Prosepek Moneter Di Indonesia

Published on November 2016 | Categories: Documents | Downloads: 77 | Comments: 0 | Views: 469
of 24
Download PDF   Embed   Report

MAKALAH PROSPEK MONITER DI INDONESIA

Comments

Content

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rentang masa pada tahun 1945 – 1949, dimana Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda merupakan masa teramat buruknya kondisi perekonomian yang dialami. Meskipun Belanda saat itu telah mengakui se ara de jure kedaulatan Republik Indonesia, tetapi usaha!usaha mengontrol dan menginter"ensi ekonomi Indonesia masih menjadi tujuan strategis mereka ketika berada di #ilayah kedaulatan. Ini terbukti dari langkah!langkah mereka dalam menguasai sebagian #ilayah Indonesia dan Indonesia beberapa kali mengalami pergantian penguasa dan pusat $egara %Ibukota& yang disebabkan pen ulikan yang dilakukan kepada penguasa saat itu %'oekarno&. 'elama masa itu, perkembangan perekonomian Indonesia amat sangat menyedihkan. 'eluruh indikator makro ekonomi dengan tiada ke ualinya dengan jelas bah#a kondisi jatuhnya ekonomi teramat dalam. (enurunan produksi yang penyebab utamanya adalah han urnya )aktor!)aktor produksi akibat perang. *e)i it nera a perdagangan terjadi beberapa tahun, de)i it anggaran belanja Republik Indonesia dan (emerintahan +india Belanda %pemeintahan buatan Belanda yang dibentuk di Indonesia& juga terjadi karena sebagian besar dipergunakan untuk bidang militer yang masing!masing kepentingannya untuk berperang diantara keduanya. 'ehingga saat itu penambahan "olume peradaran uang yang berlebihan akibat pen etakan yang dilakukan oleh pemerintah menyebabkan e, ess demand %permintaan berelebih& dari jumlah pena#aran yang tetap dan terjadi in)lasi yang sangat tinggi. *us#ara mengatakan bah#a data saat itu menunjukkan bah#a "olume peredaran uang telah men apai Rp. - miliar untuk #ilayah yang dikuasai Indonesia, sedangkan pada #ilayah penguasaan Belanda jumlahnya men apai Rp. .,/ miliar %tahun 1949&.1 (ada tahun yang sama terdapat berbagai jenis mata uang yang beradar dalam masyarakat yang berbeda!beda nilai tukarnya mengakibatkan
1

0hmad *us#ara. Bank Sentral dan Kebijakan Moneter. %1akarta2 Raja#ali (ress. 3445&.

+al. -

1

situasi moneter menjadi teramat ka au % haos& dan membigungkan. 5ebijakan! kebijakan keuangan $egara di daerah tidak banyak perbedaan dengan kebijakan daerah pendudukan Belanda. 0nggaran belanja kedua pemerintahan terus! menerus de)i it hanya untuk memenuhi kebutuhan perang dengan tanpa memperbaiki kondisi perekonomian yang saat itu in)lasi terlampau tinggi. 5endati demikian, pada tahun itu, 0merika 'erikat dalam rangka melaksanakan program 6Marshal (lan7 telah bersedia menyediakan dana bagi negara!negara eropa untuk membantu memulihkan perkonomiannya. $ah, karena Indonesia merupakan 6dependent territory7 dari Belanda %$ederland&, maka berhak menerima baik langsung atau pada kondisi tertentu. 8ang menjadi syarat pemberian bantuan tersebut adalah bah#a nilai la#an dalam mata uang Indonesia %pendudukan Belanda& harus disetor ke dalam sebuah rekening 69.:.0. :ounterpart ;und7, yang mulai diberlakukan untuk tujuan selekti). 0kibat hal itu, lalu lintas pembayaran antara Indonesia dengan luar negeri berlangsung di ba#ah suatu 6re<im de"isa7, yang telah diberlakukan pada pertengahan 1944. (angkal pokoknya dari 6re<im de"isa7 tersebut adalah bah#a de"isa dan emas pada prinsipnya hanya diperkenankan dimiliki oleh negara. *ampak selanjutnya adalah "aluta asing yang telah diperoleh dari hasil ekspor harus diserahkan kepada dana de"isa. 9konomi moneter daerah kekuasaan Indonesia dengan se ara langsung mengalami keadaan yang pasi), dimana hanya mampu memberikan akomodasi kepada keperluan!keperluan polotik dan militer serta mengusahakan jaminal yang sangat minimal untuk kehidupan rakyat. 'etelah berdirinya Bank Indonesia pada tanggal 5 juli 194-, kebijakan moneter di Indonesia se ara umum ditetapkan oleh *e#an Moneter dan pemerintah bertanggung ja#ab atasnya. Mengingat buruknya perekonomian pas a perang, yang ditempuh pertama kali dalam bidang moneter adalah upaya perbaikan posisi adangan de"isa melalui kegiatan ekspor dan impor. (ada periode ekonomi terpimpin, pembiayaan de)i it spending keuangan negara terus meningkat, terutama untuk membiayai proyek politik pemerintah. =aju in)lasi terus membumbung tinggi sehingga dilakukan dua kali pengetatan moneter, yaitu tahun 1959 dan 19-5. =epas dari periode tersebut pemerintah memasuki masa

3

pemulihan ekonomi melalui program stabilisasi dan rehabilitasi yang kemudian diteruskan dengan kebijakan deregulasi bidang keuangan dan moneter pada a#al 19>4!an. *i tengah pasang surutnya kondisi perekonomian, lahirlah berbagai paket kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk memperkuat struktur perekonomian Indonesia. Mulai pertengahan tahun 199/, krisis ekonomi moneter menerpa Indonesia. $ilai tukar rupiah melemah, sistem pembayaran teran am ma et, dan banyak utang luar negeri yang tak terselesaikan. =umpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin banyak perusahaan yang tutup dan meningkatnya jumlah pekerja yang menganggur. Memang krisis ini tidak seluruhnya disebabkan karena terjadinya krisis moneter saja, karena sebagian diperberat oleh berbagai musibah nasional yang datang se ara bertubi!tubi di tengah kesulitan ekonomi seperti kegagalan panen padi di banyak tempat karena musim kering yang panjang dan terparah selama 54 tahun terakhir, hama, kebakaran hutan se ara besar!besaran di 5alimantan dan peristi#a kerusuhan yang melanda banyak kota pada pertengahan Mei 199> lalu dan kelanjutannya. 5risis moneter ini terjadi, meskipun )undamental ekonomi Indonesia di masa lalu dipandang disanjung!sanjung oleh Bank *unia. 8ang dimaksud dengan )undamental ekonomi yang kuat adalah pertumbuhan ekonomi yang ukup tinggi, laju in)lasi terkendali, tingkat pengangguran relati) rendah, nera a pembayaran se ara keseluruhan masih surplus meskipun de)isit nera a berjalan enderung membesar namun jumlahnya masih terkendali, adangan de"isa masih ukup besar, realisasi anggaran pemerintah masih menunjukkan sedikit surplus. $amun di balik ini terdapat beberapa kelemahan struktural seperti peraturan perdagangan domestik yang kaku dan berlarut!larut, monopoli impor yang menyebabkan kegiatan ekonomi tidak e)isien dan kompetiti). (ada saat yang bersamaan kurangnya transparansi dan kurangnya data menimbulkan ketidak pastian sehingga masuk dana luar negeri dalam jumlah besar melalui sistim perbankan yang lemah. 'ektor s#asta banyak meminjam dana dari luar negeri ukup kuat dan

.

yang sebagian besar tidak di hedge. *engan terjadinya krisis moneter, terjadi juga krisis keper ayaan. $amun semua kelemahan ini masih mampu ditampung oleh perekonomian nasional. 8ang terjadi adalah, mendadak datang badai yang sangat besar, yang tidak mampu dibendung oleh tembok penahan yang ada,yang selama bertahun! tahun telah mampu menahan berbagai terpaan gelombang yang datang mengan am. B. Rumusan Masalah 1. 3. .. 4. 5. Bagaimana kebijakan Moniter? Bagaimana @arget 5ebijakan 5ebijakan Moneter? Bagaimana Indikator 5ebijakan Moneter? 0pa 5ebijakan Moniter yang diambil pemerintah Indonesia? Bagaimana *ampat kebijakan Moniter?

4

BAB II PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Ekonomi 1. Arti Pertumbuhan Ekonomi @ambunan menjelaskan bah#a pertumbuhan ekonomi se ara singkat merupakan proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, pengertian ini menekankan pada tiga hal, yaitu proses, output per kapita dan jangka panjang. 3 (roses menggambarkan perkembangan perekonomian dari #aktu ke #aktu yang lebih bersi)at dinamis, output per kapita mengaitkan aspek output total %A*(& dan aspek jumlah penduduk, sedangkan jangka panjang menunjukkan ke enderungan perubahan perekonomian dalam jangka tertentu yang didorong oleh proses intern perekonomian %self generating&. (ertumbuhan ekonomi juga diartikan se ara sederhana sebagai kenaikan output total %(*B& dalam jangka panjang tanpa memandang apakah kenaikkan itu lebih ke il atau lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk atau apakah diikuti oleh pertumbuhan struktur perekonomian atau tidak. @eori pertumbuhan ekonomi menjelaskan )aktor!)aktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi serta bagaimana keterkaitan antara )aktor!)aktor tersebut sehingga terjadi proses pertumbuhan. @erdapat banyak teori pertumbuhan ekonomi, tetapi tidak ada satupun yang komprehensi) yang dapat menjadi standar yang baku, karena masing!masing teori memiliki kekhasan sendiri!sendiri sesuai dengan latar belakang teori tersebut. . !onse" Pen#a"atan Nasional (endapatan $asional pada dasarnya merupakan total nilai tambah yang diperoleh dari seluruh akti"itas ekonomi di suatu $egara selama periode tertentu. Berdasarkan ruang lingkup pen atatan pendapatan nasional dikenal dua istilah yaitu Aross $ational (rodu t %A$(& dan Aross *omesti (rodu t %A*(&. A$( mem)okuskan pen atatan berdasarkan ke#arganegaraan yaitu seluruh nilai
3

@ulus @ambunan. Pengantar Ilmu Ekonomi. %1akarta2 Raja#ali (ress. 3443& +al. .9

5

tambah yang dihasilkan seluruh #arga negara dan perusahaan baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri, sedangkan A*( men atat seluruh akti"itas ekonomi yang dilakukan oleh seluruh penduduk di suatu negara tanpa membedakan apakah #arga $egara dan perusahaan domestik maupun #arga negara dan perusahaan asing. 'ehingga angka yang dihasilkan dalam A$( lebih men erminkan hasil akti"itas yang benar!benar dihasilkan #arga negara tersebut, sedangkan angka A*( tidak hanya murni dihasilkan #arga negara saja tetapi terdapat sumbangan dari pihak asing. (erhitungan pendapatan nasional jika dilihat dari metode perhitungannya pada dasarnya men akup tiga metode yaitu metode produksi, metode penggunaan dan metode pendapatan. Metode produksi juga dikenal dengan metode nilai tambah memperhitungkan pendapatan nasional dengan ara menjumlahkan seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh semua sektor!sektor ekonomi dalam suatu negara. *i Indonesia metode ini men akup nilai tambah 9 sektor yaitu sektor perikananB pertambangan dan penggalianB industri pengolahanB listrik, gas dan air minumB bangunanB perdagangan, hotel dan restoranB pengangkutan dan komunikasiB keuangan, perse#aan dan jasa perusahaanB serta jasa!jasa. *i Indonesia, komponen pengeluaran yang di atat men akup konsumsi s#asta %baik rumah tangga maupun perusahaan&, belanja pemerintah, pembentukan modal tetap domestik, ekspor barang dan jasa, serta pengurang impor barang dan jasa. Cntuk kepentingan penyeimbang adanya selisih Badan (usat 'tatistik menambahkan komponen perubahan dalam sto k atau in"entaris. Metode yang terakhir adalah metode pendapatan, yang menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima atas penggunaan )aktor!)aktor produksi antara lain upah, se#a, laba yang telah disesuaikan dengan besaran penyusutan. (ada akhirnya ketiga metode perhitungan tersebut akan menghasilkan angka yang sama, di Indonesia hasil ini dapat dilihat pada tabel Input!Dutput yang dipublikasikan oleh Badan (usat 'tatistik.

-

B. $umlah Uang Bere#ar 1. Mekanisme Uang Bere#ar @eori ekonomi mempunyai perlakuan yang sama terhadap barang atau jasa maupun uang. Meskipun analisis permintaan dan pena#aran uang lebih kompleks namun kerangka berpikir pada pasar barang dapat diterapkan. Mekanisme transaksi dalam pasar uang pada dasrnya tidak jauh beda dengan transaksi barang atau jasa. *alam pasar uang juga terdapat permintaan dan pena#aran selayaknya transaksi pada pasar barang atau jasa. Cang merupakan komponen utama dalam penentuan arah kebijakan moneter, di mana uang dimainkan oleh otoritas moneter sebagai upaya pengendalian ekonomi suatu $egara. @eori pena#aran uang pada mulanya berkembang dari teori permintaan uang, para ekonom klasik %Ir"ing ;isher, :ambridge& dan 5eynesian telah memberikan pandangan tentang pola permintaan dan pena#aran uang. Dtoritas moneter memainkan peranannya menaikturunkan jumlah uang beredar di masyarakat adalah upaya untuk mengendalikan perekonomian negera. (ratomo mengatakan, keseimbangan pasar uang ter apai ketika terjadi keseimbangan antara permintaan uang dengan pena#aran uang %Md E Ms&. *ari keseimbangan tersebut akan terbentuk kur"a =M yang men erminkan titik keseimbangan bunga dengan pendapatan nasional pada pasar uang.. . !onse" Pena%aran Uang Cang dalam pengertian ekonomi adalah pena#aran uang atau disebut jumlah uang beredar. Cang adalah segala sesuatu yang diterima se ara umum untuk pembayaran barang atau jasa maupun dalam pembayaran hutang. 1umlah uang beredar di masyarakat berupa penjumlahan dari uang kartal dan uang giral. @erdapat beberapa de)inisi jumlah uang beredar. a. M1, yaitu uang yang terdapat dalam sirkulasi ditambah noninterest bearing demand deposit %rekening giro& M1 E : F **

.

0gung (ratomo. Uang dan Perbankan Edisi Kedua. %1akarta2 9rlangga. 344-& +al. /5

/

*emand deposit terbentuk dari

adangan bank %R&. 1adi dengan adanya

adangan bank %R&, bank dapat men iptakan uang giral berupa rekening 5oran %giro&. M1 merupakan uang yang paling likuid, sebab proses uang kontan %cash& sangat epat.4 b. M3, yaitu M1 ditambah dengan interest bearing demand deposit M3 E M1 F GM Cang kuasi terdiri dari time deposite %deposito berjangka& dan sa"ing deposit %tabungan&. Cang luas ini tingkat likuiditasnya lebih rendah dibandingkan uang M1, karena untuk merubahnya menjadi uang kontan membutuhka #aktu yang lebih lama. Cang dekat dapat digunakan se ara langsung untuk bertransaksi, sedangkan uang luas tidak dapat digunakan se ara langsung. @abungan dapat dirubsh menjadi uang kontan setelah kita melakukan penarikan uang tunai di bank atau [email protected] . M., yaitu M3 ditambah deposito yang tidak selalu dapat digunakan sebagai alat pembayaran %time deposit&.&. In'lasi 1. Pengertian In'lasi (ada dasarnya, in)lasi dide)inisikan sebagai gejala kenaikan harga se ara umum. Manurung mende)inisikan in)lasi sebagai .kenaikan harga umum se ara terus!menerus dan persisten dari suatu perekonomian./ 'edangkan @aylor menyatakan HEconomist use the term inflation to describe a situation in which the econom .s o!erall price le!el is rising."# 'edangkan untuk mengukur tingkat in)lasi suatu negara, bisa digunakan tiga indikator yaitu2

4 5

Ibid. +al. >1 5asmir. Bank dan $embaga Keuangan $ainn a. %1akarta2 Raja Ara)indo (ersada. 344>&

+al. -3 Ibid. +al. -. Mandala Manurung. Uang% Perbankan% dan Ekonomi Moneter &Kajian Kontekstual Indonesia'. %1akarta2 9rlangga. 3444& +al. 143 > 1ohn @aylor. (he )ole of E*change )ate in Monetar Polic )ules. %:hi ago2 Cni"ersity o) :hi ago (ress. 1999& +al. 11>
/
-

>

1. (erubahan Indek +arga 5onsumen %I+5& atau Indek Biaya +idup %IB+&. 3. (erubahan Indek +arga (erdagangan Besar %I+(B&. .. (erubahan *e)lator A*(IA*8. Masing!masing indikator punya kelebihan dan kekurangan, namun yang utama adalah kita bagaimana menggunakan jenis indikator sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengukuran. *i Indonesia, indikator yang sering digunakan untuk mengukur in)lasi ini adalah I+5. 'elanjutnya (ohan mengatakan in)lasi adalah ke enderungan dari harga! harga untuk naik se ara umum dan terus menerus. 0kan tetapi bila kenaikan harga hanya dari satu atau dua barang saja tidak disebut in)lasi, ke uali bila kenaikan tersebut meluas atau menyebabkan kenaikan sebagian besar dari harga barang! barang. 5enaikan harga!harga barang itu tidaklah harus dengan persentase yang sama.9 In)lasi merupakan kenaikan harga se ara terus menerus dan kenaikan harga yang terajadi pada seluruh kelompok barang dan jasa. Bahkan mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidak bersamaan. 8ang penting kenaikan harga umum barang se ara terus menerus selama suatu periode tertentu. 5enaikan harga barang yang terjadi hanya sekali saja, meskipun dalam persentase yang ukup besar, bukanlah merupakan in)lasi 0tau dapat dikatakan, kenaikan harga barang yang hanya sementara dan sporadis tidak dapat dikatakan akan menyebabkan in)lasi. *ari kutipan di atas diketahui bah#a in)lasi adalah keadaan di mana terjadi kelebihan permintaan %E*cess +emand& terhadap barang!barang dalam perekonomian se ara keseluruhan. In)lasi sebagai suatu kenaikan harga yang terus menerus dari barang dan jasa se ara umum %bukan satu ma am barang saja dan sesaat&. . Sebab(sebab )imbuln*a In'lasi 'ebab!sebab timbulnya in)lasi dikelompokkan kedalam dua sebab, yaitu sebagai berikut2

0ulia (ohan. Kerangka Kebijakan Moneter dan Implikasin a di Indonesia. %1akarta2 Raja Ara)indo (ersada. 3443& +al. --

9

9

a. *emand pull in)lation dapat disebabkan oleh sektor riil dan moneter. Berasal dari sektor riil terjadi akibat adanya kenaikan permintaan agregat pada saat perekonomian dalam keadaan )ull employment. 0danya kenaikan permintaan agregati) akan menggeser kur"a permintaan agregati) ke kanan %dari 0*1 ke 0*& sebagaimana terlihat pada gambar 3.1. 0khirnya kenaikan 0* akan menaikkan ( %harga&. 5enaikan harga satu atau dua kali belum dikatakan in)lasi. 0pabila kondisi kenaikan permintaan agregat tersebut meningkat terus dan tidak bisa terpenuhi, maka yang akan terjadi adalah kenaikan harga se ara terus menerus dengan jumlah output yang dihasilkan tetap. 5ondisi inilah yang disebut in)lasi.

,ambar -.. / Inflasi karena dorongan permintaan a. :ost (ush In)lation terjadi karena adanya kenaikan harga dari pemilik )aktor produksi. 5ondisi ini terjadi karena jumlah pena#aran lebih rendah dibandingkan permintaannya. (ena#aran agregat semakin turun karena semakin mahalnya biaya produksi. 5enaikan biaya produksi yang mendorong terjadinya ost push in)lation, antara lain tuntutan kenaikan upah dari pekerja, kenaikan bahan baku, adanya industri monopolis, pengaruh alam, dan in)lasi luar negeri. (roses terjadi in)lasi karena semakin meningkat, maka dorongan biaya produksi ini dapat dilihat pada gambar 3.3.

14

,ambar -.- / Inflasi karena kenaikan harga Misalkan kondisi )ull employement terjadi pada saat 81 dan (1. Bila serikat buruh memaksa adanya kenaikan upah, maka produsen menananggapinya dengan menaikkan harga. 5enaikan harga akan menyebabkan pena#aran barangIjasa berkurang untuk setiap tingkat harga. 0pabila kondisi ini berlangsung terus menerus, maka harga akan terus bergerak dari (1 ke (3, kemudian ke (. sedangkan output semakin berkurang dari 81 ke 83 dan ke 8.. +. $enis(,enis In'lasi 1enis!jenis in)lasi dapat digolongkan berdasarkan beberapa bagian sebagai berikut2 a. (enggolongan berdasarkan si)atnya Berdasarkan si)atnya, jenis!jenis in)lasi adalah sebagai berikut2 ! In)lasi ringan %J 14K setahun&, ditandai dengan kenaikan harga berjalan se ara lambat dengan persentase yang ke il serta dalam jangka #aktu yang relati"e. ! ! In)lasi sedang %14K!.4K setahun&, ditandai dengan kenaikan harga yang relati) epat atau perlu di#aspadai dampaknya terhadap perekonomian. In)lasi berat %.4K!144K setahun&, ditandai dengan kenaikan harga yang ukup besar dan kadang!kadang berjalan dalam #aktu yang relati) pendek serta mempunyai si)at akselerasi yang artinya harga!harga minggu atau bulan ini lebih tinggi dari minggu atau bulan sebelumnya. 11

!

+iperin)lasi %L144K setahun&, dimana in)lasi ini paling parah akibatnya. Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang, nilai uang merosot dengan tajam, sehingga ditukar dengan barang. +arga!harga naik lima sampai enam kali. Biasanya keadaan ini timbul oleh adanya perang yang dibelanjai atau ditutupi dengan men etak uang.

b. Berdasarkan sebab terjadinya Berdasarkan sebab terjadinya, in)lasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu2 ! *emand pull in)lation 0dalah in)lasi yang timbul karena permintaan masyarakat terhadap akan berbagai barang terlalu kuat. *emand pull in)lation terjadi karena kenaikan permintaan agregat dimana kondisi perekonomian telah berada pada kesempatan kerja penuh. 1ika kondisi produksi telah berada pada kesempatan kerja penuh. 1ika kondisi produksi telah berada pada kesempatan kerja penuh, maka kenaikan permintaan tidak lagi mendorong kenaikan output ataupun produksi tetapi hanya mendorong kenaikan harga!harga yang disebut in)lasi murni. 5enaikan permintaan yang melebihi produk domestik bruto akan menyebabkan in)lationary gap yang menyebabkan in)lasi. ! :ost (ush In)lation 0dalah in)lasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi. (ada :ost (ush In)lation tingkat pena#aran lebih rendah dibandingkan tingkat permintaan. 5arena adanya kenaikan harga )aktor produksi sehingga produsen terpaksa mengurangi produksinya sampai pada jumlah tertentu. (ena#aran agregat terus menurun karena adanya kenaikan biaya produksi. ! Mi,ed In)lation Merupakan gejala kombinasi antara unsur in)lasi yang disebabkan karena kenaikan permintaan dan kenaikan biaya produksi. (ada umumnya bentuk yang sering terjadi adalah in)lasi ampuran, yaitu kombinasi dari kenaikan permintaan dan kenaikan biaya produksi, dan sering sekali keduanya saling memperkuat satu sama lain.

13

D. !ebi,akan Moneter 1. Pengertian !ebi,akan Moneter 5ebijakan moneter adalah upaya untuk men apai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi se ara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Cntuk men apai tujuan tersebut Bank 'entral atau Dtoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar in)lasi dapat terkendali, ter apai kesempatan kerja penuh dan kelan aran dalam pasokanIdistribusi barang. 5ebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro #ajib minimum, inter"ensi dipasar "aluta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank!bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas. $opirin mengatakan bah#a kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter &monetar aggregates' untuk men apai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. 5ebijakan moneter merupakan bagian integral kebijakan ekonomi makro yang dilakukan dengan mempertimbangkan siklus kegiatan ekonomi, si)at perekonomian suatu negara, serta )aktor!)aktor )undamental ekonomi lainnya.14 'elanjutnya Indra#ati mengatakan bah#a kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk men apai tujuan tertentuB seperti menahan in)lasi, men apai pekerja penuh atau lebih sejahtera. 5ebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, Mmargin reNuirementM, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.11 5ebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk men apai keseimbangan internal %pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan& dan keseimbangan eksternal %keseimbangan nera a pembayaran& serta ter apainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta nera a pembayaran internasional yang seimbang. 0pabila
$opirin. Ekonomi Moneter. %Bandung2 Re)ika 0ditama. 3444& +al. 4/ 8uli Indra#ati. Interaksi Kebijakan 0iskal dan Moneter di Indonesia . %Malang2 Bayumedia. 3443& +al. 3.
11 14

1.

kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan %tindakan stabilisasi&. (engaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditrans)er pada sektor riil. Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bah#a kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Csaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan in)lasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan. . )arget !ebi,akan Moneter @arget akhir sebuah kebijakan moneter adalah suatu kondisi ekonomi makro yang ingin di apai. @arget akhir tersebut tidak sama dari satu negara dengan negara lainnya serta tidak sama dari #aktu ke #aktu. @arget kebijakan moneter tidak statis, namun bersi)at dinamis karena selalu disesuaikan dengan kebutuhan perekonomian suatu negara. 0kan tetapi, kebanyakan negara menetapkan empat hal yang menjadi ultimate target dari kebijakan moneter, yaitu2 a. (ertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan, b. 5esempatan kerja, . 5estabilan harga, dan d. 5eseimbangan nera a pembayaran. Idealnya, semua sasaran perekonomian tersebut dapat di apai se ara serentak dan optimal. $amun, karena usaha!usaha untuk men apai sasaran! sasaran tersebut dapat menimbulkan dampak yang kontradikti), sangat sulit untuk men apai semua sasaran dengan serempak san optimal. Menyadari adanya hal yang bertolak belakang tersebut, otoritas moneter biasanya harus memilih berbagai alternati) yang memungkinkan dan menguntungkan. 0lternati) pertama adalah memilih salah satu sasaran untuk di apai se ara optimal dan mengabaikan sasaran lainnya. 0lternati) kedua adalah mengupayakan untuk men apai semua target dengan resiko tidak ada satupun yang ter apai se ara optimal. 0lternati) ini dipilih dengan alasan karena semua indikator yang menjadi target kebijakan

14

ekonomi itu sama pentingnya. Betapa pentingnya semua target itu membuat kebijakan moneter yang diambil oleh suatu negara bukanlah sebuah langkah mudah. $amun, tujuan Bank Indonesia telah bersi)at tunggal, yaitu menjaga kestabilan harga atau in)lasi. +. In#ikator !ebi,akan Moneter *i dalam proses pen apaian sasaran kebijakan moneter, sering dihadapkan dengan gejolak perkembangan perekonomian yang menghambat sasaran yang ditetapkan. 'ehubungan dengan itu, diperlukan indikator %sasaran antara& yang dapat memberi petunjuk apakah perkembangan moneter tetap terarah pada usaha pen apaian sasaran akhir yang ditetapkan atau tidak. Indikator tersebut umumnya dua hal, yakni suku bunga dan atau uang beredar. *engan demikian, kedua "ariabel tersebut mempunyai dua )ungsi, yakni sebagai sasaran menengah dan indikator. 1. @ingkat 'uku Bunga 5ebijakan moneter yang menggunakan suku bunga sebagai sasaran antara akan menetapkan tingkat suku bunga yang ideal untuk mendorong kegiatan in"estasi. 0pabila suku bunga menunjukkan kenaikan melampaui angka yang ditetapkan, bank sentral akan segera melakukan ekspansi moneter agar suku bunga turun sampai pada tingkat yang ditetapkan tersebut, dan begitu sebaliknya. 3. Cang Beredar &Monetar 1ggregate' 5ebijakan moneter yang menggunakan monetar aggregate atau uang beredar sebagai sasaran menengah mempunyai dampak positi) berupa tingkat harga yang stabil. 0pabila terjadi gejolak dalam jumlah besaran moneter, yaitu melebihi atau kurang dari jumlah yang ditetapkan, bank sentral akan melakukan kontraksi atau ekspansi moneter sedemikian rupa sehingga besaran moneter akan tetap pada suatu jumlah yang ditetapkan. %0ulia (ohan, 344>& -. Instrumen !ebi,akan Moneter

15

*i dalam pelaksanaan kebijakan moneter, bank sentral biasanya menggunakan berbagai piranti sebagai instrumen dalam men apai sasaran. 'e ara umum, instrumen yang biasa digunakan dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni instrumen langsung dan instrumen tidak langsung.13 1. Instrumen =angsung *isebut sebagai instrumen langsung karena otoritas moneter dapat se ara langsung menggunakan instrumen tersebut ketika dibutuhkan, ini juga disebut kebijakan moneter yang bersi)at kualitati), diantaranya adalah a. (enetapan 'uku Bunga (enetapan suku bunga merupakan salah satu ara yang dapat dilakukan bank sentral dalam rangka kebijakan moneter. @eknisnya, bank sentral menetapkan tingkat suku bunga, baik suku bunga simpanan maupun suku bunga pinjaman. *engan penetapan suku bunga ini, bank sentral dapat melakukan ekspansi dan kontraksi moneter sesuai kebutuhan. 0kan tetapi, dengan makin mengglobalnya perekonomian dunia, penetapan suku bunga makin hari makin tidak e))ekti). =agi pula, e)ekti"itas penetapan suku bunga akan sangat tergantung pada penegakan aturan dari pihak regulator, dalam hal ini bank sentral. *i masa lalu, Indonesia pernah menggunakan instrumen ini sebagai salah satu langkah dalam kebijakan moneternya. $amun, kini sudah tidak lagi. Besaran suku bunga, baik simpanan maupun pinjaman, dilepas ke mekanisme pasar. b. (agu 5redit 'elain menetapkan suku bunga, bank sentral juga dapat menjaga likuiditas di pasar dengan menetapkan besaran maksimum kredit perbankan yang dapat disalurkan, yang la<im disebut sebagai pagu kredit. Berapa maksimum bank menyalurkan kreditnya diatur oleh otoritas moneter. *engan pembatasan kredit ini, jumlah uang beredar dapat dikendalikan. (agu kredit inilah yang dinaikturunkan sesuai kebutuhan.
Rahmat +idayat. Pasar Keuangan dan $embaga Keuangan Bank dan Bukan Bank. %1akarta2 Raja Ara)indo (ersada. 3443&. +al. 13/
13

1-

.

5redit =angsung (ada era prakrisis kita mengenal apa yang disebut dengan kredit likuiditas di mana Bank Indonesia memberikan kredit untuk keperluan proiritas tertentu. Misalnya terkait dengan program atau proyek tertentu yang tengah digalakkan oleh pemerintah. 5redit langsung ini merupakan salah satu bentuk instrumen langsung yang dapat dikendalikan bank sentral. $amun, kini instrumen langsung ini tidak lagi digunakan karena dianggap tidak e)ekti) dan sangat mahal.

d.

Moral 'uasion 'elain instrumen diatas, bank sentral juga dapat melakukan inbauan moral. Instrumen ini tidak menuntut bank umum untuk menaatinya. Biasanya imbauan moral merupakan pernyataan bank sentral %misalnya oleh Aubernur Bank Indonesia& yang bersi)at mengarahkan atau memberi in)ormasi yang lebih bersi)at makro untuk dijadikan masukan bagi bank!bank umum dalam pengelolaan asset dan ke#ajibannya.

3.

Instrumen @idak =angsung *isebut instrumen tidak langsung karena instrumen tidak se ara langsung

mempengaruhi uang beredar. 0kan tetapi, melalui instrumen inilah, pada akhirnya jumlah uang beredar dapat dikendalikan, atau disebut kebijakan moneter yang bersi)at kuantitati), diantaranya adalah 2 a. :adangan Oajib Minimum :adangan #ajib minimum adalah ketentuan bank sentral yang me#ajibkan bank!bank untuk memelihara sejumlah alat!alat likuid &reser!e' sebesar persentase tertentu dari ke#ajiban lan arnya. 'emakin ke il persentase tersebut semakin besar kemampuan bank meman)aatkan reser!e! nya untuk memberikan pinjaman dalam jumlah yang lebih besar. 'ebaliknya semakin besar persentase semakin berkurang kemampuan bank untuk memberikan pinjaman.

1/

Memberikan adangan ini bisa dijaga dalam bentuk kas atau dalam bentuk rekening giro di bank sentral. Biasanya adangan dibedakan dalam dua bentuk yakni adangan primer dan adangan sekunder. 8ang dimaksud dengan adangan #ajib minimum lebih menga u kepada adangan primer. 'ementara itu, adangan sekunder merupakan tambahan, biasanya terdiri atas surat!surat berharga. Boediono mengatakan persentase adangan #ajib minimum mempengaruhi daya ekspansi kredit. 1ika bank sentral menurunkannya maka daya ekspansi kredit bank umum akan meningkat, sehingga jumlah uang beredar bertambah. 'ebaliknya, jika persentasenya dinaikkan maka daya ekspansi kredit bank umum menurun dan jumlah uang beredar juga berkurang.1. b. ;asilitas *iskonto ;asilitas diskonto adalah kebijakan moneter dalam mempengaruhi jumlah uang beredar melalui pengaturan suku bunga pemberian kredit bank sentral kepada bank!bank. 0pabila bank sentral menetapkan tingkat diskonto lebih tinggi, bank!bank akan mengurangi permintaan kredit dari bank sentral yang pada gilirannya akan mengurangi kemampuan bank!bank memberikan pinjaman sehingga jumlah uang beredar menurun. 'ebaliknya, apabila bank sentral menetapkan diskonto lebih rendah bank!bank akan meningkatkan permintaan kredit ke bank sentral untuk disalurkan lebih lanjut berupa pemberian pinjaman, sehingga jumlah uang beredar meningkat. . Dperasi (asar @erbuka Dperasi (asar @erbuka adalah kegiatan bank sentral melakukan jual beli surat!surat berharga jangka pendek dalam rangka mengatur jumlah uang beredar atau suku bunga jangka pendek. *i Indonesia, salah satu sekuritas yang sering digunakan Bank Indonesia untuk mengendalikan jumlah uang beredar adalah 'erti)ikat Bank Indonesia %'BI& yang dikeluarkan BI. 5epada setiap pemilik 'BI Bank Indonesia memberikan balas jasa berupa pendapatan bunga.

1.

Boediono. Ekonomi Moneter. %8ogyakarta2 B(;9. 3444& +al. >4

1>

1ika bank sentral bermaksud mengurangi jumlah uang yang beredar, bank sentral akan menjual surat!surat berharga kepada bank!bank agar reser!e bank!bank berkurang sehingga kemampuan bank!bank memberikan pinjaman menurun. @indakan ini disebut kontraksi moneter. 'ebaliknya, untuk menambah jumlah uang beredar, bank sentral akan membeli surat!surat berharga untuk meningkatkan kemampuan bank!bank memberikan pinjaman sehingga jumlah uang beredar meningkat. (embelian atau penjualan surat! surat berharga tersebut dapat pula dilakukan oleh bank sentral dariIkepada masyarakat agar langsung dapat menambahImengurangi jumlah uang beredar. .. !ebi,akan Moneter *ang #iambil Pemerintah In#onesia @irani menjelaskan bah#a Bank Indonesia %BI& mengeluarkan empat paket kebijakan. +al ini dilakukan untuk memperkuat stabilitas moneter di tengah bergejolaknya nilai tukar rupiah seperti yang terjadi sekarang. 'esuai kurs re)erensi 1akarta Interbank 'pot *ollar Rate %1I'*DR& BI, nilai tukar rupiah turun 5. poin ke le"el RpRp14.>4>IC'P dari posisi kemarin sebesar Rp14./95IC'P. 'epanjang sepekan ini, rupiah telah tergerus 45- poin.14 (ertama, BI mengeluarkan instrumen serti)ikan deposito Bank Indonesia %'*BI&. 'urat berharga ini bertenor .!9 bulan. Instrumen ini dapat diperdagangkan antar bank. 0kan tetapi, '*BI ini tidak bisa diperdagangkan kepada pihak asing. Modelnya adalah lelang. Ini perangkat alat likuid. Ini untuk memperlan ar instrumen antar bank. Cntuk memperkuat likuiditas antar bank. Bisa dipindahtangankan kapan saja. Instrumen ini melengkapi re"erse repo dan 'BI yang masing!masing instrumen itu punya iri khas masing!masing. 5edua, BI memperluar jangka #aktu term deposit %@*& Qalas menjadi 1 hari!13 bulan. 'ebelumnya, @* "alas bertenor /,14 dan .4 hari. 5etiga, instrumen res#ap. Instrumen ini berkaitan dengan transaksi deri"ati) bank terkait dengan pada nasabah bank atau pihak terkait. 'elama ini, transaksi deri"ati) bank tidak boleh menanggung risiko transaksi deri"ati) sendiri.
9d#in @irani. Kebijakan Moneter BI. http2II###.metrot"ne#s. omImetrone#sIreadI341.I4>I3.I3I1/->-9IBI!5eluarkan!5!5ebijakan! Moneter. *iakses tanggal 14 1anuari 3414
14

19

Dleh karena itu, bank harus membagi risiko kepada bank lain. 0kan tetapi, bank sulit mendapatkan bank rekanannya % ounter party& karena kurang dalamnya pasar keuangan dalam negeri. 'ehingga, bank dapat datang ke BI dalam lelang ), s#ap. :ontohnya, pemegang saham 0 melakukan instrumen deri"ati) di bank tersebut. Dleh karena tidak boleh menanggung risiko sendiri, bank 0 melelangnya kepada bank B atau :. 5ini, bank 0 bisa langsung datang ke BI dalam lelang s#ap. 5eempat, BI melakukan perluasan underlying pembelian "alas bagi eksportir berupa dokumen penjualan hasil ekspor. 1angka #aktu underlying itu maksimal - bulan dan batas maksimum pembelian "alas C'P344 juta. 'elama ini eksportir enggan menukarkan "alas hasil ekspornya karena kha#atir mendapatkannya kembali. Dleh karena itu, BI menjamin ketersediaan "alas bagi eksportir. :aranya adalah surat penjualan "alas eksportir dijadikan underlying bila membutuhkan "alas dikemudian hari. Cnderlying itu dapat digunakan lebih dari satu kali. 'elama ini hanya bisa dipake sekali. 'ekarang bisa lebih dari sekali karena kita tak mau eksportir yang butuh "alas karena masalah underlying nabrak "alas dimana!mana. Bank Indonesia merelaksasi peraturan BI $o.1.I/I(BII3411 tentang (injaman =uar $egeri Bank bah#a Bank #ajib memenuhi ketentuan pembatasan Ctang =uar $egeri %C=$& jangka pendek sebesar .4K dari modal. Bank sentral menambah jenis penge ualian C=$ berupa giro milik bukan penduduk yang menampung dana hasil di"estasi. /. Dam"ak !ebi,akan Moneter *ampak kebijakan moneter dapat dilihat pada jangka pendek dan jangka menengah. (embedaan ini sangat diperlukan untuk mengetahui pemahaman yang benar tentang apa yang dapat dilakukan oleh kebijakan moneter. (ada kondisi jangka pendek, pergerakan tingkat harga dan output terlihat sangat kompleks dibandingkan pada kondisi jangka menengahIpanjang. (ohan menjelaskan dampak kebijakan moneter dibagi kedalam dua kelompok, yaitu215
0ulia (ohan. Potret Kebijakan Moneter Indonesia, :etakan (ertama %1akarta2 (@. Raja Ara)indo. 344>& +al. -9
15

34

1& 1angka menengah atau panjang

@eori moneter memberikan penjelasan mengenai hubungan antara in)lasi, pertumbuhan output dan pertumbuhan uang. 9kspansi moneter akan meningkatkan pertumbuhan output dan kemudian meningkatkan tingkat harga umum. 'e ara rata!rata, tingkat in)lasi akan sama dengan kelebihan ekspansi moneter atas biaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan potensial dalam perekonomian. (ada jangka menengah tidak terdapat trade o)) bah#a otoritas dapat mengeksploitasi untuk meningkatkan output pada tingkat in)lasi yang tinggi. (ernyataan tersebut berdasarkan dua alasan, yaitu %1& pada jangka pendek para pelaku ekonomi belajar dari kesalahan yang telah dibuat di masa lalu dan mengakhirinya dengan prediksi yang baik tentang bagaimana perekonomian bekerjaB %3& selanjutnya harga dan upah menjadi )leksibel dan diikuti oleh pasar barang dan pasar tenaga kerja yang sempurna. +al tersebut berimplikasi bah#a pada jangka menengah in)lasi dianggap sebagai )enomena moneter, otoritas moneter tidak bisa menggerakkan perekonomian melalui in)lasi yang tinggi sehingga in)lasi yang tinggi pada akhirnya akan memperburuk perekonomian.
3& 1angka pendek

(ada pembahasan mengenai dampak kebijakan moneter dalam jangka pendek mun ul adanya kekompleksitasan. 'e ara umum, jika harga dan upah sangat )leksibel, maka pasar barang dan pasar tenaga kerja akan sempurna, setiap agen ekonomi akan memiliki in)ormasi penuh tentang kondisi perekonomian dan kebijakan yang akan diterapkan oleh otoritas moneter. (ada kondisi ini, baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek kebijakan moneter hanya akan mempengaruhi harga tapi perekonomian riil tidak terimbas %money just a "eil&. 0liran pemikiran ekonomi yang memper ayai bah#a harga dan upah sangat )leksibel pada jangka pendek adalah berdasarkan adanya missper eption dari masyarakat. (ada saat masyarakat membuat ekspektasi berdasarkan seluruh in)ormasi yang tersedia, maka kebijakan moneter akan

31

mempunyai e)ek riil hanya jika kebijakan moneter tidak diantisipasi. 5ebijakan moneter yang tidak diantisipasi akan menimbulkan missper eption tentang perubahan harga sebagai perubahan pada harga relati). (ada jangka pendek tidaklah men ukupi untuk melakukan penyesuaian, namun ketika masyarakat mulai belajar dan memperbaiki ekspektasinya sepanjang #aktu, maka harga akan menyesuaikan se ara sempurna dan output akan berada pada keseimbangan ketika jangka menengah. (ada sisi lain, jika kebijakan moneter diantisipasi se ara sempurna oleh masyarakat, maka agen akan menggunakan in)ormasi yang dimiliki dalam perhitungan dan dalam membuat keputusan ekonomi. 'ehingga kebijakan moneter akan se ara penuh dan epat menggerakkan harga tanpa memiliki dampak jangka pendek Implikasi kebijakan dari kondisi di atas adalah2 %1& hanya kebijakan moneter yang tidak sistematik yang mempunyai e)ek jangka pendek terhadap output, %3& kebijakan yang sistematik atau diantisipasi oleh masyarakat hanya akan mempengaruhi harga dan tidak mempengaruhi output. 'ehingga kebijakan moneter yang bersi)at 6rules7 tidak akan mempunyai e)ek jangka pendek terhadap perkembangan output. Realitas yang ada di dunia nyata adalah seringkali terjadi imper)e t in)ormation sehingga harga dan upah tidak )leksibel penuh %nominal rigidities&. (ada kondisi terjadi kekakuan harga dan upah dan diikuti kebijakan moneter yang sistematik maupun tidak sistematik, maka kebijakan moneter memiliki e)ek temporer terhadap output. 'ehingga, pilihan kebijakan dari otoritas moneter untuk jangka pendek dapat berupa target harga %in)lasi& maupun output. terhadap output.

33

BAB III PENU)UP A. !esim"ulan 5ebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah yang menyangkut tentang pengaturan jumlah uang yang beredar dan pena#aran uang pada suatu negara. @erdapat dua jenis kebijakan moneter, yaitu kebijakan moneter ekspansi) %easy moneter poli y& dan kebijakan moneter konstrakti) %tight moneter poli y&. *alam penerapan kebijakan moneter, pemerintah memakai beberapa instrumen antara lain politik diskonto, politik ash ratio, politik kredit selekti), politik pasar terbuka, politik saneering, re"aluasi, dan de"aluasi. @ujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi suatu negara. *alam pelaksanaannya, Bank Indonesia bersama pemerintah membuat keputusan dengan menggunakan instrumen kebijakan moneter dalam mengatasi masalah perekonomian yang ada di Indonesia. 'emua itu diupayakan agar ter apainya stabilisasi ekonomi, antara lain kesempatan kerja, kestabilan harga, dan nera a pembayaran Internasional. B. Saran Indonesia mengalami krisis ekonomi karena mekanisme perekonomian yang dilakukan oleh pemerintah yang terlalu memaksakan pinjaman terhadap luar negri.sehingga terjadinya in)lasi yang mengakibatkan turunnya nilai tukar rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing. Dleh karena itu, penulis menyarankan pemerintah untuk memberlakukan I mengubah semua tatanan perekonomian di Indonesia agar perekonomian di Indonesia dapat pulih I masyarakat Indonesia dapat kembali sejahtera.

3.

DA0)AR PUS)A!A Boediono. 3444. Ekonomi Moneter. 8ogyakarta2 B(;9. *us#ara, 0hmad. 3445. Bank Sentral dan Kebijakan Moneter. 1akarta2 Raja#ali (ress. 9d#in @irani. Kebijakan Moneter BI. http2II###.metrot"ne#s. omImetrone#sIreadI341.I4>I3.I3I1/->-9IBI! 5eluarkan!4!5ebijakan!Moneter. *iakses tanggal 14 1anuari 3414 +idayat, Rahmat. 3443. Pasar Keuangan dan $embaga Keuangan Bank dan Bukan Bank. 1akarta2 Raja Ara)indo (ersada. Indra#ati, 8uli. 3443. Interaksi Kebijakan 0iskal dan Moneter di Indonesia. Malang2 Bayumedia. 5asmir. 344>. Bank dan $embaga Keuangan $ainn a. 1akarta2 Raja Ara)indo (ersada. Manurung, Mandala. 3444. Uang% Perbankan% dan Ekonomi Moneter &Kajian Kontekstual Indonesia'. 1akarta2 9rlangga. $opirin. 3444. Ekonomi Moneter. Bandung2 Re)ika 0ditama. (ohan, 0ulia. 3443. Kerangka Kebijakan Moneter dan Implikasin a di Indonesia. 1akarta2 Raja Ara)indo (ersada. . 344>. Potret Kebijakan Moneter Indonesia, 2etakan Pertama. 1akarta2 (@. Raja Ara)indo. (ratomo, 0gung. 344-. Uang dan Perbankan Edisi Kedua. 1akarta2 9rlangga. @ambunan, @ulus. 3443. Pengantar Ilmu Ekonomi. 1akarta2 Raja#ali (ress. @aylor, 1ohn. 1999. (he )ole of E*change )ate in Monetar Polic )ules. :hi ago2 Cni"ersity o) :hi ago (ress.

34

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close