PATIENT PATIENT SAFETY S AFETY (KESELAMAT (KES ELAMATA AN PASIEN RUMAH RUM AH SAKIT) S AKIT) Oleh Rhudy Marseno*
1.
LATAR LATAR BELAKAN BELAK AN PATIENT PATIENT SAFETY SA FETY
Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar, besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya terjadinya kesalahan kesalahan medis (medical errors. !enurut "nstitute of !edicine (#$$$, medical error didefinisikan didefinisikan sebagai% &he failure of a planned action to be completed as intended (i.e., error of e'ecusion or the use of a ron rong g plan plan to achie achie)e )e an aim aim (i.e., (i.e., error error of plann planning ing. . rtiny rtinya a kesa kesalah lahan an medis medis didefinisikan sebagai% suatu +egagalan tindakan medis yang telah direncanakan untuk dise disele lesa saik ikan an tida tidak k sepe sepert rtii yang yang diha dihara rapk pkan an (yai (yaitu tu., ., kesa kesala laha han n tind tindak akan an atau atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan (yaitu., kesalahan perencanaan. +esalah +esalahan an yang yang terjadi terjadi dalam dalam proses proses asuhan asuhan medis medis ini akan akan mengakib mengakibatka atkan n atau atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa ear !iss atau d)erse -)ent (+ejadian &idak iharapkan/+&. Near Miss atau yaris 0edera (0 merupakan suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission, yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena keberuntungan (misalnya,pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat, pencegahan (suatu obat dengan o)erdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan, dan peringanan (suatu (suatu obat obat dengan dengan o)erdos o)erdosis is lethal lethal diberika diberikan, n, diketah diketahui ui secara secara dini lalu diberik diberikan an antidotenya.
atau +ejadian &idak iharapkan (+& merupakan suatu kejadian yang Adverse Event atau mengakib mengakibatka atkan n cedera cedera yang yang tidak tidak diharapk diharapkan an pada pada pasien pasien karena karena suatu suatu tindaka tindakan n (commission atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil ( omission, dan bukan karena 1underlying disease2 atau kondisi pasien. +esa +esalah lahan an terse tersebu butt bisa bisa terjad terjadii dalam dalam tahap tahap diagn diagnost ostic ic seper seperti ti kesala kesalaha han n atau atau keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai, menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau obser) obser)asi3 asi3 tahap tahap pengob pengobatan atan seperti seperti kesalah kesalahan an pada prosedu prosedurr pengob pengobatan atan,, pelaksa pelaksanaan naan terapi, terapi, metode metode penggu penggunaa naan n obat, obat, dan keterla keterlambat mbatan an merespo merespon n hasil hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak3 tahap pre)enti)e seperti tidak memberikan terapi pro)ilaktik serta monitor dan follo up yang tidak adekuat3 atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kegagalan alat atau system yang lain.
4 alam kenyataannya masalah medical error dalam sistem pelayanan kesehatan mencerminkan fenomena gunung es, karena yang terdeteksi umumnya adalah ad)erse e)ent yang ditemukan secara kebetulan saja. Sebagian besar yang lain cenderung tidak dilaporkan, tidak dicatat, atau justru luput dari perhatian kita semua.
5ada o)ember #$$$, the American Hospital Asosiation (AHA) Board of Trustees mengidentifikasikan baha keselamatan dan keamanan pasien ( patient safety merupakan sebuah prioritas strategik. !ereka juga menetapkan capaian6capaian peningkatan yang terukur untuk medication safety sebagai target utamanya. &ahun 4777, "nstitute of !edicine, merika Serikat dalam 1&O -RR "S H8!, Building a Safer Health System2 melaporkan baha dalam pelayanan pasien raat inap di rumah sakit ada sekitar 96#:; +ejadian &idak iharapkan (+&/d)erse -)ent. !enindaklanjuti penemuan ini, tahun 477<, =HO mencanangkan World Alliance for Patient Safety , program bersama dengan berbagai negara untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit.
i "ndonesia, telah dikeluarkan pula +epmen nomor <$:/!enkes/S+/">/477? tentang 5edoman udit !edis di Rumah Sakit, yang tujuan utamanya adalah untuk tercapainya pelayanan medis prima di rumah sakit yang jauh dari medical error dan memberikan keselamatan bagi pasien. 5erkembangan ini diikuti oleh 5erhimpunan Rumah Sakit Seluruh "ndonesia(5-RS" yang berinisiatif melakukan pertemuan dan mengajak semua stakeholder rumah sakit untuk lebih memperhatian keselamatan pasien di rumah sakit.
!empertimbangkan betapa pentingnya misi rumah sakit untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien mengharuskan rumah sakit untuk berusaha mengurangi medical error sebagai bagian dari penghargaannya terhadap kemanusiaan, maka dikembangkan system Patient Safety yang dirancang mampu menjaab permasalahan yang ada.
!.
PENERTIAN PATIENT SAFETY
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
".
TU#UAN PATIENT SAFETY
&ujuan 15atient safety2 adalah a.
&erciptanya budaya keselamatan pasien di RS
b.
!eningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan masyarakat3
c.
!enurunnya +& di RS
d.
&erlaksananya program6program pencegahan shg tidak terjadi pengulangan +&.
$.
LANKAH%LANKAH PELAKSANAAN PATIENT SAFETY
5elaksanaan 15atient safety2 meliputi a. Se&'an sous *esea&a+an Pasen d RS (WHO Collaborating Centre for Patient Safety, 2 May 2007 ), ya+u-
# 5erhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look6alike, sound6alike medication names 4 5astikan identifikasi pasien 9 +omunikasi secara benar saat serah terima pasien < 5astikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar ? +endalikan cairan elektrolit pekat : 5astikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan @ Hindari salah kateter dan salah sambung slang A unakan alat injeksi sekali pakai $ &ingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.
'. Tuuh S+andar Kesea&a+an Pasen (&en/a0u ada 2Ho!ital Patient Safety Stan"ar"# yan/ d*euar*an oeh $oint Co%%iion on A&&re"itation of Healt' Organi(ation, Inos, USA, +ahun !33!),ya+u-
#.
Hak pasien
Standarnya adalah
5asien C keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana C hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya +& (+ejadian &idak iharapkan.
riterianya adalah
#
Harus ada dokter penanggung jaab pelayanan
4
okter penanggung jaab pelayanan ajib membuat rencana pelayanan
9 okter penanggung jaab pelayanan ajib memberikan penjelasan yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya +& 4.
!endidik pasien dan keluarga
Standarnya adalah
RS harus mendidik pasien C keluarganya tentang keajiban C tanggung jaab pasien dalam asuhan pasien. riterianya adalah!
+eselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dgn keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan. +arena itu, di RS harus ada system dan mekanisme mendidik pasien C keluarganya tentang keajiban C tanggung jaab pasien dalam asuhan pasien.engan pendidikan tersebut diharapkan pasien C keluarga dapat% #
!emberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur
4
!engetahui keajiban dan tanggung jaab
9
!engajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti
<
!emahami dan menerima konsekuensi pelayanan
?
!ematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS
:
!emperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
@
!emenuhi keajiban finansial yang disepakati
9.
+eselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Standarnya adalah
RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan. riterianya adalah!
#
koordinasi pelayanan secara menyeluruh
4
koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya
9
koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
<
komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
<. 5enggunaan metode6metode peningkatan kinerja untuk melakukan e)aluasi dan program peningkatan keselamatan pasien Standarnya adalah
RS harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses yg ada, memonitor C menge)aluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif +&, C melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta +5. riterianya adalah
# Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design yang baik, sesuai dengan 2&ujuh Dangkah !enuju +eselamatan 5asien Rumah Sakit2. 4
Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
9
Setiap rumah sakit harus melakukan e)aluasi intensif
<
Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
?.
5eran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standarnya adalah
# 5impinan dorong C jamin implementasi progr +5 melalui penerapan 1@ Dangkah !enuju +5 RS 2. 4 5impinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko +5 C program mengurangi +&. 9 5impinan dorong C tumbuhkan komunikasi C koordinasi antar unit C indi)idu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang +5
< 5impinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk mengukur, mengkaji, C meningkatkan kinerja RS serta tingkatkan +5. ? 5impinan mengukur C mengkaji efektifitas kontribusinyadalam meningkatkan kinerja RS C +5. riterianya adalah
#
&erdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien.
4 &ersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program meminimalkan insiden, 9 &ersedia mekanisme kerja untuk menjamin baha semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi < &ersedia prosedur 1cepat6tanggap2 terhadap insiden, termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis. ?
&ersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden,
:
&ersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden
@ &erdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan A
&ersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan
$ &ersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk menge)aluasi efekti)itas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien :.
!endidik staf tentang keselamatan pasien
Standarnya adalah
# RS memiliki proses pendidikan, pelatihan C orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan +5 secara jelas. 4 RS menyelenggarakan pendidikan C pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan C memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien. riterianya adalah
# memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien 4 mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inser)ice training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden. 9 menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamork guna mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien. @.
+omunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien. Standarnya adalah
# RS merencanakan C mendesain proses manajemen informasi +5 untuk memenuhi kebutuhan informasi internal C eksternal. 4
&ransmisi data C informasi harus tepat aktu C akurat. riterianya adalah
# disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal6hal terkait dengan keselamatan pasien. 4 &ersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk mere)isi manajemen informasi yang ada
#. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan 5asien, 1ciptakan kepemimpinan C budaya yang terbuka dan adil2 Ba"i #umah sa$it! •
+ebijakan% tindakan staf segera setelah insiden, langkah kumpul fakta, dukungan kepada staf, pasien, keluarga
•
+ebijakan% peran C akuntabilitas indi)idual pada insiden
•
&umbuhkan budaya pelaporan C belajar dari insiden
•
Dakukan asesmen dg menggunakan sur)ei penilaian +5
Ba"i Tim! •
•
nggota mampu berbicara, peduli C berani lapor bila ada insiden Daporan terbuka C terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan/solusi yg tepat
4. 5impin dan dukung staf anda, 1bangunlah komitmen Cfocus yang kuat C jelas tentang +5 di RS anda2 Ba"i #umah Sa$it! •
da anggota ireksi yg bertanggung jaab atas +5
•
i bagian64 ada orang yg dpt menjadi 15enggerak2 (champion +5
9. "ntegrasikan akti)itas pengelolaan risiko, 1kembangkan sistem C proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi C asesmen hal yg potensial brmasalah2 Ba"i #umah Sa$it! •
Struktur C proses mjmn risiko klinis C non klinis, mencakup +5
•
+embangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko
•
unakan informasi dr sistem pelaporan insiden C asesmen risiko C tingkatkan kepedulian thdp pasien
<. +embangkan sistem pelaporan, 1pastikan staf nda agar dg mudah dpt melaporkan kejadian/insiden serta RS mengatur pelaporan kpd ++56RS2 Ba"i #umah sa$it! •
Dengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden, ke dlm maupun ke luar yg hrs dilaporkan ke ++5RS F 5-RS"
Ba"i Tim! •
orong anggota utk melaporkan setiap insiden C insiden yg telah dicegah tetapi tetap terjadi juga, sbg bahan pelajaran yg penting
?. Dibatkan dan berkomunikasi dengan pasien, 1kembangkan cara6cara komunikasi yg terbuka dg pasien2 Ba"i #umah Sa$it •
+ebijakan % komunikasi terbuka ttg insiden dg pasien C keluarga
•
5asien C keluarga mendpt informasi bila terjadi insiden
•
ukungan,pelatihan C dorongan semangat kpd staf agar selalu terbuka kpd pasien C kel. (dlm seluruh proses asuhan pasien
Ba"i Tim! •
Hargai C dukung keterlibatan pasien C kel. bila tlh terjadi insiden
•
5rioritaskan pemberitahuan kpd pasien C kel. bila terjadi insiden
•
Segera stlh kejadian, tunjukkan empati kpd pasien C kel.
:. Belajar dan berbagi pengalaman tentang +eselamatan pasien, 1dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah utk belajar bagaimana C mengapa kejadian itu timbul2 Ba"i #umah Sa$it! •
Staf terlatih mengkaji insiden scr tepat, mengidentifikasi sebab
•
+ebijakan% kriteria pelaksanaan nalisis kar !asalah (#oot %ause Analysis&#%A) atau 'ailure Modes Effects Analysis ('MEA) atau metoda analisis lain, mencakup semua insiden C minimum # ' per tahun utk proses risiko tinggi
Ba"i Tim! •
iskusikan dlm tim pengalaman dari hasil analisis insiden
•
"dentifikasi bgn lain yg mungkin terkena dampak C bagi pengalaman tersebut
@. 0egah cedera melalui implementasi system +eselamatan pasien, 1unakan informasi yg ada ttg kejadian/masalah utk melakukan perubahan pd sistem pelayanan2 Ba"i #umah Sa$it! •
•
•
&entukan solusi dg informasi dr sistem pelaporan, asesmen risiko, kajian insiden, audit serta analisis Solusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf C kegiatan klinis, penggunaan instrumen yg menjamin +5 sesmen risiko utk setiap perubahan
•
Sosialisasikan solusi yg dikembangkan oleh ++5RS65-RS"
•
8mpan balik kpd staf ttg setiap tindakan yg diambil atas insiden
Ba"i Tim! •
+embangkan asuhan pasien menjadi lebih baik C lebih aman
•
&elaah perubahan yg dibuat tim C pastikan pelaksanaannya
•
8mpan balik atas setiap tindak lanjut ttg insiden yg dilaporkan
#. Rumah sakit agar membentuk &im +eselamatan 5asien Rumah Sakit, dengan susunan organisasi sebagai berikut% +etua% dokter, nggota% dokter, dokter gigi, peraat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
4. Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden 9. Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke +omite +eselamatan 5asien Rumah Sakit (++5RS secara rahasia <. Rumah Sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit. ?. Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis berdasarkan hasil dari analisis akar masalah dan sebagai tempat pelatihan standar6standar yang baru dikembangkan. '. 7 Pro8ns9Ka'ua+en9Ko+a
#. !elakukan ad)okasi program keselamatan pasien ke rumah sakit6rumah sakit di ilayahnya 4. !elakukan ad)okasi ke pemerintah daerah agar tersedianya dukungan anggaran terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit. 9.
!elakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit
0. 7 Pusa+
#. !embentuk komite keselamatan pasien Rumah Sakit dibaah 5erhimpunan Rumah Sakit Seluruh "ndonesia 4.
!enyusun panduan nasional tentang +eselamatan 5asien Rumah Sakit
9. !elakukan sosialisasi dan ad)okasi program keselamatan pasien ke inas +esehatan 5ropinsi/+abupaten/+ota, 5-RS" aerah dan rumah sakit pendidikan dengan jejaring pendidikan. <.
!engembangkan laboratorium uji coba program keselamatanpasien.
Selain itu, menurut Hasting , 477:, ada delapan langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkan budaya Patient safety ini 1. Pu+ +he 6o0us 'a0* on sa6e+y
Setiap staf yang bekerja di RS pasti ingin memberikan yang terbaik dan teraman untuk pasien. &etapi supaya keselamatan pasien ini bisa dikembangkan dan semua staf merasa mendapatkan dukungan, patient safety ini harus menjadi prioritas strategis dari
rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya. -mpat 0-O RS yang terlibat dalam safer patient initiatives di "nggris mengatakan baha tanggung jaab untuk keselamatan pasien tidak bisa didelegasikan dan mereka memegang peran kunci dalam membangun dan mempertahankan fokus patient safety di dalam RS. !. Thn* s&a and &a*e +he r/h+ +hn/ easy +o do
!emberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien mungkin membutuhkan langkah6langkah yang agak kompleks. &etapi dengan memecah kompleksitas ini dan membuat langkah6langkah yang lebih mudah mungkin akan memberikan peningkatan yang lebih nyata. ". En0oura/e oen reor+n/
Belajar dari pengalaman, meskipun itu sesuatu yang salah adalah pengalaman yang berharga. +oordinator patient safety dan manajer RS harus membuat budaya yang mendorong pelaporan. !encatat tindakan6tindakan yang membahayakan pasien sama pentingnya dengan mencatat tindakan6tindakan yang menyelamatkan pasien. iskusi terbuka mengenai insiden6insiden yang terjadi bisa menjadi pembelajaran bagi semua staf. $. Ma*e da+a 0a+ure a ror+y
ibutuhkan sistem pencatatan data yang lebih baik untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan kualitas dari aktu ke aktu. !isalnya saja data mortalitas. engan perubahan data mortalitas dari tahun ke tahun, klinisi dan manajer bisa melihat bagaimana manfaat dari penerapan patient safety 5. Use sys+e&s%:de aroa0hes
+eselamatan pasien tidak bisa menjadi tanggung jaab indi)idual. 5engembangan hanya bisa terjadi jika ada sistem pendukung yang adekuat. Staf juga harus dilatih dan didorong untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan terhadap pasien. &etapi jika pendekatan patient safety tidak diintegrasikan secara utuh kedalam sistem yang berlaku di RS, maka peningkatan yang terjadi hanya akan bersifat sementara. ;. Bud &e&en+a+on *no:ed/e
Staf juga membutuhkan moti)asi dan dukungan untuk mengembangkan metodologi, sistem berfikir, dan implementasi program. 5emimpin sebagai pengarah jalannya program disini memegang peranan kunci. i "nggris, pengembangan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien sudah dimasukkan ke dalam kurikulum kedokteran dan keperaatan, sehingga diharapkan sesudah lulus kedua hal ini sudah menjadi bagian dalam budaya kerja.
<. In8o8e a+en+s n sa6e+y e66or+s
+eterlibatan pasien dalam pengembangan patient safety terbukti dapat memberikan pengaruh yang positif. 5erannya saat ini mungkin masih kecil, tetapi akan terus berkembang. imasukkannya perakilan masyarakat umum dalam komite keselamatan pasien adalah salah satu bentuk kontribusi aktif dari masyarakat (pasien. Secara sederhana pasien bisa diarahkan untuk menjaab ketiga pertanyaan berikut% apa masalahnyaG pa yang bisa kubantuG pa yang tidak boleh kukerjakanG =. 7e8eo +o%0ass a+en+ sa6e+y eaders
5rioritisasi keselamatan pasien, pembangunan sistem untuk pengumpulan data6data berkualitas tinggi, mendorong budaya tidak saling menyalahkan, memoti)asi staf, dan melibatkan pasien dalam lingkungan kerja bukanlah sesuatu hal yang bisa tercapai dalam semalam. iperlukan kepemimpinan yang kuat, tim yang kompak, serta dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk tercapainya tujuan pengembangan budaya patient safety . Seringkali RS harus bekerja dengan konsultan leadership untuk mengembangkan kerjasama tim dan keterampilan komunikasi staf. engan kepemimpinan yang baik, masing6masing anggota tim dengan berbagai peran yang berbeda bisa saling melengkapi dengan anggota tim lainnya melalui kolaborasi yang erat.
5. ASPEK HUKUM TERHA7AP PATIENT SAFETY
spek hukum terhadap 1patient safety2 atau keselamatan pasien adalah sebagai berikut 88 &entang +esehatan C 88 &entang Rumah Sakit 1.
15elaksanaan 5elayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyaa pasien.2 b.
Pasal +.n ,, No11&.//0
15asien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam peraatan di Rumah Sakit. c.
Pasal *2 ,, No+-&.//0
# 1Setiap orang berhak menuntut .R terhadap seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam 5elkes yang diterimanya.2
4 1..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyaa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.2
2!emberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.2 b.
Pasal 1- ,, No11&.//0
1Rumah sakit bertanggung jaab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan di RS.2 c.
Pasal 1* (.) ,, No11&.//0
1Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyaa manusia.2
".
Bu*an +an//un/ a:a' Ru&ah Sa*+
Pasal 1* (4) ,, No11&.//0 Tentan" #umah sa$it
1Rumah Sakit &idak bertanggung jaab secara hukum apabila pasien dan/atau keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang kompresehensif. 1
$.
a.
Ha* Pasen Pasal +.d ,, No11&.//0
1Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional2 b.
Pasal +.e ,, No11&.//0
1Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi2
c.
Pasal +.5 ,, No11&.//0
1Setiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan2 d.
Pasal +.6 ,, No11&.//0
1Setiap pasien mempunyai hak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana2
5.
Ke'a*an yan/ &endu*un/ *esea&a+an asen
Pasal 1+ ,, No11&.//0
#
RS ajib menerapkan standar keselamatan pasien
4 Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden, menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan. 9 RS melaporkan kegiatan keselamatan pasien kepada komite yang membidangi keselamatan pasien yang ditetapkan oleh menteri < 5elaporan insiden keselamatan pasien dibuat secara anonym dan ditujukan untuk mengoreksi system dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien.
5emerintah bertanggung jaab mengeluarkan kebijakan tentang keselamatan pasien. +eselamatan pasien yang dimaksud adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. System tersebut meliputi% a.
ssessment risiko
b.
"dentifikasi dan pengelolaan yang terkait resiko pasien
c.
5elaporan dan analisis insiden
d.
+emampuan belajar dari insiden
e.
&indak lanjut dan implementasi solusi meminimalkan resiko
;. MANA#EMEN PATIENT SAFETY
5elaksanaan Patient Safety ini dilakukan dengan system 5encacatan dan 5elaporan serta !onitoring san -)aluasi
<. SISTEM PEN>A>ATAN 7AN PELAP?RAN PA7A PATIENT SAFETY a. 7 Ru&ah Sa*+
#. Setiap unit kerja di rumah sakit mencatat semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien (+ejadian yaris 0edera, +ejadian &idak iharapkan dan +ejadian Sentinel pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit. 4. Setiap unit kerja di rumah sakit melaporkan semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien (+ejadian yaris 0edera, +ejadian &idak iharapkan dan +ejadian Sentinel kepada &im +eselamatan 5asien Rumah Sakit pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit. 9. &im +eselamatan 5asien Rumah Sakit menganalisis akar penyebab masalah semua kejadian yang dilaporkan oleh unit kerja <. Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka &im +eselamatan 5asien Rumah Sakit merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi pemecahan masalah kepada 5impinan rumah sakit. ?. 5impinan rumah sakit melaporkan insiden dan hasil solusi masalah ke +omite +eselamatan 5asien Rumah Sakit (++5RS setiap terjadinya insiden dan setelah melakukan analisis akar masalah yang bersifat rahasia.
'. 7 Prons
inas +esehatan 5ropinsi dan 5-RS" aerah menerima produk6produk dari +omite +eselamatan Rumah Sakit
0. 7 Pusa+
#. +omite +eselamatan 5asien Rumah Sakit (++5RS merekapitulasi laporan dari rumah sakit untuk menjaga kerahasiaannya
4. +omite +eselamatan 5asien Rumah Sakit (++5RS melakukan analisis yang telah dilakukan oleh rumah sakit 9. +omite +eselamatan 5asien Rumah Sakit (++5RS melakukan analisis laporan insiden bekerjasama dengan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit yang ditunjuk sebagai laboratorium uji coba keselamatan pasien rumah sakit <. +omite +eselamatan 5asien Rumah Sakit (++5RS melakukan sosialisasi hasil analisis dan solusi masalah ke inas +esehatan 5ropinsi dan 5-RS" aerah, rumah sakit terkait dan rumah sakit lainnya.
=. M?NIT?RIN 7AN E4ALUASI a. 7 Ru&ah sa*+
5impinan Rumah sakit melakukan monitoring dan e)aluasi pada unit6unit kerja di rumah sakit, terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja '. 7 rons
inas +esehatan 5ropinsi dan 5-RS" aerah melakukan monitoring dan e)aluasi pelaksanaan 5rogram +eselamatan 5asien Rumah Sakit di ilayah kerjanya 0. 7 Pusa+
#. +omite +eselamatan 5asien Rumah Sakit melakukan monitoring dan e)aluasi pelaksanaan +eselamatan 5asien Rumah Sakit di rumah sakit6rumah sakit 4.
!onitoring dan e)aluasi dilaksanakan minimal satu tahan satu kali.
REFERENSI
#. +omalaati, >eronica. (47#7 %ommunityPatient Safety alam 5erspektif Hukum +esehatan. 4. Destari, &risasi. +nteks !ikro dalam "mplementasi Patient Safety % elapan Dangkah 8ntuk !engembangkan Budaya Patient Safety . Buletin "HI >ol ""/omor.7</477: Hal.#69 9. 5abuti, umas. (47## &ujuh Dangkah !enuju +eselamatan 5asien (+5 Rumah Sakit. 5roceedings of e'pert lecture of medical student of Block 4# st of ndalas 8ni)ersity, "ndonesia