by

Published on May 2016 | Categories: Types, School Work | Downloads: 36 | Comments: 0 | Views: 351
of 46
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

KAMPOENG SPA & SALON
SEBAGAI ALTERNATIF WISATA KESEHATAN DI SEMARANG
Dengan Penekanan Arsitektur Ekologis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Penjelasan dan Pengertian Judul
1.1.1 Pengertian Spa
SPA merupakan akronim atau singkatan dari Solus per Aqua. Solus per Aqua
adalah bahasa latin yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah Perawatan
melalui air.1 Spa juga merupakan nama sebuah kota kecil di Belgia yang memiliki
sumber mata air mineral yang berkhasiat untuk perawatan dan kesehatan tubuh
dengan cara mandi berendam.2
Dalam perkembangannya, spa menjadi suatu tempat kecantikan, perawatan
tubuh, kesehatan, kebugaran dan kenyamanan. Suatu tempat dimana pengunjung bisa
merasa rileks, tubuh dan pikiran menjadi segar, kembali energik dan bertenaga serta
membangkitkan suasana hati yang riang gembira. Spa sendiri merupakan suatu
rangkaian perawatan yang terdiri dari terapi pijat seluruh badan, lulur/body scrub,
masker pemutih, terapi musik, aromatherapy, mandi susu/mandi aromatherapy dan
snack berupa kue-kue dan minum jahe hangat atau teh panas.3
1.1.2 Pengertian Salon
Menurut Jemina (1996) menjelaskan bahwa salon ialah usaha yang melayani
konsumen dalam perawatan maupun tata rias rambut dan muka. Sedangkan menurut
Kusumadewi (2001) mengatakan bahwa salon kecantikan adalah sarana pelayanan
umum untuk kesehatan rambut, kulit dan bahan dengan perawatan kosmetik secara
manual, preparative, aparatif, dan dekoratif yang modern maupun tradisional tampa
tindakan operassi (bedah).4

1

https://www.academia.edu/5377058/Sejarah_SPA (30 November 2014 pukul 03.43)

2

http://kursus-salon-kecantikan.blogspot.com/2013/03/pengertian-spa.html (30 November 2014 pukul 03.44)

3

http://sihusky.wordpress.com/about/ (30 November 2014 pukul 03.48)

1.1.3 Pengertian Wisata Kesehatan
Wisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,
atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu
sementara.5
Wisata kesehatan adalah suatu kegiatan wisata yg dirangsang oleh adanya objek
atau fasilitas yg diperlukan untuk mengembalikan kesehatan di daerah tujuan wisata,
misalnya tempat sejuk yang lengkap dengan tempat peristirahatan dan terdapat
sumber air panas.6
1.1.4 Pengertian Ekologi
Pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali
digunakan oleh Haeckel, seorang ahli Biologi, dalam pertengahan tahun 1960-an.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu: "oikos" yang berarti rumah, dan "logos"
berarti ilmu. Karena itu secara harfiah, pengertian ekologi adalah ilmu tentang
makhluk hidup dalam rumahnya atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah
tangga makhluk hidup.7
Selain definisi umum di atas, terdapat juga pengertian ekologi yang dikemukan
oleh beberapa ahli, beberapa diantaranya sebagai berikut8:
1. Odum (1971): Ekologi adalah kajian terstruktur dan fungsi alam, tentang
struktur dan interaksi antara sesame organism dengan lingkungannya.

4

http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-23016-BAB%20II.pdf (30 November 2014 pukul 04.05)

5

Undang – Undang Pemerintah Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

6

http://www.kamusbesar.com/59538/wisata-kesehatan (30 November 2014 pukul 04.18)

7

http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-ekologi-apa-itu-ekologi.html (16 September 2014 pukul 02.40)

8

ibid

2. Odum (1975): Ekologi adalah kajian tentang rumah tangga bumi
termasuk flora, fauna, mikroorganisme, dan manusia yang hidup
bersama dan saling bergantung satu sama lain.
3. Miller (1975): Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbale balik
antara organism dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat
tinggalnya.
4. Otto Soemarwoto: Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbale balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
1.1.5 Pengertian Desain Ekologis
Desain ekologis adalah segala bentuk desain yang meminimalisasi dampak
destruktif terhadap lingkungan dengan mengintegrasikan diri dengan proses terkait
makhluk hidup. Desain ekologis membantu menghubungkan keterkaitan antara
arsitektur hijau, pertanian berkelanjutan, teknik ekologis, restorasi ekologis, dan
bidang lainya.9
1.1.6 Pengertian Arsitektur Ekologis
Arsitektur ekologis adalah pembangunan sebagai kebutuhan hidup manusia
dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya.10 Frick (1998) berpendapat
bahwa arsitektur ekologis tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam
arsitektur, karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran
baku. Namun mencakup keselarasan antara manusia dan alam. Arsitektur ekologis
juga mengandung dimensi waktu, alam, sosio-kultural, ruang dan teknik bangunan.11
1.1.7 Spa & Salon Sebagai Alternatif Wisata Kesehatan dengan Penekanan Arsitektur
Ekologis
Sesuai dengan pengertian-pengertian sebelumnya, dapat diambil kesimpulan
bahwa spa & salon sebagai alternatif wisata kesehatan dengan penekanan arsitektur
ekologis adalah proses perencanaan dan perancangan sebuah tempat spa dan salon
9

https://www.academia.edu/4905844/DESAIN_and_EKOLOGI (16 September 2014 pukul 02.45)

10

https://www.academia.edu/7257304/ekologi_arsitektur_menuju_perancangan_arsitektur_hemat_energi_dan_berkelanjutan (16
September 2014 pukul 02.58)

11

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-28609-3209204002-Chapter1.pdf (16 September 2014 pukul 02.59)

dengan penekanan arsitektur ekologis yang tidak hanya menjadi sebuah pusat
perawatan kecantikan dan kebugaran saja, namun dapat menjadi sebuah alternatif
wisata kesehatan.

1.2 Latar Belakang Permasalahan
1.2.1 Peluang Bisnis di Kota Semarang
Menjadi kota utama di provinsi Jawa Tengah, Semarang sendiri memiliki
banyak ciri khas, mulai dari pariwisatanya yang beragam, kulinernya yang beragam
dan unik, juga banyak terdapat universitas bagus yang menjadi tujuan para pencari
ilmu dari luar daerah.12
Angka pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang terus menujukan peningkatan.
Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi ini akan meningkatkan kesejahteraan
rakyat Kota Semarang. Tumbuhnya Perekonomian di Kota Semarang dikarenakan13:


Letak Semarang yang cukup strategis, yakni pada jalur lintasan yang ramai



untuk lalu lintas darat, laut, dan udara
Kota Semarang memiliki Terminal Induk Terboyo, Stasiun Kereta Api



Tawang, Pelabuhan Tanjung Emas, dan Bandar Ahmad Yani.
Letak Goegrafi yang sangat unik dan indah, yakni dataran rendah di bagian
utara tepi pantai Laut Jawa dan dataran tinggi di bagian selatan
Dengan adanya hal demikian, maka muncul lah berbagai perusahaan yang

memilih Kota Semarang sebagai lahan bisnis yang akan di jalankan, dan berbagai
perusahaan yang menjajakan bisnisnya disini.14
Keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi juga semakin baik seiring
dengan meningkatnya ketersediaan lapangan kerja, demikian hasil survei konsumen
Bank Indonesia pada September 2014. Dari hasil survei yang dilakukan oleh BI
memperlihatkan keyakinan konsumen di Jateng saat ini mengalami peningkatan,
kondisi tersebut tercermin dari naiknya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) ke level
121,7 dari posisi bulan sebelumnya 119,8 Menurutnya, IKK ini lebih tinggi
dibandingkan dengan IKK tiga bulan sebelumnya yang sebesar 112,9 dan IKK pada
periode sama tahun lalu yaitu 102,7. Meningkatnya keyakinan tersebut didorong oleh
12

http://warnabisnis.com/ini-contoh-peluang-usaha-di-semarang/ (30 November 2014 pukul 15.45)

13

http://mesinkasirdisemarang.blogspot.com/2013/02/potensi-besar-pertumbuhan-ekonomi-kota.html (30 November 2014 pukul 15.32)

14

ibid

persepsi positif konsumen, baik terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun terhadap
ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang.15
Menguatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini ditopang
oleh persepsi positif terhadap meningkatnya ketersediaan lapangan kerja, yang
tercermin dari kenaikan indeks ketersediaan lapangan kerja sebesar 2,6 poin menjadi
104,3. Seiring dengan kenaikan indeks tersebut, persepsi konsumen terhadap
penghasilan juga meningkat sehingga indeks penghasilan naik 2,1 poin menjadi 134,1.
Persepsi positif tersebut juga dipengaruhi oleh faktor terkendalinya inflasi Jawa
Tengah yang pada bulan September 2014 berhasil mencatatkan inflasi relatif rendah
0,22%.16
1.2.2 Kebutuhan akan Relaksasi
Fenomena kemacetan sebagai salah satu masalah transportasi sudah tidak dapat
dihindari lagi terutama di beberapa kota besar di Indonesia. Kota Semarang juga tidak
lepas dari masalah kemacetan. Beberapa titik kemacetan sudah tampak seperti halnya
di Jatingaleh dan Kaligawe. Kawasan Simpang Lima sebagai pusat Kota Semarang
juga berpotensi terjadi kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk. 17
Beberapa tahun ke depan, seiring dengan semakin tingginya tingkat kepemilikan
dan penggunaan kendaraan bermotor pribadi di Kota Semarang, maka bukannya tidak
mungkin kondisi arus lalu lintas di Kawasan Simpang Lima sebagai pusat Kota
Semarang akan sama dengan kondisi di Jakarta maupun Bandung. Terlebih lagi jika
hal ini tidak diikuti dengan pembenahan transportasi publik.18
Hidup di kota besar seperti Semarang tak bisa lepas dari masalah kemacetan.
Jalan yang macet bisa mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, salah satunya
15

http://semarang.solopos.com/2014/10/10/perekonomian-konsumen-makin-yakin-dengan-kondisi-ekonomi-dalam-negeri-543317 (30
November 2014 pukul 15.35)

16

ibid

17

Nur, Adisti. Identifikasi Prasyarat Implementasi Congestion Pricing di Kawasan Simpang Lima Semarang. Jurusan Perencanaan
Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Semarang. 2007. Halaman ii

18

Nur, Adisti. Identifikasi Prasyarat Implementasi Congestion Pricing di Kawasan Simpang Lima Semarang. Jurusan Perencanaan
Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Semarang. 2007. Halaman 2

adalah traffic stress syndrom atau TSS (sindrom stres akibat macet). Saat menemukan
kemacetan terkadang seseorang mengalami peningkatan detak jantung, telapak tangan
mulai berkeringat hingga kram perut. Kondisi ini kemungkinan menandakan gejala
dari TSS. Kemacetan yang terjadi tidak hanya menyebabkan suasana hati seseorang
menjadi buruk, tapi juga bisa merusak kesehatan. Dalam studi diketahui seseorang
yang mengalami TSS akan mulai muncul gejala stres dalam waktu 3-5 menit,
sedangkan orang yang tidak TSS, gejala stres mulai akan muncul jikasudah
mengalami kemacetan sekitar 13-14 menit.19
Selain permasalahan kemacetan, hidup di kota besar butuh kerja ekstra. Biaya
kehidupan dan lingkungannya pun memang menuntut untuk bekerja keras. Hal inilah
yang kemudian menjadi penyebab tingkat stress bagi orang yang tingal di kota lebih
rentan di banding masyarakat yang tinggal di desa.20
Ada pun faktor-faktor yang bisa menimbulkan stress ialah kebiasaan yang tidak
terkontrol. Kebiasaan tersebut misalnya lupa diri sehingga pola hidup tidak terjaga,
melebihi batas kemampuan, daya saing di kota lebih besar, kesibukan yang menyita
banyak waktu, tenaga dan pikiran. Aktivitas rutinitas di kota yang sibuk juga dapat
membuat masyarakatnya rentan stress.21
1.2.3 Pembangunan Spa dan Salon di Semarang
Perawatan di spa dan salon belum menjadi gaya hidup sehat masyarakat
Semarang. Hal tersebut dikarenakan pembangunan spa dan salon di Semarang belum
menjamur, misalnya seperti di kota Jogjakarta. Selain itu, pada umumnya spa dan
salon di Semarang belum memiliki konsep yang unik dan menarik sehingga dapat
memikat banyak konsumen. Beberapa spa dan salon di Semarang antara lain22:

19

Puspa House of Beauty di Puri Arteri Baru 1 Arteri Soekarno-Hatta

https://www.academia.edu/5273479/Psikologi (30 November 2014 pukul 16.07)

20

http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/04/09/tingkat-stres-di-metropolitan-lebih-tinggi-355388.html (30 November 2014 pukul
16.15)

21

ibid

22

http://anekainfounik.net/2014/04/14/tempat-spa-terbaik-dan-terkenal-di-semarang/ (30 November 2014 pukul 16.52)












Allegria Family Spa di Jalan KS Tumbun no 36
Chantique Spa di Jalan Ngesrep Timur V no 26 Tembalang
Amarta Spa di Jalan Bukit Amarta No 2
Graha Spa Semarang di Jalan Imam Bonjol 122 – 124
Aluna Home Spa di Jalan Erlangga Raya no.46
Griya Cantik Tiara Semarang di Jalan Pekunden Dalam No 8
Herborist Bali Spa di Jalan Seroja 3 No 2
Susan Salon, Spa & Bridal di Jalan Seroja Timur 2
Susan Spa & Resort di Bandungan
Martha Tilaar Salon & Day Spa Semarang di Jalan Dr Wahidin No 143 A
Dari daftar spa dan salon di Semarang tersebut hanya beberapa yang memiliki
konsep spa dan salon yang menarik dan hanya satu yang memasukkan unsur wisata ke
dalam spa dan salon tersebut, yaitu Susan Spa & Resort yang terletak di Bandungan,
jauh dari pusat kota.

1.2.4 Usaha Pemerintah Mengembangkan Wisata Kesehatan
Indonesia ternyata belum menjadi destinasi wisata SPA dan kesehatan di
kawasan Asia Pasifik menurut Executive Summary Global Spa & Wellness 2014.
Padahal pada periode 2012-2017, kawasan Asia Pasifik diproyeksikan menjadi salah
satu destinasi wisata kesehatan terbesar di dunia setelah Amerika dan Eropa.23
Pada Konferensi Nasional Tradisional SPA yang pertama kali di Indonesia,
Akhyaruddin selaku Direktur Pengembangan wisata Minat Khusus dan MICE
menyesalkan Indonesia tidak masuk menjadi destinasi wisata SPA dan kesehatan di
kawasan Asia Pasifik, sementara Mooryati Soedibyo, selaku produsen jamu dan
produk kesehatan serta SPA pernah menerima penghargaan dunia sebagai The Best
SPA Destination dan Bali berkali-kali menerima penghargaan sebagai destinasi SPA
terbaik dunia.24
Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang
memprakarsai konferensi ini bertujuan membangkitkan potensi industri wisata SPA
Indonesia yang berorientasi pada pasar global. Menurut Akhyarudin, ada beberapa
alasan mengapa Indonesia perlu mengembangkan industri SPA dan kesehatan.
23

http://www.beritasatu.com/food-travel/182980-ironis-indonesia-belum-menjadi-destinasi-wisata-spa.html (30 November 2014 pukul
17.35)

24

ibid

Pertama, penderita obesitas di seluruh dunia meningkat 2 kali lipat sejak 1980. Kedua,
10 persen dari penduduk dewasa di seluruh dunia menderita diabetes. Ketiga, Lebih
dari 50 persen bisnis berskala internasional, terbukti mengakibatkan peningkatan
stress bagi pekerjanya. Keempat, tahun 2002 hingga 2020, pengeluaran masyarakat
global terhadap fasilitas kesehatan meningkat hingga 10 miliar dolar AS.25
Ditinjau dari aspek lain, Indonesia berpotensi besar menjadi tujuan wisata
kesehatan, karena memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua setelah Brazilia,
kata CEO Mustika Ratu, Putri Kuswisnuwardhani. Di Indonesia terdapat lebih dari
14 ribu tanaman yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan namun belum
dimanfaatkan secara optimal. Dari jumlah itu, baru sekitar 200 tanaman yang telah
didaftarkan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).26
1.2.5 Arsitektur Ekologis sebagai Penekanan Perancangan Kampoeng Spa &
Salon sebagai Alternatif Wisata Kesehatan di Semarang
Konsep penekanan pada arsitektur ekologis dapat sesuai sebagai landasan
perencanaan dan perancangan Kampoeng Spa & Salon sebagai Alternatif Wisata
Kesehatan di Semarang. Konsep ini menekankan pada fasilitas spa dan salon yang
menarik, unik, dan berwawasan lingkungan, dimana memanfaatkan potensi alam
semaksimal mungkin. Ruang terbuka dan elemen alam yang mendukung unsur wisata
kesehatan tersebut mampu menjadi nilai tambah agar aktivitas di Kampoeng Spa &
Salon tidak hanya sebatas perawatan spa saja. Konsep ini akan meningkatkan daya
tarik pengunjung karena konsep yang baru dan menarik merupakan kebutuhan utama
untuk memikat pengunjung untuk datang ke spa dan salon tersebut.
1.3 Rumusan Permasalahan
 Angka pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang terus menujukan peningkatan


sehingga membuka peluang bisnis
Kondisi perekonomian meningkat sehingga sebagian besar masyarakat Semarang



memiliki gaya hidup yang tinggi
Kemacetan di banyak titik di kota Semarang terutama pada jam-jam sibuk
dikarenakan meningkatnya angka kepemilikan kendaraan bermotor

25

//www.beritasatu.com/food-travel/182980-ironis-indonesia-belum-menjadi-destinasi-wisata-spa.html (30 November 2014 pukul 17.35)

26

http://www.aktual.co/warisanbudaya/200302indonesia-berpotensi-jadi-tujuan-wisata-kesehatan (30 November 2014 pukul 17.35)



Jalan raya kota Semarang yang berkontur mempersulit pengendara saat terjadi



kemacetan
Jalan yang macet mempengaruhi kondisi kesehatan pengendara, salah satunya adalah



traffic stress syndrom atau TSS (sindrom stres akibat macet)
Kebutuhan masyarakat akan relaksasi, terutama bagi para mahasiswa dan pekerja




kantoran yang memiliki rutinitas yang cukup padat
Perawatan di spa dan salon belum menjadi gaya hidup sehat masyarakat Semarang
Hanya beberapa spa dan salon di Semarang yang memiliki konsep menarik dan hanya



satu yang memasukkan unsur wisata ke dalamnya
Persaingan bisnis yang semakin ketat mengharuskan pengusaha spa & salon untuk




merancang konsep yang baru dan unik
Banyaknya lahan kosong berpotensi yang belum dioptimalkan dengan baik
Wisata kesehatan khususnya di Semarang belum dikembangkan secara optimal

1.4 Rumusan Masalah
1.4.1 Masalah Umum
Bagaimana merencanakan dan merancang Kampoeng Spa & Salon sebagai
alternatif wisata kesehatan di Semarang yang diharapkan mampu memberikan solusi
terhadap tuntutan bisnis, kebutuhan masyarakat akan relaksasi dan mendukung usaha
pemerintah mengembangkan wisata kesehatan?
1.4.2 Masalah Khusus
Bagaimana merancang sebuah Kampoeng Spa & Salon sebagai alternatif wisata
kesehatan di Semarang dengan penekanan pada arsitektur ekologis?
1.5 Tujuan
1.5.1 Tujuan Umum
Mendapatkan landasan konseptual perencanaan dan perancangan Kampoeng
Spa & Salon sebagai alternatif wisata kesehatan di Semarang yang mampu
memberikan solusi terhadap tuntutan bisnis, kebutuhan masyarakat akan relaksasi dan
mendukung usaha pemerintah mengembangkan wisata kesehatan
1.5.2 Tujuan Khusus

Mendapatkan prinsip-prinsip perancangan Kampoeng Spa & Salon sebagai
alternatif wisata kesehatan di Semarang dengan penekanan pada arsitektur ekologis.
1.6 Sasaran
1.5.1 Sasaran Umum

1.5.2 Sasaran Khusus
a. Mengetahui dan memahami konsep penekanan pada arsitektur ekologis
dalam perancangan Kampoeng Spa dan Salon sebagai alternatif wisata
kesehatan di Semarang
b. Mengetahui dan memahami aplikasi konsep penekanan arsitektur ekologis
pada spa dan salon
c. Mengetahui dan memahami precedent atau contoh-contoh penerapan konsep
penekanan arsitektur ekologis pada spa dan salon
1.7 Lingkup Pembahasan
1.7.1 Arsitektural
a. Tata Ruang Luar
- Lansekap site
- Sirkulasi
- Elemen tata hijau dan lingkungan alami
- Suasana
b. Tata Ruang Dalam
- Jenis dan jumlah fasilitas
- Ruang spa dan salon
- Suasana
- Sirkulasi
- Zonasi
1.7.2 Non Arsitektural
-

Identifikasi site dan lingkungan
Identifikasi karakter dan kebutuhan konsumen
Identifikasi karakteristik fasilitas dan kegiatan yang direncanakan

1.8 Metode Pembahasan
1.8.1 Teknik Pencarian Data

a. Studi Literatur
Mencari data dan informasi yang berasal dari berbagai literatur maupun sumber
internet yang menerangkan landasan teori tentang prinsip dan aplikasi arsitektur
ekologis pada bangunan, fakta-fakta empirik mengenai kondisi site, studi kasus atau
aspek pembanding yang berkaitan dengan spa, salon dan arsitektur ekologis, serta
standar-standar terkait dengan Kampoeng Spa & Salon serta bagaimana konsep
arsitektur ekologis dapat diterapkan dalam perancangan.
b. Regulasi
Mencari data maupun peraturan yang menyangkut tentang disiplin ilmu
arsitektur (RTBL, RTRW, KDB, KLB, sempadan, standar bangunan, dll) yang
berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Kampoeng Spa & Salon khususnya
berkaitan dengan wisata kesehatan
c. Aspek Pembanding
Mencari data dan informasi dari internet maupun observasi lapangan. Data dan
informasi yang dicari adalah yang berkaitan dengan spa dan salon serta aplikasi
konsep arsitektur ekologis sebagai landasan perancangan. Informasi lapangan juga
didapatkan dengan melakukan survey bangunan-bangunan setipe atau studi precedent
untuk mendapatkan contoh rancangan spa dan salon yang baik maupun aplikasi
prinsip arsitektur ekologis untuk sebuah karya arsitektur. Data dan informasi tersebut
kemudian dibandiingkan serta dicari kelebihan dan kekurangannya.
1.8.2 Teknik Analisis
Melakukan analisis terhadap hasil observasi yang telah dilakukan melalui studi
literatur, wawancara dari berbagai sumber, studi regulasi dan aspek pembanding.
Analisis dilakukan dengan mengambil prinsip-prinsip, persyaratan bangunan,
kebijakan setempat, standar-standar, serta aplikasi perencanaan dan perancangan
bangunan.
Sedangkan analisa terhadap aspek pembanding dilakukan dengan identifikasi
kualitas serta spesifikasi dari precedent atau contoh desain sebagai objek yang
dibandingkan. Hasil dari identifikasi ini kemudian menghasilkan kesimpulan
mengenai kelebihan dan kekurangan dari objek yang dibandingkan.

Analisa-analisa tersebut difokuskan untuk mendasari konsep tema utama
mengenai perencanaan dan perancangan spa dan salon melalui pendekatan arsitektur
ekologis.
1.8.3 Teknik Sintesis dan Perumusan Konsep Perencanaan dan Perancangan
Hasil analisis yang telah dilakukan kemudian diterapkan ke dalam proses
perencanaan dan perancangan mengenai spa dan salon melalui pendekatan arsitektur
ekologis, yang kemudian diwujudkan ke dalam rumusan konsep bangunan fasilitas
spa dan salon beserta rancangannya.
1.9 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Berisi tentang penjelasan judul, latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan,
rumusan masalah baik umum maupun khusus, tujuan dan sasaran baik umum maupun khusus
terkait hal-hal yang ingin dicapai terkait pemecahan masalah, lingkup pembahasan mengenai
hal-hal yang dibahas secara arsitektural maupun non-arsitektural. Metoda pembahasan berisi
mengenai teknik pencarian, analisis data dan perumusan konsep perencanaan dan
perancangan. Sistematika penulisan berisi uraian singkat setiap langkah-langkah di setiap
bab. Keaslian penulisan berisi tulisan-tulisan sejenis tentang perencanaan dan perancangan
spa dan salon maupun tentang arsitektur ekologis sebagai pembanding dan menunjukkan
keaslian penulisan karya tulis ini. Dan yang terakhir adalah kerangka berfikir yang
merupakan langkah dan proses berfikir dalam merumuskan konsep perencanaan dan
perancangan tentang spa dan salon sebagai wisata kesehatan dengan penekanan arsitektur
ekologis.
BAB II Tinjauan Pustaka
Berisi tentang beberapa tinjauan pustaka aspek perencanaan dan perancangan meliputi
definisi, fungsi, karakteristik, jenis, standar, dan konsep yang berkaitan dengan spa dan salon
sebagai alternatif wisata kesehatan dengan penekanan arsitektur ekologis.
BAB III Tinjauan Lapangan
Berisi tentang beberapa tinjauan lapangan yang membahas mengenai situasi dan
kondisi, serta peraturan terkait dengan pembangunan di kawasan site dan sekitarnya.

BAB IV Analisis dan Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan
Berisi tentang analisa data yang didapatkan pada proses pencarian data serta informasi
yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan spa dan salon sebagai wisata kesehatan
melalui penekanan arsitektur ekologis. Analisa inilah yang kemudian menjadi bahan
pendekatan konsep dan studi kasus untuk mendapatkan kesimpulan yang digunakan untuk
merumuskan konsep perencanaan dan perancangan.
BAB V Konsep Perencanaan dan Perancangan
Berisi tentang rumusan konsep yang melandasi perencanaan dan perancangan spa dan
salon sebagai wisata kesehatan dengan penekanan arsitektur ekologis.
1.10 Keaslian Penulisan
Dilihat dari beberapa judul pra tugas akhir dan beberapa karya tulis dari sumber lain,
terdapat beberapa persamaan dan perbedaan. Hal tersebut dapat terlihat pada tipe bangunan,
objek sasaran, konsep maupun penekanan yang digunakan. Beberapa judul tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
No
1
2

Judul

Penekanan

Abstrak

1.11 Kerangka Berpikir

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Spa
2.1.1 Pengertian Spa
SPA merupakan akronim atau singkatan dari Solus per Aqua. Solus per Aqua
adalah bahasa latin yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah Perawatan
melalui air.27 Spa juga merupakan nama sebuah kota kecil di Belgia yang memiliki
sumber mata air mineral yang berkhasiat untuk perawatan dan kesehatan tubuh
dengan cara mandi berendam.28
Dalam perkembangannya, spa menjadi suatu tempat kecantikan, perawatan
tubuh, kesehatan, kebugaran dan kenyamanan. Suatu tempat dimana pengunjung bisa
merasa rileks, tubuh dan pikiran menjadi segar, kembali energik dan bertenaga serta
membangkitkan suasana hati yang riang gembira. Spa sendiri merupakan suatu
rangkaian perawatan yang terdiri dari terapi pijat seluruh badan, lulur/body scrub,
masker pemutih, terapi musik, aromatherapy, mandi susu/mandi aromatherapy dan
snack berupa kue-kue dan minum jahe hangat atau teh panas.29
2.1.2 Sejarah Spa30
SPA berasal dari bahasa latin: Sante Par Aqua atau Solus per Aqua. Keduanya
memiliki arti yang sama, yaitu: Sehat Melalui Air. Air digunakan karena dipercaya
mampu memberikan efek penyegaran pada badan yang letih bahkan dapat membawa
kesembuhan. Contohnya adalah tempat pemandian air panas yang mendapat efek
panas dari belerang.Tapi istilah ‘SPA’ sering dikaitkan dengan kata ‘SPAU’ yang
27

https://www.academia.edu/5377058/Sejarah_SPA (30 November 2014 pukul 03.43)

28

http://kursus-salon-kecantikan.blogspot.com/2013/03/pengertian-spa.html (30 November 2014 pukul 03.44)

29

http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-23016-BAB%20II.pdf (30 November 2014 pukul 04.05)

30

http://novitabeauty.wordpress.com/2012/10/29/sejarah-spa-2/ (1 Desember 2014 pukul 13.17)

merupakan nama sebuah desa di dekat Liegi, Belgia. Di daerah itu terdapat sebuah
sumber air mineral yang dapat menyembuhkan berbagai masalah kulit. Sebagai suatu
metode pengobatan kuno, penobatan spa telah di kenal sejak jaman mesir kuno.
Penggunaan Spa sebagai sarana pengobatan telah tercantum dalam suatu keputusan
medis pada tahu 1500 SM dengan judul Rig Veda yang berarti ”Perawatan air untuk
penyembuhan demam“. dalam dunia kedokteran, “Hipokrates” sebagai bapak
kedokteran moderen telah mengunakan Spa secara luas untuk pengobatan sejak tahun
400 SM. Ia juga menjelaskan secara luas indikasi dan kontra-indikasi perawatan
dengan air. perinsip-perinsip dasar yang di uraikan hipokrates ini menjadi titik tolak
munculnya Spa Medic (Terapi air).
Pada tahun 1571 ketika William Slingsby menemukan bahwa efek obat dari
musim semi yg mengandung besi di Yorkshire. Ia kemudian membuat ruang tertutup
dari mata air yg mengandung besi,yang ia sebut “Harrogate”. Ini dianggap sebagai
resor Spa pertama di Inggris yang memanfaatkan pengobatan air.Praktek sumber air
panas atau dingin dimulai pada zaman kuno prasejarah dengan harapan untuk
menemukan obat untuk beberapa penyakit. Ketika arkeolog menemukan sumber air
panas di Prancis dan Cekoslovakia yang mengungkapkan persembahan dan
persenjataan di zaman Perunggu. Di Inggris, legenda kuno dimulai jaman raja Celtic
karena penemuan sumber air panas di Bath,Inggris.
Di jaman moderen perawatan Spa Medic di mulai pada abad 17 (1697 ), di
perkenalkan oleh Sir John Floyer dalam tulisan yang berjudul The Hisrory of Cold
Bathing. Mengikuti cara floyer yang mempunyai dasar ilmiah klinis kuat mengenai
penggunaan air sebagai upaya penyembuhanmaka di daratan eropa muncul ahli baik
medis maupun non medis yang berkecimpung dalam dunia Spa, di antaranya
adalahPriessnitz, Rausse dan father

Kneipp mereka sangat

populer dalam

menggunakan Spa sebagai metode pengobatan sampai abad 19. Selama abad ke 18
hingga abad 19, mandi menjadi lebih umum karena dokter menyarankan manfaat
yang dapat diberikan untuk kebersihan.
Pada pertengahan abad 19,spa Eropa yang memulai konsep mandi selain minum
obat spa dari air mancur,rumah mandi di era Romawi dihidupkan kembali. Di Inggris
Spa mulai dengan struktur yang mencakup fungsi minum dari air mancur. Ada
banyak cara mandi di abad 19. Termasuk merendam dalam air panas,mandi uap,air

minum panas dan bersantai di ruangan yang sejuk. Dengan demikian, pada awal abad
20, Spa Eropa memiliki metode campuran diet ketat dengan olahraga. Ini diatur
sebagai prosedur mandi yang akan memberikan banyak manfaat bagi pasien. Karena
popularitasnya, manfaat yang diperoleh dari Spa mencapai Amerika Serikat, di mana,
beberapa praktisi medis menemukan bahwa air panas resor seperti Hot Springs di
Virginia, dan di Saratoga Springs, New York, tidak begitu bermanfaat bagi kesehatan
dibandingkan dengan menggunakan air panas biasa.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, spa berkembang menjadi suatu
tempat kecantikan, perawatan tubuh, kesehatan, kebugaran dan kenyamanan. Spa
sendiri merupakan suatu rangkaian perawan yang terdiri terapi pijak seluruh badan
atau body massage, lulur atau body scrub, masker pemutih, terapi music,
aromatherapy, mandi susu atau mandi aromatherapy. Proses Spa biasanya memakan
waktu satu setengah sape dua jam, mulai dari urut hingga lulur kemudia mandi atau
berendam dengan menggunakan rempah-rempah yang menyegarkan tubuh. Manfaat
spa sendiri banyak sekali di antaranya menghaluskan serta mengencangkan kulit,
memutihkan dan memberi nutrisi pada kulit, mengendorkan ketegangan pada otot,
detoksifikasi tubuh. Disamping itu juga spa dapat meningkatkan sistem kekebalan
pada tubuh, menghilangkan kecemasan, kemarahan dan depresi, mencegah alergi,
tanda-tanda diabetes. Selanjutnya migran dan asma, menurunkan tekanan darah tinggi
dan hipertensi, mengurangi insomnia, stres dan kelelahan, mengembalikan
keseimbangan alami tubuh, mencapai kebahagiaan, percaya diri dan kreatifitas serta
memperlambat proses penuaan. Melakukan perawatan tubuh sebaiknya satu atau dua
kali dalam sebulan. Setelah melakukan perawatan kita akan percaya diri dan siap lagi
menghadapi aktivitas rutin berikutnya.
2.1.3 Manfaat Spa
Spa sendiri merupakan suatu rangkaian perawatan yang terdiri dari terapi pijat
seluruh badan, lulur/body scrub, masker pemutih, terapi musik, aromatherapy, mandi
susu/mandi aromatherapy dan snack berupa kue-kue dan minum jahe hangat atau teh
panas. Manfaat spa antara lain menghaluskan, mengencangkan, memutihkan dan
memberi nutrisi pada kulit, mengendurkan ketegangan otot, detoksifikasi tubuh untuk

meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghilangkan kecemasan, kemarahan dan
depresi, mencegah alergi, tanda-tanda diabetes.31
Selanjutnya mengurangi migrain dan asma, menurunkan tekanan darah tinggi
dan hipertensi, mengurangi insomnia, stres dan kelelahan, mengembalikan
keseimbangan alami tubuh, mencapai kebahagiaan, percaya diri dan kreativitas serta
memperlambat proses penuaan. Berikut manfaat spa pada tubuh kita:


Perawatan kulit
Sering kali kita mengabaikan perawatan pada kulit kita, Padahal tanpa di
sadari perawatan kulit sangat lah penting bagi penampilan seorang wanita.
Dengan anda melakukan SPA secara rutin, itu akan membuat anda dapat
merasakan hal positif yang akan membuat kotoran dan racun pada tubuh
anda akan hilang. Dengan begitu kulit alami anda akan langsung terlihat



segar.
Mengurangi stress
Anda mungkin sering di bebani pikiran dan aktifitas yang padat setiap
harinya. Akibat rasa lelah tubuh anda akan terasa drop dan otak pun tidak
merespon apa yang ada di sekeliling anda. Namun dengan perawatan SPA
anda bisa memanjakan diri dan membuat tubuh terasa rileks. Dengan cara
di pijat aromaterapi untuk anda bisa melakukan aktifitas dengan tubuh yang



fit kembali.
Mencegah penyakit/virus
Virus mudah masuk karena kekebalan daya tahan tubuh yang lemah dan
menurun dikarenakan kurangnya perawatan dan kesehatan pada diri anda
yang akan mengakibatkan anda jadi sakit. Maka dengan itu SPA menjadi
solusi yang tepat untuk mengurangi virus-virus yang terdapat pada tubuh
anda. Salah satunya dengan cara berendam di kolam air panas maka virus-





virus dan bakteri akan menghilang.32
Bebas kerutan
Pijat batu panas dapat merelaksasi otot-otot yang tegang. Metode ini
menghilangkan tanda-tanda penuaan berupa kerutan atau keriput pada kulit.
Pembunuh stres

31

http://perawatankulitbersamalilik.wordpress.com/ (1 Desember 2014 pukul 12.42)

32

http://perawatankulitbersamalilik.wordpress.com/ (1 Desember 2014 pukul 12.42)

Stres membuat orang terlihat tua. Pijat relaksasi membuat tubuh segar dan


terlihat muda kembali. Rasa pegal pun seketika hilang.
Menurunkan berat badan
Perawatan spa juga membantu menurunkan berat badan. Pijatan lembut dari



para terapis bisa membakar kalori pada titik-titik tertentu.
Menghilangkan racun pada kulit
Kulit berisiko lebih besar terkena bahaya radikal bebas. Spa menjadi salah



satu solusi terbaik untuk membersihkan racun pada kulit.
Meningkatkan sirkulasi darah
Mandi di dalam jacuzzi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Perawatan ini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membuat kulit
tampak bersinar.33

2.1.4 Jenis-jenis Spa
Spa terdiri dari beberapa jenis. Pelayanan spa menurut tujuan perawatannya
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu34 :
1. Health Spa (Wellness Spa)
Health spa atau wellness spa adalah jenis spa yang memberikan pelayanan
dalam peningkatan kesehatan, pemeliharaan, dan pencegahan, yang lebih
diutamakan pada relaksasi dan keindahan penampilan. Berdasarkan lokasinya,
health spa dibedakan menjadi beberapa istilah, di antaranya yaitu35:
 Day spa (city spa)
Jenis spa ini terdiri dari pelayanan spa harian, biasanya juga dilengkapi
dengan pelayanan salon. Aspek yang harus diperhatikan pada spa jenis
ini adalah memisahkan zona untuk spa yang privat dengan zona salon


yang cenderung lebih ramai.
Resort spa
Spa yang terletak di resort atau hotel ini tidak hanya memberikan
pelayanan spa tetapi juga terdapat fasilitas fitness hingga golf. Resort
spa juga memanfaatkan pemandangan alam yang indah untuk



menciptakan suasana relaksasi, seperti pantai.
Destination spa

33

http://maunnbeauty.wordpress.com/5-manfaat-dari-spa/ (1 Desember 2014 pukul 12.48)

34

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/MENKES/PER/X/2004

35

http://www.citacinta.com/cantik/cantik/yuk.kenalan.dengan.6.jenis.spa/001/006/410 (1 Desember 2014 pukul 13.06)

Destination spa umumnya dilakukan selama 2 sampai 7 hari untuk
melakukan rangkaian perawatan spa rutin yang memanjakan tubuh, serta
melatih pengunjung untuk memiliki pola hidup sehat dari segi makanan


maupun kebugaran.
Eco spa
Eco spa adalah perawatan spa yang mengutamakan aspek ramah
lingkungan, baik dari segi pelayanan maupun bangunannya. Bahan spa
yang digunakan adalah bahan organik. Eco spa ini juga berlokasi di



tempat yang ramah lingkungan.
Mineral spring spa
Mineral spring spa adalah spa yang berlokasi di kawasan sumber mata
air dengan pemandian langsung di sumber airnya untuk perawatan
hydrotheraphy. Selain itu, spa jenis ini juga memanfaatkan potensi
keindahan alam yang ada di sekitar sumber mata air sebagai salah satu

daya tarik pengunjung.
2. Medical Spa
Medical spa adalah jenis spa yang memberikan pelayanan secara menyeluruh
dalam peningkatan kesehatan, pemeliharaan, pencegahan, dan dengan
mengutamakan pada pemulihan (revitalisasi dan rehabilitasi).
2.1.5 Prinsip Dasar dan Ruang Lingkup Pelayanan Spa36
A.
1.

Prinsip Dasar Pelayanan SPA
Pelayanan SPA merupakan bagian dari upaya pelayanan
kesehatan tradisional yang sekaligus sebagai upaya pelestarian
budaya/pusaka nusantara. Selanjutnya dalam teknis pelayanan

2.

SPA dimaksud adalah perawatan SPA.
Upaya pelayanan SPA perlu memperhatikan lingkungan yang
bersih, nyaman, aman, sehat dan dilaksanakan sesuai budayam
norma susila, disamping memperhatikan pencahayaan, warna,

3.

suara, aroma, suhu, diruang perawatan.
Manusia sebagai pelanggan (klien) merupakan mahluk biopsikososio-kultural dan religious memerlukan pelayanan yang
komprehensip, menyeluruh dan tuntas dengan menggunakan
berbagai upaya/ metode untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.

36

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/MENKES/PER/X/2004

4.

Upaya Pelayanan SPA merupakan upaya dalam bidang preventif
dan promotif, yang dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Pelayanan SPA menekankan pentingnya pendekatan
holistic

dengan

menggunakan

bahan

alami,

aman

dan

bermanfaat, serta sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian

1.

budaya bangsa.
Ruang Lingkup SPA
Pelayanan SPA lebih menekankan pada upaya mempertahankan/

2.

menjaga, meningkatkan kesehatan dan keindahan penampilan.
Pelayanan SPA didalam standart ini meliputi aspek relaksasi,

B.

rejuvenasi dan revitalisasi (Health SPA/ Wellness SPA).
2.1.6 Peralatan dan Fasilitas Penunjang Spa37
Kegiatan perawatan spa tentu ditunjang dengan berbagai peralatan, baik modern
maupun sederhana, serta fasilitas seperti kolam renang, sauna, gym, dll. Peralatan
tersebut memiliki peran penting untuk mencapai kenyamanan dan relaksasi yang
diinginkan. Peralatan dan fasilitas penunjang tersebut dikategorikan menjadi 3, yaitu
sederhana, sedang, dan kompleks. Peralatan dan fasilitas penunjang untu spa kelas
sederhana terdiri dari shower, bathtub, steamer tradisional, dan facial manual.
Sedangkan pada spa kelas sedang terdapat tambahan aqua medic pool, Jacuzzi, facial
equipment, electric massage, dan electric blanket. Dan pada spa kelas kompleks
dilengkapi pula dengan water exercise area, shower room, fitness equipment, serta
hydro tub.
2.1.7 Sarana Bangunan dan Lingkungan38
1. Limbah (padat, cair, gas, radio aktif)
a. Tersedia sarana pembuangan limbah yang memenuhi syarat kesehatan.
b. Limbah padat, cair dan gas yang bersifat b3 (Bahan Beracun Berbahaya) harus
dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Limbah padat, cair dan gas tidak boleh melewati ambang batas yang telah
ditetapkan.

37

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/MENKES/PER/X/2004

38

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/MENKES/PER/X/2004

d. Tersedia sarana sanitasi (toilet) yang dilengkapi tempat cuci tangan dengan
jumlah yang sesuai dan memenuhi syaratsyarat kesehatan.
2. Kesehatan gedung/kantor/ruang pelayanan SPA
a. Ventilasi
1. Ventilasi dapat menjamin peredaran udara di dalam kamar/ ruang dengan
baik.
2. Luas bentilasi 20% dari luas lantai ruangan.
3. Bila ventilasi alam tidak memenuhi persyaratan harus dilengkapi dengan
ventilasi mekanis (AC, kipas angin, exhause fan).
b. Pencahayaan
Ventilasi cahaya yang memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan yang
memerlukan sedikit ketelitian adalah 200-300 lux
c. Pembuangan Limbah
Mempunyai sarana pembuangan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan
(saluran dengan penampungan air limbah/septic tank)
d. Toilet/kamar mandi/jamban
1. Harus selalu tersedia air bersih yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan,
sabun cair, handuk disposable/bersih.
2. Lantai kamar mandi/ jamban kuat, permukaan rata, kedap air, tidak licin
dan mudah dibersihkan. Kemiringan yang cukup (2-3%) kearah saluran
pembuangan limbah
e. Index jentik nyamuk: tidak melebihi dari 5%
f. Kenyamanan: untuk suhu berkisar antara 18-20 derajat celcius dan kelembaban
berkisar antara 40-70 %
g. Tingkat kebisingan: tidak melebihi 85 db
3. Personal Hygiene and Sanitation (Hygiene Perorangan dan Sanitasi)
a. Pengelola dan karyawan yang berhubungan langsung dengan pelanggan/
pengunjung harus bebas dari penyakit menular, dibuktikan dengan surat
dokter/sertifikat.
b. Pengelola dan karyawan yang melayani pelanggan harus memiliki
pengetahuan harus memiliki pengetahuan tentang Sanitasi dan Hygiene
perorangan.
c. Pengelola dan karyawan harus berprilaku positip dalam bidang hygiene dan
sanitasi (membuang limbah/ sampah pada tempat yang telah ditentukan, tidak
meludah di sembarang tempat, tidak merokok pada waktu memberikan
pelayanan).
d. Pengelola dan karyawan harus memberi anjuran, peringatan kepada
pengunjung/pelanggan untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
e. Dilarang merokok di lingkungan Spa.

2.1.8 Kebutuhan Ruang Bangunan Spa39
Kebutuhan ruang pada bangunan spa berbeda – beda menurut kelasnya, terbagi
menjadi kebutuhan ruang pada bangunan spa minimal, sedang, dan lengkap. Semakin
atas tingkatannya, maka semakin banyak kebutuhan ruangnya, seperti pada tabel
berikut ini:
Tabel Kebutuhan Ruang Bangunan Spa
a.
b.
c.
d.
e.

Minimal
3 cabin perawatan
Ruang receptionist
Ruang tunggu
Ruang toilet
Cabin untuk lakilaki dan perempuan

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

harus terpisah

Sedang
6 cabin perawatan
Ruang receptionist
Ruang tunggu
2 shower/toilet
Ruang steam/sauna
Gudang
Area untuk pelayanan
laki-laki dan
perempuan terpisah

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Lengkap
12 cabin perawatan
Ruang receptionist
Ruang tunggu
3 shower/bath room/toilet
Ruang steam/sauna
Gudang
Locker room
Juice bar
Fitness area
Indoor-outdoor area

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1205/MENKES/PER/X/2004

2.1.9 Pemanfaatan Elemen Air
Pemanfaatan elemen air merupakan pendekatan yang dipakai dalam mendesain
bangunan spa ini. Tinjauan elemen air yang akan dibahas terdiri dari pemanfaatan
elemen air dalam rangkaian kegiatan spa atau dikenal dengan istilah terapi air
(hydrotheraphy), pamanfaatan elemen air pada sebuah bangunan dari segi psikologis,
estetika, dan arsitektural, serta tinjauan mengenai arsitektural waterfront yang
berkembang di dunia perancangan. Tinjauan ini menjadi dasar perumusan konsep
bangunan yang akan dikembangkan.
1. Pemanfaatan Elemen Air dalam Kegiatan Spa
Pemanfaatan elemen air pada rangkaian kegiatan spa dikenal dengan
istilah terapi air atau hidroterapi. Hidroterapi adalah penggunaan air dan
atau dengan ramuan bahan alami (tumbuhan, mineral, minyak atsiri,
garam,susu, lumpur, lulur) untuk perawatan kesehatan tubuh, dengan
mengatur suhu, tekanan, arus, kelembaban, serta kandungan air. Air yang
digunakan di pool therapy, baik yang menggunakan sumber air panas atau
pemandian alam, kualitas airnya harus memenuhi syarat kesehatan sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 061/MENKES/PER/I/1991
39

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/MENKES/PER/X/2004

tentang Persyaratan Kesehatan Kolam Renang dan Pemandian Umum.
Sedangkan air yang digunakan khusus untuk proses perawatan tidak boleh
mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti bakteri Legionella yang
dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Terapi air pada kegiatan spa
tergolong menjadi beberapa jenis, yaitu40 :
 Underwater massage
Terapi air ini dilakukan dengan cara berendam di dalam bak mandi
atau bath tub yang dilengkapi dengan jet atau nozzle. Tekanan dan



suhu air di dalam bak juga diatur sesuai kebutuhan.
Whirlpool
Kolam ini menggunakan bermacam-macam jet dengan tekanan dan



ukuran tertentu sebagai bagian dari proses terapi.
Aquamedic
Aquamedic adalah kolam terapi yang didesain dengan modifikasi
jet shower yang tekanan airnya disesuaikan pada bagian-bagian
tubuh untuk kebutuhan terapi, terutama pada bagian yang rentan



akan keluhan secara fisiologi dan anatomis.
Jet shower
Terapi jenis ini menggunakan air hangat dan air dingin yang
disemprotkan langsung ke tubuh bagian belakang selama sekitar 23 menit untuk menstimulasi sirkulasi darah. Fungsi terapi jet
shower ini adalah untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti



kurang darah, radang sendi, asma, dan nyeri dada.
Veinchy shower
Terapi veinchy shower menggunakan pancuran air dengan tekanan
dan suhu air tertentu yang diatur sesuai kebutuhan. Terapi ini



biasanya dipedukan dengan terapi lain, seperti lulur dan masker.
Contrast bath
Air yang digunakan pada terapi ini terdiri dari dua jenis
temperatur, yaitu air dengan suhu hangat dan air dengan suhu



dingin.
Mandi rendam rempah
Terapi ini menggabungkan dua elemen di dalamnya, yaitu



menggunakan bahan-bahan herbal serta media air untuk berendam.
Mandi rendam air garam
Terapi ini menggunakan air garam. Kandungan garam di dalamnya
dapat membantu melepaskan racun dari kulit, mengelupas sel – sel

40 http://sihusky.wordpress.com/2012/10/30/terapi-air-pada-spa/ (5 November 2014 pukul 22.29)

kulit mati, merelaksasikan otot-tot tubuh, dan merangsang


pertumbuhan sel kulit baru.
Terapi air laut (thalasotherapy)
Penggunaan media air laut memberikan berbagai manfaat untuk
kesehatan karena Kandungan mineral dalam air laut terutama



magnesium dapat meningkatkan kelembaban kulit.
Mandi uap (steam)
Steam dilakukan dengan cara duduk di dalam ruangan beruap
selama kurang lebih 20 menit, untuk mempercepat keluarnya






keringat dan mengangkat kotoran yang ada di permukaan kulit.
Mandi sauna
Mandi sauna hampir serupa dengan mandi uap, tetapi kondisinya
lebih kering dibandingkan mandi uap.
Kompres
Kompres adalah salah satu bentuk terapi yang menggunakan
handuk yang direndam di dalam air hangat atau dingin. Setelah
diperas kemudian dibalutkan di bagian tubuh. Terapi kompres
dengan air panas bertujuan untuk memperlancar aliran darah,
sedangkan kompres dingin mermanfaat untuk mengurangi



pembengkakan.
Balut
Balut adalah terapi yang menggunakan handuk yang sudah
dibasahi air hangat atau dingin, kemudian dillitkan ke sekujur
tubuh. Setelah itu tubuh dibalut lagi dengan handuk kering dan
selimut. Terapi ini bermanfaat untuk mengeluarkan keringat yang
membawa racun dari dalam tubuh. Terapi ini juga cocok untuk



penderita demam, flu, sakit punggung, dan kelainan pada kulit.
Ratus
Ratus merupakan terapi yang menggunakan uap air panas. Terapi
ratus terdiri dari ratus rambut, ratus badan, dan ratus untuk organ

intim wanita yang sering disebut dengan istilah v-spa.
2. Pemanfaatan Elemen Air dalam Bangunan
Air merupakan elemen yang penting pada sebuah bangunan, baik untuk
kebutuhan fisik bangunan, fungsi utilitas, estetika desain bangunan,
maupun dalam membentuk suasana. Air berfungsi sebagai pengendali
thermal. Misalnya penggunaan elemen air di tengah courtyard dapat
menyerap panas di sekitarnya sehingga suhu pada malam hari menjadi
lebih nyaman dan udara terasa lebih lembab. Selain itu, aliran air di bawah

penutup lantai juga menjadikan lantai tetap dingin. Air juga dapat menjadi
elemen pembentuk ruang dengan fungsi sebagai berikut41 :
 Kesan keruangan yang diciptakan oleh elemen air menimbulkan


keintiman antara alam dengan ruang yang dibentuk.
Bidang air memberikan kesan pandangan yang luas, lega, dan



bebas.
Air bisa menjadi pembatas ruang tanpa menggunakan elemen



massif.
Air sebagai salah satu unsur lansekap dapat menjadi elemen



penyatu dari beberapa massa bangunan.
Air secara tidak langsung sebagai pengarah jalan dan membawa
pengunjung untuk bergerak di sepanjang tepian air sehingga

tercipta kesinambungan suasana.
Air sebagai elemen arsitektur memiliki fungsi visual, yaitu:
 Air sebagai titik yang menjadi ujung pada sudut sebuah bidang atau


ruang titik pusat bangungan atau lahan,
air sebagai garis yang mempertemukan,

menggabungkan,

mendukung, mengelilingi, membagi unsur visual, memperjelas sisi
bidang dan membentuk rupa bidang, serta menyatakan sifat rupa


bidang, dan
air sebagai bidang yang membentuk layar semi transparan dan

membentuk latar belakang massa bangunan.
Selain dari segi arsitektural, elemen air pada bangunan juga memberikan
pengaruh dari aspek psikologis seseorang. Air dapat berperan sebagai
pembentuk kepuasan estetika dan relaksasi. elemen air merupakan elemen
yang dapat dirasakan oleh berbagai indera, dapat dilihat, dirasakan,
disentuh, dan didengar. Oleh karena itu, air dapat membangkitkan kontak
emosional. Karakter reflektif dari air yang bertemu dengan efek
audiovisual gerakan air merupakan media bagi arsitek untuk menciptakan
energy dan ruang yang mempengaruhi psikologis seseorang.42
2.2 Tinjauan Salon

41 Budi .P, Monika Rintan. Pengaruh Pola Tata Ruang Bangunan Wisata Air Terhadap Kenyamanan
Pengunjung. Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang. 2002
42 M. Laurens, Joyce. Esterlita Devi. Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 30, No. 2. Surabaya. 2002. Hal 102-109.

2.2.1 Pengertian Salon
Kata Salon berasal sari bahasa inggris yang artinya ruangan kemudian
berkembang menjadi beauty salon yang artinya ruangan kecantikan. Salon artinya
tempat untuk menata rambut.43 Salon kecantikan adalah tempat khusus untuk merawat
kecantikan wanita dari rambut, wajah, kulit, kuku dan sebagainya. Salon Kecantikan
merupakan fasilitas untuk mempercantik diri dalam waktu yang relatif cepat. Kegiatan
salon terbagi menjadi 3 bagian yaitu rambut, wajah dan tubuh. perawatan tubuh di
salon berbeda dengan Spa, kalau di salon hanya berbentuk memperindah bagian luar
tubuh sedangkan Spa lebih ke sektor terapi tubuh.44
2.2.2 Macam-macam Aktivitas Salon45
Kegiatan yang terdapat dalam salon kecantikan pada umumnya adalah sebagai
berikut:
1. Perawatan Rambut
Perawatan rambut merupakan cara untuk merawat rambut dan kulit kepala
agar sehat. Perawatan rambut juga bertujuan untuk memperbaiki rambut
yang rusak akibat factor internal dan eksternal. Faktor eksternala yaitu
cuaca, perawatan yang tidak tepat, sinar matahari serta polusi. Faktor
internal yaitu kelelahan fisik dan jiwa, hormonal dan kekurangan nutrisi
yang menyebabkan berbagai masalah pada rambut dan kulit kepala.
Perawatan rambut meliputi hair spa, hair mask, creambath, dan segala hal
yang membuat rambut memiliki penampilan yang lebih baik dan indah.
2. Perawatan Kuku
Kuku merupakan bagian dari tubuh yang sangat diperhatikan oleh wanita
pada umumnya sehingga memerlukan perawatan khusus. Perawatan kuku
antara lain meliputi :
 Manicure dan pedicure, yaitu membersihkan kuku tangan dan kaki
sehingga terlihat bersih dan indah. Manicure dan pedicure juga dapat
43
44
45

Baddu-Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 1996, hal 1206

Artikel “Ingin cantik, ke salon dong !!” majalah fit Februari 2003

http://e-journal.uajy.ac.id/2059/3/2TA12305.pdf “Pusat Pengembangan Kecantikan Wanita di Yogyakarta” (1 Desember 2014 pukul
13.06)

mengatasi bau tak sedap pada kaki, serta untuk merawat kulit dan


kuku pada kaki agar tetap halus.
Nail polish, yaitu mengecat kuku tangan dan kaki agar menjadi lebih




indah.
Hand and foot mask, yaitu masker tangan dan kaki agar lebih lembut.
Nail art, yaitu membuat gambar/lukisan pada kuku agar terlihat lebih

indah.
3. Facial
Facial adalah metode perawatan wajah yang bertujuan untuk mengeluarkan
kotoran dari dalam lapisan kulit dan melepaskan sel-sel kulit mati,
sehingga wajah terlihat berseri.
4. Tata Rias Wajah (make up)
Tata rias wajah adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli
sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah make up lebih
sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya
seluruh tubuh bisa di hias (make up).
2.3 Tinjauan Wisata
2.3.1 Pengertian Wisata46
Menurut UU no 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan :
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara
Wisata merupakan kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan sendiri,
bersama keluarga, ataupun teman. Kegiatan wisata biasanya mengunjungi objek-objek
wisata seperti pantai, taman bermain, bangunan bersejarah ,dll. Tujuannya adalah
untuk berekreasi menghilangkan kepenatan, menambah pengetahuan melalui
informasu yang dijabarkan pada objek wisata, serta memuaskan rasa penasaran
dengan melihat hal-hal unik.
2.3.2 Pelaku Wisata47
Pelaku wisata atau biasa disebut dengan wisatawan adalah orang atau
sekelompo orang yang melakukan perjalanan wisata dalam waktu tertentu.Wisatawan
terbagi menjadi empat jenis yaitu:
46

Undang-Undang RI No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

47

http://tempatwisatafavorit.blogspot.com/2013/12/definisi-tipe-dan-jenis-wisata.html (29 September 2014 pukul 12.55)

a. Wisatawan Petualang
Wisatawan petualang adalah wisatawan yang menyukai hal-hal yang
berbau menantang untuk mencapai tempat atau objek wisata.
b. Wisatawan Minat Khusus
Wisatawan minat khusus adalah wisatawan yang melakukan perjalanan
ke sebuah tempat yang memang memiliki daya tarik yang khusus yang
hanya bisa dipahami oleh para wisatawan minat khusus.
c. Wisatawan Banyak Minat
Merupakan wisatawan yang melakukan kegiatan perjalanan ketempat
wisata pada umumnya, misalnya wisata pantai, atau wisata ke taman
bermain.
d. Wisatawan Backpacker
Merupakan wisatawan yang melakukan kegiatan perjalanan menuju
tempat wisata dengan berbekal barang secukupnya, tujuannya adalah
biaya yang murah.
2.3.3 Jenis-Jenis Aktivitas Wisata48
Jenis-jenis wisata sangat beragam, karena pada dasarnya wisata adalah suatu
perjalanan dengan tujuan untuk rekreasi maupun pengembangan diri.Jenis-jenis
wisata yaitu :
a. Wisata Alam
Merupakan perjalanan dengan tujuan objek yang memiliki pemandangan
alam yang indah secara alami dan membuat perasaan yang nyaman.
b. Wisata Budaya
Wisata budaya yaitu perjalanan dengan tujuan objek yang memiliki budayabudaya dan kebiasaan yang unik.
c. Wisata Sejarah
Merupakan perjalanan yang dilakukan pada objek yang memiliki nilai
sejarah.
d. Wisata Pendidikan
Merupakan perjalanan yang dilakukan pada objek yang memiliki sumber
pengetahuan tertentu. Misalnya kunjungan ke kampus, dll.
e. Wisata Pertanian
Merupakan perjalanan yang dilakukan pada objek yang memiliki materi
pertanian atau perkebunan.
f. Wisata Religi
48

Objek dan Daya Tarik Wisata diunduh di
http://file.upi.edu/direktori/fpips/jur._pend._geografi/197210242001121bagja_waluya/geografi_pariwisata/objek_dan_daya_tarik_wisata_(ut
s).pdf (30 September 2014 pukul 23.43)

Merupakan perjalanan yang dilakukan pada objek yang memiliki unsur
agama tertentu dengan tujuan beribadah.
g. Wisata Bahari
Merupakan perjalanan yang dilakukan pada objek laut, untuk menikmati
pesona dan keindahan laut.
h. Wisata Kuliner
Merupakan perjalanan yang dilakukan pada objek yang memiliki ke aneka
ragaman jenis makanan yang unik.
i. Wisata Belanja
Merupakan perjalanan yang dilakukan pada objek yang memiliki atau
menjual barang dengan daya tarik tertentu.
j. Wisata Kesehatan
Wisata kesehatan mulai digalakkan akhir-akhir ini, objek utamanya adalah
tempat permandian air panas (belerang) dan spa.
2.3.4 Daya Tarik Wisata49
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari obyek wisata namun
sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata sudah tidak
relevan lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah
kata “ Daya Tarik Wisata” maka untuk mengetahui apa arti dan makna dari daya tarik
wisata di bawah ini adalah beberapa definisi/pengertian mengenai DayaTarik Wisata
menurut beberapa ahli :
1. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya
Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan,
kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
2. A. Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” tahun 1985 menyatakan
bahwa daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering
digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk
mengunjungi suatu daerah tertentu.
3. Nyoman S. Pendit dalam bukunya “Ilmu Pariwisata” tahun 1994
mendefiniskan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan
bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.

49

Objek dan Daya Tarik Wisata diunduh di
http://file.upi.edu/direktori/fpips/jur._pend._geografi/197210242001121bagja_waluya/geografi_pariwisata/objek_dan_daya_tarik_wisata_(ut
s).pdf (30 September 2014 pukul 23.43)

4. Daya Tarik Wisata adalah sifat yang dimiliki oleh suatu obyek berupa
keunikan, keaslian, kelangkaan, lain dari pada yang lain memiliki sifat yang
menumbuhkan semangat dan nilai bagi wisatawan” (budpar).
5. Daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang
dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah
atau tempat tertentu.
Dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya
tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata terdiri atas:
1. Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam,
flora dan fauna.
2. Daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan
sejarah, seni dan budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam,
taman rekreasi dan komplek hiburan.
3. Daya tarik wisata minat khusus, seperti: berburu, mendaki gunung, gua,
industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat
ibadah, tempat ziarah dan lain-lain.
Daya tarik wisata menurut Direktoral Jendral Pemerintahan di bagi menjadi
tiga macam, yaitu:
1. Daya Tarik Wisata Alam
Daya Tarik Wisata Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta
memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun
setelah ada usaha budi daya. Potensi wisata alam dapat dibagi menjadi 4
kawasan yaitu:
a. Flora fauna
b. Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan
ekosistem hutan bakau
c. Gejala alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau
d. Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan,
usaha perikanan
2. Daya Tarik Wisata Sosial Budaya
Daya Tarik Wisata Sosial Budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan
sebagai onjek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah,
upacara adat, seni pertunjukan dan kerajinan.
3. Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Daya Tarik Wisata Minat Khusus merupakan jenis wisata yang baru
dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang

mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan
harus memiliki keahlian. Contohnya: berburu mendaki gunung, arung jeram,
tujuan pengobatan, agrowisata, dll.
2.3.5 Persyaratan Daya Tarik Wisata50
Perencanaan dan pengelolaan Daya tarik wisata alam, sosial budaya maupun
objek wisata minat khusus harus berdasarkan pada kebijakan rencana pembangunan
nasional maupun regional. Jika kedua kebijakan rencana tersebut belum tersusun, tim
perencana pengembangan daya tarik wisata harus mampu mengasumskan rencana
kebijakan yang sesuai dengan area yang bersangkutan.
Suatu Daya Tarik Wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan
harus memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, menurut Maryani
(1991:11) syarat-syarat tersebut adalah:
1. What to see
Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan
yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus memiliki
daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment”
bagi wisatawan. What to see meliputi pemandangan alam, kegiatan,
kesenian dan atraksi wisata.
2. What to do
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus
disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal
lama ditempat itu.
3. What to buy
Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama
barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk di bawa
pulang ke tempat asal.
4. What to arrived
Di dalamnya termasuk aksesbilitas, bagaimana kita mengunungi daya tarik
wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan berapa lama tiba
ketempat tujuan wisata tersebut.
5. What to stay

50

Objek dan Daya Tarik Wisata diunduh di
http://file.upi.edu/direktori/fpips/jur._pend._geografi/197210242001121bagja_waluya/geografi_pariwisata/objek_dan_daya_tarik_wisata_(ut
s).pdf (30 September 2014 pukul 23.43)

Bagaimana wisatawan akan tingggal untuk sementara selama dia berlibut.
Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel berbintang atau hotel non
berbintang dan sebagainya
2.3.6 Motivasi Berwisata51
Menurut Wahab (1975) motivasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam
studi tentang wisatawan dan pariwisata. Pada dasarnya seseorang melakukan
perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal, motivasi-motivasi tersebut dapat
dikelompokka menjadi empat kelompok besar sebagai berikut:
a. Physical or physiological motivation yaitu motivasi yang bersifat fisik
atau fisologis, antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan,
berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, bersantai dan sebagainya.
b. Cultural Motivation yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat,
tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan
berbagai objek tinggalan budaya.
c. Social or interpersonal motivation yaitu motivasi yang bersifat sosial,
seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja,
melakukan hal-hal yang dianggap mendatangkan gengsi, melakukan
ziarah, pelarian dari situasi yang membosankan dan seterusnya.
d. Fantasy Motivation yaitu adanya motivasi bahwa di daerah lain
seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan
dan yang memberikan kepuasan psikologis (Utama, 2006).
Adapun faktor pendorong seseorang melakukan perjalanan wisata menurut
Pitana (2005) dalam Utama (2006) adalah sebagai berikut:
a. Escape. Ingin melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan
menjemukan, atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari.
b. Relaxtion. Keinginan untuk penyegaran, yang juga berhubungan dengan
motivasi untuk escape di atas.
c. Play. Ingin menikmati kegembiraan, melalui berbagai permainan, yang
merupakan kemunculan kembali sifat kekanak-kanakan, dan melepaskan
diri sejenak dari berbagai urusan yang serius.

51

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20287/3/Chapter%20II.pdf (30 September 2014 pukul 23.51)

d. Strengthening Family Bond. Ingin mempererat hubungan kekerabatan,
khususnya dalam konteks (visiting, friends and relatives). Biasanya
wisata ini dilakukan bersama-sama (group tour).
e. Prestige. Ingin menunjukkan gengsi, dengan mengunjungi destinasi yang
menunjukkan kelas dan gaya hidup, yang juga merupakan dorongan
untuk meningkatkan status atau Social Standing.
f. Social Interaction. Untuk dapat melakukan interaksi sosial dengan teman
sejawat, atau dengan masyarakat lokal yang dikunjungi.
g. Romance. Keinginan untuk bertemu dengan orang-orang yang bisa
memberikan suasana romantis.
h. Educational opportunity. Keinginan untuk melihat suatu yang baru,
mempelajari orang lain dan daerah lain atau mengetahui kebudayaan
etnis lain. Ini merupakan pendorong dominan dalam pariwisata.
i. Self-fulfilment. Keinginan untuk menemukan diri sendiri, karena diri
sendiri biasanya bisa ditemukan pada saat kita menemukan daerah atau
orang yang baru.
j. Wish-fulfilment. Keinginan untuk merealisasikan mimpi-mimpi, yang
lama

dicita-citakan,

sampai

mengorbankan

diri

dalam

bentuk

penghematan, agar bisa melakukan perjalanan (Utama, 2006).
2.3.7 Pentingnya Wisata
Kegiatan wisata identik dengan aktifitas bersenang-senang, jalan-jalan, dan
bersantai bersama teman atau keluarga. Wisata penting untuk kehidupan manusia,
karena memberikan dampak positif, baik secara fisik maupun mental seseorang. Oleh
karena itu sebaiknya seseorang tidak menganggap remeh wisata dibandingkan dengan
aktifitasnya sehari – hari. Manfaat dari wisata, diantaranya yaitu52 :
a. Wisata memberikan dampak positif untuk kesehatan fisik. Menjalankan
kegiatan liburan atau wisata dengan menggerakkan semua bagian tubuh
sebanding dengan kegiatan olahraga. Suasana dan dorongan psikologis dari
dalam diri manusia mengakibatkan aktifitas olahraga yang dijalankan dengan
suka hati dan akan lebih meningkatkan semangat.
b. Dari segi kesehatan mental, wisata dapat membuat kondisi mental menjadi
lebih netral dan positif, sehingga akan mengurangi beban pikiran, menurunkan
52 http://duniacaradantips.blogspot.com/2013/11/Manfaat-Liburan-Bagi-Kesehatan-dan-Psikologis-Manusia.html yang diakses pada
tanggal (5 November 2014 pukul 21.02 WIB)

tingkat stress, yang secara otomatis akan berdampak positif bagi mental
seseorang.
c. Untuk segi psikologis, kegiatan wisata menimbulkan perasaan senang,
gembira, semangat, termotivasi, dll. Perasaan tersebut akan mendorong
pemikiran yang kreatif, inovatif, dan daya juang yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Hal tersebut tentu akan berdampak positif untuk karir dan
prestasi seseorang. Wisata memberikan sebuah kepuasan kepada seseorang,
dan akan berdampak positif untuk lingkungan sekitarnya.
d. Seseorang yang berwisata akan mendapatkan banyak pengalaman dan
pengetahuan yang baru. Memperkaya diri dengan wawasan dan pengetahuan
akan membuat seseorang menjadi lebih mudah mengkreasikan ide – ide baru.
2.3.8 Wisata Kesehatan
Wisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,
atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu
sementara.53
Wisata kesehatan adalah suatu kegiatan wisata yg dirangsang oleh adanya objek
atau fasilitas yg diperlukan untuk mengembalikan kesehatan di daerah tujuan wisata,
misalnya tempat sejuk yang lengkap dengan tempat peristirahatan dan terdapat
sumber air panas.54
2.3.9 Ekowisata55
Istilah ekowisata menurut Hector Ceballos-Lascurain adalah perjalanan
wisatawan menuju daeraha alamiah yang relatif belum terganggu atau terkontaminasi.
Tujuan utamanya yakni mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan alam
(landskap) dan kekayaan hayati yang dikandungnya, seperti hewan dan tumbuhan
53

Undang – Undang Pemerintah Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

54

http://www.kamusbesar.com/59538/wisata-kesehatan (30 November 2014 pukul 04.18)

55

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20287/3/Chapter%20II.pdf (30 September 2014 pukul 23.51)

serta budaya local yang ada di sekitar kawasan (Hakim, 2004). Para pelaku dan pakar
di bidang ekowisata sepakat untuk menekankan bahwa pola ekowisata sebaiknya
meminimalkan dampak yang negatif terhadap lingkungan dan budaya setempat dan
mampu meningkatkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat setempat dan nilai
konservasi.
Beberapa aspek kunci dalam ekowisata adalah:
1. Jumlah pengunjung terbatas atau diatur supaya sesuai dengan daya
dukung lingkungan dan sosial-budaya masyarakat
2. Pola wisata ramah lingkungan (nilai konservasi)
3. Pola wisata ramah budaya dan adat setempat (nilai edukasi dan wisata)
4. Membantu secara langsung perekonomian masyarakat lokal (nilai
ekonomi)
Ekowisata berbasis masyarakat (community-based ecotourism)
Pola ekowisata berbasis masyarakat adalah pola pengembangan ekowisata yang
mendukung dan memungkinkan keterlibatan penuh oleh masyarakat setempat dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan usaha ekowisata dan segala keuntungan
yang diperoleh. Ekowisata berbasis masyarakat merupakan usaha ekowisata yang
menitikberatkan peran aktif komunitas. Hal tersebut didasarkan kepada kenyataan
bahwa masyarakat memiliki pengetahuan tentang alam serta budaya yang menjadi
potensi dan nilai jual sebagai daya tarik wisata, sehingga pelibatan masyarakat menjadi
mutlak. Pola ekowisata berbasis masyarakat mengakui hak masyarakat lokal dalam
mengelola kegiatan wisata di kawasan yang mereka miliki secara adat ataupun sebagai
pengelola (Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF, 2009).
Ekowisata berbasis masyarakat dapat menciptakan kesempatan kerja bagi
masyarakat setempat, dan mengurangi kemiskinan, di mana penghasilan ekowisata
adalah dari jasa-jasa wisata untuk turis: fee pemandu; ongkos transportasi; homestay;
menjual kerajinan, dll. Ekowisata membawa dampak positif terhadap pelestarian
lingkungan dan budaya asli setempat yang pada akhirnya diharapkan akan mampu
menumbuhkan jati diri dan rasa bangga antar penduduk setempat yang tumbuh akibat
peningkatan kegiatan ekowisata (Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF,
2009).

Dengan adanya pola ekowisata berbasis masyarakat bukan berarti bahwa
masyarakat akan menjalankan usaha ekowisata sendiri. Tataran implementasi
ekowisata perlu dipandang sebagai bagian dari perencanaan pembangunan terpadu
yang dilakukan di suatu daerah. Untuk itu, pelibatan para pihak terkait mulai dari level
komunitas, masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan organisasi non pemerintah
diharapkan membangun suatu jaringan dan menjalankan suatu kemitraan yang baik
sesuai peran dan keahlian masing-masing. Beberapa aspek kunci dalam ekowisata
berbasis masyarakat adalah:
1. Masyarakat membentuk panitia atau lembaga untuk pengelolaan
kegiatan ekowisata di daerahnya, dengan dukungan dari pemerintah dan
organisasi masyarakat (nilai partisipasi masyarakat dan edukasi)
2. Prinsip local ownership (pengelolaan dan kepemilikan oleh masyarakat
setempat) diterapkan sedapat mungkin terhadap sarana dan pra-sarana
ekowisata, kawasan ekowisata, dll (nilai partisipasi masyarakat)
3. Homestay menjadi pilihan utama untuk sarana akomodasi di lokasi
wisata (nilai ekonomi dan edukasi)
4. Pemandu adalah orang setempat (nilai partisipasi masyarakat)
Perintisan, pengelolaan dan pemeliharaan obyek wisata menjadi tanggung
jawab masyarakat setempat, termasuk penentuan biaya untuk wisatawan (nilai
ekonomi dan wisata). (Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF, 2009).
2.4 Tinjauan Arsitektur Ekologis
2.4.1 Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos
("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar
makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah
ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914). Dalam ekologi,
makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.56
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain
56

http://luqm4ntr.wordpress.com/2011/10/19/ekologi-dan-ilmu-lingkungan/ (30 September 2014 pukul 23.51)

suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk
hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.57
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul
pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup
dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi,
biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani
yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi
energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat
tropik.58
2.4.2 Pengertian Desain Ekologis
Desain ekologis adalah segala bentuk desain yang meminimalisasi dampak
destruktif terhadap lingkungan dengan mengintegrasikan diri dengan proses terkait
makhluk hidup. Desain ekologis membantu menghubungkan keterkaitan antara
arsitektur hijau, pertanian berkelanjutan, teknik ekologis, restorasi ekologis, dan
bidang lainya.43
2.4.3 Pengertian Arsitektur Ekologis
Arsitektur ekologis merupakan pembangunan berwawasan lingkungan, dimana
memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin. Kualitas arsitektur biasanya sulit
diukur, garis batas antara arsitektur yang bermutu dan yang tidak bermutu. Kualitas
arsitektur biasanya hanya memperhatikan bentuk bangunan dan konstruksinya, tetapi
mengabaikan yang dirasakan sipengguna dan kualitas hidupnya. Apakah pengguna
suatu bangunan merasa tertarik.59

57

ibid

58

http://luqm4ntr.wordpress.com/2011/10/19/ekologi-dan-ilmu-lingkungan/ (30 September 2014 pukul 23.51)

Konsep penekanan desain eko-arsitektur ini juga didasari dengan maraknya
issue global warming. Diharapkan dengan konsep perancangan yang berdasar pada
keseimbangan alam ini, dapat mengurangi pemanasan global sehingga suhu bumi

tetap terjaga. Satu penyumbang terbesar bagi pemanasan global dan bentuk lain dari
perusakan lingkungan adalah industri konstruksi bangunan. Sebuah wacana tentang
perlawanan terhadapglobal warmingpun segera menjadi sorotan dunia saat ini, tidak
terkecuali negara Indonesia yang tercatat memiliki nilai respon tertinggi 12,6% dari 9
negara lainnya (China, Australia dan Negara Asia Tenggara) dalamgreen building
survey awal tahun lalu. Meskipun demikian, Indonesia menempati posisi ke-8 dengan
nilaiGreen Building Involvementnya yang hanya bernilai 38% (konferensi BCI Asia
FuturArc Forum 2008). Itu berarti bahwa penerapan konsep desain yang berwawasan
lingkungan di Indonesia masih sangat perlu ditingkatkan.60
Gambar 2.1 Prosentase Respon dan Involvement Green Building

Pola perencanaan eko-arsitektur suatu bangunan suatu bangunan selalu
memanfaatkan peredaran alam sebagai berikut61:
1. Menciptakan kawasan penghijauan diantara kawasan pembangunan
sebagai paru-paru hijau.
2. Menggunakan bahan bangunan alamiah, dan intensitas energi yang
terkandung dalam bahan bangunan maupun yang digunakan pada saat
pembangunan harus seminimal mungkin.
3. Bangunan sebaiknya diarahkan menurut orientasi timur-barat dengan
bagian utara/selatan menerima cahaya alam tanpa kesilauan.
59

Susilowati, Diana. Penerapan Arsitektur Ekologi pada Bangunan Resort Di Kawasan Puncak, halaman 2

60

Sukawi, Sukawi (2008) EKOLOGI ARSITEKTUR MENUJU PERANCANGAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI DAN
BERKELANJUTAN. In: Simposium RAPI VII, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

61

ibid

4. Kulit (dinding dan atap) sebuah bangunan sesuai dengan tugasnya, harus
melindungi dirinya dari panas, angin dan hujan. Dinding bangunan harus
memberi perlindungan terhadap panas, daya serap panas dan tebalnya
dinding harus sesuai dengan kebutuhan iklim ruang dalamnya. Bangunan
yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat
banyak energi.
5. Menghindari kelembaban tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan
memajukan sistem konstruksi bangunan kering.
6. Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa
pakai bahan bangunan dan struktur bangunan.
7. Memperhatikan bentuk/proporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal.
8. Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan
masalah lingkungan dan membutuhkan energi sedikit mungkin.
9. Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung

dapat

dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak, orang tua
maupun orang cacat tubuh).
2.4.4 Aplikasi Arsitektur Ekologis dalam Bangunan62
Sebagai konsep arsitektural yang ramah lingkungan, dalam perwujudan ekoarsitektur dalam bangunan, terbagi beberapa tingkat sistim operasional untuk yang
digunakan dalam penggunaan energi bangunan dengan kategori sebagai berikut:
1. Sistim Pasif (passive mode)
Tingkat konsumsi energi paling rendah, tanpa ataupun minimal penggunaan
peralatan ME (mekanikal elektrikal) dari sumber daya yang tidak dapat
diperbarui(non renewable resources)
2. Sistim Hybrid(mixed mode)
Sebagian tergantung dari energy (energy dependent)atau sebagian dibantu
dengan penggunaan ME.
3. Sistim Aktif(active mode)
Seluruhnya menggunakan peralatan ME yang bersumber dari energi yang
tidak dapat diperbarui(energy dependent).
4. Sistim Produktif(productive mode)
Sistim yang dapat mengadakan/ membangkitkan energi nya sendiri(on-site
energy)dari

62

sumber

daya

yang

dapat

diperbarui(renewable

Sukawi, Sukawi (2008) EKOLOGI ARSITEKTUR MENUJU PERANCANGAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI DAN
BERKELANJUTAN. In: Simposium RAPI VII, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

resources)misalnya pada sistim sel surya (fotovoltaik) maupun kolektor
surya (termosiphoning).
Berikut adalah beberapa sistem dan elemen terapan yang dapat diaplikasikan
dalam bangunan untuk mendukung konsep ekologi arsitektur:
1. Optimalisasi Vegetasi
Unsur hijau yang diidentikkan dengan vegetasi ditunjukkan dengan
menambahkan elemen-elemen penghijauan tidak hanya pada lansekap saja
tetapi juga dalam bangunan, seperti pemberian roof garden, pemberian
vegetasi rambat pada dinding bangunan dan lain sebagainya.

Gambar 2.2 Bangunan hijau/green building
sumber :Sustainable Building Design Book, 2005

2. Sistem Pencahayaan Alami
Secara umum perletakan jendela harus memperhatikan garis edar matahari,
sisi utara dan selatan adalah tempat potensial untuk perletakan jendela
(bukaan), guna mendapatkan cahaya alami. Sedangkan posisi timur dan
barat pada jam-jam tertentu diperlukan perlindungan terhadap radiasi
matahari langsung. Untuk keperluan tersebut sudah banyak program
komputer yang dapat membantu simulasi efek cahaya matahari terhadap
disain selubung bangunan. Konsep disain fasade untuk tujuan efisiensi
energi

tergantung

dengan

posisi

geografis

dan

iklim

setempat.

Permasalahannya banyak bangunan di Indonesia yang meniru bangunan
yang ada di Eropa tanpa disesuaikan dengan kondisi geografis dan iklim di
Indonesia, misal: jendela yang tanpa dilengkapi tabir matahari (sun
screen).

Gambar 2.3 Bukaan jendela dengan dinding vegetasi tanpa adanya tritisan
Sumber : Wikipedia, diakses 20 November 2008

3. Fasade Kaca Pintar
Fasade kaca pintar merupakan suatu konsep teknologi mutakhir dinding
tirai kaca yang mempertemukan kepentingan ekologi maupun ekonomi
bagi

bangunan

perkantoran

bertingkat

tinggi

yang

dikondisikan

sepenuhnya (fully air-conditioned). Ia mampu mengurangi pantulan panas
matahari dari bangunan bangunan kaca tinggi yang menyebabkan
meningkatnya temperatur lingkungan diperkotaan (heat-island effect)
maupun efek rumah kaca pada atmosfer bumi (green house effect). Fasade
kaca pintar pada umumnya adalah konstruksi dinding kaca ganda (doubleskin construction) dengan rongga udara antara 35cm- 50cm antara kaca
luar dan kaca dalam. Dinding kaca luar ketebalan 12mm dari jenis kaca
dengan transmisi tinggi (umumnya kaca bening), sedangkan kaca dalam
ketebalan 6-8mm dari jenis high performance glass. Terdapat rongga udara
menerus sehingga merupakan cerobong kaca (glass-shaft) dengan
ketinggian meliputi beberapa lantai sesuai dengan studi analisis yang
dilakukan.

Gambar 2.4 Double Skin Facade
Sumber :Sustainable Building Design Book, 2005

4. Penghalang Sinar Matahari (shading device)

Pengontrolan terhadap panas karena sinar matahari dapat dilakukan
dengan pengunaan solar shading yang akan menghalau sinar matahari
langsung masuk ke bangunan serta memberikan pembayangan yang dapat
mengurangi panas.

Gambar 2.5 Variable Solar Shading
Sumber : Smith, Peter F, 2005

5. Penerapan Pengontrol AC
VRV (Variable refrigerant volume) yaitu suatu sistem pengontrolan
kapasitas mesin AC dengan cara langsung mengatur laju aliran
refrigerantnya, di dalam indoor unit, electronic expansion valve yang
dikendalikan oleh komputer akan mengubah laju aliran refrigerant secara
terus menerus sebagai reaksi atas terjadinya perubahan beban. Komponen
dari VRV sama dengan AC split, hanya pengendaliannya saja yang
berbeda sehingga VRV lebih presisi dan efisien.
6. Pemakaian Enegi Matahari (Photovoltaic)
Photovoltaic adalah merupakan piranti yang mampu mengubah energi
sinar matahari secara langsung menjadi energi listrik. PV (Photovoltaic)
terdiri dari dua layer semi-konduktor yang memiliki karakteristik elektrik
yang berbeda, sehingga saat terkena sinar matahari terjadi beda potensial
di antara keduanya dan menimbulkan aliran listrik.

Gambar 2.6 Photovoltaic & its application to building
Sumber : Smith, Peter F, 2005

7. Penghawaan Alami
Merupakan sistem pengoptimalisasian penghawaan dengan metode
pengaliran udara yang terencana dengan baik. Untuk Indonesia yang
terletak di sekitar khatulistiwa dengan kondisi iklim tropis lembab. Sistem

penghawaan yang baik adalah melalui ventilasi silang (cross ventilation)
baik secara horizontal maupun vertikal, sehingga akumulasi panas dan
lembab di dalam ruangan dapat dikendalikan. Pada arsitektur tradisional
penerapan sistem penghawaan alami sudah sangat baik, sehingga sering
diaplikasikan pada bangunan kontemporer.

Gambar 2.7 Natural Ventilation
Sumber: Sustainable Building Design Book, 2005.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close