PENDAHULUAN
Bahan dasar utama dalam pembuatan pulp dan ker
tas adalah cellulosa, cellulosa banyak terdapat pada
kayu dan jenis rumput-rumputan.
Rumus molekul cellulosa adalah (
c6H10o5
) yang
ban~
un molekulnya dapat digambarkan seperti di bawah
0
0
01{
..
0
C.th.ml
~OM
Gambar 1. _ Rumus Bangun Molekul Cellulosa.
aellulosa adalah oersifat poly molekules dan umumnya
makin panjang ikatan rantainya, makin kuat seratnya
dan makin tahan terhadap pengaruh degedrasi karena panas dan biologis.
Pada umumnya cellulosa dapat dibagi menjadi tiga
nis yaitu
j~
.
1. Alpa Cellulosa.
Yaitu Cellulosa yang tidak larut dalam larutan
NaOH 17 ,.5 % pada suhu 20°C dan mempunyai dera jat polimerisasi lebih besar dari 50.
2~
Beta Cellulosa.
2.
Yaitu Cellulosa yang rantainya pendek, larut
d~
lam NaOH 17,?% dan akan mengendap kembali jika
diasamkan. Mempunyai derajat polimerisasi antara 10 -50.
3. Gamma Cellulosa.
Yaitu Cellulosa yang rantainya pendek, larut
d~
lam NaoH 17,5% dan tidak mengendap bila diasam
kan. fvlempunyai derajat polymerisasi lebih kecil
dari 10.
Yang dibutuhkan dalam pembuatan kertas adalah Alpa Cellulosa, dengan menambahkan sedikit soda kaostik ( NaoH ) Beta .dan gamma. dapat dipisahkan.
Kadar air didalam Cellulosa mempunyai pengaruh besar
terhadap sifat fisik serat, dengan kenaikan moisture
Content, maka tegangan tarik akan naik dan juga
pla~
ticitynya bertambah.
Pada umumnya untuk mendapatkan serat untuk pembuatan pulp dari bahan baku dikenal tiga cara
1.
Cara Mekanis
2.
Cara Kimia
3.
Cara Semikirnia.
Serat dari hasil proses di atas tidak dapat dipakai
langsung untuk
pembua~an
kertas, karena masih mempu-
nyai sifat-sifat fisik yang rendah, licin dan kaku.
Untuk memperbaiki sifat-sifat fisik serat tersebut ,
3.
maka perlu
pengolz~han
lebih lanjut yaitu beating dan
refining.
Hasil dari kedua proses tersebut akan menambah fleks!
belitas, strength, Smoot ness (kelicinan), hardness ,
kekuatan sobek dan memperbaiki ikatan antar serat pada ke:-tas.
Fungsi yang demikian inilah, maka diperlukan OE
timalisasi proses dengan membatasi variable-variableyang mempengaruhi kondisi proses.
Salah satu variable yang mempengaruhi dalam proses
b~
ating dan refining adalah consistensy, disamping kece
patan, tekanan,, temperatur dan lain-lain.
Harga consistensy dalam proses perlu diukur dan dike£
dalikan sesuai dengan yang dikehendaki oleh standart
alat.
Pengukuran consistensy dalam industri pulp dan kertas
adalah hal yang rumit dan kompleks. Disamping sistim
sendiri kontinue, Cellulosa merupakan suspensi yang tidak tunduk pada hukum newton (Non Newtonnian)
yang
tidak dapat dikatagorikan dalam Hidraulik properties.
Hingga sekarang belum ada alat yang praktis yang memberikan pengukuran secara kontinue dari consistensy dengan tepat.
Dan alat-alat yang ada dalam pembahasan berikut hanya
pendekatan empiris dengan menentukan hubungan antara-
4.
Karakteristik Cellulosa dan consistensy, yang kemudian mengendalikan harga consistensy
te~ap
pada
harga
yang dikehendaki.
Dalam Tugas Akhir I ini pembahasan, hanya di batasi pada teori pengendalian dan applikasinya pada
sistim pengendalian consistensy, yang disajikan dalam
beberapa bab.
Bab II. Sistim pengendalian umpan-balik, :nembahas seca
ra umurn sistim pengendalian umpan-balik, yang merupakan prinsip dasar sistirn pengendalian consistensy danbeberapa pengertian tentang kriteria performance untuk
mendapa~kan
pengendalian umpan balik yang baik.
Bab III. Element sistim pengendalian umpan-balik. mem
bahas masing-masing element sistim pengendalian umpa£
balik yang kebanyakan dipakai dalam pengendalian proses-proses industri : Seperti : transmitter, transmisi line, controller dan control valve.
Bab IV. Sistim pengendalian consistensy, yang merupakan inti dari isi buku ini yang rnenyajikan pernbahasan
tentang pengertian consistensy, macam-macam pengendalian consistensy dan fungsi transfer sistim pengendalian consistensy.