Ecommerce

Published on June 2016 | Categories: Documents | Downloads: 62 | Comments: 0 | Views: 934
of 10
Download PDF   Embed   Report

Ecommerce dalam perdagangan internasional.

Comments

Content

E-COMMERCE
PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM BERBISNIS DI INDONESIA

PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM BERBISNIS DI INDONESIA
Abstrak
Electronic Commerce (e-commerce) sangat mendukung dalam peningnkatan,
pengembangan suatu perushaan. Dengan ini adanya e-commerce akan dapat
memberika suatu kelayakan bagi pihak menajemen dalam memproses berbagi sumber
daya yang digunakan. Diantara sumberdaya tersebut, e-commerce merupakan
pendukung manajemen dalam proses pemasaran untuk mencapai tujuan. Hal tersebut
dikarenakan e-commerce dapat merubah bentuk pelayanan yang semula datang
langsung kesuatu instansi yang di tuju ataupun melalui via telefon, tapi sekarang
menjadi pelayanan yang online disetiap waktu dimanapun berada sehingga dapat
memudahkan dalam menangani segala transaksi. Tampilan media e-commerce
menjadikan pelanggan dapat dapat leluasa melihat segala aktifitas yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan untuk memasarkan produknya. Pemasaran terbentuk karena
adanya asset yang unik sehingga menjadi sebuah jaringan pemasaran yang terdiri dari
perusahaan dan pemercaya (stake holder) pendukung, karyawan, pemasok, distribusi,
pengecer, agen periklanan dan sebagainya seiring dengan langkah perusahaan
membangun hubungan timbale balik yang saling menguntungkan. E-commerce dengan
manajemen perusahaan sangat erat kaitannya, karena disini e-commerce berperan
sebagai sarana pemasaran untuk menyampaikam informasi demi mencapai tujuan.
Semoga jurnal ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan referensi yang dapat
memberikan wawasan luas dalam bidang dalam bidang meningkatkan daya persaingan
bisnis perusahaan melalui media internet.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
E-Commerce merupakan salah satu konsep yang cukupberkembang dalam dunia
internet. Penggunaan sistem ini sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak,
baik pihak konsumen, produsen maupun penjual (retail). Konsep online shopping
menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan konsep
belanja yang konvensional. Selain proses transaksi bisa menjadi lebih cepat, di
internet telah disediakan hampir semua barang yang biasanya dijual secara
lengkap.Di sisi lain, pada saat ini bisnis toko bunga di Indonesia khususnya Jawa
Timur pun telah berkembang cukup baik [4]. Sudah ada penerapan model bisnis ecommerce pada bisnis tersebut, namun layanan transaksi dan informasi bunga
dalam bentuk website umumnya bersifat kaku dan juga kurang menarik.
Di tengah semakin tingginya mobilitas masyarakat yang merupakan kandidat
konsumen bisnis bunga, website yang hanya diakses melalui PC (personal
computer) yang terhubung dengan internet secara langsung masih memberikan
sebuah keterbatasan yang membuat berkurangnya peluang untuk terjadinya sebuah
transaksi pada bisnis bunga tersebut.

1.2 Sejarah singkat E commerce
Penerapan Electronic Commerce bermula

diawal

tahun

1970-an,

dengan

adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas
pada perusahaan besar, lembaga keungan, dan beberapa perusahaan kecil.
Kemudian muncuk Electronik Data Interchange(EDI), yang berkembang dari
transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lain, Jumlah perusahaan yang ikut
serta menjadi besar, mulai dari lembaga keuangan sampai perusahaan manufaktur,
layanan dsb. Aplikasi lain kemudian muncul, memiliki jangkauan dari perdagangan

saham

hingga

sistem

reservasi

perjalanan,

aplikasi

ini

disebut

aplikasi

telekomunikasi yang nilai strategisnya sudah dikenal secara umum.

1.3 Tujuan
Untuk mengandalkan media e-commerce kepada perusahaan dalam
memasarkan produk-produknya baik berupa barang atau jasa.
Mencari pengalaman dalam menerapkan ilmu pengetahuan selama di
bangku kuliah.
Guna berpartisipasi dalam membuat suatu karya ilmiah, sekaligus menjadi
suatu kebangggaan tersendiri dalam memahami ilmu yang telah di dapatkan.

1.4 Metode Pendekatan
Jurnal ini di buat dengan menggunakan metode pendekatan teoritis, yaitu di peroleh
dari buku-buku,internet yang berhubungan dengan pemasaran, e-commerce dan
manajemen perusahaan.

BAB ll

PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM BERBISNIS DI INDONESIA

2.1 Pengertian E-Commerc
Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business
(bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli
dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat
didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau
jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain
dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan
bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “e-commerce is a part of e-business”.
E-commerce singkatan dari Electronic Commerce yang artinya system pemasaran
secara atau dengan media electronic. E Commerce ini mencakup distribusi, penjualan,
pembelian, marketing dan service dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah
system elektronika seperti Internet atau bentuk jaringan computer yang lain.
E-commerce ini dapat berupa sebuah aplikasi bisnis yang dipadukan dengan interface
web. Ini yang paling sering orang bilang dengan e-commerce. Tanpa menyalahkan,
karena memang benar.
Jadi dengan adanya internet ini, orang buka toko di sebuah website, pemasaran
dilakukan dengan misalnya barter link, banner, email. Pembayaran melalui online
banking atau via kartu kredit.

2.2 Penerapan E Commerce dalam berbisnis
Berbicara mengenai manusia Indonesia, dapat dikatakan bahwa pengusaha kecil,
menengah dan koperasi di indonesia merupakan sasaran pokok yang harus dibina dan
didorong agar memanfaatkan perdagangan elektronik ini dengan melihat posisinya
yang amat strategis, antara lain : populasinya yang mencapai 2,1 juta unit usaha yang
relatif tahan terhadap resesi ekonomi dan memiliki daya saing untuk menghasilkan
produk di pasaran global.

Entrepreneur dengan investasi yang tidak terlalu besar (Usaha Kecil Menengah) dapat
memulai usahanya dengan lebih mudah dengan mengakses internet untuk dapat
menjangkau pelanggan di seluruh dunia. Beberapa perusahan Indonesia misalnya
menjadi anggota ProNetLink untuk mempromosikan produk-produk mereka pada
layanan e-commerce. E-Commerce dalam pengertian the business internet adalah
bagaimana memanfaatkan internet untuk membangun hubungan lebih dekat dengan
pelanggan dan rekanan bisnis. Berjualan produk di internet hanyalah salah satu bentuk
e-commerce. Internet akan mengubah cara pembelian dan pemasaran. Konsumen
akan dapat berbelanja dari rumahnya masing-masing untuk segala jenis produk dari
manufaktur maupun retail dari seluruh dunia. Mereka akan dapat melihat produk-produk
yang diinginkan melalaui komputer atau televisinya, mengakses informasi tentang
produk yang diinginkan, dan akhirnya memesan dan membayar produk yang dipilih
Dalam kaitan upaya-upaya pemulihan ekonomi, kita senantiasa harus proaktif
memberdayakan kelompok usaha kecil menengah yang mempunyai keterbatasan
modal, sumber daya manusia dan keahlian sehingga mereka dapat berperan dalam
perdagangan global yang akan datang.
Berbagai usaha dan upaya telah dan terus dilakukan baik oleh pemerintah maupun
sektor swasta untuk pemberdayaan UKMK dalam pemanfaatan perdagangan elektronik
ini antara lain pengembangan kemampuan SDM UKMK dibidang pemanfaatan
teknologi informasi melalui Technical Assostance and Training Program (TATP) yang
pengelolahnya ditangani oleh Deperindag dengan bantuan Bank Dunia.
Pemasyarakatan teleshoping dengan pemanfataan fasilitas Trade Point yang
dipersiapkan UNCTAD; wahana informasi bisnis oleh KADIN melalui KADINnet; dan
lain-lain.
Beberapa aspek yang perlu segera ditindaklanjuti berkenaan dengan perdagangan
elektronika oleh pemerintah dan swasta adalah : Pertama , kebutuhan akan perangkat
keras infrastruktur untuk menyalurkan lalulintas informasi transaksi tersebut, oleh
karena itu Indonesia perlu mengembangkan National Information Infrastructure, karena
tanpa infrastruktur tersebut kita tidak dapat segera optimal memeanfaatkan peluangpeluang bisnis yang berkembang dengan cepat di dalam Global Information
Infrastructure untuk memperluas jaringan perdagangan pengusaha nasional. Yang
kedua Perlu diantisipasi adalah kebutuhan akan perangkat lunak infrastruktur yang
antara lain berupa tingkat keamanan dan legalitas yang akan menjamin traskasi bisnis.
Dalam hal perangkat lunak untuk dapat mewujudkan terciptanyatransaksi
elektronikyang dapat memenuhi kriteria aman (secure) dan kwalitas yang dapat
dipercaya (reliable)serta didukung oleh aspek legalitas. Untuk ini diperlukan hukum dan
perundang-undangan yang dikenal sebagai Cyber Law yang meliputi antara lain: Digital
Signature; Computer Crimes; IPR (Intelectual Property Right). Hal ketiga adalah Akses
Pasar yang bertujuan untuk menghilankan hal-hal yang menghambat pelaksanaan
transfer teknologi informasi seperti tingginya biaya telekomunikasi.
Era perdagangan dimasa mendatang nantinya akan merupakan information based
economy era yang akan sangat bergatung pada infastruktur informasi nasional (NII) di
setiap negara dalam mengantisipasi bentuk perdagangan global. Dalam hal ini ecommerce dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional setiap negara.

Pertumbuhan internet yang semakin besar akan membuat potensial e-commerce
semakin menjanjikan, dan dapat mengubah bisnis tradisional dan consumer life menjadi
internet based electronic transactions.
2.3 Manfaat E-Commerce
1. Harga yang kompetitif
Karena perusahaan-perusahaan eCommerce tidak perlu menanam uang untuk stok dan
menyewa showroom dan efisiensi-efisiensi lainnya (cutting the middleman [kasus Dell.com]
etc)- dan ditambah dengan semakin banyaknya saingan maka harga barang bisa ditekan.
2. Populasi Indonesia
Indonesia dengan populasi penduduk ratusan juta adalah potensi yang luar biasa besar,
jika daya belinya sudah meningkat. Untuk itu perlu diantisipasi sejak jauh-jauh hari, agar
ketika yang demikian itu terjadi maka sudah siap untuk menampung animo beli mereka.
3. Infrastruktur Internet
Infrastruktur Internet Indonesia mungkin bukan yang terbaik, namun termasuk cukup
merata - terutama berkat Wasantara.Net. Dan di pusat-pusat ekonomi (Jakarta, dan lainlain) banyak pilihan ISP (Internet Service Provider) dan WarNet (Warung Internet) sehingga
mudah untuk mengakses Internet.
Pengusaha bisa memperbesar pasar. Di mana pasar yang sudah ada bisa ditambah
dengan netter community alias komunitas pemakai jasa internet. pengusaha sendiri bisa
mengetahui secara rinci mengenai pembeli atau pelanggan mereka, karena dengan
menggunakan transaksi on-line data pembeli harus dilengkapi. Di lain pihak, pelanggan
bisa menggunakan sarana on-line tersebut untuk keperluan window shopping dari rumah
atau dari mana pun tanpa harus datang ke lokasi.
sarana e-commerce di internet juga sangat berguna terutama untuk para pengusaha yang
bisnisnya berbasis export. Para pengusaha tidak perlu lagi membawa contoh barang
kepada para klien di luar negeri. Calon pembeli yang berminat untuk melakukan transaksi,
maka mereka bisa membelinya sebagai barang contoh melalui internet. Dan jika merasa
puas dengan tampilan barang tersebut, mereka bisa mengontaknya melalui situs ecommerce tersebut.

2.4 Faktor Pendukung E- Commerce
1. Cangkupan yang luas
2. Proses transaksi yang cepat
3. E Commers dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat,tepat
dan pendistribusaian informasi yang disampaikan berlangsung secara periodic.
4. E-Commerce dapat menciptakan efisiensi yang tinggi,murah serta informative.
5. E-Commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan,dengan pelayanan yang
cepat,mudah dan akurat.

2.5 Masa Depan E-Commerce
Tampaknya e-commerce mempunyai masa depan yang cerah. Jika berbagai detail dari
perdagangan online ini dapat di selesaikan maka bukan mustahil e-commerce dan Internet
akan mengubah struktur dunia usaha secara global.

Dengan perkembangan masyarakat virtual yang demikian besar - banyak orang yang
berpartisipasi dalam berbagai interest group online - memperlihatkan pergeseran pardigma dari
kekuatan ekonomi yang bertumpu pada pembuat / manufacturer ke kekuatan pasar. Paling
tidak demikian yang dilihat oleh John Hagel dan Arthur Armstrong, sepasang analis dari
McKinsey sebuah perusahaan konsultan manajemen internasional.

Masyarakat virtual telah memperlihatkan effek-nya. Situs investment seperti Motley Fool
memungkinkan anggota untuk bertukar pengalaman tanpa melalui broker / perantara.
ParentsPlace http://www.parentsplace.com/ merupakan tempat pertemuan para orang tua yang
akhirnya memberikan kesempatan pada vendor-vendor kecil untuk mencapai pelanggan
potensial mereka untuk produk yang sangat spesifik seperti makanan bayi dan
shampo. Masyarakat virtual akan menggoyang kehebatan divisi marketing dan penjualan di
perusahaan-perusahaan besar. Justru perusahaan-perusahaan kecil dengan produk yang lebih
baik dan customer service yang baik akan dapat menggunakan masyarakat virtual ini untuk
mengalahkan perusahaan besar - sesuatu yang cukup sulit dimengerti di dunia nyata.

Dalam bukunya Net Gain: Expanding Markets Through Virtual Communities, yang
dipublikasikan oleh Harvard Business School Press, Hagel dan Armstrong berargumen bahwa
daripada melawan trend yang ada, perusahaan yang pandai akan membantu terbentuknya
virtual community ini dan menggunakannya untuk mencapai pelanggannya .

2.6 Dampak pemanfaatan E-Commerce
E-Commerce pada awalnya bergerak dalam bidang retail seperti perdagngan CD atau buku
lewat situs dalam WORD WIDE WEB ( W W W ), tapi saat ini E - Commerce sudah melangkah
jauh menjangkau aktifitas -aktifitas dibidang perbankan dan jasa asuransi. Pada umumnya ECommerce dapat dipahami sebagai transaksi perdagangan baik barang maupun jasa lewat
media elektronik.
Dalam operasionalnya E-Commerce ini dapat berbentuk B to B (Business to Business ) atau B
to C ( Business to Consummers ).
Persoalaan jaminan keamanan dalam E-Commerce pada umumnya manyangkut keamanan
data Credit card si konsumen dan keakuratan barang yang dipesan serta harganya, sehingga
dalam ini yang dirugikan bisa si penjual ataupun si konsumen. Misalnya di khawatirkan tidak
ada alamat si penjual sehingga bila tidak cocok, kemana dikembalikan ?. Demikian juga belum
tentu alamat pengirim barang adalah orang yang memiliki data kartu kredit tersebut.

Pengaturan pajak merupakan persoalan yang tidak mudah untuk diterapkan dalam transaksi E Commerce tersebut diantara kawan baik si penjual maupun si konsumen sama - sama sulit
dilaksanakan secara fisik, disamping itu masing-masing negara juga berbeda dalam penerapan
/ perhitungan pajak suatu barang.
Penilaian negatif terlebih lagi bila hal tersebut diterapkan di Indonesia. Ada beberapa alasan
yang membuat e-commerce secara sendiri (stand alone) merupakan hal yang tidak baik,
khususnya untuk pasar di Indonesia.
Dalam hal B to C, umumnya posisi konsumen tidak sekuat perusahaan dan dapat menimbulkan
beberapa persoalan yang menyebabkan para konsumen agak hati-hati dalam melakukan
transaksi lewat Internet.
Persoalan tersebut antara lain menyangkut masalah mekanisme
Pertama, karena kebiasaan pelanggan dalam memegang barang sebelum belanja. Hal ini dapat
ditemui terutama dalam hal membeli buku, baju, dan elektronik. Memang, toko di internet
mempunyai fasilitas yang tidak dimiliki oleh toko tradisional seperti otomatisasi relasi
pelanggan, di mana toko tersebut mengingat barang apa saja yang pernah kita beli, dan dapat
pula merekomendasi barang baru berdasarkan perilaku belanja. Ini dikenal dengan nama CRM
teknologi, yang terdapat pada Amazon.com. Di samping itu toko online juga terkenal dengan
fitur `bertukar informasi' (information sharing), di mana pendapat kita terhadap suatu produk
dapat dibaca oleh pelanggan lain. Walaupun bisa kita lihat beberapa toko buku online di
Indonesia telah mengintergrate komentar-komentar pembaca seperti di Amazon.com yang
merupakan nilai tambah bagi pebelanja, tetapi partisipasi terhadap fitur ini masihlah sangat
rendah.
Pembayaran credit card masih termasuk langka terutama dalam transaksi e-commerce.
Ketakutan terhadap pembajakan nomor kartu kredit masih sangat mempengaruhi. Masalah
kepercayaan ini memang tidak cukup beralasan, karena toko tradisional pun dapat terjadi
pencurian nomor kartu kredit, tetapi ini menjadi hal nomor satu, alasan orang untuk tidak siap
belanja di Internet. Bahkan masih banyak pelanggannya yang membayar dengan uang tunai
yang diantar ke kantor toko tersebut.
Tawar-menawar untuk produk tertentu, seperti elektronik, masih mempengaruhi kebiasaan
belanja. Salah satunya adanya pasar gelap untuk produk elektronik seperti handphone yang
merajai pasar perdagangan. Kalau melihat historis kesuksesan e-commerce di Amerika, toko
on-line di sana bisa memberikan harga yang jauh lebih murah dari toko tradisional, terebih lagi
toko
on-line tersebut terkadang berani memberikan garansi harga paling murah. Sementara di
Indonesia yang dituju adalah kuantitas penjualan, hal seperti ini sulit untuk diikuti oleh
perusahaan e-commerce yang mandiri dan baru. Tetapi hal sebaliknya terjadi di Indonesia,
harga di Roxy dan Mangga Dua jauh lebih murah daripada toko on-line yang ada, di mana
pararel barang impor menjadi sesuatu yang sangat biasa. Ini merupakan sesuatu yang sangat
pelik.

Daftar Pustaka
1. M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia,
Andi Yogyakarta

2. http://andaru89.blogspot.com
3. http://fun-chocotic.blogspot.com/2009/05/bagaimana-masa-depan-e-commercewhat-is.html

4. https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:O7V8LIEHWwcJ:blog.elearning.u
nesa.ac.

5. www.google.com
6. http://citozcome.blogspot.com/2009/05/pemanfaatan-e-commerce-dalam-bisnisdi.html

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close