Trauma

Published on November 2016 | Categories: Documents | Downloads: 32 | Comments: 0 | Views: 280
of 2
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

TRAUMA
1. CEDERA KEPALA
Komosio Serebri (geger otak)
Geger otak berasal dari benturan kepala yang menghasilkan getaran keras atau menggoyangkan
otak, menyebabkan perubahan cepat pada fungsi otak , termasuk kemungkinan kehilangan
kesadaran lebih 10 menit yang disebabkan cedera pada kepala. Tanda-tanda/gejala geger otak, yaitu
: hilang kesadaran, sakit kepala berat, hilang ingatan (amnesia), mata berkunang-kunang, pening,
lemah, pandangan ganda.
Kontusio serebri (memar otak)
Memar otak lebih serius daripada geger otak, keduanya dapat diakibatkan oleh pukulan atau
benturan pada kepala. Memar otak menimbulkan memar dan pembengkakan pada otak, dengan
pembuluh darah dalam otak pecah dan perdarahan pasien pingsan, pada keadaan berat dapat
berlangsung berhari-hari hingga berminggu-minggu. Terdapat amnesia retrograde, amnesia
pascatraumatik, dan terdapat kelainan neurologis, tergantung pada daerah yang luka dan luasnya
lesi:
a.

Gangguan pada batang otak menimbulkan peningkatan tekanan intracrania yang dapat

menyebabkan kematian.
b. Gangguan pada diensefalon, pernafasan baik atau bersifat Cheyne-Stokes, pupil mengecil, reaksi
cahaya baik, mungkin terjadi rigiditas dekortikaL(kedua tungkai kaku dalam sikap ekstensi dan kedua
lengan kaku dalam sikap fleksi)
c. Gangguan pada mesensefalondan ponsbagian atas, kesadaran menurun hingga koma, pernafasan
hiperventilasi, pupil melebar, refleks cahaya tidak ada, gerakan mata diskonjugat(tidak teratur),
regiditas desebrasi(tungkai dan lengan kaku dalam sikap ekstensi).
Hematoma epidural
Perdarahan terjadi diantara durameter dan tulang tengkorak. Perdarahan ini terjadi karena terjadi
akibat robeknya salah satu cabang arteria meningea media, robeknya sinus venosus durameteratau
robeknya arteria diploica. Robekan ini sering terjadi akibat adanyafraktur tulang tengkorak. Gejala
yang dapat dijumpai adalah adanya suatu lucid interval(masa sadar setelah pingsan sehingga
kesadaran menurun lagi), tensi yang semakin bertambah tinggi, nadi yang semakin bertambah tinggi,
nadiyang semakin bertambah lambat, hemiparesis, dan terjadi anisokoripupil.

Hematoma subdural
Perdarahan terjadi di antara durameterdan arakhnoidea. Perdarahan dapat terjadi akibat robeknya
vena jembatan (bridging veins) yang menghubungkan vena di permukaan otak dan sinus venosus di
dalam durameter atau karena robeknya arakhnoid. Gejala yang dapat tampak adalah penderita
mengeluh tentang sakit kepala yang semakin bertambah keras, ada gangguan psikis, kesadaran
penderita semakin menurun, terdapat kelainan neurologis seperti hemiparesis, epilepsy, dan edema
papil.
Hematoma intraserebral
Perdarahan dalam jaringan otak karena pecahnya arteri yang besar di dalam jaringan otak, sebagai
akibat trauma kapitis berat, kontusio berat.
Gejala-gejala yang ditemukan adalah :
a. Hemiplegi
b. Papilledema serta gejala-gejala lain dari tekanan intrakraniumyang meningkat.
c.

Arteriografi karotiusdapat memperlihatkan suatu peranjakan dari arteri perikalosake sisi

kontralateralserta gambaran cabang-cabang arteri serebri media yang tidak normal.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close