Dampak Positif Dan Negatif Homeschooling Bagi

Published on January 2017 | Categories: Documents | Downloads: 71 | Comments: 0 | Views: 442
of 6
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

Dampak Positif dan Negatif
Homeschooling bagi Anak
Posted on November 15, 2012

Nama: Rahmad Ananda
NPM: 25112911
Kelas: 1kb04
BAB I ABSTRAKSI
Homeschooling merupakan alternatif baru yang hadir dalam dunia
pendidikan di dunia. Terutama di Indonesia, Homeschooling muai dilirik sebagai
salah satu alternatif pelaksanaan pembelajaran yang efektif. Banyak orang
mengira bahwa homeschooling lebih baik daripada sekolahh formal, namun jika
dibandingkan lebih dalam masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Dampak positif Homeschooling seperti kemampuan
akademik anak menjadi lebih terasah dengan lebih baik dibanding bersekolah
formal, anak diberikan kesempatan seluas mungkin untuk mengeksplorasi
kemampuan dirinya, dan lain-lain. Namun, homeschooling juga memberikan
dampak negatif seperti kemampuan sosialisasi anak yang kurang.
BAB II PENDAHULUAN
II.1 LATAR BELAKANG
Munculnya kesan kian terpuruknya mutu dan citra pendidikan Indonesia
seringkali membuat orang tua semakin enggan atau sedikit merasa ” risih ”
untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah formal. Hal ini disebabkan
beberapa hal, diantaranya mereka telah menyadari, kalau sistem pendidikan
kita telah ditempatkan sebagai usaha komersil oleh kaum kapitalis sehingga
terkesan mahal.
Bermula dari paradigma berfikir masyarakat yang mulai cenderung kritis itulah
salah satu faktor yang menyebabkan mereka terbangun landasan berfikirnya
untuk melakukan terobosan mencari pendidikan alternatif. Niatan awal

dibentuknya pendidikan alternatif oleh masyarakat ini tidak lain adalah sebagai
bentuk usaha mereka mencari bentuk pendidikan yang murah dan lebih baik.
salah satu pendidikan alternatif itu adalah Homeschooling.
Homeschooling berasal dari bahasa Inggris yaitu Home dan Schooling. Home
berarti rumah dan Schooling berarti bersekolah. jadi, Homeschooling berarti
bersekolah di rumah. Maksudnya yaitu kegiatan yang biasanya dilakukan di
sekolah dilakukan di rumah.


Sejarah Homeschooling

Menilik sejarah kemunculan Homeschooling atau home education yang ditulis
oleh Mary Griffith dalam buku berjudul “The Unschooling handbook, how to use
the whole world as your child’s classroom”, sekolah—rumah tidak menjadi
sebuah gerakan sampai tahun 1970-an, saat pendidik bernama John Holt , mulai
mengenalkan konsep sekolah-rumah pada publik. Holt yakin bahwa reformasi
pendidikan yang terpusat pada anak-anak, yang dia percaya diperlukan, tidak
akan- bahkan tidak bisa- terjadi di di dalam pemprograman wajib belajar di
sekolah formal-konvensional.
Pada tahun 1977, Holt mulai mempublikasikan buletin berita yang dia namai
“Growing Without Schooling”(tumbuh tanpa sekolah) untuk keluarga-keluarga
yang mempunyai ide-ide untuk membantu anak-anak mereka belajar di luar
sekolah.
Ide-ide Holt mempengaruhi banyak orang tua yang beraliran Puritan yang
menganggap bahwa sekolah–sekolah formal di Amerika saat itu telah gagal
mencetak siswa yang mempunyai kemandirian dalam belajar dan cenderung
bobrok dalam moralitas.
II.2 BATASAN MASALAH
Permasalahan yang dibahas adalah dampak-dampak yang ditimbulkan dari
diadakannya pendidikan tanpa sekolah atau Homeschooling. Baik berupa
dampak positif ataupun dampak negatif, disertai pembahasan-pembahasan lain
yang berkaitan dengan Homeschooling.

BAB III PEMBAHASAN
Keadaan pendidikan nasional yang tidak kunjung membaik sering membuat
orang tua didik merasa berat untuk memasukkan anak mereka ke sekolah
formal (sekolah umum). Apalagi untuk memperoleh pendidikan yang layak harus
mengeluarkan biaya mahal. Alasan inilah yang memunculkan pemikiran kritis
akan kebutuhan sekolah informal sebagai model pendidikan alternatif selain
pendidikan di bangku-bangku sekolah. Model pendidikan informal yang saat ini
marak di tengah-tengah masyarakat kita yaitu Home Schooling. Metode
pendidikan ini diharapkan mampu memberikan perbaikan kualitas bagi anak
didik tanpa harus bersusah payah menjalani rutinitas keseharian di sekolah.
Home Schooling secara makna memiliki arti bersekolah di area rumah. Seluruh
aktivitas belajar mengajar yang seharusnya dilaksanakan di sekolah, dengan
model Home Schooling ini dapat dialihkan di rumah sehingga murid tidak harus
sibuk mandi pagi, sarapan, maupun memakai pakain seragam setiap harinya,
karena guru yang akan mendatangi rumah si murid.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh pakar pendidikan bahwasanya model
pendidikan Home Schooling diharapkan mampu mengembangkan dan
membangun potensi anak didik yang kurang maksimal jika berada di sekolah
karena faktor lingkungan sekolah yang kurang mendukung, menjadi lebih
optimal dengan belajar di rumah. Meskipun demikian model seperti ini tidak
seluruhnya memberikan dampak yang baik bagi anak didik. Berikut dampak
postif maupun negatif model pendidikan altenatif Home Schooling.


Dampak Positif


Kebebasan dalam belajar artinya anak tidak merasa tertekan
dengan tuntutan sistem pembelajaran di sekolah formal. anak dapat
belajar sesuai dengan keinginan nya dia sendiri dan anak pun tidak
selalu dibebani dengan berbagai tugas.



Kebebasan emosional. Tekanan, kompetisi dan kebosanan
merupakan bagian yang paling khas dari sekolah. Dengan
HomeSchooling, pengaruh negatif ini dapat di hindari.



Hubungan Keluarga semakin dekat. HomeSchooling berperan
penting dalam meningkatkan hubungan antar semua anggota
keluarga.



Istirahat cukup. Tidur sangat penting bagi kesehatan emosional
dan fisik anak, terutama anak berusia belasan tahun. Rutinitas
bangun pagi pada sekolah umum terkadang membuat mereka merasa
letih. Namun dengan HomeSchooling, mereka bisa mengatur jadwal
tidur dengan baik.



Meminimalisir pengaruh lingkungan luar terhadap diri siswa.
Home Schooling mengurangi kontak sosial dengan lingkungan luar
yang dapat memberikan pengaruh buruk seperti narkoba, tawuran,
maupun pergaulan bebas.



Dampak Negatif


Siswa menjadi kurang pergaulan (kuper), merasa individualis
serta terkadang merasa paling hebat karena tidak merasakan
kompetisi meraih peringkat terbaik, sehingga tidak bisa mengukur
kekurangan diri sendiri dibandingkan siswa yang lain.



Seluruh rutinitas dilaksanakan di rumah tanpa ada perubahan
suasana belajar, sehingga terkadang membuat kejiwaan siswa kurang
baik. Keadaan ini menjadikan pula siswa kurang mandiri dan kurang
realistis menghadapi problem sosial yang timbul.



Tidak ada kompetisi atau persaingan. Anak tidak bisa
membaningkan sampai dimana kemampuannya dibanding anak-anak
lain seusia dia. Selain itu anak belum tentu merasa cocok jika diajar
oleh orang tua sendiri, apalagi jika memang mereka tidak punya
pengalaman mengajar sebelumnya.



Lingkup interaksi dengan teman sebaya dari berbagai
status sosial terbatas. Padahal hal inilah yang dapat memberikan
pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat. Seharusnya
pada masa kanak-kanak hubungan dengan teman sebaya adalah
suatu tahap dan masa yang sangat penting.

Hubungan HomeSchooling dengan Perkembangan Psikologis anak
Pada masa kanak-kanak tumbuh kebutuhan akan kawan-kawan bermain, anakanak sangat membutuhkan interaksi lingkungan sekitarnya. Pendidkan formal

maupun non formalpun sangat mempengaruhi psikologis anak. Anak akan
membandingkan apa saja yang dia peroleh dari rumah maupun apa yang ia
peroleh dari lingkungan luar. Pada sekolah, anak juga akan belajar mulai dari
hal-hal baru maupun kemampuan-kemampan baru yang belum ia pelajari di
keluarga dan teman-teman bermain. Disekolah anak tidak hanya belajar baca
dan tulis tetapi anak juga belajar kemandirian, prestasi, kompetisi dan lain-lain.
Menurut beberapa ahli psikologi, anak yang bersekolah formal dan anak yang
HomeSchooling masing-masing memiliki kelebihan maupun kekurangan. Bila
anak yang bersekolah formal umumnya memiliki kemampuan akademik yang
sewajarnya anak usia itu dan mereka memilki kemampuan berinteraksi sangat
tinggi dengan lingkungan, namun pada anak HomeSchooling biasanya
kemampuan akademiknya itu jauh lebih progesif dan lebih maju tetapi
kemampuan ia bersosialisasi sangat rendah.
BAB IV KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan, kita dapat menyimpulkan bahwa homeschooling
merupakan alternatif baru bagi orang tua dalam memberikan pendidikan pada
ananknya. Namun, bukan berarti homeschooling lebih baik daripada sekolah
formal. Banyak dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan homescholing, mulai
dari hal yang positif hingga yang negatif. Ada perbedaan mendasar dari
homeschooling dan sekolah formal, yaitu anak yang bersekolah di sekolah
formal lebih cenderung pintar bersosialisasi namun kurang dalam akademik,
sebaliknya anak yang homeschooling kurang dalam bersosialisasi namun pintar
dalam akademik.
DAFTAR PUSTAKA
http://afa-belajar.blogspot.com/2012/05/pengertian-dan-dampak-negatifmaupun.html
http://beranibaca.blogspot.com/2012/10/dampak-negatif-dan-positif-home.html
http://www.psikologizone.com/pengertian-homeschooling-indonesia/06511347
http://septriautami.blogspot.com/2011/11/manfaat-homeschoolingterhadap.html
http://abudira.wordpress.com/2008/07/19/sejarah-munculnya-homeschooling/

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close