ini ibu sering mengalami mual atau, ingin muntah, tidak selera makan yang sering dikenal dengan “mornong sickness”, yang dapat menyebabkan berkurangnya intik makanan ibu (Michio and Kushi, A, 1985).

Defisiensi gizi dan pengaruh-pengaruh lain yang membahayakan janin seperti penggunaan obat, vitamin A dosisi tinggi, radiasi atautrauma dapat merusak atau menghambat perkembangan janin selanjutnya. Sebagain besar keguguran terjadi pada masa ini, bahkan sekitar sepertiga dari kejadian keguguran terjadi karena wanita tidak menyadari bahwa dia sedang benar-benar hamil. Masa trimester pertama merupakan masa yang kritis, sehingga harus dihindari hal-hal yang memungkinkan kegagalan pertumbuhan dan perkembanganjanin (Wardlaw, G.M., et al, 1992).

2. Trimester kedua Pada awal trimester kedua, berat janin sudah sekitar 100 g. Gerakan-gerakan janin sudah mulai dapat dirasakan ibu. Tangan, jari, kaki dan jari kaki sudah terbentuk, janin sudah dapat mendengar dan mulai terbentuk gusi, dan tulang rahang. Organ-organ tersebut terus tumbuh menjadi bentuk yang sempurna, dan pada saat ini denyut jantung janin sudah dapat dideteksi dengan stetoskop. 3. Trimester ketiga Memasuki trimester ketiga, berat janin sekitar 1-1,5 kg. Pada periode ini uterus semakin membesar sampai berada di bawah tulang susu. Uterus menekan keatas kearah diafragma dan tulang panggul. Hal ini sering membuat ibu hamil merasa jantung sesak dan kesulitan pencernaan. Seringkali ibu juga mengalami varises pada pembuluh darah sekitar kaki, wasir, dan lutut keram karena meningkatnya tekanan kepada perut, rendahnya laju darah balik dari limbs, dan efek dari progesterone, yang menyebabkan kendurnya saluran darah. Setelah usia kehamilan mencapai sekitar 28 –30 minggu, bayi yang lahir disebut prematur (sebelum minggu ke 37 kehamilan), mempunyai kesempatan untuk hidup baik bila dirawat dalam suatu perawatan “bayi baru lahir risiko tinggi”. Namun, mineral dan cadangan lemak pada bayi tidak normal, yang seharusnya dibentu pada bulan terakhir kehamilan. Masalah medis lain pada bayi prematur adalah masih belum mampu mengisap dan menelan dengan baik, sehingga perawatan bayi ini sangat sulit (Wardlaw, G.M., et al, 1992).

2.3.3

Kebutuhan Zat Gizi Mikro a. Vitamin Kebutuhan vitamin dan mineral janin tidak diketahui secara pasti. Namun para ahli ada yang memperkirakannya berdasarkan vitamin yang terakumulasi pada janin. Misalnya vitamin E, dari berbagai studi yang dipublikasikan Filer (1968) dalam Rosso (1990), kandungan vitamin E pada janin meningkat secara proporsional dengan meningkatan berat tubuh berdasarkan kebutuhan energi janin. Selain itu kebutuhan vitamin dapat juga diperkirakan berdasarkan konsumsi energi pada janin, misalnya thiamin diperlukan sekitar 0,04 mg, niasin 1,2 mg, dan riboflavin 0,075 mg. b. Mineral Kebutuhan mineral juga diperkirakan melalui informasi kandungan mineral pada janin. Selama 2 minggu terakhir kehamilan, rata-rata janin memerlukan 3,1 mg/hr, angka ini lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan bayi pada tahun pertama kehidupan yang hanya sekitar 0,6 mg/hr. Rata-rata kandungan zinc dalam tubuh janin sekitar 2,0 mg/hr atau 0,6 mg/kg/hr. Sedangkan kalsium sekitar 300 mg/hr (Rosso, 1990)

2.3.4

Perubahan Yang di Alami Ibu Hamil Hal ini wajar di alami para ibu hamil. Hal ini terjadi karena perubahan hormon di dalam tubuh yang sedang menyiapkan berbagai kebutuhan yang di butuhkan oleh janin yang sedang berkembang. Emosi akan berubah-ubah sejalan dengan pertumbuhan usia kandungan.; Hendriani, W. 2008. Pusat Kesehatan dan Relaksasi Ibu Hamil di Bandung. Skripsi. Program Sarjana Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan Universitas Kristen Petra. Surabaya  Trismester pertama : Munculnya perasaan takut akan kemungkinan terjadinya keguguran dan dihantui oleh perasaan cemas yang berlebihan akan kondisi janin. Adapun perasaan lain yang muncul adalah merasa terkucilkan dari lingkungan. Merasa tertekan karena keinginan membicarakan tentang hamil bertentangan dengan topik pembicaraan orang-orang sekitar. Sering kali timbulnya rasa emosi, merupakan pernyataan atau keinginan untuk lebih di perhatikan orang-orang sekitarnya, terutama sang suami. Hal ini wajar namun jika sudah masuk ke tahap depresi maka sebaiknya waspada. Karena stres dapat menyebabkan pembulu darah di rahim mengkerut, sehingga aliran darah pun berkurang. Jika hal ini terjadi janin akan menerima sedikit oksigen dan nutrisi. Akibatnya ketika lahir, bayi akan menunjukan gejala depresi juga misalnya hiperaktif, temperamental  Trismester kedua : perasaan cemas berangsung hilang dan kini berganti perasaan bahagia saat mulai merasakaan gerakan si janin. Perhatian penuh dari suami sangat dibutuhkan sehingga sang istri tidak merasa ditinggalkan karena merasa tidak percaya diri akan perubahan penampilan dan bentuk tubuhnya.



Trismester ketiga : munculnya perasaan gelisah karena muncul kekhawatiran akan peran barunya kelak dan kemampuan untuk menjadi ibu yang baik. Tidak sedikit calon ibu merasa letih dan jenuh akan kehamilannya. Konflik yang sering terjadi pada keinginan yang sangat besar untuk segera bebas dari kehamilan, sekaligus perasaan takut menghadapi proses persalinan. Banyak dari ibu hamil tampak kelelahan, tidak bersemangat dan mudah tersinggung.

Adapun perubahan hormon yang dialami ibu hamil dapat menimbulkan berbagai penyakit yang sering di alami pada ibu hamil, antara lain:  Sakit Punggung : sakit punggung adalah keluhan nomor satu para ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat hormon progestreron yang membuat persendian tulang pelvic menjadi lembut dan meregang yang memberi ruang bagi janin dan untuk persiapan persalinan.  Kram : Kram biasanya terjadi pada malam hari. Hal ini di sebabkan oleh sirkulasi darah yang tidak lancar, ditambah beban berat yang harus ditumpu oleh kaki yang kecil.  Pusing : Perubahan hormon dan peningkatan suplai darah ke rahim dapat membuat tekanan darah turun serta membuat pusing dan lemas. Gula darah yang tidak stabil dan cuaca yang panas dapat memicu sakit kepala.  Napas Pendek : Janin yang semakin besar mempersempit ruang antara dada dan perut sehingga sulit mengambil napas panjang dan menyimpan cadangan oksigen yang cukup. Napas yang pendek inilah yang membuat mudah lelah dan mengantuk  Heartburn : Reaksi dari nilainya aliran asam lambung ke kerongkongan yang menimbulkan efek seperti sensasi ingin muntah. Kerap ditandai dengan nyeri pada lambung, panas seperti di tusuk-tusuk, kadang mual dan muntah. Hal ini terjadi karena katup antara perut dan kerongkongan tak dapat mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan.  Bengkak : Pembengkakan karena air yang sebut juga dengan oedema disebabkan oleh peningkatan volume darah selama kehamilan. Peningkatan volume darah ini menambah tekanan pada sistem limpah. Tekanan ini menyebabkan cairan terakumulasi dalam jaringan tubuh terutama pada kaki, wajah dan tangan. Apabila pembengkakan cukup parah mungkin merupakan gejala pre-eclampsia.  Insomnia : masalah tidur yang disebabkan oleh perut yang semakin membesar sehingga sulit mendapatkan posisi tidur yang nyaman. Selain itu, janin yang aktif menendang di malam hari dan frekuensi buang air kecil yang makin sering membuat tidak bisa tidur dengan nyenyak.  Varises : Peningkatan volume dan tekanan darah membuat sistem pompa darah tertekan dan dapat menyebabkan gumpalan darah yang membentuk varises. Varises biasanya muncul pada bagian betis.



Gusi Berdarah : Hal ini di sebabkan karena gusi menjadi lembut saat kehamilan dan mudah bengkak, yang membuat gusi meradang dan gigi keropos.

2.3.5

Resiko saat Kehamilan di Usia Dini Kehamilan di usia muda sangatlah beriesiko ini di sebabkan karen emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang, sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya (Ubaydillah), adapun dampak yang ditimbulkan oleh kehamilan di usia dini adalah sebagai berikut: a. Keguguran Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. Misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan. b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan. Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. Cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. Selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri. Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan. c. Mudah Terjadi Infeksi Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan 38tres memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas. Animea Kehamilan / kekurangan zat besi Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. Tambahan zat besi dalam tubuh berfungsi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.. Keracunan kehamilan (Gestosis)

d.

e.

Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian. 2.3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Kehamilan Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, pisikologi, dan faktor sosial budaya dan ekonomi. Faktor-faktor ini secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kondisi ibu hamil, yang tak kalh pentingnya adanya faktor pisikologi yang menjadi penting dalam suat kebersihan dari sebuah kehamilan, yaitu: a. Stessor Stres pada sang ibu akan membawa pengaruh bagi perkembangan sang janin yang ada di dalam kandungan. Apabila masalah ini tidak teratasi maka akan menghambat perkembangan sang calon bayi. b. Dukungan keluarga Pada masa kehamilan adanya dukungan dari keluarga akan sangat mendukung mental ibu hamil. Jika seluruh keluarga mendukung adanya kehamilan, maka sang ibu akan merasa percaya diri dan lebih kuat. Hal ini baik bagi ibu untuk melewati masa-masa sulit dalam suat kehamilan dan nifas. Faktor yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dalam perancangan fisik sebuah bangunan relaksasi yang akan dihuni oleh ibu hamil yaitu: 1. Suhu Ruangan 2. Posisi duduk 3. Polusi udara 4. Angkat beban dan naik turun tangga 5. Sebisingan 6. Cahaya

BAB 3 TINJAUAN GREEN ARCHITECTURE, PENDEKATAN TATA RUANG LUAR DAN DALAM

3.1. 3.1.1. 1.

TEORI GREEN ARCHTECTURE Pengertian Green Architecture Pengertian secara umum Green Architecture adalah suatu pola pikir dalam arsitektur yang memperhatikan dan memanfaatkan dari ke empat dasar unsur natural yang ada di dalam lingkungannya dan dapat membuat hubungan saling menguntungkan dengan alam secara efisien dan optimal: a. Udara : suhu, angin, iklim, dll b. Air : air, kelembaban, dll c. Api : matahari, unsur panas, dll d. Bumi : faktor untur tanah, habitat, flora dan fauna, dll Pengertian secara khusus Green Architecture adalah suatu pola pikir dalam arsitektur yang memperhatikan unsur-unsur alam yang terkandung di dalam suat tapak untuk digunakan. Green Architecture tidak mudah utuk di definisikan, sering dikenal dengan sustainable Building atau bangunan berkelanjutan, ada yang menyebut sebagai eco-house atau bangunan yang berwawasan lingkungan. Ada beberapa pendapat tentang apa yang bisa digolongkan sebagai Green Building. Pada umumnya setuju bahwa Green Architecture adalah yang strukturnya diletakkan, dirancang, dibangun, direnovasi dioprasikan untuk panduan hemat energi, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan, dampak ekonomi dan sosial. Namun singkatnya menurut Brenda dan Rbert Vale, “Green Building merupakan suatu polapikir dalam arsitektur yang memperhatikan unsu-unsur alam yang terkandung di dalam suatu tapak untuk dapat digunakan”. Unsur-unsur atau elemen-elemen itu terdapat 4 (empat) bidang yang perlu dipertimbangkan dalam Green Building, diantaranya adalah: 1. Material Ini diperoleh dari alam, renewable sources yang telah di kelola dan dipanen secara berkelanjutan, atau yang diperoleh secara lokal untuk mengurangi biaya transportasi atau diselamatkan dari bahan reklamasi dari lokasi terdekat. Material yang dipakai menggunakan Green specification yang termasuk dalam daftar Live Cycle Analysis (LCA) seperti : energi yang dihasilkan, daya tahan material, minimalisasi limbah, dan dapat untuk digunakan kembali atau didaur ulang. 2. Energi

2.

Perencanaan dalam peraturan sirkulasi udara yang optimal untuk mengurangi penggunaan AC. Mengoptimalkan cahaya matahari sebagai penerangan pada siang hari. Green Building juga menggunakan tenaga surya dan turbin angin sebagai penghasil listrik alternatif 3. Air Mengurangi penggunaan air dan menggunakan STP (siwage treatment plant) untuk mendaur ulang air dari limbah rumah tangga sehingga bisa digunkan kembali untuk tangki toilet, penyiraman tanaman, dll. Menggunakan peralatan hemat air, seperti shower bertekanan rendah, kran otomatis (self-closing or spray laps), tangki tolilet yang low-flush toilet. Yang intinya mengatur penggunaan air dalam bangunan sehemat mungkin 4. Faktor Kesehatan Menggunakan materila dan produk-produk yang non-toixc akan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, dan mengurangi tingkat asma, alergi, dan sick Building syndrome. Material yang bebas emisi, dan tahan untuk mencegah kelembaban yang menghasilkan spora dan mikroba lainya. Kualitas udara dalam ruangan juga harus didukung menggunakan sistem ventilasi yang efektif dan bahan-bahan pengontrol kelembaban yang memungkinkan bangunan untuk bernapas. 3.1.2. 3.1.3. 3.1.4. 3.2. 3.2.1. 3.2.2. 3.2.3. 3.2.4. 3.3. 3.4. 3.4.1. 3.4.2. 3.4.3. 3.4.4. 3.4.5. 3.5. 3.5.1. 3.5.2. 3.5.3. 3.5.4. Prinsip-Prinsip Green Architecture Sifat-Sifat Bangunan Green Architecture Aplikasi Green Architecture Dalam Desain TEORI TATA RUANG LUAR Ruang Luar Berdasarkan Kegiatan Ruang Luar Berdasarkan Fungsi Pembentukan Ruang Luar Penataan Masa bangunan TEORI TATA RUANG DALAM KONFIGURASI BENTUK Bentuk terpusat Bentuk Linier Bentuk Radial Bentuk Kelompok Bentuk Grid SUPRASEGMEN ARSITEKTUR Bentuk Warna Tekstur Jarak

BAB VI TINJAUAN PUSAT KESEHATAN DAN RELAKSASI IBU HAMIL DI YOGYAKARTA DAN TINJAUAN KAWAN KABUPATEN SLEMAN

4.1.

PUSAT KESEHATAN DAN RELAKSASI IBU HAMIL DI YOGYAKARTA 4.1.1. Pengertian Pusat Kesehatan dan Relaksasi di Yogyakarta 4.1.2. Pelaku Pusat Kesehatan dan Relaksasi di Yogyakarta 4.1.3. Struktur Organisasi Pengelola 4.1.4. fasilitas Pusat Kesehatan dan Relaksasi di Yogyakarta PROFIL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
Letak geografis Perbatasan Land Use

4.2.
4.2.1. 4.2.2. 4.2.3.

4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7. 4.8. 4.9. 4.10.

KRITERIA PEMILIHAN SITE KABUPATEN SLEMAN TATA GUNALAHAN LOKASI PENILAIAN LOKASI SITE SITE TERPILIH KONDISI SEKITAR SITE PANORAMA SITE 4.10.1. Pemandangan Dari Dalam Site 4.10.2. Pemandangan Luar Menuju ke Dalam Site

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close