Komunikasi Interpersonal

Published on January 2017 | Categories: Documents | Downloads: 27 | Comments: 0 | Views: 415
of 21
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
Dr. Rahmat Nasution DTM&H
MSc Sp ParK.

Bentuk Komunikasi :
1.

Personal Communication
a.
b.

2.

Interpersonal Communication
Intrapersonal Communication

Group Communication
a.

Small Group Communication





b.

3.

Lecture
Panel Discusion
Seminar

Large Group Communication

Mass Communication
a.
b.
c.

Press
Televisi
Film

Interpersonal Communication
= Komunikasi Interpersonal
= Komunikasi Antarpesona
= Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi Interpersonal
Interaksi antara orang dengan orang lain
 Bersifat dua arah
 Menggunakan bahasa verbal dan non
verbal
 Saling berbagi informasi dan perasaan




1.
2.
3.

Komunikasi interpersonal antara dokter
pasien meliputi tiga proses yang terjadi
secara simultan, berlangsung secara
efisien dalam waktu yang terbatas
yaitu:
pasien bercerita,
dokter mendengar dan memperhatikan
tanya jawab.



Model pelaksanaannya:
1. Dokter

memberikan kesempatan pada pasien
sebanyak-banyaknya untuk menceritakan
keluhannya, baru melakukan tanya jawab
(patient centered anamnesis).
2. Dokter lebih banyak bertanya, pasien sekadar
menjawab (doctor centered anamnesis)
3. Kombinasi keduanya.



Kelancaran komunikasi interpersonal
dipengaruhi oleh faktor:
1.
2.
3.

Bagaimana kita menilai diri kita
Bagaimana kita menilai orang lain
Bagaimana orang lain menilai kita









Keterampilan melakukan komunikasi
interpersonal harus dimiliki oleh seorang dokter
Ketrampilan mendengar
Ketrampilan bertanya
Ketrampilan bertingkah laku asertif
Ketrampilan menyelesaikan konflik
Ketrampilan menyelesaikan masalah bersama
Ketrampilan menyeleksi situasi

Ketrampilan Mendengar


Bayangkan jika pasien yang telah
diperiksa seorang dokter kemudian
mereka duduk berhadapan, pasien
kembali menceritakan segala keluhannya,
namun si dokter tetap asyik memikirkan
dan menulis hasil pemeriksaannya serta
mulai menulis resep, hingga pasien
berkata,” apa dokter mendengarkan cerita
saya?”.



Dari contoh di atas, dapat dirasakan
bahwa dokter yang diajak bicara oleh
pasien tidak mendengarkan si pasien
dengan serius.



Interupsi seperti itu sering kita jumpai:
He….kamu dengar nggak??
 He……kamu masih di situ?


Interaksi dokter-pasien dalam ketrampilan
mendengarkan


Dari segi dokter: dokter yang tidak
mendengarkan pasien, tidak menanggapi
pasien secara serius



Dari segi pasien: pasien tidak mendengarkan
apa yang dikatakan dokter, karena
intelegensi, pengalamannya: meminta tes
lab., obat, mengkritik dokter.

Fungsi Mendengar:







Mendengar secara aktif membuat kita memahami apa
yang disampaikan
Mendengar secara aktif mendorong orang untuk
bercerita seperti yang dialami benar-benar.
Mendengar secara aktif memperjelas percakapan
Mendengar secara aktif memberikan kesempatan
untuk menceritakan hal-hal yang ingin diceritakannya
Mendengar secara aktif mencegah pengambilan
kesimpulan secara terburu-buru



Perilaku mendengar aktif:
Kontak mata
 Perlihatkan minat dengan sikap tubuh
 Dorong lawan bicara untuk bercerita
 Tanyakan kejelasan bila ada yang belum jelas
 Ringkaskan sesuai pemahaman
 Jaga emosi
 Sediakan/ luangkan waktu
 Jeda percakapan




Prinsip mendengar secara aktif:
Penerimaan terhadap orang lain
 Menghargai perasaan orang lain
 Toleransi terhadap ‘keanehan’ orang lain




Kesalahan-kesalahan:
Sikap acuh tak acuh
 Kegagalan mengikuti orang lain berbicara
sampai selesai
 Menceritakan diri sendiri
 Kehilangan pikiran sejenak/ tidak
berkonsentrasi
 Bereaksi secara impulsif


Ketrampilan Bertanya


Pada dasarnya pertanyaan dibedakan atas
pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.
Ada pertanyaan yang bersifat mengeksplorasi
dan yang tidak.



Bila jawaban yg diinginkan adalah memahami
orang lain serta lebih pada mengapa orang
tersebut berpikir daripada sekedar hal yang
dipikirkan, maka sebaiknya digunakan
pertanyaan terbuka dan bersifat eksploratif.



1.
2.

3.

4.

5.

Fungsi bertanya:
Mendorong orang untuk berbicara
Menunjukkan minat dan perhatian kita
terhadap orang lain
Meningkatkan kesadaran kita terhadap
perasaan orang lain
Memberi suatu arahan percakapan terhadap
lawan bicara
Mendukung suasana lebih akrab dan dialogis

Pertanyaan
tertutup

Pertanyaan terbuka

Pertanyaan
mendalam

Pertanyaan
mengarah

Mulai dgn
pertanyaan
tertutup (cth
pertanyaan yg
menanyakan
riwayat
kesehatan)

Lanjutkan dgn
pertanyaan terbuka

Lalu gunakan
pertanyaan yg
mendalam utk
meminta informasi
yg lebih jauh

Hindari
penggunaan
pertanyaan yg
mengarahkan

Jawaban yg
singkat dan tepat,
spt ya atau tidak

Jawaban yg lebih pjg,
memberi kesempatan
penjelasan mengenai
pendapat dan
perasaan

Penjelasan
mengenai
pertanyaan
sebelumnya

Mengarahkan
jawaban dlm btk ttt
atau sesuatu yg
mungkin tidak
terpikirkan mereka

Brp usia ibu?
Apakah ibu sudah
pernah memakai
alat KB?
Apakah ibu sudah
pernah periksa
darah?

Apa yg ibu ketahui ttg
pil KB?
Bagaimana pendapat
dan perasaan ibu stlh
memakai IUD?
Bagaimana rasanya
wkt ibu mengetahui
bahwa ibu menderita
HIV/AIDS?

Mengapa ibu
berpendapat
bahwa pil KB itu
sulit digunakan?

Apakah ibu sudah
mendengar bahwa
pil KB berbahaya?

Ketrampilan Berperilaku Asertif


Perilaku asertif merupakan dasar komunikasi
efektif. Asertifitas berawal dengan menerima
hak-hak dasar, seperti hak untuk didengarkan
dan dihormati, hak untuk meminta apa yang kita
inginkan atau tidak kita inginkan, dan hak untuk
berubah pikiran.



Hubungan dokter pasien harus berdasarkan
kesetaraan, tidak ada merasa lebih tinggi atau
lebih rendah kedudukannya.



Ciri-ciri perilaku asertif:
1.
2.

3.
4.

5.

Menempatkan diri setara dengan orang lain
Menghormati harkat, martabat dan hak-hak
dasar orang lain.
Memiliki rasa percaya diri yang mantap
Mampu mengendalikan diri dan
menselaraskan rasio dan emosi
Berbicara dengan nada dan volume yang
mantap

Ketrampilan menyelesaikan masalah
1.

2.

Eksposisi: menjelaskan pada pasien maupun
keluarganya apa yang telah didapatkan dari
anamnesis, pemeriksaan jasmani, ataupun
pemeriksaan penunjang serta masalah apa yang
dirumuskan oleh dokter.
Memperhatikan reaksi pasien atau keluarganya
DABDA:
Denial (menyangkal/tdk percaya), Anger (kaget,rasa marah,
bertanya jawab, minta pembuktian), Bargaining (tawar
menawar), Depresion, Acceptance (penerimaan)

3.

4.
5.
6.

Menerangkan obat apa yang tertulis pada resep yang
akan diberikan
Menerangkan prosedur apa yang dikerjakan
Menanyakan pasien apakah sudah paham dengan
keterangan yang diberikan
Mempersilahkan pasien mengambil keputusan sendiri.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close