BE Archer Daniels

Published on January 2018 | Categories: Documents | Downloads: 34 | Comments: 0 | Views: 391
of 4
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

Archer Daniels Midland and the Friendly Competitors Archer

Daniles

agrikultur/pertanian

Midland terbesar

(ADM) di

dunia

merupakan yang

salah

memproses

satu

perusahaan

jagung,

gandum,

kacanghijau, kacang tanah dan biji-bijian lainnya untuk diproses menjadi produk yang dgunakan untuk makanan, minuman dan industry kimia. Pada tahun 1989, ADM memutuskan untuk memasuki pasaran bisnis lysine. Lysine adalah asam amino yang berasal dari jagung yang digunakan sebagai zat aditif pada pakan ternak yang dipromosikan dapat meningkatkan pertumbuhan otot. ADM menyadari bahwa pasar lysine didunia dikuasai oleh 3 perusahaan besar yaitu Ajinomoto (perusahaan Jepang), Kyowa (perusahaan Jepang) dan Miwon (perusahaan Korea). Kemudian ADM menyewa seorang pakar bio-kimia yang bernama Mark Whitacre. ADM mulai membangun pabrik baru dengan total nilai investasi sebesar $100.000.000. Secara mengejutkan, dalam periode yang cukup singkat yaitu selama 17 bulan kapasitas produksi pabrik tersebut mencapai 250 juta ton Lysine per tahun. Artinya produksi tersebut cukup untuk memasok setengah dari seluruh permintaan tahunan dunia. Pada tahun 1991 ADM mulai menjual lysine ke pasar dengan volume produksi yang cukup besar sehingga menyebabkan harga pasaran Lysine jatuh dan karena itu ADM merugi $ 7.000.000 /bulan. Whitacre menyadari akan kesalahannya. Dia berpikir untuk

menyelamatkan

karir

barunya.

Dia

memutuskan

untuk

melakukan

perubahan. Salah satu langkah yang ditempuh Whitacre ada bertemu dengan Terry Wilson (Presiden Divisi Corn-Processing). Pada tahun 1992 bersama Terry Wilson, ADM memanggil 4 perusahaan besar lainnya yang memproduksi Lysine, antara lain yaitu: Ajinomoto, Kyowa, Miwon, dan Cheil untuk melakukan rapat guna mengontrol pasaran lysine di dunia. Dari pertemuan tersebut dicapai kesepakatan bahwa harga lysine diatur agar sama di pasaran. Namun demikian, setahun kemudian pada 1993 harga lysine terus menurun karena banyaknya demand lebih rendah dibandingkan dengan supply. Melihat hal

tersebut, mereka melakukan koordinasi lagi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cara membatasi jumlah lysine yang beredar di pasaran. Namun ternyata harga tetap turun, ini disebabkan oleh ada beberapa perusahaan yang tetap memproduksi dalam skala besar sehingga lysine di pasaran melimpah, dan itu menyalahi kesepakatan bersama. Mengetahui hal tersebut, pihak ADM kembali mengajak keempat perusahaan tadi untuk membahas bersama perjanjian tahun 1993, yang pada akhirnya pihak ADM mengancam jika ada satu pihak yang memproduksi / menjual melebihi limit yang telah disepakati maka ADM akan melakukan penjualan secara besar-besaran sehingga lysine di pasaran akan melimpah (flooding) dan harga pasti akan jatuh dan semua akan menanggung rugi yang besar. Setiap bulan, masing-masing perusahaan diminta untuk mengirimkan laporan ke Ajinomoto untuk diaudit. Kemudian pada tahun 1994, strategi ini rupanya berhasil, penjualan kelima perusahaan ini meningkat dan harga dapat diatur oleh perusahaan. Harga lysine dari bulan Desember 1993 sampai dengan April 1995 tercatat sebesar $1,20 per pound seusi dengan kesepakatan yang telah dilakukan. Akan tetapi pada tahun 1995 ADM berurusan dengan FBI dikarenakan adanya tuduhan memainkan harga (price-fixing). Namun tuduhan ini disangkal oleh Michael Andreas. Beberapa hari kemudian, FBi berhasil membujuk Mark Whitacre informan dari FBI dan merekam hasil pertemuan antara price-fixing antara beberapa perusahaan. Namun dari hasil penyelidikan, ternyata Mark Whitacre juga memperoleh uang sebesar $2.500.000 yang diklaim sebagai “bonus” dalam upaya ADM menghindari pajak. Selanjutnya berdasarkan hasil rekaman dari Whitacre, ADM diindikasikan sebegai perusahaan yang melakukan price-fixing dan didenda sebesar $100 juta. Kemudian masing-masing pihak yang terlibat diberikan denda dan hukuman penjara termasuk Whitacre yang diketahui mencuri uang dari ADM juga diberikan hukuman.

Jawaban Pertanyaan :

1. 2. Identifikasi hal-hal yang menyebabkan ADM melakukan penetapan harga. a. Produk lysine merupakan produk yang hampir sama spesifikasinya: Produk tidak terdiferensiasi b. Kesalahan dalam pembuatan strategi supply dan demand produk Lysine. Akibatnya : Quantity Supply lebih besar daripada Quantity Demand, yang mengakibatkan harga menjadi turun c. ADM memiliki pengalaman menyelesaikan masalah persaingan harga dengan membuat perjanjian eksplisit dengan para pesaingnya d. Penilaian kinerja sesorang didalam perusahaan hanya berdasarkan atas jumlah keuntungan dan volume atas barang yang terjual; sehingga bonus, komisi dan penghargaan ditetapkan hanya berdasarkan hal tersebut. 3. Apakah Mark Whitacre harus disalahkan atas apa yang dia lakukan? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?  Ya, tapi tidak hanya Whitacre saja yang mestinya disalahkan karena ada beberapa pihak 

juga yang ikut andil dalam kesepakatan price-fixing lysine Whitacre merasa bersalah atas kebijakan yang dibuatnya sehingga merugikan perusahaan



sebesar $7 million Whitacre telah melanggar etika moralitas, yang mana orang dikatakan bertanggung jawab secara moral : - Dia membantu dan menyebabkannya - Ada proses pembiaran, padahal dia tahu itu salah - Dia melakukan kegiatan tersebut tanpa paksaan

4. Apakah hukuman yang diberikan kepada Whitacre itu adil? Kelompok kami menganggap bahwa hukuman yang Whitacre terima adil karena Whitacre melaksanakan saran dari Wilson yaitu untuk menetapkan Price-fixing dengan empat perusahaan kompetitor dan dihukum 20 bulan. Whitacre melakukan penggelapan uang ADM sebesar 2,5 juta dollar sehingga dipenjara 9 tahun.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close