ANNUALREPORT
2013
LAPORANTAHUNAN2013
PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
ANNUAL REPORT 2013
1
DAFTAR ISI
table of content
04 05 13
Ikhtisar
Keuangan
Profil
Perusahaan
Laporan
Dewan Komisaris
financial highlights
company profile
Board of
Commissioners’ Report
16 19
Laporan
Direksi
Pembahasan
Manajemen
Board of Directors’ Report
management discussion
29 37 39
Tata Kelola
Perusahaan
Pengelolaan
Resiko
corporate governance
risk management
Tanggung
Jawab Laporan
Tahunan
responsbility for
annual reporting
40
Laporan
Keuangan Audit
Audited Financial Report
2
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
“Perseroan mulai mempersiapkan diri untuk
melakukan penjualan secara online”
“the Company began preparing to conduct sales online”
Annual Report 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
ANNUAL REPORT 2013
3
IKHTISAR KEUANGAN
financial highlights
Keterangan descriptions
AKTIVA LANCAR
CURRENT ASSETS
AKTIVA TIDAK LANCAR
FIXED ASSETS
JUMLAH AKTIVA
TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN LANCAR
CURRENT LIABILITIES
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
LONG TERM LIABILITIES
MODAL SENDIRI
EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL SENDIRI
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PENJUALAN BERSIH
NET SALES
LABA KOTOR
GROSS PROFIT
LABA USAHA
OPERATING PROFIT
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
PROFIT (LOSS) BEFORE TAX
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
COMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)
JUMLAH SAHAM BEREDAR
NO. OF CIRCULATED SHARES
LABA/ (RUGI) BERSIH PER SAHAM
NET PROFIT/(LOSS) PER SHARE
MODAL KERJA BERSIH
NET WORKING CAPITAL
RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP
JUMLAH AKTIVA RETURN ON ASSETS RATIO
RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP
EKUITAS RETURN ON EQUITY RATIO
RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP
PENDAPATAN PROFIT RATIO
RASIO LANCAR
CURRENT RATIO
RASIO KEWAJIBAN TERHADAP EKUITAS
DEBT TO EQUITY RATIO
RASIO KEWAJIBAN TERHADAP JUMLAH AKTIVA
Audited 2013
Audited 2011
97,686,030,395
84,504,115,259
72,542,384,925
20,321,028,703
15,596,705,272
18,983,517,810
118,007,059,098
100,100,820,531
91,525,902,735
182,739,919,441
154,172,355,110
138,191,717,230
139,235,105,702
133,746,671,322
143,775,565,218
(203,967,966045)
(187,818,205,901)
(190,441,379,713)
118,007,059,098
100,100,820,531
91,525,902,735
279,150,207,182
243,531,037,253
184,387,175,932
63,084,059,381
54,935,568,447
42,928,812,564
18,434,850,810
15,422,586,622
10,997,768,225
(21,513,354,790)
9,138,144,742
4,713,326,345
(16,149,760,144)
2,623,173,812
2,436,791,765
86.000.000
86.000.000
86.000.000
saham
saham
saham
(188)
31
28
(85,053,889,046)
(69,668,239,851)
(65,649,332,305)
-13.69%
2.62%
2.66%
7.92%
-1.40%
-1.28%
-5.79%
1.08%
1.32%
53.46%
52.49%
52.49%
-157.86%
-148.06%
-148.06%
272.84%
308.07%
308.07%
DEBT TO TOTAL ASSET RATIO
4
Audited 2012
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
PROFIL PERSEROAN
corporate profile
RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
THE COMPANY OVERVIEW
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (“Perseroan”)
didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Bintang
Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan
menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi
PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan
mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT
Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (The Company) was
established in 1988 under the name of PT Bintang Kharisma,
with the PMDN status. In 1994, the Company listed and
traded its shares in the Jakarta Stock Exchange, and became
PT Bintang Kharisma Tbk. In 1997, the Company changed its
name from PT Bintang Kharisma Tbk to PT Primarindo Asia
Infrastructure Tbk.
Perseroan bergerak di industri alas kaki, meliputi
produksi dan pemasaran sepatu jenis sports/casual ke
pasar lokal dan internasional.
The Company engaged in footwear industry, including
production and marketing of sports/casual shoes to local
and international market.
KEGIATAN USAHA PERSEROAN
THE COMPANY ACTIVITIES
Pada awal pendirian, Perseroan memproduksi sepatu
sport seluruhnya dengan tujuan ekspor. Namun, pada
tahun 2002, Reebok yang merupakan buyer utama
Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat
terhentinya order. Seiring dengan terhentinya order
ekspor tersebut, Perseroan mulai merintis penjualan sepatu
di pasar dalam negeri dengan merk sendiri yaitu “Tomkins”.
Sampai saat ini, penjualan sepatu Tomkins telah tersebar ke
seluruh Indonesia. Selain memproduksi dan memasarkan
sepatu Tomkins, Perseroan juga menerima order produksi
sepatu merk lain untuk keperluan ekspor, seperti Lonsdale,
Dunlop, Firetrap, dan lain-lain.
At the beginning of establishment, the Company produces
sport shoes with the purpose entirely for export oriented.
However, in 2002, Reebok which is the main buyer of the
Company relocating its business, resulting in the cessation
of order. Along with the cessation of the export order, the
Company began to sale shoes in the domestic market with
its own brand of “Tomkins”. Currently, the sale of Tomkins
shoes has spread throughout Indonesia, In addition to
producing and marketing the Tomkins shoes, the Company
also received orders to manufacture shoes from other
brands for export purposes, such as Lonsdale, Dunlop,
firetrap, and others
INFORMASI PERSEROAN
DISCLOSURE OF COMPANY INFORMATION
Perseroan berkantor pusat di Jakarta, dengan pabrik
berlokasi di Bandung, Jawa Barat dengan alamat sebagai
berikut :
The Company is headquartered in Jakarta, with a factory
located in Bandung, West Java at the following address:
Kantor Pusat :
Head Office:
Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A
Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230
Telepon
: +6221 3148331, 3913640
Faksimili
: +6221 3148317
Email
:
[email protected]
Website
: www.primarindo.co.id
Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri 3A Floor
Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230
Telephone
: +6221 3148331, 3913640
Facsimile
: +6221 3148317
Email
:
[email protected]
Website
: www.primarindo.co.id
Pabrik :
Factory:
Jl. Raya Ranca Bolang No. 98
Gedebage – Bandung
Jawa Barat
Telepon
: +6222 7560555
Faksimili
: +6222 7562406
Jl. Raya Ranca Bolang No. 98
Gedebage – Bandung
West Java
Telephone
: +6222 7560555
Facsimile
: +6222 7562406
ANNUAL REPORT 2013
5
VISI
VISION
Menjadi pemimpin dalam industri sepatu di Indonesia
To become leader in Indonesia’s Shoes Industry
MISI
MISSION
•
•
•
•
•
•
Mempunyai proses produksi yang paling efisien
Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk
memenuhi kepuasan pelanggan
Menjadi mitra usaha terpercaya dalam menghadapi
tantangan saat ini dan di masa depan
Mempunyai sepatu merk sendiri yang menjadi nomor
satu di pasar dalam negeri
•
•
To have most efficient production process
To manufacture high quality products to satisfy
customer’s need
To become trusted business partner to face the
challenges of today and the future
To have shoes brand that become number one in
domestic market.
KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM
PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
shareholding composition of PT Primarindo Asia Infrastructure tbk
11.04%
5.52%
PT Golden Lestari
PT Woori Korindo Securities Indonesia
9.25%
KOMPOSISI
KEPEMILIKAN SAHAM
shareholding composition
52.5%
PT Usaha Bersama Sekuritas
PT Indomitra Securities
Masyarakat
21.69%
6
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Uraian
description
Jumlah Saham
total Circulated Shares
Nominal (Rp.)
Nominal Value (Rp.)
%
PT. Golden Lestari
45.150.000
22.575.000.000
52.50
PT Woori Korindo Securities Indonesia
18.650.000
9.325.000.000
21.69
PT Usaha Bersama Sekuritas
7.958.100
3.979.050.000
9.25
PT Indomitra Securities
4.750.000
2.375.000.000
5.52
9.491.900
4.745.950.000
11.04
86.000.000
43.000.000.000
100.00
Masyarakat lainnya, kepemilikan
Masing-masing kurang dari 5%
Public with ownership less than 5%
TOTAL
INFORMASI MENGENAI PEMEGANG
SAHAM PENGENDALI
Information on controlling shareholder
Amirsyah Risjad
Rizal Risjad
50%
50%
PT Risjad Brothers Utama
92%
Lainnya others
8%
PT Primarindo Daya Investama
98.77%
Lainnya others
1.23%
PT Golden Lestari
52.5%
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk
ANNUAL REPORT 2013
7
AKSI KORPORASI
corporate action
Tanggal Listing
Listing Date
Tanggal Trading
Trading Date
Jumlah Saham Per Listing
total shares per listing
Jumlah Saham Per Listing
total shares per listing
1. First Issue
30-Aug-1994
30-Aug-1994
10.000.000
10.000.000
2. Company Listing
30-Aug-1994
28-Feb-1995
15.000.000
25.000.000
3. Stock Split
3-Nov-1997
3-Nov-1997
25.000.000
50.000.000
4. Bonus Shares
4-Nov-1997
4-Nov-1997
36.000.000
86.000.000
HARGA SAHAM
2013
2012
corporate action
Periode
Tertinggi
Terendah
Penutup
period
high
low
closing
Triwulan quarter I
900
900
900
Triwulan quarter II
900
900
Triwulan quarter III
900
Triwulan quarter IV
Volume
Saham Publik
Kapitalisasi Pasar
public share
market capitalization
-
86.000.000
77.400.000.000
900
-
86.000.000
77.400.000.000
900
900
-
86.000.000
77.400.000.000
900
900
900
-
86.000.000
77.400.000.000
Selama Tahun Laporan
during financial year
900
900
900
-
86.000.000
77.400.000.000
Triwulan quarter I
900
900
900
-
86.000.000
77.400.000.000
Triwulan quarter II
900
900
900
-
86.000.000
77.400.000.000
Triwulan quarter III
900
800
800
-
86.000.000
68.800.000.000
Triwulan quarter IV
800
700
700
-
86.000.000
60.200.000.000
Selama Tahun Laporan
during financial year
900
700
700
-
86.000.000
60.200.000.000
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
capital market supporting professionals
8
Bursa/Stock Exchange
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia
Tel. (62-21) 515 0515 - Fax. (62-21) 515 0330
E-mail:
[email protected]
Notaris/Notary
Tien Norman Lubis S.H - Jl. Taman Cibunut Selatan No. 1
(Jl. Van Deventer) Bandung 40112, Indonesia
Tel. (62-22) 420 7141, 423 9420 - Fax. (62-22) 420 8008
Auditor/Auditor
AF. Rachman & Soetjipto WS
Jalan Pasirluyu No. 36 Bandung 40254, Jawa Barat, Indonesia
Tel. (62-22) 520 3252 - Fax. (62-22) 520 3252
Periode Penugasan : 2013
Appointment Period
Penunjukan Pertama : 2012
first appointment
Fee: Rp. 47.500.000,-
Biro Administrasi Efek/Share Registrar
PT Raya Saham Registra, Gedung Plaza Sentral Lt. 2
Jl. Jend. sudirman Kav. 47 - 48 Jakarta 12930, Indonesia.
Tel. (62-21) 252 5666 - Fax. (62-21) 252 5028
Periode Penugasan: September 2013 s.d. Agustus 2014,
diperpanjang setiap tahun .
Appointment Period September 2014 until August 2014,
extended each year.
Fee: Rp. 9.000.000,-
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
organization and management
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
general meeting of shareholder
DEWAN KOMISARIS
BOARD
OF COMMISSIONERS
COMMISSIONERS
ABDUL RACHMAN RAMLY
KOMISARIS UTAMA president commissioner
HARIADI DARMAWAN
ENDANG KOSASIH
KOMISARIS INDEPENDEN independent commissioners
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
BAMBANG SETIYONO
DIREKTUR UTAMA president director
DAVID JAHYA
YATI NURHAYATI
WAKIL DIREKTUR UTAMA vice president director DIREKTUR director
*
AUDIT
INTERNAL
AUDIT
INTERN
INTERNAL
INTERNAUDIT
AUDIT
HEO YOO
DIVISI PPIC
PPIC DIVISION
TURGIMANAN
DIVISI PRODUKSI
PRODUCTION DIVISION
MANSYUR UMAR
DIVISI PEMASARAN
MARKETING DIVISION
MOCH AL HADI
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
TONNY R. ARMANDARIS
DIVISI KEUANGAN & AKUNTANSI
FINANCE & ACCOUNTING DIVISION
EDDY KUSNANTO
DIVISI PENGEMBANGAN & DESAIN
DEVELOPMENT & DESIGN DIVISION
AGUS SUNANTO
DIVISI SDM & UMUM
HRD AND GA DIVISION
ANNUAL REPORT 2013
9
DEWAN KOMISARIS
board of commissioners
ABDUL RACHMAN RAMLY
Diangkat menjadi Komisaris Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18
tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Wakil Komisaris Utama (2007 – 2012) dan Direktur Utama
Perseroan (1997 – 2007). Mengawali karirnya sebagai militer sampai tahun 1965. Selanjutnya pernah
menjabat antara lain sebagai Presiden Direktur PT Tambang Timah (1976 – 1984), Presiden Direktur
Pertamina (1984 – 1988) serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (1988 – 1993). Mengikuti
Kursus Infanteri Lanjutan di Sekolah Infantery Fort Benning, Georgia, serta Sekolah Warfare Khusus di
Fort Benning North Caroline.
Appointed as President Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated
22 May 2013. Previously he was Vice President Commissioner (2007 – 2012) and President Director of
the Company (1997 – 2007). His initial career was in military up to 1965. He was President Director of PT
Tambang Timah (1976 – 1984), President Director Pertamina (1984 – 1988) and Indonesian Ambassador
for United States (1988 – 1993). He took Infantry Anvanced Course at the Infantry School Fort Benning,
Georgia, and the Special Warfare School at Fort Benning, North Caroline.
HARIADI DARMAWAN
Diangkat Komisaris Independen berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22
Mei 2013. Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Dewan Pengawas/Komisaris di Perum
Perhutani, Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan, Anggota DPR/MPR RI, dsb. Purnawirawan Brigjen
TNI AD. Meraih gelar dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1968.
Appointed as Independent Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18
dated 22 May 2013. Formerly he was in Supervisory Board/Commissioner of Perum Perhutani, Inspector
General of Forestry Ministry, member of House of Representatives, etc. He was also served in Military
with latest position as Brigjen TNI AD. Received his MD in Medical Faculty University of Indonesia in 1968.
ENDANG KOSASIH
Diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan
No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Ferjani Indonesia.
Sebelumnya mengawali karir di Bank Mandiri sampai tahun 2002. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Pajajaran tahun 1990.
Appointed as Independent Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18
dated 22 May 2013. Currently also hold position as President Commissioner of PT Ferjani Indonesia. His
initial career was in Bank Mandiri until 2002. Received his Bachelor degree in Economic from Pajajaran
University in 1990.
10
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
DEWAN DIREKSI
board of director
BAMBANG SETIYONO
Diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18
tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan (1998 – 2007). Selain itu
saat ini juga menjabat antara lain sebagai Direktur Utama di PT Bayuniaga Primamandiri, dan Wakil
Direktur Utama di PT Primarindo Mandiri. Mengawali karirnya di Bank Ekspor Impor Indonesia sampai
tahun 1995. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga pada tahun 1979.
Appointed as President Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22
May 2013. Previously he was Vice President Commissioner of the Company (1997 – 2007). Currently
also hold position as President Director of PT Bayuniaga Primamandiri and Vice President Director of
PT Primarindo Mandiri. His initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia up to 1995. Received his
Bachelor degree from Airlangga University in 1979.
DAVID JAHJA
Diangkat menjadi Wakil Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18
tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Komisaris Perseroan (1997 – 2007). Saat ini juga menjabat
sebagai Direktur PT Transmega Engineering & Construction, Komisaris di PT Wiraswasta Gemilang
Indonesia. Mengawali karirnya di PT Purna Bina Indonesia. Meraih gelar Master Technology dalam
bidang Mechanical Engineering dari Loughborough University of Technology, UK pada tahun 1981 serta
Sarjana Teknik Mesin dari Merton Technical College, London pada tahun 1979.
Appointed as Vice President Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18
dated 22 May 2013. Previously he was Commissioner of the Company (1997 – 2007). Currently also hold
position as Director in PT Transmega Engineering and Construction, and Commissioner in PT Wiraswasta
Gemilang Indonesia. His initial career was in PT Purna Bina Indonesia. Received his Master Technology
majoring in Mechanical Engineering from Loughborough University of Technology, UK in 1981 and his
Bachelor degree in Mechanical Engineering from Merton Technical College, London in 1979.
YATI NURHAYATI
Diangkat menjadi Direktur Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22
Mei 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Primarindo Securities dan Direktur di PT
Bayuniaga Primamandiri. Mengawali karirnya di PT Bank Ekspor Impor Indonesia. Meraih gelar Sarjana
Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988, serta menyelesaikan program Wijawiyata
Manajemen (fresh graduate MBA) di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) Jakarta
pada tahun 1990.
Appointed as Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May
2013. Currently also hold position as President Director of PT Primarindo Securities and Director of PT
Bayuniaga Primamandiri. Her initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia. Achieved her Bachelor
degree from Bogor Agricultural Institute in 1988, and completed Wijawiyata Management Program
(MBA program for fresh graduate) in Institute for Education and Management Development (IPPM)
Jakarta in 1990.
ANNUAL REPORT 2013
11
KOMPOSISI KARYAWAN
composition of employees (as of 31st desember 2013)
Menurut Jenjang
Manajemen
based on management level
48
2.05%
FOREMAN
163
27
1.15 %
SUPERVISOR
15
6.95%
LEADER
2.344
88.95 %
2085
6
OPERATOR
0.26%
GENERAL
MANAGER
PRIMARINDO
ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
48.34 %
34
1133
1.45%
SARJANA
bachelor
SLTP
junior high school
1141
48.68 %
36
SLTA
senior high school
1.54 %
SARJANA MUDA
diploma
Menurut Jenjang
Pendidikan
based on education level
12
0.64 %
MANAGER
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners’ Report
ABDUL RACHMAN RAMLY
Komisaris Utama, President Commissioner
Pemegang Saham yang terhormat,
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, perkenankan kami mengucapkan selamat kepada
seluruh jajaran PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk yang
telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
Dear Shareholders ,
With sincere gratitude to the God Almighty, I would like to
congratulate all PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk group
who have succesfully delivered their duties.
Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah menunjukkan
komitmen untuk terus fokus sehingga berhasil
mempertahankan pertumbuhan penjualan dan laba usaha.
Pencapaian ini sangat penting untuk terus meningkatkan
pertumbuhan yang lebih baik lagi di masa mendatang.
Throughout 2013, the Company has continued its
commitment to focus and managed to maintain sales
growth and operating profit. This achievement is highly
influential in the continuation of our efforts to elevate the
future growth.
Evaluasi Kinerja 2013
Performance Evaluation 2013
Pada tahun 2013, kondisi ekonomi di sejumlah
negara maju mulai mengalami penguatan. Hal sebaliknya
terjadi pada sejumlah negara berkembang yang selama
ini mengalami pertumbuhan perekonomian yang pesat,
pada tahun 2013 mulai melambat. Efek dari hal ini terasa
ke pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya yang juga
melemah, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi
nasional tahun 2013 hanya tumbuh sekitar 5,7 %, lebih
rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya
sebesar 6,2%. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan
ekonomi Indonesia di tahun 2014 akan terus melemah di
kisaran 5,3%.
In 2013, economic conditions in several developed
countries begin to strengthen. On the other hand,
several developing countries that previously enjoy rapid
economic growth, in 2013 started to slow down. This also
affected economic growth in its surrounding area, including
Indonesia, which also slowing down. The growth of the
national economy in 2013 grew only 5.7 %, lower than the
previous year’s growth of 6.2%. The World Bank estimates
that Indonesia’s economic growth in 2014 will continue to
weaken in the range of 5.3%.
Pada tahun 2013, Perseroan berhasil mengatasi tantangan
di tengah situasi perekonomian global yang kurang
menguntungkan tersebut. Direksi telah melakukan berbagai
perbaikan internal dan penguatan pada penguasaan pasar
guna mempertahankan kinerja serta menjaga daya saing
di pasar. Dewan komisaris menilai bahwa Direksi cukup
berhasil untuk menjaga pertumbuhan usaha. Melalui usaha
yang dilakukan, di tahun 2013, Perseroan berhasil meraih
pertumbuhan penjualan sebesar 15% mencapai Rp. 279,15
milyar di akhir tahun. Laba usaha meningkat menjadi Rp.
18,43 milyar, 20% lebih tinggi dibanding pencapaian laba
usaha tahun 2012 sebesar Rp. 15,42 milyar.
In 2013, the Company managed to overcome the challenges
in this unfavourable global economic situation. The Board
of Directors has conducted various internal improvement
and strengthening its market share in order to maintain
performance and competitiveness in the market. The
Commissioners considered that the Directors were
successful in keeping the business growing. Through
various efforts, in the year 2013, the Company achieved
sales growth of 15% to Rp. 279.15 billion at the end of the
year. Operating profit increased to Rp. 18.43 billion, 20%
higher than the operating profit achieved in 2012 amounted
to Rp. 15.42 billion.
ANNUAL REPORT 2013
13
Melemahnya
nulai
tukar
Rupiah
terhadap
US
Dollar mengakibatkan Perseroan mengalami kerugian
karena selisih kurs yang cukup besar, sehingga laba
komprehensif untuk tahun 2013 menurun, dari laba sebesar
Rp. 2,62 milyar pada tahun 2012 menjadi rugi sebesar Rp.
16,15 milyar pada tahun 2013. Kerugian selisih kurs yang
tinggi adalah akibat cukup tingginya pinjaman Perseroan
dalam mata uang US Dollar. Walaupun demikian, hal ini
tidak menghambat aktivitas operasional, karena sebagian
pendapatan Perseroan juga diperoleh dalam mata uang US
Dollar, yang jumlahnya cukup untuk membayar kewajiban
Perseroan dalam mata uang US Dollar yang jatuh tempo.
Weakening of the Rupiah against the U.S. dollar has caused
the Company to suffered a significant foreign exchange
loss, resulting decreased in comprehensive profit for 2013,
from profit of Rp . 2.62 billion in 2012 to a loss of Rp. 16.15
billion in 2013. This high foreign exchange losses mainly
because most of the Company’s debt are denominated in
U.S. dollars. However, this condition does not have serious
effect on operational activities, since part of the Company’s
revenues also denominated in U.S. dollars, and the amount
is sufficient to pay maturing US dollar obligations.
Guna mengantisipasi pertumbuhan usaha di masa
mendatang serta makin tumbuhnya permintaan dari
masyarakat kelas menengah Indonesia, Perseroan
telah meningkatkan berbagai upaya antara lain dengan
meningkatkan kapasitas manufaktur, memperluas jaringan
distribusi produk agar dapat menjangkau area pemasaran
baru dan meningkatkan ketersediaan produk di seluruh
Indonesia serta mengembangkan design produk baru
sejalan dengan permintaan pasar.
To anticipate future business growth and the increasing
demand from the growing of Indonesian middle class
population, the Company has increased its efforts by
increasing its manufacturing capacity, expanding product
distribution networks to reach new market areas, increasing
the availability of products throughout Indonesia, and also
developing new product design in line with market demand.
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menyetujui dan
mendukung strategi yang ditempuh Direksi untuk mencapai
pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan. Pencapaian di
tahun 2013 merupakan bukti keunggulan strategi Perseroan,
yang didukung oleh komitmen dari Direksi dan seluruh
karyawan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa jajaran
manajemen telah berhasil meraih kinerja keseluruhan yang
positif sejalan dengan inisiatif dan target strategis yang
telah ditetapkan untuk tahun 2013.
Overall, the Board of Commissioners approve and support
the strategy pursued by the Board of Directors to achieve
sustainable sales growth. Achievement in 2013 is an
evidence to the Company’s strategic advantage, which is
supported by the commitment of the Board of Directors
and all employees. The Board of Commissioners found the
management has managed to achieve a positive overall
performance in line with initiatives and strategic targets set
for the year of 2013.
Tata Kelola Perusahaan dan Kegiatan Dewan Komisaris
Corporate Governance and Activities of The Board of
Commissioners
Selain meraih kinerja keuangan dan pertumbuhan yang
berkelanjutan, kami senantiasa memberikan perhatian pada
aspek tata kelola perusahaan guna menjamin tercapainya
penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan.
In addition to financial performance and achievement
in sustainable growth, we always pay attention to the
corporate governance aspects in order to ensure the
achievement of sustainable value creation.
Dewan Komisaris aktif terlibat dalam implementasi tata
kelola perusahaan. Melalui rapat-rapat Dewan Komisaris
dan Komite Audit, kami memastikan bahwa Perseroan
mematuhi standar tertinggi di bidang kepatuhan,
transparansi, akuntabilitas dan etika profesional. Sepanjang
tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan rapat sebanyak
4 kali, dan 8 rapat Komite Audit. Frekuensi rapat tersebut
cukup bagi kami untuk melakukan pengawasan menyeluruh
atas kinerja Perseroan dan jajaran manajemennya. Laporan
lengkap kegiatan Dewan Komisaris dan Komite Audit
diuraikan lebih lanjut di bagian tata kelola perusahaan di
dalam Laporan Tahunan ini.
The Board of Commissioners actively involved in the
implementation of corporate governance. Through
meetings of the Board of Commissioners and the Audit
Committee, we ensure that the Company comply with the
highest standards in the areas of compliance, transparency,
accountability and professional ethics . Throughout the year
2013 , the Board of Commissioners has conducted meeting
as much as 4 times, and 8 times Audit Committee meetings.
The meetings frequency is sufficient for us to do a thorough
supervision over the performance of the Company and
its management. The full report of activities of the Audit
Committee and the Board of Commissioners are further
described in the section on corporate governance in this
Annual Report .
14
14
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Pandangan ke Depan
Going Forward
Walaupun kondisi makro ekonomi Indonesia di tahun 2014
mengalami banyak tantangan, namun kondisi ekonomi
dunia diperkirakan akan membaik, sejalan dengan tandatanda pemulihan pada perekonomian di kawasan Eropa
dan Amerika Serikat. Hal ini dapat menjadi pendukung
penting bagi kegiatan ekonomi global.
Even though Indonesian macroeconomic conditions in 2014
faced many challenges, the world economy is expected to
improve in line with signs of economic recovery in Europe
and the United States. This can be important advocates for
global economic activity .
Dewan Komisaris telah melakukan penelaahan atas rencana
usaha Perseroan tahun 2014 yang diajukan oleh pihak
manajemen, yang menetapkan pertumbuhan laba usaha
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Dewan
Komisaris berpendapat, bahwa target pertumbuhan cukup
realistis dan sejalan dengan prospek industri serta citacita Perseroan untuk terus tumbuh dan mengembangkan
pangsa pasarnya. Kami meyakini bahwa Direksi dapat tetap
meraih kinerja yang positif di tahun-tahun mendatang.
Board of Commissioners has conducted a review of
the Company’s 2014 business plan submitted by the
management, which establishes the operating profit
growth in line with national economic growth. Board of
Commissioners believes that the growth target is quite
realistic and in line with the outlook for the industry as well
as the the Company’s goal to continue to grow and expand
its market share. We believe that the Board of Directors will
achieve positive results in the years to come .
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Changes in Composition of the Board of Commissioners
Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada
tanggal 22 Mei 2013 telah menyetujui beberapa hal terkait
susunan Dewan Komisaris sebagai berikut:
General Meeting of Shareholders held on May 22, 2013
has approved several matters related to the Board of
Commissioners as follows :
1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan
terkait perubahan susunan Dewan Komisaris (pasal 14
ayat 1) menjadi sebagai berikut: “Komisaris terdiri
dari sekurang - kurangnya 2 (dua) orang anggota
Dewan Komisaris, seorang diantaranya
diangkat
sebagai Komisaris Utama sedangkan yang lainnya
diangkat sebagai Komisaris”
1. To approve amendments to the Articles of Association
of the Company related to changes in the composition
of the Board of Commissioners (Article 14 paragraph 1)
as follows : “ Commissioners consists of at least two
(2 ) members of the Board of Commissioners , one of
whom is appointed as President Commissioner while
others appointed as Commissioners”.
2. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat
anggota Dewan Komisaris Perseroan dan mengangkat
kembali seluruh anggota Dewan Komisaris yang sama
terhitung sejak saat rapat ditutup sampai dengan
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
yang ketiga setelah tanggal pengangkatan. Setelah
pengangkatan tersebut maka susunan selengkapnya
Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut :
2. Agreed to dismiss with respect all members of the
Board of Commissioners and reappoint all the same
members of the Board of Commissioners, as of the
time of the meeting is closed until the closing of the
third Annual General Meeting of Shareholders. The
new composition of the Board of Commissioners will
be as follows :
Komisaris Utama : Abdul Rachman Ramly
Komisaris
: Hariadi Darmawan (Independen)
Komisaris
: Endang Kosasih (Independen)
Chairman
: Abdul Rachman Ramly
Commissioner : Hariadi Darmawan (Independent )
Commissioner : Endang Kosasih (Independent )
Penutup
Closing
Mewakili Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku
kepentingan atas kerja sama dan kepercayaannya kepada
kami. Kami juga sampaikan penghargaan kepada jajaran
manajemen dan seluruh karyawan, yang telah menunjukan
dedikasinya kepada misi dan visi Perseroan.
Representing the Board of Commissioners, I would like
to express our gratitude to all stakeholders for their
cooperation and trust. We also would like to give our
appreciation to the management and all employees, who
have shown dedication to the mission and vision of the
Company .
ABDUL RACHMAN RAMLY
Komisaris Utama, President Commissioner
ANNUAL REPORT 2013
15
LAPORAN DIREKSI
Board of Directors’ Report
BAMBANG SETIYONO
Direktur Utama, President Director
Pemegang saham yang terhormat,
Puji syukur dan ucapan terima kasih kami haturkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan bimbingan
dan perlindungan, sehingga Perseroan dapat terus meraih
pertumbuhan usaha di tahun 2013.
Dear Shareholders,
Praise and thanks to our God the Almighty, who has provided
guidance and protection, so that the Company can continue
to achieve business growth in 2013 .
Kinerja Perusahaan
Company Performance
Total penjualan bersih Perseroan mencapai Rp. 279,15
miliar di tahun 2013, meningkat 15% dari Rp. 243,53 milyar
di 2012. Nilai tersebut lebih tinggi 24% dibandingkan target
penjualan yang ditetapkan di awal tahun sebesar Rp. 224,86
milyar.
Total net sales reached Rp. 279.15 billion in 2013 ,an
increase of 15 % from Rp. 243.53 billion in 2012. This value
is 24% higher than the sales targets set at the beginning of
the year of Rp. 224.86 billion.
Pertumbuhan penjualan di tahun 2013 didorong oleh
pertumbuhan penjualan lokal maupun penjualan ekspor.
Pertumbuhan penjualan lokal didukung oleh perluasan
jaringan distribusi pemasaran, sedangkan pertumbuhan
penjualan ekspor terutama disebabkan oleh menguatnya
nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah serta peningkatan
rata-rata harga jual jenis sepatu yang diproduksi.
Sales growth in 2013 was driven by sales growth in local and
export sales. Local sales growth supported by expansion
of marketing distribution network, while growth in export
sales was primarily due to the strengthening of U.S. dollar
exchange rate against Rupiah and increase in the average
selling price of the shoe manufactured.
Pada tahun 2013 Perseroan mencatat
pertumbuhan
penjualan yang cukup tinggi, sehingga terjadi perbaikan
efisiensi biaya operasional. Hal ini karena
peningkatan
biaya operasional tidak tumbuh secepat pertumbuhan
penjualan. Rasio Biaya Operasional terhadap Penjualan
Bersih membaik dari 16,22% pada tahun 2012 menjadi
15,99% di tahun 2013.
In 2013 the Company recorded a high sales growth,
resulting in improved operational cost efficiencies. This is
due to the increase in operating costs that do not grow as
fast as sales growth. Ratio of Operating Expenses to Net
Sales improved from 16.22% in 2012 to 15.99 % in 2013.
Di akhir 2013, laba usaha mencapai Rp. 18,43 milyar, 19,53%
lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar
Rp. 15,42 milyar. Walaupun demikian, untuk tahun 2013
Perseroan mengalami rugi komprehensif sebesar Rp. 16,15
milyar, yang disebabkan oleh kerugian selisih kurs yang
At the end of 2013, operating profit reached Rp. 18.43
billion, 19.53% higher than the previous year amounting to
Rp. 15.42 billion. However, for 2013 the Company recorded
comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, which is caused by
foreign exchange loss amounting to Rp. 34.61 billion. The
16
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
mencapai Rp. 34,61 milyar. Tingginya kerugian selisih kurs
ini disebabkan menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap
Rupiah, sedangkan pinjaman Perseroan sebagian besar
dalam mata uang US Dollar.
high foreign exchange losses are due to strengthening of
the U.S. dollar exchange rate against Rupiah, while the
majority of the Company’s debt denominated in U.S. dollars.
Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat
portofolio bisnis melalui pengembangan design produk
baru yang menarik dan perluasan jaringan distribusi.
The Company strives to strengthen its business portfolio
through the development of attractive new product designs
and expansion of distribution network.
Pada tahun 2013, Perseroan melakukan diversifikasi
produk dengan meluncurkan produk sepatu sport dengan
warna-warna yang dinamis, yang berbeda dengan jenis
produk sepatu yang biasa dihasilkan oleh Perseroan selama
ini. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pangsa pasar
yang lebih luas, dan mengurangi fluktuasi penjualan sepatu
sepanjang tahun.
In 2013, the Company diversified its products by launching
a sports shoe with vibrant colors, which is different from
the usual type of footwear products produced by the
Company. It is intended to gain a wider market share, and
reduce fluctuations in shoe sales throughout the year .
Seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi e-commerce
di seluruh dunia, Perseroan juga mulai mempersiapkan
diri untuk melakukan penjualan secara online. Berbagai
persiapan telah dilakukan guna mendukung kesuksesan
rencana ini, dan di diharapkan pada tahun 2014, aktivitas
penjualan online telah mulai dapat dilaksanakan.
Along with the increase in e-commerce transaction activity
worldwide, the Company also began preparing to conduct
sales online. Various preparations have been made to
support the success of this plan, and it is expected that in
2014, online sales activity could start to be implemented.
Perseroan menyadari, bahwa untuk mendukung sasaran
pertumbuhan usaha, diperlukan upaya pengembangkan
sumber daya manusia yang kompeten. Untuk itu berbagai
program pelatihan telah dilaksanakan, baik secara internal,
maupun bekerjasama dengan lembaga pelatihan eksternal.
The Company realizes that in order to support the
business growth, it is necessary to develop competent
human resources. Various training programs have been
implemented, both internally, and in cooperation with
external training institutes.
Gambaran Tentang Prospek Usaha
Preview About Business Prospects
Memasuki tahun yang baru, prospek ekonomi Indonesia
tetap positif, dengan didorong oleh konsumsi domestik,
iklim investasi yang positif, serta akselerasi pembangunan
infrastruktur. Ke depan, meningkatnya daya beli masyarakat
serta peningkatan jumlah penduduk dengan pendapatan
menengah akan menjadi pendorong utama pertumbuhan
industri alas kaki.
Entering the new year, Indonesia’s economic prospects
remain positive, which driven by domestic consumption,
positive investment climate, as well as the acceleration of
infrastructure development. Going forward, increasing
purchasing power and increasing the number of middleincome residents will be a key driver for footwear industry
growth.
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, prioritas
strategi ke depan yang akan dilaksanakan oleh Perseroan
antara lain adalah dengan memperkuat kehadiran produk
Perseroan di masyarakat melalui penguatan jaringan
distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan
produk, pengembangan design produk yang lebih diminati
pasar, penjualan produk secara online dan promosi melalui
berbagai jaringan sosial media.
By considering the above factors, the future strategic
priorities that will be implemented by the Company, among
others, are to strengthen the Company’s product presence
in the community by strengthening the distribution network
to expand the availability and presence of products, online
sales, products design and development that is more
desirable to the market, online sales, and promotion
through social media networks..
Tantangan-Tantangan
Challenges
Peningkatan upah minimum yang cukup tinggi, fluktuasi
nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, kenaikan tarif dasar
listrik dan komponen produksi lainnya, melambatnya
pertumbuhan ekonomi, dan melemahnya daya beli pasar
merupakan tantangan yang cukup berat yang harus
dihadapi oleh Perseroan.
High minimum wage increases, fluctuation of the rupiah
against the U.S. Dollar, increase in electricity tariff and other
production components, economic slowing down, and
weakening of purchasing power are tough challenges that
must be faced by the Company.
ANNUAL REPORT 2013
17
Perseroan berupaya mengelola risiko tersebut dengan baik,
sehingga walaupun Perseroan mengalami kerugian karena
selisih kurs yang cukup besar, kinerja usaha menunjukan
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Ke depan
Perseroan tetap harus mencermati berbagai tantangan ini,
dan mengatasinya secara hati-hati.
The Company gave its best efforts to manage these risks,
so even though the Company suffered a great loss due to
exchange rate differences, business performance showed
an increase compared to the previous year. Going forward
we still have to carefully manage those various challenges.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Implementation of Corporate Governance
Walaupun kinerja usaha yang solid merupakan elemen
penting dari keberhasilan, Perseroan senantiasa berupaya
membangun keseimbangan antara kinerja usaha dan
praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan
berkomitmen pada standar transparansi dan akuntabilitas
yang tertinggi kepada seluruh pemangku kepentingan.
Although a solid business performance is an essential
element of our success, the Company strives to balance
between business performance and practices of a good
corporate governance. We are committed to the highest
standards of transparency and accountability to all of the
stakeholders.
Perseroan percaya, bahwa budaya tata kelola yang baik
dan sehat memiliki manfaat besar bagi kegiatan usaha,
mengingat budaya tersebut dapat membangun nilai-nilai
kepercayaan, percaya diri dan profesionalisme dalam
jangka panjang dalam hubungan Perseroan dengan
berbagai pemangku kepentingan.
The Company believes that the culture of good governance
has great benefits for the business, given that culture
can build the long term values of trust, confidence and
professionalism in our relationships with the stakeholders.
Selanjutnya pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada Komisaris dan Pemegang Saham
yang telah banyak memberikan dukungan selama ini,
kepada segenap karyawan yang telah bekerja dengan
penuh dedikasi untuk memajukan Perseroan, serta para
pemangku kepentingan lainnya.
Furthermore, on this occasion, we would like give our
appreciation to the Commissioners and Shareholders who
have given a lot of support, to all employees who have
worked dedicatedly to build the Company, as well as other
stakeholders.
BAMBANG SETIYONO
Direktur Utama, President Director
18
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
PEMBAHASAN MANAJEMEN
management discussion
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN
REVIEW OF OPERATIONS BY SEGMENT
Perseroan memiliki dua segmen usaha, yaitu produksi dan
penjualan sepatu untuk pasar lokal dan untuk keperluan
ekspor. Pada tahun 2013, total produksi dan penjualan dari
kedua segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:
The Company has two business segments, namely the
production and sale of shoes for the local market and for
export purposes. In 2013, total production and sales of two
business segments are as follows :
a. Produksi
a. Production
Total produksi pada tahun 2013 menurun dibandingkan
dengan produksi tahun 2012. Sampai dengan akhir
tahun 2013 Perseroan memproduksi sepatu sejumlah
2.055.197 pasang atau menurun sekitar 12% dibandingkan
dengan tahun 2012 sebesar 2.329.952 pasang. Penurunan
terjadi pada produksi ekspor dari sebelumnya pada tahun
2012 sebesar 1.263.440 pasang menjadi 948.752 pasang
atau menurun sekitar 25%. Produksi untuk keperluan pasar
lokal meningkat sekitar 4%, dari sebelumnya 1.066.512
pasang pada tahun 2012 menjadi 1.106.445 pasang pada
tahun 2013.
Total production in 2013 decreased compared to
production in 2012. As of the end of 2013 the Company
produced 2.055.197 pairs of shoes or decreased by about
12% compared with the year 2012 amounted to 2.329.952
pairs. The decrease occurred in production of export, from
previously in 2012 amounted to 1.263.440 pairs to 948.752
pairs or decreased by about 25%. Production for the local
market increased by approximately 4%, from the previous
1.066.512 pairs in 2012 to 1.106.445 pairs in 2013.
b. Penjualan
b. Sales
Pada tahun 2013, Perseroan mencatat total penjualan
bersih sebesar Rp. 279,15 milyar, yang terdiri dari penjualan
lokal sebesar Rp. 139.21 milyar dan penjualan
ekspor
sebesar Rp. 139.94 milyar.
In 2013, the Company recorded total net sales of Rp. 279.15
billion, which is comprised of local sales of Rp. 139.21 billion
and export sales of Rp. 139.94 billion .
TOTAL
279.150.207.182
TOTAL
TOTAL
2.329.952
TOTAL
1.890.906
TOTAL
2.055.197
TOTAL
243.531.037.253
184.387.175.932
139.944.637.081
1.263.440
763.719
122.635.701
948.752
75.220.318.735
139.205.570.101
1.127.187
1.106.445
109.166.857.197
120.895.335.822
1.066.512
2011
2012
PRODUKSI (PASANG)
production (pairs)
Lokal
local
Ekspor
export
2013
2011
2012
2013
PENJUALAN BERSIH (dalam milyar Rp.)
net sales (in billion Rp.)
Lokal
local
Ekspor
export
ANNUAL REPORT 2013
19
memperkuat kehadiran
produk Perseroan di masyarakat
melalui penguatan jaringan
distribusi untuk memperluas
ketersediaan dan keberadaan
produk, to strengthen the Company’s
product presence in the community
by strengthening the distribution
network to expand the availability and
presence of products
c. Profitabilitas
c. Profitability
Secara
keseluruhan,
pada
tahun
2013
laba
usaha mengalami peningkatan dari Rp. 15.42 milyar pada
tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 18.43 milyar di tahun
2013. Peningkatan laba usaha ini terjadi terutama karena
peningkatan profitabilitas baik pada penjualan lokal
maupun pada penjualan ekspor dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Walaupun demikian, penguatan kurs
US Dollar terhadap Rupiah mengakibatkan Perseroan
mengalami kerugian karena selisih yang cukup besar,
yaitu Rp. 34.61 milyar, sehingga Perseroan memiliki rugi
komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar.
Overall, operating profit in 2013 increased from Rp. 15.42
billion in 2012 to Rp. 18.43 billion in 2013. The increase in
operating profit is primarily due to increase in profitability,
both on local and export sales compared with the previous
year. However, the strengthening of U.S. Dollar against
Rupiah has caused the Company to suffered significant loss
of Rp. 34.61 billion, resulting in comprehensive loss of Rp.
16.15 billion .
LABA USAHA
OPERATING PROFIT
18.434.850.810
15.422.586.622
10.997.768.225
2011
20
2012
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
2013
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS
Keterangan descriptions
Pertumbuhan
growth
Audited 2013
Audited 2012
1. Aset Lancar Current Asset
97.686.030.395
84.504.115.259
16%
2. Aset Tidak Lancar Fixed Asset
20.321.028.703
15.596.705.272
30%
118.007.059.098
100.100.820.531
18%
1. Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilites
182.739.919.441
154.172.355.110
19%
2. Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilites
139.235.105.702
133.746.671.322
4%
3. Jumlah Liabilitas Total Liabilities
321.975.025.143
287.919.026.432
12%
1. Penjualan Lokal Local Sales
139.205.570.101
120.895.335.822
15%
2. Penjualan Ekspor Export Sales
139.944.637.081
122.635.701.431
14%
3. Total Penjualan Total Sales
279.150.207.182
243.531.037.253
15%
D. Beban Usaha Operating Expenses
-44.649.208.571
-39.512.981.825
13%
18.434.850.810
15.422.586.622
20%
-39.948.205.600
-6.284.441.880
536%
-21.513.354.790
9.138.144.742
-335 %
-16.149.760.144
2.623.173.812
-716%
A. Asset assets
3. Jumlah Aset Total Asset
B. Liabilitas Liabillity
C. Penjualan Sales
E. Laba Usaha Operating Profit
F. Pendapatan (beban) Keuangan
Financial Income (expenses)
G. Laba (Rugi) sebelum pajak
Profit (loss) Before Tax
H. Laba (Rugi) Komprehensif
Comprehensive Profit (loss)
Aset
Assets
Total Aset pada tahun 2013 mengalami peningkatan
sebesar 18% dibandingkan dengan total Aset pada tahun
sebelumnya. Peningkatan ini terutama pada peningkatan
Aset Tidak Lancar yang berasal dari peningkatan pada Aset
Pajak Tangguhan sebesar Rp. 5.07 milyar.
Total assets in 2013 increased by 18% compared with the
total assets in the previous year. The increase was mainly
due to increase in Fixed Assets resulting from an increase in
deferred tax assets of Rp. 5.07 billion.
Liabilitas
Liabilities
Pada tahun 2013, total kewajiban Perseroan adalah
sebesar Rp. 321.98 milyar, terjadi peningkatan sebesar
Rp. 34.06 milyar dibandingkan dengan kewajiban tahun
2012 sebesar Rp. 287.92 milyar. Peningkatan ini terutama
In 2013, total liabilities of the Company is Rp. 321.98
billion, an increase of Rp. 34.06 billion compared to liabilities
in 2012 amounted to Rp. 287.92 billion. The increase
was mainly because most of the Company’s liabilities are
ANNUAL REPORT 2013
21
kinerja usaha yang solid merupakan
elemen penting dari keberhasilan a solid
business performance is an essential element
of our success
disebabkan karena sebagian sebagian besar kewajiban
Perseroan adalah dalam mata uang US Dollar, dan pada
tahun 2013 terjadi penguatan nilai tukar US Dollar terhadap
Rupiah.
denominated in U.S. dollars, and in 2013 the U.S. dollar
strengthen against the Rupiah.
Ekuitas
Equity
Pada tahun 2013, Perseroan mencatat rugi komprehensif
sebesar Rp. 16.15 milyar sehingga meningkatkan defisiensi
ekuitas dari minus Rp. 187.82 milyar pada tahun 2012
menjadi minus Rp. 203.97 milyar pada tahun 2013. Laba
bersih persaham menurun dari laba Rp. 31 per lembar
saham pada tahun 2012 menjadi rugi Rp. 188 per lembar
saham pada tahun 2013.
In 2013, the Company recorded comprehensive loss of Rp.
16.15 billion, thereby increasing the equity deficiency from
minus Rp. 187.82 billion in 2012 to minus Rp. 203.97 billion
in 2013. Net profit per share decreased from a profit of Rp.
31 per share in 2012 to a loss of Rp. 188 per share in 2013 .
Penjualan Bersih
Net Sales
Penjualan Bersih Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar
Rp. 279.15 milyar, meningkat sebesar 15% dibandingkan
dengan penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp.
243.53 milyar, yang berasal dari penjualan lokal sebesar
Rp. 139.21 milyar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 139.94
milyar. Penjualan lokal meningkat sebesar 15% dari Rp.
120.90 milyar pada tahun 2012 , sedangkan penjualan
ekspor meningkat sebesar 14% dari Rp. 122.64 milyar pada
tahun sebelum nya. Peningkatan pada penjualan ekspor
dipengaruhi oleh menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap
Rupiah, serta pertumbuhan ekonomi di Eropa yang mulai
menunjukan peningkatan. Peningkatan penjualan lokal
didukung oleh perluasan jaringan pemasaran.
The Company’s net sales in 2013 amounted to Rp. 279.15
billion, an increase of 15 % compared with the previous
year’s net sales of Rp. 243.53 billion, which is derived from
local sales of Rp. 139.21 billion and export sales of Rp.
139.94 billion. Local sales increased by 15 % from Rp. 120.90
billion in 2012, while export sales increased by 14 % from Rp.
122.64 billion in the previous year. The increase in
export
sales is influenced by the higher exchange rate of U.S. dollar
against the Rupiah, as well as economic growth in Europe
that began to show improvement. Increase in local sales is
supported by extension of distribution network.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban Usaha yang terdiri dari Beban Penjualan dan
Beban Umum Administrasi pada tahun 2013 mengalami
peningkatan sebesar 13% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Peningkatan terbesar adalah pada Beban
Penjualan sebesar 17.44%, sedangkan Beban Umum
dan Administrasi mengalami peningkatan sebesar 16.97%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Operating expenses which comprised of Marketing
Expenses and General and Administrative Expenses,
in 2013 increased by 13% compared with the previous
year. The largest increase was at the Marketing Expenses
of 17.44%, whilst General and Administrative Expenses
increase by 16.97% compared with the previous year .
22
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Laba Usaha
Operating Profit
Laba Usaha atau laba operasional adalah Laba Kotor
dikurangi Beban Usaha. Pada tahun 2013, Laba Usaha
mengalami peningkatan sebesar 20% dibandingkan dengan
Laba Usaha tahun sebelumnya sebesar Rp. 15.42 milyar.
Operating profit is gross profit minus operating expenses.
In 2013, Operating Profit increased by 20% compared to the
previous year operating profit of Rp. 15.42 billion .
Pendapatan (Beban) Keuangan
Financial Income (Expenses)
Pada tahun 2013 Perseroan membukukan beban
keuangan setelah dikurangi pendapatan keuangan
sebesar Rp. 39.95 milyar, sedangkan pada tahun 2012
tercatat beban keuangan setelah dikurangi dengan
pendapatan keuangan sebesar Rp. 6.28 milyar. Beban
Keuangan pada tahun 2013 ini terutama karena adanya
kerugian selisih kurs yang mencapai Rp. 34.61 milyar.
In 2013 the Company recorded a net financial
expenses after deducting the financial income of Rp. 39.95
billion, while in 2012 net financial expenses after deducting
by financial income recorded at Rp. 6.28 billion. Financial
expenses in 2013 was primarily due to foreign exchange
losses totaling Rp. 34.61 billion .
Laba (Rugi) Komprehensif
Comprehensive Profit (Losses)
Setelah
memperhitungkan
Pendapatan
(Beban)
Keuangan dan taksiran pajak penghasilan, tercatat di tahun
2013 Perseroan membukukan Rugi Komprehensif sebesar
Rp. 16.15 milyar, sementara pada tahun 2012 Perseroan
membukukan Laba Komprehensif sebesar Rp. 2.62 milyar.
Dengan Rugi Komprehensif pada tahun 2013, defisiensi
modal Perseroan bertambah, dari tahun 2012 sebesar
minus Rp. 187.82 milyar menjadi minus Rp. 203.97 milyar
pada tahun 2013.
After taking into account Financial Income (Expenses) and
projected income tax, in the year 2013
the Company
recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion,
while in 2012 the Company recorded comprehensive
profit of Rp. 2.62 billion. With comprehensive loss in 2013,
the Company increased its capital deficiency, from minus
Rp. 187.82 billion in 2012 to minus Rp. 203.97 billion in 2013.
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG
debt paying ability
Keterangan descriptions
31 Desember 31 december
2013
2012
2011
Aset Lancar Terhadap Liabilitas Jangka Pendek
current ratio
53,46%
54.81 %
52,49%
Liabilitas terhadap total aktiva
debt to total asset ratio
272,84%
287,63%
308,07%
Arus Kas
Cash Flow
Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi pada
tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 10.67 milyar. Kas bersih
yang dipergunakan untuk aktivitas investasi tercatat
sebesar minus Rp. 1.12 milyar, sedangkan kas bersih yang
dipergunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar
minus Rp. 3.61 milyar yang sebagian besar digunakan untuk
pembayaran kepada Bank Mandiri.
Net cash generated from operating activities in 2013
amounted to Rp. 10.67 billion. Net cash used in investing
activities amounted to minus Rp. 1.12 billion, while net cash
used in financing activities amounted to minus Rp. 3.61
billion which was mainly used for payments to the Bank.
Kas dan setara kas pada akhir tahun 2013 tercatat sebesar
Rp. 12.47 milyar, mengalami peningkatan sekitar 90.94%
dari Rp. 6.53 milyar pada akhir tahun 2012.
Cash and cash equivalents at the end of 2013 stood at Rp.
12.47 billion, an increase of approximately 90.94% from Rp.
6.53 billion at the end of 2012 .
ANNUAL REPORT 2013
23
“Perseroan senantiasa berupaya
membangun keseimbangan
antara kinerja usaha dan praktik
tata kelola perusahaan yang baik.
the Company strives to balance
between business performance
and practices of a good corporate
governance”
Walaupun dari rasio keuangan tersebut di atas terlihat
bahwa rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka
pendek hanya sebesar 53.46%, yang berarti Perseroan
kemungkinan mengalami kesulitan dalam pemenuhan
kewajiban jangka pendeknya, namun selama ini Perseroan
tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban
operasional usahanya. Hal ini karena sebagian besar dari
hutang lancar tersebut adalah hutang kepada bank dan
kreditur lainnya yang dapat diperpanjang jatuh temponya.
Despite of financial ratios mentioned above that shows the
ratio of current assets to current liabilities amounted to
only 53.46%, which means the Company may experiencing
difficulties in meeting short-term obligations, the Company
so far did not have any difficulty in paying its obligations on
its business operations. This is because most of the current
debt is owed to banks and other lenders which maturity
date can be extended.
Perseroan secara bertahap mampu mengurangi jumlah
kewajibannya. Hal ini terlihat dari penurunan rasio liabilitas
terhadap Total Aktiva. Selain itu, sebagian dari liabilitas
tersebut adalah kewajiban kepada pemegang saham, yang
tidak akan dilunasi sebelum hutang bank diselesaikan.
The Company is gradually able to reduce the amount of
its liabilities. This is shown at the decrease in the ratio of
liabilities to total assets. In addition, most of these liabilities
are obligations to shareholders, which will not be paid
before the bank debt is settled.
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
COLLECTION OF ACCOUNT RECEIVABLES
Perseroan secara rutin dan berkala melakukan review
atas kontrak kerjasama dan kemampuan pelanggan untuk
melunasi kewajibannya.
The Company routinely and periodically reviews the
contract and the customer’s ability to repay its obligations.
Pada tahun 2013 dan 2012, pelunasan piutang usaha
rata-rata Perseroan adalah di bawah 30 hari. Dari sisi
umur piutang, perbandingan piutang usaha di atas 60 hari
dibandingkan dengan total piutang turun dari 2,13% pada
tahun 2012 menjadi 1,58% pada tahun 2013.
In 2013 and 2012, the average repayment of the accounts
receivable of the Company is under 30 days. From the age
of accounts receivable, ratio of accounts receivable over 60
days fell from 2.13% in 2012 to 1.58% in 2013.
STRUKTUR PERMODALAN
CAPITAL STRUCTURE
Perseroan secara rutin menelaah dan mengelola struktur
permodalan dan laba secara optimal. Hal-hal yang
dipertimbangkan adalah profitabilitas saat ini dan proyeksi
yang akan datang, kebutuhan modal masa depan, proyeksi
arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi
peluang investasi yang strategis.
The Company regularly examines and manages the
optimal capital structure and profit. Things to consider are
the current and future profitability projection, future capital
requirements, projected operating cash flows, projected
capital expenditures and projected strategic investment
opportunities.
Struktur modal Perseroan pada tahun 2013 terdiri dari
hutang sebesar Rp. 321.98 milyar dan ekuitas sebesar – Rp.
203.97 milyar.
The capital structure of the Company in 2013 consisted of
debt of Rp. 321.98 billion and equity of - Rp. 203.97 billion.
24
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio
bisnis melalui pengembangan design produk baru The Company
strives to strengthen its business portfolio through the development of
attractive new product designs
Rasio hutang terhadap ekuitas bersih Perseroan adalah
sebesar -157.86% pada tahun 2013 dan -153.30% pada
tahun 2012. Peningkatan jumlah hutang pada tahun 2013
terutama disebabkan oleh penguatan nilai tukar US Dollar
terhadap Rupiah.
The ratio of net debt to equity ratio is equal to -157.86 % in
2013 and -153.30 % in 2012. Increasing the amount of debt
in 2013 primarily due to the strengthening of the U.S. dollar
exchange rate against the Rupiah.
INVESTASI BARANG MODAL
CAPITAL GOOD INVESTMENT
Penambahan investasi barang modal pada tahun 2013
sebesar Rp. 1.63 milyar, yang sebagian besar merupakan
investasi pada mesin dan peralatan sebesar Rp. 624.58 juta
dan pada kendaraan sebesar Rp. 536.85 juta.
The addition of capital investments in 2013 amounted to
Rp. 1.63 billion, which largely on investment in machinery
and equipment amounting to Rp. 624.58 million and on
vehicle Rp. 536.85 million.
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
SUBSEQUENT EVENTS
Pada tanggal 3 Maret 2014, melalui Addendum of
Loan Agreement, Orchard Corporation menyetujui
perpanjangan fasilitas yang diberikan kepada Perseroan
sebesar USD 2.000.000 selama 2 (dua) tahun sampai dengan
tanggal 15 Maret 2016, dengan syarat dan ketentuan lain
sama dengan perjanjian sebelumnya.
On March 3, 2014, through Amendment of Loan Agreement,
Orchard Corporation approved the extension of the facilities
provided to the Company of US$ 2.000.000 for 2 (two) years
up to March 15, 2016, with the other terms and conditions
remain the same as the previous agreement.
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECTS
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2014 sebesar 5,3%, sedikit lebih
rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 2013 sebesar 5,7%. Bank Indonesia
sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun
2014 dapat mencapai 5,7%. Sumber tekanan terhadap
ekonomi Indonesia antara lain adalah perlambatan
laju
pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang,
perlambatan laju investasi, serta beban subsidi bahan
bakar minyak (BBM).
The World Bank estimates Indonesia’s economic growth in
2014 by 5.3%, slightly lower than the Indonesia’s economic
growth in 2013 of 5.7%. Indonesia’s Central Bank projected
economic growth in 2014 to reach 5.7%. Source of pressure
on the Indonesian economy, among others, are economic
slowing down in developing countries, slowing down in the
investment rate, and the fuel subsidy burden.
ANNUAL REPORT 2013
25
Pada tahun 2013, penurunan permintaan global
mengakibatkan industri sepatu gagal mencapai target
ekspor yang dicanangkan yaitu kenaikan sebesar 30%,
dan hanya mencapai USD 3.9 milyar atau tumbuh 10%
dibanding ekspor tahun 2012 sebesar USD 3.6 milyar. Pada
tahun 2014, berbagai tekanan ekonomi serta perlambatan
pertumbuhan ekonomi mengakibatkan pertumbuhan
ekspor sepatu diperkirakan relatif stagnan.
In 2013, the decline in global demand resulted in failure of
the shoe industry to achieve its export target, which is an
increase of 30%, and only reached U.S.$ 3.9 billion, growing
10 % compared to exports in 2012 amounted to U.S.$ 3.6
billion. In 2014, economic pressures and the slowdown
in economic growth is estimated to result in stagnant
footwear export growth.
Pasar alas kaki domestik saat ini dibanjiri oleh produk
impor. Kenaikan upah buruh yang cukup tinggi, kenaikan
tarif dasar listrik serta potensi kenaikan harga BBM
mengakibatkan produsen sepatu domestik semakin
sulit untuk bersaing dengan sepatu impor. Berbagai
strategi diperlukan untuk bertahan dalam menghadapi
kondisi tersebut, termasuk di antaranya melalui efisiensi,
inovasi dan diferensiasi pasar.
Domestic footwear market is currently flooded with
imported products. The high increase in labor costs, increase
in electricity tariffs and potential increase in fuel prices
make it more difficult for domestic shoe manufacturers to
compete with imported shoes. Various strategies needed
to survive in these conditions, including through efficiency,
innovation and market differentiation.
Perbandingan antara target Perseroan tahun 2013
sebagaimana disampaikan pada paparan publik tanggal
22 Mei 2013, dengan realisasi yang dicapai adalah sebagai
berikut:
Comparison between the Company’s target in 2013 as
stated on the Public Expose dated May 22, 2013, with the its
achievements are as follows :
TARGET USAHA DAN STRATEGI BISNIS SATU
TAHUN MENDATANG
COMPANY’S TARGET AND BUSINESS STRATEGY
ONE YEAR FORWARD
Perseroan masih tetap optimis bahwa industri sepatu
dimasa mendatang akan tetap berkembang, baik pasar
dalam negeri maupun pasar ekspor. Menghadapi berbagai
peluang dan tantangan baik pasar ekspor maupun pasar
dalam negeri, Perseroan telah bersiap diri dengan berbagai
strategi untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.
The Company remains optimistic that the shoe industry
in the future will continue to evolve, both domestic and
export markets. Facing opportunities and challenges on
both export and domestic market, the Company has been
prepared with various strategies.
Pada tahun 2014, Perseroan menargetkan pertumbuhan
laba usaha yang besarnya sejalan dengan pertumbuhan
ekonomi nasional.
In 2014, the Company is targeting growth in operating profit
in line with national economic growth.
PERBANDINGAN PENCAPAIAN
ACHIEVEMENTS COMPARISONS
Pencapaian
achievment
111%
2.055.197
Target
target
1.857.981
Pencapaian
achievment
104%
Pencapaian
achievment
139.21
155%
Target
target
134.31
PENJUALAN
SALES
139.94
Target
target
90.55
Produksi (pasang)
production (pairs)
26
Lokal (Rp. Milyar)
local (Rp. Billion)
Ekspor (Rp. Milyar)
export (Rp. Billion)
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Pemasaran
Marketing
Pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia tahun
2014 diperkirakan akan relatif stagnan.
Peningkatan
biaya tenaga kerja yang cukup tinggi, peningkatan tarif
dasar listrik, harga-harga material, serta biaya overhead
lainnya cukup menekan keuntungan yang bisa diperoleh
dari pasar ini. Oleh karena itu, berbagai strategi efisiensi
harus diupayakan agar order yang diterima dapat tetap
menghasilkan keuntungan.
Indonesian footwear exports growth in 2014 is expected
to be relatively stagnant. High increased in labor costs,
increase in electricity tariff and the prices of materials, as
well as other overhead costs simply decrease profits gained
from this market. Therefore, various efficiency strategies
must be pursued so that orders received can still make a
profit .
Untuk pasar dalam negeri, Perseroan tetap fokus
untuk memperkuat pasar melalui strategi perluasan
jaringan, pengembangan produk-produk merk sendiri
dan pengembangan kemampuan produksi. Langkah dan
kebijakan yang dilaksanakan oleh Perseroan sebagai
implementasi dari strategi yang dimaksud adalah melalui
peningkatan produktivitas, efisiensi, pengembangan
produk-produk baru serta perluasan jaringan distribusi.
For the domestic market, the Company remains focused
on strengthening the market through network expansion
strategy, development of own brand products and
the development of production capabilities. Measures
and policies implemented by the Company as the
implementation of its strategy are through increased
productivity, efficiency, development of new products and
expansion of distribution network .
Perluasan jaringan pemasaran dilaksanakan melalui
peningkatan jumlah independent store dan counter
bekerja sama dengan department store terkemuka.
Jumlah independent store pada tahun 2013 adalah 37 unit
dan pada tahun 2014 direncanakan akan
bertambah
minimal 5 unit menjadi 42 unit. Jumlah counter pada
department store juga mengalami perkembangan yang
cukup baik. Pada tahun 2013 total counter di seluruh
Indonesia sudah mencapai 368 counter dan pada tahun
2014 diperkirakan akan bertambah sebanyak 12 counter.
Penjualan melalui toko ritel saat ini dilakukan melalui 30
toko, yang besar tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa
Barat.
Expansion of marketing network implemented by increasing
the number of independent stores and counters in
collaboration with leading department stores. The number
of independent stores in 2013 was 37 units and in 2014 it
is planned to grow at least 5 units to 42 units. The number
of counters in department stores also progressing quite
well. In 2013, the total counter throughout Indonesia has
reached 368 counters and in 2014 is expected to increase
by 12 counter. Sales in retail stores currently done through
30 stores, mostly in Jabodetabek and West Java area.
Disamping pengembangan independent store dan counter,
perusahaan juga senantiasa melakukan diversifikasi
produk sepatu yang dihasilkan. Diharapkan strategi ini bisa
menarik minat sasaran pasar (target market) yang baru,
yang selama ini bukan pembeli sepatu Tomkins.
In addition to the development of independent stores
and counters, the company also continues to diversify
its products. With this strategy it is expected to be able
to attract the new target market, which was not Tomkins
shoes buyer.
Produksi
Production
Beberapa langkah penting yang telah dilaksanakan
oleh Perseroan untuk meningkatkan produktivitas
adalah peningkatan kemampuan dan kualitas pekerja,
pengurangan tenaga kerja yang kurang produktif serta
perbaikan struktur organisasi serta tata cara kerja.
Efisiensi dilaksanakan pula dengan meningkatkan utilisasi
penggunaan bahan baku dan upaya mengurangi tingkat
kesalahan produksi. Disamping itu, perbaikan desain
produk terus dilakukan agar dihasilkan produk sepatu yang
tetap fashionable dengan proses yang lebih sederhana dan
biaya material yang lebih murah.
Some important steps that have been implemented by the
Company to increase its productivity are to increase the
capacity and quality of workers, reduction of unproductive
labor and improvement of organizational structure and
working procedures. Efficiency is also implemented by
increasing the utilization of raw material usage and reducing
the error rate of production. In addition, product design
improvements continue to be made in order to produce
fashionable footwear with simpler process and cheaper
material cost .
Salah satu upaya Perseroan mengisi kekosongan tenaga
terlatih untuk produksi sepatu adalah melalui program
pelatihan calon tenaga kerja melalui Balai Latihan
Kerja. Program ini sudah berjalan selama beberapa
tahun, dan pada tahun 2014 Perseroan berencana
One of the Company’s efforts to fill the lack of trained
personnel for the production of shoes is through workforce
training program in training center. This program has been
running for several years, and in 2014 the Company plans
to take advantage of Government assistance through the
ANNUAL REPORT 2013
27
memanfaatkan bantuan Pemerintah melalui Aprisindo
untuk mengintensifkan Balai Latihan Kerja, berupa bantuan
tenaga pelatih serta beberapa keperluan akomodasi selama
pelatihan berlangsung.
Indonesian Footwear Association, in the form of trainers
support and some accommodation for the training
purposes.
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Pada tahun 2013 Perseroan mengalami kerugian
komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar, serta total
ekuitas masih negatif, sehingga Perseroan belum dapat
membagikan dividen.
In 2013, the Company has a comprehensive loss of Rp.
16.15 billion, and negative total equity, so that the Company
can not distribute any dividends.
INFORMASI MATERIAL
MATERIAL INFORMATION
Selama tahun 2013, Perseroan tidak melakukan transaksi
material
mengenai
investasi,
ekspansi,
divestasi,
penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi
utang/modal serta tidak melakukan transaksi yang
mengandung benturan kepentingan.
Anggota Direksi
atau dewan Komisaris Perseroan tidak ada yang memiliki
hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris lainnya. Sedangkan transaksi antara
Perseroan dengan pihak terafiliasi sudah diungkapkan
dalam Laporan Keuangan dan dilakukan secara arms length
transaction.
During 2013, the Company did not conduct material
transactions
concerning
investment,
expansion,
divestiture, merger/consolidation, acquisition, debt/
equity restructuring, and transactions involving conflict
of interest. Member of the Board of Directors or Board
of Commissioners has no affiliation with other members
of the Board of Directors and Board of Commissioners.
Transactions between the Company and affiliated parties
already disclosed in the Financial Statements and conducted
in an arms length transaction.
28
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
TATA KELOLA PERUSAHAAN
corporate governance
Perseroan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam
setiap proses bisnisnya, yang terdiri dari 5 prinsip dasar
yaitu keterbukaan informasi (transparency), akuntabilitas
(accountability),
pertanggungjawaban
(responsibility),
kemandirian (independency) serta kesetaraan dan
kewajaran (fairness) sebagai wujud tanggung jawab kepada
seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
The Company applies the principles of Good Corporate
Governance (GCG) in every business process, which
consists of 5 basic principles; transparency, accountability,
responsibility, independency and fairness as a form of
responsibility to all stakeholders.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham (“RUPS”) setiap tahunnya sebagai wujud
pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada
pemegang saham.
The Company held a General Meeting of Shareholders
(“GMSH”) each year as a form of responsibility of the
Board of Directors and the Board of Commissioners to the
shareholders.
Selama tahun 2013 Perseroan mengadakan satu kali
RUPS, yaitu RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 22
Mei 2013. RUPS Tahunan ini dihadiri oleh seluruh Direksi,
dan 2 (dua) orang anggota Komisaris. Komisaris Utama
yaitu Bp. Abdul Rachman Ramly tidak dapat hadir karena
kondisi kesehatan tidak memungkinkan. Jumlah suara sah
pemegang saham yang hadir adalah sebanyak 69,22%, yang
memutuskan hal-hal sebagai berikut:
During the 2013 the Company held GMSH once, namely
the Annual GMSH held on May 22, 2013. This Annual GMSH
was attended by the entire Board of Directors, and two
(2) members of the Board of Commissioners. Mr. Abdul
Rachman Ramly as President Commissioner unable to
attend due to his health condition. The number of valid
votes of shareholders who attended were 69.22%, which
resolved the following:
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan tahun buku
2012 yang disampaikan Direksi;
1. To approve the Annual Report for the year 2012 which
was delivered by the Board of Directors;
2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku
2012 dan memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab sepenuhnya (Acquit et de charge)
kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan
kepada Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan
yang mereka lakukan sepanjang tindakan tersebut
tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan.
2. To validate the Financial Statements for the fiscal year
2012 and provide liability release and discharge (acquit
et de charge) to members of the Board of Directors
for the actions of management and the Board of
Commissioners for their supervision as long as they
were reflected in the Company’s Financial Statements.
3. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan
terkait perubahan susunan Dewan Komisaris (pasal
14 ayat 1) menjadi sebagai berikut: “Komisaris terdiri
dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan
Komisaris, seorang diantaranya diangkat sebagai
Komisaris Utama sedangkan yang lainnya diangkat
sebagai Komisaris”
3. To approve amendments to the Articles of Association
of the Company related to changes in the composition
of the Board of Commissioners (Article 14 paragraph 1)
as follows: “Commissioners consists of at least two (2)
members of the Board of Commissioners, one of them
should be appointed as President Commissioner while
the others to be appointed as Commissioners”
4. Menyetujui dilakukannya perubahan pada beberapa
pasal terkait sehubungan dengan perubahan tersebut
yaitu: (1) Perubahan penandatangan Surat Saham
(pasal 6 ayat 6); (2) Perubahan catatan pemindahan
hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham dan
Daftar Khusus maupun pada Surat Saham (pasal 10
ayat 5); (3) Perubahan dalam ketentuan rapat Dewan
Komisaris (pasal 16 ayat 6 dan pasal 19 ayat 6).
4. To approve changes on several articles in respect of the
above changes, which are: (1) Changes in Shareholders
Letter signatories (Article 6, paragraph 6); (2) Changes
in record of shares transfer in the Shareholder Register
and Special Register and on its shares (Article 10,
paragraph 5); (3) Changes in the provision of Board of
Commissioners meetings (Article 16, paragraph 6 and
Article 19, paragraph 6).
ANNUAL REPORT 2013
29
5. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan
hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan perubahan Anggaran
Dasar Perseroan terkait perubahan susunan Dewan
Komisaris tersebut.
5. To give authorization with the right of substitution to
the Board of Directors to perform all necessary actions
in connection with the amendment of Articles of
Association of the Company related to changes in the
composition of the Board of Commissioners.
6. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
dan mengangkat kembali seluruh anggota Direksi
dan Dewan Komisaris yang sama terhitung sejak
saat rapat ditutup sampai dengan penutupan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah
tanggal pengangkatan mereka. Dengan demikian
setelah adanya pengangkatan tersebut maka susunan
selengkapnya pengurus Perseroan adalah sebagai
berikut :
6. Agreed to dismiss with respect members of the Board
of Directors and Board of Commissioners and appoint
the same entire Board of Directors and Board of
Commissioners as of the time of the meeting is closed
until the closing of the third Annual General Meeting
of Shareholders after the date of their appointment.
Therefore, new the composition of the board of the
Company will be as follows:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
: Abdul Rachman Ramly
: Hariadi Darmawan
(Independen)
: Endang Kosasih
(Independen)
: Bambang Setiyono
: David Jahja
: Yati Nurhayati
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
President Director
Vice President Director
Director
: Abdul Rachman Ramly
: Hariadi Darmawan
(Independent)
: Endang Kosasih
(Independent)
: Bambang Setiyono
: David Jahja
: Yati Nurhayati
7. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris
Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum
Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang
diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta
menetapkan besarnya
Remunerasi bagi Dewan
Komisaris sebesar maksimum 40% (empat puluh
persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada
anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2013.
7. To give the authority to the Board of Commissioners for
and on behalf of the General Meeting of Shareholders
to set remuneration for the Board of Directors, and
to determine the remuneration for the Board of
Commissioners for a maximum of 40% (forty percent)
of the total remuneration granted to members of the
Board of Directors of the Company for the year 2013.
8. Menyetujui untuk memberikan kewenangan kepada
Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan
penunjukan Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013 serta memberikan
wewenang
kepada
Direksi
Perseroan
untuk
menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik.
8. Agreed to give the authority to the Board of
Commissioners to appoint a Public Accountant to
audit the financial statements of the Company for the
financial year ended December 31, 2013 and authorize
the Board of Directors to determine the honorarium of
Public Accountant.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan
Komisaris
bertugas
melaksanakan
fungsi
pengawasan atas kebijakan Direksi dan memberi nasehat
terhadap pelaksanaan tugas operasional Direksi. Dewan
Komisaris juga memantau efektivitas penerapan GCG di
Perseroan.Seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan
tenaga profesional yang diangkat oleh RUPS sesuai dengan
kompetensinya. Anggota Dewan Komisaris Perseroan
berjumlah 3 (tiga) orang, dua diantaranya adalah Komisaris
Independen. Komisaris Independen Perseroan telah
memenuhi syarat menurut peraturan Bapepam-LK No.
IX.I.5, yaitu bukan merupakan orang yang mempunyai
wewenang atas Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan
terakhir, dan tidak memiliki saham Perseroan.
The Board of Commissioners shall carry out the functions
of supervising the Board of Directors and to give advise on
the implementation of the operational duties of Directors.
The Board also monitors the effectiveness of corporate
governance in the Company. All members of the Board of
Commissioners are professionals who are appointed by the
GMSH in accordance with their competence. Member Board
of Commissioners consists of 3 (three) persons, two of
whom are Independent. Independent Commissioner of the
Company has been qualified by Bapepam-LK. Regulation
no. IX.I.5, that is not a person who has authority over the
Company within six (6) months, and does not own shares
of the Company.
30
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Selama tahun 2013 Dewan Komisaris melakukan 4 (empat)
kali pertemuan berkala dengan Direksi, termasuk Rapat
Gabungan dengan Komite Audit, dengan tingkat kehadiran
rata-rata sebesar 90%. Sesuai ketentuan Anggaran Dasar,
keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan
musyawarah dan mufakat.
Dalam hal musyawarah
dan mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak dari anggota Dewan
Komisaris.
During the year 2013 the Board of Commissioners met
4 (four) times on the regular meetings with the Board
of Directors, including the Joint Meeting with the Audit
Committee, with average attendance rate of 90%. In
accordance with the Articles of Association, the Board of
Commissioners decision is taken based on deliberation and
consensus. In terms of deliberation and consensus is not
reached, the decision is taken by majority vote of the Board
of Commissioners.
Dewan Komisaris telah menelaah dan menyetujui Rencana
Kerja dan Anggaran untuk tahun buku 2014 yang disusun
oleh Direksi.
The Board of Commissioners has reviewed and approved
the Work Plan and Budget for the year 2014 prepared by
the Board of Directors.
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
Performance Evaluation of the Board of
Commissioners
Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh
pemegang saham dalam RUPS melalui mekanisme
penilaian atas tugas, wewenang dan kewajiban Dewan
Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BOC’s performance is evaluated annually by the shareholders
in the GMSH through assessment mechanisms over the
duties, powers and liabilities of the Board of Commissioners
as set forth in the Articles of Association and applicable
legislation.
Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun
buku 2013 kepada pemegang saham yang disampaikan
melalui RUPS dapat dilihat pada halaman Laporan Dewan
Komisaris dari Laporan Tahunan ini.
Report of the Board of Commissioners supervisory duties
for the fiscal year 2013 submitted to the shareholders
through the GMSH can be found on Report of the Board of
Commissioners in this Annual Report.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola
harta kekayaan Perseroan guna mencapai maksud dan
tujuan Perseroan, mewakili Perseroan di dalam dan di luar
Pengadilan, serta bertindak untuk dan atas nama Perseroan
dalam melakukan pengikatan dengan pihak ketiga. Direksi
juga memastikan bahwa Perseroan menerapkan GCG
secara konsisten dan berkesinambungan.
The Board of Directors is responsible for leading and
managing the assets of the Company in order to achieve
the aims and objectives of the Company, and represent the
Company within and outside the court, as well as acting
for and on behalf of the Company in conducting binding
agreement with third party. The Board of Directors also
ensures that the Company implement GCG consistently
and continuously.
Seluruh anggota Direksi adalah tenaga profesional yang
dipilih sesuai kompetensinya. Anggota Direksi diusulkan
oleh Pemegang Saham dan diangkat oleh RUPS.
All members of the Board of Directors are professionals
selected according to their competencies. Members of
the Board of Directors proposed by the shareholders and
appointed by the GMSH.
Pembagian Tugas Direksi
Distribution of Duties of Board of Directors
Saat ini anggota Direksi Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang,
dengan pembagian tugas sebagai berikut:
Currently the Board of Directors of the Company consists of
3 (three) persons, with the following responsibilities:
Bambang Setiyono – Direktur Utama
Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional
Perseroan, terutama pada kegiatan produksi dan
pemasaran.
Bambang Setiyono - President Director
Responsible for all operational activities of the Company,
particularly in the production and marketing activities.
David Jahja - Wakil Direktur Utama
Bertanggung jawab terhadap pengembangan
Perseroan (Business Development).
David Jahja – Vice President Director
Responsible for business development of the company.
usaha
Yati Nurhayati - Direktur
Bertanggung jawab terhadap keuangan, akunting dan
personalia.
Yati Nurhayati - Director
Responsible for finance, accounting and personnel.
ANNUAL REPORT 2013
31
Direksi mengadakan rapat mingguan untuk membahas
masalah strategis perusahaan dan rapat bulanan untuk
menelaah kinerja Perseroan setiap bulannya. Direksi juga
mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris dan
Komite Audit. Sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar,
keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat
tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak dari anggota Direksi.
The Directors hold weekly meetings to discuss strategic
issues and monthly meeting to review the performance
of the Company. Directors also held a joint meeting with
the Board of Commissioners and the Audit committee.
According to the provisions in the Articles of Association,
the Board of Directors Meeting decisions are taken by
deliberation and consensus. In terms of deliberation and
consensus is not reached, the decision is taken by majority
vote of the Board of Directors.
Evaluasi Kinerja Direksi
Performance Evaluation of Board of Directors
Setiap tahun Direksi menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
yang berisi target pendapatan operasional dan indikator
keuangan lainnya serta langkah-langkah inisiatif untuk
mencapai target tersebut pada tahun mendatang sebagai
arahan dan pedoman bagi Direksi dan seluruh karyawan.
Rencana Kerja tersebut terlebih dahulu ditelaah dan
disetujui oleh Dewan Komisaris. Kinerja Direksi dievaluasi
secara periodik oleh Dewan Komisaris.
Each year the Board of Directors prepare the Work Plan and
Budget that contains the operating income target and other
financial indicator, and initiatives measures to achieve these
targets in the coming years as the direction and guidance
to the Board of Directors and all employees. The Work
Plan must first be reviewed and approved by the Board
of Commissioners. Directors’ performance is evaluated
periodically by the Board of Commissioners.
Laporan
Direksi
atas
pertanggungjawaban
tugas
pengurusan dan pengelolaan perusahaan tahun 2013
kepada pemegang saham dapat dilihat pada halaman
Laporan Direksi dari laporan Tahunan ini.
The Board of Directors report on its responsibility in
managing the Company in 2013 to the Shareholders can be
found on Report of the Board of Directors in this Annual
report.
Tingkat Kehadiran Dalam Rapat Dewan Komisaris
dan Rapat Direksi
Meeting Attendance of the Board of
Commissioners and Board of Directors
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dilaksanakan
secara berkala untuk membahas hal-hal yang bersifat
strategis. Sepanjang tahun 2013, Rapat Dewan Komisaris
termasuk rapat gabungan dengan Direksi dilakukan
sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran rata-rata
90%, sedangkan Rapat Direksi dilakukan satu kali setiap
minggu, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebanyak 90%.
Meetings of the Board of Commissioners and Board of
Directors held regularly to discuss strategic matters.
Throughout the year 2013, the Board of Commissioners
performed a total of 4 ( four) times meetings, including
joint meetings with the Board of Directors, with an average
attendance rate of 90%, while the Board of Directors
Meeting done once every week, with an average attendance
rate of 90%.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration of the Board of Commissioners and
Board of Directors
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan
oleh RUPS. RUPS tanggal 22 Mei 2013 telah memutuskan
memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris
Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang
Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada
anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan besarnya
Remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar maksimum 40%
(empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan
kepada anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2013.
Remuneration of the Board of Commissioners and Board
of Directors determined by the GMSH. GMSH dated May
22, 2013 has decided to give the authority to the Board
of Commissioners on behalf of the General Meeting of
Shareholders to set the remuneration granted to members
of the Board of Directors, and to determine the remuneration
for the Board of Commissioners for a maximum of 40%
(forty percent) of the total remuneration given to members
of the Board of Directors for the financial year 2013.
Selama tahun 2013, jumlah remunerasi dan tunjangan
lainnya Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berjumlah
total Rp. 2,94 milyar.
During the year 2013, the amount of remuneration and
other benefits the Board of Commissioners and Board of
Directors totaled Rp. 2.94 billion.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan
tanggung
jawab
pengawasan
dan
pengarahan kepada Direksi. Pelaksanaan kegiatan Komite
The Audit Committee assists the Board of Commissioners
in carrying out the responsibilities of giving supervision and
direction to the Board of Directors. The Audit Committee
32
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Audit mencakup memastikan integritas pelaporan,
manajemen risiko dan pengendalian internal, kepatuhan
terhadap ketentuan perundangan yang berlaku, kinerja,
kualifikasi, dan kemandirian auditor eksternal, dan
implementasi fungsi audit internal. Dalam melaksanakan
tanggung jawabnya, Komite Audit bekerjasama secara erat
dengan auditor internal dan auditor eksternal.
responsibilities include ensuring the integrity of reporting,
risk management and internal control, compliance
with applicable regulatory requirements; performance,
qualifications and independence of the external auditors;
and the implementation of the internal audit function. In
carrying out its responsibilities, the Audit Committee works
closely with the internal auditor and the external auditor.
Komite Audit terdiri dari 3 orang yang diketuai oleh salah
seorang Komisaris Independen. Sesuai dengan Keputusan
Dewan Komisaris tanggal 15 Februari 2013 tentang
Pengangkatan Komite Audit, nama, jabatan dan riwayat
hidup singkat dari Komite Audit untuk periode penugasan
sampai dengan 15 Februari 2016 adalah sebagai berikut:
The Audit Committee consists of three persons, chaired by
one of the Independent Commissioner. In accordance with
the decision of the Board of Commissioners dated February
15, 2013 regarding the Appointment of Audit Committee,
name, job title and brief biography of the Audit Committee
for the period of the assignment until February 15, 2016 are
as follows:
1. Ketua Komite Audit : Hariadi Darmawan
Diangkat menjadi Ketua Komite Audit Perseroan sejak
tahun 2010 dan juga sebagai Komisaris Independen
sejak tahun 2001. Sebelumnya pernah menjabat antara
lain sebagai Dewan Pengawas/Komisaris di Perum
Perhutani, Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan,
anggota DPR/MPR RI dan sebagai Purnawirawan Brigjen
TNI AD. Meraih gelar dokter di Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia pada tahun 1968.
1. Chairman of the Audit Committee: Hariadi Darmawan
Appointed as Chairman of the Audit Committee of
the Company since 2010 and also as an Independent
Commissioner since 2001. Previously served among
other things as the Board of Supervisors/Commissioners
in Perum Perhutani, the Inspector General of the
Department of Forestry, DPR/MPR and a retired BrigJen
TNI AD. He holds a doctor at the Faculty of Medicine,
University of Indonesia in 1968.
2. Anggota Komite Audit : Marylin Natalia
Diangkat menjadi anggota Komite Audit Perseroan
sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah bekerja sebagai
Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo &
Co. (member Arthur Andersen) sampai akhir tahun
1996. Telah menghadiri berbagai seminar perpajakan
oleh MS Taxes, Seminar IFRS oleh Mazars, dan saat
ini telah memperoleh Sertifikasi Konsultan Pajak dari
IKPI Jakarta. Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi dari Universitas Katholik Atmajaya pada
tahun 1994.
2. Member of the Audit Committee: Marylin Natalia
Appointed as a member of the Audit Committee since
2010. Previously she worked as an auditor in public
accounting firm Prasetio, Utomo & Co. (Member
Arthur Andersen) until the end of 1996. Has attended
various taxation seminars by MS Taxes, IFRS Seminar
by Mazars, and has gained Tax Consultant Certificate
from IKPI Jakarta. She holds a Bachelor of Economics
majoring in Accounting from Catholic University of
Atma Jaya in 1994.
3. Anggota Komite Audit : Ida Nurlia
Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada tahun
2010. Sebelumnya pernah bekerja di perusahaan
sepatu dan beberapa perusahaan lainnya. Saat ini
bekerja pula di PT Usaha Sejahtera Sukses. Meraih gelar
sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta pada tahun 1999.
3. Member of the Audit Committee: Ida Nurlia
Appointed as a member of the Audit Committee since
2010. Previously she worked at the shoe company and
several other companies. Currently working as well
in PT Usaha Sejahtera Sukses. She holds a degree in
Economics majoring in Accounting from Sekolah Tinggi
Ekonomi Perbanas Jakarta in 1999.
Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen
dan eksternal yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan
latar belakang pendidikannya, serta telah memenuhi syarat
yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit.
All members of the Audit Committee are independent
and external parties which are selected according to
their ability and educational background, and have met
the requirements stipulated in Bapepam-LK. Regulation
No. IX.I.5 about Guidelines on the Establishment and
Implementation of the Audit Committee.
Komite Audit telah memiliki Piagam Kerja (Charter) yang
ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai pedoman bagi
Komite audit dalam melaksanakan tugasnya. Piagam
Kerja tersebut menetapkan antara lain bahwa keputusan
rapat Komite Audit diputuskan berdasarkam musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat
The Audit Committee has a Charter established by the Board
of Commissioners as a guideline for the Audit Committee
in carrying out its duties. The Charter stipulates, among
others, that the decision of the Audit Committee meeting
will be decided based on deliberation and consensus. In
terms of deliberation and consensus is fail to reached, then
ANNUAL REPORT 2013
33
tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak dari Anggota Komite Audit.
the decision is taken by majority vote of the members of the
Audit Committee.
Uraian Singkat Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Brief Description of the Implementation of the
Audit Committee.
Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan
Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasan.
Pelaksanaan kegiatan Komite Audit antara lain:
The main duties of the Audit Committee is to assist the Board
of Commissioners in carrying out oversight responsibilities.
The duties of the Audit Committee include:
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan,
proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. Komite
Audit melakukan penelaahan atas laporan keuangan
bulanan dan triwulanan dengan manajemen, dan
laporan keuangan tahunan dengan manajemen dan
Auditor Eksternal.
1. Reviewing the financial information that will be issued
by the Company, including financial reports, projections,
and other financial information. The Audit Committee
conducted a review of monthly and quarterly financial
statements with the management and annual financial
statements with management and the External Auditor.
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan
terhadap perundang-undangan di bidang Pasar Modal
dan peraturan perundang-undangan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan Perseroan,
2. Reviewing the Company’s adherence to the law in
capital market and other laws relating to the activities
of the Company,
3. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang
dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen
risiko oleh Direksi
3. Report to the Commissioner of the various risks faced
by the Company and the implementation of risk
management by the Board of Directors
Selama tahun 2013 Komite Audit telah melakukan
pertemuan sebanyak 8 (delapan) kali dengan tingkat
kehadiran Bp. Hariadi Darmawan sebanyak 90%, Ibu
Marylin Natalia 100% dan Ibu Ida Nurlia sebanyak 90%.
During the year of 2013 the Audit Committee has met as
many as eight (8) times with the rate of attendance of Mr.
Hariadi Darmawan as much as 90%, Ms. Marylin Natalia
100% and Ms. Ida Nurlia as much as 90%.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
THE CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan merupakan pejabat penghubung
antara Perseroan dengan pihak eksternal. Tugas Sekretaris
Perusahaan antara lain mengikuti perkembangan pasar
modal, khususnya mengenai peraturan yang berlaku,
memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi
peraturan yang berlaku di pasar modal, memberikan
keterbukaan informasi kepada investor atas setiap informasi
yang diperlukan terkait dengan kondisi Perseroan, serta
mempromosikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.
The Corporate Secretary is the official liaison between the
Company and external parties. The Corporate Secretary
duties include following the development in capital markets,
especially its regulations, provide input to the Board of
Directors to comply with the regulations in the capital
market, provide disclosure to investors of any necessary
information relating to the condition of the Company, as
well as promoting principles of good corporate governance.
Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
Selama tahun 2013, Sekretaris Perusahaan telah melakukan
berbagai kegiatan, antara lain:
Brief Description of Duties of The Corporate Secretary
During 2013, the Corporate Secretary has carried out
various activities, among others:
•
•
•
•
•
34
Memfasilitasi penyelenggaraan RUPS Tahunan dan
Paparan Publik Tahunan pada tanggal 22 Mei 2013,
Mewakili Perseroan dalam melakukan korespondensi
dengan investor, regulator dan pemangku kepentingan
lainnya.
Bekerjasama dengan Divisi Finance dan Accounting
menyampaikan keterbukaan informasi laporan
keuangan secara tepat waktu dan akurat,
Menjadi anggota team penyusun Laporan Tahunan
•
•
•
Facilitate the Annual General Meeting of Shareholders
and Annual Public Expose on May 22, 2013,
Represent the Company in correspondence with
investors, regulators and other stakeholders,
To cooperate with the Finance and Accounting Division
to submit financial disclosure reports timely and
accurately,
Member of the editorial team of the Annual Report,
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
“Memperkuat kehadiran
produk Perseroan di masyarakat
melalui penguatan jaringan
distribusi untuk memperluas
ketersediaan dan keberadaan
produk, to strengthen the Company’s
product presence in the community
by strengthening the distribution
network to expand the availability and
presence of products”
•
Bekerjasama dengan Bagian Legal menyampaikan
kepada Otoritas Jasa keuangan dan Bursa Efek
Indonesia hasil pelaksanaan RUPS dan Public Expose
Tahunan serta keterbukaan informasi yang harus
diketahui oleh publik,
•
•
Memberikan penjelasan dan keterbukaan informasi
tentang Perseroan kepada pihak luar yang memerlukan,
Mewakili Perseroan dalam mengikuti pelatihan,
seminar, workshop dan pertemuan lain yang diadakan
oleh Otoritas Jasa keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan
lembaga lainnya,
Memberikan sosialisasi kepada internal atas ketentuan
peraturan di bidang pasar modal maupun peraturan
peundang-undangan terkait dengan kegiatan usaha
Perseroan.
•
•
•
•
•
In cooperation with the Legal Department to convey
to the Financial Services Authority and the Indonesia
Stock Exchange regarding Annual General Meeting of
Shareholders results and Annual Public Expose as well
as the disclosure of information that should be known
by the public,
Provide explanations and information about the
Company’s disclosure to parties who require,
Represent the company in training, seminars,
workshops and other meetings held by the Financial
Services Authority, Indonesia Stock Exchange, and
other institutions,
Provide internal dissemination to the provisions of
capital market regulations and rules related to the
Company’s business activities.
Saat ini jabatan Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bapak
Moh. Al Hadi yang telah bekerja di Perseroan sejak tahun
1989. Sebelumnya pernah bekerja di PT Astra, dan di Kantor
Akuntan Publik Koesbandijah. Lulusan S1 Akuntansi STIEB
(sekarang Universitas Widyatama Bandung). Diangkat
sebgai Sekretaris Perseroan melalui Surat Keputusan
Direksi sejak tahun 2003.
Currently the Corporate Secretary of the Company held by
Mr. Moh. Al Hadi, who has worked at the Company since
1989. Previously he worked at PT Astra, and in the public
accounting firm Koesbandijah. S1 Accounting graduates
from STIEB (now University Widyatama Bandung).
Appointed as Corporate Secretary of the Company through
the Decree of the Board of Directors since 2003.
UNIT AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT UNIT
Sistem pengendalian intern menelaah seluruh pendekatan
yang dilakukan Perseroan terhadap pengelolaan dan
pengendalian resiko serta proses yang dilakukan untuk
mengelola resiko serta pengungkapannya.
The internal control system reviewed the Company’s
approach to risk management and control, and the process
undertaken to manage the risks and its disclosures.
Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Auditor
Internal
Brief Description of Duties Implementation of
Internal Auditors
Tugas dan tanggung jawab Auditor Internal sebagaimana
tertuang dalam Piagam Audit Internal adalah sebagai
berikut:
Duties and responsibilities of the Internal Auditor as set
forth in the Internal Audit Charter is as follows:
ANNUAL REPORT 2013
35
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Menyusun dan merencanakan rencana Audit Internal
Tahunan,
Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian
internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan
kebijakan perusahaan,
Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi
dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,
produksi, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi, dan kegiatan lainnya,
Memberikan saran perbaikan dan informasi yang
obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua
tingkat manajemen,
Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan
laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris,
Memantau,
menganalisis
dan
melaporkan
pelaksanaan tindak lanjut dan perbaikan yang telah
disarankan,
Bekerjasama dengan Komite Audit,
Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegi
atan audit internal yang dilakukannya, dan
Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
•
Develop and plan the Annual Internal Audit plan,
•
Testing and evaluating the implementation of the
internal control and risk management systems in
accordance with company policy,
Conduct inspection and assessment of the efficiency
and effectiveness in finance, accounting, production,
human resources, marketing, information technology,
and other activities,
Provide suggestions for improvement and objective
information about the activities examined at all levels
of management,
Creating audit report and submit the report to the
President Director and the Board of Commissioners,
•
•
•
•
•
•
•
Monitor, analyze and report on the implementation
of the follow-up and improvements that have been
suggested,
Cooperate with the Audit Committee,
Develop a program to evaluate the quality of the
internal audit activity, and
To perform special inspections if necessary.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Perseroan melakukan sistem pengendalian internal yang
diwujudkan dalam bentuk:
a. Menyusun struktur organisasi yang memisahkan
tanggungjawab fungsional secara tegas.
b. Mengatur sistem wewenang dan prosedur pencatatan
yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap
aktiva, hutang, pendapatan dan biaya.
c. Melakukan praktik yang sehat dalam pelaksanakan
tugas dan fungsi di setiap unit.
d. Menempatkan karyawan yang mutunya sesuai
dengan tanggung jawabnya.
e. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
f. Mendorong efisiensi dengan menggunakan sumber
daya dan sarana secara berdaya guna dan berhasil
guna.
g. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The company has an internal control system that are
realized in the form of:
a. Constructing an organizational structure that clearly
separates functional responsibilities.
b. Set up a system of authority and recording procedures
that provide adequate protection towards the assets,
liabilities, revenues and expenses.
c. Healthy practices in implementing the tasks and
functions in each unit.
d. Putting quality employees in accordance with their
responsibilities.
e. Checking the accuracy and reliability of accounting
data.
f. Promotes efficiency by using the resources and facilities
efficiently and effectively.
g. Encourage compliance on the management policy and
legislation.
Secara berkala Perseroan melakukan review
efektivitas sistem pengendalian intern tersebut.
The Company periodically reviews the effectiveness of the
internal control system.
36
atas
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
PENGELOLAAN RESIKO
risk management
Salah satu unsur dalam menunjang pelaksanaan tata
kelola perusahaan adalah pengelolaan resiko yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan. Manajemen perusahaan melakukan identifikasi
serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi resiko
beserta dampaknya dan diikuti dengan penentuan
tingkat resiko tersebut. Kemudian menelaah kecukupan
pengendalian intern dalam mengurangi dampak dari resiko
yang sudah diidentifikasi serta menyusun rencana untuk
meningkatkan pengendalian resiko yang dirasakan belum
efektif.
One element in supporting the implementation of corporate
governance is the management of risks that may affect the
achievement of corporate goals that have been set. The
management identify and estimate the possible emergence
of potential risks and their impact, and followed by the
determination of the risk level. Then reviiew the adequacy of
internal controls in mitigating the impact of risks that have
been identified, and develop a plan to improve ineffective
risk control.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan
perdagangan produk-produk alas kaki untuk melayani
permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri, Perseroan
menghadapi resiko yang timbul baik dari internal maupun
eksternal.
As a company engaged in the production and trading
of footwear products to serve the market demand in the
country and abroad, the Company faces risks arising from
both internal and external.
Kondisi Ekonomi
Economic Conditions
Permintaan terhadap sepatu memiliki korelasi yang kuat
terhadap kondisi ekonomi nasional, regional maupun
global. Untuk mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi
yang terjadi, Perseroan selalu berusaha mengikuti
perkembangan informasi terkini dan kemudian melakukan
langkah-langkah yang diperlukan.
The demand for shoes has strong correlation with economic
conditions, regionally, nationally and globally. To anticipate
changes in economic conditions, the Company has always
tried to keep abreast of the latest information and then
perform the necessary steps.
Resiko Pasar
Market Risk
Resiko pasar untuk penjualan sepatu ekspor mencakup
antara lain fluktuasi nilai tukar valuta asing, penerapan tariff
untuk melindungi produk setempat, situasi politik yang
tidak pasti, biaya adaptasi dan komunikasi yang mahal, dan
hambatan perdagangan lainnya.
Market risk for export market includes, among others,
fluctuations in foreign exchange rates, the application
of tariff to protect local products, the uncertain political
situation, expensive adaptation and communication costs,
and other trade barriers.
Resiko pasar untuk penjualan domestik lebih kepada
melemahnya daya beli pasar. Karakteristik produk sepatu
termasuk dalam kebutuhan tersier, dan menjadi urutan
kesekian dalam setiap alokasi dana konsumen. Lemahnya
harga beberapa komoditi ekspor yang berasal dari
perkebunan dan pertambangan serta kenaikan harga BBM
dan berbagai kebutuhan pokok lainnya sangat berpengaruh
terhadap pasar sepatu karena mengurangi daya beli pasar.
Market risk for domestic sales more because of weakening
of purchasing power of the market. Footwear products
categorized as a tertiary needs, and not a priority in
customer needs. Weakening of export prices of plantation
commodities and mining, and also rising of fuel prices and
other basic needs are very influential on the shoe market
because it reduces the purchasing power.
Berbagai langkah telah dilaksanakan oleh Perseroan untuk
dapat meningkatkan penjualan, antara untuk penjualan
ekspor melalui negosiasi peninjauan harga secara berkala
dengan pihak buyer, dan untuk pasar lokal antara lain
melalui inovasi desain-desain baru dan peningkatan
efisiensi agar dapat menekan biaya produksi.
Various measures have been implemented by the Company
in order to increase sales, including for export sales,
through periodic price review with the buyer, and for the
local market, through innovation of new designs, and by
improving efficiency in order to reduce production costs.
ANNUAL REPORT 2013
37
Resiko Produksi
Production Risk
Ketergantungan industri sepatu olahraga Indonesia
terhadap bahan baku impor masih cukup besar, terutama
bahan baku utamanya. Untuk mengatasi kendala ini, upaya
Perseroan adalah dengan membina hubungan yang lebih
baik dengan para supplier untuk menjaga kontinuitas
pasokan dan kestabilan harga.
Indonesian sports shoes industry dependence on imported
raw materials is still quite large, especially its main raw
material. To overcome this obstacle, the Company’s efforts
are to maintain better relationhips with its suppliers in
order to maintain continuity of supply and price stability.
Kebijakan pemerintah dalam bentuk penetapan upah
minimum sangat berpengaruh terhadap biaya produksi
karena meningkatnya biaya tenaga kerja yang tidak
diimbangi dengan peningkatan produktivitas akan berakibat
pada peningkatan biaya produksi. Program peningkatan
produktivitas dan efisiensi, dinilai oleh Perseroan
merupakan suatu upaya yang harus dilaksanakan untuk
mengurangi resiko ini. Langkah peningkatan produktivitas
dan efisiensi tersebut telah dilaksanakan oleh Perseroan
dan akan terus dilanjutkan.
Government policy in the form of minimum wages affects
the cost of production, since rising labor costs that do not
offset by increased productivity will result in increased in
production costs. Program to improve productivity and
efficiency, is an effort that must be implemented to reduce
this risk. Measures to increased productivity and efficiency
have been and will be continued to be implemented by the
Company.
Resiko Operasional
Operational Risk
Resiko operasional berkaitan dengan kemungkinan
kerugian akibat kecerobohan kerja, kesalahan prosedur,
kerusakan sistem, masalah pengamanan serta resiko yang
berkaitan dengan masalah hukum, politik, dunia usaha
dan lingkungan hidup. Perseroan berupaya mengelola
resiko-resiko tersebut melalui berbagai kebijakan, sistem
dan prosedur kerja, pengawasan intern, serta pemisahan
tugas dan tanggung jawab. Perseroan memperbaiki
dan mengembangkan berbagai kebijakan menyangkut
pengelolaan resiko operasional, pembaharuan dalam
fasilitas pabrik serta kebijakan-kebijakan lain dalam sistem
dan prosedur kerja.
Operational risks associated with the possibility of losses due
to carelessness, procedural errors, system malfunctions,
security issues and risks related to legal issues, politics,
business and the environment. The Company seeks to
manage these risks through a variety of policies, systems
and procedures, internal control, as well as separation of
duties and responsibilities. The Company improves and
develops policies to manage operational risk, renewal of the
plant facilities, and other policies in system and procedures.
PERKARA PENTING
IMPORTANT CASE
Pada tahun 2013 Perseroan menghadapi gugatan dari
Sdr. Renita Candra Nurmala atas status kepemilikan
sebagian tanah seluas 5.000 m2. Luas tanah yang saat
ini dimiliki Perseroan adalah 90.985 m2. Proses gugatan
saat ini masih berjalan di Pengadilan Negeri Bandung.
Gugatan ini tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap
kelangsungan hidup Perseroan. Selama tahun 2013,
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak
menghadapi perkara hukum maupun kasus hukum.
In 2013, the Company faces a lawsuit from Ms. Renita
Candra Nurmala on the ownership status of the land area
of 5,000 m2. Total land currently owned by the Company is
90 985 m2. The lawsuit process is still running in the District
Court of Bandung. This lawsuit does not have a significant
impact on the survival of the Company. During the year
2013, the Board of Commissioners and Board of Directors
of the Company do not face lawsuits and law case.
SANKSI ADMINISTRATIF
ADMINISTRATIVE SANCTIONS
Selama tahun 2013, Perseroan, anggota Dewan Komisaris
dan Direksi tidak pernah dikenakan sanksi administratif
oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya.
During 2013, the Company, the Board of Commissioners
and Board of Directors were never subject to administrative
sanctions by the capital market authorities and other
authorities.
38
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN
responsbility for annual reporting
PERYATAAN
STATEMENT
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN
TAHUNAN 2013
BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
REGARDING RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORT 2013
PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT
Primarindo Asia Infrastructure Tbk. tahun 2013 telah
dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi laporan tahunan Perseroan.
We the undersigned hereby declare that all information
in the annual report of PT Primarindo Asia Infrastructure
Tbk for the year 2013 has been fully reported and fully
responsible for the content accuracy of the annual report
of the Company.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is made in truth.
Jakarta,
April 2014
ABDUL RACHMAN RAMLY
Komisaris Utama, President Commissioner
HARIADI DARMAWAN
ENDANG KOSASIH
Komisaris Independen, Independent Commissioner
BAMBANG SETIYONO
Direktur Utama, President Director
Komisaris Independen, Independent Commissioner
DAVID JAHJA
YATI NURHAYATI
Wakil Direktur Utama, Vice President Director
ANNUAL REPORT 2013
Direktur, Director
39
HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKAN
THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
40
LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DAN LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk
JAKARTA
DAFTAR ISI
Halaman
1 Daftar isi ……………………………………………………………………………………………………
i
2 Surat Pernyataan direksi ………………………………………………………………………………
ii
3 Laporan Auditor Independen …………….................…………………………………………
iii
4 Laporan Posisi Keuangan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk per 31
Desember 2013 dan 2012 ………………………………………………..............................
1-2
5 Laporan Laba Rugi Komprehensif PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012…………………..................
3
6 Laporan Perubahan Ekuitas PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012………………...……………………
4
7 Laporan Arus Kas PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012……………………………………
5
8 Catatan Atas Laporan Keuangan PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012………………………………
6
i
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
ASET
Catatan
2013
2012
Rp
Rp
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
2.c, 3
12.474.697.372
6.533.179.764
2.d, 4
17.533.513.326
12.780.463.206
237.089.346
273.919.729
2.e, 6
59.234.716.981
61.645.598.104
Beban Dibayar Dimuka
7
2.535.914.259
1.969.196.274
Pajak Dibayar Dimuka
2.j, 8
5.670.099.111
1.301.758.182
97.686.030.395
84.504.115.259
Piutang Usaha
- Piutang Usaha Pihak Ketiga
- Piutang Lain-lain
5
Persediaan
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset Pajak Tangguhan
2.j, 8
5.067.479.391
Aset Tetap
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp.
125.182.734.245,- untuk Tahun 2013 dan Rp.
123.205.445.029,- untuk Tahun 2012)
2.f,9
14.250.928.919
15.034.310.325
10
1.002.620.393
562.394.947
20.321.028.703
15.596.705.272
118.007.059.098
100.100.820.531
Aset Lain-lain
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
-1-
-
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
LIABILITAS
Catatan
2013
2012
Rp
Rp
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang Usaha
- Hutang Pihak Ketiga
11
37.543.339.368
35.771.064.304
- Hutang Lain-lain
12
86.013.320.076
72.559.403.638
Hutang Pajak
8
4.210.936.589
5.114.600.530
Biaya Masih Harus Dibayar
13
14.553.491.408
9.597.108.869
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
-
Hutang Bank Jangka Pendek
74.817.769
14
- Bank Mandiri - KMK Revolving
36.567.000.000
29.010.000.000
3.656.700.000
1.934.000.000
195.132.000
111.360.000
182.739.919.441
154.172.355.110
- Hutang Pokok
34.166.187.763
30.427.604.206
- Hutang Bunga
10.907.509.607
9.203.357.228
- Bank Mandiri - yang jatuh tempo dalam setahun
Hutang Leasing yang jatuh tempo dalam setahun
2.g, 15
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank Mandiri
14
Hutang Leasing
2.g, 15
492.596.000
352.640.000
Hutang Pihak Yg Mempunyai Hubungan Istimewa
2.l, 16
87.235.143.266
87.235.143.266
Liabilitas Manfaat Pekerja
2.k , 17
6.433.669.066
6.231.811.367
Liabilitas Pajak Tangguhan
2.j, 8
-
296.115.255
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
139.235.105.702
133.746.671.322
Jumlah Liabilitas
321.975.025.143
287.919.026.432
43.000.000.000
43.000.000.000
Defisit
(246.967.966.045)
(230.818.205.901)
Defisiensi Ekuitas
(203.967.966.045)
(187.818.205.901)
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
118.007.059.098
100.100.820.531
EKUITAS
Modal Saham-nilai nominal Rp. 500 per saham,
Modal dasar-344.000.000 saham
Modal ditempatkan & disetor penuh-86.000.000 saham
18
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
-2-
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Catatan
2013
2012
Rp
Rp
PENDAPATAN
Penjualan Bersih
2.i, 19
279.150.207.182
243.531.037.253
Beban Pokok Penjualan
2.i, 20
(216.066.147.801)
(188.595.468.806)
63.084.059.381
54.935.568.447
LABA KOTOR
Beban Penjualan
21
(30.323.033.793)
(25.819.826.013)
Beban Umum dan Administrasi
22
(13.138.137.335)
(11.231.952.918)
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap
428.000.000
-
Pendapatan Lain-lain
449.006.782
387.000.909
Beban Lain-Lain
(2.065.044.225)
(2.848.203.803)
LABA USAHA
18.434.850.810
15.422.586.622
Pendapatan Bunga
23
836.886.482
5.667.237.970
Beban Keuangan
23
(40.785.092.082)
(11.951.679.850)
(21.513.354.790)
9.138.144.742
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
- Pajak Kini
8
- Pajak Tangguhan
8
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
5.363.594.646
(3.603.458.975)
(16.149.760.144)
2.623.173.812
(188)
31
2.n
LABA (RUGI) PER SAHAM
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
-3-
(2.911.511.956)
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Catatan
18
Saldo Per 1 Januari 2012
Modal Saham
43.000.000.000
Saldo Laba/ (defisit)
Jumlah Defisiensi
Ekuitas
(233.441.379.713)
(190.441.379.713)
2.623.173.812
2.623.173.812
(230.818.205.901)
(187.818.205.901)
(16.149.760.144)
(16.149.760.144)
(246.967.966.045)
(203.967.966.045)
Laba Komperehensif
tahun berjalan
43.000.000.000
Saldo Per 31 Desember 2012
Laba (Rugi ) Komperehensif
tahun berjalan
Saldo Per 31 Desember 2013
18
43.000.000.000
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
-4-
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran Kepada Pemasok
2013
2012
Rp
Rp
288.317.714.072
253.163.613.921
(161.590.188.807)
(139.806.870.424)
Pembayaran Untuk Beban Usaha
(18.999.480.584)
(18.797.787.243)
Pembayaran Kepada Karyawan
(77.379.535.547)
(65.116.955.487)
Pembayaran Bunga dan Administrasi Bank
(3.515.177.276)
(3.554.386.152)
Pembayaran Pajak Penghasilan
(4.259.509.000)
(2.654.598.805)
(11.902.127.405)
(9.002.491.627)
10.671.695.453
14.230.524.183
219.003.942
167.111.098
Penerimaan Lain-Lain
476.203.801
315.563.160
Pembelian Aset Tetap
(1.644.186.380)
(1.826.212.440)
(169.930.060)
(98.570.840)
(1.118.908.697)
(1.442.109.022)
Pembayaran PPN Impor dan Lokal
Arus Kas Netto Dari (Untuk) Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan Bunga Bank
Pembelian Aset Lain-Lain
Arus Kas Netto Dari (Untuk) Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan Pinjaman dari Orchard Corporation
Pembayaran Pinjaman ke PT. Bayuniaga Primamandiri
-
18.320.000.000
-
(93.000.000)
Pembayaran Pinjaman ke Bank Mandiri
- Pokok
(2.595.150.000)
- Bunga
-
Pembayaran Pinjaman Pihak Ketiga Lainnya
(18.320.000.000)
(4.896.093.044)
(1.016.119.148)
(4.731.915.458)
Arus Kas Netto Dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan
(3.611.269.148)
(9.721.008.502)
KENAIKAN/(PENURUNAN) NETTO KAS & SETARA KAS
5.941.517.608
3.067.406.659
6.533.179.764
12.474.697.372
3.465.773.105
6.533.179.764
KAS & SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS & SETARA KAS AKHIR TAHUN
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
-5-
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7
tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian Perusahaan telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-9967-HT.01.01.TH 1988
tanggal 31 Oktober 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal
2 Juli 1991, tambahan No. 1851. Angggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan akta No. 16 tanggal 23 Juni 1999 dari Notaris Raharti Sudjardjati, SH,
mengenai ketentuan jabatan komisaris dan direksi perusahaan. Akta perubahan ini telah disetujui
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat keputusan No. C-1183-HT.01.04.TH.2000
tanggal 2 Pebruari 2000.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi
bidang usaha infrastruktur dan industri. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada
tanggal 1 Oktober 1989. Kegiatan perusahaan dari sejak pendirian sampai saat ini meliputi industri
alas kaki khususnya produksi sepatu olah raga dan yang berhubungan dengan pengolahan bahanbahan dasar pembuatan sepatu olah raga tersebut.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat
perusahaan beralamat di Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 34A, Jakarta. Jumlah karyawan perusahaan sebanyak 2.893 orang tahun 2013 dan sebanyak 3.273
orang tahun 2012.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 22 Mei 2013 No. 18
dari Notaris Tien Norman Lubis, SH di Bandung pengurus perusahaan tahun 2013 dan 2012 adalah
sebagai berikut :
Tahun 2013
Tahun 2012
Komisaris Utama
: Abdul Rachman Ramly
Komisaris Independen : Hariadi Darmawan
Endang Kosasih
Komisaris Utama
: Abdul Rachman Ramly
Wakil Komisaris Utama : Komisaris Independen : Hariadi Darmawan
Endang Kosasih
Direktur Utama
: Bambang Setiyono
Wakil Direktur Utama : David Jahya
Direktur
: Yati Nurhayati
Direktur Utama
: Bambang Setiyono
Wakil Direktur Utama : David Jahya
Direktur
: Yati Nurhayati
Komite Audit
Ketua
Anggota
Ketua
Anggota
: Hariadi Darmawan
: Marylin Natalia
Ida Nurlia
-6-
: Hariadi Darmawan
: Marylin Natalia
Ida Nurlia
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Seluruh saham perusahaan atau sebanyak 86 juta saham telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta yang
berasal dari :
- Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 10 juta saham dengan harga penawaran Rp. 2.800
per saham, sesuai dengan surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S1200/PM/1994 tanggal 30 Agustus 1994.
- Pencatatan seluruh saham (25 juta saham) perusahaan (company listing) tanggal 30 Agustus 1994.
- Pembagian saham bonus sejumlah 18 juta saham yang berasal dari penawaran umum saham
sesuai Surat PT. Bursa Efek Jakarta No. Peng-277/BEJ-1/D/1097 tanggal 1 Oktober 1997.
- Pemecahan nilai nominal saham dari Rp. 1.000 menjadi Rp. 500 per saham sesuai Surat PT. Bursa
Efek Jakarta No. Peng-1266/BEJ-1.1/U/1097 tanggal 1 Oktober 1997.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Peraturan VIII.G.7 No. KEP-347/BL/2012 tentang Penyajian Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik.
Laporan keuangan disusun dengan konsep harga perolehan kecuali beberapa akun tertentu dinyatakan
khusus sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut dan
menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan
mengelompokan arus kas kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang fungsional adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dinyatakan dalam
Rupiah kecuali jika dinyatakan lain.
b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun
berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilities moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam mata uang Rupiah dengan kurs yang mendekati kurs tengah nilai tukar yang berlaku pada
tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs bersih dibebankan pada laporan laba (rugi) komprehensif tahun
berjalan.
Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke
dalam mata uang Rupiah adalah Rp. 12.189,- dan Rp. 9.670,- untuk US$ 1,- per tanggal 31 Desember
2013 dan 2012.
-7-
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
d. Piutang Usaha
Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai tagihan dikurangi cadangan penurunan nilai. Kebijakan
akuntansi untuk cadangan penurunan nilai, dijabarkan dalam catatan 2o.
e. Persediaan
Persediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan
ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (first-in first-out) untuk persediaan bahan
baku, bahan pembantu dan suku cadang, sedangkan barang jadi dan barang dalam proses sebesar
beban produksi rata-rata.
Penyisihan penurunan nilai karena keusangan persediaan untuk bahan baku dan barang jadi dilakukan
berdasarkan analisa umur persediaan yang bersangkutan dan hasil penelaahan terhadap keadaan
persediaan pada akhir tahun.
f.
Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi
kriteria pengakuan, selanjutnya pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui
kedalam total tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan, diakui
kedalam laba (rugi) komprehensif pada saat terjadinya.
Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat dari aset yang bersangkutan. Hak atas tanah dapat diperbaharui dan oleh karena
itu tidak diamortisasi.
Taksiran masa manfaat untuk tiap-tiap jenis aset tetap, sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana
5 – 20
Mesin dan peralatan
5 – 10
Instalasi
10
Inventaris kantor
5
Kendaraan
5–8
Pekerjaan dalam penyelesaian mencerminkan akumulasi biaya-biaya yang berhubungan dengan
pekerjaan dalam penyelesaian sampai pada tanggal aset yang bersangkutan pada saat aset telah
selesai dan siap digunakan.
Perusahaan melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau
keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut kemungkinan tidak dapat
dipulihkan, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali,
yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai
pakai.
-8-
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan
pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di review, jika sesuai
dengan keadaan, disesuaikan secara produktif.
g. Leasing (Sewa Guna Usaha)
Aset dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna
usaha. Aset sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat yang
sama dengan aset tetap pemilikan langsung (Catatan 2f).
h. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Aset tetap dan asset tidak lancar lainnya, termasuk asset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui
apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat asset tersebut tidak dapat diperoleh kembali, kerugian akibat
penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat asset dengan nilai yang dapat diperoleh
kembali dari asset tersebut.
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual dan nilai pakai asset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, asset dikelompokan hingga unit
terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
i.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan lokal kepada pengecer diakui sebagai pendapatan pada saat barang diterima pembeli akhir.
Penjualan ekspor diakui sebagai pendapatan pada saat barang dikirim kepada pembeli. Beban diakui
berdasarkan konsep akrual.
j.
Perpajakan
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak
tersebut diakui dalam laporan laba (rugi), kecuali apabilla pajak tersebut terkait dengan transaksi atau
kejadian yang langsung diakui ke ekuitas.
Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal posisi
keuangan.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method, untuk semua
perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas asset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya
untuk masing-masing perusahaan.
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah diberlakukan pada tanggal posisi keuangan dan harapkan berlaku pada saat asset
pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
-9-
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak dimasa
mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan/banding,diakui pada saat keputusan keberatan/banding ditetapkan.
k. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Imbalan Pasca Kerja Jangka Pendek
Imbalan pasca kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Imbalan Pasca Kerja Jangka Lainnya
Perusahaan memiliki program pensiun imbalan pasti.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang
akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada beberapa faktor,
seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode
laporan dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian
aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung oleh aktuaris
independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti
ditentukan dengan mendiskusikan estimasi arus kas dimasa depan dengan menggunakan tingkat bunga
obligasi pemerintah.
Perusahaan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003,
yang merupakan kewajiban imbalan pasti, jika imbalan pensiun dengan UU No. 13/2003 lebih besar dari
program pensiun yang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.
l.
Transaksi Dengan Pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor :
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor:
(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) Personel manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya.
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga.
- 10 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan pasa kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor
adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi
dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf
(a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikasn atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas ( atau entitas induk dari pemerintah).
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksudkan dalam PSAK
7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” tersebut.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi baik yang dilakukan dengan
persyaratan dan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
m. Sewa Dibayar Dimuka
Sewa dibayar dimuka diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu sewa.
n. Laba/(Rugi) Bersih Per Saham
Laba/(rugi) bersih yang digunakan dalam menghitung laba bersih per saham untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2013 adalah (Rp.16.149.760.144,-) dan yang berakhir 31 Desember 2012 adalah
Rp.2.623.173.812,-. Total saham beredar yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba
bersih per saham untuk satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing adalah sebanyak 86.000.000 saham.
o. Instrumen Keuangan
Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2011),
“Instrumen Keuangan; Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55 (Revisi 2011)). Penerapan PSAK
revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada
saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.
(i) Aset Keuangan
Pengakuan Awal
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifiksikan sebagai aset keuangan
yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedian untuk dijual. Perusahaan menentukan
klarifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan
dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
Pada saat pengakuan awal,aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset
keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
- 11 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada saat aset keuangan diakui atau dihentikan
pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan
berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah
pembelian atau penjualan aset yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang
umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pegawai dan
piutang lain-lain dan uang pinjaman sewa yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan
dan piutang.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset
keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga
efektif, dikurangi penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika
aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga
melalui proses amortisasi.
Penghentian Pengakuan
Aset keuangan dihentikan pengakuannya saat hak kontraktual untuk menerima arus kas atas aset
tersebut telah kadaluarsa. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan,
selisih antara jumlah tercatat dari perkiraan penerimaan dan akumulasi keuntungan atau kerugian
yang telah diakui dalam penghasilan lainnya diakui dalam laporan laba rugi.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada saat tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu
menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual. Jika perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut
signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukan ke dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk kedalam penilaian penurunan nilai secara
kolektif.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut
diukur sebagai selisih atara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak
termasuk kerugian kredit dimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa
mendatang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
- 12 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai
dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.
Jika dalam tahun berikutnya,nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau
berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan
nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan
penurunan nilai. Jika dimasa mendatang pernghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah
pemulihan tersebut diakui pada laporan laba (rugi) komperehensif.
(ii) Kewajiban Keuangan
Pengakuan Awal
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai
kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau
derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan
menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal kewajiban keuangan selain
derivatif, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengn perolehan atau
penerbitan kewajiban keuangan tersebut.
Kewajiban keuangan perusahaan terdiri dari pinjaman jangka pendek, hutang usaha, beban masih
harus dibayar dan uang jaminan dari penyalur yang termasuk dalam kategori pinjaman dan hutang.
Pengakuan setelah pengakuan awal
Setelah pengakuan awal, seluruh kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dilaporan keuangan laba rugi
pada saat pinjaman dan hutang tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui
proses amortisasi dengan menggunakan tingkat bunga efektif.
Penghentian pengakuan
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban atas hutang tersebut dilepaskan,
dibatalkan atau berakhir. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban
tersebut dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi.
(iii) Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penyisihan penurunan nilai pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini
mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta
komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
(iv) Saling Hapus Instumen Keuangan
Aset keuangan dan kewajiban saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum atau melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat
investasi untuk menyelesaikan aset dan menyelesaikan kewajibannya seara bersamaan.
- 13 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(v) Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar Instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan
dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode
pelaporan. Untuk instrument keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar
ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transaction), referensi atas
nilai wajar terkini dari instrument wajar terkini dan instrument lain yang secara substansial sama,
analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
p. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan
liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah
pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan
jumlah yang diestimasi.
- 14 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
3.
2013
2012
Rp
Rp
KAS DAN SETARA KAS
Kas
Bank :
247.314.716
434.218.044
Rupiah
-
PT Bank Central Asia Tbk.
2.088.656.883
993.098.657
-
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
1.868.271.967
1.716.227.676
-
PT Bank CIMB Niaga
238.248.618
64.620.298
-
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
43.617.283
23.116.800
-
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
22.044.004
14.763.230
4.260.838.755
2.811.826.661
1.466.543.901
787.135.059
1.466.543.901
787.135.059
Jumlah
Dollar
-
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Jumlah
Deposito Berjangka 1-3 Bulan
-
PT Bank BTPN
5.500.000.000
1.500.000.000
-
PT Bank Pundi
1.000.000.000
1.000.000.000
Jumlah
6.500.000.000
2.500.000.000
Jumlah kas dan setara kas
12.474.697.372
6.533.179.764
120.317,00
81.399,70
Saldo Giro valas terdiri dari :
Bank Mandiri $ USD
(lihat catatan 2.b dan 2.c)
Suku bunga rata-rata per tahun untuk Bank adalah sebesar 2 % - 5 % untuk rekening rupiah (tahun 2013 dan 2012) dan
0,5 % untuk rekening dolas AS (tahun 2013 dan 2012).
Suku bunga per tahun deposito berjangka adalah sebesar 7,75% s.d 9% pada tahun 2013 dan 6,5% Tahun 2012,
- 15 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
2013
Rp
4.
2012
Rp
PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA
Pihak Domestik :
Pihak Counter :
- Matahari Dept Store
5.536.000.051
5.024.992.690
- Ramayana Dept Store
4.104.574.850
3.597.346.193
- Borobudur Dept Store
736.993.861
415.174.409
- Yogya Dept Store
502.266.615
617.899.921
- Ada Swalayan
433.510.040
508.852.381
- Retail dan Lainnya
217.781.122
337.597.957
- Rita Dept Store
208.218.363
424.183.313
- Suzuya Padang
207.128.675
102.623.134
- Sri Ratu Dept Store
198.986.700
104.942.256
- Chandra Super Store
157.022.485
49.268.107
- Giant Dept Store
100.866.601
97.640.634
- Golden Truly
71.756.475
96.752.040
- Moro Dept Store
68.750.145
70.650.311
- Keris Galery
53.048.160
35.834.269
- Mega Dept Store
44.873.783
40.534.490
- Trona Dept. Store
27.658.750
- Asia Dept Store
21.774.070
12.878.508
Pihak Lainnya :
- Arka Footwear Indonesia
-
132.993.251
- Toe Zone Indonesia
-
132.858.645
Jumlah Piutang Domestik
12.691.210.746
11.803.022.509
4.842.302.580
977.440.697
- Gingkoasia
102.080.576
102.080.576
- Forvic
101.246.309
101.246.309
5.045.629.465
1.180.767.582
12.691.210.746
11.803.022.509
5.045.629.465
1.180.767.582
17.736.840.211
12.983.790.091
Pihak Internasional :
- FOS
Jumlah Piutang Internasional
Berdasarkan mata uang
- Rupiah
- US Dollar ($ 413.949.42 tahun 2013 dan $ 122.106,26 tahun 2012)
Jumlah
- 16 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
4.
2013
2012
Rp
Rp
PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA (Lanjutan)
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
1 Domestik
-
Belum jatuh tempo
12.380.616.953
10.414.514.364
-
1-30 hari
233.463.853
1.031.011.879
-
31-60 hari
24.394.650
288.315.083
-
60-90 hari
52.735.290
16.623.924
-
> 90 hari
-
Jumlah
52.557.259
12.691.210.746
11.803.022.509
4.842.302.580
977.440.697
203.326.885
203.326.885
5.045.629.465
1.180.767.582
17.736.840.211
12.983.790.091
(203.326.885)
(203.326.885)
17.533.513.326
12.780.463.206
2 Internasional
-
Belum jatuh tempo
-
Lebih dari 31 - 60 hari
Jumlah
Jumlah Piutang Usaha
Dikurangi :
-
Penurunan nilai
Mutasi cadangan penurunan nilai:
Saldo Awal:
203.326.885
-
Penambahan:
Selama periode berjalan
203.326.885
Saldo Akhir Periode
203.326.885
203.326.885
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai periode berjalan atas piutang usaha pihak
ketiga tidak perlu dilakukan karena dapat tertagih semua.
- 17 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
5.
2013
2012
Rp
Rp
PIUTANG LAIN-LAIN
-
Piutang Karyawan dan lain-lain
146.361.135
100.920.332
-
Piutang Luck SRL/Forvic
104.488.203
104.488.203
-
Piutang Claim Fos
90.728.211
145.328.015
-
Piutang Gingko Asia
31.698.349
27.671.382
Jumlah Piutang
373.275.898
378.407.932
Dikurangi: cadangan penurunan nilai
(136.186.552)
(104.488.203)
237.089.346
273.919.729
Mutasi cadangan penurunan nilai:
Saldo Awal:
104.488.203
-
Penambahan:
Selama periode berjalan
Saldo Akhir Periode
31.698.349
104.488.203
136.186.552
104.488.203
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai periode berjalan atas piutang lain-lain sudah
memadai.
6.
PERSEDIAAN
-
Barang jadi
-
Barang dalam proses
-
Bahan baku dan bahan pembantu
-
Suku cadang dan lain-lain
Jumlah persediaan
37.635.824.267
48.550.187.165
7.406.576.244
5.326.847.820
13.627.711.619
7.431.341.132
564.604.851
337.221.987
59.234.716.981
61.645.598.104
Persediaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit Bank Mandiri dan persediaan tersebut telah
diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dari PT. Asuransi Himalaya Pelindung, dengan
jumlah pertanggungan sebesar Rp.27.000.000.000, berdasarkan polis no PCD. 3603/2013.00001 dan
PCD.3603/2013.00002. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai belum terjadi pada periode berjalan. (lihat
catatan no. 2.e, dan 2.o)
7.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
-
Beban Sewa Counter, Biaya Kantor dan Lain-lain
-
Beban Asuransi
Jumlah
2.479.295.091
1.913.391.869
56.619.168
55.804.405
2.535.914.259
1.969.196.274
Beban Asuransi merupakan beban asuransi kepada PT. Asuransi Himalaya Pelindung Tahun 2013 dan PT. Asuransi
Sinarmas untuk Tahun 2012 , untuk penutupan asuransi aset tetap dan persediaan.
- 18 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
2013
Rp
8.
2012
Rp
PERPAJAKAN
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
-
Pajak Pertambahan Nilai
3.071.282.547
-
PPh psl 22
2.376.608.000
1.210.143.865
-
PPh psl 23
4.156.156
91.614.317
-
PPh psl 25
218.052.408
5.670.099.111
1.301.758.182
Jumlah
-
Beban Pajak Penghasilan
Pajak Kini
-
Pajak Tangguhan
2.911.511.956
5.363.594.646
3.603.458.975
Rekonsiliasi anatara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan rugi fiskal setelah penyesuaian dengan
Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan SPT adalah sebagai berikut:
Laba / (Rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi
(21.513.354.790)
9.138.144.742
Penghasilan Bunga Bank dan Jasa Giro
(836.886.482)
(167.111.098)
Penyusutan dan amortissi
(793.015.163)
(620.438.651)
31.698.349
307.815.088
Imbalan Pasca kerja
127.039.930
1.505.181.432
Lain-Lain
895.862.687
1.482.456.313
(22.088.655.469)
11.646.047.826
Koreksi Fiskal positif / (negatif) :
Cadangan penurunan nilai piutang
Laba / (Rugi) Fiskal tahun berjalan
Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya
-
(3.960.345.945)
Koreksi fiskal tahun sebelumnya
-
3.960.345.945
(22.088.655.469)
Kumulatif Rugi Fiskal
-
Perhitungan Pajak Penghasilan
Pada Tahun 2013 Perusahaan tidak menghitung Pajak Penghasilan
dikarenakan secara fiskal Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.
22.088.655.469,-
-
Pada Tahun 2012 = 25% x Rp. 11.646.047.826
2.911.511.956
- 19 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
8.
PERPAJAKAN (Lanjutan)
Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan
Tahun 2013
Aset (Liabilitas)
Pajak Tangguhan
31 Des 12
Dikreditkan
(dibebankan) ke
Laporan Laba
(Rugi)
Aset (Liabilitas)
Pajak tangguhan
31 Des 13
Aset Pajak
Tangguhan
Laba (Rugi) Fiskal
15.602.232.243
Penyesuaian SKP & Kadaluarsa
(17.471.074.287)
5.522.163.867
-
21.124.396.111
(17.471.074.287)
Imbalan Pasca Kerja
1.878.168.183
31.759.983
1.909.928.166
Aset Tetap
(2.755.765.046)
(198.253.791)
(2.954.018.837)
Sewa Pembiayaan
(13.004.998)
Penyisihan Piutang
2.463.328.650
7.924.587
2.471.253.237
(296.115.255)
5.363.594.646
5.067.479.391
Jumlah
Tahun 2012
Aset (Liabilitas)
Pajak Tangguhan
31 Des 11
-
Dikreditkan
(dibebankan) ke
Laporan Laba
(Rugi)
(13.004.998)
Aset (Liabilitas)
Pajak tangguhan
31 Des 12
Aset Pajak
Tangguhan
Laba (Rugi) Fiskal
18.513.744.199
(2.911.511.956)
15.602.232.243
(16.480.987.801)
(990.086.486)
(17.471.074.287)
Imbalan Pasca Kerja
1.501.872.825
376.295.358
1.878.168.183
Aset Tetap
(2.600.655.383)
(155.109.663)
(2.755.765.046)
Penyesuaian SKP & Kadaluarsa
Sewa Pembiayaan
(13.004.998)
Penyisihan Piutang
2.386.374.878
76.953.772
2.463.328.650
3.307.343.720
(3.603.458.975)
(296.115.255)
Jumlah
- 20 -
-
(13.004.998)
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
8.
PERPAJAKAN (Lanjutan)
Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak
yang berlaku adalah sebagai berikut:
Tahun 2013
Tahun 2012
Rp
Rp
Laba / (Rugi) sebelum pajak dengan tarif pajak yang
berlaku sebesar 25%
(21.513.354.790)
9.138.144.742
(5.378.338.698)
2.284.536.186
Penghasilan bunga deposito
(209.221.621)
(41.777.775)
Lain-Lain
223.965.672
1.360.700.564
(5.363.594.646)
3.603.458.975
3.767.443.413
3.494.720.849
PPh Psl 21
394.943.007
835.576.694
PPh Psl 23
12.793.687
11.726.267
PPh Psl 4 (2)
35.756.482
24.968.252
Dampak Pajak atas penyesuaian akumulasi
rugi fiskal tahun sebelumnya
Perbedaan tetap :
Jumlah (Penghasilan) manfaat pajak
Hutang Pajak
Pajak Pertambahan Nilai
Pph Badan Pasal 29
-
Jumlah
4.210.936.589
- 21 -
747.608.468
5.114.600.530
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
9.
ASET TETAP
Tahun 2013
Per 31 Des 2012
Penambahan
Pengurangan
Per 31 Des 2013
Harga Perolehan
Tanah
6.802.686.259
320.000.000
17.059.874.203
81.225.000
100.152.478.688
624.582.500
Instalasi
5.105.166.548
-
Inventaris Kantor
6.079.403.892
71.773.860
Kendaraan
3.040.145.764
536.850.000
316.052.550
3.260.943.214
138.239.755.354
1.634.431.360
440.523.550
139.433.663.164
Bangunan dan Prasarana
14.081.861.941
795.841.971
107.356.238
14.770.347.674
Mesin dan Peralatan
97.065.495.398
1.088.712.470
-
98.154.207.868
Instalasi
4.583.435.301
55.092.420
-
4.638.527.721
Inventaris Kantor
5.079.686.641
332.025.143
-
5.411.711.784
Kendaraan
2.394.965.748
129.036.000
316.062.550
2.207.939.198
123.205.445.029
2.400.708.004
423.418.788
125.182.734.245
Bangunan dan Prasarana
Mesin dan Peralatan
124.471.000
-
7.122.686.259
17.016.628.203
100.777.061.188
5.105.166.548
-
6.151.177.752
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
15.034.310.325
- 22 -
14.250.928.919
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
9.
ASET TETAP (Lanjutan)
Tahun 2012
Per 31 Des 2011
Penambahan
Pengurangan
Per 31 Des 2012
Harga Perolehan
Tanah
6.527.686.259
275.000.000
-
-
6.802.686.259
Bangunan dan Prasarana
17.059.874.203
17.059.874.203
Mesin dan Peralatan
99.142.178.688
1.010.300.000
Instalasi
4.587.397.348
517.769.200
Inventaris Kantor
5.911.379.672
168.024.220
-
6.079.403.892
Kendaraan
2.394.965.764
645.180.000
-
3.040.145.764
135.623.481.934
2.616.273.420
-
138.239.755.354
Bangunan dan Prasarana
13.263.073.033
818.788.908
14.081.861.941
Mesin dan Peralatan
95.600.869.841
1.464.625.557
97.065.495.398
Instalasi
4.569.764.421
13.670.880
4.583.435.301
Inventaris Kantor
4.625.998.912
453.687.729
5.079.686.641
Kendaraan
2.371.425.744
23.540.004
2.394.965.748
120.431.131.951
2.774.313.078
-
100.152.478.688
5.105.166.548
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
-
15.192.349.983
123.205.445.029
15.034.310.325
2013
2012
Rp
Rp
Beban Penyusutan tahun 2013 dan 2012 dialokasikan sebagai berikut :
-
Beban Pabrikasi
1.768.016.202
2.120.654.034
-
Beban Administrasi & Umum
522.369.010
370.906.044
-
Beban Penjualan
110.322.792
282.753.000
2.400.708.004
2.774.313.078
Jumlah
Aset tetap milik perseroan berupa tanah, bangunan, kendaraan dan mesin-mesin digunakan sebagai jaminan
sehubungan dengan fasilitas kredit bank. Aset tetap kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencurian
dan resiko lainnya dari PT Asuransi HImalaya Pelindung. Dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp. 59.935.000.000,dengan No. Polis PCD.3603/2013.00001 dan PCD.3603/2013.00002. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut telah memadai.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi jumlah yang diperoleh kembali lebih besar dari nilai tercatat aset
tetap dan sehingga tidak ada penurunan nilai aset tetap yang harus dicatat.
- 23 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
10. ASET LAIN-LAIN
2013
2012
Rp
Rp
1.002.620.393
562.394.947
Merupakan Uang Jaminan atas sewa showroom dan PT. Perusahaan Listrik Negara.
11. HUTANG USAHA
Hutang usaha, terdiri dari :
Bahan baku dan pembantu
-
Lokal
23.234.832.795
22.275.798.201
-
Impor, US$ 1.173.886,17 Th 2013 dan US$ 1.395.580,78 Th 2012
Jumlah
14.308.506.573
13.495.266.103
37.543.339.368
35.771.064.304
Rincian berdasarkan mata uang
-
Rupiah
23.234.832.795
22.275.798.201
-
US$ Dolar
14.308.506.573
13.495.266.103
Jumlah
37.543.339.368
35.771.064.304
Seluruh hutang usaha merupakan Liabilitas kepada pihak ketiga. Jangka waktu kredit untuk pembelian bahan baku dan
pembantu berkisar antara 30 dan 90 hari.
Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut :
-
1 - 30 hari
24.990.375.628
19.969.062.400
-
31 - 60 hari
3.050.769.313
7.489.532.524
-
61 - 90 hari
1.502.301.715
1.741.904.502
-
>90 hari
7.999.892.712
6.570.564.878
37.543.339.368
35.771.064.304
70.017.968.936
19.340.000.000
-
36.207.933.350
15.570.719.209
16.449.524.553
85.588.688.145
71.997.457.903
424.631.931
561.945.735
86.013.320.076
72.559.403.638
12. HUTANG LAIN-LAIN
Hutang lain-lain, terdiri dari :
Luar Negeri : Orchard Corporation
US$ 5.744.357,12 Th 2013 dan US$ 2.000.000,- Th 2012
Pihak Berelasi :
- PT. Bayuniaga Primamandiri US$ 3.744.357,12 tahun 2012
- Kelompok usaha pemegang saham
Pihak ketiga
-
Koperasi & lainnya
Jumlah
- 24 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
12. HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
Berdasarkan perjanjian kredit yang telah disetujui pada tanggal 15 Maret 2012 Orchard Corporation yang terletak di negara
Seychelles telah menyetujui memberikan pinjaman kepada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk - Indonesia, dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Limit Fasilitas
b. Bunga
c. Jangka Waktu
: USD 2.000.000,: 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjian
:pinjaman.
2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2014
Pada tanggal 3 Maret 2014 berdasarkan Addendum To Loan Agreement, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan
untuk Fasilitas pinjaman sebesar USD 2.000.000,- per tanggal 15 Maret 2012 yang jatuh tempo pada tanggal 15 Maret
2014 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2016.
Pada tanggal 25 Februari 2013, melalui Assignment of Loan Agreement, PT. Bayuniaga Primamandiri melakukan
pengalihan atas seluruh hak dan kewajiban fasilitas pinjaman untuk perseroan kepada Orchard Corporation sebesar
maksimal USD 5.000.000.
Setelah pengalihan pinjaman, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan fasilitas yang jatuh tempo pada tanggal 14
Maret 2013, dan tertuang dalam perjanjian pinjaman dengan pokok-pokok kesepakatan sebagai berikut :
: USD 5.000.000,a. Limit Fasilitas
b. Bunga
: 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjian
pinjaman.
c. Jangka Waktu
: 2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2015
Saldo kewajiban (dana yang terpakai) per 31 Desember 2013 adalah USD 3.744.357,12
Perusahaan juga mendapatkan dukungan pendanaan untuk modal kerja operasi dari kelompok usaha pemegang saham
utama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp. 15.570.719.209,- dan Rp. 16.449.524.553,2013
2012
Rp
Rp
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
-
Gaji dan Upah
8.568.432.311
6.348.561.059
-
Biaya Bunga Pinjaman
USD 327.381 tahun 2013 dan USD 79.166,70 tahun 2012
3.990.447.009
765.542.000
-
Biaya Kantor, Pabrik dan Pemasaran
1.508.192.565
2.148.280.775
-
Listrik dan Telepon
382.048.852
333.104.827
-
Asuransi
Jumlah
104.370.671
14.553.491.408
1.620.208
9.597.108.869
- 25 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
2013
2012
Rp
Rp
14. HUTANG BANK MANDIRI
Hutang Bank Jangka Pendek
Hutang pokok KMK Revolving USD 3.000.000,00 tahun
2013 dan tahun 2012
36.567.000.000
29.010.000.000
Bagian jatuh tempo dalam satu tahun - Hutang KMK
3.656.700.000
1.934.000.000
Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek
40.223.700.000
30.944.000.000
Hutang Bank Jangka Panjang
Hutang pokok KMK Aflopend USD 3.103.034,52 tahun
2013 dan USD 3.346.598,16 tahun 2012
37.822.887.763
32.361.604.206
Bagian jatuh tempo dalam satu tahun, USD 300.000
tahun 2013 dan USD 200.000 tahun 2012
(3.656.700.000)
(1.934.000.000)
Hutang Pokok Jangka Panjang
34.166.187.763
30.427.604.206
Hutang Bunga Bank USD 894.865,01 tahun 2013 dan
USD 951.743,25 tahun 2012
10.907.509.607
9.203.357.228
Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang
45.073.697.370
39.630.961.434
Aflopend, USD 300.000 tahun 2013 dan USD 200.000
tahun 2012
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Berdasarkan surat dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, ("Bank Mandiri") Nomor TFS.SAM/LC1/SPPK/2011 tanggal 16
Agustus 2011 dan TFS.SAM/LC1/SPPK/220/2012 tanggal 30 Mei 2012, Perseroan memperoleh persetujuan peninjauan
kembali fasilitas kredit yang diterima dengan persyaratan tertentu yang ditetapkan Bank Mandiri, antara lain keharusan
melakukan pembayaran sebesar USD 2.000.000,- untuk mengurangi outstanding fasilitas. Sehubungan dengan hal
tersebut, pada tanggal 21 Maret 2012 Perseroan telah melakukan pembayaran sebesar USD 2.000.000,-.
Dengan dilakukannya pembayaran tersebut, total hutang Perseroan ke Bank Mandiri berkurang dari semula sebesar USD
8.346.598,16 menjadi USD 6.346.598,16. Total hutang tersebut selanjutnya dibagi dua, menjadi Fasilitas KMK Aflopend
sebesar USD 3.346.598,16 dan Fasilitas KMK Revolving sebesar USD 3.000.000,- dengan rincian sebagai berikut :
- 26 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
14. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)
1. Fasilitas KMK Aflopend
Sesuai akta No. 22 tertanggal 25 Juli 2012 mengenai Addendum I Perjanjian Penyelesaian Kredit Nomor : KP -CEG/03/PKKMK/VA/2005 tertanggal 25 Juli 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata, SH., MH., Bank
Mandiri memberikan Fasilitas Kredit Modal Kerja Aflopend dengan ketentuan pokok sebagai berikut :
1 Limit Kredit
: USD 3.346.598,16
2 Sifat dan Tujuan
: Bersifat Aflopend, dan dibuat sehubungan dengan peninjauan kembali
ketentuan dan syarat-syarat fasilitas kredit lama.
3 Jangka Waktu
: Sampai dengan tanggal 23 Desember 2017.
4 Bunga
: 5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.
5 Provisi
: Tidak dikenakan.
6 Pembayaran
: Dibayarkan secara mengangsur dengan jadwal sebagai berikut :
Nilai (USD)
Tahun /Trw
Per Triwulan
Per Tahun
2013
50.000,00
200.000,00
2014
75.000,00
300.000,00
2015
125.000,00
500.000,00
2016
175.000,00
700.000,00
2017 - (Trw 1 s/d 3)
400.000,00
1.200.000,00
446.598,16
446.598,16
- (Trw 4)
3.346.598,16
7 Tunggakan Denda
: Dibebaskan.
- 27 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
14. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)
: TBYD per 30 Juni 2004 USD 2.027.367,69 diselesaikan dengan ketentuan
8 TBYD
sebagai berikut :
- Sebesar 25 % (USD 506.841,93) yang semula jatuh tempo pada bulan
Desember 2012, dibayar pada tanggal 23 Desember 2012.
- Sebesar 75 % (USD 1.520.525,76) disetujui untuk diberikan keringanan /
dihapus secara proporsional sesuai pembayaran pokok kredit dengan
perhitungan sebagai berikut :
USD
Tahun/TRW
Pembayaran Pokok (USD)
Per Triwulan
Per Tahun
Initial Payment
Penghapusan
TBYD/Tahun
Penghapusan
TBYD/Trw
2.000.000,00
568.782,51
568.782,51
2013
50.000,00
200.000,00
56.878,25
14.219,56
2014
75.000,00
300.000,00
85.317,38
21.329,34
2015
125.000,00
500.000,00
142.195,63
35.548,91
2016
175.000,00
700.000,00
199.073,88
49.768,47
2017 (Trw 1 s/d 3)
400.000,00
1.200.000,00
341.269,51
113.756,50
(Trw 4)
446.598,16
446.598,16
127.008,61
127.008,61
5.346.598,16
1.520.525,77
9 Denda
: 2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja
Pada tahun 2013 perusahaan melaksanakan kewajiban pembayaran bunga dan pokok fasilitas KMK Aflopend sesuai
ketentuan secara tepat waktu, dan mendapatkan penghapusan TBYD (Tunggakan Bunga Yang Ditangguhkan) sebesar
USD 56.878.,25 equivalen Rp. 617.882.541,- dan pada tahun 2012 sebesar USD 568.782,51 equivalen Rp. 5.500.126.872,.
2. Fasilitas KMK Revolving
Sesuai akta No. 23 tertanggal 25 Juli 2012 mengenai Perjanjian Penyelesaian Kredit Nomor : CRO.KP/161/KMK/12 yang
dibuat di hadapan Notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata, SH., MH., Bank Mandiri memberikan Fasilitas Kredit Modal
Kerja Revolving dengan ketentuan pokok sebagai berikut :
1 Limit Kredit
: USD 3.000.000,-
2 Sifat dan Tujuan
: Bersifat Revolving, dan dibuat sehubungan dengan peninjauan kembali
ketentuan dan syarat-syarat fasilitas kredit lama.
3 Jangka Waktu
: 1 Tahun sampai dengan tanggal 24 Juli 2013.
- 28 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
14. HUTANG BANK MANDIRI (Lanjutan)
: 5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.
4 Bunga
5 Provisi
: 0,25 % per tahun dari USD 3.000.000,-
6 Pembayaran
: Pada setiap tanggal jatuh tempo.
7 Tunggakan Denda
: Dibebaskan.
: 2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja.
9 Denda
Pada tahun 2013, Perusahaan melaksanakan kewajiban pembayaran bunga sesuai ketentuan secara tepat waktu.
Pada tanggal 27 Juni 2013, melalui surat No. 077/PAI/Yn/VI/2013, Perusahaan telah mengajukan permohonan
perpanjangan fasilitas KMK Revolving, serta peningkatan tingkat kolektibilitas kredit. Saat ini permohonan tersebut masih
dalam proses pembahasan oleh Bank Mandiri.
2013
2012
Rp
Rp
15. HUTANG LEASING
Sehubungan dengan pembiayaan pembelian mobil, perusahaan mendapatkan fasilitas leasing (sewa guna usaha) dari PT.
Astra Sedaya Finance dan PT. Kencana Internusa Artha Finance, sebagai berikut :
Hutang Leasing
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun :
2013
-
111.360.000
2014
195.132.000
111.360.000
2015
195.132.000
111.360.000
2016
195.132.000
111.360.000
2017
102.332.000
18.560.000
Total Pembayaran
687.728.000
464.000.000
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
(195.132.000)
(111.360.000)
Bagian Jangka Panjang
492.596.000
352.640.000
16. HUTANG PIHAK BERELASI
87.235.143.266
87.235.143.266
Berdasarkan surat perjanjian pengakuan hutang perusahaan memperoleh pinjaman dari PT. Golden Lestari, pinjaman
tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktunya. (lihat catatan 2.l)
- 29 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
2013
2012
Rp
Rp
17. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
6.433.669.066
6.231.811.367
Uraian berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan pasca kerja bersih pada tahun 2013 dan 2012 yang
diakui pada laporan laba (rugi) komprehensif dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan,
dihitung oleh aktuaria independen (PT. Gemma Mulia Inditama) dalam laporannya pada tanggal 9 Januari 2014 (untuk
tahun 2013) dan 11 Februari 2013 (untuk tahun 2012) dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit".
Beban Imbalan Pasca Kerja
Beban Jasa Kini
783.144.929
710.078.366
Beban bunga
845.039.662
571.586.622
Amortisasi Beban Jasa lalu - non vested
314.646.754
314.646.754
1.942.831.345
1.596.311.742
12.273.185.577
10.562.995.774
Jumlah Beban Imbalan Pasca Kerja
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Nilai kini liabilitas
Nilai wajar aktiva program
-
-
Posisi Pendanaan
12.273.185.577
10.562.995.774
Keuntungan /(kerugian) yang belum diakui
(1.434.461.949)
388.516.909
Biaya jasa lalu yang belum diakui - non vested
(4.405.054.562)
(4.719.701.316)
Liabilitas / (kekayaan)
6.433.669.066
6.231.811.367
Saldo Awal
6.231.811.367
4.635.499.625
Beban Imbalan Pasca Kerja tahun berjalan
1.942.831.345
1.596.311.742
Imbalan yang dibayarkan
(1.740.973.646)
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - Jangka Panjang
6.433.669.066
6.231.811.367
Saldo Awal
74.817.769
165.848.078
Pembayaran
(74.817.769)
(91.030.309)
Mutasi Liabilitas
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - Jangka Pendek
-
-
74.817.769
Asumsi utama yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 adalah:
Bunga Teknis
Kenaikan Gaji Rata-Rata Per Tahun
Usia Pensiun Normal
Tingkat Pengunduran Diri
Tingkat Cacat / Disability
Tingkat Mortalita
Metode
8% per tahun
3%
55 Tahun
2,5% pada semua tingkat usia
0,2 permil pertahun per usia
Tabel Mortalita Indonesia 2011
Projected Unit Credit Method
- 30 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
18. MODAL SAHAM
Tahun 2013
Nama Pemegang Saham
Saham
Pemilikan
Nominal
%
Rp
PT. Golden Lestari
45.150.000
52,50%
22.575.000.000
PT. Woori Korindo Securities Indonesia
18.650.000
21,69%
9.325.000.000
PT. Usaha Bersama Securities
7.958.100
9,25%
3.979.050.000
PT. Indomitra Securities
4.750.000
5,52%
2.375.000.000
9.491.900
11,04%
4.745.950.000
86.000.000
100%
43.000.000.000
Masyarakat lainnya, pemilikan
masing-masing kurang dari 5%
Jumlah
Tahun 2012
Nama Pemegang Saham
Saham
Pemilikan
Nominal
%
Rp
PT. Golden Lestari
45.150.000
52,50%
22.575.000.000
PT. Woori Korindo Securities Indonesia
18.650.000
21,69%
9.325.000.000
PT. Usaha Bersama Securities
7.958.100
9,25%
3.979.050.000
PT. Indomitra Securities
4.750.000
5,52%
2.375.000.000
9.491.900
11,04%
4.745.950.000
86.000.000
100%
43.000.000.000
Masyarakat lainnya, pemilikan
masing-masing kurang dari 5%
Jumlah
2013
2012
Rp
Rp
19. PENJUALAN BERSIH
Ekspor
139.944.637.081
122.635.701.431
Lokal
139.205.570.101
279.150.207.182
120.895.335.822
243.531.037.253
Jumlah
Tidak ada penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Seluruh penjualan lokal dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih
lokal adalah sebagai berikut:
Retail & Counter
136.721.458.670
- 31 -
119.261.031.549
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
2013
2012
Rp
Rp
20. BEBAN POKOK PENJUALAN
Beban pokok penjualan, terdiri dari:
7.431.341.132
6.721.918.764
Pembelian Bahan Baku
151.327.442.780
138.210.535.471
-
Persediaan Bahan Baku Akhir
-
Bahan Baku digunakan
(13.627.711.619)
145.131.072.293
(7.431.341.132)
137.501.113.103
-
Tenaga Kerja
44.797.346.848
41.437.981.755
-
Beban pabrikasi
17.303.094.186
17.026.590.419
207.231.513.327
195.965.685.277
Persediaan awal tahun barang dalam proses
5.326.847.820
5.982.815.844
Persediaan akhir tahun barang dalam proses
(7.406.576.244)
(5.326.847.820)
-
Persediaan Bahan Baku Awal
-
Jumlah beban produksi
205.151.784.903
196.621.653.301
Persediaan awal tahun barang jadi
48.550.187.165
40.524.002.670
Persediaan akhir tahun barang jadi
(37.635.824.267)
216.066.147.801
(48.550.187.165)
188.595.468.806
Beban pokok produksi
Beban Pokok Penjualan
Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut :
-
Gaji dan upah
7.539.198.345
6.721.359.922
-
Listrik dan energi
4.188.917.503
4.537.742.099
-
Kendaraan dan reparasi
862.861.804
2.223.468.085
-
Penyusutan Aset tetap
1.768.016.202
2.120.654.034
-
Suku cadang dan alat pembantu
1.010.077.264
1.095.003.653
-
Asuransi dan Lain-Lain
1.934.023.068
328.362.626
17.303.094.186
17.026.590.419
Jumlah
21. BEBAN PENJUALAN
Beban penjualan, terdiri dari :
-
Gaji Pegawai dan SPG/SPB
16.979.781.511
12.264.996.762
-
Pemasaran dan ekspor
12.790.094.075
13.037.179.571
-
Beban Penyusutan
110.322.792
282.753.000
-
Klaim & Lain-lain
Jumlah
442.835.415
30.323.033.793
234.896.680
25.819.826.013
8.286.886.295
- 32 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
2013
Rp
2012
Rp
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Beban umum dan administrasi, terdiri dari :
-
Gaji dan tunjangan
8.467.288.680
7.171.456.568
-
Imbalan pasca pekerja
1.942.831.345
1.596.311.742
-
Biaya kantor
978.762.655
925.248.048
-
Penyusutan aset tetap
522.369.010
370.906.044
-
Pos. telepon dan teleks, ATK
372.319.855
329.472.521
-
Perjalanan dinas
225.237.094
212.190.605
-
Perijinan dan Lain-lain
629.328.696
626.367.390
13.138.137.335
11.231.952.918
Jumlah
23. PENDAPATAN DAN BEBAN KEUANGAN
PENDAPATAN KEUANGAN :
-
Pendapatan Bunga Bank dan Jasa Giro
219.003.942
167.111.098
-
Penghapusan Bunga Bank Mandiri
617.882.540
5.500.126.872
Jumlah
836.886.482
5.667.237.970
6.171.633.667
4.309.928.152
34.613.458.415
7.641.751.698
40.785.092.082
11.951.679.850
BEBAN KEUANGAN :
-
Beban Bunga dan Pinjaman
-
Beban Selisih Kurs
21.974.416.337
Jumlah
24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Remunerasi Komisaris dan Direktur
Perusahaan memberikan kompensasi kepada Pengurus Perusahaan berupa gaji / tunjangan sebesar Rp.
2.939.972.349,- untuk tahun buku 2013 dan Rp. 1.862.709.772.- untuk tahun 2012.
- 33 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Saldo Akun Pihak Berelasi adalah sebagai berikut:
2013
2012
% Terhadap
Jumlah Aset
Jumlah
% Terhadap
Jumlah Aset
Jumlah
-
-
36.207.933.350
36,17%
15.570.719.209
13,19%
16.449.524.553
16,43%
87.235.143.266
73,92%
87.235.143.266
87,15%
PT. Bayuniaga Primamandiri
Kelompok Usaha
Pemegang Saham
PT. Golden Lestari
Pemegang Saham
25. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai aset dan Liabilitas moneter dalam mata uang
asing sebagai berikut:
2013
2012
Ekuivalen
Rp.
US$
US$
Ekuivalen
Rp.
Aset
Kas dan Bank
120.317,00
1.466.543.901
81.399,70
787.135.059
Piutang Usaha
397.268,24
4.842.302.580
122.106,26
1.180.767.534
517.585,24
6.308.846.481
203.505,96
1.967.902.593
Jumlah
Liabilitas
Hutang Bank
6.103.034,52
74.389.887.763
6.346.598,16
61.371.604.206
Hutang Bunga
1.222.246,01
14.897.956.616
951.743,25
9.203.357.228
Hutang Usaha
1.173.886,17
14.308.506.573
1.395.580,78
13.495.266.143
Hutang Lain-Lain
5.744.357,12
14.243.523,82
70.017.968.936
5.744.357,12
55.547.933.350
173.614.319.888
14.438.279,31
139.618.160.928
(13.725.938,58)
(167.305.473.407)
(14.234.773,35)
(137.650.258.334)
Jumlah
Jumlah Liabilitas Bersih
- 34 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
26. PENGELOLAAN MODAL
Struktur Modal Perusahaan adalah sebagai berikut:
2013
Jumlah
2012
Persentase
Jumlah
Persentase
Hutang
Jangka Pendek
182.739.919.441
154,85%
154.172.355.110
150,99%
Jangka Panjang
139.235.105.702
117,98%
133.746.671.322
157,08%
Jumlah Hutang
321.975.025.143
272,83%
287.919.026.432
308,07%
kepada Pemilik
(203.967.966.045)
-172,83%
(187.818.105.901)
-208,07%
Jumlah Hutang & Ekuitas
118.007.059.098
100,00%
100.100.920.531
100,00%
Ekuitas teratribusi
Tujuan pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk pengamanan kemampuan Perusahaan dalam melanjutkan
kelangsungan usaha agar dapat memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat kepada berkepentingan lainnya
dan mempertahankan struktur permodalan yang optimum untuk meminimalkan biaya modal.
Selain harus memenuhi persyaratan pinjaman, Perusahaan juga harus mempertahankan struktur permodalannya pada
tingkat yang tidak beresiko terhadap peringkat dan setara dengan pesaingnya.
Rasio hutang terhadap ekuitas (dengan membandingkan hutang yang dikenai bunga terhadap jumlah ekuitas) adalah rasio
yang diawasi oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur permodalan Perusahaan dan mereview efektifitas hutang
Perusahaan, agar diperoleh hutang optimum.
Rasio Hutang terhadap Ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
2012
Rp
Rp
Jumlah hutang yang dikenai Bunga
144.407.856.669
90.378.961.434
Dikurangi: Kas dan Setara Kas
(12.474.697.372)
131.933.159.297
(6.533.179.764)
83.845.781.670
(203.967.966.045)
(187.818.205.901)
-64,68%
-44,64%
Jumlah Hutang Bersih
Jumlah Ekuitas teratribusi kepada pemilik
Rasio hutang terhadap ekuitas-bersih
- 35 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
27. KESINAMBUNGAN USAHA
Langkah-langkah yang ditempuh oleh PT. Primarindo Asia Infrastruture Tbk. ("Persero") untuk mempertahankan
kesinambungan usaha antara lain adalah:
1 Meningkatkan outlet penjualan lokal seiring dengan penambahan outlet di Matahari, Ramayana, dan departement store
lainnya yang bekerjasama,
2 Menambah toko baru milik sendiri minimal 5 toko per tahun,
3 Membuat desain sepatu baru setiap bulan sesuai selera,
4 Mengelola persediaan agar mencapai jumlah persediaan optimum,
5 Secara periodik melakukan evaluasi atas harga produk, disesuaikan dengan kemampuan dan daya serap pasar serta
harga produk pesaing,
6 Melakukan promosi secara berkala melaluimedia visual (televisi) yang telah dilakukan secara rutin selama 3 tahun
terakhir,
7 Mengadakan bazaar sepatu melalui kerjasama dengan beberapa mall di lokasi strategis,
8 Mempersiapkan penjualan sepatu secara online,
9 Meningkatkan penjualan ekspor dengan meningkatkan kerjasama dengan buyer yang telah ada, dan tetap membuka
peluang untuk bekerjasama dengan buyer baru,
10 Membina hubungan baik dengan para pemasok untuk mendapatkan jenis material, harga, dan jangka waktu
pembayaran yang terbaik,
11 Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di segala bidang.
28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN
Instrumen keuangan pokok Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pegawai, piutang lain-lain,
uang jaminan sewa,pinjaman jangka pendek, utang usaha, beban masih harus dibayar dan hutang jaminan dari penyalur.
Perusahaan terpengaruh terhadap resiko pasar, risiko kredit, risiko likuditas. Manajemen senior perusahaan mangawasi
manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut.
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini:
Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan
harga pasar. Harga pasar mengandung risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terutama terpengaruh
oleh risiko pasar termasuk pinjaman jangka pendek kas dan setara kas.
- 36 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN (Lanjutan)
Risiko Mata Uang Asing
Risiko Mata Uang Asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs mata
uang asing. Pendapatan valuta asing dari kegiatan ekspor merupakan lindung nilai yang efektif terhadap biaya-biaya
Perusahaan dalam mata uang asing. Perusahaan akan membeli valuta asing secara tunai (spot) untuk melakukan
pembayaran atas sisa biaya-biaya dalam mata uang asing yang tidak terlindungi nilai.
Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan
atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan hanya terkena resiko kredit dari kegiatan
operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh Direksi sesuai dengan kebijakan
Perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan.
Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.
Risiko Likuiditas
Manajemen resiko likuiditas yang berhati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk
mendukung kegiatan bisnis seara tepat waktu. Perusahaan menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan
piutang serta melalui fleksibelitas penggunaan pinjaman bank mengelola risiko likuiditas.
Risiko Tingkat Suku Bunga atas Arus Kas
Risiko Tingkat Suku Bunga atas Arus Kas adalah risiko dimana arus kas dimasa depan akan berfluktuasi karena
perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan
kas da setara kas dan pinjaman jangka pendek.
29. INSTRUMEN KEUANGAN
Nilai wajar didefinisikan sebagai total dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan didalam transaksi jangka pendek
antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain dalam
penjualan terpaksa atau penjualan likuiditas. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, modal arus kas diskonto dan
modal penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Instrumen keuangan yang disajikan didalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan
dalam modal tercatat apabila total tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat di ukur secara handal.
- 37 -
PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
29. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan
yang tercatat dalam laporan keuangan.
2013
Nilai Buku
Nilai Wajar
Kas dan setara kas
12.474.697.372
12.474.697.372
Piutang usaha
17.533.513.326
17.533.513.326
237.089.346
237.089.346
1.002.620.393
1.002.620.393
Hutang Usaha
37.543.339.368
37.543.339.368
Beban yang masih harus dibayar
14.553.491.408
14.553.491.408
Aset Keuangan
Piutang lain-lain
Aset lain-lain
Liabilitas Keuangan
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar Kas dan Setara kas, piutang usaha,
pinjaman jangka pendek, hutang usaha, beban masih harus dibayar, dan uang jaminan mendekati nilai tercatat karena
jangka waktu tempo yang pendek atas instrumen keuangan tersebut.
30. PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE PELAPORAN
Pada tanggal 3 Maret 2014 berdasarkan Addendum To Loan Agreement, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan
untuk Fasilitas pinjaman sebesar USD 2.000.000,- per tanggal 15 Maret 2012 yang jatuh tempo pada tanggal 15 Maret
2014 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2016.
31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 27 Maret
2014.
- 38 -
HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKAN
THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
Halaman Kosong.indd 1
4/25/2014 2:33:36 PM
PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
Gedung Dana Pensiun - Bank Mandiri Lt 3 A
Jl. Tanjung Karang No. 3-4 A - Jakarta 10230 - Indonesia
Phone. 021 - 3148331 / 021 - 3913640 Fax. 021 - 3927668
www.primarindo.co.id ·
[email protected]
mytomkins
@myTOMKINS
mytomkins
ANNUAL REPORT 2013
41