Flying Squirrel

Published on February 2017 | Categories: Documents | Downloads: 87 | Comments: 0 | Views: 970
of 2
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

Flying squirrel
Paling aerodinamis diantara mamalia yang lain karena
Tungkai depan dan tungkai belakang
Terbentang Antara tungkai belakang dan ekor
Plagiopatagium didukung oleh tulang pergelangan tangan yang disusun oleh
stiliform kartilaginea(tulang rawan kartilago) yang membengkok yg bisa
membentuk lengkungan dg otot tibio carpalis yg membentang spanjang sisi lateral
dari membrane peluncur itu. Kartilago ini terbentuk ketika ujung sayap pada waktu
terbang melengkung membentuk sudut ke atas seperti winglet pesawat modern
yang winglet itu sendiri berfungsi sbg efisisnsi aerodinamika pada waktu pesawat
terbang.ketika tupai terbang sedang tidak kartilagonya akan melipat dan konon
lipatan ini dilakukan oleh otot flexor carpi ulnaris yang bertanggung jawab terhadap
pelipatan dari plagiopatagium tsb adalah transversus cutaneus and brane, the propatagium
dan juga humerodorsalis ,plagiopatagium fungsi kerjanya seperti parasit. keistimewaan ini didukung 
perangkat “glider” berupa lapisan kulit di sisi kiri dan kanannya yang menghubungkan kaki depan dan 
belakangnya. Saat si tupai meregangkan keempat kakinya, lapisan kulit ini pun terkembang bagai sayap 
parasut, yang membuatnya mampu melayang di udara. Tupai terbang begitulah ia disebut, selalu 
menggunakan keistimewaan ini sepanjang hidupnya. Digunakan untuk berpindah tempat dari satu pohon 
ke pohon yang lain. Lalu ekornya yang cenderung lepes menjadi kendali prima arah penerbangannya. 
Gaya terbang khasnya bukanlah lurus segaris tapi membuat gerakan nyaris melengkung. Polanya, setelah 
mKelompat dari satu pohon ia membuat satu “tukikan” lalu melayang lurus, barulah membuat gerakan 
naik dan hup… mendarat di sasaran dengan menancapkan “roda pendarat” berupa cakar kuat yang tajam 
di keempat kakinya.dan dia bisa mengarahkan terbangnya dengan kontraksi otot patagial dan
mengarahkan anggota tubuhnya serta ekornya untuk hinggap didahan.

Draco
struktur dari membrane patagium draco ini tergolong unik diantara struktur
binatang yang lain..dimana patagium ini didukung oleh struktur rusuk dada yang
memanjang dan otot otot khusus..otot yang mengontrol patagum inoi disusun oleh
oleh modifikasi tingkat tinggi dari otot interkostalis eksternal dan internal, otot oblik
eksternal, dan sistem ligamen yang mencakup rusuk dada yang memanjang.
Perorganisasian dari otot-otot intercostalis ini mengakibatkan reorganisasi
mendalam pada sistem pernapasannya. Sebagai alat peluncur tambahan yang
berupa mobilisasi dari kartilago ceratohyal dalam alat hyoid mereka yang
mendukung lappets tenggorokan lateral menjadi lebihdapat memanjang; struktur
ini berfungsi sebagai anteriorior airfoil kecil dan menengah. Lappetnya juga
berfungsi sebagai alat penyeimbang dan stabilitasnya(seperti sayap canard pada
pesawat terbang). Anggota badan posteriornya dan pangkal ekor yang berbatasan
dengan skala fringing berfungsi sebagai lipatan yang menambah luas permukaaan
aerodinamis menjadi lebih efektif.

Katak terbang



Katak terbang waallace ini adalah organisme yang relatif kecil (15-20 mm)
yang memiliki mata besar yang berbeda. Sebuah membran tympanum
terletak pada posterior mata. Fitur anatomi ini berfungsi sebagai gendang
telinga ke Rhacophorids serta spesies lain Anurans (Cogger dan Zweifel,
1998). Warna tubuh adalah hijau mengkilap dengan kuning ringan pada sisi
lateral serta pada bantalan kaki dan moncong. katak terbang adalah amfibi
arboreal yang memiliki segmen terminal masing-masing jari tangan dan kaki
yang diperluas ke toepads khusus yang memungkinkan katak yang hidup
pada pohoh ini untuk menempel pada permukaan vertikal. Selain toepads
katak terbang memiliki besar, tangan dan kaki berselaput sepenuhnya, juga
kulit di sepanjang sisi tubuh. Ini memberikan peningkatan luas permukaan
sehingga ketika anggota badan, jari tangan dan kaki yang diperpanjang
terpisah dapat menungknkan mereka meluncur dari bertengger tinggi
(Pakcenter 1999). Hindlimbs relatif lebih besar maka lengan depan dan
memberikan dorongan pada melompat.

Daftar pustaka



Berry, P. Y. (1975). The Amphibian Fauna of Peninsular Malaysia. Tropical Press, Kuala
Lumpur.



Jurgen, F., Richter, C., and Jacob, U. (1988). Atlas of Reptiles and Amphibians for the
Terrarium. TFH Publications, Neptune, N.J.

membandingkan kinerja meluncur meluncur katak dengan katak non-meluncur dan
menemukan bahwa ciri-ciri morfologi dan postur tungkai katak meluncur
dikaitkan dengan jarak meluncur lebih tinggi dan kemampuan manuver yang jauh
lebih besar.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close