cps
Content
Catatan Pressure Vessel Design – bag 1 March 20, 2011 at 3:24 pm (boiler, engineering)
Bismillahirrahmaanirrahiim.. Dear all, Postingan berikut ini adalah small notes saya tentang design pressure vessel. Lebih khusus tentang basic of rules of construction yang tentunya secara tidak langsung merefer ke ASME Sect VIII div. 1. Sebelum anda membaca postingan berikut, perlu kami beritahukan bahwa tujuan dari postingan ini adalah untuk berbagi catatan, berbagi ilmu tentunya sejauh yang saya ketahui. Barangkali jika suatu ketika diantara para pembaca sekalian menemukan dalam postingan ini terdapat sesuatu yang agak kurang tepat, maka saya pribadi akan sangat bahagia apabila anda mau berbagi ilmu dengan saya. Sekali lagi, postingan ini hanyalah catatan kecil dan masih sangat membutuhkan perbaikan.
Baiklah… Sebagai pendahuluan, pressure vessel atau istilah lokalnya bejana tekan adalah suatu equipment yang akan men-service fluida baik itu cairan maupun gas yang secara substansial memiliki beda tekan yang cukup tinggi dengan tekanan lingkungan. Beda tekan ini memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi dari sisi pengoperasiannya, sehingga diperlukan semacam regulasi yang memang sudah teruji/ters-tandardisasi. Pressure vessel sering kita temui di industry-industri pengolahan minyak dan gas alam, seperti scrubber, filter, separator, air receiver, knock out drum, dan lain lain. Pressure vessel memiliki bagian-bagian yang umumnya sebagai berikut. Head Head secara awam dapat dipahami sebagai tutup, dapat berupa tutup samping, atas, atau bawah. Ada bermacam tipe head bergantung pada diameter pressure vessel itu sendiri, ada yang cembung maupun flat. Contoh tipe head adalah top flange (flat
flange), 2 : 1 ellipsoidal head, hemispherical head, torispherical , atau pun mungkin cone. Untuk diameter vessel yang kecil, dapat memakai cap tentunya dengan mempertimbangkan allowable stress dan juga thicknessnya. Pada umumnya, tipe yang sering dipakai adalah 2 : 1 ellipsoidal head (pengalama pribadi). Material yang dipakai cukup beragam, dan bergantung pada design temperature-nya. Ada SA 516 Gr. 70, Gr. 60 ; SA 105 (flange) ; SS 316 L ; hingga SS 304. Shell Shell adalah selimut vessel. Bentuknya silindris mengikuti pola keliling head. Shell dapat berupa pipe atau plate untuk diameter lebih dari 24 inch. Shell ini nantinya akan di-joint dengan head sehingga diusahakan memiliki beda bilangan volta yang tidak jauh (usahakan sama dengan head). Ini sangat penting sebagai usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya korosi. Support Yaitu bagian yang menyokong tegaknya vessel. Dapat beruapa skirt atau leg untuk vessel tipe vertical dan saddle support untuk vessel tipe horizontal. Untuk diameter kurang dari sama dengan 24 inch biasanya cukup dipakai leg (based on my experience). Flange Flange adalah bagian yang menghubungkan vessel dengan saluran luar. Flange memiliki ukuran dan rating sendiri-sendiri bergantung pada requirement flowrate, fungsi, dan tekanan serta temperature design nya. Internal Internal adalah segala macam pernik yang ada di dalam vessel. Itu dapat berupa mist extractor, demister, distributor, maupun vortex breaker. Pada asalnya materialnya adalah sama dengan material yang dipakai untuk shell jika itu de-joint langsung ke shell. Untuk service dengan tingkat korosi yang lebih tinggi biasanya dipakai material semacam SS 316 L (based on my experience) Bolting Bolting itu dapat berupa internal bolt/nuts dan external bolt/nuts. Material yang sering dipakai biasanya SA 193 grade B7, SA 194 grade 2H, ASTM B766 class 8 type II dan SS 316.
( Based on experience and ASME Sect VIII div 1. )
http://civorezan.wordpress.com/category/boiler/
Bismillahirrahmaanirrahiim.. Dear all, Postingan berikut ini adalah small notes saya tentang design pressure vessel. Lebih khusus tentang basic of rules of construction yang tentunya secara tidak langsung merefer ke ASME Sect VIII div. 1. Sebelum anda membaca postingan berikut, perlu kami beritahukan bahwa tujuan dari postingan ini adalah untuk berbagi catatan, berbagi ilmu tentunya sejauh yang saya ketahui. Barangkali jika suatu ketika diantara para pembaca sekalian menemukan dalam postingan ini terdapat sesuatu yang agak kurang tepat, maka saya pribadi akan sangat bahagia apabila anda mau berbagi ilmu dengan saya. Sekali lagi, postingan ini hanyalah catatan kecil dan masih sangat membutuhkan perbaikan.
Baiklah… Sebagai pendahuluan, pressure vessel atau istilah lokalnya bejana tekan adalah suatu equipment yang akan men-service fluida baik itu cairan maupun gas yang secara substansial memiliki beda tekan yang cukup tinggi dengan tekanan lingkungan. Beda tekan ini memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi dari sisi pengoperasiannya, sehingga diperlukan semacam regulasi yang memang sudah teruji/ters-tandardisasi. Pressure vessel sering kita temui di industry-industri pengolahan minyak dan gas alam, seperti scrubber, filter, separator, air receiver, knock out drum, dan lain lain. Pressure vessel memiliki bagian-bagian yang umumnya sebagai berikut. Head Head secara awam dapat dipahami sebagai tutup, dapat berupa tutup samping, atas, atau bawah. Ada bermacam tipe head bergantung pada diameter pressure vessel itu sendiri, ada yang cembung maupun flat. Contoh tipe head adalah top flange (flat
flange), 2 : 1 ellipsoidal head, hemispherical head, torispherical , atau pun mungkin cone. Untuk diameter vessel yang kecil, dapat memakai cap tentunya dengan mempertimbangkan allowable stress dan juga thicknessnya. Pada umumnya, tipe yang sering dipakai adalah 2 : 1 ellipsoidal head (pengalama pribadi). Material yang dipakai cukup beragam, dan bergantung pada design temperature-nya. Ada SA 516 Gr. 70, Gr. 60 ; SA 105 (flange) ; SS 316 L ; hingga SS 304. Shell Shell adalah selimut vessel. Bentuknya silindris mengikuti pola keliling head. Shell dapat berupa pipe atau plate untuk diameter lebih dari 24 inch. Shell ini nantinya akan di-joint dengan head sehingga diusahakan memiliki beda bilangan volta yang tidak jauh (usahakan sama dengan head). Ini sangat penting sebagai usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya korosi. Support Yaitu bagian yang menyokong tegaknya vessel. Dapat beruapa skirt atau leg untuk vessel tipe vertical dan saddle support untuk vessel tipe horizontal. Untuk diameter kurang dari sama dengan 24 inch biasanya cukup dipakai leg (based on my experience). Flange Flange adalah bagian yang menghubungkan vessel dengan saluran luar. Flange memiliki ukuran dan rating sendiri-sendiri bergantung pada requirement flowrate, fungsi, dan tekanan serta temperature design nya. Internal Internal adalah segala macam pernik yang ada di dalam vessel. Itu dapat berupa mist extractor, demister, distributor, maupun vortex breaker. Pada asalnya materialnya adalah sama dengan material yang dipakai untuk shell jika itu de-joint langsung ke shell. Untuk service dengan tingkat korosi yang lebih tinggi biasanya dipakai material semacam SS 316 L (based on my experience) Bolting Bolting itu dapat berupa internal bolt/nuts dan external bolt/nuts. Material yang sering dipakai biasanya SA 193 grade B7, SA 194 grade 2H, ASTM B766 class 8 type II dan SS 316.
( Based on experience and ASME Sect VIII div 1. )
http://civorezan.wordpress.com/category/boiler/
