LP nyeri

Published on November 2016 | Categories: Documents | Downloads: 136 | Comments: 0 | Views: 2026
of 11
Download PDF   Embed   Report

laporan pendahuluan

Comments

Content

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (NYERI) Di Ruang Cendana V RSUP D ! Sa d"i#$ Y$g%a&a #a

Tugas Mandiri Stase Praktek Keperawatan Dasar

Di'u'un $(e) * DITA HANNA +EBRIANI ,-./012-/.KU.345,-

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN +AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GAD6AH MADA YOGYAKARTA /,34

I! KONSEP DASAR KEBUTUHAN KENYAMANAN DAN NYERI A! PENGERTIAN Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang sangat subyektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat mnejelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut. Se ara umum nyeri merupakan perasaan tidak nyaman! baik ringan maupun berat Si7a#8 'i7a# N%e i* • Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi • Nyeri bersifat subyektif dan individual • Nyeri tak dapat dinilai se ara objektif seperti sinar " atau lab darah • Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan fisiologis tingkah laku dan dari pernyataan klien • #anya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya • Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis • Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan • Nyeri mengawali ketidakmampuan • Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen nyeri jadi tidak optimal • Nyeri bersifat individu • Nyeri tidak menyenangkan • Merupakan suatu kekuatan yang mendominasi • $ersifat tidak berkesudahan K(a'i7i&a'i N%e i %. $erdasarkan sumbernya  &utaneus' superfisial! yaitu nyeri yang mengenai kulit' jaringan subkutan. $iasanya bersifat burning (seperti terbakar)! nyeri berlangsung sebentar dan terlokalisasi e*+ terkena ujung pisau atau gunting  Deep somati ' nyeri dalam! yaitu nyeri akibat stimulasi organ,organ internal! nyeri dapat mnyebar ke beberapa arah. Nyeri dapat terasa lebih tajam! tumpul. Sensai pukul (angina pe toris)! sensasi terbakar ( ulkus lambung).  Nyeri alih! yaitu nyeri yang dirasakan pada daerah lain yang jauh dari jaringan penyebab nyeri.

 -is eral (pada organ dalam)! stimulasi reseptor nyeri dlm rongga abdomen!

ranium dan thorak. $iasanya terjadi karena spasme otot! iskemia! regangan jaringan $. $erdasarkan penyebab  .isik $isa terjadi karena stimulus fisik (/*+ fraktur femur)  Psy ogeni Terjadi karena sebab yang kurang jelas'susah diidentifikasi! bersumber dari emosi'psikis dan biasanya tidak disadari. (/*+ orang yang marah,marah! tiba,tiba merasa nyeri pada dadanya) &. $erdasarkan lama'durasinya  Nyeri akut Nyeri ini biasanya berlangsung tidak lebih dari 0 bulan. awitan gejalanya mendadak! dan biasanya penyebab serta lokasi nyeri sudah diketahui. Nyeri akut ditandai dengan peningkatan tegangan otot dan ke emasan yang keduanya meningkatkan persepsi nyeri.  Nyeri kronik Nyeri kronik berlangsung lebih dari 0 bulan. sumber nyeri bisa diketahui atau tidak. Nyeri enderung hilang timbul dan biasanya tidak dapat disembuhkan. Penginderaan nyeri lebih dalam sehingga penderita sulit menunjukkan lokasinya. Dampak nyeri penderita mudah tersingguung dan insomnia. Nyeri kronis biasanya hilang timbul dalam periode waktu tertentu. %da kalanya penderita terbebas dari rasa nyeri (sakit kepala migrant). Perbedaan karakteristik nyeri akut dan kronik+ Ka a&#e i'#i& sumber serangan waktu Pernyataan nyeri N%e i a&u# Sebab eksternal atau penyakit dari dalam Mendadak Sampai 0 bulan Daerah nyeri tidak diketahui dengan N%e i & $ni& Tidak diketahui atau pengobatan $isa mendadak! berkembang! dan terselubung 1ebih dari enam bulan sampai bertahun,tahun Daerah nyeri sulit dibedakan intensitasnya!

pasti 2ejala,gejala klinis Pola perjalanan Pola respons yang khas dengan gejala yang lebih jelas Terbatas $iasanya berkurang setelah beberapa saat

sehingga sulit dievaluasi (perubahan perasaan) Pola respons yang bervariasi dengan sedikit gejala (adaptasi) $erlangsung terus! dapat bervariasi Penderitaan meningkat setelah beberapa saat

D. $erdasarkan lokasi'letak  3adiating pain Nyeri menyebar dr sumber nyeri ke jaringan di dekatnya (e*+ ardia pain)  4ntra table pain Nyeri yang sangat susah dihilangkan (e*+ nyeri kanker maligna)  Phantom pain Sensasi nyeri dirasakan pada bagian.Tubuh yang hilang (e*+ bagian tubuh yang diamputasi) atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla spinalis +a&#$ %ang 9e9:enga u)i e':$n n%e i* 5. 6sia %nak belum bisa mengungkapkan nyeri! sehingga perawat harus mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi. Pada lansia enderung memendam nyeri yang dialami! karena mereka mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri diperiksakan. 7. 8enis kelamin 2ill (599:) mengungkapkan laki,laki dan wnita tidak berbeda se ara signifikan dalam merespon nyeri! justru lebih dipengaruhi faktor budaya (e*+ tidak pantas kalo laki,laki mengeluh nyeri! wanita boleh mengeluh nyeri). ;. Kultur

<rang belajar dari budayanya! bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap nyeri misalnya seperti suatu daerah menganut keper ayaan bahwa nyeri adalah akibat yang harus diterima karena mereka melakukan kesalahan! jadi mereka tidak mengeluh jika ada nyeri. =. Makna nyeri $erhubungan dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan dan bagaimana mengatasinya. >. Perhatian Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Menurut 2ill (599:)! perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat! sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Tehnik relaksasi! guided imagery merupakan tehnik untuk mengatasi nyeri. 0. %nsietas &emas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang emas. ?. Pengalaman masa laluSeseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau! dan saat ini nyeri yang sama timbul! maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri. @. Pola koping Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola koping yang maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi nyeri. 9. Support keluarga dan sosial 4ndividu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan dan perlindungan

B! CARA MENGUKUR INTENSITAS NYERI

In#en'i#a' N%e i 4ntensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu! pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Menurut smeltAer! S.& bare $.2 (7::7) adalah sebagai berikut + S&a(a in#en'i#a' n%e i de'& i#i7

S&a(a iden#i#a' n%e i nu9e i&

S&a(a ana($g ;i'ua(

S&a(a n%e i 9enu u# <$u <ani'

Ke#e angan * : 5,; +Tidak nyeri + Nyeri ringan + se ara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

=,0 ?,9

+Nyeri sedang + Se ara obyektif klien mendesis! menyeringai! dapat menunjukkan lokasi nyeri! dapat mendeskripsikannya! dapat mengikuti perintah dengan baik. +Nyeri berat + se ara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan! dapat menunjukkan lokasi nyeri! tidak dapat mendeskripsikannya! tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi

5:

+Nyeri sangat berat + Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi! memukul! nyeri sudah tidak bisa dikontrol +a=e' :ain '=a(e > ?$ng Digunakan apabila klien tidak mampu mneyatakan nyerinya melalui skala angka. Termasuk anakanak yang tidak dapat berkomunikasi se ara verbal dan lansia yang mengalami gangguan kognisi dan komunikasi.

C! HAL8HAL YANG PERLU DIKA6I PADA PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN KEBUTUHAN KENYAMANAN DAN NYERI Ri?a%a# n%e i* 3! L$&a'i! Meminta klien untuk menunjukkan area nyeri

/! In#en'i#a' n%e i! Penggunaan skala intensitas nyeri! yang sering dilakuakan adala rentang :,> atau :,5:. %ngka : menunjukkan tidak nyeri! sedangkan 5: merupakan nyeri terhebat. 4! Kua(i#a' n%e i! 5! P$(a! Meliputi awitan! durasi! kekambuhan atau interval nyeri (kapan nyeri dimulai! berapa lama berlangsung! apakah nyeri berulang! kapn nyeri terkahir mun ul). @! +a&#$ : e'i:i#a'i! %ktifitas fisik berat dapat menimbulkan mun ulnya nyeri! stressor fisik dan emosional juga memun lkan nyeri. 1! Ge"a(a %ang 9en%e #ai! Mual! muntah! pusing! diare 2! Penga u) :ada a&#i;i#a' 'e)a i8)a i! Sejauh mana nyeri dapat mempengaruhi aktivitas klien! kaji tidur! nafsu makan! konsentrasi! pkerjaan! hubungan interpersonal! aktivitas di rumah! status emosional 0! Su9<e &$:ing. Tiap individu memiliki strategi koping yang berbeda dalam menghadapi nyeri -! Re':$n a7e&#i7. Kaji perasaan ansietas! takut! lelah! depresi! atau perasaan gagal ada diri klien 3,! E&': e'i &(ien #e )ada: n%e i $anyak klien tidak melaporkan'mendiskusikan kondisi ketidaknyamanan. 6ntuk itulah perawat harus mempelajari ara verbal dan nonverbal klien dalam mengkomunikasikan rasa ketidaknyamanan. Klien yang tidak mampu berkomunikasi efektif seringkali membutuhkan perhatian khusus ketika pengkajian. 33! K(a'i7i&a'i :enga(a9an n%e i Perawat mengkaji apakah nyeri yang dirasakan klien akut atau kronik. %pabila akut! maka dibutuhkan pengkajian yang rin i tentang karakteristik nyeri dan apabila nyeri bersifat kronik! maka perawat menentukan apakah nyeri berlangsung intermiten! persisten atau terbatas. 3/! Ka a&#e i'#i& n%e i Pengkajian pada masalah nyeri yang dapat dilakukan adalah adanya riwayat nyeri! keluhan nyeri! intensitas nyeri! kualitas! dan waktu serangan. Pengkajian dapat dilakukan dengan ara PB3ST+ P+ provoking'pemi u! yaitu faktor yang memi u timbulnya nyeri

B+ Cuality dari nyeri! seperti apakah rasa tajam! tumpul! atau tersayat 3+ region! yaitu daerah perjalanan nyeri S+ severity adalah keparahan atau intensitas nyeri T+ time adalah lama'waktu serangan atau frekuensi nyeri. II! DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL 5. Nyeri akut b.d agen biologis 7. &emas b.d nyeri yang dirasakan III! PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN 3! N%e i a&u# <!d agen <i$($gi' NOC+ 5. Kontrol nyeri+ tindakan personal untuk mengontrol nyeri! dengan kriteria hasil+ , penyebab , , pen egahan nyeri 7. Tingkat nyeri+ keparahan nyeri yang diobsevasi atau dilaporkan! dengan kriteria hasil+ , , , , melaporkan nyeri lama episode nyeri ekspresi wajah saat nyeri agitasi Mengenali onset nyeri Pasien dapat melakukan tindakan Pasien mengenali faktor

NIC* Manajemen nyeri+ mengurangi nyeri sampai tingkat kenyamanan yang dapat diterima pasien , $ina #ubungan Saling Per aya , Monitor TT, Mengukur skala nyeri , Kompres air hangat , Melakukan pengkajian nyeri se ara komprehensif meliputi lokasi! karakteristik! durasi! frekuensi! kualitas! intensitas! dan faktor pen etus nyeri.

, Mengobservasi ketidaknyamanan se ara nonverbal , Kolaborasikan pemakaian analgesi 'obat farmakologi untuk mengurangi nyeri dengan dokter , Pastikan bahwa pasien menerima analgesi yang tepat , Menggunakan komunikasi terapeutik untuk mengkaji pengalaman dan respon nyeri , Mengkaji dampak nyeri terhadap kualitas hidup , Mendukung istirahat yang adekuat untuk mengurangi nyeri , Mendukung pasien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyerinya! jika diperlukan /! Ce9a' <!d n%e i %ang di a'a&an NOC* %n*iety ontrol+ tindakan personal untuk menghilangkan atau mengurangi perasaan ketakutan atau kegelisahan terhadap sumber yang tidak teridentifikasi. Setelah dilakukan intervensi keperawatan! pasien diharapkan+ , Men ari informasi untuk mengurangi rasa emas , Menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi emas , Dapat tidur se ara adekuat NIC* %n*iety 3edu tion+ meminimalkan ke emasan! ketakutan! firasat! atau kegelisahan yang berhubungan dengan sumber yang tidak teridentifikasi dari bahaya yang diantisipasi , Menjelaskan semua prosedur pada pasien , Memberikan informasi faktual mengenai diagnosis! tindakan! prognosis , Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan! ketakutan! persepsi. IV! DA+TAR PUSTAKA 8ohnson! M.! Maas! M.! Moorhead! S. 7::@. Nursing Outcomes Classification Fifth Edition. Mosby! 4n + Missouri. M &loskey! 8.&.! $ule hek! 2.M. 7::@. Nursing Intervention Classification Fifth Edition. Mosby! 4n + Missouri. Mubarak! D.4.! &hayatin! N. 7::@. Buku Ajar Kebutuhan Dasar A#likasi dalam #raktik. /2&+ 8akarta North %meri an Nursing Diagnosis %sso iation. 7:57. Nursing Diagnoses ! Definition $ Classification %&'%(%&'). Philadelphia. anusia! "eori dan

Potter E Perry. 7::0. $uku Ajar Fundamental Ke#era*atan! Konse#+ ,roses+ dan ,raktik edisi = volume 7. 8akarta+ /2& Dilkinson! 8.M. 7:57. Buku -aku Diagnosis Ke#era*atan dengan Intervensi NIC dan Kriteria .asil NOC. /2&. 8akarta.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close