Adult Learning
Content
http://honolulu.hawaii.edu/intranet/committees/FacDevCom/guidebk/teachtip/adults2.htm
PRINSIP BELAJAR DEWASA By Stephen Lieb Oleh Stephen Lieb Senior Technical Writer and Planner, Arizona Department of Health Services Senior Technical Writer dan Perencana, Arizona Departemen Pelayanan Kesehatan and part-time Instructor, South Mountain Community College dan paruh waktu Instruktur, South Mountain Community College from VISION, Fall 1991 dari VISI, Fall 1991 Dewasa Sebagai Pembelajar Part of being an effective instructor involves understanding how adults learn best. Compared to children and teens, adults have special needs and requirements as learners. Despite the apparent truth, adult learning is a relatively new area of study. Bagian dari menjadi seorang instruktur yang efektif melibatkan pemahaman bagaimana orang dewasa belajar paling baik.. Dibandingkan dengan anak-anak dan remaja, dewasa khusus memiliki kebutuhan dan persyaratan sebagai pembelajar Meskipun kebenaran jelas, pembelajaran orang dewasa merupakan daerah yang relatif baru belajar. The field of adult learning was pioneered by Malcom Knowles. Bidang pembelajaran orang dewasa dirintis oleh Malcolm Knowles. He identified the following characteristics of adult learners: Dia mengidentifikasi karakteristik pelajar dewasa berikut: •
•
Adults are autonomous and self-directed. They need to be free to direct themselves. Orang dewasa bersifat otonom dan swa-pengarahan. Mereka perlu bebas untuk mengarahkan diri mereka sendiri. Their teachers must actively involve adult participants in the learning process and serve as facilitators for them. Guru-guru mereka harus secara aktif melibatkan peserta dewasa dalam proses belajar dan berfungsi sebagai fasilitator bagi mereka. Specifically, they must get participants' perspectives about what topics to cover and let them work on projects that reflect their interests. Secara khusus, mereka harus mendapatkan 'perspektif peserta tentang topik apa untuk menutup dan membiarkan mereka bekerja pada proyek-proyek yang mencerminkan kepentingan mereka. They should allow the participants to assume responsibility for presentations and group leadership. Mereka harus memungkinkan para peserta untuk memikul tanggung jawab untuk presentasi dan kepemimpinan kelompok. They have to be sure to act as facilitators, guiding participants to their own knowledge rather than supplying them with facts. Mereka harus yakin untuk bertindak sebagai fasilitator, membimbing peserta untuk pengetahuan mereka sendiri daripada memasok mereka dengan fakta-fakta. Finally, they must show participants how the class will help them reach their goals (eg, via a personal goals sheet). Akhirnya, mereka harus menunjukkan peserta bagaimana kelas akan membantu mereka mencapai tujuan mereka (misalnya, melalui lembar tujuan pribadi). Adults have accumulated a foundation of life experiences and knowledge that may include work-related activities, family responsibilities, and previous education. Orang dewasa telah mengakumulasi dasar pengalaman hidup dan pengetahuan yang dapat meliputi kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan, tanggung jawab keluarga, dan pendidikan sebelumnya. They need to connect learning to
•
•
•
•
this knowledge/experience base. Mereka perlu menghubungkan belajar pengetahuan ini / basis pengalaman. To help them do so, they should draw out participants' experience and knowledge which is relevant to the topic. Untuk membantu mereka melakukannya, mereka harus menarik keluar 'pengalaman peserta dan pengetahuan yang relevan dengan topik. They must relate theories and concepts to the participants and recognize the value of experience in learning. Mereka harus berhubungan dengan teori dan konsep kepada para peserta dan mengakui nilai pengalaman dalam belajar. Adults are goal-oriented . Orang dewasa berorientasi pada tujuan. Upon enrolling in a course, they usually know what goal they want to attain. Setelah mendaftarkan diri dalam suatu kursus, biasanya mereka tahu apa tujuan mereka ingin dicapai. They, therefore, appreciate an educational program that is organized and has clearly defined elements. Mereka, oleh karena itu, menghargai program pendidikan yang terorganisir dan memiliki unsur-unsur yang jelas. Instructors must show participants how this class will help them attain their goals. Instruktur harus menunjukkan peserta bagaimana kelas ini akan membantu mereka mencapai tujuan mereka. This classification of goals and course objectives must be done early in the course. Ini klasifikasi tujuan dan sasaran program harus dilakukan pada awal kursus. Adults are relevancy-oriented . Relevansi-orang dewasa berorientasi. They must see a reason for learning something. Mereka harus melihat alasan untuk belajar sesuatu. Learning has to be applicable to their work or other responsibilities to be of value to them. Belajar harus berlaku untuk pekerjaan atau tanggung jawab lain untuk menjadi nilai bagi mereka. Therefore, instructors must identify objectives for adult participants before the course begins. Oleh karena itu, instruktur harus mengidentifikasi tujuan-tujuan untuk peserta dewasa sebelum kursus dimulai. This means, also, that theories and concepts must be related to a setting familiar to participants. Ini berarti juga bahwa teori dan konsep harus dikaitkan ke pengaturan akrab bagi peserta. This need can be fulfilled by letting participants choose projects that reflect their own interests. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan membiarkan peserta memilih proyek yang mencerminkan kepentingan mereka sendiri. Adults are practical , focusing on the aspects of a lesson most useful to them in their work. Orang dewasa praktis, dengan fokus pada aspek-aspek pelajaran yang paling berguna bagi mereka dalam pekerjaan mereka. They may not be interested in knowledge for its own sake. Instructors must tell participants explicitly how the lesson will be useful to them on the job. Mereka mungkin tidak tertarik pada pengetahuan untuk kepentingan diri sendiri. Instruktur harus memberitahu peserta secara eksplisit bagaimana pelajaran akan bermanfaat bagi mereka pada pekerjaan. As do all learners, adults need to be shown respect . Seperti melakukan semua pelajar, orang dewasa perlu menampakkan penghormatan. Instructors must acknowledge the wealth of experiences that adult participants bring to the classroom. These adults should be treated as equals in experience and knowledge and allowed to voice their opinions freely in class. Instruktur harus mengakui kekayaan pengalaman yang membawa peserta untuk kelas dewasa dan. Ini orang
dewasa harus diperlakukan secara setara dalam pengalaman dan pengetahuan diperbolehkan untuk menyuarakan pendapat mereka secara bebas di kelas. Memotivasi Learner Dewasa Another aspect of adult learning is motivation. Aspek lain dari orang dewasa belajar adalah motivasi. At least six factors serve as sources of motivation for adult learning: Setidaknya enam faktor sebagai sumber motivasi untuk belajar orang dewasa: •
•
•
•
•
•
Social relationships: to make new friends, to meet a need for associations and friendships. hubungan sosial: untuk membuat teman-teman baru, untuk memenuhi kebutuhan untuk asosiasi dan persahabatan. External expectations: to comply with instructions from someone else; to fulfill the expectations or recommendations of someone with formal authority. harapan Eksternal: untuk mematuhi petunjuk dari orang lain, untuk memenuhi harapan atau rekomendasi dari seseorang yang memiliki otoritas formal. Social welfare: to improve ability to serve mankind, prepare for service to the community, and improve ability to participate in community work. kesejahteraan sosial: untuk meningkatkan kemampuan untuk melayani umat manusia, mempersiapkan diri untuk pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatkan kemampuan masyarakat berpartisipasi dalam pekerjaan. Personal advancement: to achieve higher status in a job, secure professional advancement, and stay abreast of competitors. kemajuan pribadi: untuk mencapai status yang lebih tinggi dalam pekerjaan, kemajuan profesional aman, dan tetap sejajar dari pesaing. Escape/Stimulation: to relieve boredom, provide a break in the routine of home or work, and provide a contrast to other exacting details of life. Escape / Stimulasi: untuk menghilangkan kebosanan, memberikan istirahat di rumah atau rutinitas kerja, dan memberikan kontras dengan rincian rewel kehidupan lainnya. Cognitive interest: to learn for the sake of learning, seek knowledge for its own sake, and to satisfy an inquiring mind. bunga kognitif: untuk belajar demi belajar, mencari ilmu untuk kepentingan diri sendiri, dan untuk memenuhi pikiran yang bertanya.
Barriers and Motivation Hambatan dan Motivasi Unlike children and teenagers, adults have many responsibilities that they must balance against the demands of learning. Tidak seperti anak-anak dan remaja, orang dewasa memiliki banyak tanggung jawab bahwa mereka harus menyeimbangkan tuntutan terhadap pembelajaran. Because of these responsibilities, adults have barriers against participating in learning . Karena tanggung jawab ini, orang dewasa memiliki hambatan terhadap berpartisipasi dalam belajar. Some of these barriers include lack of time, money, confidence, or interest, lack of information about opportunities to learn, scheduling problems, "red tape," and problems with child care and transportation. Beberapa hambatan ini meliputi kurangnya waktu, uang, kepercayaan diri, atau bunga, kurangnya informasi mengenai peluang untuk belajar, penjadwalan masalah, "pita merah," dan masalah penitipan anak dan transportasi.
Motivation factors can also be a barrier. faktor Motivasi juga dapat menjadi penghalang. What motivates adult learners? Apa yang memotivasi siswa dewasa? Typical motivations include a requirement for competence or licensing, an expected (or realized) promotion, job enrichment, a need to maintain old skills or learn new ones, a need to adapt to job changes, or the need to learn in order to comply with company directives. motivasi umum mencakup persyaratan untuk kompetensi atau perizinan, seorang (atau menyadari) diharapkan promosi, pengayaan pekerjaan, kebutuhan untuk mempertahankan keterampilan lama atau yang baru belajar, kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan pekerjaan, atau kebutuhan untuk belajar dalam rangka memenuhi arahan perusahaan. The best way to motivate adult learners is simply to enhance their reasons for enrolling and decrease the barriers. Cara terbaik untuk memotivasi siswa dewasa hanya untuk meningkatkan alasan mereka untuk mendaftarkan diri dan mengurangi hambatan. Instructors must learn why their students are enrolled (the motivators); they have to discover what is keeping them from learning. Then the instructors must plan their motivating strategies. Instruktur harus mempelajari mengapa siswa terdaftar (motivator), mereka harus menemukan apa yang menjaga mereka dari belajar. Kemudian para instruktur harus merencanakan strategi memotivasi mereka. A successful strategy includes showing adult learners the relationship between training and an expected promotion. Sebuah strategi yang berhasil menunjukkan pelajar dewasa mencakup hubungan antara pelatihan dan promosi yang diharapkan. Tips untuk Instruktur Belajar Efektif Educators must remember that learning occurs within each individual as a continual process throughout life. Pendidik harus ingat bahwa belajar terjadi di dalam setiap individu sebagai suatu proses terus-menerus sepanjang hidup. People learn at different speeds, so it is natural for them to be anxious or nervous when faced with a learning situation. Orang-orang belajar dengan kecepatan yang berbeda, sehingga sangat alami bagi mereka untuk menjadi cemas atau gugup ketika berhadapan dengan situasi belajar. Positive reinforcement by the instructor can enhance learning, as can proper timing of the instruction. penguatan positif oleh instruktur dapat meningkatkan pembelajaran, seperti dapat waktu yang tepat dari instruksi. Learning results from stimulation of the senses. Hasil belajar dari stimulasi indra. In some people, one sense is used more than others to learn or recall information. Dalam beberapa orang, satu hal digunakan lebih dari orang lain untuk belajar atau mengingat informasi. Instructors should present materials that stimulates as many senses as possible in order to increase their chances of teaching success. Instruktur harus menyajikan bahanbahan yang merangsang sebagai indera sebanyak mungkin dalam rangka untuk meningkatkan kesempatan sukses mereka mengajar. There are four critical elements of learning that must be addressed to ensure that participants learn. Ada empat unsur penting dari belajar yang harus diatasi untuk memastikan bahwa peserta belajar. These elements are Hal-hal tersebut
1. 2. 3. 4.
motivation motivasi reinforcement penguatan retention penyimpanan transference pemindahan
Motivation. If the participant does not recognize the need for the information (or has been offended or intimidated), all of the instructor's effort to assist the participant to learn will be in vain. Motivasi (. Apabila peserta tidak menyadari kebutuhan untuk informasi atau telah tersinggung atau terintimidasi), semua instruktur upaya untuk membantu peserta untuk belajar akan sia-sia. The instructor must establish rapport with participants and prepare them for learning; this provides motivation. Instruktur harus menjalin hubungan dengan peserta dan mempersiapkan mereka untuk belajar; ini memberikan motivasi. Instructors can motivate students via several means: Instruktur dapat memotivasi siswa melalui beberapa cara: •
•
•
Set a feeling or tone for the lesson. Instructors should try to establish a friendly, open atmosphere that shows the participants they will help them learn. Mengatur perasaan atau nada untuk pelajaran. Instruktur harus mencoba untuk mendirikan terbuka, suasana yang bersahabat yang menunjukkan peserta mereka akan membantu mereka belajar. Set an appropriate level of concern. The level of tension must be adjusted to meet the level of importance of the objective. Mengatur tingkat yang tepat perhatian. Tingkat ketegangan harus disesuaikan untuk memenuhi tingkat kepentingan tujuan tersebut. If the material has a high level of importance, a higher level of tension/stress should be established in the class. Jika bahan tersebut memiliki tingkat kepentingan tinggi, tingkat yang lebih tinggi dari ketegangan / stres harus dibangun di kelas. However, people learn best under low to moderate stress; if the stress is too high, it becomes a barrier to learning. Namun, orang dapat belajar dengan baik di bawah tekanan rendah sampai sedang; jika stres terlalu tinggi, itu menjadi penghalang untuk belajar. Set an appropriate level of difficulty. The degree of difficulty should be set high enough to challenge participants but not so high that they become frustrated by information overload. Menetapkan tingkat kesulitan yang sesuai. Tingkat kesulitan harus ditetapkan cukup tinggi untuk menantang peserta tetapi tidak begitu tinggi sehingga mereka menjadi frustrasi oleh informasi yang berlebihan. The instruction should predict and reward participation, culminating in success. instruksi harus memprediksi dan pahala partisipasi, yang berpuncak pada keberhasilan.
In addition, participants need specific knowledge of their learning results ( feedback ). Selain itu, peserta perlu pengetahuan khusus dari hasil belajar mereka (umpan balik). Feedback must be specific, not general. Umpan balik harus spesifik, tidak umum. Participants must also see a reward for learning. Peserta juga harus melihat hadiah untuk belajar. The reward does not necessarily have to be monetary; it can be simply a demonstration of benefits to be realized from learning the material. hadiah ini tidak selalu harus moneter, bisa hanya sebuah demonstrasi manfaat untuk direalisasikan dari
pembelajaran materi. Finally, the participant must be interested in the subject. Akhirnya, peserta harus tertarik pada pelajaran. Interest is directly related to reward. Bunga secara langsung berkaitan dengan penghargaan. Adults must see the benefit of learning in order to motivate themselves to learn the subject. Orang dewasa harus melihat manfaat belajar untuk memotivasi diri untuk mempelajari subjek. Reinforcement. Reinforcement is a very necessary part of the teaching/learning process; through it, instructors encourage correct modes of behavior and performance. Penguat. Penguatan adalah bagian yang sangat penting dari mengajar / proses belajar, melalui itu, instruktur yang benar mendorong mode perilaku dan kinerja. •
•
Positive reinforcement is normally used by instructors who are teaching participants new skills. penguatan positif biasanya digunakan oleh instruktur yang mengajar peserta keterampilan baru. As the name implies, positive reinforcement is "good" and reinforces "good" (or positive) behavior. Seperti namanya, penguat positif adalah "baik" dan memperkuat "baik" (atau positif) perilaku. Negative reinforcement is the contingent removal of a noxious stimulus that tends to increase the behavior. penguatan negatif penghapusan kontingen stimulus berbahaya yang cenderung meningkatkan perilaku. The contingent presentation of a noxious stimulus that tends to decrease a behavior is called Punishment. Reinforcing a behavior will never lead to extinction of that behavior by definition. Penyajian kontingen stimulus berbahaya yang cenderung menurun perilaku disebut azab definisi. Sebuah Memperkuat akan perilaku tidak pernah menyebabkan kepunahan dari perilaku. Punishment and Time Out lead to extinction of a particular behavior, but positive or negative reinforcement of that behavior never will. (To read more about negative reinforcement, you can check out Maricopa Center for Learning & Instruction Negative Reinforcement Univeristy.) Hukuman dan Time Out menyebabkan kepunahan suatu perilaku tertentu, namun positif atau negatif penguatan perilaku yang tidak pernah akan. (Untuk membaca lebih lanjut tentang penguatan negatif, Anda dapat melihat Maricopa Center for Learning & Instruksi Penguatan Negatif University.)
When instructors are trying to change behaviors (old practices), they should apply both positive and negative reinforcement. Ketika instruktur mencoba untuk mengubah perilaku (praktek lama), mereka harus berlaku baik positif dan penguatan negatif. Reinforcement should be part of the teaching-learning process to ensure correct behavior. Instructors need to use it on a frequent and regular basis early in the process to help the students retain what they have learned. Penguatan harus menjadi bagian dari proses belajar mengajar untuk memastikan perilaku yang benar. Instruktur perlu menggunakannya pada dasar sering dan teratur pada awal proses untuk membantu siswa mempertahankan apa yang telah mereka pelajari. Then, they should use reinforcement only to maintain consistent, positive behavior. Kemudian, mereka harus menggunakan penguatan hanya untuk menjaga konsisten, perilaku yang positif.
Retention. Students must retain information from classes in order to benefit from the learning. Retensi. Siswa harus menyimpan informasi dari kelas untuk manfaat dari belajar. The instructors' jobs are not finished until they have assisted the learner in retaining the information. instruktur 'pekerjaan ini tidak selesai sampai mereka telah membantu pelajar dalam mempertahankan informasi. In order for participants to retain the information taught, they must see a meaning or purpose for that information. Agar peserta untuk menyimpan informasi diajarkan, mereka harus melihat makna atau tujuan informasi tersebut. The must also understand and be able to interpret and apply the information. Juga harus memahami dan mampu menginterpretasikan dan menerapkan informasi. This understanding includes their ability to assign the correct degree of importance to the material. Pemahaman ini mencakup kemampuan mereka untuk menentukan tingkat benar penting untuk materi. The amount of retention will be directly affected by the degree of original learning. Simply stated, if the participants did not learn the material well initially, they will not retain it well either. Jumlah retensi akan langsung dipengaruhi oleh tingkat belajar asli. Secara sederhana, jika para peserta tidak mempelajari materi dengan baik pada awalnya, mereka tidak akan mempertahankan dengan baik baik. Retention by the participants is directly affected by their amount of practice during the learning. Retensi oleh para peserta secara langsung dipengaruhi oleh jumlah mereka praktek selama belajar. Instructors should emphasize retention and application. Instruktur harus menekankan retensi dan aplikasi. After the students demonstrate correct (desired) performance, they should be urged to practice to maintain the desired performance. Setelah siswa menunjukkan yang benar (yang dikehendaki) kinerja, mereka harus didorong untuk berlatih untuk mempertahankan kinerja yang diinginkan. Distributed practice is similar in effect to intermittent reinforcement. Terdistribusi praktek serupa berlaku pada penguatan berselang. Transference . Transferensi. Transfer of learning is the result of training -- it is the ability to use the information taught in the course but in a new setting. Transfer belajar adalah hasil dari pelatihan - itu adalah kemampuan untuk menggunakan informasi yang diajarkan dalam kursus tetapi dalam pengaturan baru. As with reinforcement, there are two types of transfer: positive and negative . Seperti dengan penguatan, ada dua jenis transfer: positif dan negatif. •
•
Positive transference, like positive reinforcement, occurs when the participants uses the behavior taught in the course. transferensi positif, seperti penguatan positif, terjadi ketika para peserta menggunakan perilaku yang diajarkan pada kursus. Negative transference, again like negative reinforcement, occurs when the participants do not do what they are told not to do. transferensi Negatif, kembali seperti penguatan negatif, terjadi bila peserta tidak melakukan apa yang mereka diberitahu untuk tidak melakukan. This results in a positive (desired) outcome. Ini hasil yang positif (yang diinginkan) hasil.
Transference is most likely to occur in the following situations: Transferensi paling mungkin terjadi dalam situasi berikut: •
•
• •
Association -- participants can associate the new information with something that they already know. Asosiasi - peserta dapat mengaitkan informasi baru dengan sesuatu yang telah mereka ketahui. Similarity -- the information is similar to material that participants already know; that is, it revisits a logical framework or pattern. Kesamaan - informasi yang serupa dengan materi yang peserta sudah tahu, bahwa, itu mengunjungi kembali kerangka logis atau pola. Degree of original learning -- participant's degree of original learning was high. Derajat belajar asli - gelar peserta belajar asli tinggi. Critical attribute element -- the information learned contains elements that are extremely beneficial (critical) on the job. atribut elemen kritis - informasi yang belajar mengandung unsur-unsur yang sangat bermanfaat (kritis) pada pekerjaan.
Although adult learning is relatively new as field of study, it is just as substantial as traditional education and carries and potential for greater success. Meskipun pembelajaran orang dewasa relatif baru sebagai bidang studi, hal itu sama besar seperti pendidikan tradisional dan membawa dan potensi sukses yang lebih besar. Of course, the heightened success requires a greater responsibility on the part of the teacher. Additionally, the learners come to the course with precisely defined expectations. Unfortunately, there are barriers to their learning. Tentu saja, keberhasilan tinggi membutuhkan tanggung jawab yang lebih besar pada pihak guru. Selain itu, peserta didik datang ke kursus dengan harapan tepat didefinisikan. Sayangnya, ada hambatan untuk pembelajaran mereka. The best motivators for adult learners are interest and selfish benefit. Motivator terbaik untuk siswa dewasa merupakan bunga dan manfaat egois. If they can be shown that the course benefits them pragmatically, they will perform better, and the benefits will be longer lasting. Jika mereka bisa menunjukkan bahwa manfaat kursus mereka pragmatis, mereka akan berperforma lebih baik, dan imbalan tersebut akan lebih tahan lama. www.immasjid.com/dl_jump.php?id=83 komunikasi Anonim. Tanpa tahun. Body Piercing dalam http://clipmarks.com. 10 Maret 2010
PRINSIP BELAJAR DEWASA By Stephen Lieb Oleh Stephen Lieb Senior Technical Writer and Planner, Arizona Department of Health Services Senior Technical Writer dan Perencana, Arizona Departemen Pelayanan Kesehatan and part-time Instructor, South Mountain Community College dan paruh waktu Instruktur, South Mountain Community College from VISION, Fall 1991 dari VISI, Fall 1991 Dewasa Sebagai Pembelajar Part of being an effective instructor involves understanding how adults learn best. Compared to children and teens, adults have special needs and requirements as learners. Despite the apparent truth, adult learning is a relatively new area of study. Bagian dari menjadi seorang instruktur yang efektif melibatkan pemahaman bagaimana orang dewasa belajar paling baik.. Dibandingkan dengan anak-anak dan remaja, dewasa khusus memiliki kebutuhan dan persyaratan sebagai pembelajar Meskipun kebenaran jelas, pembelajaran orang dewasa merupakan daerah yang relatif baru belajar. The field of adult learning was pioneered by Malcom Knowles. Bidang pembelajaran orang dewasa dirintis oleh Malcolm Knowles. He identified the following characteristics of adult learners: Dia mengidentifikasi karakteristik pelajar dewasa berikut: •
•
Adults are autonomous and self-directed. They need to be free to direct themselves. Orang dewasa bersifat otonom dan swa-pengarahan. Mereka perlu bebas untuk mengarahkan diri mereka sendiri. Their teachers must actively involve adult participants in the learning process and serve as facilitators for them. Guru-guru mereka harus secara aktif melibatkan peserta dewasa dalam proses belajar dan berfungsi sebagai fasilitator bagi mereka. Specifically, they must get participants' perspectives about what topics to cover and let them work on projects that reflect their interests. Secara khusus, mereka harus mendapatkan 'perspektif peserta tentang topik apa untuk menutup dan membiarkan mereka bekerja pada proyek-proyek yang mencerminkan kepentingan mereka. They should allow the participants to assume responsibility for presentations and group leadership. Mereka harus memungkinkan para peserta untuk memikul tanggung jawab untuk presentasi dan kepemimpinan kelompok. They have to be sure to act as facilitators, guiding participants to their own knowledge rather than supplying them with facts. Mereka harus yakin untuk bertindak sebagai fasilitator, membimbing peserta untuk pengetahuan mereka sendiri daripada memasok mereka dengan fakta-fakta. Finally, they must show participants how the class will help them reach their goals (eg, via a personal goals sheet). Akhirnya, mereka harus menunjukkan peserta bagaimana kelas akan membantu mereka mencapai tujuan mereka (misalnya, melalui lembar tujuan pribadi). Adults have accumulated a foundation of life experiences and knowledge that may include work-related activities, family responsibilities, and previous education. Orang dewasa telah mengakumulasi dasar pengalaman hidup dan pengetahuan yang dapat meliputi kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan, tanggung jawab keluarga, dan pendidikan sebelumnya. They need to connect learning to
•
•
•
•
this knowledge/experience base. Mereka perlu menghubungkan belajar pengetahuan ini / basis pengalaman. To help them do so, they should draw out participants' experience and knowledge which is relevant to the topic. Untuk membantu mereka melakukannya, mereka harus menarik keluar 'pengalaman peserta dan pengetahuan yang relevan dengan topik. They must relate theories and concepts to the participants and recognize the value of experience in learning. Mereka harus berhubungan dengan teori dan konsep kepada para peserta dan mengakui nilai pengalaman dalam belajar. Adults are goal-oriented . Orang dewasa berorientasi pada tujuan. Upon enrolling in a course, they usually know what goal they want to attain. Setelah mendaftarkan diri dalam suatu kursus, biasanya mereka tahu apa tujuan mereka ingin dicapai. They, therefore, appreciate an educational program that is organized and has clearly defined elements. Mereka, oleh karena itu, menghargai program pendidikan yang terorganisir dan memiliki unsur-unsur yang jelas. Instructors must show participants how this class will help them attain their goals. Instruktur harus menunjukkan peserta bagaimana kelas ini akan membantu mereka mencapai tujuan mereka. This classification of goals and course objectives must be done early in the course. Ini klasifikasi tujuan dan sasaran program harus dilakukan pada awal kursus. Adults are relevancy-oriented . Relevansi-orang dewasa berorientasi. They must see a reason for learning something. Mereka harus melihat alasan untuk belajar sesuatu. Learning has to be applicable to their work or other responsibilities to be of value to them. Belajar harus berlaku untuk pekerjaan atau tanggung jawab lain untuk menjadi nilai bagi mereka. Therefore, instructors must identify objectives for adult participants before the course begins. Oleh karena itu, instruktur harus mengidentifikasi tujuan-tujuan untuk peserta dewasa sebelum kursus dimulai. This means, also, that theories and concepts must be related to a setting familiar to participants. Ini berarti juga bahwa teori dan konsep harus dikaitkan ke pengaturan akrab bagi peserta. This need can be fulfilled by letting participants choose projects that reflect their own interests. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan membiarkan peserta memilih proyek yang mencerminkan kepentingan mereka sendiri. Adults are practical , focusing on the aspects of a lesson most useful to them in their work. Orang dewasa praktis, dengan fokus pada aspek-aspek pelajaran yang paling berguna bagi mereka dalam pekerjaan mereka. They may not be interested in knowledge for its own sake. Instructors must tell participants explicitly how the lesson will be useful to them on the job. Mereka mungkin tidak tertarik pada pengetahuan untuk kepentingan diri sendiri. Instruktur harus memberitahu peserta secara eksplisit bagaimana pelajaran akan bermanfaat bagi mereka pada pekerjaan. As do all learners, adults need to be shown respect . Seperti melakukan semua pelajar, orang dewasa perlu menampakkan penghormatan. Instructors must acknowledge the wealth of experiences that adult participants bring to the classroom. These adults should be treated as equals in experience and knowledge and allowed to voice their opinions freely in class. Instruktur harus mengakui kekayaan pengalaman yang membawa peserta untuk kelas dewasa dan. Ini orang
dewasa harus diperlakukan secara setara dalam pengalaman dan pengetahuan diperbolehkan untuk menyuarakan pendapat mereka secara bebas di kelas. Memotivasi Learner Dewasa Another aspect of adult learning is motivation. Aspek lain dari orang dewasa belajar adalah motivasi. At least six factors serve as sources of motivation for adult learning: Setidaknya enam faktor sebagai sumber motivasi untuk belajar orang dewasa: •
•
•
•
•
•
Social relationships: to make new friends, to meet a need for associations and friendships. hubungan sosial: untuk membuat teman-teman baru, untuk memenuhi kebutuhan untuk asosiasi dan persahabatan. External expectations: to comply with instructions from someone else; to fulfill the expectations or recommendations of someone with formal authority. harapan Eksternal: untuk mematuhi petunjuk dari orang lain, untuk memenuhi harapan atau rekomendasi dari seseorang yang memiliki otoritas formal. Social welfare: to improve ability to serve mankind, prepare for service to the community, and improve ability to participate in community work. kesejahteraan sosial: untuk meningkatkan kemampuan untuk melayani umat manusia, mempersiapkan diri untuk pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatkan kemampuan masyarakat berpartisipasi dalam pekerjaan. Personal advancement: to achieve higher status in a job, secure professional advancement, and stay abreast of competitors. kemajuan pribadi: untuk mencapai status yang lebih tinggi dalam pekerjaan, kemajuan profesional aman, dan tetap sejajar dari pesaing. Escape/Stimulation: to relieve boredom, provide a break in the routine of home or work, and provide a contrast to other exacting details of life. Escape / Stimulasi: untuk menghilangkan kebosanan, memberikan istirahat di rumah atau rutinitas kerja, dan memberikan kontras dengan rincian rewel kehidupan lainnya. Cognitive interest: to learn for the sake of learning, seek knowledge for its own sake, and to satisfy an inquiring mind. bunga kognitif: untuk belajar demi belajar, mencari ilmu untuk kepentingan diri sendiri, dan untuk memenuhi pikiran yang bertanya.
Barriers and Motivation Hambatan dan Motivasi Unlike children and teenagers, adults have many responsibilities that they must balance against the demands of learning. Tidak seperti anak-anak dan remaja, orang dewasa memiliki banyak tanggung jawab bahwa mereka harus menyeimbangkan tuntutan terhadap pembelajaran. Because of these responsibilities, adults have barriers against participating in learning . Karena tanggung jawab ini, orang dewasa memiliki hambatan terhadap berpartisipasi dalam belajar. Some of these barriers include lack of time, money, confidence, or interest, lack of information about opportunities to learn, scheduling problems, "red tape," and problems with child care and transportation. Beberapa hambatan ini meliputi kurangnya waktu, uang, kepercayaan diri, atau bunga, kurangnya informasi mengenai peluang untuk belajar, penjadwalan masalah, "pita merah," dan masalah penitipan anak dan transportasi.
Motivation factors can also be a barrier. faktor Motivasi juga dapat menjadi penghalang. What motivates adult learners? Apa yang memotivasi siswa dewasa? Typical motivations include a requirement for competence or licensing, an expected (or realized) promotion, job enrichment, a need to maintain old skills or learn new ones, a need to adapt to job changes, or the need to learn in order to comply with company directives. motivasi umum mencakup persyaratan untuk kompetensi atau perizinan, seorang (atau menyadari) diharapkan promosi, pengayaan pekerjaan, kebutuhan untuk mempertahankan keterampilan lama atau yang baru belajar, kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan pekerjaan, atau kebutuhan untuk belajar dalam rangka memenuhi arahan perusahaan. The best way to motivate adult learners is simply to enhance their reasons for enrolling and decrease the barriers. Cara terbaik untuk memotivasi siswa dewasa hanya untuk meningkatkan alasan mereka untuk mendaftarkan diri dan mengurangi hambatan. Instructors must learn why their students are enrolled (the motivators); they have to discover what is keeping them from learning. Then the instructors must plan their motivating strategies. Instruktur harus mempelajari mengapa siswa terdaftar (motivator), mereka harus menemukan apa yang menjaga mereka dari belajar. Kemudian para instruktur harus merencanakan strategi memotivasi mereka. A successful strategy includes showing adult learners the relationship between training and an expected promotion. Sebuah strategi yang berhasil menunjukkan pelajar dewasa mencakup hubungan antara pelatihan dan promosi yang diharapkan. Tips untuk Instruktur Belajar Efektif Educators must remember that learning occurs within each individual as a continual process throughout life. Pendidik harus ingat bahwa belajar terjadi di dalam setiap individu sebagai suatu proses terus-menerus sepanjang hidup. People learn at different speeds, so it is natural for them to be anxious or nervous when faced with a learning situation. Orang-orang belajar dengan kecepatan yang berbeda, sehingga sangat alami bagi mereka untuk menjadi cemas atau gugup ketika berhadapan dengan situasi belajar. Positive reinforcement by the instructor can enhance learning, as can proper timing of the instruction. penguatan positif oleh instruktur dapat meningkatkan pembelajaran, seperti dapat waktu yang tepat dari instruksi. Learning results from stimulation of the senses. Hasil belajar dari stimulasi indra. In some people, one sense is used more than others to learn or recall information. Dalam beberapa orang, satu hal digunakan lebih dari orang lain untuk belajar atau mengingat informasi. Instructors should present materials that stimulates as many senses as possible in order to increase their chances of teaching success. Instruktur harus menyajikan bahanbahan yang merangsang sebagai indera sebanyak mungkin dalam rangka untuk meningkatkan kesempatan sukses mereka mengajar. There are four critical elements of learning that must be addressed to ensure that participants learn. Ada empat unsur penting dari belajar yang harus diatasi untuk memastikan bahwa peserta belajar. These elements are Hal-hal tersebut
1. 2. 3. 4.
motivation motivasi reinforcement penguatan retention penyimpanan transference pemindahan
Motivation. If the participant does not recognize the need for the information (or has been offended or intimidated), all of the instructor's effort to assist the participant to learn will be in vain. Motivasi (. Apabila peserta tidak menyadari kebutuhan untuk informasi atau telah tersinggung atau terintimidasi), semua instruktur upaya untuk membantu peserta untuk belajar akan sia-sia. The instructor must establish rapport with participants and prepare them for learning; this provides motivation. Instruktur harus menjalin hubungan dengan peserta dan mempersiapkan mereka untuk belajar; ini memberikan motivasi. Instructors can motivate students via several means: Instruktur dapat memotivasi siswa melalui beberapa cara: •
•
•
Set a feeling or tone for the lesson. Instructors should try to establish a friendly, open atmosphere that shows the participants they will help them learn. Mengatur perasaan atau nada untuk pelajaran. Instruktur harus mencoba untuk mendirikan terbuka, suasana yang bersahabat yang menunjukkan peserta mereka akan membantu mereka belajar. Set an appropriate level of concern. The level of tension must be adjusted to meet the level of importance of the objective. Mengatur tingkat yang tepat perhatian. Tingkat ketegangan harus disesuaikan untuk memenuhi tingkat kepentingan tujuan tersebut. If the material has a high level of importance, a higher level of tension/stress should be established in the class. Jika bahan tersebut memiliki tingkat kepentingan tinggi, tingkat yang lebih tinggi dari ketegangan / stres harus dibangun di kelas. However, people learn best under low to moderate stress; if the stress is too high, it becomes a barrier to learning. Namun, orang dapat belajar dengan baik di bawah tekanan rendah sampai sedang; jika stres terlalu tinggi, itu menjadi penghalang untuk belajar. Set an appropriate level of difficulty. The degree of difficulty should be set high enough to challenge participants but not so high that they become frustrated by information overload. Menetapkan tingkat kesulitan yang sesuai. Tingkat kesulitan harus ditetapkan cukup tinggi untuk menantang peserta tetapi tidak begitu tinggi sehingga mereka menjadi frustrasi oleh informasi yang berlebihan. The instruction should predict and reward participation, culminating in success. instruksi harus memprediksi dan pahala partisipasi, yang berpuncak pada keberhasilan.
In addition, participants need specific knowledge of their learning results ( feedback ). Selain itu, peserta perlu pengetahuan khusus dari hasil belajar mereka (umpan balik). Feedback must be specific, not general. Umpan balik harus spesifik, tidak umum. Participants must also see a reward for learning. Peserta juga harus melihat hadiah untuk belajar. The reward does not necessarily have to be monetary; it can be simply a demonstration of benefits to be realized from learning the material. hadiah ini tidak selalu harus moneter, bisa hanya sebuah demonstrasi manfaat untuk direalisasikan dari
pembelajaran materi. Finally, the participant must be interested in the subject. Akhirnya, peserta harus tertarik pada pelajaran. Interest is directly related to reward. Bunga secara langsung berkaitan dengan penghargaan. Adults must see the benefit of learning in order to motivate themselves to learn the subject. Orang dewasa harus melihat manfaat belajar untuk memotivasi diri untuk mempelajari subjek. Reinforcement. Reinforcement is a very necessary part of the teaching/learning process; through it, instructors encourage correct modes of behavior and performance. Penguat. Penguatan adalah bagian yang sangat penting dari mengajar / proses belajar, melalui itu, instruktur yang benar mendorong mode perilaku dan kinerja. •
•
Positive reinforcement is normally used by instructors who are teaching participants new skills. penguatan positif biasanya digunakan oleh instruktur yang mengajar peserta keterampilan baru. As the name implies, positive reinforcement is "good" and reinforces "good" (or positive) behavior. Seperti namanya, penguat positif adalah "baik" dan memperkuat "baik" (atau positif) perilaku. Negative reinforcement is the contingent removal of a noxious stimulus that tends to increase the behavior. penguatan negatif penghapusan kontingen stimulus berbahaya yang cenderung meningkatkan perilaku. The contingent presentation of a noxious stimulus that tends to decrease a behavior is called Punishment. Reinforcing a behavior will never lead to extinction of that behavior by definition. Penyajian kontingen stimulus berbahaya yang cenderung menurun perilaku disebut azab definisi. Sebuah Memperkuat akan perilaku tidak pernah menyebabkan kepunahan dari perilaku. Punishment and Time Out lead to extinction of a particular behavior, but positive or negative reinforcement of that behavior never will. (To read more about negative reinforcement, you can check out Maricopa Center for Learning & Instruction Negative Reinforcement Univeristy.) Hukuman dan Time Out menyebabkan kepunahan suatu perilaku tertentu, namun positif atau negatif penguatan perilaku yang tidak pernah akan. (Untuk membaca lebih lanjut tentang penguatan negatif, Anda dapat melihat Maricopa Center for Learning & Instruksi Penguatan Negatif University.)
When instructors are trying to change behaviors (old practices), they should apply both positive and negative reinforcement. Ketika instruktur mencoba untuk mengubah perilaku (praktek lama), mereka harus berlaku baik positif dan penguatan negatif. Reinforcement should be part of the teaching-learning process to ensure correct behavior. Instructors need to use it on a frequent and regular basis early in the process to help the students retain what they have learned. Penguatan harus menjadi bagian dari proses belajar mengajar untuk memastikan perilaku yang benar. Instruktur perlu menggunakannya pada dasar sering dan teratur pada awal proses untuk membantu siswa mempertahankan apa yang telah mereka pelajari. Then, they should use reinforcement only to maintain consistent, positive behavior. Kemudian, mereka harus menggunakan penguatan hanya untuk menjaga konsisten, perilaku yang positif.
Retention. Students must retain information from classes in order to benefit from the learning. Retensi. Siswa harus menyimpan informasi dari kelas untuk manfaat dari belajar. The instructors' jobs are not finished until they have assisted the learner in retaining the information. instruktur 'pekerjaan ini tidak selesai sampai mereka telah membantu pelajar dalam mempertahankan informasi. In order for participants to retain the information taught, they must see a meaning or purpose for that information. Agar peserta untuk menyimpan informasi diajarkan, mereka harus melihat makna atau tujuan informasi tersebut. The must also understand and be able to interpret and apply the information. Juga harus memahami dan mampu menginterpretasikan dan menerapkan informasi. This understanding includes their ability to assign the correct degree of importance to the material. Pemahaman ini mencakup kemampuan mereka untuk menentukan tingkat benar penting untuk materi. The amount of retention will be directly affected by the degree of original learning. Simply stated, if the participants did not learn the material well initially, they will not retain it well either. Jumlah retensi akan langsung dipengaruhi oleh tingkat belajar asli. Secara sederhana, jika para peserta tidak mempelajari materi dengan baik pada awalnya, mereka tidak akan mempertahankan dengan baik baik. Retention by the participants is directly affected by their amount of practice during the learning. Retensi oleh para peserta secara langsung dipengaruhi oleh jumlah mereka praktek selama belajar. Instructors should emphasize retention and application. Instruktur harus menekankan retensi dan aplikasi. After the students demonstrate correct (desired) performance, they should be urged to practice to maintain the desired performance. Setelah siswa menunjukkan yang benar (yang dikehendaki) kinerja, mereka harus didorong untuk berlatih untuk mempertahankan kinerja yang diinginkan. Distributed practice is similar in effect to intermittent reinforcement. Terdistribusi praktek serupa berlaku pada penguatan berselang. Transference . Transferensi. Transfer of learning is the result of training -- it is the ability to use the information taught in the course but in a new setting. Transfer belajar adalah hasil dari pelatihan - itu adalah kemampuan untuk menggunakan informasi yang diajarkan dalam kursus tetapi dalam pengaturan baru. As with reinforcement, there are two types of transfer: positive and negative . Seperti dengan penguatan, ada dua jenis transfer: positif dan negatif. •
•
Positive transference, like positive reinforcement, occurs when the participants uses the behavior taught in the course. transferensi positif, seperti penguatan positif, terjadi ketika para peserta menggunakan perilaku yang diajarkan pada kursus. Negative transference, again like negative reinforcement, occurs when the participants do not do what they are told not to do. transferensi Negatif, kembali seperti penguatan negatif, terjadi bila peserta tidak melakukan apa yang mereka diberitahu untuk tidak melakukan. This results in a positive (desired) outcome. Ini hasil yang positif (yang diinginkan) hasil.
Transference is most likely to occur in the following situations: Transferensi paling mungkin terjadi dalam situasi berikut: •
•
• •
Association -- participants can associate the new information with something that they already know. Asosiasi - peserta dapat mengaitkan informasi baru dengan sesuatu yang telah mereka ketahui. Similarity -- the information is similar to material that participants already know; that is, it revisits a logical framework or pattern. Kesamaan - informasi yang serupa dengan materi yang peserta sudah tahu, bahwa, itu mengunjungi kembali kerangka logis atau pola. Degree of original learning -- participant's degree of original learning was high. Derajat belajar asli - gelar peserta belajar asli tinggi. Critical attribute element -- the information learned contains elements that are extremely beneficial (critical) on the job. atribut elemen kritis - informasi yang belajar mengandung unsur-unsur yang sangat bermanfaat (kritis) pada pekerjaan.
Although adult learning is relatively new as field of study, it is just as substantial as traditional education and carries and potential for greater success. Meskipun pembelajaran orang dewasa relatif baru sebagai bidang studi, hal itu sama besar seperti pendidikan tradisional dan membawa dan potensi sukses yang lebih besar. Of course, the heightened success requires a greater responsibility on the part of the teacher. Additionally, the learners come to the course with precisely defined expectations. Unfortunately, there are barriers to their learning. Tentu saja, keberhasilan tinggi membutuhkan tanggung jawab yang lebih besar pada pihak guru. Selain itu, peserta didik datang ke kursus dengan harapan tepat didefinisikan. Sayangnya, ada hambatan untuk pembelajaran mereka. The best motivators for adult learners are interest and selfish benefit. Motivator terbaik untuk siswa dewasa merupakan bunga dan manfaat egois. If they can be shown that the course benefits them pragmatically, they will perform better, and the benefits will be longer lasting. Jika mereka bisa menunjukkan bahwa manfaat kursus mereka pragmatis, mereka akan berperforma lebih baik, dan imbalan tersebut akan lebih tahan lama. www.immasjid.com/dl_jump.php?id=83 komunikasi Anonim. Tanpa tahun. Body Piercing dalam http://clipmarks.com. 10 Maret 2010
