Auditing

Published on February 2017 | Categories: Documents | Downloads: 42 | Comments: 0 | Views: 1018
of 15
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

PROFESI AUDITING
 SIFAT AUDITING Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.  Informasi dan Kriteria yang Telah Ditetapkan Dalam melakukan tugas sebagai auditing, harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut, yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk. Auditor pun memiliki tugas yaitu : mengaudit informasi yang dapat diukur, mengaudit laporan keuangan perusahaan, SPT pajak penghasilan federal perorangan, dan juga mengaudit informasi agar lebih subjektif. Kriteria untuk mengevaluasi pun memiliki kriterianya masing-masing, misalnya : 1. Laporan keuangan historis oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) biasanya yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). 2. SPT pajak oleh Internal Revenue Service (IRS) yang kriterianya tercantum dalam Internal Revenue Code. 3. Informasi yang lebih subjektif kriterianya lebih sulit untuk ditetapkan, namun biasanya auditor dan entitas yang diaudit telah sepakat mengenai kriteria yang akan digunakan sebelum dilakukan proses auditing.  Mengumpulkan dan Mengevaluasi Bukti Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Macam-macam bentuk bukti : 1. Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien) 2. Komunikasi tertulis dengan pihak luar 3. Observasi oleh auditor 4. Data elektronik dan data lain tentang transaksi
1

 Orang yang Kompeten dan Independen Seorang auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti itu. Sikap mental independen pun harus dimiliki seorang auditor. Auditor harus mempertahankan tingkat independensi yang tinggi untuk menjaga kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan mereka. Auditor seperti ini disebut dengan auditor independen.  Pelaporan Menyampaikan laporan audit yang berisi temuan-temuan auditor kepada pemakai merupakan proses terakhir dalam auditing. Bentuk dan sifat tiap laporan itu berbeda dan bervariasi mulai dari jenis yang sangat teknis.

 PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwaperistiwa ekonomi dengan cara yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan. Akuntan harus memahami secara mendalam mengenai prinsip dan aturan yang menjadi dasar penyiapan informasi akuntansi dan mengembangkan suatu sistem untuk memastikan jika peristiwa ekonomi dari entitas itu dicatat secara terperinci dan wajar. Berbeda halnya dengan auditor, ketika kita mengaudit, auditor memiliki fokus pada penentuan informasi yang dicatat itu apakah mencerminkan dengan peristiwa yang terjadi selama satu periode akuntansi. Auditor harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti audit. Karena hal inilah yang membedakan antara auditor dengan akuntan, selain itu seorang auditor harus menentukan prosedur audit yang tepat, memutuskan jumlah dan jenis unsur yang harus diuji, serta mengevaluasi hasilnya.

2

 ASPEK EKONOMI DALAM PERMINTAAN AKAN AUDITING Semakin kompleks masyarakat,tentunya masalah pun yang diambil oleh pengambil keputusan yang tidak handal semakin besar. Penyebabnya :  Jauhnya Informasi Mustahil bagi seorang pengambil keputusan untuk mengetahui secara langsung organisasi yang menjadi rekan usahanya. Informasi yang diperlukan benar– benar harus dapat diandalkan. Bila informasi diperoleh oleh pihak lain, kemungkinan bahwa informasi itu disalahsajikan secara sengaja ataupun tidak disengaja jauh lebih besar.  Keberpihakan (bias) dan Motif si Penyedia Bila informasi yang disedikan tidak sejalah dengan tujuan si pengambil keputusan, informasi itu bisa dibiaskan demi menguntungkan si penyedia.  Data yang Sangat Banyak Semakin besarnya suatu organisasi maka semakin besar pula volume transaksi pertukaran yang dilakukan. Ada kemungkinan pula informasi tidak secara tepat dicatat ke dalam catatan.  Transaksi Pertukaran yang Kompleks Ada 3 cara untuk mengurangi risiko informasi yang semakin kompleks di dalam suatu perusahaan :

3

1. Pemakai Memverifikasi Informasi Dalam pernyataan ini biasanya si pemakai mendatangi lokasi perusahaan untuk memeriksa catatan dan memperoleh informasi tentang keandalan atau reliabilitas laporan. Cara ini memperkecil segi biaya dan secara ekonomis juga tidak efisien bagi semua pemakai untuk memverifikasi sendiri informasi itu. 2. Pemakai Berbagi Risiko Informasi dengan Manajemen Jika pemakai mengandalkan laporan keuangan yang tidak akurat dan sebagai akibatnya menanggung kerugian keuangan, mereka memiliki dasar untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap manajemen. Kesulitannya adalah pemakai mungkin tidak akan menerima penggantian atas kerugian yang dideritanya. 3. Laporan Keuangan yang Diaudit sudah Disediakan Cara yang paling handal untuk memperoleh informasi adalah dengan meminta audit independen. Lalu para pengambil keputusan memanfaatkan informasi hasil audit itu dengan asumsi bahwa informasi itu cukup lengkap, akurat dan tidak bias.  JASA ASSURANCE Jasa assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting, karena penyedia jasa assurance itu independen dan dianggap tidak bias berkenaan dengan informasi yang diperiksa. Jasa assurance dapat membantu untuk meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang digunakan sebagai dasar keputusannya. Jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh berbagai professional lainnya. Kebutuhan akan jasa assurance ini bukanlah hal baru. Para akuntan publik sudah bertahun-tahun memberikan jasa assurance, terutama assurance tentang informasi laporan keuangan historis. Kantor Akuntan Publik ( KAP ) juga sudah melakukan jasa assurance yang berkaitan dengan lotere dan kontes untuk memberikan kepastian bahwa para pemenang ditentukan dengan cara yang tidak bias serta sesuai dengan aturan-aturan kontes. Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi ( attestation service ) yang merupakan jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi 5 kategori :
4

1.

Audit atas Laporan Keuangan Historis Dalam hal ini manajemen menegaskan bahwa laporan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum ( GAAP ). Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu bentuk jasa atestasi di mana auditor mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan GAAP. Laporan auditor dapat ditemukan dalam laporan keuangan tahunan semua perusahaan terbuka atau publik. Banyak juga perusahaan tertutup yang meminta laporan keuangannya diaudit untuk mendapatkan pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lain. Pemakai eksternal seperti pemegang saham dan pemberi pinjaman yang mengandalkan laporan keuangan untuk mengambil keputusan bisnis menganggap laporan auditor sebagai indikasi dari reliabilitas laporan keuangan tersebut.

Hubungan antara Auditor, Klien, dan Pemakai Eksternal

Klien atau komite audit menugaskan auditor
Auditor

Auditor mengeluarkan laporan yang diandalkan oleh para pemakai

Pemakai Klien Eksternal

2. Atestasi mengenai Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan Dalam hal ini, manajemen menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan mengikuti kriteria yang sudah mapan. Section 404 dalam UU Sarbanes-Oxley mewajibkan perusahaan-perusahaan terbuka melaporkan penilaian manajemen atas efektivitas pengendalian internal. UU ini juga mengharuskan

5

auditor memberikan atestasi mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan. 3. Review atas Laporan Keuangan Historis Dalam hal ini, manajemen menegaskan bahwa laporan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, sama seperti audit. Akuntan publik hanya memberikan tingkat kepastian yang moderat atau sedang untuk review atas laporan keuangan jika dibandingkan dengan tingkat kepastian yang tinggi untuk audit, sehingga lebih sedikit bukti yang diperlukan. Banyak perusahaan nonpublik menggunakan opsi atestasi ini untuk memberikan kepastian yang moderat atas laporan keuangannya tanpa harus menanggung biaya audit.

4. Jasa Atestasi mengenai Teknologi Informasi Dalam hal ini, manajemen mengeluarkan berbagai asersi tentang reliabilitas dan keamanan informasi elektronik. Pertumbuhan teknologi Internet dan e-commerce telah menciptakan permintaan akan jenis-jenis assurance ini. webTrust dan SysTrust adalah jasajasa atestasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan assurance ini.  Jasa WebTrust AICPA dan Canadian Institute of Chartered Accountants ( CICA ) bersamasama mengembangkan jasa atestasi WebTrust. Kantor akuntan publik ( KAP ) yang diberi lisensi oleh AICPA untuk melakukan jasa atestasi ini memberi kepastian kepada pemakai website melalui lambang WebTrust elektronik akuntan tersebut yang terpampang pada website yang bersangkutan. Lambang ini memberi kepastian kepada pemakai bahwa si pemilik situs telah memenuhi kriteria yang berkaitan dengan praktik bisnis, integritas transaksi, serta proses informasi. Lambang WebTrust merupakan representasi simbolis dari laporan akuntan publik sehubungan dengan asersi manajemen tentang pengungkapan praktik-praktik perdagangan elektronisnya ( e-commerce ).  Jasa SysTrust AICPA dan CICA bersama-sama mengembangkan jasa atestasi SysTrust untuk mengevaluasi dan menguji reliabilitas system dalam bidang-bidang seperti pengamanan dan integritas data. Jasa assurance WebTrust dirancang untuk memberikan kepastian kepada pemakai pihak ketiga Website, jasa SysTrust dapat
6

dilakukan oleh akuntan publik untuk memberi kepastian kepada manajemen, dewan komisaris, atau pihak ketiga, tentang reliabilitas system informasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi real-time. Prinsip - prinsip Jasa WebTrust dan SysTrust

Prinsip-prinsip Trust Privasi online

Uraian Kepastian / Assurance Memberikan jaminan bahwa sistem melindungi privasi informasi pribadi yang diberikan oleh perorangan, contohnya nomor jaminan sosial.

Keamanan

Memberikan jaminan bahwa akses ke sistem dan data dibatasi hanya untuk orang yang berwenang.

Integritas pemrosesan

Memberikan jaminan bahwa transaksi di proses secara lengkap dan akurat.

Ketersediaan

Memberikan jaminan bahwa sistem dan data akan tersedia bagi pemakai saat mereka membutuhkannya.

Kerahasiaan

Memberikan jaminan bahwa informasi yang dianggap rahasia akan dilindungi.

Otoritas sertifikasi ( hanya WebTrust )

Memberikan jaminan atas kecukupan dan efektivitas pengendalian yang digunakan oleh otoritas sertifikasi dengan tanggungjawab

memeriksa transaksi elektronik.

5. Jasa Atestasi Lain yang dapat Diterapkan pada Berbagai Permasalahan Akuntan publik memberikan banyak jasa atestasi lainnya, yang kebanyakan merupakan perluasan alami dari audit atas laporan keuangan historis, karena pemakai menginginkan kepastian yang independen menyangkut jenis-jenis informasi lainnya. Organisasi yang diaudit harus menyediakan suatu asersi sebelum akuntan dapat memberikan atestasi. Contoh : apabila bank meminjamkan uang kepada suatu perusahaan, perjanjian pinjaman itu mungkin mengharuskan perusahaan menugaskan seorang akuntan untuk memberikan kepastian tentang ketaatan perusahaan pada ketentuan keuangan menyangkut pinjaman itu. Perusahaan yang meminta pinjaman harus menegaskan ketentuan pinjaman
7

yang akan diatestasi sebelum akuntan dapat mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk menerbitkan laporan atestasi. Sebagian besar jasa assurance lain yang diberikan akuntan publik tidak memenuhi definisi jasa atestasi, tetapi akuntan tetap harus independen dan harus memberikan kepastian tentang informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan. Penugasan jasa assurance lain ini berfokus pada peningkatan mutu informasi bagi pengambil keputusan, contoh : seorang akuntan publik dapat memberikan kepastian mengenai penggunaan data pribadi yang disediakan pelanggan oleh suatu perusahaan. Audit dan beberapa jenis jasa atestasi memang oleh peraturan dibatasi hanya untuk akuntan yang berlisensi, tetapi pasar untuk bentuk assurance lainnya terbuka bagi pesaing non-akuntan, contoh : para akuntan harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan periset pasar untuk membantu klien dalam menyusun survei pelanggan dan dalam mengevaluasi reliabiltas serta relevansi informasi survei. Akan tetap, KAP memiliki keunggulan kompetitif berkat reputasinya dalam kompetensi dan independensi. Karena semakin meningkatnya permintaan akan bentuk jasa assurance lain, American Institute of Certified Public Accountant ( AICPA ) membentuk Special Committee on Assurance Services ( SCAS ) untuk meriset dan mengembangkan peluangpeluang jasa assurance baru bagi para akuntan.

Contoh-contoh Jasa Assurance Lainnya Jasa Assurance Lainnya Pengendalian atas dan resiko yang Menilai Aktivitas Jasa proses dalam praktek investasi dan

berhubungan dengan investasi, mencakup perusahaan kebijakan yang terkait dengan derivative.

untuk

mengidentifikasi

menentukan efektivitas proses tersebut. Melakukan pembelian secara anonim untuk

Mystery shopping.

menilai

upaya

tenaga

penjualan

yang

berhadapan dengan pelanggan dan posedur yang mereka ikuti. Penilaian resiko pengumpulan, Menilai resiko keamanan dan pengendalian berkaitan dengan data elektronik, penyimpanan

pendistribusian, dan penyimpanan informasi yang digital.

mencakup

memadainya

pendukung dan diluar lokasi.

8

Penilaian resiko kecurangan dan tindakan Membuat profil resiko kecurangan dan menilai illegal. kecukupan system dan kebijakan perusahaan dalam mencegah serta mendeteksi kecurangan dan tindakan illegal. Kepatuhan kepada kebijakan dan prosedur Menelaah transaksi antara rekanan dagang perdagangan. untuk meyakinkan bahwa transaksi tersebut sesuai dengan perjanjian; mengidentifikasi

resiko dalam perjanjian. Kepatuhan pada perjanjian royalti hiburan. Menilai apakah royalti yang dibayarkan pada seniman, pengarang, dan lainnya sesuai dengan perjanjian royalti. Sertifikasi ISO 9000. Membuat sertifikasi yang meyatakan bahwa perusahaan telah memenuhi standar

pengendalian mutu ISO 9000, yang membantu meyakinkan produk perusahaan bermutu tinggi. Audit lingkungan. Menilai apakah kebijakan dan praktik

perusahaan memastikan bahwa perusahaan tersebut memenuhi standar dan hukum

lingkungan.

KAP melakukan berbagai jasa lain yang umumnya berada di luar lingkup jasa assurance. Tiga contoh yang spesifik adalah : 1. 2. 3. Jasa akuntansi dan pembukuan Jasa pajak Jasa konsultasi manajemen

Tujuan utama jasa assurance adalah meningkatkan mutu informasi, sedangkan tujuan utama penugasan konsultasi manajemen adalah memberikan rekomendasi kepada manajemen.

9

 JENIS-JENIS AUDIT Akuntan publik melakukan 3 jenis utama audit, yaitu : 1. Audit Operasional  Mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi. Pada akhir audit operasional, manajemen biasanya mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi. Contoh : auditor mungkin mengevaluasi efisiensi dan akurasi pemrosesan transaksi penggajian dengan system komputer yang baru dipasang. Dalam audit operasional, review atau penelaahan yang dilakukan tidak terbatas pada akuntansi, tetapi dapat mencakup evaluasi atau struktur organisasi, operasi komputer, metode produksi, pemasaran, dan semua bidang lain di mana auditor menguasainya. Mengevaluasi secara objektif apakah efisiensi dan efektivitas operasi sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan jauh lebih sulit ketimbang audit ketaatan dan audit laporan keuangan. Penetapan kriteria untuk mengevaluasi informasi dalam audit operasional juga bersifat sangat subjektif, artinya audit operasional lebih menyerupai konsultasi manajemen ketimbang apa yang biasanya dianggap auditing.

2.

Audit Ketaatan Dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan, dan ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. Contoh-contoh audit ketaatan untuk suatu perusahaan terutup :  Menentukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang digariskan oleh kontroler perusahaan.  Review tarif upah untuk melihat ketaatan dan ketentuan upah minimum.  Memeriksa perjanjian kontraktual dengan banker dan pemberi pinjaman lainnya untuk memastikan bahwa perusahaan menaati persyaratan-persyaratan hukum. Banyak organisasi swasta dan nirlaba telah menetapkan kebijakan, perjanjian kontraktual, dan persyaratan legal yang mungkin memerlukan audit ketaatan. Hasil dari audit ketaatan biasanya dilaporkan pada manajemen, bukan kepada pemakai luar, karena manajemen adalah kelompok utama yang berkepentingan dengan tingkat ketaatan terhadap prosedur dan peraturan yang digariskan. Oleh karena itu, sebagian

10

besar pekerjaan jenis ini seringkali dilakukan oleh auditor yang bekerja pada unit organisasi itu. 3. Audit Laporan Keuangan  Dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan ( informasi yang diverifikasi ) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum ( GAAP ), walaupun auditor mungkin saja melakukan audit atas laporan keuangan yang disusun dengan menggunakan akuntansi dasar kas atau beberapa dasar lainnya yang cocok untuk organsiasi itu. Auditor juga harus memahami entitas dan lingkungannnya secara mendalam. Pemahaman ini mencakup pengetahuan tentang industri klien berikut lingkungan peraturan dan operasinya, termasuk hubungan eksternal, seperti dengan pemasok, pelanggan, dan kreditor. Auditor juga mempertimbangkan startegi dan proses bisnis klien serta faktor-faktor keberhasilan yang sangat penting yang berhubungan dengan strategi itu.

Contoh-contoh 3 Jenis Audit

Jenis Audit

Contoh

Informasi

Kriteria yang Ditetapkan

Bukti-bukti yang Tersedia

Audit Operasional

Mengevaluasi apakah pemrosesan gaji yang terkomputerisasi untuk anak perusahaan H telah beroperasi secara efisien dan efektif

Jumlah catatan gaji yang diproses dalam satu bulan, biaya departemen, dan jumlah kesalahan yang terjadi Catatan perusahaan

Standar perusahaan untuk efisiensi dan efektivitas departemen penggajian Ketentuan perjanjian pinjaman

Laporan kesalahan, catatan gaji, dan biaya pemrosesan gaji

Audit Ketaatan

Menentukan apakah persyaratan bank untuk perpanjangan pinjaman telah dipenuhi

Laporan keuangan dan perhitungan auditor

11

Audit Laporan Keuangan

Audit tahunan atas laporan keuangan Boeing

Laporan

Prinsip-

Dokumen, catatan, dan sumber bukti dari luar

Keuangan Boeing prinsip akuntansi yang berlaku umum

 JENIS-JENIS AUDITOR Jenis-jenis auditor yang paling umum berpraktik dewasa ini, adalah :  Kantor Akuntan Publik ( KAP ) KAP bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan historis yang

dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahaan lain yang cukup besar, dan banyak perusahaan serta organisasi nonkomersial yang lebih kecil. KAP sering disebut dengan auditor eksternal atau auditor independen untuk membedakannya dengan auditor internal.  Auditor Badan Akuntabilitas Pemerintah Adalah auditor yang bekerja untuk Government Accountability Office ( GAO ) A. S. sebuah badan nonpartisan dalam cabang legislative pemerintah federal. Dengan diketuai oleh Comptroller General, GAO hanya melapor dan bertanggung jawab pada Kongres. Tanggungjawab utama GAO adalah melaksanakan fungsi audit bagi Kongres. GAO mengaudit sebagian besar informasi keuangan yang disiapkan oleh berbagai badan pemerintah federal sebelum diserahkan kepada Kongres. Karena kewenangan untuk melakukan pengeluaran dan penerimaan dalam badan-badan pemerintah ditetapkan oleh hukum, dalam audit ini penekanan yang cukup besar diberikan pada kepatuhan dan ketaatan. GAO telah mengambil langkah-langkah penting dalam mengembangkan metode auditing yang lebih baik melalui penggunaan teknik sampling statistik yang sangat canggih dan teknik penilaian resiko dengan komputer. Dibanyak Negara bagian, pengalaman sebagai seorang auditor GAO sudah memenuhi persyaratan pengalaman untuk menjadi seorang akuntan publik. Di Negaranegara bagian itu, jika seseorang lulus ujian CPA dan memenuhi ketentuan pengalaman dengan menjadi auditor GAO, orang tersebut bisa mendapat sertifikat CPA.
12

 Agen-agen Penerimaan Negara IRS, dibawah arahan Commissioner of Internal Revenue, bertanggung jawab untuk memberlakukan peraturan pajak federal sebagaimana yang didefinisikan oleh Kongres dan diinterpretasikan oleh pengadilan. Salah satu tanggung jawab utama IRS adalah mengaudit SPT pajak wajib pajak untuk menentukan apakah SPT itu sudah mematuhi peraturan yang berlaku. Audit ini murni bersifat audit ketaatan. Auditor yang melakukan pemeriksaan ini disebut internal revenue agent ( agen penerimaan Negara ). Seorang auditor yang terlibat dalam salah satu bidang ini harus memiliki pengetahuan tentang pajak dan keahlian auditing yang cukup luas untuk melakukan audit yang efekif.  Auditor Internal Auditor Internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen, sama seperti GAO mengaudit untuk Kongres. Tanggung jawab auditor internal sangat beragam, tergantung pada si pemberi kerja. Ada staf audit internal yang hanya terdiri atas satu atau dua karyawan yang melakukan audit ketaatan secara rutin. Staf audit internal lainnya mungkin terdiri atas lebih dari 100 karyawan yang memikul tanggungjawab yang berlainan, termasuk dibanyak bidang di luar akuntansi. Banyak juga auditor internal yang terlibat dalam audit operasional atau memiliki keahlian dalam mengevaluasi system komputer. Dibanyak Negara bagian, pengalaman melakukan audit internal dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan pengalaman agar menjadi akuntan publik.  AKUNTAN PUBLIK BERSERTIFIKAT ( CPA ) Pemakaian gelar certified public accountant ( CPA ) diatur oleh hukum Negara bagian melalui departemen pemberi lisensi disetiap negara bagian. Seseorang harus memahami persyaratan-persyaratan yang berlaku di Negara bagian tempat ia berencana untuk mendapatkan dan mempertahankan gelar CPA. Sumber informasi yang baik adalah State Board of Accountancy ( Dewan Akuntansi Negara Bagian ) pada Negara bagian dimana orang berencana meraih sertifikat. Website National Association of State Boards of Accontancy ( NASBA ), www.nasba.org, menyediakan informasi tentang persyaratan mendapatkan lisensi beserta link ke website dari dewan setiap Negara bagian. Untuk memprtahankan hak berpraktik sebagai auditor independen dikebanyakan Negara

13

bagian, para CPA harus memenuhi persyaratan pendidikan berkelanjutan dan persyaratan lisensi yang telah ditetapkan. Informasi tentang ujian CPA dapat ditemukan dalam The Uniform CPA Examination Candidate Bulletin Information for Applicants serta CPA Examination Content Specifications, yang keduanya dapat didownload di website CPA Exam

( www.cpa-exam.org ).

14

3 Persyaratan untuk Menjadi CPA

Persyaratan Pendidikan

Persyaratan Ujian CPA yang Seragam

Persyaratan Pengalaman

S1 jurusan Akuntansi dengan jumlah nilai kredit akuntansi minimum. Sebagian besar Negara bagian sekarang mensyaratkan 150 jam kredit semester ( 225 kredit kuartalan ) untuk mengikuti ujian CPA. Beberapa Negara bagian mensyaratkan 150 jam sebelum mengikuti ujian CPA, sementara Negara bagian lain mengharuskan kredit yang lebih sedikit sebelum mengikuti ujian CPA, tetapi mensyaratkan 150 kredit semester sebelum menerima sertifikat CPA.

Ujian berdasarkan komputer telah diberikan pada berbagai pusat pengujian. Bagian-bagian yang diujikan adalah sebagai berikut :   Auditing dan Atestasi – 4,5 jam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan – 4 jam Peraturan – 3 jam Lingkungan dan Konsep Bisnis – 2,5 jam

Bervariasi mulai dari yang tanpa pengalaman sampai yang berpengalaman 2 tahun dalam auditing. Beberapa Negara bagian mengharuskan memiliki pengalaman kerja di lembaga pemerintah atau auditing internal.

 

Seluruh bagian kecuali lingkungan dan konsep bisnis memuat dua simulasi yang mewakili 20 % dari isi bagian tersebut. Simulasi adalah studi kasus yang menguji keterampilan akuntansi dan auditing si calon dengan menggunakan situasi dunia nyata yang berkaitan dengan tugas itu. Beberapa Negara bagian juga mensyartakan ujian etika yang tersendri. 15

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close