I

Published on June 2016 | Categories: Documents | Downloads: 30 | Comments: 0 | Views: 231
of 3
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang terus diupayakan penanganannya. Di banyak negara khususnya negara berkembang, penanganan masalah merokok rumit karena tidak hanya melibatkan aspek kesehatan namun juga aspek sosial ekonomi mengingat banyaknya orang yang menggantungkan kehidupannya pada rokok. Indonesia sebagai salah satu negara penghasil tembakau dan pusat industri rokok dunia tercatat sebagai negara peringkat ke-5 pengkonsumsi tembakau di dunia dengan ratarata konsumsi 1500-2500 batang / orang / tahun (WHO, 2010). Data yang sama menunjukkan bahwa perokok di Indonesia didominasi laki-laki dimana didapatkan 5060 persen laki-laki Indonesia yang berumur diatas 15 tahun adalah perokok. Data dari departemen kesehatan juga menunjukkan bahwa 31,5% penduduk dewasa di Indonesia merokok setiap harinya dan 62,2% laki-laki dewasa adalah perokok aktif (Depkes RI, 2001). Secara umum di provinsi Bali didapatkan gambaran yang mirip yaitu prevalensi perokok adalah 44% dengan rerata jumlah rokok yang dikonsumsi 9 batang per hari (Depkes RI, 2010). Sebagian besar perokok pertama kali mencoba merokok sebelum mencapai usia dewasa. WHO dalam Global Youth Tobacco Survey (2006) mencatat bahwa jumlah perokok usia 13 sampai 15 tahun di Indonesia mencapai 11,8%, sedangkan remaja lakilaki usia 13 sampai 15 tahun 23,9% adalah perokok. Riskesdas Provinsi Bali (2007) mencatat di provinsi Bali 41,1% perokok mulai merokok setiap hari sebelum usia 19 tahun. Kabupaten Karangasem menempati peringkat keempat prevalensi jumlah perokok di provinsi Bali, dimana 36,6% perokok tersebut memulai merokok setiap hari sebelum usia 19 tahun. Data-data di atas menunjukkan bahwa kejadian merokok sebelum usia dewasa memegang peranan penting terhadap angka kejadian merokok. Puskesmas Sidemen merupakan salah satu puskesmas yang terletak pada kabupaten Karangasem. Pada puskesmas ini, meski belum terdapat data tertulis mengenai jumlah perokok namun terdapat kesan bahwa jumlah perokok usia muda pada wilayah kerja puskesmas ini cukup banyak. Berdasarkan wawancara penulis terhadap kepala puskesmas dikatakan bahwa banyak pemuda anggota teruna-teruni di wilayah

2

kerjanya yang terlihat merokok. Berdasarkan wawancara penulis terhadap salah satu guru SMP Negeri 1 Sidemen dikatakan bahwa tidak ada siswa di sekolah tersebut yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah karena terdapat peraturan dilarang merokok di sekolah. Namun guru tersebut mengatakan bahwa dia pernah melihat beberapa siswanya yang merokok di warung dekat sekolah. Guru tersebut juga mengatakan banyak dari kalangan sejawatnya sesama guru yang merokok, namun sebagian besar tidak merokok di lingkungan sekolah. Selain itu berdasarkan observasi penulis, didapati bahwa banyak warung yang menjual rokok dan terdapat beberapa anak usia SMP yang merokok di warung-warung tersebut. Berdasarkan data-data di atas penulis memperkirakan bahwa angka kejadian merokok di kalangan siswa SMP Negeri 3 Dawan dari usia 12 sampai 15 tahun cukup tinggi. Dari data di Suseda provinsi Bali, didapatkan bahwa angka partisipasi sekolah untuk wajib belajar 9 tahun adalah 92,9% di kecamatan Dawan. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar anak usia 12 sampai 15 tahun sudah tercakup dalam institusi sekolah dalam hal ini SMP. Di sini penulis terdorong untuk melakukan penelitian untuk mencari prevalensi perokok di kalangan siswa SMP Negeri 3 Dawan serta gambaran perokok usia dini di kalangan siswa SMP Negeri 3 Dawan di wilayah kerja Puskesmas Dawan I. Beberapa gambaran yang akan diteliti meliputi akses memperoleh rokok, role model, media massa dan tingkat pengetahuan serta perilaku teman sebaya. 1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran perokok usia dini pada anak SMP Negeri 3 Dawan di wilayah kerja Puskesmas Dawan I? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui prevalensi perokok dan gambaran perokok usia dini pada anak SMP Negeri 3 Dawan di wilayah kerja Pueskesmas Dawan I. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui prevalensi perokok pada anak SMP Negeri 3 Dawan. 2. Untuk mengetahui gambaran akses rokok pada anak SMP Negeri 3 Dawan.

1.3.1 Tujuan Umum

3

3. Untuk mengetahui gambaran perilaku role model (guru atau anggota keluarga) merokok pada siswa SMP Negeri 3 Dawan. 4. Untuk mengetahui gambaran paparan media massa pada anak SMP Negeri 3 Dawan. 5. Untuk mengetahui gambaran perilaku merokok teman sebaya anak SMP Negeri 3 Dawan. 6. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan terhadap bahaya merokok pada anak SMP Negeri 3 Dawan. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi badan pelaksana tentang gambaran perokok usia dini pada anak SMP Negeri 3 Dawan di wilayah kerja Puskesmas Dawan I. 2. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang lebih lanjut.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close