Home

Published on February 2020 | Categories: Documents | Downloads: 16 | Comments: 0 | Views: 189
of 4
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

   

home Kedokteran farmasi About Us

Iodometri dan Iodimetri Reaksi-reaksi kimia yang melibatkan oksidasi reduksi dipergunakan secara luas oleh analisis titrimetrik. Ion-ion dari berbagai unsur dapat hadir dalam kondisi oksidasi yang berbeda beda, menghasilkan kemungkinan kemungkinan banyak reaksi redoks. Banyak dari dari reaksi-reaksi ini memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam analisi titrimetrik dan penerapan-penerapannya cukup banyak. Iodometri adalah analisa titrimetrik titrimetri k yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II, dimana zat ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin. Iodin yang terbentuk akan ditentukn dengan menggunakan larutan baku tiosulfat . Oksidator + KI → I2 + 2e I2 + Na2 S2O3 → NaI + Na2S4O6

Sedangkan iodimetri adalah merupakan analisis titrimetri yang secara langsung digunakan untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin atau dengan  penambahan larutan baku berlebihan. Kelebihan iodine dititrasi kembali dengan larutan tiosulfat. Reduktor + I2 → 2I  Na2S2 O3 + I2 I2 → NaI +Na2S4 O6

Untuk senyawa yang mempunyai potensial reduksi yang rendah dapat direksikan secara sempurna dalam suasana asam. Adapun indikator yang digunakan dalam metode ini adalah indikator kanji. Sedangkan bromometri merupakan metode oksidasi reduksi dengan dasar reaksi aksidasi dari ion bromat . BrO3- + 6H+ + 6e → Br - + 3H2O Adanya kelebihan KBrO3 dalam larutan akan menyebabkan ion bromida bereaksi dengan ion  bromat BrO3 + Br- + H+ → Br2 +H2O Bromine yang dibebaskan akan merubah warna larutan menjadi kuning pucat (warna merah ),  jika reaksi antara zat dan bromine dalam lingkungan asam berjalan cepat maka titrasi dapat secara langsung dilakukan. Namun bila lambat maka dapat dilakukan titrasi tidak langsung yaitu larutan bromine ditambah berlebih dan kelebihan bromine ditentukan secar iodometri. Bromin dapat diperoleh dari penambahan asam as am kedalam larutan yang mengandung kalium  bromat dan kalium bromide. Substansi-substansi penting yang cukup kuat sebagai unsur-unsur reduksi untuk dititrasi langsung dengan iodin adalah tiosulfat, arseni dan entimon, sulfida dan ferosianida. Kekuatan reduksi yang dimiliki oleh dari beberapa substansi ini adalah ter gantung dari pada konsentrasi

ion hydrogen, dan reaksi dengan iodin baru dapat dianalisis secara kuantitatif hanya bila kita melakukan penyesuaian ph yang sulit. Dalam menggunakan metode iodometrik kita menggunakan indikator kanji dimana warna dari sebuah larutan iodin 0,1 N cukup intens sehingga iodin dapat bertindak sebagai indikator   bagi dirinya sendiri. Iodin juga memberikan warna ungu atau violet yang intens untuk zat-zat  pelarut seperti karbon tetra korida dan kloroform. Namun demikan larutan dari kanji lebih umum dipergunakan, karena warna biru gelap dari kompleks iodin – kanji bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitiv untuk iodin. Dalam beberapa proses tak langsung banyak agen pengoksid yang kuat dapat dianalisis dengan menambahkan kalium iodida berlebih dan mentitrasi iodin yang dibebaskan. Karena  banyak agen pengoksid yang membutuhkan larutan asam untuk bereaksi dengan iodin,  Natrium tiosulfat biasanya digunakan sebagai titrannya. Titrasi dengan arsenik membutuhakn larutan yang sedikit alkalin. Dalam larutan yang sedikit alkalin atau netral, oks idasi menjadi sulfat tidak muncul terutama  jika iodin dipergunakan sebagai titran. Banyak agen pengoksid kuat, seperti garam  permanganat, garam dikromat yang mengoksid tiosulfat menjadi sulfat, namun reaksinya tidak kuantitatif. Pada penentuan iodometrik ada banyak aplikasi proses iodometrik seperti tembaga banyak  digunakan baik untuk biji maupun paduannya metode ini memberikan hasil yang lebih sempurna dan cepat daripada penentuan elektrolit tembaga. Pada metode bromometri, kalium bromat merupakan agen pengoksid yang kuat dengan  potensial standar dari reaksinya BrO3 + 6H+ + 6e → Br -

+ 3H2O

Adalah +1,44 V. Reagen dapat digunakan dalam dua cara yaitu sebagai sebuah oksdasi langsung untuk agen-agen pereduksi tertentu dan untuk membangkitkan sejumlah bromin yang kuantitasnya diketahui. Sejumlah agen pereduksi pada titrasi langsung metode bromometri sepertyi arsenik, besi (II) dan sulfida serta disulfida organik tertentu dapat dititrasi secara langsung dengan sebuah larutan kalium bromat . Kehadiran bromin terkadang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi,  beberapa indikator organik yang bereaksi dengan bromin untuk memberikan perubahan warna. Perubahan warna ini biasanya tidak reversibel dan kita harus hati-hati agar kita mendapatkan hasil yang lebih baik . Reaksi brominasi senyawa-senyawa organik larutan standar seperti kalium bromat dapat dipergunakan untuk menghasilkan sejumlah bromin dengan kuantitas yang diketahui. Bromin tersebut kemudian dapat digunakan untuk membrominasi secara kuantitatif berbagai senyawa organik. Bromide berlebih hadir dalam kasus-kasus semacam ini, sehingga jumlah bromin yang dihasilkan dapat dihitung dari jumlah KBrO3 yang diambil. Biasanya bromin yang dihasilkan apabila terdapat kelebihan pada kuantitas yang dibutuhkan untuk membrominasi senyawa organik tersebut untuk membantu memaksa reaksi ini agar selesai sepenuhnya. Reaksi bromin dengan senyawa organiknya dapat berupa subtitusi atau bisa juga reaksi adisi. URAIAN BAHAN 1.Aquadest / air suling (FI III, 96)  Nama resmi : AQUA DESTILLATA  Nama lain : Ar suling RM : H2O BM : 18,02

Kelarutan : Larut dalam etanol dan gliserol Kegunaan : Sebagai pelarut Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Struktur : H-O-H 2.Iodium (FI III ,31)  Nama resmi : IODUM  Nama lain : Iodum RM : I BM : 126,96 Kelarutan : larut dalam 3500 bagian air ,dalam 13 bagian etanol, dalam 80 bagian gliserol . Kegunaan : Sebagai sampel Pemerian : Keeping atau butir, berat, mengkilap seperti logam, hitam kelabu dan bau khas . Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat 3.Natrium Tiosulfat (FI III,428)  Nama resmi : NATRI THIOSULFAS  Nama lain : Natrium tiosulfat/hipo RM : Na2S2O3 .5H2O BM : 248,17 Pemerian : Hablur besar tidak berwarna /serbuk hablur kasar. Dalam lembab meleleh basah, dalam hampa udara merapuh. Kelarutan : larut dalam 0,5 bagian air,praktis tidak larut dalam etanol Kegunaan : Sebagai penitrasi Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. 4 Asam Sulfat (FI III,58)  Nama resmi : ACIDUM SULFURICUM  Nama lain : Asam sulfat RM : H2SO4 BM : 98,07 Pemerian : Cairan kental seperti minyak,korosif,tidak berwarna jika ditambahkan dalam air  menimbulkan panas. Kelarutan : Kegunaan : Sebagai sampel Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat 5.VITAMIN C( FI III,47)  Nama resmi : ACIDUM ASCORBICUM  Nama lain : Asam askorbat RM : C6H8O6 BM : 176,13 Pemerian : Serbuk atau hablur,putih atau agak kuning,tidak berbau rasa asam, karena  pengaruh cahaya jadi gelap. Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam klorofom Kegunaan : Sebagai bahan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Label FARMASI (60) KEDOKTERAN (30) Search Thousands of lines of free code at

Advanced Search

Browse

daftar link           

CDK  Download Naruto eMedicine farmacia ilmu kedokteran info-sehat it's my life medicapharma medicastore  pharmacy

Tinggalkan Pesan disini <a href="http://www4.shoutmix.com/?dinda-m2m">View shoutbox</a> Free chat widget @ ShoutMix http://medicafarma.blogspot.com/2008/04/iodometri-dan-iodimetri.html

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close