TGS SIM

Published on January 2017 | Categories: Documents | Downloads: 67 | Comments: 0 | Views: 516
of 17
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content


SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI

Pendahuluan

Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat
TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan
data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data
(misalnya pelanggan)adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi
sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS
adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi
yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi
manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

Dibandingkan dengan sistem informasi yang lain TPS memang lebih
dibutuhkan perusahaan karena berfungsi merekam semua aktiva yang ada di dalam
perusahaan dan berbagai kejadian yang ada di dalamnya. TPS dapat
diselenggarakan secara manual dan komputerisasi. Namun dalam era sekarang ini
tidak mungkin sebuah perusahaan tidak menggunakan komputer untuk mengolah
data. Bila dijalankan dengan baik maka TPS akan memberikan manfaat besar bagi
perusahaan.


Contoh: Sebuah perusahaan jasa listrik daerah ( PLD ). Setiap bulan para
pelanggan dikirimi tagihan pemakaian listrik masing – masing. Seorang pelanggan
dapat membayarnya melalui berbagai cara yaitu melalui kantor – kantor PLD (
tidak harus kantor cabang tempat ia mendaftar ), melalui ATM, internet banking,
sms banking yang sudah banyak disediakan para operator seluler.



Sistem pemrosesan transaksi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan,
orgsnisasi, instansi pemerintah, atau institusi apapun untuk mengolah data – data
induk dan transaksi. Bila perusahaan dapat membangun sistem pemrosesan
transaksi dengan baik, maka perusahaan juga dapat memanfaatkanya dengan baik
juga.

TPS memeiliki karakteristik yaitu :
• TPS berfungsi mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatat meliputi data
induk dan data transaksi. Data induk adalah data yang lengkap dan dapat berdiri
sendiri, misalnya data pegawai, dat barang dagangan dan data pelanggan. Data
transaksi adalah data yang digunakan untuk mencatat transaksi. Transaksi dalah
berbagai perubahan atau peristiwa yang terjadi di perusahaan.

• TPS digunakan oleh para pemakai akhir ( end user ), yang terdiri dari operator (
misalnya kasir, teller bank dan resepsionis hotel ) atau para manajer pelaksana.

• TPS menyajikan informasi atau laporan yang bersifat baku atu standar tidak
mengandung banyak variasi. Contoh : kasir hanya menyediakan nota penjualan
yang terdiri dari secarik kertas, begitu juga dengan informasi yang dihasilkan oleh
ATM.

• TPS diperlukan hampir setiap hari , karena dalam suatu perusahaan transaksi
selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat.

• TPS berguna untuk pembuatan keputusan yang terstruktur. keputusan yang
terstruktur adalah keputusan yang timbul karena masalah yang sudah jelas dan
jalan keluar juga jelas. Contoh: penjualan tiket pesawat, pelayanan bank melalui
ATM, pencatatan tagihan telepon.

• TPS memerlukan perangkat input dan output yang sangat bervariasi mulai dari
komputer, mesin ATM, telpon dan perankat lain yang dalam masa depan akan
semakin bervariasi dan mudah digunakan.




Teknik pengolahan data yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu:
- Batch processing : data yang diperoleh dari sumber data biasanya
dikumpulkan atau ditumpuk, lalu diproses pada waktu-waktu tertentu,
misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00,
kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17.00
- Online processing : data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses
pada saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk
menunggu giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat
melakukan transaksi online di depan teller bank.
- Real-time processing : pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu
sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang
fatal. Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.
- Inline processing : biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu
kombinasi antara batch-processing dan online-processing. Misalnya
pengolahan transaksi di supermarket, dimana transaksi penjualan melalui
POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih
lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam

1.1 MODEL SISTEM INFORMASI AKUTANSI
Sistem informasi akuntansi menganalisis bagaimana kejadian yang
mempengaruhi suatu organisasi dicatat, diringkas, dan dilaporkan. Sistem
informasi akuntansi dicatat dengan menggunakan sumber daya manusia dan
sumber daya komputer.
Sistem informasi akuntansi digunakan dalam berbagai bentuk organisasi,
meliputi perusahaan perorangan, kemitraan, perseroan terbatas, yayasan nirlaba,
atau rumah tangga. Kejadian yang mempengaruhi organisasi apa pun merupakan
akibat dari interaksi dengan lingkungannya, yang mencakup entitas ekonomi,
sosial, politik, dan peraturan.


Sistem informasi akuntansi membahas tentang berbagai peristiwa yang
mempengaruhi suatu perusahaan. Peristiwa-peristiwa ini diakui dan dicatat oleh
suatu sistem yang di dalamnya terdapat sumber daya manusia dan sumber daya
teknologi informasi, khususnya komputer. Kemudian dioleh dengan menggunakan
berbagai metode akuntansi dan disajikan sebagai laporan yang nantinya digunakan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Kebanyakan perusahaan menggunakan
sistem informasi berbasis komputer yang mengandalkan pengolahan manual
maupun komputerisasian.

Sistem akuntansi keuangan merupakan sistem informasi akuntansi dalam
ruang lingkup yang terbatas. Sistem-sistem yang terdapat dalam sistem akuntansi
keuangan ini harus mematuhi Prinsip-prinsip Akuntansi Berterima Umum
(PABU). Sistem akuntansi keuangan yang di dalamnya terdapat proses penjurnalan
dan posting merupakan sistem pengolahan transaksi. Lebih lanjut lagi, sistem
informasi akuntansi juga menghasilkan berbagai laporan untuk tujuan interen
manajemen.


Sistem informasi akuntansi adalah penerapan dari teori umum informasi
untuk masalah-masalah operasi ekonomi yang efisien. Sistem informasi akuntansi
merupakan sistem formal. Sistem informasi akuntansi sangat berguna bagi
perusahaan atau pengguna datanya. Sistem sumber daya manusia dan komputer
mencatat, memproses, dan melaporkan kejadian dari lingkungan organisasi.
Semua sistem informasi akuntansi mencatat, memproses, dan melaporkan
kejadian dengan menggunakan metode akuntansi untuk mencapai sasaran
akuntansi. Sasaran tersebut menentukan ruang lingkup sistem, yang selanjutnya
menentukan sifat dasar kejadian dan metode akuntansi.


PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data adalah suatu kegiatan memanipulasi atau mentransformasi
simbol-simbolseperti angka atau abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya

1. Pengumpulan data

Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa lingkungan, tiap
tindakandijelaskan oleh catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan
elemen lingkungan, maka disebuttransaksi, karena itu timbullah istilah
pengolahan transaski. Sistem pengolahan datamengumpulkan data yang
menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan. Dan transaksilingkungan
perusahaan.

2. Manipulasi data,( data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi
informasi) yang terdiridari :

a. Pengklasifikasian: elemen – elemen data tertentu dalam catatan
digunakan sebagia kode.Dibidang komputer, Kode adalah satu atau
beberapa karakter yang digunakan untukmengidentifikasikan dan
mengelompokkan catatan,mis: Nomor pegawai dll

b. Pengurutan: catatan – catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan
kode atauelemen data lain. Misalnya File catatan gaji disusun sehinggan
semua cattaan untuk tiappegawai terkumpul menjadi satu.

c. Penghitungan: Operasi artimatika dan logika dilaksanakan pada elemen –
elemen datauntuk menghasilkan elemen – elemen data tambahan.Dalam
sisem gaji misalnya upah perjam dikalikan dengan jam kerja untuk
menghasilkan pendapatan kotor.

d. Pengikhtisaran: Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis, atau
disarikan, menjadibentuk total, sub total , rata – rata dan seterusnya.


3. Penyimpanan data

4. Penyiapan dokumen


Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh Sistem Informasi
Akuntansi(SIA) yangmengumpulkan menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah
data tersebutmenjadi informasi, sertamenyediakan informasi bagi pemakai di
dalam maupun diluar perusahaan.




Gambar diatas adalah suatu model SIA. Elemen input, transformasi dan
output dari sistem fisiskperusahaan berada pada bagian bawah. Data dikumpulkan
dari seluruh sistem fisik dan lingkungan,lalu dimasukkan ke dalam database.
Perangkat lunak data mengubah data menjadi informasi untukmanajemen
perusahaan serta untuk perorangan dan organisasi di lingkungan perusahaan.
Arus informasi kelingkungan penting untuk dipahami. SIA adalah satu –
satunya CBIS yangbertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar
perusahaan. SIA bertanggung jawabuntuk menyediakan informasi bagi tiap elemen
lingkungan kecuali pesaing.

1.1. EVOLUSI MODEL SISTEM INFORMASI
Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili
oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah
karena adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang
menarik dalam evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan
segera digantikan oleh teknik yang lebih baru.

Adapun Model-model Evolusi Sistem Informasi:
1) Model proses manual
Model proses manual adalah bentuk sistem akuntansi yang paling tua dan
paling tradisional. Sistem manual terdiri dari berbagai kegiatan ,sumber daya
dan personal fisik yang merupakan ciri banyak proses bisnis. Ini meliputi
berbagai pekerjaan seperti pencatatan pesanan, pengadaan bahan baku,
produksi barang untuk dijual, pengiriman barang ke pelanggan, serta
penempatan pesanan ke pemasok.



2) Model sistem file datar

Model file datar (file flat model) menjelaskan sebuah lingkungan dengan
file data yang tidak saling berhubungan dengan file lainnya. Para pengguna
akhir dalam lingkungan ini memiliki sendiri file datanya sebagai ganti
berbagi dengan para pengguna lainnya. Jadi, pemprosesan data dilakukan
oleh aplikasi yang berdiri sendiri dan bukan melalui sistem terintegrasi.



3) Model sistem basis data
Model basis data menggambarkan pemusatkan data perusahaan ke dalam
satu basis data bersama yang dibagi bersama dengan semua pengguna.
Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui system manajemen basis
data (database management system-DBMS). DBMS adalah peranti lunak
system khusus yang di program untuk mengetahui elemen data mana yang
penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya. Program dari pengguna
akan mengirim permintaan data ke DBMS, yang akan menvalidasi serta
mengotorisasi akses ke basis data berdasarkan tingkat otoritas pengguna.
Jika pengguna meminta data yang tidak sesuai dengan hak aksesnya,
permintaan itu akan ditolak.



4) Model sistem REA

REA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan resources
(sumber daya), events (kegiatan), dan agents (pelaku) perusahaan yang
sangat penting, dan hubungan diantaranya. Dari tempat penyimpanan ini,
tampilan pengguna dapat dibentuk untuk memenuhi kebutuhan semua
pengguna dalam perusahaan. Ketersediaan beberapa tampilan
memungkinkan penggunaan data transaksi secara fleksibel dan
memungkinkan pengembangan system informasi akuntansi yang
mendorong, dan bukan menghambat, integrasi.


5) Model sistem ERP
ERP adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan
mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya
selain itu berbagai hambatan fungsional tradisional dapat diatasi karena
system ini menfasilitasi adanya data bersama di antara semua pengguna di
perusahaan.


2. KARAKTERISTIK SISTEM INFORMAI AKUNTANSI

Ada Beberapa Karakteristik SIA Yakni :

1. Melaksanankan tugas yang diperlukan.

Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakanpengolahan data
atau tidak. Perusahaan diharuskan oleh undang – undang untuk
memeliharacatatan kegiatannya. Elemen – elemen dalam lingkungan seperti
pemerintah,pemegang sahamdan pemilik, serta masyarakat keuangan
menuntut perusahaan agar melakukan pengolahandata. Tetapi bahkan jika
lingkungan tidak memintanya, manjameen perusahaan pastimenerapkan SIA
sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.


2. Berpegang pada prosedur yg relatif standar.

Peraturan dan praktek yang diterima menentukancara pelaksanaan
pengolahan data. Segala jenis organisasi mengolah datnay dengan cara
yangpada dasarnya sama.

3. Menangani data yang rinci.

Karena berbagai catatan pengolahan data dan menjelaskan
kegiatanperusahaan secra rinci, catatan tersebut menyediakan jejak audit.
Jejak audit adalah kronologikegiatan yang dapat ditelusuri dari awal hingga
ke akhir, dan dari akhir ke awal.

4. Terutama berfokus historis.

Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya menjelaskan apa
yangterjadai di masa lampau. Ini terutama terjadi jika pengolahan
berkelompok digunakan.


5. Menyediakan informasi pemecahan masalah.

SIA menghailkan sebagian output informasi bagimanajer perusahaan.
Laporan akuntansi standar seperti laporan rugi laba dan neraca
merupakancontohnya

3. Contoh System Informasi Akutansi

PT Karya Bahana Berlian berdiri tahun 1991. Mereka berkomitmen menjadi
perusahaan desain dan manufaktur tempat duduk mobil satu-satunya di Indonesia.
Dengan jumlah pegawai 329 orang dan dipimpin Presiden Direktur. Perusahaan ini
memproduksi beberapa produk otomotif seat seperti seat assembly, seat cover, PU
foam (cold cure), dan leather trim cover. Saat ini PT Karya Bahana Berlian telah
memiliki tiga jaringan perusahaan yaitu PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, PT
Honda Prospect Motors, dan PT KIA Indonesia Motors.

Arus Transaksi Perusahaan
Pelanggan memesan (order) barang melalui sistem apliksai order penjualan. Order
dapat dibuat oleh pelanggan itu sendiri atau melalui tenaga penjual. Order dapat
tertulis maupun melalui telepon. Sistem order penjualan mengubah order ke dalam
data yang penting untuk mendukung pemrosesan lanjutan terhadap order oleh
sistem aplikasi yang lainnya. Aplikasi order penjualan seringkali mengirimkan
formulir pemberitahuan kepada pelanggan untuk memberitahukan bahwa order
telah diterima dan sedang diproses. Aplikasi order penjualan mengirimkan memo
penagihan ke sistem aplikasi penagihan. Memo ini menyajikan data yang
diperlukan untuk menyiapkan faktur pelanggan untuk barang yang telah dipesan.
Sistem aplikasi penagihan mengirimkan faktur (tagihan) kepada pelanggan untuk
pembayaran. Kemudian bagian penagihan mengirimkan nota faktur kepada sistem
aplikasi piutang dagang. Bagian piutang dagang bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan database pelanggan dan harus memperbaruinya untuk
merefleksikan adanya transaksi ini. Secara periodik sistem aplikasi piutang dagang
mengirimkan laporan kepada pelanggan yang merincikan total jumlah hutang
setiap pelanggan kepada perusahaan. Sistem aplikasi order penjualan mengirimkan
order pengiriman ke gudang. Dokumen ini merincikan pengiriman pemesanan
yang dilakukan pelanggan, termasuk waktu dan kemana barang harus dikirimkan.
Order pelanggan mensyaratkan bahwa order produksi harus dikirimkan ke bagian
produksi jika barang yang di order adalah biasa, tidak terdapat dalam persediaan,
atau jika barang yang dipesan tidak terdapat dalam persediaan.
Setelah barang dikirimkan kepada pelanggan, bagian pengiriman memberikan
rangkapan order pengiriman kepada sistem penagihan untuk mendokumentasikan
pengiriman dan untuk memungkinkan dilakukan proses penagihan. Barang-barang
yang dikirim kepada pelanggan dikirimkan dari gudang ke fungsi pengiriman.
Barang jadi dikirimkan dari sistem produksi ke gudang untuk penyimpanan,
kemudian barang diserahkan atau dikirimkan kepada pelanggan.
Aplikasi penjadwalan produksi mengirim jadwal produksi ke sistem produksi.
Jadwal ini mengesahkan dan mengendalikan sisem produksi. Laporan posisi
produksi dikirimkan ke sistem penjadwalan produksi sehingga jadwal produksi
dapat ditelaah dan direvisi. Sistem produksi mengirimkan permohonan pembelian
kepada aplikasi pembelian. Bahan mentah harus di-order intuk diproduksi. Sistem
aplikasi pembelian bertanggungjawab untuk membuat order kepada
pemasok/penjual. Bagian produksi mengirimkan laporan tenaga kerja ke sistem
penggajian untuk pembayaran upah dan akumulasi biaya produksi. Bagian
pembelian mengirimkan nota penerimaan kepada aplikasi penerimaan. Dokumen
ini meng-otorisasi fungsi penerimaan untuk menyetujui penerimaan dari pemasok.
Pembelian mengirim order pembelian kepada pemasok untuk memesan barang.
Nota pembelian dikirimkan ke sistem aplikasi hutang dagang untuk memulai
proses pembayaran.
Barang dagangan diterima dari pemasok. Lalu pemasok mengirimkan faktur
kepada perusahaan untuk pembayaran. Faktur ini harus disetujui oleh sistem
aplikasi hutang dagang. Bagian penerimaan memberitahukan bagian hutang
dagang bahwa barang yang dipesan telah diterima. Bagian hutang dagang meng-
otorisasi pembayaran kepada pemasok. Nota pembayaran dikirimkan ke sistem
aplikasi untuk diproses.
Karyawan-karyawan menerima pembayaran cek dan dokumen lainnya dari sistem
penggajian. Nota pembayaran karyawan dikirim ke sistem aplikasi akuntansi untuk
diproses.
Para pelanggan mengirimkan penbayaran melalui rekening mereka kepada
perusahaan. Bukti penerimaan kas diproses oleh sistem aplikasi akuntansi. Barang
yang dibeli dikirimkan dari bagian penerimaan ke gudang untuk disimpan.


Struktur organisasi

Alur Proses Produksi







Proses Produksi


















Prosedur Perencanaan Produk Baru







4. PERAN SISTEM INFORMASI AKUTANSI DALAM PEMECAHAN
MASALAH


Peranan Sistem Informasi Akuntansi

Organisasi perusahaan yang besar merupakan suatu hal yang kompleks,
perusahaan mempekerjakan puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang dengan
berbagai macam tugas. Hal ini mengakibatkan banyak sekali pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan. Perusahaan harus mampu untuk
merencanakan, menkoordinasikan, dan mengendalikan seluruh aktivitasnya secara
baik.
Jadi peranan sistem informasi akuntansi adalah untuk memberikan gambaran
kepada pihak ekstern dan intern mengenai informasi keuangan perusahaan serta
seluruh aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi
stardar. Laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan tingkat manajemen
puncak.SIA Menyediakan Database yang kaya yang dapat digunakan dalam
pemecahan masalah. Database menyediakan banyak input bagi subsistem CBIS
lain, terutama Sistem Informasi Manajemen dan DSS.
Pengolahan data merupakan dasar bagi sistem-sistem pemecahan masalah lain.
Langkah pertama dalam menyediakan dukungan komputer bagi pemacahan
masalah untuk manajer adalah dengan menerapkan SIA yang baik.



Penerapan Sistem Informasi Akuntansi:
 Sistem yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan distribusi, perusahaan
yang mendistribusikan produk dan jasanya kepada pelanggan.
 Dalam sistem informasi pembayaran (kepada pemasok) maka data input
adalah semua tagihan dari pemasok diproses dengan cara tertentu sehingga
memberikan informasi berupa tanggal jatuh tempo, besarnya pembayaran,
cara pembayaran, dan lainnya. Sehingga manajemen mampu memutuskan
kebijakan pembayaran yang tepat.
 Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk
baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta
laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan
produk baru tersebut.
 Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan
yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh
diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA
untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Contoh:
Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Menunjang
Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan (Studi kasus pada PT.
Pupuk Kujang (Persero))
Salah satu kegiatan utama dan tujuan perusahaan dalam menunjang kelangsungan
hidupnya adalah memperoleh laba yang dapat dicapai melalui kegiatan penjualan.
Tujuan utama perusahaan tersebut akan dapat dicapai apabila penjualan maksimal
dan berjalan dengan baik. Sistem informasi akuntasi penjualan sangat diperlukan
bagi perusahaan saat ini, untuk menunjang efektivitas pengendalian internal
penjualan perusahaan. Objek penelitian dalam pembahasan skripsi ini adalah
peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam menunjang efektivitas
pengendalian internal penjualan pada PT. Pupuk Kujang (Persero) yang berlokasi
di Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 39 Cikampek, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian
ini adalah Untuk mengetahui peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam
menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan studi
kasus, yaitu suatu metode yang berusaha untuk memberikan gambaran secara
sistematis dan akurat mengenai faktafakta, sifat, dan hubungan antara fenomena
yang diteliti dalam suatu perusahaan. Gambaran yang sistematis diperoleh dengan
cara mengumpulkan, mengklasifikasikan dan menganalisis data, sehingga dapat
ditarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam menunjang efektivitas
pengendalian internal penjualan yang dilakukan di PT Pupuk Kujang (Persero),
diperoleh bahwa sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan perusahaan
sudah memadai. Hal ini dapat dilihat dari pemanfaatan seluruh unsur-unsur sistem
informasi akutansi. Pengendalian internal penjualan yang diterapkan oleh PT
Pupuk Kujang (Persero) sudah memadai. Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya
komponen-komponen pengendalian internal penjualan. Efektivitas pengendalian
internal penjualan, hal tersebut didukung oleh terpenuhinya tujuan pengendalian
internal penjualan.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close