Ini adalah tugas mata kuliah Gender Dalam Sastra. Membahas sebuah cerpen dan menganalisisnya.
Comments
Content
Daniel Nur Sentana/1206268075
Sinar Mata Ibu
Cerpen karya Harri Effendi Thahar ini bercerita mengenai kehidupan seorang ibu lanjut
usia. Ibu ini hidup bersama dengan anak dan menantunya. Kehidupan ibu ini yang awalnya
berjalan baik tiba-tiba berubah drastis setelah kematian anak bungsunya. Ibu menjadi perasa dan
mudah tersinggung. Ia menjadi pikun. Sampai pada suatu saat, Ibu ditegur oleh anak
perempuannya, ia tidak terima lalu bersembunyi di bawah tempat tidur cucunya.
Mengacu pada konsep gender menurut Mary McInstosh, gender tidak semata terpaku
pada perbedaan jenis kelamin. Selain itu, gender berkaitan dengan sifat yaitu sifat laki-laki yang
maskulinitas dan sifat perempuan femininitas. Oleh karena itu, posisi gender dapat dipertukarkan
antara laki-laki dan perempuan.
Tokoh Ibu dalam cerpen ini memiliki sifat yang feminis. Dalam cerpen digambarkan Ibu
adalah seorang yang sangat menyayangi anaknya. Ia terlalu memperhatikan anaknya sampai
membuat perdebatan dengan menantunya. Sikap selanjutnya yang menunjukkan sifat feminis
tokoh Ibu adalah ketika ia kehilangan anaknya. Kematian anaknya membuatnya berubah total, ia
menjadi perasa dan sedih. Ibu juga mengunjungi makam anaknya setiap hari di bulan pertama
setelah kematian anaknya. Kesedihan yang begitu mendalam ini dapat dikategorikan sebagai
sikap yang feminis.
Tokoh saya dalam cerpen ini juga menunjukkan sifat yang feminis. Digambarkan bahwa
tokoh saya yang merupakan menantu Ibu selalu bersikap ramah dan baik kepada Ibu. Seperti
ungkapan senyum seramah mungkin. Tokoh saya yang merupakan menantu laki-laki Ibu selalu
berusaha memahami dan menjaga perasaan Ibu. Oleh karena itu, digambarkan bahwa tokoh saya
bersikap lembut dalam cerpen ini walaupun dia adalah laki-laki.
Sifat maskulin justru digambarkan oleh anak perempuan Ibu. Anak perempuan ini selalu
bersikap tegas kepada ibunya. Sebenenarnya ketegasan ini baik supaya perilaku ibu tetap sesuai
dengan norma agama. Sayangnya, ia menggunakan kata-kata yang keras. Di dalam cerita, tidak
ditunjukkan sikap menyesal setelah menegur ibunya dengan tegas yang mengakibatkan ibunya
tidak mau makan. Sekalipun sebagai perempuan, ia dapat bersikap tegas kepada ibunya. Dapat
disimpulkan, anak perempuan Ibu memiliki sikap yang maskulin.