Trauma

Published on November 2016 | Categories: Documents | Downloads: 36 | Comments: 0 | Views: 504
of 21
Download PDF   Embed   Report

Trauma Kapitis

Comments

Content

BAB I PENDAHULUAN Trauma kapitis atau cedera kepala adalah kerusakan otak akibat trauma mekanik yang terjadi langsung saat trauma (primer) maupun tidak langsung, sesaat sesudah trauma (sekunder). Cedera kepala paling sering disebabkan oleh kecelakaan bermotor bermotor. Cedera kepala merupakan salah satu kasus yang paling sering dijumpai di ruang gawat darurat rumah sakit. Suatu rumah sakit yang melayani daerah yang berpenduduk sekitar 25 . orang bisa menerima sampai 5. kasus cedera kepala tiap tahun, ini merupakan ! " dari semua kasus yang datang. #riteria cedera kepala yang digunakan untuk diagnosis, bergantung berat$ ringannya cedera kepala yang terjadi, oleh sebab itu terbagi menjadi % minimal & simple head injury, cedera kepala ringan, cedera kepala sedang, cedera kepala berat. Tatalaksana cedera kepala, harus berdasarkan kriteria diagnosis, yang terdiri dari terapi medikamentosa dan non$medikamentosa.

!

BAB II TINJAUAN PUSTAKA T'()*( #(+,T,S Trauma kapitis atau cedera kepala adalah kerusakan otak akibat trauma mekanik yang terjadi langsung saat trauma (primer) maupun tidak langsung, sesaat sesudah trauma (sekunder). Tulang tengkorak yang tebal dan keras membantu melindungi otak. Tetapi meskipun memiliki helm alami, otak sangat peka terhadap berbagai jenis cedera. -tak bisa terluka meskipun tidak terdapat luka yang menembus tengkorak. Cedera kepala paling sering disebabkan oleh kecelakaan bermotor bermotor sering dihubungkan dengan konsumsi alkohol yang berlebihan.

2

Patofisiologi Trauma secara langsung akan menyebabkan cedera yang disebut lesi primer. .esi primer ini dapat dijumpai pada kulit dan jaringan subkutan, tulang tengkorak, jaringan otak, sara/ otak maupun pembuluh$pembuluh darah di dalam dan di sekitar otak. +ada tulang tengkorak dapat terjadi /raktur linier (01 " dari /raktur tengkorak), /raktur impresi maupun per/orasi. 2raktur linier pada daerah temporal dapat merobek atau menimbulkan aneurisma pada arteria meningea media dan cabang$cabangnya3 pada dasar tengkorak dapat merobek atau menimbulkan aneurisma a. karotis interna dan terjadi perdarahan lewat hidung, mulut dan telinga. 2raktur yang mengenai lamina kribri/orm dan daerah telinga tengah dapat menimbulkan rinoroe dan otoroe (keluarnya cairan serebro spinal lewat hidung atau telinga). Trauma kepala dapat menyebabkan cedera pada otak karena adanya aselerasi, deselerasi dan rotasi dari kepala dan isinya. #arena perbedaan densitas antara tengkorak dan isinya, bila ada aselerasi, gerakan cepat yang mendadak dari tulang tengkorak diikuti dengan lebih lambat oleh otak. ,ni mengakibatkan benturan dan goresan antara otak dengan bagian$bagian dalam tengkorak yang menonjol atau dengan sekat$sekat duramater. 4ila terjadi deselerasi (pelambatan gerak), terjadi benturan karena otak masih bergerak cepat pada saat tengkorak sudah bergerak lambat atau berhenti. *ekanisme yang sama terjadi bila ada rotasi kepala yang mendadak. Tenaga gerakan ini menyebabkan cedera pada otak karena kompresi (penekanan) jaringan, peregangan maupun penggelinciran suatu bagian jaringan di atas jaringan yang lain. #etiga hal ini biasanya terjadi bersama$sama atau berturutan. #erusakan jaringan otak dapat terjadi di tempat benturan (coup), maupun di tempat yang berlawanan (countre coup). 5iduga countre coup terjadi karena gelombang tekanan dari sisi benturan (sisi coup) dijalarkan di dalam jaringan otak ke arah yang berlawanan3 teoritis pada sisi countre coup ini terjadi tekanan yang paling rendah, bahkan sering kali negati/ hingga timbul ka6itasi dengan robekan jaringan. Selain itu, kemungkinan gerakan rotasi isi tengkorak pada setiap trauma merupakan penyebab utama terjadinya countre coup, akibat benturan$benturan otak dengan bagian dalam tengkorak maupun tarikan dan pergeseran antar jaringan dalam tengkorak. 7ang seringkali menderita kerusakan$kerusakan ini adalah daerah lobus temporalis, /rontalis dan oksipitalis.

8

2raktur impresi dapat menyebabkan peningkatan 6olume dalam tengkorak, hingga menimbulkan herniasi batang otak lewat /oramen magnum. 9uga secara langsung menyebabkan kerusakan pada meningen dan jaringan otak di bawahnya akibat penekanan. +ada jaringan otak akan terdapat kerusakan$kerusakan yang hemoragik pada daerah coup dan countre coup. #ontusio yang berat di daerah /rontal dan temporal sering kali disertai adanya perdarahan subdural dan intra serebral yang akut. Tekanan dan trauma pada kepala akan menjalar lewat batang otak kearah kanalis spinalis3 karena adanya /oramen magnum, gelombang tekanan ini akan disebarkan ke dalam kanalis spinalis. (kibatnya terjadi gerakan ke bawah dari batang otak secara mendadak, hingga mengakibatkan kerusakan kerusakan di batang otak. Sara/ otak dapat terganggu akibat trauma langsung pada sara/, kerusakan pada batang otak, ataupun sekunder akibat meningitis atau kenaikan tekanan intrakranial. #erusakan pada sara/ otak , kebanyakan disebabkan oleh /raktur lamina kribri/orm di dasar /osa anterior maupun countre coup dari trauma di daerah oksipital. +ada gangguan yang ringan dapat sembuh dalam waktu 8 bulan. 5inyatakan bahwa 0 5" penderita tauma kapitis menderita gangguan ini. :angguan pada sara/ otak ,, biasanya akibat trauma di daerah /rontal. *ungkin traumanya hanya ringan saja (terutama pada anak$anak), dan tidak banyak yang mengalami /raktur di orbita maupun /oramen optikum. 5ari sara/$sara/ penggerak otot mata, yang sering terkena adalah sara/ ;, karena letaknya di dasar tengkorak. ,ni menyebabkan diplopia yang dapat segera timbul akibat trauma, atau sesudah beberapa hari akibat dari edema otak. :angguan sara/ ,,, yang biasanya menyebabkan ptosis, midriasis dan re/leks cahaya negati/ sering kali diakibatkan hernia tentorii. :angguan pada sara/ ; biasanya hanya pada cabang supraorbitalnya, tapi sering kali gejalanya hanya berupa anestesi daerah dahi hingga terlewatkan pada pemeriksaan. Sara/ ;,, dapat segera <

memperlihatkan gejala, atau sesudah beberapa hari kemudian. 7ang timbulnya lambat biasanya cepat dapat pulih kembali, karena penyebabnya adalah edema. #erusakannya terjadi di kanalis /asialis, dan seringkali disertai perdarahan lewat lubang telinga. 4anyak didapatkan gangguan sara/ ;,,, pada. trauma kepala, misalnya gangguan pendengaran maupun keseimbangan. =dema juga merupakan salah satu penyebab gangguan. :angguan pada sara/ ,>, > dan >, jarang didapatkan, mungkin karena kebanyakan penderitanya meninggal bila trauma sampai dapat menimbulkan gangguan pada sara/$sara/ tersebut. (kibat dari trauma pada pembuluh darah, selain robekan terbuka yang dapat langsung terjadi karena benturan atau tarikan, dapat juga timbul kelemahan dinding arteri. 4agian ini kemudian berkembang menjadi aneurisma. Tipe trauma kepala: !. Trauma kepala terbuka Trauma kepala ini menyebabkan /raktur tulang tengkorak dan laserasi duramater. #erusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak. 2raktur longitudinal sering menyebabkan kerusakan pada meatus akustikus interna, /oramen jugularis dan tuba eustachius. Setelah 2$8 hari akan tampak battle sign (warna biru dibelakang telinga diatas os mastoid) dan otorrhoe (li?uor keluar dari telinga). +erdarahan dari telinga dengan trauma kepala hampir selalu disebabkan oleh retak tulang dasar tengkorak. 2raktur basis tengkorak tidak selalu dapat dideteksi oleh /oto rontgen, karena terjadi sangat dasar. Tanda$tanda klinik yang dapat membantu mendiagnosa adalah % a. 4attle sign ( warna biru@ekhimosis dibelakang telinga di atas os mastoid ) b. Aemotipanum ( perdarahan di daerah gendang telinga ) c. +eriorbital ecchymosis ( mata warna hitam tanpa trauma langsung ) d. 'hinorrhoe ( li?uor keluar dari hidung ) e. -torrhoe ( li?uor keluar dari telinga) #omplikasi pada trauma kepala terbuka adalah in/eksi, meningitis dan perdarahan. 2. Trauma kepala tertutup a. #omusio serebri ( :egar otak )

5

*erupakan bentuk trauma kapitis ringan, dimana terjadi pingsan (kurang dari ! menit ). :ejala lain mungkin termasuk pusing, noda$noda didepan mata dan linglung. #onkusio adalah hilangnya kesadaran (dan kadang ingatan) sekejap, setelah terjadinya cedera pada otak yang tidak menyebabkan kerusakan /isik yang nyata. #onkusio menyebabkan kelainan /ungsi otak tetapi tidak menyebabkan kerusakan struktural yang nyata. Aal ini bahkan bisa terjadi setelah cedera kepala yang ringan, tergantung kepada goncangan yang menimpa otak di dalam tulang tengkorak. #onkusio bisa menyebabkan kebingungan, sakit kepala dan rasa mengantuk yang abnormal3 sebagian besar penderita mengalami penyembuhan total dalam beberapa jam atau hari. 4eberapa penderita merasakan pusing, kesulitan dalam berkonsentrasi, menjadi pelupa, depresi, emosi atau perasaannya berkurang dan kecemasan. :ejala$gejala ini bisa berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu, jarang lebih dari beberapa minggu. +enderita bisa mengalami kesulitan dalam bekerja, belajar dan bersosialisasi. #eadaan ini disebut sindroma pasca konkusio. Sindroma pasca konkusio masih merupakan suatu teka$teki3 tidak diketahui mengapa sindroma ini biasanya terjadi setelah suatu cedera kepala yang ringan. +ara ahli belum sepakat, apakah penyebabkan adalah cedera mikroskopi atau /aktor psikis. +emberian obat$obatan dan terapi psikis bisa membantu beberapa penderita sindroma ini. 7ang lebih perlu dikhawatirkan selain sindroma pasca konkusio adalah gejala$gejala yang lebih serius yang bisa timbul dalam beberapa jam atau kadang beberapa hari setelah terjadinya cedera. 9ika sakit kepala, kebingungan dan rasa mengantuk bertambah parah, sebaiknya segera mencari pertolongan medis. 4iasanya, jika terbukti tidak terdapat kerusakan yang lebih berat, maka tidak diperlukan pengobatan. Setiap orang yang mengalami cedera kepala diberitahu mengenai pertanda memburuknya /ungsi otak. Selama gejalanya tidak semakin parah, biasanya untuk meredakan nyeri diberikan asetamino/en. 9ika cederanya tidak parah, aspirin bisa digunakan setelah 8$< hari pertama.

B

b. #ontusio serebri (*emar otak ) *erupakan perdarahan kecil @ petechie pada jaringan otak akibat pecahnya pembuluh darah kapiler. #ontusio yang berat di daerah /rontal dan temporal sering kali disertai adanya perdarahan subdural dan intra serebral yang akut. Sebagai kelanjutan dari kontusio akan terjadi edema otak. Penyebab utamanya
adalah vasogenik, yaitu akibat kerusakan kapiler mengalami

4.4.4. (blood brain barrier). Disini dinding

kerusakan ataupun peregangan pada sel$sel endotelnya. Cairan ekanan per/usi. 4ila tekanan arterial meningkat akan

akan keluar dari pembuluh darah ke dalam jaringan otak karena beda tekanan intra vaskuler
dan interstisial yang disebut

mempercepat terjadinya edema dan sebaliknya bila turun akan memperlambat. =dema jaringan menyebabkan penekanan pada pembuluh$pembuluh darah yang mengakibatkan aliran darah berkurang. (kibatnya terjadi iskemia dan hipoksia. (sidosis yang terjadi akibat hipoksia ini selanjutnya menimbulkan 6asodilatasi dan hilangnya auto regulasi aliran darah, sehingga edema semakin hebat. Aipoksia karena sebab$sebab lain juga memberikan akibat yang sama. 9ika otak membengkak, maka bisa terjadi kerusakan lebih lanjut pada jaringan otak3 pembengkakan yang sangat hebat bisa menyebabkan herniasi otak. :ejala dari kontusio adalah pusing, kesulitan dalam berkonsentrasi, menjadi pelupa, depresi, emosi atau perasaannya berkurang dan kecemasan. 4iasanya gejala berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu. Sindroma pasca konkusio yaitu kesulitan dalam bekerja, belajar dan bersosialisasi. #ontusio serebri dan robekan otak lebih serius daripada konkusio. MRI menunjukkan kerusakan /isik pada otak yang bisa ringan atau

1

bisa menyebabkan kelemahan pada satu sisi tubuh yang diserati dengan kebingungan atau bahkan koma. c. +erdarahan intrakranial *erupakan penimbunan darah di dalam otak atau diantara otak dengan tulang tengkorak. Aematoma intrakranial bisa terjadi karena cedera atau stroke. +erdarahan karena cedera biasanya terbentuk di dalam pembungkus otak sebelah luar (hematoma subdural) atau diantara pembungkus otak sebelah luar dengan tulang tengkorak (hematoma epidural). #edua jenis perdarahan diatas biasanya bisa terlihat pada CT scan atau MRI. Sebagian besar perdarahan terjadi dengan cepat dan menimbulkan gejala dalam beberapa menit. +erdarahan menahun (hematoma kronis) lebih sering terjadi pada usia lanjut dan membesar secara perlahan serta menimbulkan gejala setelah beberapa jam atau hari. Aematoma yang luas akan menekan otak, menyebabkan pembengkakan dan pada akhirnya menghancurkan jaringan otak. Aematoma yang luas juga akan menyebabkan otak bagian atas atau batang otak mengalami herniasi. +ada perdarahan intrakranial bisa terjadi penurunan kesadaran sampai koma, kelumpuhan pada salah satu atau kedua sisi tubuh, gangguan perna/asan atau gangguan jantung, atau bahkan kematian. 4isa juga terjadi kebingungan dan hilang ingatan, terutama pada usia lanjut. o Hematoma epidural Aematoma epidural berasal dari perdarahan di arteri yang terletak diantara meningens dan tulang tengkorak, yaitu arteri meningea media. Aal ini terjadi karena patah tulang tengkorak telah merobek arteri. 5arah di dalam arteri memiliki tekanan lebih tinggi sehingga lebih cepat memancar. :ejala berupa sakit kepala hebat bisa segera timbul tetapi bisa juga baru muncul beberapa jam kemudian. Sakit kepala kadang menghilang, tetapi beberapa jam kemudian muncul lagi dan lebih parah dari sebelumnya. Selanjutnya bisa terjadi peningkatan kebingungan, rasa ngantuk, kelumpuhan, pingsan dan koma. 5iagnosis dini sangat penting dan biasanya tergantung kepada CT scan darurat. Aematoma epidural diatasi sesegera mungkin dengan membuat lubang di dalam tulang tengkorak

C

untuk mengalirkan kelebihan darah, juga dilakukan pencarian dan penyumbatan sumber perdarahan. o Hematoma su dural Aematoma subdural berasal dari perdarahan pada vena di sekeliling otak. +erdarahan bisa terjadi segera setelah terjadinya cedera kepala berat atau beberapa saat kemudian setelah terjadinya cedera kepala yang lebih ringan. Aematoma subdural yang bertambah luas secara perlahan paling sering terjadi pada usia lanjut (karena 6enanya rapuh) dan pada alkoholik. +ada kedua keadaan ini, cedera tampaknya ringan3 selama beberapa minggu gejalanya tidak dihiraukan. Aasil pemeriksaan CT scan dan *', bisa menunjukkan adanya genangan darah. Aematoma subdural pada bayi bisa menyebabkan kepala bertambah besar karena tulang tengkoraknya masih lembut dan lunak. Aematoma subdural yang kecil pada dewasa seringkali diserap secara spontan. Aematoma subdural yang besar, yang menyebabkan gejala$gejala neurologis biasanya dikeluarkan melalui pembedahan. +etunjuk dilakukannya pengaliran perdarahan ini adalah% !). Sakit kepala yang menetap 2). 'asa mengantuk yang hilang$timbul 8). .inglung <). +erubahan ingatan 5). #elumpuhan ringan pada sisi tubuh yang berlawanan. EPIDU!AL HE"AT#" 'obek :ejala klinik 'obeknya (. *eningia media SUBDU!AL HE"AT#" 'obeknya D4ridging 6einE

,nter6al lucid, hemiparese@plegiaSe/algia kronik progresi/, penurunan yang terjadi kemudian, pupilkesadaran yang semakin memburuk anisokor, serangan kejang /okal,hemiparesis, hemihipestesia, epilepsi T,# meningkat, re/leks babinski/okal, papil edema, Aiperre/leks, yang terjadi kemudian. 4abinski F, T,# meningkat .etaknya diantara os. #ranii$.etaknya antara arachnoid$duramater. duramater Aiperdens .esi bulan sabit.

.etak lesi

:ambaran Aiperdens 4icon6eks Ct$Scan

G

Kriteria $edera kepala %a&g digu&aka& u&tuk diag&osis , bergantung berat$ ringannya cedera otak yang terjadi, oleh sebab itu terbagai menjadi % !. minimal & simple head injury $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ :CS & !5 (normal) #esadaran baik Tidak ada amnesia 5apat disertai gejala % mual,muntah, sakit kepala, 6ertigo. 5e/isit neurologis ($) CT$Scan normal :CS & !8 $ !5 +enurunan kesadaran H ! menit (mnesia pasca cedera kepala kurang dari ! jam 5apat disertai gejala % mual,muntah, sakit kepala, 6ertigo. 5e/isit neurologis ($) CT$Scan normal :CS & G I !2 +enurunan kesadaran J! menit tetapi H B jam 5apat@tidak disertai oleh de/isit neurologis (mnesia pasca cedera selama ! I 2< jam CT$Scan abnormal :CS & 5 I C +enurunan kesadaran J B jam Terdapat de/isit neurologi (mnesia pasca cedera J 2< hari CT$Scan abnormal

2. cedera kepala ringan

8. cedera kepala sedang

<. cedera kepala berat

Tatalaksa&a $edera kepala' berdasarkan kriteria untuk diagnosis, sebagai berikut% !. minimal $ tirah baring, kepala ditinggikan 8 !

$ $

istirahat dirumah kontrol ke rumah sakit bila ada tanda$tanda perdarahan epidural

2. cedera otak ringan $ $ $ $ $ $ $ Prog&osis Cedera kepala bisa menyebabkan kematian atau penderita bisa mengalami penyembuhan total. 9enis dan beratnya kelainan tergantung kepada lokasi dan beratnya kerusakan otak yang terjadi. 4erbagai /ungsi otak dapat dijalankan oleh beberapa area, sehingga area yang tidak mengalami kerusakan bisa menggantikan /ungsi dari area lainnya yang mengalami kerusakan. Tetapi semakin tua umur penderita, maka kemampuan otak untuk menggantikan /ungsi satu sama lainnya, semakin berkurang. #emampuan berbahasa pada anak kecil dijalankan oleh beberapa area di otak, sedangkan pada dewasa sudah dipusatkan pada satu area. 9ika hemisfer kiri mengalami kerusakan hebat sebelum usia C tahun, maka hemis/er kanan bisa mengambil alih /ungsi bahasa. #erusakan area bahasa pada masa dewasa lebih cenderung menyebabkan kelainan yang menetap. 4eberapa /ungsi (misalnya penglihatan serta pergerakan lengan dan tungkai) dikendalikan oleh area khusus pada salah satu sisi otak. #erusakan pada area ini biasanya menyebabkan kelainan yang menetap. 5ampak dari kerusakan ini bisa diminimalkan dengan menjalani terapi rehabilitasi. +enderita cedera kepala berat kadang mengalami amnesia dan tidak dapat mengingat peristiwa sesaat sebelum dan sesudah terjadinya penurunan kesadaran. 9ika kesadaran telah kembali pada minggu pertama, maka biasanya ingatan penderita akan pulih kembali. !! tirah baring, kepala ditinggikan 8 obser6asi di rumah sakit selama 2 hari beri obat simptomatis antibiotik (dengan indikasi) terapi umum % (4C, terapi cairan, jaga keseimbangan gas darah terapi khusus% medikamentosa, atasi peningkatan T,#, simptomatis,antibiotik, antiepilepsi, operasi (dengan indikasi) rehabilitasi

8. cedera otak sedang dan berat

BAB III STATUS NEU!#L#(IS ,. a. b. c. d. e. /. g. h. i. i. ,,. a. b. c. ,5=KT,T(S Kama 9enis kelamin )mur +ekerjaan +endidikan (gama Status perkawinan Suku bangsa (lamat Tanggal masuk 'S (K(*K=S,S 5ilakukan auto dan allo$anamnesis pada tanggal < 2ebruari 2 #eluhan )tama % +ingsan. #eluhan Tambahan % 4ahu kanan nyeri dan tidak dapat digerakkan 'iwayat +enyakit Sekarang % +asien dibawa ke 'S)+ 2atmawati karena pingsan akibat kecelakaan bermotor di +amulang, pada tanggal 8 2ebruari 2 22. G. +ada awalnya pasien sedang mengendarai motornya dengan kecepatan sedang pada sekitar jam , saat itu sedang hujan deras, tiba$tiba didepannya ada gerobak yang menyeberang. +asienpun mendadak menghentikan motornya. Tetapi tabrakan tidak dapat dihindari, motor pasien menabrak gerobak dan mengenai tubuh pasien sebelah kiri. #emudian pasien terbanting dengan kepala sebelah kanan terbentur terlebih dahulu. +asien mengatakan saat itu pasien menggunakan helm yang tidak menutupi wajah. Saat terbanting, aspal mengenai tubuh kanan dan pasien menahannya dengan bahu. *enurut keluarga pasien, pasien !2 G % Tn. :S % .aki$laki % <C Tahun % #aryawan percetakan % S.T( % ,slam % 5uda % 9awa % 9l. 'adio dalam Ko. <B( 't% 5 'w% G % 8 2ebruari 2 G

:ondaria )tara #ebayoran 4aru 9akarta Selatan

pingsan selama kurang lebih 5 $ !

menit. Saat sadar, pasien tidak bisa

langsung mengingat kronologis peristiwa kecelakaan yang menimpanya. +asien juga bingung sedang berada dimana. Tetapi ingatannya kembali sekitar 8 menit kemudian. +asien mengeluh bahu kanan tidak dapat digerakkan dan nyeri sekali. +asien menyangkal keluarnya darah atau cairan dari kedua telinga dan hidung. +asien mengatakan tidak kejang setelah kecelakaan. +asien menyangkal adanya keluhan sakit kepala, mual, muntah, penglihatan dobel, kelemahan tubuh sesisi, cadel, gangguan menelan, mulut mencong dan baal. +asien menyangkal sebelum pergi minum obat$obatan atau alkohol. d. 'iwayat +enyakit 5ahulu % +asien mengaku sebelumnya sering mengalami kecelakaan kecil dan hanya mengalami lecet tanpa keluhan lain. +asien menyangkal meimiliki riwayat darah tinggi, kencing manis, stroke dan kejang. e. 'iwayat +enyakit #eluarga % 5arah tinggi ($), kencing manis ($), stroke ($) ,,,. a. Sikap #operasi #eadaan :iLi Tekanan 5arah Kadi Suhu +erna/asan b. Trauma Stigmata +=*=',#S((K 2,S,# #eadaan )mum #esadaran % Tampak sakit sedang % Compos *entis, :CS% =<*B;5 % 5uduk dan berbaring % #ooperati/ % Cukup % !2 @ C mmAg % 12 M@mnt % 8B,1 C % !C M@mnt % luka lecet pada alis kanan, diatas bibir, siku kanan, #eadaan .okal tangan kanan, lutut kiri3 bengkak pada bibir3 benjolan di kepala sebelah kanan3 bahu kanan nyeri dan tidak dapat digerakkan +ulsasi (.Carotis +erdarahan +eri/er % Teraba, kanan & kiri, reguler % capilary re/il N 2 detik

Columna ;ertebralis % letak ditengah, skoliosis ($), lordosis ($) !8

#ulit #epala *ata

% Oarna sawo matang, sianosis ($), ikterik ($), ekskoriasi pada aliskanan, diatas bibir, tangan kanan, lutut kiri % Kormose/ali, rambut hitam beruban, distribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak ada alopesia, benjolan (F), nyeri tekan (F) % Aematoma kacamata (4rill hematom) $@$, konjungti6a anemis $@$, ptosis $@$, lago/talmus $@$, pupil bulat isokor, re/leks cahaya langsung F@F, re/leks cahaya tidak langsung F@F.

Telinga Aidung *ulut Tenggorok .eher

% Kormotia F@F, hematoma retroaurikuler (4attlePs sign) $@$, perdarahan $@$ % 5e6iasi septum $@$, perdarahan $@$ % 4ibir edema (F), lidah kotor ($), perdarahan $ % 2aring hiperemis ($), tonsil T!$T!. % 4entuk simetris, trakea lurus di tengah, tidak teraba pembesaran #:4 dan tiroid.

+emeriksaan 9antung ,nspeksi +alpasi +erkusi % ictus cordis tidak tampak % ictus cordis teraba di ,CS 5, ! jari medial linea midkla6ikula sinistra. % batas kanan jantung di linea sternalis deMtra, batas kiri jantung di ! jari medial linea midkla6ikula sinistra, pinggang jantung di ,CS 8 linea para sternalis sinistra. (uskultasi +emeriksaan +aru ,nspeksi +alpasi +erkusi (uskultasi ,nspeksi +alpasi +erkusi (uskultasi % pergerakkan naik$turun dada simetris kanan&kiri % 6ocal /remitus kanan&kiri, tidak ada benjolan. % perkusi di seluruh lapang paru sonor % suara na/as 6esikuler, 'honki $@$, wheeLing $@$. % buncit % nyeri tekan ($), hepar@lien tidak teraba membesar % timpani % bising )sus (F) normal % S!S2 reguler, *urmur ($), :allop ($)

+emeriksaan (bdomen

!<

+emeriksaan =kstremitas (tas 4awah ,;. a. % akral hangat F @ F, edema $ @ $, bahu kanan sakit dan tidak dapat digerakkan % akral hangat F @ F, edema $ @ $

+=*=',#S((K K=)'-.-:,S 'angsang Selaput -tak #aku kuduk .ase?ue #erni? 4rudLinsky , 4rudLinsky ,, b. c. %$ % J1 %$ %$@$ @ J1 % J !85 @ J !85

+eningkatan Tekanan ,ntrakranial % $ Sara/$sara/ #ranialis K., (ol/aktorius) K.,, (optikus) (cies 6isus % dengan menghitung jari 8@B kanan dan kiri (terbatas ruangan) ;isus campus % baik @ baik .ihat warna 2unduskopi % baik @ baik % baik @ baik % ortoposisi F @ F % baik ke segala arah F@F (nasal, % normosmia F @ F

K.,,,, ,;, ;, (-cculomotorius, Trochlearis, (bducen) #edudukkan bola mata +ergerakkan bola mata bawah) =Mopthalmus Kystagmus +upil 4entuk 'e/lek cahaya langsung 'e/lek akomodasi 'e/lek kon6ergensi % bulat, isokor, 8mm@8mm % F@F % F@F % F@F !5 %$@$ %$@$

temporal, superior, in/erior, nasal atas dan bawah, temporal atas dan

'e/lek cahaya tidak langsung % F@F

K.; (Trigeminus) Cabang *otorik Cabang sensorik -phtalmikus % baik @ baik *aksilaris K.;,, (2asialis) *otorik orbito/rontalis *otorik orbikularis +engecapan lidah K.;,,, (;estibulocochlearis) ;estibular % ;ertigo Kistagmus #oklearis % Tuli #ondukti/ Tuli +ersepti/ K.,>, > (:lossopharyngeus, ;agus) *otorik Sensorik K.>, ((ccesorius) *engangkat bahu *enoleh K.>,, (Aypoglossus) +ergerakkan lidah (tro/i 2asikulasi Tremor d. Sistem *otorik =kstremitas atas proksimal I distal =kstremitas bawah proksimal I distal e. Tremor Chorea %$@$ !B :erakkan ,n6olunter %$@$ % tidak dapat dinilai555@5555 % 5555@5555 % baik %$ %$ %$ % tidak dapat dinilai @ baik % baik @ baik % baik @ baik % baik @ baik %$ %$@$ %$@$ %$@$ % baik @ baik % baik @ baik % baik @ baik % baik @ baik *andibularis % baik @ baik % baik @ baik

(tetose *iokloni Tics /. g. h. i. (taMia Tes 'omberg Tro/ik Tonus

%$@$ %$@$ %$@$ % eutro/ik F @ F % normotonus F @ F % baik @ baik =ksterosepti/ % baik @ baik

Sistem Sensorik % +ropiosepti/ 2ungsi Serebelar %$ %$ %$@$ % baik @ baik % baik @ baik % baik @ baik %$@$ %$@$ %$ %$ %$ 2ungsi -tonom *iksi 5e/ekasi Sekresi keringat % baik % baik % baik

5isdiadokokinesia 9ari$jari 9ari$hidung Tumit$lutut 'ebound phenomenon Aipotoni j. 2ungsi .uhur (stereognosia (praMia (/asia k.

l. #ornea 4iceps Triceps 'adius

'e/leks 2isiologis %F@F % F2 @ F2 % F2 @ F2 % F2 @ F2 %F@F % F2 @ F2 % F2 @ F2 % (tidak dilakukan) !1

5inding perut % F @ F -tot perut .utut Tumit #remaster

m.

'e/leks +atologis Ao//man Tromer 4abinsky Chaddok :ordon Schae/er #lonus lutut #lonus tumit %$@$ %$@$ %$@$ %$@$ %$@$ %$@$ %$@$ % baik %$ %$

n.

#eadaan +sikis ,ntelegensia Tanda regresi 5emensia

;. Ab At

+=*=',#S((K .(4-'(T-',)* % !B.1 %5 % !8.1 % 5.8 ;=' A=' % G!,< % 2G,B

.eukosit =ritrosit ;,.

#A=' % 82,8 '5O % !<,!

Trombosit % <28.

+=*=',#S((K '(5,-.-:,S 'ontgen shoulder deMtra% /raktur cla6icula deMtra. CT$Scan tanpa kontras% dalam batas normal. CT$Scan bone window% dalam batas normal.

;,,.

'=S)*= +asien, laki$laki, <C tahun dibawa ke 'S)+ 2atmawati karena pingsan akibat G. +ada awalnya

kecelakaan bermotor di +amulang, pada tanggal 8 2ebruari 2 sekitar jam 22.

pasien sedang mengendarai motornya dengan kecepatan sedang pada senin malam , saat itu sedang hujan deras, tiba$tiba didepannya ada gerobak yang menyeberang. +asienpun mendadak menghentikan motornya. Tetapi tabrakan tidak dapat dihindari, motor pasien menabrak gerobak dan mengenai tubuh pasien sebelah kiri. #emudian pasien terbanting dengan kepala sebelah kanan terbentur terlebih !C

dahulu. +asien mengatakan saat itu pasien menggunakan helm yang tidak menutupi wajah. Saat terbanting, aspal mengenai tubuh kanan dan pasien menahannya dengan bahu. *enurut keluarga pasien, pasien sempat tidak sadarkan diri selama kurang lebih 5 I ! menit. Saat sadar, pasien tidak bisa langsung mengingat kronologis peristiwa kecelakaan yang menimpanya. +asien juga bingung sedang berada dimana. Tetapi ingatannya kembali sekitar 8 menit kemudian. +asien mengeluh bahu kanan tidak dapat digerakkan dan nyeri sekali. #eluar darah atau cairan dari kedua telinga dan hidung ($). #ejang ($), sakit kepala ($), mual ($), muntah ($), penglihatan dobel ($), kelemahan tubuh sesisi ($), bicara cadel ($), gangguan menelan ($), mulut mencong ($) dan baal ($). +asien menyangkal sebelum pergi minum obat$obatan atau alkohol. +asien mengaku sebelumnya sering mengalami kecelakaan kecil dan hanya mengalami lecet tanpa keluhan lain. 'iwayat darah tinggi ($), kencing manis ($), stroke ($), kejang ($). +emeriksaan /isik% ♦ #esadaran ♦ Tanda 6ital baik ♦ Trauma Stigmata% luka lecet pada alis kanan, diatas bibir, siku kanan, tangan kanan, lutut kiri3 bengkak pada bibir3 benjolan di kepala sebelah kanan3 bahu kanan nyeri dan tidak dapat digerakkan ♦ #epala% benjolan sebelah kanan, nyeri tekan F ♦ 4ibir bengkak ♦ +erdarahan TAT ($) ♦ *ata% 4rill Aematom $@$ ♦ Telinga% 4attlePs Sign $@$ ♦ #ulit% ekskoriasi pada telinga kanan, diatas bibir, siku kanan, tangan kanan, lutut kiri +emeriksaan neurologis% ♦ Tanda rangsang meningeal% $ ♦ K. Cranialis% parese $ ♦ *otorik% % Compos *entis, :CS% =<*B;5

!G

=kstremitas atas proksimal I distal =kstremitas bawah proksimal I distal ♦ 'e/lek /isiologis % FF @ FF ♦ 'e/lek patologis % $ @ $ ♦ Sensorik ♦ (utonom ;,,,. % baik % baik

% tidak dapat dinilai555@5555 % 5555@5555

5,(:K-S,S #='9( Cedera kepala ringan, /raktur cla6icula deMtra, multiple ekskoriasi

,>.

+=K(T(.(#S(K((K $ (4C $ dirawat !$8 hari untuk obser6asi $ posisi tidur, bagian kepala ditinggikan sekitar 8 $ perawatan luka $ kalori !C #@hari $ ketopro/en oral 2 M ! tab $ ce/triaMon 2 M ! gr ,; $ piracetam oral 2 M ! tab $ 'anitidin 8 M ! amp ,; ♦ #onsul ortopedi '=KC(K( +=*=',#S((K gula darah sewaktu, ureum darah, kreatinin darah.

>.

>,.

+'-:K-S( (d 6itam % bonam (d /unctionam % bonam (d sanationam % bonam

2

DA)TA! PUSTAKA ♦ .enLlinger +*, Saatman #, 'aghupati '. -6er6iew o/ basic mechanism underlying neuropathological conse?uences o/ head trauma. ,n% *iller .+, Aayer '., editors. Aead trauma basic, preclinical and clinical directions. Kew 7ork% Oiley$.iss3 2 ♦ ♦ ♦ ♦ G. 5ian 'akyat.2 !. p. 8$28. *ardjono mahar, Sidharta priguna. Keurologi #linis 5asar.Cetakan ke 8.4ab.;,,, *ekanisme trauma susunan sara/. Aal 2<C$B8.

4uku +edoman S+* dan S+- K=)'-.-:,. +='5-SS,. 4ab. ,>. Keurotrauma. Aal.!<1$5C. +roceeding )pdates ,n Keuroemergencies ,,. Aotel (ston (trium. 2C 2ebruari. 2#),. +enatalaksanaan kedaruratan cedera kranio serebral. Aal 5!$12. +enatalaksanaan /ase akut cedera kepala, Cermin 5unia #edokteran Ko. 11, !GG2

♦ ♦

http%@@[email protected] www.emedicine.com@pmr@topic!C2.htm

2!

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close