Disk Array

Published on November 2019 | Categories: Documents | Downloads: 7 | Comments: 0 | Views: 226
of 7
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

Struktur disk merupakan suatu hal yang penting bagi penyimpanan informasi. Sistem komputer modern menggunakan disk sebagai media penyimpanan sekunder. Dulu pita magnetik digunakan sebelum sebelum penggunaan disk sebagai media penyimpanan,sekunder penyimpanan,sekunder yang memiliki waktu akses yang lebih lambat dari disk. Sejak digunakan disk,tape digunakan digunakan untuk backup, untuk menyimpan informasi yang tidak sering digunakan, sebagai media untuk memindahkan informasi dari satu sistem ke sistem lain, dan untuk menyimpan data yang cukup besar bagi system disk. Penjadwalan disk merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam mencapai efisiensi perangkat keras. Bagi disk drives, efisiensi dipengaruhi oleh kecepatan waktu akses dan besarnya disk bandwith. Waktu akses memiliki dua komponen utama yaitu waktu pencarian dan waktu rotasi disk( rotational latency). Waktu pencarian adalah waktu yang dibutuhkan disk arm untuk menggerakkan head ke bagian silinder disk yang yang mengandung mengandung sektor yang diinginkan. diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Arsitektu Arsite kturr dan org organi anisas sasii kom komput puter er ada adalah lah sal salah ah sat satu u mat mataa ku kulia liah h yan yang g be bertu rtujua juan n memberikan dasar pengetahuan arsitektur dan organisasi komputer kepada mahasiswa, yang meliputi arsitektur komputer dasar dan kembangannya. Materi yang dibahas dalam jurnal ini mengenai Disk Array. Jurnal dengan tema arsitektur dan organisasi komputer ini ditulis untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Arsitektur dan Organisasi Komputer. Jurnal ini saya beri judul ‘Disk  Array’. Sesuai dengan judulnya, maka saya membatasi diri dengan hanya membahas yang berhub ber hubung ungan an den dengan gan Ne Netwo twork rk att attach ached ed sto storag ragee (NA (NAS), S), RAI RAID D Sy Syste stem, m, Pro Proble blem m RA RAIDID5,Storage Area Network, dan Unix File System. Satu hal yang baik perancang komputer maupun pemrogram komputer sama-sama dapat dap at me meras rasaka akan n man manfaa faatt sec secara ara lan langsu gsung ng kel keleb ebiha ihan n NAS dan kon konse sep-k p-kons onsep ep RAI RAID D system.Network system. Network Attached Storage (NAS) merupakan storage harddisk yang dikonfigurasi dengan memberikan IP Address dan dipasang di jaringan LAN, sehingga dapat diakses oleh beberapa user sekaligus . NAS ini terdiri dari harddisk storage (umumnya juga termasuk  sistem sis tem RA RAID ID mul multi ti dis disc) c) bes besert ertaa so softw ftware are un untuk tuk men mengko gkonfi nfigur gurasi asinya nya.. NAS mer merupa upaka kan n pilihan ideal untuk perusahaan yang ingin mencari cara sederhana dan biaya efektif guna mencapai akses data yang cepat bagi banyak client pada tingkat file. Sedang Sed angkan kan RA RAID ID mer merupa upakan kan org organ anisa isasi si dis disk k mem memori ori yan yang g ma mampu mpu men menang angani ani beberapa disk dengan sistem akses paralel, dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan resultan kecepatan disk yang lebih cepat. Ada bebera beb erapa pa kon konsep sep kun kunci ci di dal dalam am RAI RAID: D: mirroring (pe (penya nyalin linan an dat dataa ke leb lebih ih dar darii sa satu tu buah hard disk ), ), striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan,

di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik  fault tolerance /toleransi kesalahan). RAID juga dapat meningkatkan realibilitas dari disk dengan jalan melakukan redundansi data. Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan. Beberapa hard disk yang mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-swap) dan data dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem lainnya mungkin mengharuskanshutdown ketika data sedang diperbaiki. Karenanya, RAID sering digunakan dalam sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang selalu tersedia ( highly available), dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya beberapa saat saja. 1.2 Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari penulisan ini adalah: 1. Memberikan pengalaman kepada penyusun untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di dalam perkuliahan pada kegiatan nyata. 2. Meningkatkan kinerja dan pola pikir penyusun.

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Network attached storage (NAS).

Network Attached Storage atau yang biasa disebut dengan NAS ditemukan pada awal tahun 1980-an oleh Brian Randell dan timnya dengan nama “Newcastle Connection” dengan mengembangkan teknologi akses file jarak jauh dari sebuah mesin UNIX menggunakan system operasi server. Setelah percobaan tersebut berhasil dilakukan, kesuksesan itu menarik perusahaan Chip SUN Microsystems dari NFS untuk mendukung server jaringan untuk berbagi ruang penyimpanannya dengan jalur internet network. Melirik NAS mulai dikembangkan oleh perusahaan hardware sekelas SUN Microsystems. 3Com dan Microsoft juga ikut mengembangkan perangkat lunak LAN manager untuk  NAS melalui protocol yang menghubungkan computer dengan server. Perangkat l unak 3Com dan Microsoft tersebut ternyata berhasil dan diminati oleh pasar melalui produk dari Novell, IBM dan SUN. Gebrakan lain dari 3Com, mereka malah mengembangkan NAS khusus untuk system operasi desktop yang lebih kecil. Dimulai dengan tahun 2000 keatas, NAS sudah ramai digunakan oleh organisasi skala kecil hingga besar maupun kebutuhan komputasi perorangan. Terutama untuk tujuan backup data akibat dari system failure dan bencana alam. Saat ini kebutuhan NAS sendiri sudah menjadi suatu kewajiban bagi organisasiorganisasi besar yang memiliki dokumen digital yang berharga bagi kelangsungan perusahaan

tersebut. Sistem NAS sendiri diperlukan untuk menjadi back-up storage untuk mencegah kehilangan data yang terdapat pada computer organisasi. Keuntungan dengan menggunakan Network Storage ini adalah kemudahan dalam backup data dan kemudahan dalam administrasi serta policy dari data yang disimpam. Lebih efisien dan aman tentunya. Dan pastinya Storage Network ini juga harus dipastikan Mirror dan system DRC nya berjalan dengan baik. Sedangkan kerugian menggunakan NAS data lebih rentan bocor karena system security yang memungkinkan diakses hacker. Berbeda dengan Network Attached Storage, Storage Attached Network atau yang disebut dengan SAN merupakan jaringan terintegrasi yang menghubungkan beberapa server dengan perangkat penyimpanan yang berbeda pada jaringan tunggal. SAN menggunakan teknologi SCSU dan fiber channel dalam rangka mendukung kecepatan jaringan yang sangat cepat untuk  akses keluar masuk data pada server. Storage Attached Network juga dikenal dengan nama Storage Area Network. SAN di rancang untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpanan, dan memisahkan trafik backup yang bandwidth intensif dari trafik normal LAN/WAN. Keuntungan lain SAN termasuk menaikan konektifitas antara server dan peralatan penyimpan, maupun manajemen data yang terpusat. Secara umum, SAN merepresentasikan hubungan media penyimpan masa depan. Saat ini ada 2 cara untuk mengelola system dasar dalam manajemen SAN. SNMP (Simple Network Management Protocol): SNMP berbasis TCP/IP dan manajemen peringatan dasar yang memungkinkan sebuah node di jaringan memperingatkan kegagalan dari komponen sistem. Akan tetapi SNMP sulit untuk memberikan manajemen yang bersifat proaktif. Proprietary Management Protocol: Beberapa perusahaan menyediakan perangkat lunak  manajemen SAN. Biasanya perangkat ini dijalankan di terminal yang terpisah yang terhubung dengan SAN. Dengan menyambungkan terminal ini akan membuka beberapa kemampuan lain SAN, seperti Zoning, Mapping, Masking, maupun fungsi backup and restore, dan failure management. SAN memiliki SAN Manager yang berupa perangkat lunak yang memungkinkan manajemen terpusat dari host fiber channel dan media penyimpanan. Sebuah SAN manager akan memungkinkan sistem untuk menggunakan secara bersama kumpulan media penyimpanan, sambil menjalankan SAN administrator untuk mengambil manfaat penuh dari aset media penyimpanan yang ada untuk efisiensi daya dan biaya. 3.1. Macam-macam raid.

Memang, perjalanan dari seorang newbie di dunia IT menuntut keseriusan dalam belajar, bahkan seringkali kita menemukan hambatan dan rintangan ditengah jalan. Tapi yakinilah, hambatan terbesar ada pada diri kita, yaitu kemalasan untuk mencari tahu dan menggali apa makna yang terkandung dalam ilmu tersebut. Maka dari itu, dengan Semangat Baru, Kita Mau, Kita Mampu, Kita Maju. Bahasan kita kali ini adalah Sistem Redundansi Penyimpanan Data (  Redundant Data Storage System).

Dalam istilah penyimpanan data, dikenal sistem teknologi  RAID, yaitu singkatan dari Redundant Array of Independent Disks . RAID merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk ) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata “ RAID” juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Apapun singkatannya, teknologi ini intinya adalah membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah,

sehingga didesain untuk meningkatkan keandalan data atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk . Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan “ RAID Level“. Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID. Kelima level tersebut adalah: RAID level pertama: mirroring •



RAID level kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming.



RAID level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam sebuah kelompok 

disk. •

RAID level keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen



RAID level

kelima :

Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada

pengecekan terhadap disk tunggal) Berdasarkan refensi yang kami dapat, ada 3 macam metode RAID berdasarkan kegunaannya yang dapat digunakan, yaitu:

- RAID 0 (metode Striping) - RAID 1 (metode Mirroring) - RAID 0+1 (metode Striping + Mirroring) RAID 0 (untuk kecepatan)

RAID 0 yg dikenal juga dgn metode Striping digunakan utk mempercepat kinerja hardisk. Kapasitas total hardisk pada metode ini adalah jumlah kapasitas hardisk pertama ditambah hardisk kedua. Metodenya dilakukan dengan cara membagi data secara terpisah ke dua buah hardisk. Jadi separuh data ditulis ke hardisk pertama dan separuhnya lagi ditulis ke hardisk kedua. Secara teoritis cara ini akan mempercepat penulisan/pembacaan harddisk .Keburukan dari cara ini adalah apabila salah satu hardisk  rusak maka seluruh data akan hilang. RAID1

RAID 1 yang dikenal juga dengan metode Mirroring digunakan untuk mendapatkan keamanan data (backup). Metodenya dilakukan dengan cara menyalin isi harddisk pertama ke harddisk kedua. Jadi apa yang ditulis pada hardisk pertama akan juga ditulis di hardisk kedua.

Apabila salah satu hardisk rusak, maka data pada hardisk yang satunya masih ada. Keburukan dari cara ini adalah tidak adanya peningkatan kinerja sama sekali, performannya malah akan sedikit lebih pelan dibanding performan hardisk single (non-RAID). Selain itu kapasitas total yang anda dapat dengan metode ini hanyalah sebesar kapasatitas satu hardisk saja. RAID 0+1 (untuk kecepatan+backup)

Metode ini merupakan kombinasi RAID 0 dan RAID 1. Dimana selain memperoleh kecepatan anda juga memperoleh keamanan data. Untuk metode ini diperlukan minimal 4harddisk . Kapastitas total yang anda dapat adalah sejumlah kapasitas 2 hardisk. Biasanya metode RAID 1 digunakan untuk server, sebab server mengutamakan keamanan data. Sedangkan untuk pengguna PC rumahan RAID 0 lebih umum digunakan karena yang diutamakan bagi mereka adalah peningkatan kinerja harddisk. Tapi apakah benar RAID 0 dapat meningkatkan kinerja secara drastis? Mari kita pahami saja konsep dibawah ini. A. Konsep dasar raid.

Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah hard disk ), striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik  fault  tolerance / toleransi kesalahan). Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang disebutkan di atas, tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk  melindungi informasi yang sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on demand ke banyak penonton secara sekaligus. Konfigurasi RAID yang berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada keandalan dan juga kinerja. Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak  disk adalah salah satunya akan mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik  pengecekan kesalahan, sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan melakukan reparasi terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya “selamat” dari kerusakan yang fatal. RAID 0 (Teknik Disk Striping) Raid 0 (teknik disk striping), bisa meningkatkan performan, yang mengizinkan sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard disk mengalami kegagalan, maka keseluruhan hard disk akan mengalami inkonsistensi performansi. Disk Striping mengijinkan kita untuk menulis data ke beberapa Harddisk daripada menulis data ke satu Harddisk saja. Dengan Disk Striping, setiap Harddisk fisik akan dibagi menjadi beberapa elemen stripe (berkisar antara 8 KB, 16 KB, 32 KB, 64 KB, 128 KB, 256KB, 512KB, to 1024KB). Setiap bagian stripe dalam setiap Harddisk disebut strip. Disk Striping dapat meningkatkan kinerja karena pengaksesan data diakses dengan lebih dari satu harddisk, sehingga lebih banyak spindle disk yang bekerja dalam melayani I/O data.

AIX

IBM

A/UX

Apple (Macintosh)

BSD

University Of California

DG/UX

Data General

HP/UX

Hawlett Packard

MS/UX

NEC

PC/IX

Interactive System Corporation

SCO UNIX

SCO

SINIX

Siemens

ULTRIX

DRC

UNICOS

Cray Research

UNIX

AT & T, SCO, Sun Microsystem

VENIX

VentureCom, Inc

XENIX

SC / Microsoft

UNIXWARE CALIFORNIA C. Struktur system operasi unix.

·

·

· ·

Konsol. Piranti yang terdiri dari layar dan keyboard yang dipakai oleh manajer sistem untuk  mengontrol operasi sistem. Pesan-pesan kesalahan system ditampilkan pada piranti ini. Piranti ini juga dapat dioperasikan sebagai terminal bagi pemakai. Terminal. Piranti yang terdiri dari layar dan keyboard yang biasa digunakan pemakai untuk berinteraksi dengan system. Jalur Komunikasi. Piranti yang biasa digunakan untuk menghubungkan terminal jarak jauh kesistem Unix. Modem. Piranti untuk mengubah sinyal digital (komputer) menjadi sinyal analog (telepon) dan sebagainya. D. Struktur directory dan file unix.

· · ·

Sistem File UNIX tersusun dari sejumlah file dan direktori, dan sering digambarkan dengan struktur pohon. Bagian puncak disebut root direktory atau direktori / (slash). Root memiliki sejumlah cabang yag disebut direktori. Selanjutnya masing masing direktori mengandung satu atau beberapa direktori atau file. Unix mempunyai 3 buah jenis file : File Biasa Direktori File Spesial

· · · ·

· ·

File biasa adalah file yang sehari hari kita gunakan untuk menyimpan dokumen, program ataupun data. File ini terdiri dari 2 kelompok. File Teks, adalah file biasa yang berisi kode kode yang dapat kita baca seperti kita membaca surat. File Biner, adalah file yang berisi kode-kode mesin (yang sulit dibaca manusia tapi mudah dipahami mesin) dan juga berisi data. Direktori adalah file yang berisi daftar file (file biasa ataupun subdirektori lain). Direktori biasa dipakai untuk mengorganisir file. File spesial adalah file yang menyatakan piranti fisik seperti disk, tape, floppy, dan printer. Pada UNIX pemakai berhubungan dengan semua piranti fisik melalui file khusus yang biasanya ada di direktori / dev. Beberapa aturan yang berlaku pada penamaan direktori dan file Semua karakter selain slash (/) boleh digunakan. Huruf kecil dan huruf kapital berbeda arti. Maksimal 14 karakter. Jangan gunakan nama dot (.) dan dot dot (..) sebagai nama file. Untuk penamaan file, biasanya file-file sejenis diberi awalan atau akhiran yang sama, misalnya; File aplikasi finance diawali dengan .fin Program C diakhiri dengan akhiran .c Pada UNIX tidak ada istilah ekstension seperti pada MS-DOS karena itu penulisan nama file seperti ACU.001.dat di perkenankan.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close