Disusun oleh : Angelina Blandina M. Venny Handaya Handayani ni Margareth Christina H. Maria Silvia Angela Merici Nuki TI Prastika Hapsari Pia Rika Puspawati Ari Widya Nugraha
IMUNISASI Meningkatkan kekebalan tubuh seeorang terhadap suatu penyakit, dengan memasukan vaksin kedalam tubuh baik lewat suntikan maupun lewat mulut.
Efektifitas vaksin tidak ada yang 100 %, artinya tidak ada vaksin yang 100 persen bisa mencegah m encegah terjadinya penyakit. Walaupun efektifitasnya tidak ada yang lebih tinggi 90 %, % , tapi vaksin sangat bisa untuk mencegah terjadinya penyakit yang lebih berat, artinya walaupun setelah di vaksin masih bisa sakit, tetapi biasanya sakitnya tidak berat. Misal anak yang telah menerima vaksin BCG, jarang menderita TBC berat (misal TBC otak, TBC ginjal, dll).
INFO TAMBAHAN
PENYEBAB
infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe b
AKIBAT INFEKSI Meningitis (infeksi selaput keliling otak dan saraf punggung) Epiglotitis (bengkak parah epiglotis di belakang tenggorok) Pneumonia (infeksi paru-paru) Osteomielitis (infeksi tulang dan sendi) Selulitis (infeksi jaringan di bawah kulit, biasanya pada muka) • • • • •
Penginduksi kekebalan aktif melawan penyakit yang disebabkan oleh Haemophilus influenza type B
Hipersensitiv terhadap komponen apa saja Penyakit febril Infeksi akut
• • •
demam tinggi erythema pembengkakan & tenderness sakit kepala diare konvulsi trombositopenia.
• • • • • • •
Jadwal dosis untuk tiap produk berbeda. Jadwal standardnya diberikan 3 atau 4 dosis pada usia 2, 4, 6, 12 atau 15 bulan.
Suatu infeksi virus campak golongan Paramyxovirus yang sangat menular (melalui udara) Ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.
Measles
Mumps
Rubella
adalah suatu infeksi virus yang sangat menular (melalui udara), yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit.
Campak (Measles) disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus. Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa: panas badan, nyeri tenggorokan, hidung meler (Coryza), batuk (Cough), Bercak Koplik, nyeri otot, mata merah (conjunctivitis).
adalah suatu jenis penyakit berjangkit dan disebabkan oleh virus. Gondong menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit pada kelenjar parotid.
Gondong (Mumps) Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan melalui imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Gejala: demam, kelenjar yang bengkak dan sakit di bagian rahang. Tanda dan gejala jangkitan bermula selepas 12-25 hari berhubungan dengan orang yang dijangkiti.
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan.
Campak Jerman (Rubella) Waktu inkubasi: Virus Rubela memiliki waktu inkubasi 2 sampai dengan 3 minggu. Gejala: pembengkakan pada kelenjar getah bening, demam diatas 38oc, mata terasa nyeri, muncul bintik-bintik merah di, seluruh tubuh, kulit kering, sakit pada persendian, sakit kepala, hilang nafsu makan Pencegahan: Imunisasi MMR pada usia 12 bulan dan 4 tahun.
Indikasi imunisasi aktif secara simultan untuk melawan gondok, rubella, dan terutama campak.
Pasien hamil; pasien yang mempunyai riwayat Onset: 2 6 minggu hipersensitivitas vaksin ini atau komponen-komponennya; Durasi: antibodi bertahan sekitar 11 tahun atau bisa lebih pasien yang menerima terapi imunosupresif; pasien dengan pada beberapa penerima. dycrasia darah, leukemia, limfoma jenis apa pun, atau Efek samping: rasa seperti terbakar atau tersengat dalam neoplasma ganas yang mempengaruhi sumsum tulang atau waktu singkat di tempat suntikan diberikan; rasa sakit dan sistem limfatik; pasien dengan kekurangan imunitas primer eritema dapat terjadi di tempat injeksi.; reaksi biasanya atau kekurangan imunitas bawaan, penyakit demam atau ringan dan sementara; demam sedang sering terjadi (38,3 oC infeksi apapun, atau tuberkulosis aktif yang tidak diobati dan sampai 39,4oC); demam tinggi jarang terjadi (lebih dari pasien dengan riwayat kekurangan imunitas bawaan atau 39,4oC). keturunan. •
–
Info Kontraindikasi tambahan
PENYEBAB
Infeksi virus varicella-zoster
AKIBAT INFEKSI Demam ringan Muncul erupsi kulit yang makulopapuler dalam beberapa jam, menjadi vesikuler dalam 3-4 hari dan meninggalkan keropeng bundar. Gelembungnya berbentuk monolokuler dan pecah bila ditusuk, berbeda dengan gelembung pada cacar yang berbentuk multilokuler, tidak kolaps. • •
Membentuk sistem imun aktif yang melawan infeksi yang disebabkan oleh virus varicellazoster pada pasien usia 12 minggu atau lebih.
INDIKASI Hipersensitif terhadap seluruh komponen vaksin. Anafilaksis terhadap neomycin. Pasien leukimia, kelainan sumsum tulang atau sistem lymphatic. Pasien yang menerima immunosuppresive therapy. Wanita hamil (kategori C). • • •
• •
KONTRA INDIKASI
EFEK Demam Keluhan pada bekas injeksi (rasa sakit, bengkak atau eritema, pruritis, hematoma. Enchephalitis Eritema Stephen-Johnson syndrome Pneumonia, trombositopenia, kejang, neuropati, dan herpes zoster. •
SAMPING
•
• • • •
Anak-anak (1-12 tahun), diberikan 1x, dengan 0,5 ml Dewasa (>12 tahun), diberikan sebanyak 2x, dosis pertama 0,5 ml dan 4-8 minggu kemudian diberi vaksin lagi dengan dosis 0,5 ml
DOSIS
PENYEBAB Infeksi virus RNA rantai tunggal yang ditularkan terutama melalui fekal-oral
GEJALA
Demam, sakit kepala, letih/lemah, anoreksia, nausea, viraemia, kuning. Gejala tersebut biasa terjadi setelah 1-2 minggu.
Membentuk imunitas aktif yang disebabkan infeksi virus hepatitis A
INDIKASI
Absolut: Pasien dengna hipersensitif terhadap komponen vaksin. Relatif: Pemberian pada pasien dengan trombositopenia. Perdarahan mungkin terjadi pada injeksi vaksin IM •
•
KONTRA INDIKASI
Vaksin HAV tidak dapat mencegah infeksi hepatitis A yag memiliki infeksi hepatitis A tak dikenali selama masa imunisasi. Vaksin ini tidak dapat untuk mencegah hepatitis tipe lain, atau patogen lain yang menginfeksi hati Orang yang merokok menunjukkan efek lebih lambat daipada orang tidak merokok. Terapi infeksi HAV dengan vaksin ini terutama untuk terapi suportif.
BATASAN
Dewasa : 50 unit pada hari ke-0. 50 unit/mL pada dosis booster selama 6 bulan Pediatri: 25 unit pada hari ke-0. 25 unit/0,5 mL pada dosis booster selama 6-18 bulan
DOSIS
Tifus adalah infeksi sistemik yang disebabkan Salmonella typhi Ditularkan lewat makanan (susu atau air yang terkontaminasi) atau orang yang terinfeksi Gejala : demam yang berkelanjutan, sakit kepala, mual, sakit perut, kehilangan nafsu makan.
Ty21a
Vaksin Tifus
Perbandingan Vaksin Typhoid Nama
Vi Capsular Polysacccharide
Ty2la
(ViCPs)
Nama Dagang
Typhim Vi
Vivovit Berna
Viabilitas
inaktif
live, attenuated
Proses manufaktur
presipitasi dengan
live, attenuated
hexadecyltrimethylammonium
bacteria
Dosis
0,5 mL
4 kapsul
Rute
Intramuskular
oral
Dosis booster
1 dosis tiap 2 tahun
4 kapsul tiap 5 tahun
Bentuk sediaan
Larutan
kapsul
Penyimpanan
2-8 oC
2-8 oC
Tingkat Efek Samping
reaksi lokal: 4% - 18%
gejala GI: jarang
orang dengan demam typhoid
orang yang hipersensitif
dan carier
terhadap komponen vaksin
Kontraindikasi
AVIAN INFLUENZA
TIPE A (kode genetik H5N1)
Demam >380
Kesulitan bernafas
Latar belakang yang memungkinkan
GEJALA
Penularan
Tak langsung
Langsung
Kotoran Unggas
Sekresi hidung Sekresi mata
Peralatan yang terkontaminasi
VAKSIN
pneumokokus (Streptoccoccus pneumoniae)
PCV
meningitis
Penularan
udara
Makanan, minuman
Penggunaan alat bersamaan
Orang tua berumur > 65 thn berisiko sakit radang paru-paru karena pneumokokus 50 kali lipat lebih tinggi. Bayi dan anak < 2 thn. Bayi kembar atau BBLR maupun prematur. Orang yang punya kelainan pada saluran napasnya. Orang dengan daya tahan tubuh rendah akibat AIDS dan penyakit leukopenia
VAKSIN
HiB (Haemophilus Influenzae Type B)
PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
Mancegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus (streptoccoccus pneumoniae), infeksi telinga dan bronchitis
Vaksin
ini diberikan sejumlah 3x pada usia 2, 4, 6 bln dan booster cukup 1x diberikan usia 12-15 bln. Vaksinasi ulang 5 tahun kemudian. PCV, jadwal pemberian sebagai berikut: < 6 bulan: diberikan dasar 3x jarak 2 bln dan penguat/ulangan (booster) usia 12 15 bln. Total 4x. 6 – 12 bulan: diberikan dasar 2x, penguat seperti diatas. Total 3x. 12 – 24 bulan: diberikan dasar 2x tidak perlu penguat. Total 2x. 24 bulan: diberikan 1x. Total 1x. –
demam ringan < 380C, rewel, mengantuk (drowsy), dan beberapa reaksi ringan lainnya yang biasa ditemui pada pemberian berbagai jenis vaksin, nafsu makannya menurun. Efek Samping
Bila ada riwayat reaksi alergi terhadap imunisasi Dipteria (DPT), maka tidak diberikan imunisasi IPD karena ada kandungan varian dari Diphteria toxin (sebagai proteincarrier).