Intracellular Killing

Published on March 2017 | Categories: Documents | Downloads: 40 | Comments: 0 | Views: 220
of 3
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

PROSES FAGOSITOSIS

Sebelum peristiwa fagositosis akan terjadi kemotaksis
yaitu migrasi sel fagosit ke jaringan karena pengaruh
berbagai zat atau substansi dalam serum seperti C5a, Nformilmetionil peptida, sel limfosit, kolagen, dan elastin.
Juga dikenal beberapa substansi yang bersifat kemotaktik
untuk eosinofil dan neutrofil yang berasal dari komplemen
(complement-derived chemotactic), faktor kemotaktik dari
?eosinofil (eosinophilic chemotactic factor), dan mediator
yang dihasilkan oleh sel mast dan basofil.
Pada proses fagositosis mikroba harus menempel terlebih
dahulu di permukaan sel fagosit. Sebelumnya mikroba
sudah diserang dan diikat oleh antibodi. Penempelan ini
dapat terjadi karena terdapat reseptor fragmen Fc dan
reseptor C3b pada membran sel fagosit, makrofag dan
neutrofil. Penempelan ini akan memulai fase menelan
(ingestion) yang dipengaruhi sistem kontraktil aktinmiosin. Akan terbentuk pseudopodia di sekitar mikroba
dan membran plasma akan ditarik mengelilinginya
sehingga menyerupai zipper sampai terbentuk vakuola
(fagosom). Peristiwa ini berlangsung dalam beberapa
menit dan kemudian granula berpadu dengan fagosom
untuk melepaskan isinya di sekeliling mikroorganisme
tersebut.
Proses pemusnahan
Peristiwa tergantung oksigen

Setelah proses fagositosis akan terjadi peningkatan
aktivasi pirau heksosamofosfat menghasilkan NADPH yang
akan dimanfaatkan untuk mengurangi ikatan molekul
oksigen dengan sitokrom membran plasma (Cyt-b245) dan
menyebabkan peningkatan hebat pemakaian oksigen
(burst oxygen consumption). Oksigen akan diubah menjadi
anion superoksida, hidrogen peroksida, O2, dan radikal
hidroksil yang kesemuanya adalah mikrobisid kuat.
Selanjutnya kombinasi peroksida, mieloperoksidase dan
ion halida membentuk sistem halogen yang dapat
membunuh bakteri dan virus.
Pada proses fagositosis mikroba harus menempel terlebih
dahulu di permukaan sel fagosit. Sebelumnya mikroba
sudah diserang dan diikat oleh antibodi. Penempelan ini
dapat terjadi karena terdapat reseptor fragmen Fc dan
reseptor C3b pada membran sel fagosit, makrofag dan
neutrofil. Penempelan ini akan memulai fase menelan
(ingestion) yang dipengaruhi sistem kontraktil aktin-

Proses pemusnahan
Peristiwa tergantung oksigen

Setelah proses fagositosis akan terjadi peningkatan
aktivasi pirau heksosamofosfat menghasilkan NADPH yang
akan dimanfaatkan untuk mengurangi ikatan molekul
oksigen dengan sitokrom membran plasma (Cyt-b245) dan
menyebabkan peningkatan hebat pemakaian oksigen
(burst oxygen consumption). Oksigen akan diubah menjadi
anion superoksida, hidrogen peroksida, O2, dan radikal
hidroksil yang kesemuanya adalah mikrobisid kuat.
Selanjutnya kombinasi peroksida, mieloperoksidase dan
ion halida membentuk sistem halogen yang dapat
membunuh bakteri dan virus.
Proses pemusnahan oleh fagosit

ptida di dinding bakteri
dengan besi
musnahkan

(JA Bellanti, JV Kadlec)

Peristiwa tidak tergantung oksigen

Di samping peristiwa fagositosis yang tergantung oksigen,
juga terdapat peristiwa fagositosis yang tidak tergantung
oksigen. Keadaan pH yang rendah, lisozim, dan laktoferin
merupakan faktor bakterisid dan bakteriostatik dalam
keadaan tidak ter- gantung oksigen. Dalam peristiwa yang
tidak tergantung oksigen ini, mikroorganisme yang
dibunuh kemudian dicerna oleh enzim hidrolise dan
hasilnya akan dilepas keluar.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close