PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA
PROPYLENE OXIDE DARI
TERT BUTYL HYDROPEROXIDE DAN PROPYLENE
KAPASITAS 30.000 TON/TAHUN
Disusun Oleh :
Nama
: Andreas Wiguna
No. Mhs
: 98.01.3000
Jurusan
: Teknik Kimia
Fakultas
: Teknologi Industri
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2003
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan guna memenuhi kelengkapan kurikulum
untuk menyelesaikan program Strata -1
pada jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Disusun Oleh :
Nama
: Suyanti
No. Mhs
: 98.01.3056
Yogyakarta,
September 2003
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. I. Made Bendiyasa, Msc. Phd.
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia
Ir. Moedjiana Sajidi, MT.
Ir. Sumarni MS.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa berkat rahmat kasih-Nya,
penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir hingga tersusunnya laporan ini.
Disamping untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
kesarjanaan (S-1) program studi Teknik Kimia di Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta. Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk latihan merencana
dan merancang salah satu pabrik kimia dengan menerapkan teori-teori yang
diperoleh
dalam perkuliahan serta didukung dengan berbagai literatur dan
narasumber yang ada.
Dengan selesainya laporan Tugas Akhir ini penyusun menyampaikan terima
kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Ir. Moedjiana Sajidi, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia
2. Ir. Made Bendiyasa, Msc. Phd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan selama melaksanakan Tugas Akhir
3. Ir. Sumarni, Ms., selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan
bimbingan dan pengarahan selama melaksanakan Tugas Akhir.
4. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun spirituil
Hingga akhir penyusunan laporan ini penyusun telah berusaha semaksimal
mungkin demi kesempurnaan isi laporan ini. Namun apabila masih terdapat
kekurangan, segala saran dan masukan yang bersifat membangun akan penyusun
terima dengan senang hati. Semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para
pembaca.
Yogyakarta, September 2003
Penyusun
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
INTISARI.........................................................................................................
BAB
I. PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang................................................................................
B. Pemilihan Lokasi Pabrik.................................................................
C. Tinjauan Pustaka.............................................................................
BAB
II. URAIAN PROSES........................................................................
BAB
III. SPESIFIKASI BAHAN.................................................................
A. Bahan Baku.....................................................................................
B. Produk Utama.................................................................................
C. Produk Tambahan...........................................................................
D. Katalisator.......................................................................................
BAB IV. SPESIFIKASI ALAT......................................................................
BAB V. NERACA MASSA.........................................................................
BAB VI. NERACA PANAS..........................................................................
BAB VII. TATA LETAK PABRIK.................................................................
A. Lokasi Dan Tata Letak Pabrik........................................................
B. Tata Letak Alat...............................................................................
BAB VIII. UTILITAS......................................................................................
A Pengadaan Air dan Steam ..............................................................
B. Pengadaan Energi Listrik................................................................
BAB IX. ORGANISASI PERUSAHAAN....................................................
A. Sumber Daya Manusia...................................................................
B. Sistem Jam Kerja............................................................................
C. Sistem pengajian............................................................................
D. Kesejahteraan Karyawan................................................................
BAB
X. EVALUASI EKONOMI................................................................
A. Capital Investment Cost..................................................................
B. Manufacturing Cost........................................................................
C. Keuntungan.....................................................................................
D. Analisa Kelayakan..........................................................................
BAB XI. KESIMPULAN.............................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 1. Grafik persentase penggunaan Propylene Oxide...........................
Gambar 2. Diagram Alir Kualitatif...................................................................
Gambar 3. Diagram Alir Kuantitatif.................................................................
Gambar 4. Tata Letak Pabrik............................................................................
Gambar 5. Tata Letak Alat Proses.....................................................................
Gambar 6. Water Treatment Flow Diagram......................................................
Gambar 7. Struktur Organisasi Perusahaan......................................................
Gambar 8. Grafik Evaluasi Ekonomi................................................................
Gambar 9. Penampang Reaktor Autoclave.......................................................
Gambar 10. Process Engineering Flow Diagram.............................................
INTI SARI
Propylene Oxide merupakan salah satu jenis senyawa karbon yang
memiliki peranan penting dalam dunia industri. Sebagian besar Propylene Oxide
digunakan sebagai bahan pembuatan polimer. Proses pembuatan Propylene Oxide
dari Tert-Butyl Hydroperoxide dan Propylene dengan proses hydroperoxide ialah
dengan cara mereaksikan Propylene dengan Tert-Butyl Hidroperoxide dalam
beberapa Reaktor Autoclave yang disusun secara seri. Reaksi berlangsung pada
kondisi cair dengan temperatur 85oC dan tekanan 37,4 atm. Perbandingan reaktan
ialah 2 mol Propylene per mol hydroperoxide serta mengunakan katalisator
Molybdenum Trioxide sebanyak 0,001 mol per mol Hydroperoxide. Total
konversi reaksi yang diperoleh sebesar 98 % dengan menghasilkan Propylene
Oxide sebagai produk utama dan Tert-Butyl Alcohol sebagai produk tambahan.
Hasil reaksi selanjutnya dipisahkan dan dimurnikan dengan cara distilasi.
Pabrik pembuatan Propylene Oxide dengan kapasitas produksi 30.000
ton/tahun direncanakan didirikan di daerah Serang-Jawa barat dengan menempati
area seluas 30.000 m2 , serta memperkerjakan 200 karyawan. Guna menunjang
proses produksi dipersiapkan sarana utilitas berupa air bersih sebanyak 114,825
m3/jam, yang meliputi air untuk keperluan proses, air minum dan sanitasi, serta
keperluan perumahan karyawan.
Untuk mendirikan Pabrik ini dibutuhkan modal tetap (FC) sebesar U$
194.619.015.168,00 serta modal kerja (WC) sebesar U$ 1.299.2215.438.34
dengan laju pemgembalian modal sebesar 24,75 % pertahun serta jangka waktu
pengembalian modal selama 2,87 tahun. Break even point terjadi pada kapasitas
46,08 % dan shut down point pada kapasitas 25,32 % dari kapasitas produksi
maksimum serta diperoleh discounted cash flow sebesar 35,80 % pertahun.
Berdasar pertimbangan dari hasil tersebut diatas, maka Pabrik Propylene
Oxide layak dipertimbangkan lebih lanjut.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Propylene Oxide merupakan salah satu dari ribuan jenis senyawa kimia
karbon, dimana didalamnya tersusun atas ikatan rantai atom C. Propylene Oxide
dengan nama lain methyloxirane atau 1,2-epoxypropane memiliki rumus molekul
C3H6O.
Pengunaan Propylene Oxide dalam kehidupan sehari-hari cukup penting.
Dalam dunia industri sebagian besar Propylene Oxide dimanfaatkan sebagai
bahan baku pembuatan polymer, seperti misalnya Propylene Glycol dan
Polypropylene Glycol yang merupakan bahan busa yang umum digunakan pada
pembuatan tempat duduk dalam mobil, tempat tidur, pembuatan permadani, serta
dapat digunakan sebagai bahan isolator termal.
Pertumbuhan pembuatan Propylene Oxide dimulai sejak berlangsungnya
perang dunia I, dengan didirikannya pabrik pembuatan Propylene Oxide di
Jerman yang kemudian diikuti oleh Amerika pada tahun 1960, dengan
membangun pabrik serupa di Freeport, Texas dengan kapasitas 310 juta
pound/tahun. Pada tahun 1986 produksi Propylene Oxide telah meningkat hingga
mencapai 2,48 milyar pound bersamaan dengan didirikannya sejumlah pabrik
baru dengan skala produksi yang bervariasi.
5%
Miscellaneous
6% Brake and
other fluid
9% Tobacco
Humectant
60%
Polypropylene
glycol
20% Propylene
glycol
Gambar 1. Grafik persentase penggunaan Propylene Oxide
Di Indonesia hingga abad ke-21 pun belum mendirikan pabrik sejenis.
Seluruh kebutuhan Propylene Oxide dalam negeri dipenuhi dengan cara
mengimport dari mancanegara, seperti Cina, Korea, dan beberapa negara di
Eropa. Menurut data dari Biro Pusat Statistik tentang kebutuhan Propylene Oxide
nasional pada tahun 2000 mencapai 33.371,405 ton dan pada akhir tahun 2001
telah meningkat hingga mencapai 34.210,42 ton.
Mengingat pertumbuhan dan peningkatan permintaan pasar terhadap
Propylene Oxide sementara di Indonesia belum terdapat pabrik yang
menghasilkan, maka wajar bila pembangunan pabrik pembuatan Propylene Oxide
di Indonesia merupakan investasi yang cukup menarik, terlebih dengan
dimasukinya era pasar bebas.
B. Pemilihan Lokasi Pabrik
Lokasi suatu pabrik dapat mempengaruhi kedudukan suatu pabrik dalam
persaingan maupun penentuan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik
yang tepat dan ekonomis dipengaruhi oleh banyak faktor. Idealnya lokasi yang
dipilih harus dapat memberikan kemungkinan perluasan dan perkembangan
pabrik serta dapat memberikan keuntungan dalam jangka panjang.
Lokasi pabrik yang baik akan menentukan hal-hal sebagai berikut :
a. Mampu melayani konsumen dan pelanggan dengan memuaskan
b. Mampu mendapatkan bahan baku yang cukup dan berkesinambungan
dengan harga cukup murah
c. Mudah dalam mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan oleh pabrik
d. Kemungkinan untuk memperluas pabrik di masa datang ditinjau dari segi
keuntungan yang dicapai maupun areal tanah untuk pabrik
Pada dasarnya ada 2 faktor utama yang dapat mempengaruhi pemilihan
lokasi suatu pabrik, yaitu :
1. Faktor Primer, meliputi :
a. Letak pabrik terhadap pasar (market oriented)
b. Letak pabrik terhadap sumber bahan baku (raw material oriented)
c. Tersedianya sarana transportasi (transprotation oriented)
d. Adanya tenaga kerja yang murah (labor oriented)
e. Tersedianya sumber air, tenaga listrik dan bahan bakar yang cukup
(power oriented)
2. Faktor sekunder, meliputi :
a. Harga tanah, gedung biasanya dikaitkan dengan rencana masa datang
b. Kemungkinan perluasan pabrik
c. Tersedianya tempat perbelanjaan untuk kepentingan pabrik
d. Keadaan masyarakat daerah (sikap, keamanan, dan adat istiadat)
e. Iklim
f. Keadaan tanah, hal ini penting untuk rencana bangunan pondasi.
Faktor-faktor harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam pemilihan
lokasi pabrik. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diatas maka untuk
pembangunan pabrik Propylene Oxide dari bahan baku Tert-Butyl Hydroperoxide
dan Propylene dipilih daerah Serang, Jawa Barat.
C. Tinjauan Pustaka
Pembuatan Propylene Oxide dalam industri dikenal dua macam proses,
yaitu Chlorohydrin process dan Hydroperoxide process. Kedua macam proses
tersebut mengunakan bahan baku utama Propylene.
1. Chlorohydrin
Metode ini merupakan yang pertama kali digunakan dalam industri
penghasil Propylene Oxide pertama di Jerman pada masa perang dunia I. Dalam
proses ini Propylene Oxide dibuat melalui dua tahapan proses, yaitu :
Chlorohydrination
Epoxidation
Pada tahap cholrohydrination pertama-tama Propylene direaksikan dengan
cholrine yang akan menghasilkan ion kompleks, sebagaimaan reaksi berikut :
CH3CH=CH2
+ Cl2
CH3CH=CH2
Cl + Cl –
Propylene chloronium complex
Selanjutnya ion kompleks yang terbentuk direaksikan dngan air sehingga akan
menghasilkkan 2 buah senyawa isomer dan hydrogen chloride, sesuai reaksi
berikut :
OH
2CH3CH=CH2 + 2H2O
Cl
CH3CHCH2Cl + CH3CHCH2OH + 2HCl
Cl + Cl –
Berikutnya pada tahap expodation, senyawa chlorohydrin direaksikan dengan
larutan basa, sodium hydroxide atau calcium hydroxide menurut reaksi berikut :
OH
Cl
CH3CHCH2Cl +CH3CHCH2OH + 2NaOH
2CH3CH
CH2 + 2H2O + 2HCl
Selanjutnya hasil reaksi dipisahkan untuk memungut Propylene Oxide sebagai
produk yang diinginkan.
2. Hydroperoxide Proces
Proses ini merupakan metode modern yang masih digunakan hingga saat
ini. Dua pabrik pertama yang menerapkan metode ini dalam produksi Propylene
Oxide ialah Halcon International dan Atlantic Richfield corporation yang terdiri di
Bayport dan Channelview, Texas.
Dalam proses ini Propylene Oxide diperoleh dengan cara mereaksikan
Propylene dengan senyawa organik hydroperoxide, dimana yang biasa digunakan
ialah Tert-Butyl Hydroperoxide atau Ethylbenzyl-hydroperoxide. Pada reaksi
antara Propylene dan tert-butyl hydroperxide akan dihasilkan Propylene Oxide
sebagai hasil utama dan Tert-Butyl Alcohol sebagai hasil samping, sesuai reaksi
berikut :
O
CH3CH=CH2 + (CH3)3COOH
CH3CH-CH2 + (CH3)3COH
Sedangkan reaksi Propylene dengan Ethylbenzyl hydroperoxide akan
menghasilkan Propylene Oxide dan Ethylbenzyl alcohol sebagai hasil samping,
menurut
reaksi berikut :
OOH
CH3CH=CH2 + C6H5CHCH3
O
CH3CH-CH2 (CH3)3COH
Kelebihan hydroperoxide proses dibanding chlorohydrin proses ialah
mekanisme reaksi yang lebih sederhana dan total konversi yang diperoleh lebih
tinggi. Namun demikian kekurangan yang dimiliki ialah bahwa dijalankan pada
tekanan tinggi yaitu lebih dari 5 atm serta memerlukan peralatan purifiaksi yang
lebih mahal. (Kirk and Othmer, 1980). Reaksi yang terjadi dapat ditinjau dari :
1. Tinjauan Thermodinamika
Pada reaksi setimbang :
A +
C4H10O2
B
C +
+
C3H6
D
C3H6O
+ C4H10O
Maka konstanta kesetimbangan reaksi dapat dihitung persamaan (9-11) Smith Van
Ness hal. (391) :
Ln K = (1,987 cal / gmol o K )(358o K )
K = 8337396511
[C ] [ D ]
K = [ A] [ B ]
nC
V
=
nA
V
nD
V
nB
V
=
nC . n D
n A . nB
=
n AO X e . n AO X e
n AO 1 x e . n AO M x e
2
Xe
=
1 x e . M x e
2
8337396511 =
Xe
1 x e . 2 x e
Xe = 0,9999999
Karena harga K >>> maka reaksi berjalan ke arah kanan saja. Ini pembuktian
dengan waktu yang sangat panjang, Xe dapat digunakan karena Xe >> XA
2. Tinjauan Kinetika
Pada Reaktor RATB ( Reaktor Alir Tangki Berpengaduk)
Fv CAO
V
F v CA
Rate of Input – Rate of Output = Rate of Accumulation
Fv . CAO – [Fv CA + (-rA) V] = 0
Fv . CAO – Fv CA - (-rA) V = 0
Fv . (CAO - CA) = (-rA) V
C AO C A
V
=
FV
rA
=
C AO C A
rA
Sehingga bila di ketahui dan konversi maka (-rA) dapat dihitung :
Reaksi yang terjadi :
C4H10O2 + C3H6
A
+
B
C3H6O + C4H10O
C
+ D
Koefisien persamaan reaksi kimia merupakan bilangan bulat sederhana
sehingga dikategorikan sebagai reaksi elementer, maka orde reaksi mengikuti
jumlah koefisien pada persamaan reaksi kimia maka :
(-rA) = K1 . CA . CB - K2 . CC . CD
Dari data literatur diperoleh konversi 0,98 ( = 1) maka persamaan kecepatan
diatas menunjukan bahwa K1 >>> K2 sehingga dianggap (-rA) = K1 . CA . CB
maka :
=
C AO . X A
K1 C A C B
CA = CAO (1-XA)
CB = CBO – CAO . XA
C
= CAO BO X A
C AO
= CAO (M –XA)
maka : =
K1 C AO
2
C AO . X A
1 X A M X A
sehingga dapat dihitung harga K1 :
K1 =
K1 =
C AO
2
C AO . X A
1 X A M X A
C AO . X A
C AO 1 X A M X A
Menentukan konsentrasi awal Tert Butyl Hydroperoxide (t-BH) = CAO
Komponen
BM
Kg/jam
Kgmol/jam
=
V= m /
C3H6
42
5569,7206
132,6124
g/cm3
0,612
C3H8
44
27,9885
0,6361
0,582
48,09
C4H10O2
90
5967,5578
66,3062
0,867
6882,99
H2O
18
29,9877
1,6660
0,98
30,59
MoO3
144
9,5481
0,0663
4,692
2,03
9099,67
Fv = 16063,37 lt/jam
Konsentrasi awal tBH (C4H10O2) =
66,3062 kgmol / jam
16063,37 lt / jam
= 0,004127 Kgmol/lt
Dari literatur diperoleh :
= 2 jam
XA = 0,98
Maka dapat diperoleh K1 :
K1=
C AO . X A
C AO 1 X A M X A
=
0,98
jam 1 0,98 2 0,98
2 jam 0,004127 kgmol /
Kaidah Teen Degree’s Rule :
Setiap kenaikan 10 oC harga K menjadi 2 x lipatnya
T1 = 358 K
K1 = 582,0119 lt/kgmol j
T2 = (T+10) K
K2 = 2 x K1
= 358 + 10
= 2 x 582,0119
= 368 K
= 1164,0226 lt/kgmol j
Pendekatan dengan persamaan Empiris Arhenius
K = A e –E/RT
Atau ln K = ln A ln K = ln A -
E
RT
B
T
B
ln K1 = ln A - T
1
B
ln K2 = ln A - T
2
K
1
1
ln 1 = B
T1 T2
K2
582,0113
1164 ,0226
ln
1
1
358 368
= B
- 0,69314718 = B (7,5904785.10-5)
B = - 9131,79822
B
ln K1 = ln A + T
1
9131,79822
358
ln 582,0113 = ln A +
ln A = 31,87430612
A = 6,9636.1013
Maka diperoleh harga K = f(T)
K = 6,9636.1013 e –9131,79822/T lt/kgmoljam
BAB II
URAIAN PROSES
Proses pembuatan Propylene Oxide dari Tert-Butyl Hydroperoxide dan
Propylene dengan Proses Hydroperoxide terdiri dari 2 bagian utama, yaitu :
A. Reaksi kimia
B. Separasi dan purifikasi
Reaksi kimia dilangsungkan dalam 2 buah Reaktor Autoclave yang
disusun seri. Separasi dan Purifikasi dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih
dan volatilitas bahan dengan mengunakan Menara Distilasi.
A. Reaksi Kimia
Proses reaksi kimia diawali dengan mengalirkan bahan baku, yaitu TertButyl Hydroperoxide dan Propylene ke dalam reaktor. Sebelum sampai di reaktor
kedua bahan baku dipanaskan dari temperatur penyimpanan hingga temperatur 85
o
C. Tert Butyl Hydroperoxide disimpan pada temperatur 30 oC dan tekanan 1 atm
dan Propylene disimpan pada temperatur 30 oC dan tekanan 13 atm. Kemudian
Propylene dicampur dengan Propylene daur ulang sisa reaksi yang berasal dari
unit separasi. Sedangkan Tert Butyl Hydroperoxide dicampurkan dengan
katalisator Molybdenum Trioxide di dalam Mixer selama 1 jam. Dan selanjutnya
bahan campuran tersebut direaksikan dalam reaktor.
Reaksi kimia dalam reaktor dilangsungkan pada temperatur 85 oC dan
tekanan 37,4 atm dengan perbandingan reaktan 2 mol Propylene per mol
hydroperoxide. Katalisator yang digunakan ialah Molybdenum Trioxide dengan
konsentrasi 0,001 mol per mol hydroperoxide. Waktu tinggal dalam reaktor 2 jam
dengan total konversi 98 %. Oleh karena reaksi bersifat Endotermis, maka reaktor
dilengkapi dengan coil pemanas. Sebagai bahan pemanas digunakan steam dengan
temperatur 130 oC atau 291,6 oF dan tekanan 3 atm.
B. Separasi dan purifikasi
Setelah keluar dari reaktor selanjutnya bahan dialirkan ke unit separasi dan
purifikasi untuk memisahkan produk dari reaktan sisa reaksi. Menara Distilasi
MD-1 berfungsi untuk memisahkan fraksi ringan dan fraksi berat yang terdapat
dalam arus keluar reaktor. Fraksi ringan yang terdiri dari Propylene sisa reaksi
akan terdistribusi ke puncak Menara Distilasi dan keluar sebagai recycle dan
dialirkan kembali ke reaktor. Sementara fraksi berat yang terdiri dari Propylene
Oxide sebagai produk utama, Tert-Butyl Hydroperoxide sisa reaksi dan Tert-Butyl
Alcohol sebagai produk tambahan akan terdistribusi ke dasar Menara Distilasi dan
keluar sebagai hasil bawah.
Hasil bawah Menara Distilasi (MD-01) selanjutnya dialirkan ke Menara
Distilasi (MD-02) untuk memisahkan antara Propylene Oxide produk, dimana
Propylene Oxide yang merupakan fraksi yang lebih ringan akan terdistribusi ke
puncak Menara Distilasi dan Tert Butyl Alcohol sebagai fraksi yang lebih berat
akan terdistribusi ke bawah Menara Distilasi. Kemudian Propylene Oxide sebagai
hasil atas didinginkan dan disimpan dalam tangki produk. Disamping sebagai alat
pemisah, Menara Distilasi (MD-02) juga sekaligus merupakan alat purifikasi,
dimana Propylene Oxide produk yang keluar dari atas Menara Distilasi memiliki
kemurinan 99 %.
Sementara itu Menara Distilasi (MD-03) untuk memisahkan antara TertButyl Hydroperoxide sisa reaksi dan Tert-Butyl Alcohol sebagai produk
tambahan. Sebagai fraksi yang lebih ringan Tert-Butyl Alcohol terdistribusi ke
puncak Menara Distilasi, sementara Tert-Butyl Hydroperoxide sisa reaksi yang
keluar sebagai hasil dasar Menara Distilasi (MD-03) dialirkan ke Tangki limbah.
Hasil atas Menara Distilasi (MD-03) terdiri dari Tert-Butyl Alcohol 99 %
merupakan produk tambahan yang kemudian didinginkan dan ditampung dalam
tangki produk tambahan. Sedangkan hasil bawah mengandung Tert-Butyl
Hydroperoxide, Molybdenum Trioxide dan Air yang selanjutnya dialirkan ke
Tangki limbah.
C. Produk Tambahan : Tert-Butyl Alcohol
Rumus molekul
: C4H10O
Berat Molekul
: 74,12
Titik didih normal
: 82,3 oC
Titik beku
: 25 oC
Densitas cairan
: 0,7887 kg.lt (pada 20 oC)
Kelarutan
: larut dalam air dan alkohol
Temperatur kritis
: 233 oC
Tekanan kritis
: 49 atm
Panas reaksi standar
: -74,67 kcal/mol
Fase
: Cair
Kemurnian
: 99,5 %
D. Katalisator : Molydenum Trioxide
Rumus molekul
: MoO3
Berat Molekul
: 144
Kelarutan
: 2,179 gr/100 gr air (pada 85 oC) dan alkohol
Kemurnian
: 99,99 %
Fase
: Padat (powder)
BAB IV
SPESIFIKASI ALAT
1. Reaktor (R-01)
Fungsi
: Mereaksikan Tert-Butyl Hydroperoxide dengan Propylene
Type alat
: Reaktor Autoclave
Diameter
: 3,20 m
Tinggi
: 4,80 m
Tebal dinding : 4 in
Diameter coil : 7,045182 ft
Jumlah coil
: 10 lilitan
Tinggi coil
: 1,0659 m
Bahan isolator : busa urethane
Tebal isolator : 3 in
Type head
: elliptical
Pemanas
: steam (130 oC, 2,68 atm)
Agitator
: type impeller
: Marine dengan 3-blade
: diameter impeller
: 106,66 cm
: kecepatan putaran
: 60 rpm
: power motor
: 2 Hp
Bahan konstruksi
: stainless steel type SA 333
Jumlah
: 2 buah
Harga
: US $ 52.331,-
2. Menara Distilasi (MD-01)
Fungsi : Memisahkan Propylene sisa reaksi ke hasil atas dan Propylene Oxide
hasil reaksi sebagai produk ke hasil bawah menara
Diameter dalam
: 1,821 m
Type pelat
: sieve tray
Jarak antar pelat
: 0,25 m
Jumlah pelat
: 59 buah
Tinggi menara
: 18,51 m
Tebal dinding
: 5/16 in
Type head
: torispherical
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA 178 grade C
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 7.281,-
3. Menara Distilasi (MD-02)
Fungsi : Memisahkan Propylene Oxide hasil reaksi ke hasil atas dan Tert
Butyl Alcohol hasil sebagai produk tambahan reaksi ke hasil
bawah menara.
Diameter dalam
: 1,786 m
Type pelat
: sieve tray
Jarak antar pelat
: 0,25 m
Jumlah pelat
: 26 buah
Tinggi menara
: 10,05 m
Tebal dinding
: 3/16 in
Type head
: torispherical
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA 178 grade C
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 7.281,-
4. Menara Distilasi (MD-03)
Fungsi : Memisahkan Tert-Butyl Alcohol hasil reaksi ke hasil atas
dan tert-butyl
hidroperoxide
menara.
Diameter dalam
: 2,196 m
Type pelat
: sieve tray
Jarak antar pelat
: 0,25 in
Jumlah pelat
: 60 buah
Tinggi menara
: 18,83 m
Tebal dinding
: 4/16 in
Type head
: torispherical
sisa reaksi ke hasil bawah
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA 178 grade B
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 7.281,-
5. Condensor (C-01)
Fungsi : Mengembunkan uap yang keluar dari puncak Menara Distilasi
(MD-1)
Type alat
: Shell & Tube Condensor
Luas bidang transfer panas
: 1416,09 ft2
Shell side
: diameter, ID
: 25 in
: Jumlah pass
:1
: Baffle spacing
: 12,5 in
: panjang pipa
: 16 ft
: Diameter
: ¾ in, 16 BWG
: jumlah pipa
: 506
: susunan pipa
: 1 in, Triangular pitch
: jumlah pass
: 2
Tube
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 47.780,-
6. Condensor (C-02)
Fungsi : Mengembunkan uap yang keluar dari puncak Menara Distilasi
(MD-2)
Type alat
: Shell & Tube Condensor
Luas bidang transfer panas
: 1588,66 ft2
Shell side
: diameter, ID
: 27 in
: Jumlah pass
:1
: Baffle spacing
: 13,5 in
: panjang pipa
: 16 ft
: Diameter
: 1 in, 16 BWG
: jumlah pipa
: 460
: susunan pipa
: 3/4 in, square pitch
Tube
: jumlah pass
7.
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 50.056,-
: 2
Condensor (C-03)
Fungsi : Mengembunkan uap yang keluar dari puncak menara distilasi
(MD-3)
Type alat
: Shell & Tube Condensor
Luas bidang transfer panas
: 831,34 ft2
Shell side
: diameter, ID
: 21 ¼ in
: Jumlah pass
:1
: Baffle spacing
: 10,625 in
: panjang pipa
: 16 ft
: Diameter
: ¾ in, 16 BWG
: jumlah pipa
: 270
: susunan pipa
: 1 in, square pitch
: jumlah pass
: 2
Tube
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 40.955,-
8. Accumulator (ACC-01)
Fungsi
: Menampung cairan hasil kondensasi yang keluar dari
Condensor (C-1)
Type alat
: Tangki silinder Horisontal
Diameter
: 0,90 m
Panjang
: 1,8 m
Tebal dinding : 4/16 in
Type Head
: elliptical
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA 178 grade C
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 4.095,-
9. Accumulator (ACC-02)
Fungsi
: Menampung cairan hasil kondensasi yang keluar dari
Condensor (C-2)
Type alat
: Tangki silinder Horisontal
Diameter
: 0,90 m
Panjang
: 1,80 m
Tebal dinding : 3/16 in
Type Head
: elliptical
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA 178 grade C
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 5.461,-
10. Accumulator (ACC-03)
Fungsi
: Menampung cairan hasil kondensasi yang keluar dari
Condensor (C-3)
Type alat
: Tangki silinder Horisontal
Diameter
: 0,99 m
Panjang
: 1,97 m
Tebal dinding : 3/16 in
Type Head
: elliptical
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA 178 grade C
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 6.371,-
11. Reboiler (RB-01)
Fungsi
: Menguapkan kembali sejumlah cairan yang keluar dari
dasar Menara Distilasi (MD-1)
Type alat
: Shell & Tube Kettle Reboiler
Luas bidang transfer panas
: 1381 ft2
Shell side
: diameter shell
: 27 in
: Jumlah pass
:1
: panjang pipa
: 16 ft
: diameter, OD
: ¾ in, 16 BWG
Tube side
: jumlah pipa
: 432
: susunan pipa
: 1 in, square pitch
: jumlah pass
: 4
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 47.780,-
12. Reboiler (RB-02)
Fungsi
: Menguapkan kembali sejumlah cairan yang keluar dari
dasar Menara Distilasi (MD-2)
Type alat
: Shell & Tube Kettle Reboiler
Luas bidang transfer panas
: 307,98 ft2
Shell side
: diameter shell
: 13 1/4 in
: Jumlah pass
:1
: panjang pipa
: 16 ft
: diameter, OD
: ¾ in, 16 BWG
: jumlah pipa
: 938
: susunan pipa
: 1 in, Square pitch
: jumlah pass
: 2
Tube side
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 22.753,-
13. Reboiler (RB-03)
Fungsi
: Menguapkan kembali sejumlah cairan yang keluar dari
dasar Menara Distilasi (MD-3)
Type alat
: Shell & Tube Kettle Reboiler
Luas bidang transfer panas
: 611,59 ft2
Shell side
: diameter shell
: 19 1/4 in
: Jumlah pass
:1
: panjang pipa
: 16 ft
: diameter, OD
: 1 in, 16 BWG
: jumlah pipa
: 220
Tube side
: susunan pipa
: 1 in Square pitch
: jumlah pass
: 2
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 31.854,-
14. Heat Exchanger (HE-01)
Fungsi
: Memanaskan Tert-Butyl Hydroperoxide umpan segar
Type alat
: Double Pipe Heat Exchanger
Luas bidang transfer panas : 31,27 ft2
Panjang pipa
: 16 ft
Ukuran pipa luar inner pipe : 2,38 in, schedule no. 40
Ukuran pipa luar annulus
: 3,5 in, schedule no. 40
Jumlah hairpin
: 1
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 5006,-
15. Heat Exchanger (HE-02)
Fungsi
: Memanaskan Propylene umpan segar dan Propylene
recycle dari hasil atas Menara Distilasi (MD-02).
Type alat
: Double Pipe Heat Exchanger
Luas bidang transfer panas : 50, 00 ft2
Panjang pipa
: 16 ft
Ukuran pipa luar inner pipe : 2,38 in, schedule no. 40
Ukuran pipa luar annulus
: 3,5 in, schedule no. 40
Jumlah hairpin
: 2
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 6.826,-
16. Heat Exchanger (HE-03)
Fungsi
: Mendinginkan hasil keluar dari Reaktor menuju Menara
Distilasi (MD-1).
Type alat
: Shell & Tube Heat Exchanger
Luas bidang transfer panas
: 318,113 ft2
Shell side
: diameter,ID
: 13 ¼ in
: jumlah pass
: 1
: baffle spacing
: 6,63 in
: panjang pipa
: 16 ft
: diameter, OD
: ¾ in, 10 BWG
: jumlah pipa
: 90
: susunan pipa
: 1 in square pitch
: jumlah pass
: 2
Tube side
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 27.303,-
17. Heat Exchanger (HE-04)
Fungsi
: Mendinginkan hasil bawah dari Menara Distilasi
(MD-01) menuju Menara Distilasi (MD-02)
Type alat
: Double Pipe Heat Exchanger
Luas bidang transfer panas : 59,48 ft2
Panjang pipa
: 13 ft
Ukuran pipa luar inner pipe : 3,58 in, schedule no. 40
Ukuran pipa luar annulus
: 6,63 in, schedule no. 40
Jumlah hairpin
: 3
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 9.101,-
18. Heat Exchanger (HE-05)
Fungsi
: Mendinginkan hasil bawah Menara Distilasi menuju
Menara Distilasi (MD-03)
Type alat
: Double Pipe Heat Exchanger
Luas bidang transfer panas : 8,25 ft2
Panjang pipa
: 10 ft
Ukuran pipa luar inner pipe : 3,58 in, schedule no. 40
Ukuran pipa luar annulus
: 4,63 in, schedule no. 40
Jumlah hairpin
: 1/2
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 3.185,-
19. Heat Exchanger (HE-06)
Fungsi
: Mendinginkan produk Propylene Oxide hasil atas Menara
Distilasi (MD-2) menuju Tangki (T-03)
Type alat
: Double Pipe Heat Exchanger
Luas bidang transfer panas : 34,89 ft2
Panjang pipa
: 12 ft
Ukuran pipa luar inner pipe : 3,58 in, schedule no. 40
Ukuran pipa luar annulus
: 4,63 in, schedule no. 40
Jumlah hairpin
: 2
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 6.826,-
20. Heat Exchanger (HE-07)
Fungsi
: Mendinginkan produk tambahan Tert-Butyl Alcohol hasil
atas Menara Distilasi (MD-3) menuju Tangki (T-04)
Type alat
: Shell & Tube Heat Exchanger
Luas bidang transfer panas : 105,7106 ft2
Shell side
Tube side
: diameter,ID
: 8 in
: jumlah pass
: 2
: baffle spacing
: 12 in
: panjang pipa
: 8 ft
: diameter, OD
: ¾ in, 10 BWG
: jumlah pipa
: 32
: susunan pipa
: 1 in square pitch
: jumlah pass
: 2
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 11.376,-
21. Heat Exchanger (HE-08)
Fungsi
: Mendinginkan hasil bawah berupa Limbah Menara
Distilasi (MD-03) menuju Tangki (T-05).
Type alat
: Double Pipe Heat Exchanger
Luas bidang transfer panas : 6,84 ft2
Panjang pipa
: 16 ft
Ukuran pipa luar inner pipe : 84 in, schedule no. 40
Ukuran pipa luar annulus
: 1,32 in, schedule no. 40
Jumlah hairpin
: 1
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 3.640,-
22. Tangki (T-01)
Fungsi
: Menyimpan bahan baku Tert-Butyl Hydroperoxide untuk
persediaan selama 1 bulan
Type alat
: Tangki Silinder Vertical
Diameter
: 19,652 m
Panjang
: 9,826 m
Tebal dinding
: 0,4799 in
Type clossure
: Elliptical roff
Bahan konstuksi : Carbon Steel type SA 178 grade C
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 273.031,-
23. Tangki (T-02)
Fungsi
: Menyimpan bahan baku Propylene untuk persediaan
selama 10 hari
Type alat
: Tangki Silinder Horisontal
Diameter
: 6,03 m
Panjang
: 24,14 m
Tebal dinding
: 3/16 in
Bahan konstuksi : Carbon Steel SA 178 grade C
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 341.289,-
24. Tangki (T-03)
Fungsi
: Menyimpan produk Propylene Oxide untuk jangka waktu
1 bulan
Type alat
: Tangki Silinder Vertical
Diameter
: 17,187 m
Panjang
: 8,593 m
Tebal dinding
: 0,3606 in
Type clossure
: Elliptical roff
Bahan konstuksi : Carbon Steel type SA 178 grade C
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 182.021,-
24. Tangki (T-04)
Fungsi
: Menyimpan produk Tert-Butyl Alcohol untuk
persediaan selama 1 bulan
Type alat
: Tangki Silinder Vertical
Diameter
: 18,843 m
Panjang
: 9,422 m
Tebal dinding
: 0,3699 in
Type clossure
: Elliptical roff
Bahan konstuksi : Carbon Steel type SA 178 grade C
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 227.526,-
25. Tangki (T-05)
Fungsi
: Menyimpan Limbah untuk persediaan selama 1 bulan
Type alat
: Tangki Silinder Vertical
Diameter
: 7,117 m
Panjang
: 3,558 m
Tebal dinding
: 0,1865 in
Type clossure
: Elliptical roff
Bahan konstuksi : Carbon Steel type SA 178 grade C
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 34.129,-
26. Pompa (P-01)
Fungsi
: Mengalirkan bahan baku Tert-Butyl Hydroperoxide dari
Truck ke Tangki penyimpanan (T-01)
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,055781 m3/dt
Ukuran pipa
: 8,0 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 10,215 Hp
Ukuran motor
: 12,5 Hp, 1750 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 2.503,-
27. Pompa (P-02)
Fungsi
: Mengalirkan bahan baku Propylene dari Truck ke
Tangki penyimpanan (T-02)
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,037543 m3/dt
Ukuran pipa
: 8,0 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 4,596 Hp
Ukuran motor
: 5,0 Hp, 1500 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 2.048,-
28. Pompa (P-03)
Fungsi
: Mengalirkan Tert-Butyl Hydroperoxide dari Tangki
bahan baku (T-01) menuju ke Mixer (M-01).
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,001920 m3/dt
Ukuran pipa
: 1,5 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 0,543 Hp
Ukuran motor
: 0,5 Hp, 1500 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 2.048,-
29. Pompa (P-04)
Fungsi
: Mengalirkan Propylene dari Tangki bahan baku (T-02)
menuju ke Reaktor (R-01).
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,001252 m3/dt
Ukuran pipa
: 1,0 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 8,758 Hp
Ukuran motor
: 10 Hp, 1500 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 1.138,-
30. Pompa (P-05)
Fungsi
: Mengalirkan Campuran dari Mixer (M-01) menuju ke
Reaktor (R-01).
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,00191m3/dt
Ukuran pipa
: 1,5 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 19,644 Hp
Ukuran motor
: 20 Hp, 1750 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 1.251,-
31. Pompa (P-06)
Fungsi
: Mengalirkan Propylene dari hasil atas Menara Distilasi
(MD-01) menuju ke puncak Menara sebagai Refluk.
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,003613 m3/dt
Ukuran pipa
: 1,5
Power motor
: 1,408 Hp
Ukuran motor
: 1,5 Hp, 1750 rpm, 3-phase, 220/240 V
in IPS no. schedule 40
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 1.365,-
32. Pompa (P-07)
Fungsi
: Mengalirkan Propylene dari hasil atas Menara Distilasi
(MD-01) menuju ke Reaktor (R-01) sebagai Recycle.
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,001290 m3/dt
Ukuran pipa
: 1,0 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 11,882 Hp
Ukuran motor
: 12,5 Hp, 1750 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 910,-
33. Pompa (P-08)
Fungsi
: Mengalirkan hasil bawah Menara Distilasi (MD-02)
menuju ke Menara Distilasi (MD-03) sebagai umpan.
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,002344 m3/dt
Ukuran pipa
: 1,5 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 0,182 Hp
Ukuran motor
: 0,5 Hp, 1500 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 1.024,-
34. Pompa (P-09)
Fungsi
: Mengalirkan Propylene Oxide hasil atas Menara Distilasi
(MD-02) menuju ke Tangki Penyimpanan (T-03) sebagai
produk utama.
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,001272 m3/dt
Ukuran pipa
: 1,0 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 0,267Hp
Ukuran motor
: 0,5 Hp, 1750 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 683,-
35. Pompa (P-10)
Fungsi
: Mengalirkan Tert-Butyl Alcohol hasil atas Menara
Distilasi (MD-03) menuju ke Tangki Penyimpanan
(T-04) sebagai produk tambahan.
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,001734 m3/dt
Ukuran pipa
: 1,5 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 0,363 Hp
Ukuran motor
:
0,5 Hp, 1750 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 569,-
36. Pompa (P-11)
Fungsi
: Mengalirkan hasil bawah Menara Distilasi (MD-03)
menuju ke Tangki Penyimpanan (T-05) sebagai limbah.
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,000045 m3/dt
Ukuran pipa
: 0,5 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 0,002 Hp
Ukuran motor
: 0,5 Hp, 1750 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 455,-
37. Pompa (P-12)
Fungsi
: Mengalirkan produk utama Propylene Oxide dari Tangki
Penyimpanan (T-03) ke truck pengangkutan.
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,038123 m3/dt
Ukuran pipa
: 6,0 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 4,145 Hp
Ukuran motor
: 5,0 Hp, 1750 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 2.048,-
38. Pompa (P-13)
Fungsi
: Mengalirkan produk tambahan Tert-Butyl Hydroperoxide
dari Tangki Penyimpanan (T-04) ke truck pengangkutan.
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,052208 m3/dt
Ukuran pipa
: 8,0 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 5,136 Hp
Ukuran motor
: 7,5 Hp, 3600 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 2.958,-
39. Pompa (P-14)
Fungsi
: Mengalirkan Limbah dari Tangki Penyimpanan (T-05)
ke truck pengangkutan.
Type alat
: Single Stage Centrifugal Pump
Kapasitas
: 0,001511 m3/dt
Ukuran pipa
: 1,5 in IPS no. schedule 40
Power motor
: 0,195 Hp
Ukuran motor
: 0,5 Hp, 1750 rpm, 3-phase, 220/240 V
Bahan konstruksi : Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
Harga
: US $ 569,-
BAB V
NERACA MASSA
A. Neraca massa total
Umpan, kg.jam
Propylene :
C3H6
= 2743,3659
Produk, kg/jam
Propylene Oxide :
2757,1516 C3H6
=
14,2028
C3H8
=
13,7857
C3H8 = 13,7857
3787,8787
C3H6O = 3750,00
C4H10O =
t-ButylHydroperoxide:
Tert-Butyl Alcohol :
C4H10O2 = 5967,5578
H2O
= 29,9877
9,8902
C3H6O
=
18,8442
5997,5455 C4H10O = 4750,6488
C4H10O2 =
Molybdenum Trioxide :
4798,6353
29,1423
Limbah :
MoO3 = 9,5481
9,5481
C4H10O = 47,9864
177,7312
C4H10O2 = 90,2090
H2O
MoO3
jumlah
8764,2452
B. Neraca massa disekitar alat
= 29,9877
= 9,5481
Jumlah
8764,2452
1. Neraca Massa Total disekitar Reaktor
Umpan, kg/jam
Propylene
C3H6 = 5569,7206
C3H8 =
Produk, kg/jam
5597,7091
27,9885
C3H6
= 2840,5575
C3H8
=
t-butyl hydroperoxide :
C3H6O
= 3768,8443
C4H10O2 = 5967,5578
C4H10O
= 4808,5254
H2O
=
29,9867
MoO3
=
9,5481
6007,0936
27,9885
C4H10O2 = 119,3512
H2O
= 29,9877
MoO3
= 9,5481
11.604,8027 Jumlah
11.604,8027
Jumlah
2. Mixer
Umpan, kg/jam
t-butyl hydroperoxide :
Produk, kg/jam
C4H10O2
= 9945,930
C4H10O2 = 9945,930
H2O
=
H2O
=
MoO3
=
50,024
Molybdenum Trioxide :
MoO3
=
15,913
Jumlah
50,024
15,913
Jumlah
3. Reaktor (R-1)
Umpan, kg/jam
C3H6
= 5569,7206
Produk, kg/jam
C3H8
=
27,9885
5597,7091
C3H6
= 3161,0339
C4H10O2 = 5967,5578
C3H8
=
H2O
C3H6 O = 3326,2818
= 29,9867
MoO3 = 9,5481
27,9885
C4H10O = 4243,8768
C4H10O2 = 806,0862
6007,0936
Jumlah
11.604,8027
H2O
=
29,9877
MoO3
=
9,5481
Jumlah
=
11.604,8027
4. Reaktor (R-2)
C3H6
Umpan, kg/jam
= 3161,0339
C3H6
C3H8
=
C3H8
=
C3H6 O = 3326,2818
C3H6O
= 3768,8443
C4H10O = 4243,8768
C4H10O = 4808,5254
C4H10O2 =
H2O
H2O
=
27,9885
806,0862
29,9877
Produk, kg/jam
= 2840,5575
27,9885
=
C4H10O2 =
MoO3 =
9,5481
Jumlah = 11.604,8027
119,3512
29,9877
MoO3
=
9,5481
Jumlah = 11.604,8027
5. Menara Distilasi (MD-1)
Umpan, kg/jam
Produk, kg/jam
Hasil atas :
C3H6
= 2840,5575
C3H6
= 282,3547
C3H8
= 27,9885
C3H8
= 14,2028
2840,5575
C3H6O
= 3768,8443
Hasil bawah :
C4H10O = 4808,5254
C3H6
= 14,2028
C4H10O2 = 119,3512
C3H8
= 13,7857
H2O
= 29,9877
C3H6O
= 3768,8443
MoO3
= 9,5481
C4H10O = 4808,5254
8764,2452
C4H10O2 = 119,3512
H2O
Jumlah
11.604,8027
= 29,9877
MoO3 = 9,5481
Jumlah
11.604,8027
6. Menara Distilasi (MD-2)
C3H6
Umpan, kg/jam
= 14,2028
Produk, kg/jam
Hasil atas :
C3H8
= 13,7857
C3H6
= 14,2028
C3H6O
= 3768,8443
C3H8
= 13,7857
C4H10O = 4808,5254
C3H6O = 3750
C4H10O2 = 119,3512
C4H10O = 9,8902
H2O
= 29,9877
Hasil bawah :
MoO3
= 9,5481
C3H6O
3.787,8787
= 18,8442
C4H10O = 4798,6352
C4H10O2 = 119,9877
H2O
Jumlah
8.764,2452
4.976,3664
= 29,9877
MoO3 = 9,5481
Jumlah
8.764,2452
7. Menara Distilasi (MD-3)
C3H6O
Umpan, kg/jam
= 18,8442
Produk, kg/jam
Hasil atas :
C4H10O = 4798,6352
C3H6O
= 18,8442
C4H10O2 = 119,9877
C4H10O = 4750,6488
H2O
= 29,9877
C4H10O2 = 29,1423
MoO3
= 9,5481
Hasil bawah :
4798,6353
C4H10O = 47,9864
C4H10O2 = 90,2090
H2O
Jumlah
4.976,3664
177,7312
= 29,9877
MoO3 = 9,5481
Jumlah
4.976,3664
BAB VI
NERACA PANAS
1. Reaktor (R-1)
Komponen
C3H6
Panas masuk (kcal/jam)
167672,4663
Panas keluar (kcal/jam)
95160,6691
651,7989
651,7987
C3H6O
0
16199,64505
C4H10O
0
57423,0946
C4H10O2
119928,0239
91709,0315
610,4557
610,4557
75,7371
243.724,5156
75,7371
C3H8
H2O
MoO3
Steam pemanas
Panas reaksi
274439,3125
Hilang kesekeliling
Jumlah
532662,9756
0,6631
532662,9756
Panas masuk (kcal/jam)
95160,6691
Panas keluar (kcal/jam)
93630,9861
651,7987
651,7987
C3H6O
16199,64505
58634,4713
C4H10O
57423,0946
93643,6919
C4H10O2
91709,0315
14011,42839
610,4557
610,4557
75,7371
243.724,5156
75,7371
2. Reaktor (R-2)
Komponen
C3H6
C3H8
H2O
MoO3
Steam pemanas
Panas reaksi
Hilang kesekeliling
Jumlah
274439,3125
532662,9756
0,6631
532662,9756
Gambar 2. Diagram Alir Kualitatif
Gambar 3. Diagram Alir Kuantitatif
BAB VII
TATA LETAK PABRIK
A. Lokasi Dan Tata Letak Pabrik
Letak pabrik sangat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu pabrik.
Dalam menentukan lokasi perlu diperhitungkan secara matang, sehingga dapat
menguntungkan perusahaan baik ditinjau dari segi teknik maupun ekonomi.
Luas tanah yang diperlukan 30.000 m 2 yang mencakup tanah untuk area
proses, unit utilitas, perkantoran, serta sarana penunjang lainnya.
Direncanakan pabrik didirikan didaerah Serang-Jawa barat dengan
pertimbangan :
1. Penyediaan bahan baku
Hal ini berkaitan dengan kebutuhan bahan baku Propylene yang
direncanakan dipasok dari PT. Candra Asri Cilegon yang tidak terlampau jauh
lokasinya. Sehingga dengan demikian distribusi dan transportasi bahan dapat
menjadi lancar, mudah, dan murah.
2. Lokasi strategis
Hal ini mengingat lokasi yang dimaksud merupakan wilayah yang
dikembangkan menjadi area perindustrian sesuai rencana tata letak kota,
sehingga sesuai dengan peruntukannya serta telah terpenuhnya berbagai sarana
penunjang, seperti lalu lintas, transportasi, energi listrik, sarana air bersih, serta
saluran pembuangan limbah.
Disamping itu dengan lokasi pabrik yang berada disekitar pelabuhan akan
mempelancar dan mempercepat keperluan export-import maupun perdagangan
domestik.
3. Sumber daya manusia
Sebagian besar karyawan diambil dari daerah sekitar sehingga memberikan
kesempatan kerja serta turut memajukan pembangunan dan kesejahteraan
warga sekitar.
Gambar 4. Tata Letak Pabrik
B. Tata letak alat
Perencanaan tata letak alat proses didasarkan atas pertimbangan :
1. Pemanfaatan lahan secara efektif dan effisien
2. Letak alat diatur sehingga memberikan cukup ruang untuk keperluan
maintenance dan sarana pemadam kebakaran saat diperlukan
3. Pengaturan letak alat demi keamanan dan kelancaran proses produksi serta
keselamatan kerja.
Gambar 5. Tata Letak Alat Proses
BAB VIII
UTILITAS
Unit Utilitas merupakan unit pendukung dalam penyediaan air, uap, listrik
dan bahan bakar, dimana keberadaannya sangat penting dan berguna menunjang
berlangsungnya proses produksi, Unit utilitas ini berupa :
A. Pengadaan air dan steam
B. Pengadaan energi listrik
A. Pengadaan Air dan Steam
Pengadaan air dimaksudkan memenuhi berbagai keperluan yang meliputi :
Air pendingin
Air umpan boiler
Air minum dan sanitasi
Air untuk keperluan umum lainnya
1. Jumlah air yang diperlukan
Jumlah air yang dibutuhkan untuk masing-masing keperluan adalah sebagai
berikut :
a. Air pendingin
No.
Alat
1. Condesor, C2
Jumlah air, kg/jam
58562,641
2.
Condesor, C3
62136,211
3.
Heat exchanger, HE-3
20227,520
5.
Heat exchanger, HE-4
12672,550
6.
Heat exchanger, HE-5
1963,630
7.
Heat exchanger, HE-6
2409,010
8.
Heat exchanger, HE-7
8336,320
9.
Heat exchanger, HE-8
Jumlah
179,750
104.351,422
Diperkirakan air yang hilang 12,5 % sehingga make up air pendingin yang
diperlukan :
Q1 = 12,5 % x 2513,42 kg/jam = 314,18 kg/jam
b. Air umpan boiler
Jumlah air umpan boiler ditentukan jumlah steam yang diperlukan oleh
alat-alat proses, sebagai berikut :
No.
Alat
1. Reaktor, R-1
Jumlah, kg/jam
118,343
2.
Reaktor, R-2
118,343
4.
Heater HE-1
193,549
5.
Heater HE-2
269,762
6.
Reboiler, Rb-1
1911,971
7.
Reboiler, Rb-2
1203,195
8.
Reboiler, Rb-3
Jumlah
2395,722
6210,886
Diperkirakan 90 % air dapat dipergunakan kembali, sehingga make up air
umpan boiler yang diperlukan :
Q2 = (100-90)% x 6210,886 kg/jam = 621,09 kg/jam
c. Air minum dan sanitasi
Jumlah air untuk keperluan sanitasi dan air minum ditentukan sebagai berikut :
Direncanakan jumlah karyawan + keluarga
: 250 orang
Kebutuhan air minum yang diperlukan
: 15 kg/jam air
Jumlah air yang diperlukan :
Q1 = 250 orang x
15 kg/jam air
= 3.750 kg/jam
d. Air untuk keperluan umum
Air keperluan lain-lain :
Laboratorium
Bengkel
= 10 %
= 10 %
x
x
3750 kg/jam = 375 kg/jam
3750 kg/jam =
375 kg/jam
Total kebutuhan air rumah tangga dan kantor = 4500 kg/jam
Kebutuhan air total keseluruhan :
= 104.351,42 kg/jam + 6210,886 kg/jam + 4500 kg/jam
= 114.825,63 kg/jam
2. Sistem pengolahan air
Sebagai sumber air dipilih sungai dan untuk memenuhi kreteria serta
persyaratan air industri, maka diperlukan sistem pengolahan air. Sistem
pengolahan air selengkapnya dapat dilukiskan dalam diagram proses sebagai
berikut :
AE
KE
B
BP
BSP
C
CT
F
FU
PH
PU
V
: Anion Exchanger
: Kation Exchanger
: Boiler
: Bak Pengendapan
: Bak saringan pasir
: Clarifier
: Cooling tower
: Fan
: Filter udara
: Pre-heater
: Pompa
: kran
Keterangan
TU-1 : Tangki air induk
TU-2 : Tangki air keperluan umum
TU-3 : Tangki air minum & sanitasi
TU-4 : Tangki air pendingin
TU-5 : Tangki air pendingin bebas
TU-6 : Tangki bahan bakar
TU-7 : Tangki larutan tawas
TU-8 : Tangki larutan Na2CO3
TU-9 : Tangki larutan kaporit
TU-10 : Tangki larutan NaCl
TU-11 : Tangki larutan NaOH
TU-12 : Tangki larutan NaHPO4
TU-13 : Tangki larutan kondensat
Gambar 6. Water Treatment Flow Diagram
B. Pengadaan Energi Listrik
Total kebutuhan energi listrik sebesar 165,92 KW yang meliputi :
Energi untuk menjalankan alat-alat proses
Energi untuk menjalankan alat-alat pada unit utilitas
Energi untuk keperluan penerangan dan perumahan karyawan
Direncanakan kebutuhan energi listrik dipenuhi oleh Perusahaan Listrik
Negara (PLN) dengan daya terpasang 1 MVA. Demi kelancaran proses
produksi dipersiapkan sebuah generator pembangkit tenaga listrik berkekuatan
750 Hp dengan bahan bakar Diesel Oil. Kebutuhan bahan bakar minyak Diesel
Oil dihitung sebagai berikut :
Dianggap listrik padam 1 kali dalam satu bulam selama 3 jam
Efisiensi motor diesel = 80 %
Efisiensi bahan bakar = 70 %
Tenaga yang harus disediakan diesel :
= 170 Hp / 0,8
= 212,5 Hp
Tenaga yang harus disediakan bahan bakar :
= (212,5 Hp/0,7) (0,7457 kwatt / Hp) x (0,9478 Btu/dt/KVA)
=214,557 Btu/dt
Spesifikasi minyak diesel oil :
Heating Value = 144.000 Btu/gallon
o
API = 22 –28 o API
Densitas
Viskositas
= 0,9 kg/lt
= 1,2 cp
Kebutuhan minyak diesel :
214,557 Btu / dt
= 144000 Btu / Gallon
= 0,001490 Gallon/dt
BAB
IX
ORGANISASI PERUSAHAAN
A. Sumber Daya Manusia
Direncanakan perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dengan
organisasi berbentuk line and stafff. Jumlah karyawan sebanyak 177 orang yang
berasal dari berbagai jenjang pendidikan dan disiplin ilmu sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab yang diberikannya. Bagan strukktur organisasi
perusahaan dapat dilihat pada gambar 7.
1. Dewan Komisaris
Dewan komosaris terdiri dari para pemodal / pemegang saham.
Kedudukannya wewenang dan kebijaksanaan tertinggi dalam menentukan arah
dan rencana perusahaan.
2. Direktur Utama
Jabatan seorang direktur utama merupakan yang tertinggi dalam
perusahaan, dimana ia memegang kendali utama proses dan kehidupan dalam
lingkup perusahaan sesuai dengan limpahan wewenang yang diberikan oleh
dewan komisaris atau pemegang saham. Seluruh kebijakan dan peraturan baik
menyangkut proses produksi maupun karyawan harus sepengetahuan dan
persetujuannya.
3. Direktur
Dalam mengelola perusahaan Direktur Utama dibantu oleh 2 orang
Direktur, yaitu Direktur Produksi dan Direktur Administrasi Dan Keuangan.
Direktur Produksi berwenang dalam mengendalikan dan mengawasi jalannya
proses produksi mulai dari bahan baku hingga menjadi produk akhir. Sedangkan
Direktur Administrasi Dan Keuangan berwenang mengatur bidang adminsitrasi,
keuangan, personalia, pembelian bahan dan pemasaran produk, maupun hal-hal
lain yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.
Tiap Direktur membawahi 3 orang. Direktur Produksi membawahi
Kepala Bagian Departemen Produksi, Engineering, Quality Control. Direktur
Administrasi Dan Keuangan membawahi Kepala Bagian Departemen Accounting
And Finance, Purchasing and Marketing, dan Departemen Umum.
4. Kepala Bagian
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian ialah mengatur jalannya
proses Produksi dan Administrasi Kantor. Kepala Bagian bertanggung jawab
langsung kepada Direktur. Kepala Bagian membawahi :
A. Kepala Seksi Persiapan Produksi
B. Kepala Seksi Operasi Produksi
C. Kepala Seksi Finishing
D. Kepala Seksi Perawatan dan Pemeliharaan
E. Kepala Seksi Utilitas
F. Kepala Seksi Laboratorium
G. Kepala Seksi Pengembangan Dan Pengelolaan
H. Kepala Seksi Pembukuan
I. Kepala Seksi Penelitian
J. Kepala Seksi Penyediaan Bahan Baku
K. Kepala Seksi Penjualan
L. Kepala Seksi Distribusi
M. Kepala Seksi Administrasi Kantor
N. Kepala Seksi Personalia
O. Kepala Seksi Humas Dan Keamanan
P. Kepala Seksi Keselamatan Kerja.
5. Kepala Seksi
Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi ialah mengawasi secara
langsung jalannya proses produksi termasuk pekerjaan yang ditugaskan kepada
bawahannya. Kepala Seksi bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bagian.
Kepala Seksi dibidang proses membawahi operator, sedangkan Kepala Seksi
bidang umum memimpin anggota staffnya.
Gambar 7. Struktur Organisasi Perusahaan
B. Sistem jam kerja
Sistem jam kerja dibagi dalam 2 macam, yaitu :
1. Sistem jam
kerja normal, yaitu pukul 08.00-16.30 dengan pola 5 hari
kerja/minggu dan 2 hari libur pada hari sabtu dan minggu. Ini diterapkan bagi
karyawan yang secara tidak langsung berhubungan dengan jalannya proses
produksi, seperti Direktur Utama , Direktur, Kepala Bagian, Kepala Seksi, serta
para anggota staffnya.
2. Sistem jam kerja shift yaitu sistem 3 hari kerja dan 1 hari libur dengan pola
rotasi 4 shift:
Shift I
: pukul 06.30-15.00
Shift II
: pukul 14.30-23.00
Shift III : pukul 22.30-07.00
Dalam sistem ini terdapat 4 group atau kelompok yang masing-masing
secara bergiliran mendapatkan shift I, shift II, shift III, sedangkan 1 group di
istrirahatkan atau libur. Sistem ini diterapkan bagi karyawan yang berhubungan
langsung dengan jalannya proses produksi, seperti : operator dan bidang
keamanan. Hal ini mengingat bahwa proses produksi umumnya beroperasi 24 jam
perhari.
Berikut pengaturan jadual tugas shift :
Tanggal
group
A
1
I
2
-
3
II
4
II
5
II
6
-
7
III
8
III
9
III
10
-
dst
I
B
II
II
-
III
III
III
-
I
I
I
-
C
III
III
III
-
I
I
I
-
II
II
II
D
-
I
I
I
-
II
II
II
-
III
III
Keterangan : I, II, II,ialah jam kerja shift dan (-) ialah hari libur bagi karyawan
shift.
C. Sistem pengajian
Sistem penggajian karyawan didasarkan pada latar belakang pendidikan,
pengalaman kerja atau keahlian, serta jabatan yang dipegangnya. Berikut gaji
karyawan :
Jabatan
Direktur Utama
Jumlah
1
Gaji Rp./bulan
10.000.000
Direktur
2
12.000.000
Kepala Bagian
6
21.000.000
Kepala Seksi
16
40.000.000
Staff
32
48.000.000
Operator Lapangan
80
80.000.000
Operator Administrasi
40
28.300.000
D. Kesejahteraan karyawan
Bagi karyawan disediakan fasilitas berupa perumahan yang diberikan
kepada Direktur Utama, Direktur, Kepala Bagian, Kepala Seksi, opeartor, dan
staff. Kepada karyawan juga diberikan tunjangan kesejahteraan keluarga,
Tunjangan Hari Raya (THR), serta kesempatan rekreasi bersama setahun sekali.
Disamping itu setiap karyawan juga berhak mendapat cuti tahunan selama 12 hari
BAB X
EVALUASI EKONOMI
A. CAPITAL INVESTMENT COST
1. Fixed Capital Investment
No.
Fixed Capital
1. Purchase & Delivery Equipment Cost
US $
3.293.441
2.
Instalation Cost
414.974
3.
Piping Cost
716.323
4.
Instrumentation Cost
400.153
5.
Insulation Cost
107.037
6.
Electrical Cost
337.578
7.
Building Cost
0
8.
Land and Yard Improvement
0
9.
Utility
Phisical Pant Cost (PPC)
Engineering & Construction
Direct Plant Cost (DPC = PPC + EC)
Contractor’s fee
4.221.804
9.491.310
1.898.262
11.389.572
569.479
Contingency
Fixed Capital Investment ( FC = DPC + CF + Ct)
2.847.393
14.806.444
11.
12.
13.
TOTAL FIXED CAPITAL INVESTMENT = Rp. 194.69.015.168,2. Working Capital
No.
Working capital
1. Raw material Inventory
US $
38.790.598.656
2.
In Process Inventory
22.362.658.816
3.
Product Inventory
44.725.317.632
4.
Extended Credit
64.504.541.184
5.
Available Cash
Total working capital
TOTAL CAPITAL INVESTMENT = FC + WC
= Rp. 409.727.467.520,-
44.725.317.632
215.108.435.968
B. MANUFACTURING COST
1. Direct Manufacturing Cost
No.
Direct Manufacturing Cost
1. Raw material (RM)
TOTAL MANUFACTURING COST :
MC = DMC + IMC + FMC
= Rp. 536.703.827.968,4. General Expense
No.
General Expense
1. Administration (3 % . Manufacturing Cost)
Cost, Rp.
16.101.114.880
2.
Sales (5 % . Manufacturing Cost)
26.835.191.808
3.
Research (2 % Sales)
16.101.114.880
4.
Finance (10 % (FC + WC))
Total General Expense (GE)
81.945.493.508
140.982.910.976
5. Total Production Cost :
PC = MC + GE
= Rp. 677.686.738.944,C. KEUNTUNGAN
a. Keuntungan sebelum pajak :
Total Sales
= Rp. 774.054.477.824,-
Total Biaya Produksi
= Rp. 674.686.738.944,-
Keuntungan
= Rp. 96.367.738.880,-
b. Keuntungan sesudah pajak :
Pajak
= 50 %
Keuntungan
= Rp. 48.183.869.440,-
D. ANALISA KELAYAKAN
1. Percent Return On Investment (ROI)
Percent Return On Investment merupakan persen laju pengembangan modal.
Percent Return On Investmrnt before taxes :
(% ROI)B =
(Pr of ) B
x 100 %
fixedcapital
Rp. 96.367.738.880
= Rp.194.619.015.168 x 100 %
= 49,51 %
Percent Return On Investmrnt afte taxes :
(% ROI)A =
(Pr of ) A
x 100 %
fixedcapital
Rp. 48.183.869.440
= Rp.194.619.015.168 x 100 % = 24,75 %
2. Pay Out Time (POT)
Pay Out Time merupakan masa pengembalian modal yang di investasikan
berdasarkan keuntungan sebelum depresiasi.
Pay Out Time Before Taxes :
(POT) B =
Fixedcapital
x 100 %
(Pr of ) B depreciati on
Rp.194.619.015.168
= Rp. 96.367.738.880 Rp.19.461.901.516 x 100 %
= 1,68 tahun
Pay Out Time After Taxes :
(POT) B =
Fixedcapital
x 100 %
(Pr of ) B depreciati on
Rp.194.619.015.168
= Rp. 48.183.869.440 Rp.19.461.901.516 x 100 %
= 2,87 tahun
3. Break Even Point (BEP)
Break even point merupakan produksi dimana pabrik tidak mengalami
keuntungan maupun kerugian.
Fa 0,3.Ra
BEP = S Va 0,7.Ra x 100 %
Dimana :
Fa = Annual fixed expense pada kapasitas maksimum
Ra = Annual regulated expense pada kapasitas maksimum
Sa = Annual sales value pada kapasitas maksimum
Va = Annual variabel expense pada kapasitas maksimum
Annual fixed expense pada kapasitas maksimum (Fa):
1. Depreciation (10% FCI)
= Rp. 19.461.902.336
2. Property & taxes (2 % FCI)
= Rp. 9.730.951.168
3. Insurance (2 % FCI)
= Rp. 9.730.951.186
Fa
= Rp. 38.923.804.672
Annual variable expense pada kapasitas maksimum :
1. Raw material
= Rp. 465.487.167.488
+
2. Utilities
= Rp.
7.740.544.512
3. Royalties (1 % Sales)
= Rp.
4.916.532.736
4. Packaging & shipping (0,5 % Sales)= Rp.
Va
7.740.544.512 +
= Rp. 485.884.788.736
Annual regulated expense pada kapasitas maksimum :
1. Labor
= Rp. 2.967.600.128
2. Payroll Overhead
(15 % labor) = Rp.
593.520.064
3. Plant Overhead (50 % labor)
= Rp.
2.967.600.128
4. Supervision
(10 % labor)
= Rp.
296.760.032
5. Laboratory
(10 % labor)
= Rp.
593.520.064
6. General expense
= Rp. 140.982.910.976
7. Maintenance (2 % FCI)
= Rp.
8. Plant suplies ( 15 % Maintenance) = Rp.
3.892.380.160
583.857.024 +
= Rp. 152.878.153.728
( Fa 0,3 . Ra )
BEP = Sa Va 0,7 . Ra x 100 %
(38.923.804.672 0,3 . 152.878.153.728)
BEP = 774.054.477.824 485.885.788.736 0.7 (152.878.153.728) x
100 %
= 46,08 %
4. Shut Down Point
Shut down point merupakan produksi dimana pabrik mengalami kebangkrutan
dan tidak mampu membayar biaya tetap, sehingga pabrik harus ditutup.
0,3 Ra
SDP = Sa Va 0,7. Ra x 100 %
0,3 (152.878.153.728)
= 774.054.477.824 485.884.788.736 0,7 (152.878.153.728) x
100 %
= 25,32 %
5. Discounted Cash Flow of Return (DCFR)
Discounted cash folw dimaksudkan untuk menganalisa kelayakan ekonomi
dengan mempertimbangkan nilai uang yang berubah terhadap waktu serta
didasarkan atas investasi yang tidak kembali pada akhir tahun selama umur
pabrik.
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
[ (1 + i) 9 + ( 1+ i) 8 + .…+ (1 + i) + 1 ] +
WC SV
= (FCI + WC) (1 + i ) 10/CF
FC
Dimana :
n
= umur pabrik, diperkirakan 10 tahun
i
= Discouted Cash Flow
CF = Cash Flow
= Profit after taxes + Depreciation + Finance
= Rp. 149.591.261.184,WC = Working Capital
= Rp. 215.108.435.968,SV = Salvage Value
= Rp. 19.461.902.336,FC = Fixed Capital
= Rp. 31.748.126.720,Perhitungan dilakukan secara trial and error, yaitu dengan memasukan
suatu harga i, kedalam persamaan diatas hingga diperoleh ruas kiri sama dengan
ruas kanan. Dari hasil perhitungan diperoleh :
I
0,3500
Sisi Kanan
54,8939
Sisi Kiri
56,1577
0,3510
55,3018
56,4279
0,3520
55,8922
56,6996
0,3530
56,3070
56,9724
0,3540
56,7246
57,2465
0,3550
57,1449
57,5220
0,3560
57,5680
57,7988
0,3570
57,9940
58,0769
0,3580
58,4228
58,3563
Discounted Cash Flow, i = 35,80 %
Dimana nilai tersebut lebih besar dari bunga bank sehingga cukup menarik
Gambar 8. Grafik Evaluasi Ekonomi
BAB XI
KESIMPULAN
Ditinjau dari segi pertumbuhan ekonomi dimana meningkatkan sektor
industri dalam memasuki era pasar bebas dan dengan berdasarkan peningkatan
kebutuhan nasional terhadap Propylene Oxide yang keseluruhan dipenuhi dengan
cara import, maka pendirian pabrik pembuatan Propylene Oxide di Indonesia
layak dipertimbangkan.
Berdasarkan hasil analisa ekonomi dimana diperoleh :
Return On Investment ROI
= 24,51 %
Pay Out Time POT
= 2,87 tahun
Break Even Point BEP
= 46,08 %
Shut Down Point SDP
= 25,32 %
Discounted Cash Flow DCF
= 35,80 %
Maka pembangunan pabrik pembuatan Propylene Oxide di Indonesia
merupakan investasi yang layak untuk dipertimbangkan lebih lanjut dan cukup
menguntungkan.
Gambar yang perlu dari file lain :
1. Diagram kualitaif dan kuantitatif
2. Gambar Tata letak alat dan pabrik
3. Gambar reaktor
4. Gambar utilitas
5. Gambar PEFD
6. Bagan organisasi
7. Grafik Evaluasi ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R. S. and Newton R.D., 1954, Chemical Engineering Cost Estimation, Mc
Graw Hill
Austin G.T., 1984, Sheve’s Chemical Process Industries, 5 ed, 19-44, Mc Graw
Hill Book, Inc
Brown G.G., 1958, Unit Operation, 3, 299, John Wiley & Sons, Inc. , New York
Coulson J.M. dan Richardson J. F., Chemical Engineering Handbook, II, 153-165,
Gulf Publishing Co., Texas
Holman J.P.,1986, Heat Transfer, ed.6, Mc Grwa Hill Book Company, Japan
Kern, P.Q., 1984, Process Heat Transfer
Kirk, R.E. and Othmer, D.F., 1980, Encyclopedia of Chemical Technology,
kol.XIX, 146-169.
Ludwid, E.E. 1964, Applied Process Design for Chemical and Petrochemical
Plants, vol II, hal 107-135, Gulf PublishingCo., Texas
Oetoyo, S., 1084, Aneka Industri Kimia, 24-31, Akademi Teknologi Industri
“AKPRIND” Yogyakarta
Perry, R.H. and Don Green, 1984, Perry’s Chemical Engineering Handbook, ed.6,
Mc Graw-Hill Book Company, Singapore.
Peters, M.S. and Timmershaus K.D., 1987, Plant Design and Economic’s for
Cheical Engineerings, 3, 205-285, Mc. Grwa Hill Book Company,
Singapore.
Rase, H.F., 1977, Chemical Reaktor Design for Process Plants, I, 331-336, John
Wiley & Sons, Inc. New York.
Reid, R.C., Praunitz, J.M., and Poling, B.E., 1988, The properties of Gases and
Liquids, 4, 656-690, Mc Graw-Hillbook Co., Singapore.
Reigel, E.R., 1949, Industrial Chemistry, ed. 5, 251-267, Reinhold Publishing
Corp., New York.
Salvato, J.A., 1972, Enviromental Engineering and Sanitation, ed. 2, 103-202
John Wiley & Sons Inc.New York.
Ulrich G.D., 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design &
Economic, John Wiley & Sons, Inc.,New York.
Van Winkle, M., 1967, Distilation, 307-311, Mc Graw-Hill Book Co., New York.
Potongan evaluasi :
Perhitungan Evaluasi Ekonomi Perancangan Pabrik Kimia Propylene
Oxide Dan Tert butyl Hydroperoxide, meliputi penentuan harga alat, biaya
operasi, dan analisa kelayakan. Harga alat pabrik dapat ditentukan berdasarkan
harga pada tahun yang lalu dikalikan dengan rasio index harga. Perkiraan harga
alat ditentukan dengan persamaan Aries & Newton berikut :
Cep x
Cep y
Nx =Ny
Dimana : Nx = harga alat pada tahun x
Ny = harga alat pada tahun y
Cepx = cost index pada tahun x
Cepy = cost index pada tahun y
Untuk kapasitas tertentu, harga alat ditentukan dengan persamaan six tenths faktor
berikut :
Cep x
Ex =Ey
Cep y
0,6
Dimana : Ex = harga alat pada tahun A
Ey = harga alat pada tahun B
Cepx = cost index pada tahun A
Cepy = cost index pada tahun B
1. Harga alat diambil dari :
a. CE index 1954 = 86,5 (aries & Newton)
b. CE index 2000 = 358,2 (http : www.Che.com)
c. CE index 2001 = 391,2 (http : www.Che.com)
d. CE index 2002 = 391,8 (http : www.Che.com)
2. Dalam perhitungan ditetapkan kurs mata uang 2003: Rp. 8300/US $
3. Upah Buruh :
a. Buruh asing = $ 10 / man hour
b. Buruh lokal = Rp. 3500 / man hour
c. Perbandingan man hour asing = 2 man hour lokal
Harga Alat-alat proses :
No.
Nama Alat
1. Accumulator (ACC-01)