MFmodul1

Published on April 2020 | Categories: Documents | Downloads: 47 | Comments: 0 | Views: 552
of 12
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

; MASALAH MASALA H SEKS SEKS BEBAS, BEBA S, MASALAH MASALA H NARKOBA NARKOBA ;MODUL DAN MASALAH MASAL AH MINUMAN MINUMAN KHAMAR ; ;

1 ; ;

PENDAHULUAN Modul pertama ini terdiri dari tiga kegiatan belajar: Kegiatan Kegiatan Belajar Belajar I : Masalah Masalah Seks Bebas Bebas dan dan Bahayanya Bahayanya Kegiatan Kegiatan Belajar Belajar II : Masalah Masalah Narkoba Narkoba Kegiatan Kegiatan Belajar III : Masalah Minuman Khamar Ketiga permasalahan di atas merupakan masalah-masalah yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Seks bebas bukan hanya terjadi terja di pada masa sekarang ini, tetapi juga telah terjadi pada masa-masa sebelumnya. Masa yang diabadikan dalam al-Quran tentang fenomena seks bebas ini adalah masa Nabi Luth. Masalah narkoba (narkotika dan da n obat terlarang) merupakan masalah baru yang tidak tersurat dalam al-Quran. Tetapi Tetapi para ulama telah bersepakat tentang tenta ng keharaman hukum mengkonsumsi mengkonsum si narkoba karena dianalogikan dengan de ngan khamar. khamar. Khamar itu sendiri adalah sesuatu yang dapat menutup akal. Sedangkan masalah masal ah minuman khamar secara jelas telah termaktub dalam alQuran tentang keharamannya. Adapun yang menjadi pembicaraan utama dalam masalah ini adalah minuman-minuman atau makanan-makanan makanan- makanan yang beralkohol. Para ulama pun telah bersepakat tentang sedikit atau banyak alkohol adalah haram.

Masail Fiqhiyah

1

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

MASALAH SEKS BEBAS DAN BAHAYANYA INDIKATOR  K   K OMPETENSI OMPETENSI D ASAR  Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Mengetahui Mengetahui hukum hukum seks bebas bebas dan dan bahayany bahayanya a 2. Mengetahui dalil syara’ syara’ tentang tentang keharaman keharaman zina zina 3. Mengetahui Mengetahui dampak dampak negatif negatif dari peril perilaku aku seks seks bebas. bebas. 4. Men Mengeta getahui hui pend pendidi idikan kan seks seks bagi bagi anak. anak.

PETUNJUK  B  BELAJAR  Untuk mempelajari modul ini hendaknya diterapkan bebarapa langkah berikut ini: 1. Mahasiswa mendengarkan mendengarkan serta menyimak sebagian isi modul ini dengan baik dan dapat juga membaca secara keseluruhan keseluruha n isi modul 2. Mahasiswa memperkaya memperkaya pengetahuannya pengetahuannya dengan membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan isi modul 3. Mahasiswa Mahasiswa dapat memperban memperbandingkan dingkan dan mendis mendiskusikan kusikan isi isi modul dengan dengan dosen dan dengan sesama mahasiswa lainnya 4. Mahasiswa Mahasiswa mengambil mengambil kesimpul kesimpulan an serta serta membuat membuat ringkasan ringkasan tentang tentang isi modul modul 5. Mahasiswa menjawab menjawab beberap beberapa a pertanyaan pertanyaan yang yang ada di akhir setiap kegiatan belajar 6. Mahasiswa Mahasiswa mengevaluas mengevaluasii pemahamannya pemahamannya pada isi modul modul dengan dengan melihat melihat kunci kunci jawaban yang sudah disediakan 7. Jika hasil hasil evaluasi evaluasi kurang kurang dari yang yang semestiny semestinya, a, maka mahasiswa mahasiswa wajib wajib mempelajari kembali isi modul sampai benar-benar mengerti dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar. benar.

SEKS B EBAS

ALIAS

ZINA

S

eks bebas (free sex) yaitu perbuatan seks atau berhubungan dengan siapa saja (banyak orang) tanpa adanya pernikahan dengan orang tersebut. Hubungan seks pra nikah sama halnya dengan perbuatan zina, karena pengertian zina pun tidak jauh beda dari free sex, yaitu perbuatan seksual dengan den gan perempuan yang tidak ada ikatan perkawinan yang sah. Perbuatan seks pra nikah selamanya tidak akan dibenarkan dalam norma kehidupan, baik itu norma agama maupun norma sosial. Menurut beberapa penelitian, banyak faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas. Salah satu diantaranya adalah akibat atau pengaruh ton tonan yang berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku perilaku mereka,

2

Masail Fiqhiyah

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. lebar. Selain itu, penyebab seks bebas adalah faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan. Lingkunga n keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agamayang diberikan orang tua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan a kan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Seks bebas telah marak di dunia, padahal banyak ba nyak orang mati disebabkan bahaya melakukan seks bebas. Bahkan seolah dunia membolehkan seks bebas dengan memberikan kondom gratis agar tidak tertular virus HIV/AIDS setiap 1 Desember sebagai hari AIDS sedunia. Padahal telah diakui bahwa bah wa kondom sangatlah tidak efektif  untuk pencegahan virus berbahaya tersebut. Sebagaimana dia kui oleh para tokoh seperti: 1. Direktur Direktur Jenderal Jenderal WHO WHO Hiroshi Hiroshi Nakajima Nakajima (1993), (1993), “Efektivitas “Efektivitas kondom diragukan.” diragukan.” 2. Peneli Penelitian tian Carey Carey (1992) (1992) dari dari Division of Pshysical Sciences, Sciences, Rockville, Maryland, USA: Virus HIV dapat menembus kondom. kondom. 3. Laporan Laporan dari Konferens Konferensii AIDS Asia Pacific Pacific di Chiang Chiang Mai, Thailand Thailand (1995): Penggunaan kondom aman tidaklah benar . Pada kondom (yang terbuat dari bahan latex) terdapat pori-pori dengan diameter 1/60 mikron dalam keadaan tidak meregang; dalam keadaan meregang lebar pori-pori tersebut mencapai 10 kali. Virus HIV sendiri berdiameter 1/250 mikron. Dengan demikian, virus HIV jelas dengan leluasa leluas a dapat menembus pori-pori kondom. 4. V Cline (1995), profeso profesorr psikologi psikologi dan Universitas Universitas Utah, Utah, Amerika Amerika Serikat, Serikat, “ Jika  para remaja percaya bahwa dengan kondom mereka aman dari HIV/AIDS atau  penyakit kelamin lainnya, berarti mereka telah tersesatkan.” tersesatkan.” 5. Hasil penelitian penelitian Prof. Prof. Dr. Dr. Biran Affandi Affandi (2000): Tingkat Tingkat kegagalan kegagalan kondom dalam dalam KB mencapai 20 persen. Hasil penelitian ini i ni mendukung pernyataan dari Prof. Dr. Dr. Haryono Suyono (1994) bahwa kondom dirancang untuk untu k KB dan bukan untuk mencegah virus HIV/AIDS. Dapat diumpamakan, diumpamakan, besarnya sperma seperti ukuran jeruk garut, sedangkan kecilnya virus HIV/AIDS seperti ukuran titik. Artinya, kegagalan kondom untuk program KB saja mencapai 20 persen, apalag i untuk program HIV/AIDS; tentu akan lebih besar lagi tingkat kegagalannya. Prof. Prof. Dadang Hawari meyakini, dari data-data tersebut di atas jelaslah bahwa kelompok yang menyatakan kondom 100 persen aman merupakan pernyataan yang menyesatkan dan kebohongan. (Republika (Republika,, 13/12/02). Dengan demikian, kondom bukanlah alat yang tepat untuk mengatasi tertularnya virus HIV tetapi menghindari perilaku seks bebas dari kehidupan masyarakat. masyarakat. Hal ini sebagaimana diisyaratkan dalam al-Quran:

                                                                        “Janganlah kalian mendekati perbuatan zina, karena sesungguhnya zina adalah  perbuatan  perbuatan keji dan jalan yang buruk” (QS. buruk” (QS. Al-Israa:32) Masail Fiqhiyah

3

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas bahwa Nabi Saw bersabda, “Wahai pemuda Quraisy, jagalah kemaluanmu! Janganlah berzina! Ingatlah, siapa yang menjaga kemaluannya, maka surga baginya,” (HR. Al-Thabrani).

HUKUM SEKS BEBAS

DAN ZINA

Seks bebas sangat tidak dibenarkan dalam Islam, karena Islam hanya membolehkan hubungan seks dengan perkawinan yang sah. Keharaman seks bebas ini didasarkan kepada firman Allah Swt:

                                                                                                             “Katakanlah, “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (QS. Al-Araf:33)

                                                                                                                                                                                      “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. (QS. An-Nuur:2). Rasulullah Saw pun bersabda: “Apabila seorang hamba berzina keluarlah iman darinya. Lalu iman itu berada di atas kepalanya seperti naungan, maka apabila dia telah bertaubat, kembali lagi iman itu kepadanya.” (HR. Abu Daud.) “Ada tiga golongan (manusia) yang Allah tidak akan berbicara kepada mereka  pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka siksa yang sangat pedih, yaitu: orang yang berzina, raja yang pendusta dan orang miskin yang sombong.” (HR. Muslim). Menurut Yusuf Qardhawi bahwa Islam tidak cukup hanya melarang jangan berzina, tetapi di larang juga mendekati zina QS. al-Isra:32. Karena banyak sekali praktek-praktek yang mengajak kepada perzinahan, seperti pelacuran, tarian dan seni tubuh. Praktek pelacuran sangat marak di dunia ini, padahal Isalm telah melarang perbuatan ini sebagaimana dalam firman-Nya:

                                                                                              4

Masail Fiqhiyah

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

“Janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi.” (QS. al-Nur:33). Ibnu Abbas meriwayatkan, sesungguhnya Abdullah bin Ubay, datang kepada Nabi sambil membawa seorang hamba perempuan yang cantik, namanya Mu’adzah. Kemudian ia berkata: Ya Rasulullah! Anak gadis ini adalah salah satu anak yatim si fulan, apakah tidak tepat kalau kau suruh dia untuk melacur supaya anak-anak yatim itu dapat mengambil upahnya? Maka jawab Nabi Saw., ‘tidak’. Dengan demikian, maka Nabi melarang pelacuran betapapun tingginya bayaran yang akan diperoleh. Beliau pun tetap tidak memperkenankan setiap apa yang dikatakan karena terpaksa, karena kepentingan, atau untuk mencapai suatu tujuan. Yang demikian itu, supaya masyarakat Islam tetap bersih dari kotoran-kotoran yang sangat membahayakan ini. Kaedah fiqh sadd al-dzari’ah yang menyatakan bahwa semua hal yang dapat menyebabkan terjadinya perbuatan haram adalah haram. Artinya semua aktivitas yang menjerumus kepada seks bebas (perzinahan) adalah haram. Seperti pornografi adalah haram. Sebagaimana kaedah lain menyatakan bahwa:

“Segala sesuatu yang lahir (timbul) dari sesuatu yang haram adalah haram.” Berikut ini fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh MUI pada 22 Agustus 2001 tentang aktivitas-aktivitas yang menggambarkan seks bebas atau pornografi dan pornoaksi: 1. Melakukan hubungan seksual atau adegan seksual di hadapan orang, melakukan pengambilan gambar hubungan seksual atau adegan seksual, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, dan melihat hubungan seksual atau a degan seksual adalah haram. 2. Berbuat intim atau berdua-duaan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya, dan perbuatan sejenis lainnya yang mendekati dan atau mendorong melakukan hubungan seksual di luar pernikahan adalah haram. 3. Memperlihatkan aurat, yakni bagian tubuh antara pusar dan lutut bagi laki-laki dan bagian tubuh selain mukan, telapak tangan dan telapak kaki bagi perempuan adalah haram, kecuali dalam hal-hal yang dibenarkan secara syar’i. 4. Melakukan suatu perbuatan dan atau suatu ucapan yang dapat mendorong terjadinya hubungan seksual di luar pernikahan adalah haram.

BAHAYA SEKS BEBAS Adapun bahaya seks bebas adalah penyakit yang sangat membahayakan dalam budaya Yunani dikenal dengan penyakit veneral Dewi Cinta. Karena penyakit tersebut ditularkan melalui hubungan seksual. Tetapi istilah modern dikenal dengan penyakit kelamin (veneral disease). Penyebaran penyakit ini bersamaan dengan merebaknya hubungan seksual secara bebas (free seks) dan prostitusi. Hal ini membuktikan kebenaran prediksi Nabi yang tercermin dalam sabdanya, “Perbuatan keji itu muncul pada masa kaum Luth sehingga mereka mendapat laknat karenanya. Humannya, mereka terjangkit wabah dan penyakit yang belum pernah ada kaum sebelumnya. (HR. Al-Hakim). Masail Fiqhiyah

5

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

Diantara bentuk penyakit tersebut adalah: 1.

Sipilis Sipilis merupakan penyakit radang yang timbul di Eropa pada abad pertengahan. Penyakit ini disebut dengan pukulan mematikan. Penyakit ini sekarang menyebar di seluruh dunia dengan segala bentuk dan perubahannya dari masa ke masa. Revolusi penyakit ini menular melalui hubungan kelamin. Penularannya bisa juga dari ibu hamil yang menderita penyakit ini kepada janinnya melalui plasenta (ari-ari). Hubungan seksual secara bebas sekarang ini disertai merebaknya praktik homoseksual dan prostitusi, ditengarai sebagai faktor terpenting menyebarnya penyakit ini. Sipilis disebabkan kuman-kuman yang halus berbentuk benang, dikenal dengan benang-benang yang pudar. Ada beberapa lilitan yang ditemukan di sepanjang kuman tersebut, dengan jumlah mencapai 20 kuman. Kuman-kuman tersebut dapat membinasakan dengan cepat pada tubuh manusia bagian luar. Oleh karena itu, infeksi (penularan) penyakit ini dari penderita kepada orang yang sehat, dapat terjadi melalui persentuhan yang panas kepada yang dingin, yaitu melalui persetubuhan dan rangsangan seksual. Sipilis memiliki dua bentuk; sipilis karena faktor luar dan sipilis karena fa ktor pembawaan (sejak lahir). Sipilis karena faktor luar terjadi melalui dua tahapan. Pertama, racun itu menyerang dengan sangat cepat melalui peredaran darah.. ini yang disebut sipilis dini. Kedua, dengan cara yang tidak biasa, tetapi memiliki dampak bahaya yang sangat besar terhadap organ tubuh. Jenis ini disebut dengan sipilis yang tersisa. Sipilis yang dini mulai terjadi setelah masa inkubasi, sekitar tiga minggu setelah malam terjadinya infeksi yang dihasilkan dari praktik persetubuhan yang sembarangan. Hal tersebut ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah pada tempat masuknya kuman. Penyakit ini menjangkiti tubuh di beberapa organ kelamin atau mulut, pada bibir, lidah dan anus, dan disertai dengan adanya pembesaran pada ikatan-ikatan getah bening yang disebut “bisul keras” atau sipilis yang pertama. Bisul keras ini sembuh beberapa minggu kemudian setelah masa inkubasi, kemudian mulailah tandatanda sipilis yang kedua (setelah masa infeksi selama sembilan minggu). Hal ini berlanjut beberapa bulan sampai dua tahun lamanya, lalu timbul tanda-tanda yang sangat berbeda. Penderita mengalamai demam sipilis, yaitu mnucul bintik-binti k berwarna tembaga, mengeluarkan nanah (berbentuk bisul) di kedua telapak tangan dan kedua telapak kaki. Bintik-bintik ini disebut “bintik-bintik sipilis”. Gejala ini muncul pada tempat-tempat persetubuhan (alat kelamin dan anus), tumbuh dalam bentuk seperti tumbuhan bunga kol (cauliflower) yang dapat menimbulkan aroma bau busuk yang menyengat. Di dalam mulut penderita bermunculan nanah yang permukaannya dilapisi selaput abu-abu, dan rambut di kepala banyak yang rontok (masa alopecia). Masa kedua ini hilang selama beberapa bulan dan memungkinkan masuknya penyakit lebih lama hingga 2-8 tahun, inilah yang disebut dengan “sipilis yang tersisa”. Indikasi sipilis yang tersisa adalah pada getah sipili (tumor peradangan yang ganas), ketika matang, tumor tersebut melunak, ada nanah yang keluar darinya.

6

Masail Fiqhiyah

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

akan menurun, sehingga kekebalan tubuh juga berkurang dan akan menurunkan kadar beberapa hormon juga menyebabkan rusaknya sperma, pada wanita menimbulkan gangguan haid, bahkan meningkatkan kemungkinan terjadinya keguguran pada ibu hamil.

 2.

Opioida

Opioida adalah sejenis zat, baik yang alamiah semi sintetik maupun sintetik yang khasiatnya di dalam bidang kedokteran adalah sebagai analgetika (pereda rasa nyeri). Opioida terbagi dalam tiga golongan, yaitu: a. Opioida alamiah, misalnya: Opium, morfin, kodein, tebain. b. Opium semi sintetik, yaitu opioida yang diperoleh dari opioida alamiah dengan sedikit perubahan kimiawi, misalnya heroin, hidromorfon c. Opioida sintetik, misalnya: meperidin, propoksifen, levorfanol, levalorfan. Opioida memiliki sifat menghilangkan rasa nyeri, khasiat hipnotik (menidurkan), dan euforik (menimbulkan rasa gembira dan sejahtera). Pemakaian opioida yang berulang akan menimbulkan toleransi dan ketergantungan. Toleransi berkembang terhadap sifat menekan pernafasan, bersifat menghilangkan rasa nyeri dan emetik (menyebabkan muntah). Kecepatan terjadinya toleransi tergantung pada pola pemakaiannya. Pada pemakaian yang bersifat berkala mempunyai efek mengurangi rasa sakit dan bersifat menentramkan, pada pemakaian dengan dosis pengobatan, dapat berlangsung untuk waktu yang ta k terbatas. Pada pemakaian yang terus-menerus pada dosis tinggi, toleransi (kekebalan tubuh terhadap zat) akan cepat timbul, walaupun tidak sama kecepatannya pada masing-masing efek. Pada pemakaian yang kronis, timbul toleransi terhadap semua efek opioida, kecuali terhadap efek menekan pernafasan. Adapun kelompok Opioida alamiah terdiri dari : a. Opium atau Candu, yaitu getah berwarna putih susu yang keluar dari kotak biji tanaman Papafer somniferum (candu) yang belum masak. b. Morfin, yaitu prototip analgetika yang kuat, tidak berbau, berupa kristal putih yang semakin lama semakin kecoklatan dan rasanya pahit. Pemakaian yang teratur akan cepat menimbulkan toleransi dan ketergantungan. Opium mentah mengandung 4-21 % morfin. Morfin bekerja pada reseptor opiat yang sebagian besar terdapat di susunan saraf pusat dan perut. Morfin menghambat pernafasan, karena menekan pusat pernafasan pada batang otak. Sifat menghambat pernafasan inilah yang menyebabkan kematian pada kasus kelebihan dosis morfin. Morfin juga menyebabkan kekejangan pada daerah perut, muka memerah dan timbulnya rasa gatal pada bagian hidung akibat pelepasan histamin dalam sirkulasi darah dan sembelit. Pengguna morfin menyebabkan berkurangnya air seni akibat bertambahnya produksi antidiuretik hormon. Berkurangnya hormon gonadotropin menyebabkan gangguan haid pada wanita dan impotensi pada pria. Pemakai morfin akan merasakan mulutnya kering, seluruh badannya hangat, anggota badan terasa berat, rasa gembira berlebihan, hilangnya rasa depresi (tekanan batin), merasa santai, mengantuk, tertidur, dan mimpi yang indah, sebelum tidur biasanya kesadarannya menjadi kurang

Masail Fiqhiyah

17

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

jernih, daya konsentrasinya menurun, sehingga pengguna menjadi sukar berpikir dan tidak peduli terhadap lingkungan.

c.

Kodein,

Yaitu alkaloida alamiah yang terdapat dalam opium mentah, biasanya digunakan sebagai obat penekan batuk yang kuat. Kelompok Opioida Semi Sintetis adalah Heroin (Diamorphine) yaitu candu yang berasal dari opium poppy  (papaver somniferum). Heroin yang dibuat oleh pabrik obat berbentuk bubuk putih, meskipun heroin yang banyak ditemukan di jalanjalan biasanya memiliki warna kecoklatan. Biasanya heroin dibungkus dan dijual dalam bungkusan kertas kecil. Yang dikenal dengan nama jalanan hero, smack, scag, H. Junk, gear, atau horse. Heroin dapat dihisap, disedot atau disuntikkan, heroin jarang sekali ditelan, karena cara itu tidak cukup efektif. Penggunaan yang paling populer adalah dengan cara memanaskan bubuk heroin di atas kertas aluminium foil dan menghisap asapnya dengan menggunakan pipa kecil atau gulungan kertas. Penyuntikan dapat dilakukan dengan menyuntikkan lewat otot, sub-cutaneous (dibawah kulit) atau lewat pembuluh vena (pembuluh darah balik). Candu merupakan zat kebal tubuh (analgesik) yang efektif dengan pengaruh penenang diri (sedatif). Mereka menekan kegiatan sistem syaraf, memperlambat pernafasan dan detak jantung dan menekan refleks batuk. Candu juga memperbesar pembuluh darah tertentu, menciptakan perasaan hangat dan mengurangi kegiatan erut yang menyebabkan murus-murus. Tanda khusus dari pengguna candu adalah tertariknya atau terbatasnya bola mata (miosis). Orang yang menggunakan heroin untuk pertama kali sering mengalami mual-mual, muntah dan gatal-gatal. Efek psikologisnya meliputi perasaan bebas dari rasa sakit, perasaan tegang dengan diiringi perasaan senang, pusing, hangat da n keinginan bersuka ria. Batas kekebalan berkembang dengan penggunaan yang sering, sehingga diperlukan dosis yang lebih tinggi untuk mencapai efek yang diinginkan. Ketergantungan fisik berkembang dengan penggunaan rutin (setiap hari) dan terlihat jelas dalam proses penghentian penggunaan heroin. Kalau pemakaiannya dihentikan, akan tampak gejala-gejala berupa bola mata mengecil, goose flesh, flushing hidung dan mata berair, bersin-bersin, menguap, berkeringat, mual-mual, muntah, diare, rasa sakit pada otot, tulang dan persendian. Kelompok Opioida Sintetis a. Meperidin (Demerol, Petidin) b. Metadon Metadon (Dolofin) c. Propoksifen (Darvon)

 3.

Kokai n

Bentuk kokain yang disalahgunakan adalah caine Hydrochioride merupakan zat perangsang yang sangat kuat berbentuk kristalisasi bubuk putih yang disuling dari daun coca yang tumbuh di Amerika Tengah dan Selatan. Nama jalanan untuk kokain antara lain: coke, salju, permen hidung, Charley. Kokain freebase adalah kokain yang diproses untuk menghilangkan kemurnian dan campurannya, sehingga

18

Masail Fiqhiyah

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

dapat dihisap . jenis ini berbentuk kristal kecil (rocks/batu) sebesar kismis. Kokain freebase dikenal dengan nama: crack, dasar, batu, pebbles, scud. Cocain Hydrochloride dapat digunakan dengan cara ditelan bersama dengan minuman, disedot atau disuntikkan. Contohnya, segaris kokain (kurang lebih 20-30 mg) disebar dan disedot melalui hidung dengan pipa kecil (snorting) atau disuntikkan. Crack biasanya dihisap dengan pipa air atau deng an tembakau, tetapi dapat juga disuntikkan. Adapun efek psikologi akibat penggunaan kokain adalah munculnya perasaan gembira, terangsang, bertambahnya tenaga, percaya diri dalam 1-4 menit dan hilang setelah dua puluh menik. Jika dirokok, efek crack segera timbul dan menghilang setelah 12 menit. Merokok crack adalah cara yang efisien untuk membawa kokain ke otak oleh efek yang tidak menyenangkan sesudahnya, meliputi depresi dan kelelahan serta mendorong penggunaan kokain secara terus menerus. Penggunaan yang berulang-ulang mengakibatkan masalah-masalah seperti kegelisahan, terlalu gembira, tegang, kecurigaan yang berlebihan dan psikosis. Sedangkan efek fisiologi yang timbul adalah percepatan detak jantung, darah tinggi, suhu meningkat, bola mata mengerut, penyempitan pembuluh darah lokal, terbius sesaat, napsu makan hilang, dan tidak bisa tidur. Jika sudah lama menggunakannya akan terjadi kelelahan, masalah pencernaan, detak jantung tidak teratur dan hilangnya napsu seks. Gejala pemakaian kokain meliputi: tanda-tanda perubahan perasaan hati (kegembiraan yang berlebihan, perasaan tertekan), terlalu banyak bicara, terlalu gembira, turunnya berat badan secara cepat, kelelahan yang sangat, kerusakan di hidung, dan tanda-tanda suntikkan. B.

Alkohol Nama kimia alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol adalah etil alkohol atau etanol yang sering juga disebut sebagai grain alcohol, sebagai lawan dari wood  alcohol yang sangat toksin dan nama kimianya adalah metil alkohol atau metanol. Etik alkohol sendiri berupa cairan jernih, tidak berwarna dan rasanya pahit. Masalah ini akan dibahas dalam permasalahan minuman khamar secara tersendiri. C.

Psikoterapika Psikoterapika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf  pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zatzat yang tergolong di dalam psikoterapika adalah:

1.

Stimulansi a terdir i dari Amfetami n, Ectacy (metamfetami n) dan Fenfluramin.

Afetamin adalah obat perangsang sintetis, tersedia dalam berbagai merek, antara lain Dexamphetamine (Dexedrine) dan Pemoline (Volital). Obat obat lain yang mirip seperti amfetamin adalah Prolintane (Villeseon), Diethylpropion (Tenuate Dospan dan Apisate), Fenfluramine (Ponderax), Dexfenfluramine (Adifax) dan Mazindol (Teronac), yang digunakan sebagai penahan rasa lapar. Amfetamin palsu sangat sering ditemukan dalam bentuk bubuk amfetamin sulfat yang diproduksi secara gelap dan dijual dalam bungkusan dengan tingkat kemurnian kira-kira 10%. Masail Fiqhiyah

19

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

4. Berikut ini kegunaan alkohol dalam farmasi, kecuali A. Bahan penyedap C. Bahan pelengkap B. Bahan pelarut D. Bahan pengawet 5. Keharaman al-kohol diturunkan melalui beberapa tahap: A. Satu tahap C. Tiga tahap B. Dua tahap D. Empat tahap 6. Berikut ini gejala fisiologik bagi pengkonsumsi khamr, kecuali A. Mata merah dan jereng C. Berdiri tidak tegak B. Bicara cadel D. Berjalan lancar 7. Berikut ini gejala yang ditimbulkan akibat khamar sebagaimana diungkap dalam al-Quran: A. Menimbulkan perdamaian C. Menimbulkan permusuhan B. Menjauhkan diri dari syaithan D. Memotivasi semangat hidup 8. Berikut ini jenis-jenis minuman khamar, kecuali: A. Ryn C. Ectasy B. Samsu D. Tokayer 9. Allah tidak hanya melaknat orang yang mengkonsumsi khamr tetapi juga orangorang yang terlibat di dalamnya, seperti: kecuali A. Pemeras anggur C. Penjual B. Penjual D. pejabat 10. MUI telah memfatwakan bahwa sedikit atau banyak, makanan yang dicampur khamr hukumnya adalah: A. Mubah C. Halal B. Makruh D. Haram

Cocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3. Rumus : Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = ______________________________ 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : 90 % - 100% = Baik sekali 80 % - 8 9% = Baik Masail Fiqhiyah

X 100 %

37

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

70% - 79 % = Cukup < 70% = Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda telah mencapai 80 % atau lebih, Anda telah menuntaskan bahan belajar mandiri ini. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegia tan Belajar 3, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF TEST

FORMATIF 1

1. B 2. A 3. A 4. C 5. D 6. D 7. B 8. C 9. B 10. A

TEST

FORMATIF 2

1. D 2. A 3. D 4. C 5. B 6. B 7. A 8. A 9. C 10. D

TEST

FORMATIF 3

1. A 2. B 3. A 4. B 5. C 6. D 7. C 8. C 9. D 10. D

38

Masail Fiqhiyah

Masalah Seks Bebas, Masalah Narkoba dan Masalah Minuman Khamar 

DAFTAR PUSTAKA Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, Terj. Jamaludin Miri, Jakarta: Pustaka Amani, 1999. Asrorun Ni’am Sholeh, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, Jakarta: Elsas, 2008. Al-Sya’rani, Al-Mizanul Kubra, Darul Fikr, Beirut, Jilid 2. 1981 Dadang Hawari, Al-Quran: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1997. Dwi Yanny L, Narkoba: Pencegahan dan Penanganannya, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2001 Hisyam Tholbah, Ensiklopedia Mukjizat al-Quran dan Sunnah, jilid 3.Sapta Sentosa, 2008. Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, Jakarta: Toko Gunung Agung, 1997 Muhammad Syaltut, Al-Fatawa, Darul Qalam, Kairo Muhammad Ali Ash-Shabuni, Tafsir Ayatil Ahkam, Maktabah al-Ghazali, Syiria, 1977 Sayid Qutb, Fi Zhilalil Quran, Sayid Sabiq, Fiqhus Sunnah, Maktab al-Adab, Kairo, Jilid 3 Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram, Terj. Tim Kuadran, Bandung: Jabal, 2007. www.dhymas.wordpress.com www.dakwatuna.com www.Halalmui.or.id Yusuf Qardhawi, Al-Halal wal Haram fil Islam, al-Maktab al-Islam

Masail Fiqhiyah

39

Sponsor Documents

Recommended

No recommend documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close