P U I S I

Published on January 2017 | Categories: Documents | Downloads: 157 | Comments: 0 | Views: 2043
of 10
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

PUISI
A.

PENGERTIAN PUISI
Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984) Pengertian Puisi merupakan
ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, matra serta penyusunan larik
dan bait.
Lescelles Abercrombie (Sitomurang, 1980) mengatakan bahwa Pengertian Puisi
merupakan ekspresi dari pengalaman imajinatif, yang hanya bernilai serta berlaku
dalam pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa yang
mempergunakan setiap rencana yang matang dan bermanfaat.
William Wordsworth (Situmorang, 1980) mengatakan bahwa Pengertian Puisi
merupakan peluapan yang spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya,
memperoleh asalnya dari emosi atau rasa yang dikumpulkan kembali dalam
kedamaian.
Watt-Dunton (Situmorang, 1980) mengatakan bahwa Pengertian Puisi
merupakan ekpresi yang konkret dan bersifat artistik dari pikiran manusia dalam
bahasa emosional dan berirama.
Putu Arya Tirtawirya (1980) mengatakan bahwa Pengertian Puisi merupakan
ungkapan secara implisit, samar dengan makna yang tersirat di mana kata-katanya
condong pada makna konotatif.
Pengertian Puisi didefinisikan menjadi hasil seni sastra yang penyusunan
kata-katanya sesuai syarat tertentu dengan menggunakan sajak, irama ataupun
makna kiasan. Selain itu, Pengertian Puisi merupakan salah satu bentuk karya
sastra yang menggunakan kata-kata, irama dan rima sebagai media penyampaian
untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran penyair, menciptakan ilusi dan
imajinasi serta dapat diubah dalam bentuk bahasa yang memiliki kesan yang
mendalam.

B.

UNSUR-UNSUR PUISI
Secara sederhana, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur-unsur puisi
, yaitu kata, larik , bait, bunyi, dan makna. Kelima unsur ini saling mempengaruhi
keutuhan sebuah puisi. Secara singkat bisa diuraikan sebagai berikut.
a. Kata
Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang
tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata
yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.

b. Larik
Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa.
Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada
puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi
baru tak ada batasan.
c. Bait
Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya
ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya
empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.
d. Bunyi
Bunyi dibentuk oleh rima dan irama.
 Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau katakata dalam larik dan bait.
 Irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras
lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi
secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan
kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya
(karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.
Dari sini dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur pembentuk irama,
namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah
yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi
indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.
e. Makna
Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait.
Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi
penulis puisi disampaikan.
Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi dua
struktur, yaitu struktur batin dan struktur fisik.
1. Struktur batin puisi, atau sering pula disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal-hal
sebagai berikut.
1) Tema/makna (sense);
Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan
makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun
makna keseluruhan.
2) Rasa (feeling)
Yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam
puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang

sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis
kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman
sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema
dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada
kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi
saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman,
dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan
psikologisnya.
3) Nada (tone)
Yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan
tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui,
mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah,
menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong,
menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
4) Amanat/tujuan/maksud (itention)
Sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi.
Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat
ditemui dalam puisinya.
2. Sedangkan struktur fisik puisi, atau terkadang disebut pula metode puisi, adalah
sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi.
Struktur fisik puisi meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Perwajahan puisi (tipografi)
Yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanankiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat
menentukan pemaknaan terhadap puisi.
2) Diksi
Yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena
puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan
banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan katakata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan
kata.
3) Imaji
Yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman
indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji

raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakanakan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
4) Kata kongkret
Yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan
munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang.
Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup,
dll, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor,
tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
5) Bahasa figuratif
Yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan
menimbulkan konotasi tertentu (Soedjito, 1986:128). Bahasa figuratif
menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna
atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa figuratif disebut juga majas.
Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi,
litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis,
alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga
paradoks.

6) Versifikasi
Yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi
pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup
 Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek
magis pada puisi Sutadji C.B.)
 Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan
awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata],
dan sebagainya [Waluyo, 187:92])
 Pengulangan kata/ungkapan. Ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek,
keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

C.

SOAL-SOAL

Pilihan Ganda
1. Bahasa yang digunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau
pembaca disebut juga...
a. Irama
b. Diksi
c. Sinopsis
d. Majas
e. Pilihan kata

2. Dalam puisi penyair menyebut tokoh „aku‟ termasuk dalam
a. Orang pertama pelaku utama
b. Orang pertama pelaku sampingan
c. Orang kedua pelaku sampingan
d. Orang kedua tunggal
e. Orang ketiga pelaku utama
3. Majas yang sering digunakan atau terkesan dominan dalam puisi adalah
a. Majas personofikasi dan majas hiperbola
b. Majas personifikasi dan majas metafora
c. Majas personofikasi dan majas paralelisme
d. Majas hiperbola dan majas metafora
e. Majas paralelisme dan majas hiperbola
4. Kata yang tidak bermakna sebenarnya karena telah mengalami penambahanpenambahan baik berdasarkan pengalaman,kesan dan imajinasi disebut...
a. Majas
d. Sinopsis
b. Diksi
e. Khayalan
c. Konotasi
5. Gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu dalam puisi disebut
juga...
a. Konotasi
b. Simbol
c. Diksi
d. Figurative language
e. Irama
6. Majas yang membandingkan benda-benda yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki
sifat seperti manusia disebut majas..
a. Paralelisme
b. Personifikasi
c. Metafora
d. Hiperbola
e. Ironi
7. Alunan bunyi yang teratur berulang-ulang disebut...
a. Irama
b. Nada
c. Tempo
d. Lagu
e. Ritme
8. Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca, hal tersebut termasuk majas..
a. Ironi
b. Metafora
c. Hiperbola
d. Personifikasi
e. Paralelisme
9. Pemilihan kata-kata yang dilakukan penyair disebut...
a. Frase
b. Imajinasi
c. Diksi
d. Gaya bahasa
e. Irama

10. Yang tidak termasuk struktur fisik puisi adalah...
a. Tipografi
b. Diksi
c. Gaya bahasa
d. Irama
e. Bahasa yang lugas

11. Kumpulan larik yang tersusun harmonis adalah..
a. Majas
b. Puisi
c. Frase
d. Larik
e. rima
12. Bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait adalah..
a. Majas
d. Larik
b. Bait
e. Rima
c. Frase
13. Unsur-unsur puisi bias dibedakan menjadi dua struktur yaitu…
a. struktur fisik dan kimia
b. struktur batin dan biologi
c. struktur batin dan fisik
d. struktur kimia dan batin
e. struktur kimia dan biologi
14. Perwajahan puisi diksi, imaji, kata konkret bahas figurative, versifikasi adalah unsurunsur puisi di bagian..
a. Batin
b. Fisik
c. Majas
d. Irama
e. Ritme
15. Dibawah ini yang termasuk unsur-unsur puisi adalah…
a. hiperbola, personifikasi, ironi
b. tema, judul, watak
c. alur, amanat, watak
d. paralelisme, personifikasi, diksi
e. kata, larik, bait, bunyi, dan makna
16. Sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya disebut..
a. Rasa
b. gaya bahasa
c. perwajahan puisi
d. pemilihan kata-kata
e. onomatope
17. Timbulnya irama disebabkan oleh, kecuali..
a. pengulangan bunyi secara berturut-turut dan berfariasi
b. dimainkan oleh orang yang professional
c. panjang pendeknya kata
d. tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya
e. pergantian tinggi dan rendah kata

18. Bunyi dibentuk oleh..
a. nada dan ritme
b. nada dan larik
c. ritme dan irama
d. rima dan larik
e. irama dan rima
19. Pemilihan kata disebut juga
a. onomotope
b. diksi
c. vertivikasi
d. tipografi
e. rima
20. Media dalam puisi adalah…
a. bahasa
b. makna
c. isi
d. baris
e. bait

Esai
1. Apakah yang dimaksud dengan Puisi?
2. Sebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam puisi. Jelaskan!
3. Apa yang dimaksud dengan tema dalam puisi?
4. Simaklah puisi di bawah ini!
Kepada Peminta-minta
Baik-baik, aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dari segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku
Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari muka
Sambil berjalan kau usap juga
Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah
Menggangu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengamuk di telingaku
(Chairil
Anwar)
Apa Tema puisi di atas?
5. Siapa yang dimaksud dengan “Dia” pada puisi di atas?

6. Gaya bahasa apa yang paling menonjol diungkapkan pada puisi di atas?

7. Simaklah puisi di bawah ini.
Tuhan, pelankanlah malam tiba
agar kami berdua tidak kehilangan arah
jalan yang kami tempuh masih jauh
Tuhan, sisihkanlah mendung itu
jika gerimis, sakit ibuku kambuh
jalan yang kami tempuh masih jauh
Tuhan berikanlah kekuatan
untuk menempuh hidup ini
kami tahu derita hari ini
adalah bahagia esok hari
Tema puisi tersebut adalah ….
8. Suasana puisi tersebut adalah . . . .
9. Bacalah penggalan puisi berikut dengan saksama!
Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini
……………………………………………………
Kita adalah manusia bermata sayu, yang
di tepi jalan
mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahan
hidup sengsara
dipukul banjir, gunung api, kutu, dan hama
dan bertanya-tanya diam, inikah yang namanya
merdeka
(Taufik Ismail)
Penyair dalam penggalan puisi di atas bermaksud mengungkapkan….
10. Apa yang dimaksud dengan diksi?

Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. D
2. A
3. C
4. D
5. B
6. B
7. A
8. A
9. C
10. E
11. B
12. E
13. C
14. B
15. E
16. A
17. A
18. E
19. B
20. A
Essai
1. Pengertian Puisi didefinisikan menjadi hasil seni sastra yang penyusunan kata-katanya
sesuai syarat tertentu dengan menggunakan sajak, irama ataupun makna kiasan. Selain
itu, Pengertian Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan
kata-kata, irama dan rima sebagai media penyampaian untuk mengekspresikan
perasaan dan pemikiran penyair, menciptakan ilusi dan imajinasi serta dapat diubah
dalam bentuk bahasa yang memiliki kesan yang mendalam.

2. Unsur-unsur Puisi
a) Kata
Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang
tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata
yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.
b) Larik
Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa.
Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada
puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi
baru tak ada batasan.
c) Bait
Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya
ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya
empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.

d) Bunyi
Bunyi dibentuk oleh rima dan irama.
 Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau katakata dalam larik dan bait.
 Irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras
lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi
secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan
kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya
(karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.
Dari sini dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur pembentuk irama,
namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah
yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi
indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.
e) Makna
Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait.
Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi
penulis puisi disampaikan.
3. Tema dalam puisi berarti makna yang terkandung dalam setiap kata, baris, bait maupun
seluruh batang tubuh sebuah puisi. Melalui makna inilah misi penulis puisi
disampaikan.
4. Berserah diri kepada Tuhan atas segala dosa
5. Tuhan
6. Gaya bahasa Hiperbola (yang melebih-lebihkan)
a. Bersuara tiap kau melangkah
b. Mengerang tiap kau memandang
c. Sudah tercacah semua di muka
7. Permintaan; Kata yang dirujuk: Tuhan … pelankanlah … (permintaan) ; Tuhan …
sisihkanlah … (permintaan), Tuhan …. berikanlah …. (permintaan)
8. Sedih / Menghiba
9. Tuntutan perbaikan kesejahteraan rakyat
10. Yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi
adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal,
maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi
erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close