tugas Calgary versi Word (1).docx

Published on November 2016 | Categories: Documents | Downloads: 56 | Comments: 0 | Views: 180
of 28
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content


©All content is copyright by original owners
On any reprints please include references as shown on the last page of the guide
CALGARY - CAMBRIDGE GUIDE TO THE MEDICAL INTERVIEW
COMMUNICATION PROCESS

INITIATING THE SESSION
Establishing initial rapport
1. Greets patient and obtains patient’s name
Penjelasanya :
Bagian awal dari wawancara medis penting untuk dasar membangun hubungan
dokter-pasien yang baik dan mengetahui apa yang harus ditanyakan sepanjang wawancara
ini. Wawancara medis dimulai dengan mengembangkan rapport sehingga pasien bersedia
menceritakan keluhannya dengan jujur dan lengkap. Untuk membangun rapport ini, sebelum
menemui pasien, dokter harus mempersiapkan dirinya dengan fokus pada pikirannya untuk
menghindari adanya gangguan (seperti emosi dan masalah pribadi), membuat diri terlihat
nyaman agar pasien juga merasa nyaman berbicara dengannya, dan jika ada, dokter bisa
membaca informasi yang berhubungan dengan pasien.
Untuk membangun hubungan yang baik dengan pasien, dokter harus memastikan
pasien nyaman dan merasa diperhatikan. Aturlah tempat duduk sehingga dokter dan pasien
cukup dekat, hanya dipisahkan meja, dan dapat membuat kontak mata. Membangun
hubungan baik dengan pasien dimulai dengan menyapa pasien saat pertama kali bertemu
dengan mengucapkan selamat pagi, halo, dll; jika sudah mengenal pasien sebelumnya, bisa
dengan menyapa menggunakan nama pasien langsung. Kemudian berjabat tangan dengan
pasien dan bersikap ramah (tersenyum dan membuat kontak mata). Dokter dapat
mempersilahkan pasien untuk duduk secara langsung maupun melalui gestur.
Beri perhatian kepada pasien dan tetap mempertahankan kontak mata. Jangan
membuat catatan atau melakukan hal lain selama pasien berbicara karena pasien akan merasa
tidak dihargai dan tidak diperhatikan. Jika dokter akan mencatat atau merekam wawancara,
maka lakukanlah atas persetujuan pasien dan perhatikan apakah pasien nyaman selama proses
wawancara. Jangan langsung menulis informasi yang disampaikan pasien. Usahakan untuk
membuat catatan sekaligus tetap mempertahankan kontak mata, terutama lakukan saat pasien
selesai bicara.
Tanyakan atau klarifikasi identitas pasien. Kemudian, perkenalkan diri anda,
misalnya: “Saya dokter…., saya yang akan membantu ibu hari ini. Saya akan menanyakan
beberapa pertanyaan tentang keluhan dan penyakit ibu sebelum ibu diperiksa.” Beri tahu
pasien bahwa dokter akan mencatat keterangan – keterangan yang didapat dari pasien.

2. Introduces self, role and nature of interview; obtains consent if necessary.
Penjelasanya :
Dokter mengenalkan diri sendiri, peran dalam wawancara tersebut dan bila perlu
dapatkan kesediaan pasien.
Contoh: selamat pagi ibu A, saya dokter X, boleh kita berbincang-bincang mengenai
keluhan ibu?
3. Demonstrates respect and interest, attends to patient’s physical comfort
Penjelasanya :
Dokter harus pandai menunjukkan rasa hormat dan ketertarikan terhadap keluhan
pasien. Tidak lain untuk menghadirkan kenyamanan untuk pasien dalam menyampaikan
keluhan dan memberikan kepercayaan pada pasien terhadap dokter.
Contoh :
1. Dokter harus bersikap ramah dan berikan senyum saat pasien datang.
2. tunjukkan antusiasme saat pasien sudah akan mulai bercerita dan jangan lupa rasa
empati
3. jangan membeda-bedakan pasien. Perlakukan dengan sama. Beri perkenalan diri dan
Tanya data pasien serta keluhan-keluhan dengan ramah dan jangan men-judge dan
melakukan hal-hal yang sekiranya dapat menghilangkan kepercayaan pasien untuk
kita periksa dan untuk diceritakan mengenai keluhannya.

Identifying the reason(s) for the consultation
4. Identifies the patient’s problems or the issues that the patient wishes to address
with appropriate opening question (e.g. “What problems brought you to the
hospital?” or “What would you like to discuss today?” or “What questions did you
hope to get answered today?”)
Penjelasanya :
Menanyakan/mengidentifikasi alasan/keluhan utama pasien datang kepada kita,
biasanya alasan/keluhan utama merupakan masalah yang paling mengganggu menurut pasien.
Proses identifikasi merupakan awalan untuk mengarahkan alur berpikir dokter dalam
menegakkan diagnosis dengan memikirkan beberapa diagnosis bandingnya. Sehingga
pemikiran inilah yang membantu mengarahkan pertanyaan lanjutan.

Kebanyakan pasien datang dengan beberapa keluhan sekaligus, disini seorang dokter harus
jeli dan cermat untuk menentukan keluhan mana yang merupakan keluhan utamanya. Pada
tahap ini dokter dilarang memaksakan atau menginterpretasikan sendir agar sesuai dengan
diagnosisnya, biarkan pasien bercerita tentang keluhannya.
Tanyakan pada pasien, seperti : "Apa yang ibu/bapak rasakan saat ini?" , "Ibu/bapak
datang kesini, ada keluhan apa?"

5. Listens attentively to the patient’s opening statement, without interrupting or
directing patient’s response
Penjelasanya :
Mendengar merupakan Suatu komunikasi efektif dapat terjadi apabila ada pendengar
dan pembicara, dimana dokter bertindak sebagai pendengar dan pasien sebagai pembicara.
Sebagian besar informasi yang diperlukan untuk mendukung diagnosis dapat didapatkan
ketika pasien sedang bercerita tentang keluhannya.
Seorang dokter yang baik tidak memotong pembicaraan pasien sebelum pasien
menyelesaikan kalimatnya, sehingga pasien menceritakan keluhannya dengan benar dan
lancar. Dengan kita mendengar saja kita mendapatkan informasi yang diperlukan dan
memberikan situasi nyaman serta dapat meningkatkan kepercayan pasien, sehingga
menjadikan hubungan dokter-pasien yang baik.


6. Confirms list and screens for further problems (e.g. “so that’s headaches and
tiredness; anything else……?”)
Penjelasanya :
Dokter harus memastikan ulang keluhan yang disampaikan pasien ( contoh : jadi
sekarang ibu sakit .... )

7. Negotiates agenda taking both patient’s and physician’s needs into account
Penjelasanya :
Pengaturan Agenda: negosiasi agenda dan
format wawancara mengambil kebutuhan kedua pasien dan dokter.
pada tahap ini kita selaku dokter menegoisasikan dengan pasien mengenai waktu yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan , agenda pemeriksaan , dan lain-lain. misalnya kita
menyarankan suatu pemeriksaan (rontgen , atau ct-scan) kepada pasien , kita bertanya kapan
pasien bersedia untuk melakukan pemeriksaan tersebut , karena pemeriksaan tersebut harus
disetujui baik agendanya ataupun waktunya oleh pasien

GATHERING INFORMATION

Exploration of patient’s problems
8. Encourages patient to tell the story of the problem(s) from when first started
to the present in own words (clarifying reason for presenting now)
Penjelasanya :
Mendorong pasien untuk menceritakan masalah sejak pertama kali hingga kini dengan
kata-katanya sendiri.
Contohnya : jangan mengarahkan pasien untuk berkata hanya „ya‟ atau „tidak‟ , tapi
pastikan mereka bercerita / mendeskripsikan masalah mereka dengan kata-kata sendiri.
Misalnya : “Bagaimana awal mula rasa sakit ibu /bapak ? Bisa ibu bapak ceritakan ?”
“Bisa ibu/bapak ceritakan bagaimana awal mulanya bapak/ibu merasa sakit seperti ini?”

9. Uses open and closed questioning technique, appropriately moving from open to
closed
Penjelasanya :
Memberi kesempatan dan menganjurkan pasien untuk berpartisipasi:
Menanyakan beberapa pertanyaan ,mencari uraiaannya / memperlihatkan
keraguan;meresponnya dengan tepat.
Maksudnya: kita sebagai dokter harus mempersilahkan pasien untuk bercerita bebas
kepada kita dengan menanyakan beberapa pertanyaan dan bersikap kita seolah-olah mengerti
keadaan dia ,lalu kita mencari maksud keluhannya dan kemudian meresponnya dengan tepat.

10. Listens attentively, allowing patient to complete statements without interruption
and leaving space for patient to think before answering or go on after pausing
Penjelasanya :
Untuk bisa membuat hubungan yang baik antara dokter dan pasien, sang dokter harus
mau mendengarkan keluh kesah pasiennya dengan mencoba menjadi pendengar yang baik,
sehingga dengan demikian pasien akan menjadi percaya kepada kita. Saat pasien mencoba
mengutarakan keluh kesahnya kita harus memahami, memberi kontak mata yang baik, dan
memberi kesempatan si pasien untuk berpikir dan mengutarakan semua keluh kesahnya tanpa
memotong perkataannya serta menghayatinya agar di dalam diri kita timbul rasa empati
dimana kita bisa merasakan apa yang pasien rasakan.

11. Facilitates patient's responses verbally and non–verbally e.g. use of encouragement,
silence, repetition, paraphrasing, interpretation
Penjelasanya :
Dokter menanggapi tanggapan pasien boleh secara verbal atau non-verbal. Sebagai
contoh menanggapi dengan cara mengulangi beberapa point kata yang dikatakan pasien

12. Picks up verbal and non–verbal cues (body language, speech, facial
expression, affect); checks out and acknowledges as appropriate
Penjelasanya :
Dokter mengambil isyarat verbal dan non-verbal (bahasa tubuh, ucapan, ekspresi
wajah, perasaan); memeriksa dan memberikan pernyataan yang sesuai.
Contoh :
1. Bagaimana keadaan ibu/bapak pada hari ini?
(contoh pertanyaan kalimat terbuka seperti ini tentunya dapat membantu kita memperoleh
jawaban yang beragam baik dari sisi verbal maupun non verbal yang nantinya akan
menambah informasi kita dan mengarahkan kita pada pertanyaan selanjutnya lagi.)

13.Clarifies patient’s statements that are unclear or need amplification (e.g. “Could you
explain what you mean by light headed")
Penjelasanya :
Dokter diharapkan dapat memahami keluhan-keluhan pasien dari segi pandang pasien
itu sendiri dengan cara mengeksplorasi dan mengklarifikasi keluhan atau arti gejala yang
kurang jelas pada pasien. Jika dokter belum memahami mengenai keluhan pasien, diharapkan
meminta pasien menjelaskannya dengan lebih spesifik.

Contoh: “ bisakah anda menjelaskan kepada saya mengapa anda mengalami kesulitan
dalam menangani sakit kepala yang anda rasakan? Apakah anda mengalami kesulitan
menangani sakit kepala atau menangani penyakit yang lebih spesifik seperti migren atau
yang lainnya? Tolong jelaskan kepada daya agar saya bisa mengerti yang anda maksudkan"

14. Periodically summarises to verify own understanding of what the patient has said;
invites patient to correct interpretation or provide further information.
Penjelasanya :
Dokter mengatakan apa yang berhasil ditangkap agar dokter benar-benar memahami
apa yang disampaikan oleh pasien, dan meminta koreksi jika yang diterima oleh dokter
kurang tepat / jelas.

15. Uses concise, easily understood questions and comments, avoids or adequately
explains jargon
Penjelasanya :
Kita tidak boleh menggunakan istilah kedokteran, buat ibunya mengerti apa yang kita
bicarakan dan apa yang kita tanyakan. Intinya sebisa mungkin kita membuat ibunya mengerti
dengan pertanyaan yang kita ajukan agar komunikasi dokter pasien menjadi lebih efektif.

Contoh : “ Apa yang bisa saya Bantu Pak/Bu.. ? “
“ Apa yang membawa Anda ke sini ? ”
” Apa masalah utama Anda yang membuat Anda datang? ”

Riwayat hidup dan data pribadi :
Keluarga
" Apakah segala sesuatunya baik – baik saja di rumah ? "
" Apakah anda mempunyai masalah keluarga ? "
Mungkin memadai dengan bertanya " Bagaimana dengan pernikahan anda ? Apakah tidak
terdapat masalah dalam seks ? "
Masalah ini mungkin ada karena alasan fisik atau emosi, dan pasien mungkin dapat
menghargai kesempatan untuk membicarakan kekuatirannya.
Tempat tinggal
" di mana anda tinggal ? "
" Apakah disana baik – baik saja ?" " Apakah perumahan anda padat ?" " Bagaimana ventilasi
rumah anda? " "Penggunaan kamar mandi pribadi atau menggunakan kamar mandi umum ? "
" Apa rumah anda serih terkena banjir ?" " dekat pabrik dengan ?"
Pekerjaan
"Apakah pekerjaan anda ?"
" Dapatkah anda menjelaskan kepada saya dengan tepat apa yang anda kerjakan ?" , " Apakah
memuaskan anda ? " , " Apakah penyakit anda mempengaruhi pekerjaan anda ? "
Hobi
" Apakah yang anda lakukan dalam waktu luang ? "
" Apakah anda melakukan kegiatan sosial ? "
Alkohol
" Berapa banyak alkohol yang anda minum ? "
Pecandu alkohol biasanya meremehkan jumlah alkohol yang diminumnya tiap hari.
Mungkin membantu untuk melacaknya sepanjang hari. Bila terdapat kecurigaan terhadap
masalah minum, kita dapat menanyakan " Apakah anda pernah minum pada pagi hari ?" "
Apakah anda kuatir untuk membatasi keniasaan minum anda ? " Apakah akibatnya sampai
mempengaruhi pekerjaan, rumah tangga atau kehidupan sosial anda ? "
Merokok
" Apakah anda merokok ? "
" apakah anda pernah merokok ? "
" Mengapa anda berhenti merokok ? "
" Berapa batang rokok yang anda hisap tiap hari ? "
Hal – hal ini terutama relevan untuk penyakit jantung dan paru. Tetapi bagaimanapun, harus
selalu ditanyakan.
Bila relevan, tanyakan tentang binatang peliharaan, bepergian ke luar negri pada waktu
bekerja berkontak dengan misalnya debu arang, asbetosis, dan lain – lain, baik dahulu
maupun sekarang.
Obat – obatan
" Obat apa saja yang anda minum sekarang ? "
" Apakah anda minum obat lain dalam beberapa bulan terakhir ?"
" apa anda minum Jamu ?"
Ini merupakan pertanyaan yang sangat penting. Daftar semua obat dan dosisnya yang lengkap
sebisa mungkin diketahui.

16. Establishes dates and sequence of events
Penjelasanya :
Dokter mengatur kembali jadwal pertemuan selanjutnya


Additional skills for understanding the patient’s perspective
17. Actively determines and appropriately explores:
• patient‟s ideas (i.e. beliefs re cause)
• patient‟s concerns (i.e. worries) regarding each problem
• patient‟s expectations (i.e., goals, what help the patient had expected for each problem)
• effects: how each problem affects the patient‟s life
Penjelasanya :
Secara aktif mengekplorasi dan melakukan pendekatan terhadap pasien
Patien ideas : tanyakan pendapat pribadi pasien mengenai penyakitnya
Patien concern : Tanya apa yang paling menghambat pasien dalam melakukan
aktivitas
Patien expectation : tanyakan apa yg diharapkan pasien mengenai penyakit dan keadaanya
sekarang
Effect : tentukan dan jelaskan bagaimana dampak penyakit pasien tersebut
terhadap kehidupanya

18. Encourages patient to express feelings
Penjelasanya :
Pasien yang datang bermaksud untuk menyampaikan keluhan namun terkadang tidak
semua pasien dapat mengungkapkan atau menyampaikan maksud kedatangan mereka ke
dokter yang bersangkutan. Kemampuan inilah yang harus dimiliki seorang dokter untuk
mendorong pasien agar dapat berterus terang sehingga dokter dapat memahami maksud
kedatangan pasien tersebut. Kemampuan dokter untuk mengungkapakan perasaan apakah
penyakit yang di derita pasien ini menggangu kehidupan sehari-harinya atau tidak.
Contohnya
Dokter : "Selamat malam ibu, ada yang bisa saya bantu?"
Pasien : "Ini dok saya batuk-batuk"
Dokter : "Sejak kapan ibu batuknya?"
Pasien : "Baru sih dok, 2 hari yang lalu" (Tarik kesimpulan jika penyakit atau
keluhan ini tidak parah, pasti ada penyebab lain kenapa pasien datang)
Dokter : "Sering gak buk batuknya?"
Pasien : "Tidak dok, tapi gak enak aja" (Cari tahu sebab keluhan ibu ini)
Dokter : "Menganggu tidak batuknya untuk aktivitas ibu sehari-hari?"
Pasien : "Tidak dok, tapi saya ini mau tes kesehatan nanti jadi masalah kalo batuk
terus?"
Dokter : "Oh iya bu, pasti jadi masalah. kira-kira kapan ibu testnya?"
Dokter berusaha terus menggali alasan yang jelas agar pasien dapat mengungkapkan
kemauannya, batuk pasien ini sebenarnya biasa saja namun dokter harus dapat mencari tahu
kenapa pasien ini datang langsung ke dokter atas keluhannya. Kemampuan inilah yang harus
dimiliki dokter, agar dokter dapat mengerti tujuan utama dan maksud pasien datang ke
dokter.

PROVIDING STRUCTURE Making organisation overt
19. Summarises at the end of a specific line of inquiry to confirm understanding
before moving on to the next section
Penjelasanya :
Pada sesi ini Dokter memastikan pertanyaan suatu topik telah diselesaikan sehingga
tidak mengulang topik pada sesi selanjutnya.
Contoh :
Seorang ibu datang dengan keluhan benjolan di payudara . maka topik pertama yang
dibahas dokter pasien adalah benjolan tersebut mulai dari lokasi,bentuk,warna,nyeri atau
tidak, sejak kapan timbulnya, apakah ebnjolan semakin besar, dan sebagainya.
Setelah pertanyaan tentang benjolan selesai barulah melanjutkan ke topik yang berkaitan .
seperti riwayat penyakit,riwayat keluarga, dst.

20. Progresses from one section to another using sign posting, transitional statements;
includes rationale for next section
Penjelasanya :
Pada bagian ini berlangsungnya satu bagian ke bagian yang lain menggunakan
signposting (pengarahan) yang merupakan perubahan arah pembicaraan sehingga pasien
menjadi tahu maksud keinginan dokter, dokter juga dapat berbagi isi pemikiran dan juga
rencana yang akan dilakukan kepada pasiennya sehingga terbentuklah hubungan baik
terhadap dokter dan pasien. signposting disini juga dapat digunakan untuk berpindah dari
bertanya dengan pertanyaan yang terbuka menjadi pertanyaan tertutup seperti membutuhkan
jawaban spesifik.

Contohnya :
Baiklah bu, untuk mengetahui lebih pasti mengenai sakit pada perut yang ibu
keluhkan, saya akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik. Silahkan bapak menuju ruang
periksa...“

Attending to flow
21. Structures interview in logical sequence
Penjelasanya :
Wawancara harus memiliki urutan logis dan struktur yang tidak kaku. Harus ada
fleksibilitas untuk memungkinkan pasien untuk diperlakukan sebagai seorang individu
dengan seperangkat masalah yang berbeda, bukan hanya masalah legal. Harus diingat bahwa
teknik wawancara yang efektif akan menciptakan suasana yang positif antara dokter dan
pasien. Terkadang, urutan wawancara yang tidak tepat dapat menyebabkan hilangnya satu
atau beberapa informasi penting yang dapat membantu dokter dalam pemeriksaannya.
Cobalah untuk mengurutkan pertanyaan wawancara untuk membawa pasien pada perjalanan
mentalnya dari informasi spesifik tentang situasi mereka saat berada dalam aspirasional yang
diinginkan sampai kemungkinan yang nyata.
1. Buka secara spesifik : Mulailah dari yang sederhana, pertanyaan langsung yang membuat
pasien merasa nyaman mendiskusikan. Bisa dimulai dari sapa, salam, berkenalan, dan lainnya
secara ramah.
2.Pertanyaan yang meluas : Pindah ke pertanyaan yang berpikir luas dan segera tentang apa
yang dikeluhkan.
3.Penyelidikan mendalam : Pertanyaan mungkin berhubungan dengan interpretasi spesifik
dari keluhan, dugaan penyakit berdasarkan yang dikeluhkan, kemungkinan penyakit lain, dan
lainnya

22. Attends to timing and keeping interview on task
Penjelasanya :
Melakukan interview tepat waktu(tidak terlalu lama&tidak terlalu sebentar),tidak
bertele-tele,serta tidak menyimpang




BUILDING RELATIONSHIP
Using appropriate non-verbal behaviour

23. Demonstrates appropriate non–verbal behaviour
• eye contact, facial expression
• posture, position & movement
• vocal cues e.g. rate, volume, tone
Penjelasanya :
menggunakan kebiasaan non verbal
• kontak mata dan ekspresi wajah
• posrur, posisi dan gerakan
• vokal
jadi, sebagai dokter kita hars memperhatikan tindakan-tindakan non verbal, seperti :
memperlihatkan ekspresi wajah simpati saat pasien menceritakan keluhannya. jangan
memperlihatkan wajah panik atau terkejut jika mengetahui hal buruk mengenai penyakit
pasien. karena akan membuat pasien takut menjaga kontak mata terhadap pasien agar pasien
merasa diperhatikan saat berbicara menjaga postur, posisi dan gerakan tubuh. tetap jaga tubuh
pada posisi tenang menjaga intonasi suara. bicara yang jelas agar pasuen tidak salah
mendengar atau salah penafsiran. jangan gunakan nada keras atau tinggi agar pasien tidak
takut.

24. If reads, writes notes or uses computer, does in a manner that does not interfere
with dialogue or rapport
Penjelasanya :
Saat melakukan hubungan komunikasi dokter-pasien, diperbolehkan untuk membaca
catatan atau menulis catatan untuk mencatat hasil anamnesis ataupun pemeriksaan fisik. tapi
jangan sampai hal ini membuat pasien tidak nyaman, risih bahkan tersinggung, karena salah
satu komponen untuk membangun hubungan dokter-pasien adalah kontak mata, jika terlalu
fokus dengan catatan, perhatian akan teralih pada pada catatan, sehingga mengurangi kontak
mata dengan pasien, hal ini justru membuat pasien kurang dihargai.

25. Demonstrates appropriate confidence
Penjelasanya :
Terbinanya hubungan percaya merupakan media dalam mengembangkan hubungan
antara dokter dan pasien maupun keluarga untuk melakukan suatu tindakan penolongan yang
nyaman bagi pasien, dengan memberikan kenyamanan dan dukungan emosi dapat
memberikan kekuatan bagi pasien untuk mencapai kesembuhannya.

Contoh:
Pada saat pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang dokter maka muncul dari diri
pasien seperti kooperatifnya pasien terhadap pemeriksaan yang dilakukan. Seorang dokter
mampu memberikan perasaan empati, ketulusan, respek dan kerahasiaan yang dapat
mengurangi kecemasan pasien, selain itu pasien juga mendapatkan informasi tentang
prosedur dalam serangkaian tindakan yang akan dilakukan pada pasien secara lengkap
sebagai dasar bagi pasien untuk membuat keputusan menerima atau menolak tindakan
tersebut. Sehingga dengan terciptanya kepercayaan, kenyamanan dan dukungan emosi maka
dapat memberikan kekuatan bagi pasien untuk mencapai kesembuhannya dan hubungan yang
baik akan terjalin antara dokter dan pasien.

Developing rapport
26. Accepts legitimacy of patient’s views and feelings; is not judgmental
Penjelasanya :
dokter menerima pendapat atau pandangan pasien tentang apa yang ia dapat dari
membaca, merupakan suatu ketetapan.
Contoh :
Pasien : dok, sepengetahuan saya yang saya bacadari buku dan internet bahwa penyakit
yang saya derita adalah X dan pengobatan sebaiknya X
Dokter : yang anda baca dari buku/ internet itu benar, tapi tidak sama persis dengan
keadaan anda saat ini.

27. Uses empathy to communicate understanding and appreciation of the patient’s
feelings or predicament; overtly acknowledges patient's views and feelings
Penjelasanya :
Kita harus menggunakan empati yang kita yang lebih sekedar simpati untuk
mengetahui bagaimana perasaan pasien yang sedang mengalami kesusahan serta emosi yang
tidak stabil akibat yang di deritanya.

Contohnya : kita berbicara antara dokter -pasien dari hati ke hati dan menggunakan
komunikasi yang baik serta jelas yang dpt dipahami pasien dengan mudah dan saling percaya
antara dokter dan pasien untuk menghasilkan penatalaksanaan yang baik dan pasien
memperoleh kepuasan.

Ex : bapak / ibu sayaa mengerti apaa yang ibu rasakan saat ini disni kami akan
berusaha semampu kami untuk menolong bapak /ibu kami dan berusaha yang sebaik baiknya
dan kami juga akan memeberi informasi selengkapnya dan jelas suapaya ibu menegerti dan
kami juga meminta tolong ibu juga mw berusaha untuk melawan penyakit ibu shingga kita
akan mengetahui penatalaksaan apa yang tepat dan terbaik untuk ibu/bapak
Atau misalkan pasien melakukan first aid (pertolongan pertama ) bagi dirinya sendiri
kita harus menghargai dan mengapresiasikan usaha yang dilakukan pasien dan juga
mengetahui kesusahan pasien akibat penakit yang di deritanya baik dalam berbagi aspek
sosial ,mental,dan fisik dari pasien itu sendiri dan selanjutnya menentukan tindak lanjut yang
efektif dan membangun komunikasi 2 arah antar dokter dan pasien dan apa yang harus pasien
lakukan dan kita juga harus benar dalam penyampaian dan pengolahan informasi ,perasan
dan pengalaman yang kita tahu terhadap pasien yang mereka tidak ketahui dan mengetahui
apa yang pasien rasakan sehingga pasien merasa nyaman dan percaya terhadap dokter serta
mempengaruhi sudut pandang dan tidak boleh menolak secara langsung sudut pandang
pasien tetapi menerima secara perlahan baru kemudian menjelaskan terhadap pasien sehingga
pasien merasa dihargai kemudian dokter yang menananinya apa yang harus dilakukan dan
tidak dilakukan oleh pasien

28. Provides support: expresses concern, understanding, willingness to help;
acknowledges coping efforts and appropriate self care; offers partnership
Penjelasanya :
Sebagai dokter dapat menyediakan bantuan atau dukungan kepada pasien dengan
cara mengungkapkan keprihatinan, pengertian, kesediaan untuk membantu dan menawarkan
kemitraan kepada agar pasien mendapatkan kenyamanan dan rasa kepercayaan sehingga
hubungan komunikasi antara dokter dan pasien menjadi efektif dan tingkat akurasi,
kedalaman, dan luasnya informasi yang diberikan oleh pasien akan maksimal.
Karena medical interview yang berhasl ditandai dengan tingginya hubungan antara
kedua belah
pihak dan hubungan itu harus dibangun terutama berdasarkan rasa saling perhatian dan
menghormati.

Contoh: Kita dapat memulai interaksi dengan ramah dan sikap profesional. proses ini dapat
dimulai dengan menggunakan kontak mata yang baik, tulus, ramah selama membahas
keluhan pasien dan juga menunjukan keprihatinan kita dan kepeduliaan kita terhadap
keluhannya serta kesediaan kita untuk membantunya. Gunakan keterampilan komunikasi
yang baik, terutama pada saat menyelidiki, mendengarkan, dan memberikan umpan balik
kepada pasien.

29. Deals sensitively with embarrassing and disturbing topics and physical pain,
including when associated with physical examination
Penjelasanya :
Untuk membangun hubungan yang baik dengan pasien dokter harus sensitif terhadap
topik yang memalukan dan mengganggu. Contohnya, sebelum melakukan pemeriksaan fisik
yang menyangkut sakit fisik, mengganggu dan dapat membuat pasien malu dokter dapat
berkata " saya minta maaf ya memang pemeriksaannya agak sedikit mengganggu. Saya
berusaha lakukan secepat yang saya bisa"

Involving the patient
30. Shares thinking with patient to encourage patient’s involvement (e.g. “What I’m
thinking now is....”)
Penjelasanya :
Pikiran dokter juga harus terbuka dengan pasien agar pasien juga mengerti ( contoh
menurut saya seperti ini.. )

31. Explains rationale for questions or parts of physical examination that could appear
to be non-sequiturs
Penjelasanya :
Menjelaskn alasan untuk prtanyaan atau bagian dari pem fisik yang dapat muncul
menjadi non- sequiturs ( kesalah faham) ini kita menjelaskan ketika pasien menanyakan
manfaat atau kegunaan(tujuan) pemeriksaan fisik yg kita lakukan , agar tidak terjadi
kesalaha fahaman .k etika pasien menanyakan " dok, kenapa harus melakukan
pemeriksaan melalui bagia bawah, (VT) vagina toucher.... untuk apa?
dokter: baiklah ibu, pemeriksaan VT ini kita lakukan untuk mengetahui keadaan dalam
vagina apakah ada sesuatu kelainan dr pd normal...
jika ibu tidak keberatan dan bersedia untu pemeriksaan ini, maka kami akan segera
melakukan pemeriksaan ini...

32. During physical examination, explains process, asks permission
Penjelasanya :
Sebagai salah satu pelaksana jasa tindakan medis dokter harus menyadari bahwa
“informed consent” benar-benar dapat menjamin terlaksananya hubungan hukum antara
pihak pasien dengan dokter, atas dasar saling memenuhi hak dan kewajiban masing-masing
pihak yang seimbang dan dapat dipertanggungjawabkan. Masih banyak seluk beluk dari
informed consent ini sifatnya relative, misalnya tidak mudah untuk menentukan apakah suatu
inforamsi sudah atau belum cukup diberikan oleh dokter. Hal tersebut sulit untuk ditetapkan
secara pasti dan dasar teoritis-yuridisnya juga belum mantap, sehingga diperlukan pengkajian
yang lebih mendalam lagi terhadap masalah hukum yang berkenaan dengan informed consent
ini.

EXPLANATION AND PLANNING
Providing the correct amount and type of information

33. Chunks and checks: gives information in manageable chunks, checks for
understanding, uses patient’s response as a guide to how to proceed
Penjelasanya :
dokter memberikan informasi pada pasien, memastikan pasien mengerti, dan
menggunakan respon dari pasien untuk melanjutkan.
Contoh :
“ jadi ibu setelah pemeriksaan yang saya lakukan, saya mendapati bahwa .......
“ Bagaimana ? ibu mengerti ? ada yang perlu ibu tanyakan ? “

34. Assesses patient’s starting point: asks for patient’s prior knowledge early on when
giving information, discovers extent of patient’s wish for information
Penjelasanya :
Dokter menanyakan pengetahuan pasien terkait informasi berikut terlebih dahulu
sebelum memberikan informasi pada pasien.
35. Asks patients what other information would be helpful e.g. aetiology, prognosis
Penjelasanya :
Bertanya kepada pasien mengenai informasi apa lagi yang ingin diketahui untuk
membantu pasien dalam memahami penyakitnya atau keluhannya.
Contohnya: Apakah anda ingin tahu apa saja yang bisa menjadi penyebab penyakit atau
keluhan anda ini muncul? (etiologi)
Apakah anda ngin tahu mengenai kemungkinan ke depan yang dapat terjadi pada
penyakit anda? (prognosis)

36. Gives explanation at appropriate times: avoids giving advice, information or
reassurance prematurely
Penjelasanya :
Dokter memberikan penjelasan pada pasien pada waktu yang tepat, hindari
memberikan pendapat atau informasi sedini mungkin
Aiding accurate recall and understanding

37. Organises explanation: divides into discrete sections, develops a logical sequence
Penjelasanya :
Menyusun penjelasan ke pasien secara teratur, berurut dan sistematis, dan dibagi
menjadi beberapa bagian, kemudian dikembangkan dengan logika yang sesuai. Tujuannya
agar tidak ada informasi yang tertinggal dan terlupa. sebagai dokter kita harus mempunyai
kemampuan menjelaskan informasi yang akan kita jelaskan kepada pasien dengan bahasa
yang mudah dimengerti agar terjalin komunikasi yang efektif dan tidak ada miss
comunication

38. Uses explicit categorisation or signposting (e.g. “There are three important things
that I would like to discuss. 1st...” “Now, shall we move on to.”)
Penjelasanya :
Menggunakan pernyataan singkat yang mengarahkan dan memfokuskan perhatian
pada hal yang akan dibahas
Contoh: "Ada empat hal yang ingin saya diskusikan dengan ibu/bapak......."
"Selain itu, hal selanjutnya yang penting untuk kita bahas adalah........"
"Saya akan memberikan sebuah contoh, misalnya......................"

39. Uses repetition and summarising to reinforce information
Penjelasanya :
Kita harus menggunakan empati yang kita yang lebih sekedar simpati untuk
mengetahui bagaimana perasaan pasien yang sedang mengalami kesusahan serta emosi yang
tidak stabil akibat yang di deritanya.
Contohnya : kita berbicara antara dokter -pasien dari hati ke hati dan menggunakan
komunikasi yang baik serta jelas yang dpt dipahami pasien dengan mudah dan saling percaya
antara dokter dan pasien untuk menghasilkan penatalaksanaan yang baik dan pasien
memperoleh kepuasan
Ex : bapak / ibu sayaa mengerti apaa yang ibu rasakan saat ini disni kami akan
berusaha semampu kami untuk menolong bapak /ibu kami dan berusaha yang sebaik baiknya
dan kami juga akan memeberi informasi selengkapnya dan jelas suapaya ibu menegerti dan
kami juga meminta tolong ibu juga mw berusaha untuk melawan penyakit ibu shingga kita
akan mengetahui penatalaksaan apa yang tepat dan terbaik untuk ibu/bapak
Atau misalkan pasien melakukan first aid (pertolongan pertama ) bagi dirinya sendiri
kita harus menghargai dan mengapresiasikan usaha yang dilakukan pasien dan juga
mengetahui kesusahan pasien akibat penakit yang di deritanya baik dalam berbagi aspek
sosial ,mental,dan fisik dari pasien itu sendiri dan selanjutnya menentukan tindak lanjut yang
efektif dan membangun komunikasi 2 arah antar dokter dan pasien dan apa yang harus pasien
lakukan dan kita juga harus benar dalam penyampaian dan pengolahan informasi ,perasan
dan pengalaman yang kita tahu terhadap pasien yang mereka tidak ketahui dan mengetahui
apa yang pasien rasakan sehingga pasien merasa nyaman dan percaya terhadap dokter serta
mempengaruhi sudut pandang dan tidak boleh menolak secara langsung sudut pandang
pasien tetapi menerima secara perlahan baru kemudian menjelaskan terhadap pasien sehingga
pasien merasa dihargai kemudian dokter yang menananinya apa yang harus dilakukan dan
tidak dilakukan oleh pasien

40. Uses concise, easily understood language, avoids or explains jargon
Penjelasanya :
Agar informasi mudah dimengerti gunakan bahasa yang spesifik, informatif, serius, jelas dan
ringkas . Dengan menggunakan bahasa sederhana dapat mengirim pesan yang jelas tentang
apa yang ingin diinformasikan. Berbicara dengan jelas dalam menyampaikan informasi itu
sangat penting. Gunakan contoh-contoh bahasa sehari-hari untuk menjelaskan istilah medis
kepada pasien dan hindarilah jargon atau bahasa yang bertele tele

41. Uses visual methods of conveying information: diagrams, models, written
information and instructions
Penjelasanya :
Menggunakan metode visual untuk menjelaskan dan menyampaikan informasi dengan
pasien menggunakan diagram, model, informasi tertulis dan instruksi. Penggunaan metode
visual dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistik sehingga dapat
mencegah dan membetulkan kesalah pahaman

42. Checks patient’s understanding of information given (or plans made): e.g. by asking
patient to restate in own words; clarifies as necessary
Penjelasanya :
Pastikan pasien mengerti dengan informasi yang diberikan dengan menanyakan ulang
kepada pasien.

Achieving a shared understanding
incorporating the patient’s perspective
43. Relates explanations to patient’s illness framework: to previously elicited ideas,
concerns and expectations
Penjelasanya :
Mengecek pemahaman pasien tentang informasi yang telah diberikan dengan cara
meminta pasien menjelaskan kembali apa yang mereka ketahui tentang informasi yang telah
kita berikan kepadanya dengan menggunakan bahasa mereka . Lalu kita dapat
mengklarifikasi jika terjadi kesalahan dengan pemahaman pasien tersebut, sehingga pasien
akan lebih mengerti dengan benar tentang informasi yang didapatnya.

44. Provides opportunities and encourages patient to contribute: to ask questions, seek
clarification or express doubts; responds appropriately
Penjelasanya :
Memberi kesempatan dan menganjurkan pasien untuk berpartisipasi:
Menanyakan beberapa pertanyaan ,mencari uraiaannya / memperlihatkan
keraguan;meresponnya dengan tepat.
Maksudnya: kita sebagai dokter harus mempersilahkan pasien untuk bercerita bebas kepada
kita dengan menanyakan beberapa pertanyaan dan bersikap kita seolah-olah mengerti
keadaan dia ,lalu kita mencari maksud keluhannya dan kemudian meresponnya dengan tepat.

45. Picks up verbal and non-verbal cues e.g. patient’s need to contribute information or
ask questions, information overload, distress
Penjelasanya :
Artinya bagaimana seorang dokter dapat mengambil tanda-tanda dari pasien secara
verbal dan non-verbal.
Contoh : 1. Secara verbal, dokter dapat melakukan anamnesis mengenai keluhan utama
pasien, dan keluhan-keluhan lain yang menyertai keluhan utama pasien. Usahakan lakukan
anamnesis secara berurut agar pasien tidak bingung dan lakukanlah dengan baik dengan
teknik komunikasi yang benar dengan bahasa yang pasien gunakan. Secara nonverbal, dokter
dapat menilai mimic muka dan gerak-gerik pasien. Apakah pasien terlihat kesakitan atau
menahan sakit? Apakah kesadaran pasien masih baik atau tidak? Apakah pasien letargi atau
tidak? Apakah pasien masih bisa berjalan sendiri atau dibantu oleh orang lain? Dan bisa
dilihat juga dari pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada pasien. Melalui inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi. Lihat tanda-tanda yang didapatkan dari pemeriksaan tersebut.
Usahakan lakukan juga dengan berurut per-regio tubuh agar pasien tidak kesulitan dan
merasa tidak nyaman.

46. Elicits patient's beliefs, reactions and feelings re information given, terms used;
acknowledges and addresses where necessary
Penjelasanya :
Penting untuk mengetahui hal ini karena dengan mengetahui keyakinan, perasaan dan
segala hal tentang penyakit dari sudut pandang pasien, tentu akan sangat mempermudah saat
kita menentukan diagnosis kelak. selain itu pula pasien akan merasa sangat dihargai
pendapatnya dan hal ini akan meningkatkan rasa percaya pasien terhadap dokternya. pasien
pun akan semakin terbuka dalam memberi informasi.

Planning: shared decision making
47. Shares own thinking as appropriate: ideas, thought processes, dilemmas
Penjelasanya :
Dokter mengutarakan isi pikiran yang tepat seperti ide, jalan pikiran, atau dilema
48. Involves patient by making suggestions rather than directives
Penjelasanya :
Melibatkan pasien untuk membuat sugesti yang baik. Memberikan sugesti yang baik
bahwa segala penyakit ada obatnya. Oleh karena itu, pasien diharapkan akan mengikuti saran
dokter dan juga berdoa untuk kesembuhanya. Dokter akan beusaha sebaiknya dan pasien
harus memberikan kepercayaan terhadap dokter serta tak lupa berdoa. Contohnya ketika
pasien dengan diagnosa meningitis, kita sampaikan kepada pasien "Pak/ibu, kita sebagai
dokter akan berusaha dengan baik dan maksimal, dalam pengobatan ini dokter mengharapkan
bapak/ibu dapat menjalaninya dengan baik sebagaimana kita mengharapkan pulihnya kondisi
dan kesehatan bapak/ibu. Mulai sekarang dan sampai keadaan pulih obat-obatnya dikonsumsi
secara teratur. Jika sugesti telah tersampaikan dengan baik makan pasien pun mau bekerja
sama dengan dokter dalam menjalankan semua upaya pengobatan atau perawatan
kesehatannya.

49. Encourages patient to contribute their thoughts: ideas, suggestions and preferences
Penjelasanya :
Saat menerapi pasien dokter harus memberikan pilihan kepada pasien jangan
menentukan sendiri. biarkan pasien memilih apa terapi yang menurutnya baik baginya

50. Negotiates a mutually acceptable plan
Penjelasanya :
Dalam menegosiasikan rencana agar disetujui kedua belah pihak (pasien dan dokter)
hendaklah kita sebagai dokter menanyakan kepada pasien adakah rencana yang dipaparkan
dokter masih belum bisa diterima oleh pasien. Bila pasien memiliki rencana sendiri maka kita
sebagai dokter tidak perlu memaksakan kehendak sendiri karena keputusan berada di tangan
pasien. Kita sebagai dokter juga harus melihat latar belakang ekonomi, sosial, dan lingkungan
pasien agar keputusan yang dinegosiasikan dapat disetujui kedua belah pihak dan tidak
merugikan satu sama lain.

51. Offers choices: encourages patient to make choices and decisions to the level that
they wish
Penjelasanya :
Tawarkan beberapa pilihan : berikan kebebasan pasien untuk membuat pilihan dan
keputusan yang mereka inginkan.

52. Checks with patient if accepts plans, if concerns have been addressed
Penjelasanya :
Pastikan pasien telah memutuskan rencana kedepanya. Dan mendapatkan inform
consent.

CLOSING THE SESSION
Forward planning
53. Contracts with patient re next steps for patient and physician
Penjelasanya :
Memberi kesempatan dan menganjurkan pasien untuk berpartisipasi:
Menanyakan beberapa pertanyaan ,mencari uraiaannya / memperlihatkan
keraguan;meresponnya dengan tepat.
Maksudnya: kita sebagai dokter harus mempersilahkan pasien untuk bercerita bebas kepada
kita dengan menanyakan beberapa pertanyaan dan bersikap kita seolah-olah mengerti
keadaan dia ,lalu kita mencari maksud keluhannya dan kemudian meresponnya dengan tepat.

54. Safety nets, explaining possible unexpected outcomes, what to do if plan is not
working, when and how to seek help
Penjelasanya :
Pada tahap ini dokter harus menjelaskan tentang hasil yang tidak terduga sebelumnya
dan menjelaskan apa yang dapat dilakukan bila rencana yang telah dibuat tidak berhasil
diterapkan. Dokter juga menjelaskan kapan dan kepada siapa meminta bantuan selanjutnya.
Contoh :
Ny. X berkonsultasi ingin melakukan operasi tumor jinak di kulit dan meminta
pendapat dokter bedah A. Dokter bedah A harus menjelaskan bahwa diagnosis tumor jinak
tidak selamanya jinak maka dokter A harus melakukan Pemeriksaan patologi anatomi dan
menjelaskan bahwa akan ada kemungkinan keganasan. Bila tumor tersebut diketahui ganas
maka rencana berikutnyya adalah operasi pengangkatan bila dengan operasi tumor masih
muncul kembali maka dokter bedah A harus menkonsultasikan ke dokter spesialis kulit
dengan persetujuan pasien terlebih dahulu.

Ensuring appropriate point of closure
55. Summarises session briefly and clarifies plan of care
Penjelasanya :
Dokter mendiagnosis dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, sampaikan diagnosis
kepada pasien dengan singkat dan jelas. Setelah itu jelaskan kepada pasien rencana terapi
atau pemeriksaan apa yang diperlukan untuk memastikan diagnosisnya
Contoh : Pasien dengan penyakit TBC. untuk memastikan diagnosis dokter meminta
pasien tersebut untuk rontgen dada. Setelah pasien sudah rontgen dokter meminta pasien
untuk kembali membawa hasil rontgen. setelah dipastikan pasien menderita TBC, dokter
harus bisa menjelaskan dan meyakinkan pasien agar rutin minum obat selama 6 bulan dan
jelaskan ESO-nya agar pasien tidak berhenti minum obat sampai benar-benar sembuh.

56. Final check that patient agrees and is comfortable with plan and asks if any
corrections, questions or other items to discuss
Penjelasanya :
Pada step sebelumnya kita memperjelas rencana perawatan yang akan dilakukan
terhadap pasien, pada step ini kita memastikan apakah pasien setuju dan nyaman terhadap
rencana perawatan tersebut, mintalah pasien untuk bertanya jika ada yang belum jelas atau
belum puas dengan penjelasan dokter, dan dokter akan memperjelas lagi apa yang harus
diperjelas sampai pasien benar-benar mengerti dan puas.
Contoh: Bagaimana bapak/ibu sudah setuju dengan rencana perawatan yang akan
dilakukan? Masih ada yang ingin ditanyakan lagi atau tidak? Jika ada yang belum jelas atau
masih ada yang bingung, silahkan tanyakan kepada Saya.


OPTIONS IN EXPLANATION AND PLANNING (includes content)
IF discussing investigations and procedures ( jika membahas investigasi dan prosedur )
57. Provides clear information on procedures, eg, what patient might experience, how
patient will be informed of results
Penjelasanya :
Pemberitahuan informasi yang jelas kepada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan kepada pasien, dan memberitahukan kepada pasien tentang kemungkinan dampak
yang bisa dialami pasien akibat tindakan yang kita lakukan tersebut.
Contoh: ketika kita ingin melakukan pemasangan kateter urin kepada pasien,
sebelumnya kita jelaskan dulu terlebih dahulu prosedur dan tindakan yang akan kita lakukan,
dan kemungkinan dampak yang bisa dialami pasien tersebut akibat pemasangan kateter urin
tersebut, seperti contohnya bisa terjadi infeksi saluran kemih.

58. Relates procedures to treatment plan: value, purpose
Penjelasanya :
Menjelaskan rencana penatalaksanaan/ pengobatan yang sesuai kepada pasien.
Termasuk penjelasan mengenai efek samping serta tujuan dan hasil dari penatalaksanaan atau
pengobatan tersebut.

59. Encourages questions about and discussion of potential anxieties or negative
outcomes
Penjelasanya :
Mengajak pasien untuk bertanya atau mendiskusikan tentang potensi kecemasan yang
akan dilakukan pasien dan dampak negatif yang akan dirasakan.
IF discussing opinion and significance of problem ( jika membahas pendapat dan kepentingan
dari suatu masalah )

60. Offers opinion of what is going on and names if possible
Penjelasanya :
Dokter menginformasikan kondisi medis yang sedang terjadi dan memberitahukan
sejujur-jujurnya kemungkinan medis apa saja yang dapat terjadi pada pasien. Termasuk
dalam memberikan rujukan kepada sejawat, yaitu dokter harus memberikan semua informasi
yang relevan seperti kompetensi dan kemampuan dokter yang kita rujuk tersebut kepada
pasien.

61. Reveals rationale for opinion
Penjelasanya :
Dokter mengungkapkan alasan untuk menyatakan pendapat

62. Explains causation, seriousness, expected outcome, short and long term
consequences
Penjelasanya :
Belajar untuk Keseriusan dalam menghadapi berbagai hal, baik dalam pekerjaan
maupun dalam proses pembelajaran sangatlah penting, untuk mengharapkan hasil yang akan
di terima baik maupun buruk, dalam menghadapi keseriusan sangatlah berharga untuk
menerima dampak dan manfaat yang akan di terima, di setiap keseriusan pasti ada
konsekuensi yang akan di terima nanti.
Kesimpulanya adalah keseriusan dalam bertindak sangatlah penting untuk di terapkan dalam
kehidupan yang di lakukan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dan
apapun hasilnya setiap tindakan pasti ada konsekuensi yang akan di terima nanti,
Contoh :
Seorang suami istri sedang membangun rumah, untuk membangun sebuah rumah
butuh diskusi dengan keluarga untuk mendapatkan bentuk bangunan yang di inginkan, butuh
keseriusan dalam membangun sebuah rumah baik bahan yang di pilih , biaya yang di
keluarkan, maupun prediksi berapa lama bangunan itu selesai ,
Dan dalam keseriusan untuk membangun akan ada konsekuensinya nanti yang akan di terima

63. Elicits patient’s beliefs, reactions, concerns re opinion
Penjelasanya :
Sebagai dokter sebaiknya mendapatkan informasi atau reaksi pasien mengenai adat
istiadat dan apabila penatalaksanaan yang kita akan lakukan tidak sesuai kita bisa
memberikan pilihan lain.
Tujuannya agar pasien tidak terbebani karena penyimpangan dari adat atau
kepercayaan yang dianutnya. Ini akan membuat pasien merasa nyaman akan melaksanakan
treatment yang diberikan.
IF negotiating mutual plan of action ( jika menegosiasi dan rencana dari tindakan )

64. Discusses options eg, no action, investigation, medication or surgery, non-drug
treatments (physiotherapy, walking aides, fluids, counselling, preventive measures)
Penjelasanya :
Di sini di jelaskan bahwa dokter membangun hubungan antara dokter-pasien dengan
cara mengajak pasien untuk mendiskusikan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap
pasien, dan pasien berhak untuk memilih sendiri keputusannya. Jadi tidak ada istilah dokter
mendoktrin atau dokter menentukan segalanya karena sudah di diskusikan bersama-sama.
dokter memberikan pilihan tindakan yang akan dilakukan dengan telah menyebutkan
kekurangan dan kelebihan dari tindakan itu sendiri. Misal : pasien di sarankan dokter untuk di
lakukan tindakan (bedah)tapi pasien tidak memiliki dana yang cukup sehingga dokter
memberikan pilihan jalan keluar yang lain seperti obat generik atau terapi lain.
65. Provides information on action or treatment offered
o name
o steps involved, how it works
o benefits and advantages
o possible side effects
Penjelasanya :
Pada langkah ini kita diminta untuk memberikan penjelasan atau informasi mengenai
prosedur atau pengobatan yang akan kita ambil, mulai dari:
nama prosedur/pengobatan, langkah-langkahnya serta bagaimana cara kerjanya, manfaat dan
keuntungannya, efek samping yang dapat terjadi.

66. Obtains patient’s view of need for action, perceived benefits, barriers, motivation.
Penjelasanya :
Dokter harus memperoleh info mengenai kebutuhan pasien untuk tindakan yang
dilakukan, manfaat yang dirasakan, hambatan dan motivasi

67. Accepts patient’s views, advocates alternative viewpoint as necessary
Penjelasanya :
Pada sesi ini, pemeriksa( dokter ) mengkonfirmasi ulang kepada pasien tentang
rencana pengobatan yg telah kita sampaikan. Pastikan bahwa pasien mengerti dan menerima
secara jelas maksud dan rencana pengobatan yang akan diberikan kepadanya. Dokter jg
mempersilahkan pasien untuk memberikan pendapat, alternatif rencana pengobatan. Disini
berlaku azaz otonomi yang ada pada pasien, yakni pasien berhak menentukan keputusannya
sendiri yang mana menurut pasien lebih memberikan manfaat pada dirinya.
Contoh :
Dokter : "pak/bu, setelah saya wawancara dan melakukan pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan kepadatan massa tulang, terkait dengan keluhan bapak/ibu, bapk/ibu mungkin
mengalami osteoporosis.

Pasien : " penyakit apa itu dok, boleh dokter jelaskan kpd saya?"

Dokter : "Saya jelaaskan sedikit ttg osteoporosis. Osteoporosis adalah salah satu penyakit
degeneratif( terkait dengan usia) yang brkaitan dengan tulang. Dimana massa tulang
berkurang sehingga menyebabkan tulang mudah sekali fraktur/patah. Faktor penyebab
osteoporosis ada banyak, antara lain jenis kelamin lbh sering pd perempuan, apalagi yg sdh
menopause (wanita yg berusia diatas 50thn), usia yg semakin bertmbh, indeks massa tubuh(
berat badan/tinggi badan), riwayat pnyakit dan keluhan yg sama di keluargan gaya hidup
tidak baik( merokok, alkohol, kekurangan kalsium, vit.D dri susu), dll bnyk penyebabnya. Bs
jg dikarenakn kurangnya aktivitas atau jrg berolahraga shingga kekuatan tulang semakin
berkurang dan tubuh menjadi lemah. Ini jg trkit dgn pekerjaan bapak/ibu dimana lbh sering
duduk dan pasif karena bekerja sebagai pegawai mesin ketik/bank."

Pasien : "jd ap yg sebaiknya dilakukan dok?"

Dokter : "saya akan berikan resep, isinya adalah obat untuk memperbaiki tulang bapak/ibu.
Ada jg suplemen vit.D. Untuk terapi tanpa obat nya, bapak/ibu saya anjurkan untuk
berolahrga teratur, tp jgn trlalu berat. Hindari merokok, alkohol, jaga supan kalsium. Bs jg
bapak/ibu mengkonsumsi kalsium/susu."

Pasienn : "emm, oke dok, sya mengerti. Tetapi, dokter saya mhn maap, mungkin saya akan
berkonsultasi dlu dgn dokter yg biasa merawat saya, saya khawatir saya mengkonsumsi obat
trlalu bnyak. Trkait rencana pengobtan kdepan, saya jg mencari informsi2 tambahan yang
diperlukan/ second opinion"

Dokter : "iya tdk ap2, bpk/ibu bs dtg lg kpd saya trkait dengan rncana pngobatan 2 minggu
lg".

Pasien : " iya dok, trima kasih"

68. Elicits patient’s reactions and concerns about plans and treatments including
acceptability
Penjelasanya :
Pasien memiliki hak untuk mengetahui rencana pengobatan yang akan diberikan
padanya dengan sejelas-jelasnya. Dokter harus menjelaskan tujuan dari pengobatan, opsi
terapi apa saja yang akan diberikan, prosedur pengobatan, hingga efek samping dan hal
lainnya yang berpotensi mengubah keseharian hidup pasien. Tanpa inform consent dari
pasien, penatalaksanaan tidak dapat dilanjutkan. Dokter harus menerima keputusan apapun
yang diberikan pasien terhadap rencana pengobatannya. Hubungan baik antara dokter dan
pasien dapat menciptakan kepercayaan pasien terhadap dokter dan mempermudah rencana
pengobatan.

69. Takes patient’s lifestyle, beliefs, cultural background and abilities into consideration
Penjelasanya :
Poin ini menjelaskan bahwa berkomunikasi dalam dunia kesehatan harus juga
mempertimbangkan tentang gaya hidup pasien,kepercayaan yang dianut, latar belakang
budaya serta kemampuan pasien itu sendiri. Karena setiap pasien tentunya memiliki riwayat
riwayat seperti yang tadi dijelaskan berbeda beda. Hal ini tentunya akan berpengaruh
terhadap apa apa saja yang akan kita lakukan kepada pasien, contohnya pencegahan,
tatalaksana atau edukasi yang nantinya akan kita berikan kepada pasien itu sendiri. Oleh
karena itu poin ini sangatlah penting dan jangan sampai terlewatkan.
Sebagai contoh mungkin dalam tatalaksana atau edukasi yang kita berikan terhadap
seorang ibu yang mempunyai bayi berumur 3 bulan namun diharuskan kembali bekerja
setelah 3 bulan melahirkan. Pekerjaan disini termasuk dalam kemampuan. Jadi akan
menjadikan pertimbangan kita untuk memberikan edukasi maupun tatalaksana selanjutnya
kepada ibu ini. Ada juga mungkin dalam segi lifestyle sebagai contoh seorang pegawai
kantoran yang jadwalnya padat sehingga membiasakan dia untuk makan makanan junk food
dan minum minuman soft drink yang tidak baik , tentunya berpengaruh kepada apa yang akan
kita lakukan kepada dia sebagai pertimbangan. Dan yang pasti kepercayaan dan latar
belakang budaya pun tidak kalah pentingnya sebagai pertimbangan kita dalam melakukan
komunikasi medis terjalin hubungan yang nyaman antar pasien dan dokter.

70. Encourages patient to be involved in implementing plans, to take responsibility and
be self-reliant
Penjelasanya :
Setiap prosedur dijelaskan tujuannya dan bagaimana perannya.
Contoh: memberi terapi obat kortikosteroid topikal, menjelaskan tujuan obat tersebut adalah
mengurangi atau mengobati radang atau inflamasi pada kulit sehingga merah2 di kulit hilang.

71. Asks about patient support systems, discusses other support available
Penjelasanya :
Menanyakan kepada pasien tentang hal-hal yang mendukung pasien, dan
mendiskusikan dukungan lain yang tersedia Menanyakan kepada pasien tentang hal-hal yang
mendukung pasien, dan mendiskusikan dukungan lain yang tersedia

References:
Kurtz SM, Silverman JD, Draper J (1998) Teaching and Learning Communication
Skills in Medicine. Radcliffe Medical Press (Oxford)
Silverman JD, Kurtz SM, Draper J (1998) Skills for Communicating with Patients.
Radcliffe Medical Press (Oxford)
























Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close