Cpm

Published on December 2016 | Categories: Documents | Downloads: 63 | Comments: 0 | Views: 663
of 5
Download PDF   Embed   Report

CPM dan PERT CPM dan PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek tersebut. PERT yang memiliki kepanjangan Program Evalution Review Technique,sedangkan CPM merupakan kepanjangan dari Critical Path Method (syukronali.files.wordpress.com). Berikut langkah dasar yang dilakukan oleh PERT dan CPM, yaitu (Prasetya, 2009): a. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan ke

Comments

Content

CPM dan PERT CPM dan PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek tersebut. PERT yang memiliki kepanjangan Program Evalution Review Technique,

sedangkan CPM merupakan kepanjangan dari Critical Path Method (syukronali.files.wordpress.com). Berikut langkah dasar yang dilakukan oleh PERT dan CPM, yaitu (Prasetya, 2009): a. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja. b. Membangun hubungan antara kegiatan. Memutuskan kegiatan mana yang harus lebih dahulu dan mana yang harus mengikuti yang lain. c. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan kegiatan. d. Menetapkan perkiraan waktu dan biaya untuk tiap kegiatan. e. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan, yang disebut dengan jalur kritis. f. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek.

2.1.4.1 CPM (Critical Path Method) Critis Path Method (CPM) adalah pemodelan proyek teknik dikembangkan pada akhir 1950-an oleh Morgan R. Walker dari DuPont dan James E. Kelley, Jr dari Remington Rand . Kelley dan Walker terkait kenangan mereka terhadap pengembangan CPM pada tahun 1989. Kelley disebabkan istilah "kritis" path ke pengembang dari Evaluasi Program dan Review Teknik yang dikembangkan pada waktu yang sama dengan Booz Allen Hamilton dan Angkatan Laut Amerika Serikat. The prekursor dari apa yang kemudian dikenal sebagai jalur kritis dikembangkan dan dipraktekkan oleh DuPont antara tahun 1940 dan 1943

dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan proyek Manhattan. CPM umumnya digunakan dengan segala bentuk proyek, termasuk konstruksi, aerospace dan pertahanan, pengembangan perangkat lunak, proyek penelitian, pengembangan produk, rekayasa, dan pemeliharaan tanaman, antara lain. Setiap proyek dengan kegiatan saling tergantung dapat menerapkan metode analisis matematis, meskipun program CPM asli dan pendekatan tidak lagi digunakan, istilah ini umumnya berlaku untuk setiap pendekatan yang digunakan untuk menganalisis proyek jaringan diagram logika (en.wikipedia.org, 2011).

2.1.4.2 PERT (Proyek Evaluasi dan Review Teknik) Proyek Evaluasi dan Review Teknik, biasa disingkat PERT adalah sebuah model untuk manajemen proyek yang dirancang untuk menganalisa dan mewakili dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan proyek . Hal ini biasanya digunakan dalam hubungannya dengan metode jalur kritis. PERT dikembangkan terutama untuk menyederhanakan perencanaan dan

penjadwalan proyek besar dan kompleks. PERT dikembangkan untuk US Navy Khusus Kantor Proyek pada tahun 1957 untuk mendukung Angkatan Laut AS nuklir proyek kapal selam Polaris. PERT mampu menggabungkan ketidakpastian dengan

memungkinkan untuk menjadwalkan proyek sementara tidak tahu persis rincian dan durasi semua kegiatan. Hal ini lebih dari sebuah teknik acara berorientasi daripada mulai dan selesai berorientasi, dan digunakan lebih dalam proyek-proyek di mana waktu, bukan biaya, adalah faktor utama. Model proyek adalah yang pertama dari jenisnya kebangkitan

untuk manajemen ilmiah didirikan oleh Frederick Taylor ( Taylorisme ) dan kemudian disempurnakan oleh Henry Ford ( Fordisme ). Korporasi

DuPont metode jalur kritis ditemukan di sekitar waktu yang sama seperti PERT (en.wikipedia.org, 2011).

Metodologi dan komponen-komponen PERT mempunyai pengertianpengertian standar yang dapat diuraikan sebagai berikut (Handoko, 1984): a. Kegiatan (activity) Bagian dari keseluruhan pekerjaan yang dilaksanakan, kegiatan

mengkonsumsi waktu dan sumber daya serta mempunyai waktu mulai dan waktu berakhirnya. b. Peristiwa (event) Menandai permulaan dan akhir suatu kegiatan. Biasanya peristiwa diganbarkan suatu lingkaran atau “nodes” dan juga diberi nomor dengan nomor-nomor lebih kecil dari peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya. Dalam jaringan PERT, setiap kegiatan menghubungkan dua peristiwa. c. Waktu kegiatan (activity time) PERT menggunakan tiga estimasi waktu penyelesaian suatu kegiatan. Estimasi ini diperolh dari orang-orang yang mempunyai kemampuan tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan dan berapa lama waktu pengerjaannya, ketiga estimasi waktu tersebut adalah: 1. Waktu optimistik (a) merupakan waktu kegiatan bila semuanya berjalan baik tanpa hambatan-hambatan atau penundaan-penundaan. 2. Waktu realistik (m) merupakan waktu kegiatan yang akan terjadi bila kegiatan dilaksanakan dalam kondisi normal dengam penundaanpenundaan tertentu yang dapat diterima. 3. Waktu pesimistik (b) merupakan waktu kegiatan bila terjadi hambatan atau penundaan lebih dari semestinya. PERT menimbang ketiga estimasi itu untuk mendapatkan waktu kegiatan yang diharapkan dengan rumus: ET = Keterangan: ET : waktu kegiatan yang diharapkan b : waktu pesimistik
a (m) b

a

: waktu optimistik

2.1.5

Jalur Kritis Waktu penyelesaian suatu proyek ditentukan oleh rangkaian kegiatan

yang memiliki waktu terpanjang dalam jaringan kerja. Rangkaian kegiatan ini menjadi pusat perhatian di dalam proses pengendalian dan dinamakan jalur kritis atau critical path. Dinamakan demikian karena penundaan atau keterlambatan yang terjadi pada salah satu kegiatan yang berada pada jalur kritis akan menyebabkan penundaan atau keterlambatan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, jadi jalur kritis adalah rangkaian kegiatan di dalam jaringan kerja yang memiliki waktu terpanjang dan menunjukan waktu penyelesaian proyek (Siswanto, 1990).

2.1.6

Analisis Network Merupakan suatu metode analitik yang dirancang untuk membantu

dalam penjadwalan dan pengawasan kompleks yang saling behubungan dan salung tergantung satu sama lain. Analisis network dilakkan agar

perencanaan dan pengawasan semua kegiatan itu dapat dilakukan secara sistematis, sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja, Analisis network sangat membantu dalam (Prasetya, 2009). a. Prencanaan suatu proyek yang kompleks. b. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis dan efisien. c. Mengadakan pembagian dari tenaga kerja dan dana yang tersedia. d. Menentukan trade-off (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya. e. Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu. Manfaaat analisis network digunakan untuk merencanakan suatu proyek (Prasetya, 2009): a. Pembanguna rumah, jalan atau jembatan.

b. Kegiatan penelitian. c. Perbaikan, pembongkaran dan pemasangan mesin pabrik. d. Pembuatan kapal, pesawat. e. Kegiatan periklanan.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close