bronkopneumoni anak

Published on March 2017 | Categories: Documents | Downloads: 56 | Comments: 0 | Views: 277
of 18
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

Identitas Pasien










Nama: An. J
Usia: 5 tahun
Alamat: Cikulak, Kab Cirebon
Jenis Kelamin: Perempuan
Nama Ayah: Tn. T
Nama Ibu: Ny. F
No RM: 768718
Tanggal Masuk: 12-Mei-2015
Tanggal Periksa: 15-Mei-2015

Anamnesis
• Keluhan Utama: Sesak Nafas
• Pasien datang ke IGD RSUD Waled diantar
oleh keluarganya dengan keluhan sesak
nafas sejak 2 hari yang lalu. Sesak
dirasakan terus menerus tanpa disertai
adanya suara mengi/mengorok. Keluhan
sesak didahului oleh demam, batuk
berdahak dan pilek yang dirasakan terusmenerus sejak 7 hari yang lalu. Nafsu
makan menurun.

• Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat sakit serupa sebelumnya, batuk
lama, dan asma disangkal
• Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat TB paru dan Asma disangkal
• Riwayat Alergi:
Alegi debu, obat-obatan dan cuaca
disangkal
• Riwayat Pengobatan
Pasien sebelumnya pernah berobat ke
PUSKESMAS karena keluhan demam dan
batuk pileknya, namun tidak ada perbaikan

•Riwayat Pribadi dan lingkungan
Terdapat kontak erat dengan keluarga pasien yang
merokok. Dalam 1 rumah terdiri dari 3 keluarga, jendela
rumah hanya ada di bagian depan saja dan jarang dibuka
sehingga rumah gelap, sinar matahari yang masuk sedikit.
•Riwayat kehamilan dan persalinan
Pasien dikandung ibunya cukup bulan, lahir spontan
ditolong bidan, berat saat lahir 2700gr dan langsung
menangis.
•Riwayat imunisasi
Menurut keluarga pasien sudah diimunisasi 5 dasar
lengkap
•Riwayat tumbuh kembang
Menurut keluarga pasien tidak ada keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan

Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum: Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran: komposmentis
• Tanda-Tanda Vital:
Tensi: 100/60mmhg
Respirasi: 49x/menit
Nadi: 132x/menit
Suhu: 37,9° C
• Status Antropometri
Berat Badan: 14Kg, Tinggi Badan: 101cm, TB/u:250, BMI/u:-150

Status Generalis
• Kepala: bentuk simetris, rambut hitam, tidak
mudah dicabut, ubun-ubun tidak cekung
• Mata: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
nistagmus -, refleks cahaya +/+
• Hidung: PCH -/-, sekret +/+,
• Mulut: bibir tidak kering, lidah kotor -,
sianosis -.
• Tenggorokan: faring, T1-T1 tidak hiperimis
• Telinga: serumen +
• Leher: Retraksi SS -, KGB tidak teraba

• Thorak
Inspeksi: bentuk dan gerak simetrik, retraksi IC -/Palpasi: vokal fremitus kanan=kiri simetris
Perkusi: sonor kanan=kiri
Auskultasi: VBS kanan=kiri, crackles +/+, slem +/
+, Wheezing -/• Abdomen:
Inspeksi: datar lembut retraksi epigastrium +
Auskultasi: Bising usus + normal
Perkusi: timpani
Palpasi: hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan –
• Ekstremitas: akral hangat, edema -, CRT < 2dtk

Pemeriksaan penunjang
• Darah Rutin:
Hemoglobin 9.0
Hematokrit 28
Leukosit 15.5
Trombosit 294
• Rontgen thoraks

• Diagnosis Banding:
Bronkopneumonia
Bronkiolitis akut
• Terapi
O2 nasal 2-3 liter/menit
Infus RL 28 cc / jam
Paracetamol syr 120mg 3x 1.5 cth
Ambroxol syr 15mg 3x 1 cth
Ampisilin 4 x 700 mg iv

Pembahasan Pneumonia
• Epidemiologi
Penyebab utama morbiditas dan
mortalitas pada anak usia <5 tahun
di seluruh dunia, terutama di negara
berkembang.

Etiologi

Manifestasi Klinis
• Gejala infeksi umum: demam, sakit
kepala, gelisah, malaise, nafsu
makan turun, keluhan
gastrointestinal spt mual dan
muntah.
• Gejala gangguan pernafasan: batuk,
sesak nafas, retraksi dinding dada,
takipnea, napas cuping hidung,
merintih, dan sianosis.

Diagnosis
• Anamnesis: demam tinggi, batuk
gelisah, rewel, dan sesak nafas. Pada
bayi gejala tidak khas, sering kali
tanpa demam dan batuk. Anak besar
kadang mengeluh nyeri kepala, nyeri
abdomen, dan muntah.

• Pemeriksaan fisik
Neonatus: sering dijumpai takipnea, grunting, PCH,
retraksi dinding dada, sianosis, dan malas menyusui.
Bayi yg lbh tua: jarang ditemukan grunting. Gejala lain
yang serng terlihat adalah batuk, panas, dan iritable.
Anak prasekolah: selain gejala diatas, dapat ditemukan
batuk produktif/nonproduktif, dan dispnea.
Anak sekolah dan remaja: gejala lainnya yang dapat
dijumpai nyeri dada, nyeri kepala, dehidrasi dan letargi.
Takipnea
Auskultasi: ronkhi basah halus
Iritasi pleura akan menyebabkan nyeri dada, bila berat
gerakan dada tertinggal waktu inspirasi, anak
berbaring ke arah yang sakit dengan kaki fleksi. Rasa
nyeri dapat menjalar ke leher, bahu, dan perut.

Pemeriksaan Penunjang
• Radiologis foto rontgen thoraks:
Konsolidasi lobar atau segmental disertai air
bronchogram, biasanya disebabkan infeksi
pneumococcus spp.
Pneumonia interstisial biasanya karena virus atau
mikroplasma; gambaran berupa corakan
bronkovaskular bertambah, peribronchial cuffing, dan
overaeration; bila berat terjadi patchy consolidation
karena atelektasis. Gambaran difus bilateral, corakan
peribronkial bertambah, dan infiltrat halus sampai ke
perifer. Gambaran penumonia karena S. aureus
biasanya menunjukkan pneumatokel.

Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium:
Jumlah lekosit > 15.000/UL
• Pulse Oxymetri

Terapi
• Terapi oksigen
• Analgetik antipiretik
• Terapi cairan
• Pemberian antibiotik
Ampisilin 50mg/kgbb/dosis i.v atau i.m

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close