LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS III
RT 04 RW 06 KELURAHAN SAMOJA
KOTA BANDUNG
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah
Community Nursing Program III
Disusun oleh :
Melda Iskawati
220110110043
Anggun Friska YL
220110110049
Nurnila Novia
220110110031
Nurul Iklima
220110110055
Safrina Darayani
220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
1
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
: LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
III RT 04 RW 06 KELURAHAN SAMOJA KOTA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan penyusunan laporan ini.Laporan
ini merupakan laporan Praktik Keperawatan Komunitas III di RT 04 RW 06
Kelurahan Samoja Kota Bandung yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Community Nursing Program III.
Dalam penyelesaian laporan ini, penyusun menyadari bahwa dalam proses
awal pembuatan laporan hingga akhir terselesaikannya laporan tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat maupun rezki dari mulai
proses pengkajian masalah hingga penyusunan laporan.
2. Para dosen keperawatan Komunitas yang telah mengarahkan pemikirannya
dan juga membimbing kami dalam proses praktik lapangan di Puskesmas.
3. Pak Lurah dan Pak RW 06 yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk mengkaji masalah yang ada di RT04 RW06.
4. Bapak RT 04, Bu Kader RT 04 dan seluruh warga RT 04 yang telah
menyempatkan waktunya untuk pengkajian, MMRT dan Kegiatan Kesehatan.
5. Kepada orang tua penyusun yang telah yang telah memberikan dukungan
moril maupun materil kepada kami selama proses pembelajaran di Puskesmas.
6. Teman – teman keperawatan 2011 yang sama – sama saling memberi
dukungan selama proses belajar di Kelurahan Samoja.
Penyusun menyadari bahwa ada kekurangan yang terdapat dalam laporan
ini.walaupun demikian penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi
dunia kesehatan khususnya dalam bidang keperawatan. Kritik dan saran yang
membangun sangat penyusun harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Sumedang, Januari 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
3
LEMBAR JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... v
ABSTRAK........................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 2
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 2
1.2 Tujuan......................................................................................................... 4
1.3 Metode Penulisan........................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN LAPANGAN................................................................. 5
2.1 Pengkajian Komunitas................................................................................ 5
2.1.1 Data Umum......................................................................................... 5
2.1.2 Data Khusus........................................................................................ 12
2.2 Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan................................................... 45
2.3 Implementasi Keperawatan Komunitas...................................................... 57
2.4 Evaluasi....................................................................................................... 58
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 61
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 64
4.1 Kesimpulan................................................................................................. 64
4.2 Rekomendasi ............................................................................................. 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................172
DAFTAR LAMPIRAN
4
Lampiran 1 Pre Planning Survey Mawas Diri.................................................. 65
Lampiran 2 Implementasi Pre Planning Survey Mawas Diri........................... 70
Lampiran 3 Pre Planning Pra MMRT dan MMRT .......................................... 76
Lampiran 4 Implementasi Pre Planning Pra MMRT dan MMRT.................... 83
Lampiran 5 Pre Planning Penyuluhan.............................................................. 97
Lampiran 6 Implementasi Pre Planning Penyuluhan........................................103
Lampiran 7 Pre Planning Screaning Test..........................................................118
Lampiran 8 Implementasi Pre Planning Screaning Test...................................124
Lampiran 9 SAP ISPA......................................................................................140
Lampiran 10 SAP Hipertensi dan Asam Urat...................................................151
Lampiran 11 Format Wawancara Tokoh Masyaraka........................................166
5
ABSTRAK
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Program praktik lapangan Community Nursing Program III
merupakan
penerapan konsep, prinsip dan proses keperawatan komunitas yang diarahkan agar
mahasiswa dapat mengaplikasikan teori keperawatan komunitas dan manajemen
keperawatan. Tujuan dari Praktik lapangan ini mahasiswa mampu menerapkan
asuhan keperawatan komunitas dengan pendekatan proses keperawatan
komunitas. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan praktik
belajar lapangan ini berupa kuisioner, wawancara, dan observasi di wilayah RT
04 RW 06 Kelurahan Samoja, Bandung.
Sebagai salah satu mata kuliah di Fakultas Keperawatan Universits
Padjadjaran, maka mahasiaswa melakukan praktik keperawatan komunitas yang
dilakukan di Kelurahan Samoja, Kecamatan Laswi Jawa barat. Praktik
keperawatan dilakukan mulai dari melakukan Survey Mawas Diri, Musyawarah
Masyarakat tingkat RT, melakukan intervensi
hingga evaluasi. Dalam
pelaksanaan praktek di RT 04 RW 06 kelurahan Samoja ditemukan masalh yang
terjasdi di tengah tengah masyarakat. Masalah tersebut antara lain masih
sedikitnya masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan, kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai ISPA dan penyakit degeneratif.
Setelah melalui Musyawarah dengan masyarakat, maka disepakatilah
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi msalah tersebut, yaitu dengan
mengadakan penyuluhan megenai penyakit degeneratif, melakukan pemerikasaan
kesehatan, membuat poster ISPA dan pembentukan tim advokasi pembuatan
jaminan kesehatan dari masyarakat.
Kata kunci : Keperawatan Komunitas, Praktik, Samoja
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk
hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan.
Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau memiliki derajat kesehatan
yang optimal, karena berbagai masalah secara global diantaranya adalah
kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah yang
menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan
pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan utama
merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua
pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai
derajad kesehatan yang optimal.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan mampu
mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Berbagai upaya kesehatan
telah diselenggarakan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu melalui
Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal ini merupakan Sistem
Pelayanan Kesehatan yang dikembangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional
dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat yang memerlukan
dukungan dan peran serta aktif masyarakat antara lain adalah : Pelayanan
Kesehatan Dasar Puskesmas khususnya Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi,
Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular, Penyuluhan Kesehatan,
Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan Usia Lanjut, dan sebagainya.
Di wilayah Jajar RT 04 RW 06 desa Batununggal Kelurahan Samoja,
Kota Bandung terdiri dari 97 KK, 27 KK pindah ke lokasi lain, dan yang berhasil
terkaji adalah 57 KK. Lebih rinci hasilnya adalah sebagai berikut jumlah
penduduk 203 jiwa ( laki-laki 99 jiwa dan perempuan 104 jiwa ), kondisi
lingkungan di RT 04 RW 06 merupakan daerah pemukiman padat, perkampungan
dengan kondisi jalan yang rata, saluran pembuangan yang cukup lancar,
2
pembuangan sampah yang cukup, namun dapat memungkinkan terjadinya
penyakit yang berbasis pada lingkungan seperti ISPA, diare, TBC dan lain-lain.
Perawat sebagai orang pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan,
melaksanakan fungsi-fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.. Dalam kesehatan masyarakat keluarga
sebagai unit utama yang menjadi sasaran pelayanan, kerena keluarga merupakan
unit terkecil dalam masyarakat. Apabila ada salah satu anggota keluarga
mempunyai masalah keperawatan atau kesehatan akan mempengaruhi anggota
keluarga yang lain, demikian pula terhadap kelompok dan masyarakat
disekitarnya.
Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya perawatan kesehatan
masyarakat yang lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan
tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan perawatan serta pemulihan bagi
yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap
penyakit. Perawatan kesehatan masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan
kesehatan,
serta
memberikan
bantuan
melalui
intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan tugas praktik belajar lapangan pada mata kuliah Community
Nursing Program III, yaitu Mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah
maupun kegiatan dan membuat rancangan pembangunan masyarakat di bidang
kesehatan (POA)” yang akan kami realisasikan dalam bentuk kegiatan – kegiatan
yang kami laksanakan di seperti yang akan kami paparkan dalam laporan ini.
Adapun penjelasan program praktik lapangan Community Nursing Program III
merupakan penerapan konsep, prinsip dan proses keperawatan komunitas yang
diarahkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori keperawatan komunitas
dan manajemen keperawatan
3
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan praktik belajar lapangan ini mahasiswa mampu
menerapkan asuhan keperawatan komunitas dengan pendekatan proses
keperawatan komunitas.
1.2.2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan Program praktik lapangan Community Nursing
Program III mahasiswa dapat :
a. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas dengan menerapkan model
konseptual keperawatan relevan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
b. Menerapkan pendidikan kesehatan dan strategi organisasi komunitas dalam
melaksanakan implementasi keperawatan (khususnya dalam Penyuluhan
tentang penyakit berbasis lingkungan seperti, ISPA dan penyakit kronis
seperti hipertensi dan asam urat)
c. Melaksanakan keperawatan komunitas berdasarkan faktor risiko personal,
sosial dan lingkungan
1.3 Metode penulisan
1.3.1. Lokasi PKL
Lokasi praktik belajar lapangan ini bertempat di RT 04 RW 06
Kelurahan Samoja Kota Bandung.
1.3.2. Waktu PKL
Waktu praktik belajar lapangan Community Nursing Program III ini
dilakukan mulai pada tanggal 16 Desember 2014- 9 Januari 2015.
4
1.3.3. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan praktik
belajar lapangan ini berupa kuisioner, wawancara, dan observasi.
1.3.4 Data yang digunakan
Data yang kami dapatkan berdasarkan metode teknik pengumpulan data
yangkami lakukan berupa data sekunder (data yang kami dapat dari pengurus
RT dan kader setempat) dan data primer (data yang kami dapat melalui hasil
wawancara kepada warga setempat).
5
BAB II
TINJAUAN LAPANGAN
2.1. Pengkajian Komunitas
2.1.1 Data Umum
1. Riwayat atau Sejarah
RT 04 RW 06 berada di wilayah Kelurahan Samoja Kecamatan Desa
Batunnggal Kota Bandung terdiri dari 5 RT. Pada awalnya merupakan kebun
liar tidak berpenghuni. Sekitar tahun 1950 seorang warga bermigrasi ke
tempat ini bernama bapak Koko Taryana. lahan ini oleh bapak Koko digarap
menjadi pemukiman. Awalnya hanya terdiri dari tiga rumah saja, sekarang
sudah menjadi 50 rumah. Mulanya RT 4 termasuk kedalam wilayah Rukun
Keluarga (RK) 11, tahun 1970 an berubah menjadi RW hingga sekarang
termasuk RW 06. Pergantian RW dan RT setiap tiga tahun sekali. RW pertama
bernama Bapak Masjuki Rasyid, RW kedua bernama Bapak Anda, Ketiga
bernama Bapak Rahmat, RW keempat bernama Bapak Yatino, dan sekarang
dijabat oleh bapak Oloan Dalumente. Sedangkan Bapak Mulyadi merupakan
ketua RT yang menjabat sekarang.
RT 04 tidak mempercayai mengenai mistis, hanya saja ada adat-adat
yang masih berlaku seperti mandi bunga, tujuh bulanan bagi ibu hamil seperti
ngerujak, silaturahmi keliling RT saat lebaran namun tidak bersifat wajib.
2. Demografi
Berdasarkan data kelurahan jumlah penduduk di RT 4 RW 6 Kelurahan
Samoja sebanyak 97 KK yang terdaftar di RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja,
berdasarkan laporan dari Ibu Narsih, Ibu RT 04, menyatakan bahwa KK yang
menetap untuk saat ini hanya sekitar 70 KK. Selama proses pengkajian
masyarakat dengan metode SMD, terdapat 2 KK menolak untuk dilakukan
pengkajian dengan kunjungan yang ke dua kalinya. Terdapat 11 rumah yang
tidak dapat dikaji dikarenakan oleh pemilik rumah yang sedang bekerja setiap
dilaksanakan SMD oleh mahasiswa.
6
Sehingga hanya 57 KK yang dapat dikaji. Berdasarkan hasil
pengkajian terhadap 203 masyarakat RT 04 RW 06 sebagian besar penduduk
RT 04 adalah perempuan (104 jiwa) dan sebagian lainnya adalah laki-laki (99
jiwa). Sebagian besar masyarakat RT 04 berada pada rentang usia 21 – 45
tahun dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 42 jiwa dan perempuan 39
jiwa. Kemudian usia pra lansia (46 – 60 tahun) sebanyak 22 jiwa laki-laki dan
19 jiwa perempuan. Tingkat pendidikan terakhir penduduk sebagian besar
tamat SMA sebanyak 70 jiwa (35%) , sebanyak 64 jiwa (34%) tamat SD, dan
sebanyak 44 jiwa (22%) tamat SMP.
Berikut ini adalah diagram penduduk RT 04 RW 06 kelurahan Samoja
Bandung:
Berikut adalah diagram jumlah penduduk sesuai usia
7
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
P
ta
hu
n
>
60
ta
hu
n
46
-6
0
ta
hu
n
21
-4
5
ta
hu
n
12
-2
0
ta
hu
n
611
05
ta
hu
n
l
Suku terbanyak adalah Sunda dengan persentase 91% , jawa 8% dan
1% suku batak. Masyarakat RT 04 memiliki status marital 53% sudah kawin
dan 45% belum kawin. Untuk agama 99% masyarakt RT 04 memeluk agama
islam dan 1% lainnya memeluk agama Khatolik. Sebagian besar masyarakat
RT 04 adalah pelajar dengan persentase 30%, ibu rumah tangga sebesar 23%,
dan bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 14%, bekerja sebagai buruh10%,
pegawai swaswa 13 %, pensiunan 1 %, dan tidak bekerja sebanyak 9 %.
8
Status Marital
Kawin
0% 1%
45%
Belum Kawin
Duda
53%
Janda
Suku yang Terkaji
8%1%
Sunda
Jawa
Batak
91%
9
Pekerjaan
Swasta
Wiraswasta
PNS
IRT
1%
Tidak Bekerja
Pelajar
Pensiunan
11% 13%
14%
30%
Buruh
10%
23%
10
Sementara untuk imunisasi, hampir semua balita yang ada di RT 04 RW 06
imunisasinya lengkap. Dimana, imunisasi BCG, DPT, polio, dan hepatitis
sudah 16 balita yang mendapatkannya, dan untuk imunisasi campak masih 22
balita yang mendapatkannya, serta untuk HIB ada 8 orang.
Imunisasi
BCG
HBO
7%
18%
19%
DPT
POLIO
HEPATITIS
19%
19%
19%
CAMPAK
HIB
11
Tipe Keluarga
9% 2%
Nuclear
Extended
single
89%
Tipe keluarga di RT 04
sebagian besar adalah keluarga inti (nuclear family) dengan persetase 91%,
dengan sisa sebanyak 9% extended family.
Berikut ini adalah diagram tahap perkembangan keluarga RT 04 :
12
Tahap Perkembangan
newly
Child bearing
Pra sekolah
sekolah remaja
7% 11%
Dewasa muda
7%
2%
22%
9%
lanjut
11%
30%
Tahap perkembangan yang dominan pada keluarga penduduk RT 4 adalah
pada tahap keluarga usia remaja dengan persentase 30%, selanjutnya posisi kedua
adalah tahap perkembangan keluarga dengan dewasa muda (22%), dan ketiga
tahapa perkembangan keluarga dengan anak sekolah (11%), dan usia lanjut (11%).
Sedangkan terdapat 9 % tahap perkembangan dengan anak pra sekolah, 8 %
dengan tahap perkembangan newly, 7 % dengan tahap perkembangan usia
13
Petengahan
pertengahan, dan yang paling kecil 2 % keluarga dengan tahap perkembangan
chlid bearing.
3. Angka Statistik Penting
A. Angka Kematian
Di wilayah RT 04 RW 06 kelurahan Samoja dalam 1 tahun terakhir tidak
ada yang meninggal.
B. Angka Kelahiran
Setelah dilakukan survey dengan melakukan wawancara data kelahiran
anggota keluarga dalam satu terakhir di RT 04 RW04 adalah sebanyak 4%.
Terdapat 2 kelahiran dalam setahun terakhir di RT 04. Keadaan bayi saat
kelahiran adalah normal. Tempat persalinan ada yang di rumah dan di rumah
sakit. Saat melahirkan, seorang bayi lahir secara normal dan bayi yang lainnya
melalui SC (operasi). Dalam wawancara mengatakan ketika melahirkan di
rumah sakit dibantu oleh dokter, sedangkan seorang ibu lainnya melahirkan di
rumah karena tidak sempat ke rumah sakit. Saat akan pegi ke rumah sakit, tibatiba merasakan kontraksi melahirkan. Persalinan berjalan dengan normal tanpa
bantuan tenaga medis. Namun, keluarga akhirnya memanggil seorang bidan
untuk memeriksa kelahiran bayinya.
Angka Kelahiran setahun
ya; 4%
tidak; 96%
4. Nilai, Norma, Agama dalam Masyarakat
14
Kebiasaan masyarakat berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut seperti
pengajian dan pernikahan. Norma yang dianut dan dilaksanakan oleh
masyarakat seperti norma-norma pada umumnya seperti norma agama, norma
kesopanan, norma kesusilaan. Contohnya menghormati orang yang lebih tua,
berbakti kepada orang tua, larangan untuk meninggalkan ibadah, larangan
berzina, tidak mencuri dan lain-lain.
Dilihat dari data demografi penduduk mayoritas menganut agama Islam
dan sedikit yang beragama Kristen katolik .Jenis kegiatan keagamaan di RT 04
RW06 yang umum adalah pengajian ibu dan pengajian bapak. Tidak ada
budaya masyarakat yang terkait dan berpengaruh terhadap kesehatan.
2.1.2 Data Khusus/ Data Subsistem
1. Lingkungan Fisik
A. Perumahan
Untuk kualitas udara di RT 4 sudah baik, karena lingkungan RT 04
bebas dari polusi udara. Terdapat
88% rumah masyarakat terbebas dari
polusi dan hanya 12% yang rumahnya terdapat polusi udara. Sebagian besar
rumah masyarakat RT 04 sudah pemanen 82%, hanya 16% semi permanen
dan 2% tidak permanen. Lantai rumah masyarakat RT 4 menggunakan
keramik sebanyak 86%, plester 10%, dan papan 2% serta lantai tanah 2%.
Berikut ini adalah diagram polusi udara lingkunga RT 04 :
Terdapat polusi
Ya
Tidak
12%
88%
15
Jenis Rumah
Permanen
16%
2%
Semi
Permanen
Tidak Paten
82%
Lantai Rumah
11% 2% 2%
Tanah
Papan
Keramik
Plester
86%
16
Atap rumah masyarakat RT 4 sebagian besar menggunakan genteng
dengan persentase 86%, kemudian seng 11%, dan atap sirap 3%. Sekitar 82%
rumah masyarakat RT 04 memiliki jendela, dan 18% rumah yang tidak
memiliki jendela. Dengan ukuran jendela < 20% luas lantai sebanyak 82%
rumah, > 20% luas lantai sebanyak 11 %, dan tidak memiliki jendela sebanyak
7% jumlah rumah. Berdasarkan data tersebut maka sebanyak 72% rumah
terkena sinar matahari, dan 28% tidak tersinari oleh matahari. Rumah yang
ditempati oleh masyarakat RT 04 sebanyak 93% kurang dari 8m2 / orang, dan 7
% rumah dengan luas ≥ 8m2 / orang.
17
Lantai Rumah
Tanah
Papan
Keramik
Plester
11% 2% 2%
86%
Atap Rumah
Sirap
Seng
Genteng
Lain Lain
4%
11%
86%
Berikut adalah diagram atap warga,
ukuran jendela, luas lantai :
18
19
Hampir keseluruhan masyarakat RT 4 menempati rumah milik sendiri
sebanyak 93%, , 3% lainnya menyewa rumah, dan sisanya 3 % menumpang.
Berikut ini adalah diagram kepemilikan rumah:
Kepemilikan Rumah
4%
Sewa
4%
Numpang
Milik Sendiri
93%
20
Berdasarkan
hasil
observasi,
terdapat
beberapa
vektor
yang
membahayakan seperti nyamuk sebanyak 34%, kecoa 21% dan lalat sebanyak
25%, tikus 8%, kucing 8%, dan burung 4%. Masyarakat cukup
memperhatikan kebersihan dalam rumah dengan persentase “cukup bersih”
sebesar 81%, 16 % bersih dan sisanya tidak bersih.
Beikuti ini adalah diagram kondisi rumah :
B. Halaman Rumah
Karena keadaan yang begitu padat maka 91% rumah masyarakat tidak
memiliki perkarangan, meskipun ada 9% rumah masyarakat yang memiliki
perkarangan, hanya 2 % yang memanfaatkan pekarangannya.
21
C. Pembuangan
C Pembuangan
Sebanyak 93 % rumah tangga melakukan mandi dan cuci di WC, baik
umum maupun pribadi. Sekitar 48% rumah memiliki jamban pribadi, dengan
100% jenis jamban cemplung langsung ke sungai. 89% jamban warga
terpelihara dan 11% lainnya tidak terpelihara.
22
23
Kondisi Jamban
Tdk terpelihara; 11%
Terpelihara; 89%
D. Sumber Air
Sumber air yang masyarakat gunakan sebagian besar adalah sumur pompa
sebanyak 48%, 47% sumur gali, dan 5% PDAM. Untuk penyediaan air minum
masyarakat membeli dengan persentase sebesar 52%, PDAM 12%, sumur gali
22%, dan sisanya berasal dari sumur pompa. Seluruh masyarakat memasak air
sebelum dikonsumsi.
24
E. Tempat Penampungan Air
Rata-rata masyarakat menyimpan air di gentong ataupun ember dengan
keadaan tertutup sebanyak 9% dan 91% keadaan terbuka. Seluruh masyarakat
(100%) melakukan pengurasan tempat penyimpanan air. Sebanyak 21%
melakukan pengurasan dua kali seminggu, 77% satu kali dalam seminggu, dan
2% menguras lebih dari 1 kali seminggu.
25
Terdapat Jentik
2%
Ya
Tidak
98%
26
Sebanyak 68% kondisi air berwarna, dan hanya 32 % air yang tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Dengan hasil pengamatan sebanyak
98% air yang ditampung tidak terdapat jentik nyamuk.
F. Pembuangan Sampah dan Limbah
Semua masyarakat RT 04 melakukan pengolahan sampah dengan cara
dibuang. Sampah rumah tangga dibuang oleh petugas sebanyak 88% rumah, dan
12% secara mandiri membuang ke TPU. Sebanyak 44 % rumah tidak memiliki
tempat sampah pribadi.
Dari 56% rumah yang memiliki tempat sampah pribadi, kondisi tempat
sampah ada yang terbuka sebanyak 47 % dan tertutup sebanyak 53%. Dengan
keadaan tersebut ternyata sebagian masyarakat (91 %) RT 4 tidak mengetahui
bagaimana cara pengolahan sampah menjadi pupuk. Selain sampah dalam bentuk
27
padat terdapat juga limbah cair rumah tangga, seluruh masyarakat RT 4
membuang ke sungai hal ada ini dapat mencemarkan air sungai.
Berikut ini diagram tata cara pengelolaan sampah warga RT 04 :
Selain itu selokan yang ada di sekitar rumah masyarakat RT 4 seluruhnya
dalam keadaan terbuka. Hal ini tentu saja memicu bibit penyakit menjadi
berkembang, seperti tempat hidup jentik nyamuk, bau yang dapat menganggu
pernapasan, serta memungkinkan sampah menyumbat saluran. Namun dengan
demikian masyarakat RT 4 menyatakan bahwa kelancaran selokan sekitar 63%,
dimana 37% masyarakat yang menyatakan salurannya tergenang.
G. Kandang Ternak
Hanya 2 rumah yang memiliki kandang ternak sebesar 4% dari seluruh
masyarakat RT 04, dengan letak kandang terpisah dari rumah namun kurang dari
28
10 meter jarak kandang dari rumah, dan kotoran ternak ditampung. Kondisi
kandang ternaknya pun terawat. Binatang yang dipelihara adalah ayam, da tidak
ada hewan yang mati dalam 3 bulan terkahir.
Kepemilikan Kandang
4%
Ya
Tidak
96%
Berikut
adalah
diagram
kepemilikan kandang dan letak kandang warga RT 04 :
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Ada beberapa sarana kesehatan yang dekat dengan komunitas masyarakat
RT 04, menurut masyarakat RT 3 sebanyak 74% menyatakan bahwa Puskesmas
adalah sarana kesehatan yang terdekat, disusul oleh dokter praktek dan bidan.
Sebanyak 96% masyarakat RT 04 menyatakan bahwa mereka memanfaatkan
sarana kesehatan. Sisanya 4% tidak memanfaatkan sarana kesehatan dengan
alasan jauh dan jarang sakit. Dari sarana kesehatan yang ada, sebanyak 68%
29
masyarakat menyatakan bahwa mereka lebih menggunakan puskesmas, dokter
praktek 30%, dan Rumah Sakit 2%.
Berikut ini adalah diagram sarana kesehatan:
3. Ekonomi
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap status ekonomi penduduk,
didapatkan penghasilan 67% masyarakat perbulan di RT 04 di bawah UMR.
Disamping itu pengeluaran 58%
masyarakat RT 04 lebih besar dari pada
30
pemasukan menurut pernyataan masyarakat. Selain itu hanya 44 % masyarakat
yang memiliki jaminan kesehatan.
Pengeluaran Rata- rata
12%
> Pemasukan
< Pemasukan
88%
Penghasilan Rata2
< UMR
33%
> UMR
67%
Berikut adalah diagram status
ekonomi penduduk:
31
Berikut ini adalah diagram kepemilikan Jaminan Kesehatan
Kepemilikan JamKes
Ya; 44%
Tidak; 56%
4. Transportasi dan Keamanan
32
A. Transportasi
Banyak sarana trasnposrtasi yang dapat digunakan, namun sebagian
besar masyarakat menggunakan angkutan umum sebagai pilihan utama dengan
persentase 61 %. Selain itu masyarakat juga menggunakan kendaraan sendiri
dengan persentase 37 %. Untuk mencapai sarana kesehatan masyarakat juga
menggunakan angkutan umum sebagai pilihan utama dengan persentase 61%,
2% masyarakat memilih untuk jalan kaki menuju sarana kesehatan terdekat, 2
% menggunakan mobil, dan pilihan lain adalah adalah sepeda motor dengan
persentase sebesar 35%.
33
B. Keamanan
Sistem keamanan yang dimiliki di daerah RT 04 RW 06 pos ronda dan
didaerah ini ada yang berjaga keliling. Jenis tindakan kriminal yang ada di
daerah ini pencurian tapi ini jarang terjadi sehingga masyarakat merasa aman
tinggal didaerah ini. Upaya dari masyarakat dalam menjaga keamanan
lingkungan adalah kerja bakti 3 bulan sekali, saling mengawasi rumah
tetangganya jika sedang ditinggalkan. Daerah RT 04 sangat dekat dengan
sungai sebagian kecil rumah berada di dekat sungai. Hal tersebut
mengkhawatirkan karena sungai dekat kawasan RT 04 RW 06 sudah
mengalami pendangkalan dan banyak sampah yang tertimbun sehingga ketika
hujan deras akan mengakibatkan banjir. Warga menuturkan di RT 04 pernah
terjadi banjir ketika hujan sangat deras, air dari sungai meluap ke permukaan
memasuki perumahan warga. Namun biasanya banjirnya tidak lama hanya saja
meninggalkan sampah dan mengotori rumah.
Pemukiman RT 04 RW 06 ini belum pernah terjadi kebakaran. Lokasi
pemadam kebakaran cukup dekat dengan daerah ini. kawasan RT 04 ini pula
sangat dekat dengan akses jalan utama sehingga akan mudah di jangkau ketika
sewaktu-waktu terjadi bencana.
5. Politik dan Pemerintahan
A. Politik
Pada saat dilakukan pengkajian RT 04 tidak sedang dilakukan
pemilihan umum sehingga tidak terdapat poster kampanye atau kegiatan
kampanye. Pemilihan ketua RT dan RW di daerah ini setiap 5 tahun sekali.
Ketika kegiatan kampanye datang, warga menerima dengan postif hal tersebut
ditunjukan pula dengan tingkat partisipasi aktif ketika pemilu presiden, ataupun
pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilahan lurah, ketua RT, dan ketua
RW.
34
Ada warga yang tergabung dalam partai politik hanya tidak banyak.
Konflik perbedaan pendapat pernah muncul, namun tidak lama kemudian
masalah telah berhasil teratasi.
B. Kebijakan Pemerintah
Program pemerintah dibidang kesehatan yang digunakan oleh masyarakat
di RT 04 RW 06 adalah BPJS masih sedikit, Jamkesmas, asuransi kesehatan,
dan imunisasi. Bantuan dari pemerintah dalam mengatasi masalah gizi adalah
pemberian beras secara bergilir dan pemberian makanan tambahan di
posyandu .Sosialisasi kebijakan pemerintah bidang kesehatan bersifat tertutup.
Partisipasi masyarakat di daerah ini, terhadap kebijakan pemerintah dalam
bidang kesehatan (KB, Imunisasi) yang diberlakukan cukup tinggi. Dilihat dari
data demografi semua balita di RT 04 di imunisasi lengkap dan pasangan usia
subur mayoritas menggunakan alat kontrasepsi.
C. Pengambilan Keputusan
Mekanisme pengambilan keputusan didaerah RT 04 RW 06 diambil
dengan jalan musyawarah.Masyarakat
ikut dalam pengambilan keputusan
terkait daerah dan dilibatkan dalam penyusunan program pemerintah terkait
kesehatan.
6. Komunikasi
Tempat yang digunakan masyarakat RT 04 RW 06 untuk berkumpul
adalah GSG (gedung serba guna) atau di rumah warga yang cukup luas. Pada
omunikasi Verbal sudah terdapat media surat kabar, radio, televisi, layanan kantor
pos, layanan/ jaringan telepon, dan jaringan internet yang masuk di daerah ini.
Komunikasi informal : di masjid dan madrasah terdapat papan pengumuman dan
poster. Masyarakat sering memperoleh informasi dari mulut ke mulut, radio, TV,
dan surat.
7. Pendidikan
35
Sarana Pendidikan di RW 06 terdapat Tempat Pengajian Al Qur’an (TPA),
sedangkan di kelurahan Samoja ada TK, SD, dan SMP. SD yang terdekat dengan
RT 04 adalah SD Cienteh dan SD Gambir. Sedangkan SMP yang terdekat dengan
RT 04 adalah SMP 20 Bandung, SMP 4 Bnadung, dan SMP PGRI.
Perbandingan tenaga pengajar dengan peserta didik sudah seimbang. Tidak ada
perpustakaan khusus di daerah ini. Sehingga pelajar hanya bisa meminjam buku di
sekolah.
8. Rekreasi
Di daerah ini tidak ada tersedia lahan untuk lokasi rekreasi / tempat
bermain. Jenis rekreasi yang dilakukan oleh masyarakat didaerah ini seperti pergi
ke tempat wisata, berkumpul dengan keluarga dan berbelanja ke pasar.
9. Persepsi Masyarakat Tentang Kesehatan
Kekuatan masyarakat d RT 04 dalam bidang kesehatan adalah jika
masyarakat sakit selalu mendatangi tenaga kesehatan, masyarakat telah sadar
pentingnya kesehatan dan ada kemauan untuk mengikuti kegiatan kesehatan.
Anggapan masyarakat terhadap masalah kesehatan adalah dari kebijakan
pemerintah yang belum berjalan maksimal, jumlah kader yang sedkit dan masalah
membuang sampah kecil ke sungai walaupun sudah ada petugas yang mengangkut
sampah.
Taraf kesehatan masyarakat di RT 04 cukup baik. Masalah dan risiko
masalah di RT 04 adalah pola hidup yang kurang sehat karena warga yang kurang
olahraga, makan buah dan sayur tiap hari dan merokok didalam rumah yang dapat
berdampak pada kesehatan, seperti: hipertensi dan diabetes melitus. Dari ventilasi
rumah warga yang sebagian besar kurang, bisa mencetuskan penyakit seperti
ISPA, TBC. Kondisi rumah yang terlalu dekat dan penyinaran cahaya yang kurang
karena luas jendela yang kecil mengakibatkan rumah menjadi gelap, lembab, dan
kurang cahaya. Hal tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit seperti TBC.
10. Data Hasil Pengkajian Lainnya
A. Status Gizi
36
Berdasarkan pengkajian terhadap status gizi RT 04 didapatkan hasil
sebagian besar msyarakat makan dengan frekuensi tiga kali sehari sebanyak
51%. Masyarakat RT 04 juga membiasakan diri untuk sarapan yang
ditunjukkan berdasarkan hasil pengkajian sebesar 77%. Dalam mengolah
sayuran untuk dimasak, masyarakat mengolah sayuran dengan proses
dipotong-dicuci dan dimasak dengan persentase 61%, sisanya dengan cara di
cuci- potong- masak sebanyak 37 %.
Berikut adalah diagram status gizi RT 04 :
37
Cara Memasak
Dipotong-cuci-masak
Cuci-dipotong-mask
Potong-masak
2%
37%
61%
Kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi lauk-pauk (daging, ikan, tahu,
tempe, dsb) dalam seminngu memiliki frekuensi sebanyak 1-3 kali yang ditujukan
dengan persentase sebesar 56%.Sama dengan konsumsi buah-buahan dikonsumsi
1-3 kali dalam seminggu oleh 67% masyarakat Berbeda dengan konsumsi sayur,
masyarakat rata rata mengkonsumsi sayur 4-7 kali seminggu (60%).
38
Berikut adalah diagram kebiasaan makan :
39
Dalam mengonsumsi garam, 100% masyarakat mengkonsumsi garam
beryodium. Berdasarkan pengkajian dalam hal pantangan makanan, masyarakat
sebagian besar menunjukkan tidak adanya pantangan (91%), 9% masyarakat ratarata memiliki pantangan disesbabkan status kesehatannya seperti hipertensi,
kolesterol, asam urat dan DM. Hanya 17% masyarakat melakukan penimbangan
BB secara teratur tiap bulan. Ada 17% balita yang tidak mendapatkan vitamin A.
Pada pemeberian Fe hanya 35 % yang tidak mengonsumsi saat hamil.
Berikut ini diagram penimbangan BB perbulan:
Penimbagan BB perbulan
Ya ; 17%
Tidak; 83%
40
Suplemen Fe saat hamil
Tidak; 35%
Ya; 65%
Berikut
adalah
diagram
pemberian vitamin A pada balita dan suplemen Fe :
Pemberian Vit A
Tidak; 17%
Ya; 83%
B. Kesehatan, Pengobatan Tradisional, dan Peran dalam Kesehatan
Kesehatan
Selama tiga bulan terakhir jumlah masyarakat yang sakit sebanyak 40%.
Penyakit yang diderita adalah ISPA sebanyak 29%, demam sebanyak 31%,
41
gastritis 22 %, dan hipertensi 17%, typhoid 13% dan sisanya adalah penyakit,
gastritis, asma, rematik, dan penyakit lainnya. Masyarakat mengobatinya dengan
berkunjung ke puskesmas sebanyak 68%, kemudian ke dokter umum 18%.
Berikut adalah diagram penyakit yang sering diderita :
Penyakit Yg diderita
Ispa
Hipertensi
TBC
DBD
4%
4%
Deman
Gastritis
lain-lain
Asthma
13%
29%
8%
Rheuma
typoid
kulit
21%
17%
4%
Beikut adalah diagram cara mengatasi sakit :
Cara mengatasi sakit
Puskesmas RS
5%
18%
Perawat/Bidan Dokter Umum Sendiri
5%
5%
68%
Saat dilakukan pengkajian terdapat 10 (18 %) warga yang sakit. Penyakit
yang dideritanya meliputi hipertensi 40 % , ISPA 30 % ,asam urat 10 %, dan
42
Talasemia 10 %. Sebagian besar warga yang sakit mengobatinya ke puskesmas 50
%, diobati sendiri 40 %, dan berobat ke RS 10 %.
Masyarakat RT 4 memiliki kondisi beresiko tinggi penyakit kronis
dengan persentasi 43% menempati kedudukan pertama pada kondisi yang
beresiko tinggi. Warga yag memiliki resiko tinggi adalah sekitar 7 orang (70 %).
Pengobatan Tradisional
43
Hampir sebagian besar masyarakat 93% tidak menggunakan pengobatan
tradisional, dan yang menggunakan pengobatan tradisional sebanyak 4 warga atau
sekitar 7%. Dari yang menggunakan pengobatan tradisional mereka menyatakan
bahwa pengobatan yang digunakan memberikan kesembuhan. Masyarakat yang
menggunakan pengobatan tradisional melakukan pengobatan di rumah.
Pengobatan Tradisional
Ya; 7%
Tidak; 93%
Peran dalam Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat RT 04 RW 06,
mayoritas mereka tidak memiliki anggota keluarga yang menjadi kader kesehatan
yaitu dengan persentase 98% dan hanya 2 orang (sekitar 2% ) saja yang memiiki
anggota keluarga kader kesehatan. Para kader belum pernah mendapat pelatihan.
Para kader aktif dalam kegiatan seperti posyandu, dan kegiatan yang diadakan
oleh puskesmas.
Sekitar 23% masyarakat tidak pernah mendapat pembinaan dari tenaga
kesehatan dan 77% keluarga pernah mendapat pembinaan dari tenaga kesehatan.
Menurut masyarakat RT 04 93% keluarga perlu mendapat penyuluhan dari tenaga
kesehatan hanya sebagian kecil yang keluarga yang merasa tidak perlu mendapat
penyuluhan kesehatan dengan persentase 7%.
44
Perlu Mendapat Penyuluhan
6%
Ya
Tidak
94%
Mendapat Pembinaan Kader
Ya ; 23%
Tidak; 77%
45
C. Data PUS, BUMIL, Persalinan, dan BUTEKI
PUS
Masyarakat PUS RT 4 kebanyakan menggunakan alat kontrasepsi (93 %),
mayoritas lebih memiih menggunakan alat kontrasepsi dengan beberapa pilihan
57% memilih suntik, 18% menggunakan pil KB, 11% menggunakan IUD, 11 %
dengan cara alami, dan hanya 3% masyarakat memilih kondom sebagai alat
kontrasepsi. Hanya 7 % yang tidak menggunakan KB dengan alasan diantaranya
sedang hamil dan keinginan pribadi.
46
BUMIL
Bumil (Ibu hamil)
Terdapat 2 orang ibu hamil di RT 04 (4%). Ibu hamil pertama tidak
memiliki KMS sekarang menginjak trimester 2 (12-24 minggu) dan memiliki
resiko yakni usia ibu hamil kurang dari 20 tahun. Ibu hamil pertama
memeriksakan kandungannya 1-3 x kunjungan pertama pada usia kehamilan 2
bulan, kunjungan kedua pada usia 3 bulan, kunjungan ketiga pada usia 4 bulan.
Ibu hamil pertama selalu memeriksakan kandungannya ke bidan dan
mengonsumsi tablet penambah darah (Fe). Ia berencana akan melahirkan di bidan
dengan kendaraan yang sudah dipersiapkan, sejauh ini keluarga tidak ada yang
siap donor darah.
47
Hasil pengkajian pada ibu hamil kedua, ibu tersebut memiliki KMS. Ia
menuturkan bahwa ini adalah kehamilan pertama yang sudah menginjak trimester
2. Dari hasil wawancara dan observasi terdapat risiko kehamilan lebih dari satu
yakni usia bumil kurang dari 20 tahun dan lingkar lengan atas < 23,5 cm. ibu
tersebut telah 2 kali memeriksakan kansungannya ke bidan. Kunjungan pertama
pada bulan ke dua, dan kunjungan ke dua pada bulan ke tiga kehamilan. Beliau
menuturkan mengonsumsi tablet penambah darah yang diperoleh dari bidan, dan
akan berencana melahirkan di bidan. Sejauh ini tidak ada persediaan transportasi
yang siap mengantar saat lahiran dan belum ada yang siap untuk mendonorkan
darah.
Persalinan
Dari hasil diagram diatas, diketahui bahwa masyarakat RT.04 RW 06
ketika melaksanakan persalinan dibantu oleh Tenaga medis sebanyak 95% dan
dukun 5% dibantu oleh dukun beranak. Warga memilih ke dukun karena biayanya
lebih murah.
Berdasarkan tempat pertolongan persalinan, masyarakat RT 04 RW 06
dominan menuju ke Bidan sebanyak 61 %, diikuti Rumah Sakit sebanyak 14 %
dan Puskesmas 16%. Hanya 7% saja yg bersalin di rumahnya. Dari cara
persalinan, Ibu-ibu RT 04 RW 06 dominan Spontan atau lancar sebanyak 98%.
Untuk Seksio hanya 2 %. Untuk persiapan biaya persalinan, rata-rata masyarakat
RT 04 RW 06 sudah mensiapkannya terlebih dahulu sebanyak 88%. Hanya 12%
masyarakat yang tidak menyiapkan biaya persalinannya.
48
Berikut ini adalah diagram persalinan warga RT 04 :
49
Sudah Menyiapkan Biaya
Ya
28%
Tidak
72%
Cara Persalinan
2%
Spontan
SC
98%
BUTEKI (Ibu Menyusui)
Di masyarakat RT.04 RW 06 Hanya 4% saja yang masih menjadi Buteki
(ibu menyusui), sisanya tidak sebanyak 96%. Pada buteki, semuanya masih
50
menyusui dengan ASI eksklusif dan tidak terdapat kesulitan dalam menyusui
anaknya.
Buteki
Ada; 4%
Tidak Ada; 96%
C. Bayi/balita
Pada balita di masyarakat RT 04 RW 06, hanya 28% saja masyarakatnya
yang masih memiliki anggota keluarga balita, sisanya 72% tidak memiliki balita
di dalam keluarganya. Pada masyarakat RT.04 RW.06 yang memiiki balita, sekitar
81% yang datang ke posyandu secara rutin. 19% masyarakat kadang-kadang
membawa balitanya ke posyandu. Pada masyarakat RT.04 RW.04 yang memiiki
balita, sekitar 94% masyarakat memiliki KMS untuk balitanya. 6% masyarakat
tidak memiliki KMS dikarenakan hilang. Seluruh balita mendapat vitamin A dan
tidak ada yang bersekolah di PAUD.
Berikut adalah diagram mengenai balita di RT 04 RW 06 Kelurahan
Samoja :
51
52
Untuk menstimulasi tumbuh kembang anak ibu memenuhi kebutuhan
tumbuh kembang anak, misalnya pada fase oral sang ibu memahami ketika
bayinya sering mengigit mainan. Ketika bayi sudah menginjak 6 bulan
kebanyakan ibu telah memberikan makanan tambahan. Tidak lupa pemberian ASI
53
ekslusif juga selama 6 bulan pertama dilakukan oleh semua ibu. Ibu selalu
memperhatikan kondisi balitanya ketika dirasa ada yang bermasalh segera
diperiksa ke tenaga kesehatan. Para ibu yang memiliki balita tidak
menyekolahkan ke PAUD karena PAUD yang terdekat sudah tidak membuka lagi.
D. Kesehatan Remaja
Pada masyarakat RT. 04 RW.06, diketahui 53% masyarakatnya memiliki
anggota keluarga yang masih remaja & 53% masyarakat lainnya tidak memiliki
anggota keluarga remaja. Para remaja di lingkungan RT.04 RW.06, setelah pulang
dari sekolah, sekitar 42% masyarakat remaja melakukan olah raga sebagai
kegiatan setelah sekolah. Lalu sekitar 10% remaja melakukan kegiatan karang
taruna sisanya melakukan hal lain seperti membantu orangtua. Penggunaan waktu
luang para remaja di RT.04 RW.06 berupa membantu orangtua, menonton TV
sekitar 55%, rekreasi 41%, dan 4% remaja melewati waktu luangnya untuk
begadang. Untuk kebiasaan tidak sehat oleh para remaja di RT.04 RW.06, hanya
3% remaja yang merokok dan sisanya 97% tidak ada kebiasaan tidak sehat.
Berikut ini merupakan diagram seputar remaja di RT 04 RW 06 :
54
E. Kesehatan Lansia
Pada masyarakat RT.04 RW.06, terdapat 61% masyarakatnya memiliki
anggota keluarga lansia dan 39% tidak memiliki anggota keluarga lansia. Usia pra
lansia di RT.04 RW.06, dominasi pada usia 45-60 tahun (pra menopause) dengan
55
persentase 80%. Lalu 17% masyarakat lansia berusia 61-70 tahun & hanya 5%
lansia saja yang menyentuh usia lebih dari 70 tahun.
Usia Lansia
15%
45-60
5%
60-70
>70
80%
Ada Lansia
tidak; 39%
ya; 61%
Berikut
merupakan
diagram
warga
lansia RT 04
56
Untuk keluhan kesehatan yang dialami para lansia di RT.04 RW.06,
hanya 26 % yang menyatakan memiliki keluhan. Jenis penyakit yang diderita para
lansia di RT.04 RW.06 bermacam-macam. 50% lansia mengalami asam urat, sakit
kepala dan hipertensi sekitar 20%, dan kolesterol tinggi sekitar 10%. Untuk upaya
kesehatan yang dilakukan para lansia di RT.04 RW.06, sebagian besar masyarakat
lansia merespon untuk berobat jika mengalami keluhan kesehatan sekitar 7 %
yang tidak berobat.
57
Penyakit
hipertensi
20%
kolesterol
20%
Asam Urat
Nyeri kepala
10%
50%
Keluhan Penyakit
Ya; 26%
Tidak; 74%
58
Upaya Kesehatan
tidak berobat; 7%
Berobat ke puskesmas; 93%
Dalam penggunaan waktu luangnya, para lansia di RT.04 RW.06
melakukan berbagai macam kegiatan seperti menonton tv sebanyak 41%, bekerja
sekitar 24 %, berkebun 4%, mengikuti pengajian 4%, dan 27 % masyarakat lansia
melakukan kegiatan lainnya. Tidak ada lansia yang mengikuti kegiatan Poskesdes
karena tidak ada program tersebut di RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja.
Penggunaan Waktu Luang
kerja
27%
24%
nonton TV
Pengajian
Berkebun
4%
4%
Lainnya
41%
59
Kebiasaan Merokok
Ya; 26%
Tidak; 74%
Untuk kemandirian tiap
masyarakat lansia di RT.04 RW.06, berdasarkan penilaian KATZ, sebanyak 88%
lansia termasuk Indeks A yaitu segala akivitas dilakukan secara mandiri. Sisanya,
12% lansia termasuk Indeks B, yaitu satu aktivitas saja yang tidak bisa dilakukan
secara mandiri. Untuk kebiasaan merokok pada para lansia di RT.04 RW.06,
hanya 17% masyarakat lansia saja yang melakukan merokok.Sisanya sekitar 74%
masyarakat lansia tidak mengkonsusmsi rokok.
Kemandirian Lansia
Ind A
12%
Ind B
Ind C
Ind D
88%
60
F. PHBS
Setelah melakukan pengkajian pada RT 04 RW 06 dengan jumlah 57 keluarga
hasil yang didapat tentang PHBS adalah sebagai berikut :
1. 54 keluarga (95 %)melakukan persalinan dengan tenaga kesehatan dan 3
lainnya ( 5%) tidak.
2. 44 keluarga (77%) memberikan Asi eksklusif dan 13 lainnya (23%) tidak.
3. 26 keluarga (46%) memiliki jaminan kesehatan dan 31 lainnya (54%)
tidak.
4. 52 keluarga (91%) menggunakan air bersih dan 5 lainnya ( 9%) tidak.
5. 52 keluarga (91%) mencuci tangan dengan sabun dan 5 lainnya (9%) tidak
6. 44 keluarga (77%) menggunakan jamban sehat dan13 lainnya ( 23%)
tidak.
7. 53 keluarga (93%) memiliki rumah bebas jentik dan 4 lainnya (7%) tidak.
8. 13 keluarga (23%) mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari dan 44
lainnya (77%) tidak.
9. 13 keluarga (23%) melakukan aktivitas fisik /olah raga setiap hari dan 44
lainnya (77%) tidak.
10. 14 keluarga (25%) tidak merokok didalam rumah dan 43 keluarga (75%)
lainnya merokok didalam rumah.
61
62
60
50
40
30
20
Ya
Tidak
10
ha
ri
fs
ik
Ak
tiv
ita
s
ah
Ru
m
tia
p
Je
nt
ik
Be
ba
s
sa
bu
n
dg
n
M
en
cu
ci
Ta
ng
an
ilik
an
Ke
pe
m
Pe
rs
al
in
an
ol
eh
N
Ja
m
Ke
s
ak
es
0
Berik
ut ini adalah diagram Pola Hidup Bersih dan Sehat RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja Bandung :
63
G. Tingkat Pengetahuan keluarga
Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar masyarakat memiliki
pengetahuan yang kurang terutama mengenai masalah TBC, ISPA, dan diare.
Pengetahuan masyarakat mengenai TBC termasuk rendah hanya 26% masyarakat
paham mengenai TBC. Untuk ISPA hanya 25% masyarakat yang mengetahui.
Sedangkan
untuk
Diare
hanya
sebagian
besar
dari
masyarakat
yang
mengetahuinya yaitu sebesar 84%. Warga dikatakan mengetahui jika warga dapat
menyebutkan 3 dari salah satu indikator ( pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
komplikasi, pencegahan, pengobatan)
Tingkat Pengetahuan
Tahu
43
42
15
TBC
Tidak Tahu
48
14
ISPA
9
Diare
64
Berdasarkan wawancara terhadap warga RT 04 diketahui bahwa mengenai
TBC masyarakat sebagian besar hanya mengetahui pengertian dan tanda gejala
namun tidak mengetahui komplikasi, pencegahan, dan pengobatannya. Kawasan
RT 04 yang padat sebenarnya dapat meningkatkan resiko TBC hanya saja warga
tidak menyadari hal itu. Mengenai pengobatan beberapa keluarga menyebutkan
akan berobat ke puskesmas ataupun rumah sakit dna tidak menegtahui
bahwasanya pengobatan TBC berkelanjutan. Dari hasil pengkajian tedapat
seorang warga yang sedang mengalami kekambuhan TBC karena droup out dari
pengobatan, ia mengira ia sudah sembuh. Sebanyak 57 Kepala Keluarga tidak
mengetahui komplikasi aaupun akibat penyakit TBC.
Berikut iniadalah hasil pengakajian menganai tingkat pengetahuan warga
terhadap penyakit berbasis lingkungan :
Pengetahuan TBC
Pengertian
Penyebab
tanda& gejala
Komplikasi
Pencegahan
Pengobatan
Jumlah
14
14
20
0
5
8
ISPA merupakan Infeksi Saluran Pernapasan Akut hanya sekitar 25 % saja
warga yang mengetahui. Umumnya warga tidak mengetahui jenis ISPA hanya
mengetahui gejalanya saja seperti batuk pilek. Warga hanya mengetahui tanda
gejala dan cara pengobatan, namun tidak banyak yang mengetahui mengenai
penyebab, komplikasi, dan pencegahan. Berdasarkan hasil pengkajian, penyakakit
yang diderita warga 3 bulan kebelakang adalah ISPA. Hal tersebut menunjukan
tingkat penderita ISPA di RT 04 cukup tinggi. Berdasarkan hasil wawancara 50
KK tidak mengetahui komplikasi dari ISPA.
Berikut iniadalah hasil pengakajian menganai tingkat pengetahuan warga
terhadap penyakit berbasis lingkungan :
Sedangkan untuk diare sebagian besar warga 84 % sudah mengetahui diare
mulai dari pengertian, tanda gejala, dan pengobatan. 50 KK mampu menjawab
pengobatan diare dengan benar misalnya menggunakan larutan oralit. Menegani
penyebab hanya sekitar 12 KK yang mampu menjawab tidak hanya karena
mengonsumsi makanan pedas tetapi karena bakteri. Berdasarkan hasil wawancara
55 KK tidak mengetahui komplikasi dari diare.
Berikut iniadalah hasil pengakajian menganai tingkat pengetahuan warga
terhadap penyakit berbasis lingkungan :
Pengetahuan Diare
Pengertian
Penyebab
tanda& gejala
Komplikasi
Pencegahan
Pengobatan
Jumlah
45
26
48
2
13
50
66
67
2.2. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
2.2.1 Analisa Data
No
.
1
Data
Kemungkinan Penyebab
DS :
- Warga menyatakan belum mengerti tentang ISPA
- Warga jarang mendapatkan informasi atau mengenai penyakit ISPA
- Warga menyatakan luas rumah sempit sehingga satu rumah dihuni
oleh lebih dari satu Kepala Keluarga
- Warga menyatakan RT 04 merupakan pemukiman yang sangat padat
DO :
- Dari 57 keluarga yang dikaji, 29 % keluarga menderita ISPA
- Dari 57 keluarga yang dikaji, 75 % keluarga tidak mengetahui ISPA
- Dari 57 keluarga terkaji, 82 % keluarga memiliki ventilasi kurang
dari 20 % luas lantai
- Dari 57 keluarga terkaji, 75 % warga RT 04 masih merokok di dalam
-
Kondisi ventilasi rumah Risiko
Masalah
peningkatan
yang kurang baik
kejadian ISPA di RT 04
Kurangnya
informasi
RW 06 Desa Batununggal
kesehatan
mengenai
Kelurahan Samoja Kota
ISPA
dari
petugas
Bandung
kesehatan
Kurangnya
kesadaran
warga untuk menjaga
kesehatan seperti masih
merokok
rumah
68
2.
DS :
- Warga menyatakan belum mengerti tentang pembuatan jaminan
kesehatan
- Warga ingin mengetahui tentang proses pembuatan jaminan
kesehatan
- Warga menyatakan telah mendaftar namun belum ada kejelasan
- Warga menyatakan banyak warga RT 04 tidak memiliki jaminan kesehatan
- Sebagian kecil warga menyatakan tidak mau berobat ke pelayanan
kesehatan karena mengkhawatirkan biaya yang mahal
Kurangnya
sosialisasi Resiko
meningkatnya
dari petugas kesehatan angka kesakitan warga RT
kepada warga RT 04 04
mengenai
RW
program Batununggal
06
Desa
Kelurahan
jaminan kesehatan
Samoja Kota Bandung
Kurangnya
sosialisai
dari
proses
kelurahan
terkait
pembuatan
jaminan kesehatan
DO :
- Dari 57 keluarga yang dikaji, 44 % keluarga tidak memiliki jaminan
kesehatan
- Dari 57 keluarga yang dikaji, 40 % keluarga mengalami sakit dalam
3 bulan terakhir
- Dari 57 keluarga terkaji, penghasilan rata-rata warga RT 04 67 %
kurang dari UMR
- Dari 57 keluarga terkaji, 10 % lansia mengalami keluhan seperti
hipertensi, asam urat, dan kolesterol tinggi.
69
3
DS :
-
- Warga menyatakan tidak mengetahui tentang penyakit degenerative
- Beberapa warga menyatakan tidak mengetahui apa penyakit yang
diderita.
- Tidak ada kegiatan poskesdes
- Warga lansia menyatakan malas melakukan olah raga
Kurangnya
informasi Risiko penurunan derajat
kesehatan dari petugas kesehatan pada lansia RT
-
kesehatan kepada warga 04
RW
06
Desa
Kurangnya
kesadaran
Batununggal
Kelurahan
warga untuk mencegah
Samoja Kota Bandung
penyakit yang diderita
DO:
-
Dari 57 keluarga yang dikaji, 22 % warga lansia
Dari 44 lansia yang dikaji, 26 % memiliki keluhan penyakit
Dari 10 lansia yang memiliki keluhan, 50 % menderita asam urat
Dari 10 lansia yang memiliki keluhan, 20 % menderita hipertensi
Dari 10 lansia yang memiliki keluhan, 20 % menderita sakit
-
kepala
Dari 10 lansia yang memiliki keluhan, 10 % memiliki kolesterol
-
tinggi
Dari 34 lansia yang dikaji 26% anggota keluarga lansia merokok.
70
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
No.
1
Masalah
Risiko
Diagnosa Keperawatan
peningkatan Risiko peningkatan kejadian ISPA di RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja kota Bandung berhubungan
kejadian ISPA di RT 04 dengan kurang pengetahuan masyarakat mengenai ISPA
RW
06
Desa
Batununggal Kelurahan
2
Samoja kota Bandung
Resiko meningkatnya Resiko meningkatnya angka kesakitan warga RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja Kota Bandung
angka kesakitan warga berhubungan dengan kurang pengetahuan masyarakat tentang pembuatan jaminan kesehatan
RT 04 RW 06 Desa
Batununggal Kelurahan
Samoja Kota Bandung
71
3
Risiko
penurunan Risiko penurunan derajat kesehatan pada lansia RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja Kota Bandung
derajat kesehatan pada berhubungan dengan kurang pengetahuan lansia
lansia RT 04 RW 06
Desa
Batununggal
Kelurahan Samoja Kota
Bandung
2.3 Rencana Keperawatan Komunitas
No.
DX
1
Tujuan
Tujuan
umum
Setelah
Tujuan
khusus
1. Warga
diberikan
mengetahu
penyuluhan
i
tentang
ISPA,
selama
menit,
sasaran
mampu
25
Kriteria hasil
1. Warga
Sasaran
Intervensi
Ibu
Seluruh
menyebutkan
PJ
warga
Narsih
RT 04 Berikan penyuluhan
(Kader
Menjelaskan, diskusi )
pengertian
penyebab ISPA
RW 06
2. Warga
dapat
dan Tanya jawab Melda
dan
menyebutkan
tentang ISPA
penyebab
(Mahas
tentang
ISPA
2. Warga
dapat
pengertian
minimal 2 tanda
Pengertian
penyebab ISPA
Tanda
dan
gejala, minimal 1
cara
penularan
Waktu
dan
tempat
Metode
4 Januari Penyulu
di
Media
Poster
han
gedung
serba
guna
RW 06
iswa)
72
memahami
mengetahu
tentang
i
tanda
ISPA
gejala,
cara
penularan
ISPA
3. Warga
dapat
mengetahi
pencegaha
ISPA
3. Warga
dapat
gejala ISPA
Cara penularan
ISPA
Pencegahan
menyebutkan
minimal 2 cara
dan perawatan
pencegahan dan
perawatan ISPA
4. Warga
mengetahui
minimal
2
komplikasi ISPA
ISPA
Komplikasi
ISPA
2. Diskusikan
bersama warga
tentang
n,
tindakan
perawatan
dapat dilakukan
ISPA
4. warga
yang
oleh warga jika
ada
dapat
anggota
keluarga
mengetahu
yang
sakit.
i
komplikasi
2
Setelah
ISPA
1. Warga
1. Terbentuk tim Seluruh
1) Ibu
4
–
8 advokasi -
73
dibentuk tim
mengetahu
advokasi
i
jaminan
kegunaan
kesehatan
program
sasaran
jaminan
mengetahui
program
pemerintah
jaminan
kesehatan
tentang
kesehatan
2. Warga
advokasi
sebanyak
6 RT 04
advokasi
an
sejauh
program
mana
pembuatan
pembuatan
kartu
kartu
kesehatan
2.
jaminan
Januari
(warga
2015 di
),
RW 06
(Mahas
iswa)
jaminan
kesehatan
proses
Cici
Safrina
keberlangsung
RW
i
kesehatan
tentang
ke
ketua
Diskusikan
bersama warga
melakukan
mengenai
jaminan
1.
warga RT 04
RW 06
2. Tim advokasi
mengetahu
tentang
warga
di
RT 04
Diskusikan
dengan warga
mengenai
warga RT 04
3. Tim advokasi
pembentukan
tim
advokasi
dapat
mengenai
menginformasi
program
kannya kepada
jamina
warga
kesehatan
yang
lainnya
mengenai
74
kejelasan
1.
program
df
jaminan
kesehatan
3
Setelah
1. Warga
1. Warga
Seluruh Menjelaskan,
diberikan
mengetah
menyebutka
penyuluhan
ui tentang
n pengertian RT 04 tentang hipertensi
tentang
pengertia
penyebab
hipertensi
n
penyakit
dan
penyebab
asam
urat selama
penyakit
dan
25
hipertensi
hipertensi
2. Warga
dapat
asam
menit,
sasaran
dan asam
mampu
memahami
hipertensi
urat
urat
2. Warga
dapat
tentang
dan
dan
asam
mengetahui
tanda
warga
RW 06
dan
diskusi Ibu
Tanya
urat
menyebutkan
minimal 2 tanda
gejala hipertensi
dan asam urat
3. Warga
dapat
menyebutkan
jawab Narsih
4 januari penyulu
PPT,
2015 di han
leaflet
(kader)
Gedung
Pengertian,
,
Serba
penyebab
Nurnil
Guna
penyakit
a
RW 06
(mahas
hipertensi
Tanda
dan iswa)
gejala
hipertensi
Pencegahan
dan perawatan
penyakit
hipertensi
Menjelaskan,
diskusi
75
gejala,
minimal 2 cara
dan
asam
pencegahan dan
tentang penyakit asam
urat, dan
perawatan
urat
tanda
penyakit
gejala,
hipertensi
kompli-
asam urat
kasi
Tanya
dan
Pengertian dan
penyebab asam
urat
Tanda
dan
gejala penyakit
hipertensi
3. Warga
dapat
jawab
asam urat
Pencegahan
menge-
dan perawatan
tahui
penyakit asam
pencegah
urat
an,
perawata
n
penyakit
hipertensi
dan asam
76
urat
3
Setelah
dilakukan
1. Lansia dan 1. Lansia
pra lansia
keluhan
dengan
sederhana
3 lansia
1. Pemeriksaan
Bu
Tekanan Darah
Aan
2. Penimbangan Berat
screening
mengejenis
penyakit dan
(warga
Badan
test
tahui
degeneratif
lansia
),
3. Pemeriksaan Gula
2. Lansia
dapat
diharapkan
jenis-jenis
RT 04
Nurnil
darah, dan asam
menyebutkan 2
penurunan
degenerati
RW 06
a
urat
cara mengatasi
derajat
ve
4. Konsultasi edukasi (Mahas
2.
Lansia
keluhan dengan
kesehatan
individu dan massa iswa)
dan
pra
sederhana
lansia dan
3. Lansia
dapat
lansia
pra
lansia
mengetahui batas
dapat
dapat
nilai normal gula
menyediminimalisi
darah, kolesterol
butkan
r
dan asam
cara
mengatasi
menyebutkan
Pra
4 Januari Scree-
Timba-
2015 di ning
ngan,
Gedung
tensime
Test
Serba
ter, alat
Guna
pengu-
RW 06
kur
gula
darah,
alat
pengukur
asam
urat,
strip
gula
darah
dan
asam
77
3. Lansia dan
urat
pralansia
dapat
mengetahui batas
nilai
normal
gula darah,
kolesterol
dan asam
urat
Warga mendapat informasi tentang penyakit hipertensi
-
Warga mendapat informasi tentang penyakit asam urat
O:
-
Warga dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, klasifikasi, pencegahan, dan
-
perawatan ISPA
Warga dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, tingkatan hipertensi, pencegahan,
-
komplikasi, dan pengobatan hipertensi
Warga dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, tingkatan hipertensi, pencegahan,
komplikasi, dan pengobatan asam urat
A:
Masalah teratasi
P:
Penyuluhan dapat dilanjutkan oleh petugas kesehatan dan kader RT 04
79
04 Januari 2015
2
S:
-
Warga dapat membentuk tim advokasi program jaminan kesehatan
-
Warga dapat melakukan proses advokasi mengenai permasalahan kartu jaminan kesehatan kepada
pejabat kelurahan ataupun ketua RW
-
Warga mendapat meninformasikan hasil dari advokasi
O:
-
Warga membentuk 6 orang tim advokasi program jaminan kesehatan
-
Tim advokasi melakukan proses advokasi mengenai permasalahan kartu jaminan kesehatan kepada
pejabat kelurahan ataupun ketua RW mulai tanggal 4-8 Januari 2015
-
Tim advokasi meninformasikan hasil dari advokasi kepada masyarakat yang lain
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
04 – 01 – 2015
3
Advokasi mengenai program jaminan kesehatan dapat dilakukan oleh tim advokasi
S:
-
Lansia di RT 04 RW 06 mengetahui jenis – jenis penyakit degeneratif
Lansia mengetahui cara mengatasi keluhan dengan sederhana
80
-
Lansia mengetahui nilai normal tekanan darah, gula darah, dan asam urat
O:
-
Lansia di RT 04 RW 06 dapat menyebutkan jenis – jenis penyakit degeneratif
Lansia dapat menyebutkan cara mengatasi keluhan dengan sederhana
Lansia dapat menyebutkan nilai normal tekanan darah, gula darah, dan asam urat
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Pembentukan Posbindu di RT 04 RW 06 sehingga lansia dapat mengontrol kesehatannya
81
BAB III
PEMBAHASAN
Dari hasil Survey Mawas Diri jumlah KK yang berhasil terkaji adalah 57 KK.
Terdapat 51 % penduduk perempuan dan sisanya laki-laki sebanyak 49 %. Warga RT 04
RW 06 mayoritas berjenis kelamin perempuan, hal ini merupakan sebuah potensi untuk
warga karena dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan wanita, seperti PKK, kursus
keterampilan, home industry, dll. Walaupun peran laki – laki juga dibutuhkan. Hampir
dari setengah jumlah warganya (53 %)
berstatus sudah menikah. Dan mayoritas
bersuku Sunda. Pendidikan terakhir yang ditempuh warga adalah paling banyak SMA.
Untuk agama paling banyak menganut agama Islam, RT 04 tidak memiliki tempat
ibadah. Namun, biasanya warga melakukan ibadah di mesjid RT 03 RW 06 karen
ajaraknya dekat.
Sebagian besar warga mengaku
membawa anggota keluarganya ke sarana
kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit. Dan Puskesmas adalah tempat yang
paling sering dikunjungi untuk berobat.
Sementara itu, partisipasi kunjungan ke posyandu cukup tinggi.Dan juga hampir
seluruh balita telah mendapatkan imunisasi lengkap. Status gizi dalam kategori baik
cukup tinggi. Warga sudah cukup mengerti tentang ASI ekslusif, hal ini dilihat dari
beberapa ibu yang mengaku memberikan bayinya ASI ekslusif 6 bulan.
Jumlah pasangan usia subur adalah sebanyak 53 % dari 57 KK yang terkaji dan
hampir semua pasangan usia subur tersebut memakai KB, hanya 11 diantaranya yang
alami. Untuk pemakaian KB, warga lebih banyak menggunakan KB suntik sebagai alat
kontrasepsi yang digunakan, sisanya menggunakan pil KB dan IUD. Dan kebanyakan
warga mendapatkan pelayanan KB di Puskesmas, praktik bidan,dan Rumah Sakit
Dari semua ibu yang terdata, 5 % warga melahirkan di paraji (dukun). Hal ini
disebabkan karena keterbatasan biaya dan budaya mereka. Dan sebanyak 95 % telah
melahirkan dibantu oleh tenaga kesehatan. Untuk tempatnya, kebanyakan warga
melahirkan di praktik bidan, dan sisanya di rumah sakit dan puskesmas. Jumlah
pralansia dan lansia yang dikaji sebesar 44 orang (22 %) dan diantaranya memiliki
keluhan hipertensi, asam urat, sakit kepala, dan kolesterol tinggi.
82
MMRT 04 dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2014 yang dihadiri oleh 10
warga yang terdiri dari ketua RT, kader RT 04, dan warga umum. Pada saat MMRT
dilakukan penyampaian data hasil Survey Mawas Diri dan diskusi tentang masalah
kesehatan yang ada di RT 04 RW 06. Terlihat warga sudah cukup sadar akan
lingkungan, terutama masalah sampah. Mereka membuang sampah ke TPU atau di
buang dalam kantong kresek karena ada petugas yang mengambil. Sebagian kecil warga
ada pula yang membuang sampah kecil ke sungai. Masalah lainnya yang diangkat
dalam MMRT adalah masalah kader RT 04. Kader di RT 04 ini hanya satu orang,
dimana jika hanya ada 1 kader, maka tugas dari kader itu tidak terlaksana dengan baik
dan tidak maksimal, karena ia harus bertanggung jawab dengan KK yang banyak di RT
tesebut. Kemudian masalah pengetahuan tentang penyakit berbasis lingkungan, dan
penyakit kronis masih kurang dan juga risiko penurunan derajat kesehatan karena
tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan per individu masih
kurang. Warga meminta untuk diadakannya penjelasan tentang reumatik, asam urat,
hipertensi, dan ISPA. Selain masalah diatas dari hasil pengkajian juga didapatkan 54 %
warga tidak memiliki jaminan kesehatan. Hal ini telah menjadi perbincangan di RT 04
mengenai pembuatan kartu jaminan kesehatan namun belum ada kepastian mengenai
program tersebut.
Hasil dari MMRT adalah akan diadakannya program penyuluhan tentang
penyakit berbasis lingkungan, seperti ISPA serta penyakit kronis (hipertensi dan asam
urat) dan juga diadakannya pemeriksaan kesehatan, seperti pemeriksaan tekanan darah,
glukosa, dan asam urat. Selain itupula untuk mengatasi masalah masih banyaknya yang
belum memiliki jaminan kesehatan, maka akan dibentuk tim advokasi jaminan
kesehatan RT 04.
Berdasarkan hasil pengkajian dan MMRT kami mengambil masalah
keperawatan yakni risiko peningkatan kejadian ISPA, resiko meningkatnya angka
kesakitan warga, dan risiko penurunan derajat kesehatan pada lansia di RT 04 RW 06
Desa Batununggal Kelurahan Samoja Kota Bandung.
Program penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2015. Jumlah warga
yang datang cukup banyak, yakni 45 orang dan terlihat antusias mengikuti kegiatan.
Setelah kegiatan dilakukan, peserta yang datang mendapatkan informasi dan
83
pengetahuan tentang penyakit berbasis lingkungan (ISPA) dan penyakit kronis seperti
Hipertensi dan asam urat.
Warga juga melakukan screening test kesehatan berupa tekanan darah, gula
darah, dan asam urat. Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan terdapat 6 warga yang
pre hipertensi, 20 orang warga hipertensi, 2 warga memiliki tekanan darah rendah, 12
warga memiliki asam urat tinggi, 2 orang memiliki gula darah diatas 200, dan sisanya
11 orang normal. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan warga RT 04 RW 06
menjadi tahu kondisi kesehatan mereka.
84
BAB IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan praktik komunitas
yang kami lakukan selama kurang lebih tiga minggu di wilayah RT 04
RW 06 Desa Batununggal Kelurahan Samoja kota Bandung, data yang
kami
temukan
sebagai
permasalahan
di
daerah
tersebut
yaitu
pendangkalan sungai, kurangnya kader, kurangnya pengetahuan tentang
penyakit
berbasis
lingkungan,
dan
penyakit
kronis,
kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai pembatan jaminan kesehatn, dan
kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan perindividu.
Masalah keperawatan yang kami ambil adalah risiko
peningkatan kejadian ISPA, resiko meningkatny angka kesakitan warga
RT 04, dan risiko penurunan derrajat kesehatan pada lansia .Untuk
menanggulangi permasalahan – pemasalahan tersebut upaya yang kami
lakukan berupa penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan yang kami
laksanakan pada hari Minggu, 4 Januari 2015 bertempat di Gedung Serba
Guna RW 06.
4. 2 Rekomendasi
Hal – hal yang masih perlu dilakukan dalam upaya menangani
permasalahan – permasalahan yang terjadi di wilayah tersebut adalah
1. Memaksimalkan upaya promotif dengan membentuk posbindu di wilayah
tersebut dengan cara kader mengadvokasikan pembentukan posbindu bersama
dengan stakeholder di RT 04 RW 06
2. Mengadvokasi kepada aparat pemerintah untuk pengangkutan sampah di
sungai
3. Pelaksanaan penyuluhan tentang kesehatan, termasuk didalamnya diet yang
baik untuk penderita penyakit kronis seperti hipertensi. Penyuluhan tentang
kesehatan ini seharusnya rutin dilaksanakan tiap bulannya oleh petugas
kesehatan setempat.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
85
RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
SURVEY MAWAS DIRI RT 04 RW 06 KELUARAHAN SAMOJA
KOTA BANDUNG
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community
Nursing Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggun Friska YL
Melda Iskawati
220110110049
220110110043
Nurnila Novia
220110110031
Nurul Iklima
220110110055
Safrina Darayani
220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
86
I.
Nama Kegiatan
Survey Mawas Diri RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja Kota
Bandung
Latar Belakang
II.
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan
yang merupakan langkah awal untuk mengetahui masalah keperawatan apa
saja yang ditemukan pada warga. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan
melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik.
Pengkajian ini meliputi beberapa aspek yang harus dikaji antara lain
demografi, tipe keluarga, tahap perkembangan keluarga, data sosial ekonomi,
transportasi, gizi, lingkungan fisik, status kesehatan, perilaku hidup bersih
dan sehat, dan tingkat pengetahuan berbasis lingkungan.
Untuk mengetahui masalah keperawatan komunitas yang ada pada
warga RT 04 RW 06 maka diperlukan survey mawas diri RT 04 terhadap 90
Kepala Keluarga.
III.
Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk mendapatkan data pada warga RT 04 RW kelurahan Samoja
Kota Bandung
Tujuan Khusus:
1. Mengetahui data umum warga RT 04 RW 06
2. Mengetahui data pengklasifikasian keluarga warga RT 04 RW
3.
4.
5.
6.
7.
8.
06
Mengetahui sosial ekonomi warga RT 04 RW 06
Mengetahui transportasi warga RT 04 RW 06
Mengetahui gizi warga RT 04 RW 06
Mengetahui lingkungan fisik warga RT 04 RW 06
Mengetahui status kesehatan warga RT 04 RW 06
Mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat warga RT 04 RW
06
9. Mengetahui tingkat pengetahuan penyakit berbasis lingkungan
IV.
warga RT 04 RW 06
Strategi
87
Strategi :
1. Wawancara warga RT 04 RW 06 sebanyak 90 KK
2. Observasi keadaan wilayah RT 04 RW 06
3. Analisa data hasil pengkajian
Kegiatan
a. Pra Pelaksanaan
Pra pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah bertemu dengan
V.
ketua RW 06 beserta kader dari setiap RT untuk orientasi wilayah
VI.
VII.
RT 04 RW 06.
b. Pelaksanaan
Tanggal
: 18-22 Desember 2014
Waktu
: 09.00 – 16.00 WIB
c. Pasca Pelaksanaan
Evaluasi kegiatan Survey Mawas Diri
Indikator Output/ Outcome
Indikator :
1. Sosialisasi dengan ketua RW 06, Ketua RT 04, Kader RT 04,
Perwakilan puskesmas
2. Sebanyak 80 % warga terkaji
Teknik Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Menyiapkan pre planning
Kontrak waktu dengan kader RT 04 mengenai waktu SMD
Menyiapkan instrument pengkajian, alat tulis
2. Evaluasi Proses
warga menyambut kedatangan
warga kooperatif terhadap pertanyaan yang diajukan untuk melengkapi
data.
Wawancara berjalan dengan lancar
3. Evaluasi hasil
Didapatkan 80 % data pada warga RT 04 RW 06 Kelurahan
Samoja Kota Bandung meliputi demografi, tipe keluarga, tahap
perkembangan keluarga, data sosial ekonomi, transportasi, gizi,
88
lingkungan fisik, status kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat,
dan tingkat pengetahuan berbasis lingkungan.
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Ibu Narsih, Kader RT 04 RW 06
Melda Iskawati, Ketua Kelompok RT 04
IX.
Waktu
Tahap
Kegiatan
N
1
Prainteraksi ( 5 menit )
2
3
Interaksi
-
Menyampaikan salam
Memperkenalkan diri
Menyampaikan maksud dan tujuan
Wawancara dengan keluarga tentang data
yang diperlukan.
( 10 menit )
Terminasi
( 2 menit )
-
Mengucapkan terima kasih
Tempat
Rumah warga RT 04 RW 06 Keluarahan Samoja Kota Bandung
XI.
Pembiayaan
Instrumen pengakajian sebanyak 60
: Rp 60.000
Iuran anggota perorang
: Rp 12.000
XII. Standar Kegiatan
a. Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan dapat teridentifikasi dan
X.
disiapkan secara rapi.
b. Pelaksanaan
Diharapkan semua mahasiswa berperan aktif dalam
kegiatan survey mawas diri. Selain itu pula warga dapat
menerima kedatangan mahasiswa sehingga indikator tercapai.
c. Pasca Pelaksanaan
Dapat berjalan dengan lancar dan baik.
89
LAPORAN KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
SURVEY MAWAS DIRI RT 04 RW 06 KELUARAHAN SAMOJA
KOTA BANDUNG
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community
Nursing Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
90
Anggun Friska YL
Melda Iskawati
220110110049
220110110043
Nurnila Novia
220110110031
Nurul Iklima
220110110055
Safrina Darayani 220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
I.
Nama Kegiatan
Survey Mawas Diri RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja Kota
Bandung
Latar Belakang
II.
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan
yang merupakan langkah awal untuk mengetahui masalah keperawatan apa
saja yang ditemukan pada warga. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan
melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik.
Pengkajian ini meliputi beberapa aspek yang harus dikaji antara lain
demografi, tipe keluarga, tahap perkembangan keluarga, data sosial ekonomi,
transportasi, gizi, lingkungan fisik, status kesehatan, perilaku hidup bersih
dan sehat, dan tingkat pengetahuan berbasis lingkungan.
Untuk mengetahui masalah keperawatan komunitas yang ada pada
warga RT 04 RW 06 maka diperlukan survey mawas diri RT 04 terhadap 90
Kepala Keluarga.
91
III.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk mendapatkan data pada warga RT 04 RW kelurahan Samoja
Kota Bandung
Tujuan Khusus:
Mengetahui data umum warga RT 04 RW 06
Mengetahui data pengklasifikasian keluarga warga RT 04 RW 06
Mengetahui sosial ekonomi warga RT 04 RW 06
Mengetahui transportasi warga RT 04 RW 06
Mengetahui gizi warga RT 04 RW 06
Mengetahui lingkungan fisik warga RT 04 RW 06
Mengetahui status kesehatan warga RT 04 RW 06
Mengetahui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat warga RT 04 RW 06
9. Mengetahui tingkat pengetahuan penyakit berbasis lingkungan
warga RT 04 RW 06
IV.
Strategi
Strategi :
1. Wawancara warga RT 04 RW 06 sebanyak 97 KK
Wawancara berhasil dilakukan terhadap 57 KK, serta
wawancara terhadap dua tokoh masyarakat yakni Ibu RT 04 dan Ibu
Ina terkait pengakajian komunitas mengenai riwayat sejarah, nilai
keyakinan masyarakat, norma masyarakat, pola budaya, agama,
sosial ekonomi. Keamanan, politik dan pemerintahan, kebijakan
pemerintah, pengambilan keputusan, lingkungan, pendidikan,
komunikasi, dan rekreasi.
Wawancara hanya terhadap 57 KK karena menurut
penjelasan ketua RT 04 jumlah KK RT 04 yakni 97 KK namun
sebagian ada yang pindah wilayah, sehingga yang ada di wilayah
tersebut sekitar 70 KK.
2. Observasi keadaan wilayah RT 04 RW 06
Observasi dilakukan terhadap 57 KK
V.
Kegiatan
a. Pra Pelaksanaan
Pada pra pelaksanaan kelompok menghadiri penerimaan
dari pihak puskesmas dan kelurahan Samoja Kota Bandung.
Keesokan harinya kelompok 4 menghadiri penerimaan ditingkat
92
RW dan bertemu setiap kader perwakilan RT 1-5. Seteleh kegiatan
penerimaan selesei, kami diajak keliling wilayah RT 04 oleh Ibu
Narsih selaku kader RT 04.
b. Pelaksanaan
Tanggal
: 18-22 Desember 2014
Waktu
: 09.00 – 16.00 WIB
Pada saat pelaksanaan kami mengunjungi rumah satu
persatu di wilayah RT 04. Keluarga sebagian besar menerima
kehadiran kami sat dijelaskan tujuan dan maksud kedatangan, ada
beberapa yang menolak, dan ada warga yang tidak ada di rumah
setiap pagi hari sehingga tidak semua warga RT 04 terkaji.
c. Pasca Pelaksanaan
Pada pasca pelaksanaan kami melakukan evaluasi terkait
proses pelaksanaan. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan
jumlah KK yang di peroleh dari ketua RT 04 dengan hasil
VI.
pengkajian dan observasi secara langsung.
Indikator Output/ Outcome
Indikator :
i. Sosialisasi dengan ketua RW 06, Ketua RT 04, Kader RT 04,
Perwakilan puskesmas.
Sosialisasi terhadap ketua RW 06, ketua RT 04, kader RT
04, dan perwakilan puskesmas tercapai pada tanggal 17 Desember
2014
ii. Sebanyak 80 % warga terkaji
Tidak semua warga terkaji karena ada beberapa kendala
diantaranya setiap pagi kepala keluarga maupun anggota keluarga
tidak ada di rumah, sebagian warga pindah ke wilayah lain namun
masih tercatat KK RT 04, sebagian menolak dilakukan pengkajian
karena alasan sibuk. Dari hasil pengakajian indikator 80 % tercapai
VII.
dari 70 KK berhasil di kaji 57 KK.
Teknik Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Menyiapkan pre planning
Kontrak waktu dengan kader RT 04 mengenai waktu SMD
Menyiapkan instrument pengkajian, alat tulis
93
2. Evaluasi Proses
warga menyambut kedatangan
warga kooperatif terhadap pertanyaan yang diajukan untuk melengkapi
data.
Wawancara berjalan dengan lancar
3. Evaluasi hasil
Didapatkan 80 % data pada warga RT 04 RW 06 Kelurahan
Samoja Kota Bandung meliputi demografi, tipe keluarga, tahap
perkembangan keluarga, data sosial ekonomi, transportasi, gizi,
lingkungan fisik, status kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat,
dan tingkat pengetahuan berbasis lingkungan.
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Ibu Narsih, Kader RT 04 RW 06
Melda Iskawati, Ketua Kelompok RT 04
IX.
Waktu
Tahap
Kegiatan
N
1
Prainteraksi ( 5 menit )
2
3
Interaksi
-
Menyampaikan salam
Memperkenalkan diri
Menyampaikan maksud dan tujuan
Wawancara dengan keluarga tentang data
yang diperlukan.
( 10 menit )
Terminasi
( 2 menit )
-
Mengucapkan terima kasih
X.
Tempat
94
Rumah warga RT 04 RW 06 Keluarahan Samoja Kota Bandung
XI.
Pembiayaan
Instrumen pengakajian sebanyak 60
: Rp 60.000
Iuran anggota perorang
: Rp 12.000
XII. Standar Kegiatan
a. Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan dapat teridentifikasi dan
disiapkan secara rapi.
b. Pelaksanaan
Semua mahasiswa aktif dalam survey mawas diri. Namun
tidak sesmua warga RT 04 terkaji, dari 70 KK yang ada di warga
RT 04 RW 06 hanya 80 % yang terkaji karena beberapa kendala
diantaranya warga yang bekerja setiap pagi hingga sore, warga
yang menolak karena sibuk.
c. Pasca Pelaksanaan
Dapat berjalan dengan lancar dan baik.
XIII. Kesimpulan dan saran
a. Kesimpulan
Dari hasil Survey Mawas Diri diperoleh data sebanyak 57 Kepala
Keluarga dari 70 Kepala Keluarga yang terdapat di RT 04 RW 06
Kelurahan Samoja Bandung. Pada saat pelaksanaan kegiatan
berlangsung lancar, proses pengkajian dimulai pada pukul 09.00
dan berakhir pada pukul 15.00 WIB.
b. Saran
Sebelum dilakukan pengakajian
sebaiknya
mencari
data
mengenai jumlah penduduk, jumlah KK kepada RW 06 ataupun
kepada ketua RT 04 sehingga sudah mempunyai data awal dan
ketika ke warga kita sudah mempunyai gambaran mengenai umur
dan jumlah anggota keluarga sehingga proses pengkajian lebih
efektif.
PROGRAM KEPERAWATAN KOMUNITAS III
95
RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRE-PLANNING PRA MMRT DAN MMRT
Disusun Oleh :
Anggun Friska Yohana Lumbantobing
Melda Iskawati
Nurnila Novi
Nurul Iklima
Safrina Darayani
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014-2015
96
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya dan bantuan berbagai pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan.Yang berfokus pada “PrePlanning”.Laporan ini diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas 3.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas
dari bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan.Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Desember 2014
Penulis
97
I.
II.
Nama Kegiatan
1. Pra-Musyawarah Masyarakat RT 04 RW 06
2. Musyawarah Masyarakat RT 04 RW 06
Latar Belakang
Sejak tanggal 18-22 Desember
mahasiswa
sudah
melakukan Survei Mawas Diri (SMD) kepada masyarakat RT 04 RW
06. Dari hasil survei mawas diri mahasiswa telah melakukan tabulasi
data dan interpretasi data. Maka diperlukan langkah lebih lanjut, yaitu
menyampaikan hasil dari tabulasi dan interpretasi data kepada
masyarakat, untuk selanjutnya dapat menemukan masalah bersama
dengan
masyarakat.
Selain
menemukan
masalah
diharapkan
masyarakat dapat bersama sama memikirkan solusi untuk masalah
yang telah ditemukan.Untuk itu maka diperlukan pelaksanaan
Musyawarah masyarakat desa dengan mengumpulkan para masyarakat
dan aparat desa.
Sebelum
menyampaikan
data
kepada
masyarakat,
diperlukan kesepahaman dengan masyarakat dalm hal ini aparat desa
seperti ketua RT dan ibu kader di RT04 RW 06. Maka diperlukan
III.
adanya Pra-Musyawarah Masyarakat RT.
Tujuan
1. Tujuan UmumRencana Kegiatan I:
Setelah dilakukan Pra-MMRT diharapkan mahasiswa dan
aparat desa dapat menyepakati hasil SMD, dan bersedia
bekerjasama dalam melaksanakan MMRT
2. Tujuan Umum Rencana Kegiatan II :
Setelah dilakukan MMRT diharapkan warga RT 04
menyadari masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan
menemukan solusi untuk masalahkesehatan mereka.
1. Tujuan Khusus Rencana Kegiatan I:
98
-
Aparat desa mengetahui masalah yang ada dalam
masyarakat terlebih dahulu
- Aparat desa terlibat dalam melaksanakan MMRT
2. Tujuan Khusus Rencana Kegiatan II:
-Masyarakat datang menghadiri MMRT
-Masyarakat terlibat aktif dalam diskusi MMRT
-Masyarakat bersedia untuk terlibat dalam setiap rencana yang
telah didiskusikan di MMRT
IV.
Strategi
Strategi Rencana Kegiatan I:
1. Mendatangi rumah bapak RT untuk bertemudan menyampaikan
hasil SMD
2. Meminta kerjasama Ibu kader dan bapak RT untuk melaksanakan
MMRT
Strategi Rencana Kegiatan II:
1. Mempersiapkan alat presentasi dan handsout untuk masyarakat
2. Menyajikan data dan masalah yang terjadi
3. Mengajak masyarakat untuk berdiskusi mengenai masalah dan
V.
kemungkinan solusi yang bisa di capai.
4. Membuat Plan of Action (POA).
Kegiatan
Rencana Kegiatan I:
V.1 Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pra-MMRT
V.2 Pelaksanaan
Mendatangi rumah Bapak RT dan Ibu Kader
V.3 Paska Pelaksanaan
Terjadwalnya kegiatan MMRT
Rencana Kegiatan II :
5.1 Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan MMRT
Mengkoordinasikan kembali dengan aparat desa tentang
jadwal pelaksanaan MMRT
Mempersiapkan flipchart, konsumsi dan tempat MMRT
5.2 Pelaksanaan
Melaksanakan diskusi dengan
5.3 Paska Pelaksanaan
Terbentuk Plan of Action
99
VI.
Indikator Output/Outcome
Indikator Rencana Kegiatan I:
1. Aparat desa bersedia dilakukan Pra-MMRT
2. Aparat desa mau terlibat dalam pelaksanaan MMRT
Indikator Strategi Rencana Kegiatan II:
1. MMRT dihadiri mnimal 5 orang warga, dan aparat desa
2. Masyarakat mau terlibat aktif dalam diskusi
3. Terbentuk Plan of Action
VII.
Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi Rencana Kegiatan I:
1. Follow up Aparat desa
Teknik Evaluasi Strategi Rencana Kegiatan II:
1. Absensi masyarakat yang hadir
2. Observasi keaktifan warga dalam MMRT hingga menghasilkan PoA
VIII.
Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Rencana Kegiatan I:
1. Melda Iskawati
Penanggung Jawab Rencana Kegiatan II:
1. Mahasiswa Kelompok 4 RT 04 RW 06
2. Ibu kader RT 04 Ibu narsih
Waktu
IX.
Kegiatan
Rencana Kegiatan I
Datang ke rumah Bapak RT dan
1.
2.
3.
4.
5.
Ibu Kader RT 04 RW06
Kegiatan
Rencana Kegiatan II
Registrasi
Pembukaan acara
Penyajian data
Tanya Jawab dengan warga
Pembuatan POA dan pembentukan
14.00-14.30
Waktu
22 Desember 2014
Waktu
24 Desember 2014
09.00-selesai
penanggung jawab kegitan dai
warga
X.
Tempat
100
Tempat Rencana Kegiatan I:
Rumah Bpk. Mulyadi (Ketua RW 06 RT 04)
Tempat Rencana Kegiatan II:
Gedung Serba Guna RW 06
XI.
Pembiayaan
Pembiayaan Rencana Kegiatan I:
Rp. 0, Pembiayaan Rencana Kegiatan II:
Konsumsi
: Rp.40.000
Flipchart & ATK
: Rp. 15.000
Total
:Rp. 55.000
XII.
Standar Kegiatan
5.2 Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan baik rencana kegiatan I maupun
rencana kegiatan II dapat teridentifikasi dan disiapkan secara rapih.
5.3 Pelaksanaan
Diharapkan semua mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan PraMMRT dan MMRT dan semua anggota kelompok dapat membagi tugas
dalam pelaksanaan Pra-MMRT dan MMRT.
Diharapkan semua anggota kelompok berperan aktif dalam
kegiatan ini dengan mejalankan tugas seusai dengan pembagian tugas yang
telah ditentukan.Menemui orang-orang terkait, yang bertanggung jawab di
tingkat RT.
5.4 Pasca Pelaksanaan
Dapat berjalan dengan lancer, baik rencana kegiatan I maupun II.
101
LAPORAN KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(IMPLEMENTASI PRE-PLANNING PRA-MMRT dan MMRT)
Disusun Oleh :
Anggun Friska Yohana Lumbantobing
Melda Iskawati
Nurnila Novi
Nurul Iklima
Safrina Darayani
102
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya dan bantuan berbagai pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan. Laporan ini berfokus pada
“Implementasi Pre-Planning Pra-MMRT dan MMRT 04 RW 06”. Laporan
ini diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas
3.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas
dari bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Desember 2014
103
Pe
nulis
I.
II.
Nama Kegiatan
Pra-MMRT dan MMRT 04 RW 06
Latar Belakang
Sejak tanggal 18-22 Desember mahasiswa sudah melakukan Survei
Mawas Diri (SMD) kepada masyarakat RT 04 RW 06. Dari hasil survei
mawas diri mahasiswa telah melakukan tabulasi data dan interpretasi data.
Maka diperlukan langkah lebih lanjut, yaitu menyampaikan hasil dari
tabulasi dan interpretasi data kepada masyarakat, untuk selanjutnya dapat
menemukan masalah bersama dengan masyarakat. Selain menemukan
masalah diharapkan masyarakat dapat bersama sama memikirkan solusi
untuk masalah yang telah ditemukan.Untuk itu maka diperlukan
pelaksanaan Musyawarah masyarakat desa dengan mengumpulkan para
masyarakat dan aparat desa.
Sebelum menyampaikan data kepada masyarakat, diperlukan
kesepahaman dengan masyarakat dalm hal ini aparat desa seperti ketua RT
dan ibu kader di RT 04 RW 06. Maka diperlukan adanya Pra-Musyawarah
Masyarakat RT.
104
III.
Tujuan
3. Tujuan Umum Kegiatan I:
Setelah dilakukan Pra-MMRT diharapkan mahasiswa dan
aparat desa dapat menyepakati hasil SMD, dan bersedia
bekerjasama dalam melaksanakan MMRT
4. Tujuan Umum Kegiatan II :
Setelah dilakukan MMRT diharapkan warga RT 04
menyadari masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan
IV.
menemukan solusi untuk masalah kesehatan mereka.
1. Tujuan Khusus Kegiatan I:
Aparat desa mengetahui masalah yang ada dalam
masyarakat terlebih dahulu
- Aparat desa terlibat dalam melaksanakan MMRT
2. Tujuan Khusus Kegiatan II:
- Masyarakat datang menghadiri MMRT
- Masyarakat terlibat aktif dalam diskusi MMRT
- Masyarakat bersedia untuk terlibat dalam setiap rencana yang
telah didiskusikan di MMRT
Strategi
Strategi Kegiatan I:
3. Mendatangi rumah bapak RT untuk bertemudan menyampaikan
hasil SMD
4. Meminta kerjasama Ibu kader dan bapak RT untuk melaksanakan
MMRT
Strategi II:
5. Mempersiapkan alat presentasi dan handsout untuk masyarakat
6. Menyajikan data dan masalah yang terjadi
7. Mengajak masyarakat untuk berdiskusi mengenai masalah dan
V.
kemungkinan solusi yang bisa di capai.
8. Membuat Plan of Action (POA).
Kegiatan
Rencana Kegiatan I:
V.1 Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pra-MMRT
V.2 Pelaksanaan
Mendatangi rumah Bapak RT dan Ibu Kader
V.3 Paska Pelaksanaan
Terjadwalnya kegiatan MMRT
105
Rencana Kegiatan II :
5.5 Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan MMRT
Mengkoordinasikan kembali dengan aparat desa tentang
VI.
VII.
jadwal pelaksanaan MMRT
Mempersiapkan flipchart, konsumsi dan tempat MMRT
5.2 Pelaksanaan
Melaksanakan diskusi dengan masyarakat
5.4 Paska Pelaksanaan
Terbentuk Plan of Action
Indikator Output/Outcome
Indikator Kegiatan I:
3. Aparat desa bersedia dilakukan Pra-MMRT
4. Aparat desa terlibat dalam pelaksanaan MMRT
Indikator Strategi Kegiatan II:
4. MMRT dihadiri 10 orang warga, dan aparat desa
5. Masyarakat terlibat aktif dalam diskusi
6. Terbentuk Plan of Action
Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi Rencana Kegiatan I:
2. Follow up Aparat desa
Teknik Evaluasi Strategi Rencana Kegiatan II:
3. Absensi masyarakat yang hadir
4. Observasi keaktifan warga dalam MMRT hingga menghasilkan
PoA
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Kegiatan I:
2. Melda Iskawati
IX.
Penanggung Jawab Kegiatan II:
3. Mahasiswa Kelompok 4 RT 04 RW 06
4. Ibu kader RT 04 Ibu narsih
Waktu
Kegiatan
Rencana Kegiatan I
Datang ke rumah Bapak RT dan Ibu
Waktu
22 Desember 2014
14.00-14.30
106
Kader RT 04 RW06
Kegiatan
Rencana Kegiatan II
6. Registrasi
7. Pembukaan acara
8. Penyajian data
9. Tanya Jawab dengan warga
10. Pembuatan POA dan pembentukan
Waktu
24 Desember 2014
09.00-selesai
penanggung jawab kegitan dai warga
X.
XI.
XII.
Tempat
Tempat Kegiatan I:
Rumah Bpk. Mulyadi (Ketua RW 06 RT 04)
Tempat Rencana Kegiatan II:
Gedung Serba Guna RW 06
Pembiayaan
Pembiayaan Rencana Kegiatan I:
Rp. 0, Pembiayaan Rencana Kegiatan II:
Konsumsi
: Rp.40.000
Flipchart & ATK
: Rp. 15.000
Total
:Rp. 55.000
Standar Kegiatan
XII.1 Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan baik rencana kegiatan I maupun
rencana kegiatan II dapat teridentifikasi dan disiapkan secara
rapih.
XII.2 Pelaksanaan
Semua mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan PraMMRT dan MMRT dan semua anggota kelompok dapat
membagi tugas dalam pelaksanaan Pra-MMRT dan MMRT.
Semua anggota kelompok berperan aktif dalam kegiatan ini
dengan mejalankan tugas seusai dengan pembagian tugas yang
telah ditentukan.
Menemui orang-orang terkait, yang bertanggung jawab di
tingkat RT.
XII.3 Pasca Pelaksanaan
Berjalan dengan lancer, baik rencana kegiatan I maupun II.
107
XIII. Kesimpulan dan Saran
13.1 Kesimpulan
Pra-MMRT terlaksana pada tanggal 23 Desember 2014 di
rumah bapak Mulyadi selaku ketua RT, dan ditemukan waktu
untuk pelaksanaan MMRT, dan kesepakatan tentang hasil
pengkajian dengan Ibu kader RW 6 RT 4.
Kegiatan MMRT terlaksana pada tanggal 24 Desember
2014 di gedung serba guna (posyandu) RW 6, pukul 09.00 WIB.
Dihadiri oleh 10 orang warga yang terdiri dari Ketua RT, Ibu
Kader, dan masyarakat. Dalam MMRT masyarakat terlibat aktif
dalam musyawarah. Dari MMRT didapat juga masalah yang
terjadi di masyarakat dan cara penyelesaian dari masalah tersebut.
Hasil dari MMRT tersebut terbentuklah POA (Plan of Action)
yang akn dilaksanakan di RW 06, RT 04.
13.2 Saran
Moderator untuk MMRT sebaiknya dari warga setempat.
XIV. Lampiran
XIV.1
Absensi MMRT
DAFTAR HADIR MMRT
Bandung, 24 Desember 2014
Nama
No. HP
Mulyadi
085295460675
1
Aan
02201975016
2
Marliyah
-
3
Wida
02295009161
N
4
108
Narsih
085314246246
5
Agus H
0899799189
6
Cicih
7336435
7
Rosidah
-
8
Yati
-
9
Ai S
085721003681
1
XIV.2
Gambar Kegiatan
Berikut adalah dokumentasi Pra MMRT saat berkunjung ke
Ibu kader RT 04:
Gambar 1
Berikut adalah dokumentasi MMRT 04 diGambar
Gedung2Serba Guna :
109
Gambar 3
Gambar 4
110
Masalah
Gambar 5
Penanganan
Waktu
PJ
14.3 Plan of Action
N
1
54%
masyarakat
tidak
memiliki
Advokasi
jaminan
tentang
kesehatan,
kelanjutan
termasuk
proses
masyarakat
memiliki
yang
resiko
memiliki
masyarakat
tertentu
RT 4 RW 6
Daftar
Nar
sih
Cici
di
Ibu
Ibu
Aan
untuk
jaminan kesehatan
sudah
Ibu
Ros
nama warga yang
diajukan
Ibu
a
serta
dikontrol.
2014
Ibu
Yay
kesehatan
butuh
jaminan
penyakit
yang
2-8 Januari
pembuatan
terkena
penyakit
Mengadakan
diajukan
tapi kartu belum
terealisasi hingga
111
-
sekarang
Banyak
masyarakat
2
yang merokok dalam
penyuluhan
januari
Yay
rumah
Kebanyakan penyakit
mengenai ISPA
2015
a
-
yang diderita 3 bulan
-
terakhir adalah ISPA
Masyarakat
tidak
begitu
yang
lansia
Minggu, 4
dan
Pkl. 10.00
masyarakat
Tempat:
Nar
Pos
sih
Melakukan
Ibu
kepada
Hansip
menderita
hipertensi,
memahami
ISPA
Banyak
3
Mengadakan
Ibu
/
GSG
Minggu, 4
Ibu
pemeriksaan
januari
Yay
dini
2015
a
tekanan
pusing
pusing
darah, asam urat
Pkl. 10.00
yang
belum
dan gula darah
Tempat:
Nar
diketahui
Pos
sih
penyebabnya apa.
Hansip/
Para
masyarakat
GSG
yang
usia
Ibu
pertengahan takut
terkena
4
penyakit
hipertensi
Masyarakat belum
Melakukan
Senin
memiliki
penyuluhan ttg
januari
pengetahuan yang
hipertensi,
2015
cukup
rheumatik
mengenai
hipertensi,
rheumatik
asam urat
asam urat
dan
dan
5
Pkl. 14.00
(dilaksana
kan
4
Januari
2015)
Ibu
Cici
tanggal
14. 4 Notulensi
112
Ibu
Aan
Notulensi acara Pra MMRT
Kegiatan
: Pra Musyawarah Masyarakat Rukun Tetangga (Pra
MMRT)
RT.04 RW.06 Kelurahan Samoja, Kota Bandung
Waktu
Tempat: Kediaman Ketua RT 04
1. Susunan Acara
: Senin, 22 Desember 2014
WAKTU
KEGIATAN
Waktu
Kegiata
n
14.00-14.05
Pembukaan, penjelasan tujuan
5 menit
14.05-14.10
Penjelasan tujuan
5 menit
14.10-14.20
pembicaraan teknis MMRT
10
menit
14.20-14.25
Tanya jawab, penutup
5 menit
2. Evaluasi Kegiatan
Acara berjalan lancar
Peserta yang hadir :
Mahasiswa 3 orang
Kader RT 04
Notulensi acara MMRT
Kegiatan
: Musyawarah Masyarakat Rukun Tetangga (MMRT)
RT.04 RW.06 Kelurahan Samoja Kota Bandung
113
Waktu
Tempat: Gedung Serbaguna RW 06
: Rabu, 24 Desember 2014
1. Susunan Acara
MC : Melda Iskawati
Presentasi
: Anggun FYL
WAKTU
KEGIATAN
WAKTU
KEGIATAN
09.00-
Pembukaan oleh MC
5 menit
Sambutan ketua RT 04
5 menit
Penyampaian hasil SMD dan Diskusi
30 menit
10 menit
10 menit
09.05
09.05 – 09.
10
09.10 –
09.40
09.40-
MMRT
09.50
09.50-
Usulan untuk implementasi dari
warga
Kesimpulan dan penutup
10.00
2. Evaluasi Kegiatan
- Acara dimulai lebih dari pukul 09.00 (dari waktu perencanaan), yaitu
-
pukul 09.10
Peserta yang hadir adalah ketua RT, kader RT, 8 warga umum
Pak RW 06 tidak bisa hadir karena ada rapat di kelurahan
114
RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(PRE-PLANNING)
PENYULUHAN DI WILAYAH RT 04 RW 06 KELURAHAN
SAMOJA KOTA BANDUNG
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community
Nursing Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggun Friska YL
220110110049
Melda Iskawati
Nurnila Novia
Nurul Iklima
Safrina Darayani
220110110043
220110110031
220110110055
220110110037
115
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala karena dengan rahmat dan hidayah-Nya serta bantuan berbagai
pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan.
Yang
berfokus
pada
“Pre-Planning”.Laporan
ini
diajukan
untuk
melengkapi tugas mata kuliah Community Nursing Program III.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas
dari bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan.Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Desember 2014
116
Penulis
I.
II.
Nama Kegiatan
Penyuluhan tentang Penyakit menular berbasis lingkungan dan
penyakit kronis
Latar Belakang
Pada saat dilakukan pengkajian masih banyak warga yang
tidak tahu tentang apa itu penyakit menular berbasis lingkungan yakni
ISPA dan bagaimana pencegahan serta pengobatannya. Dari 57
keluarga yang dikaji didapatkan pengetahuan keluarga tentang
penyakit berbasis lingkungan, seperti ISPA sebanyak 25 %, selebihnya
tidak mengetahui mengenai ISPA sebanyak 75 %. Dengan indikator
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi atau akibat,
pencegahan dan pengobatan.
Dari tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit ISPA
hanya 14 keluarga yang dapat menyebutkan salah satu atau lebih
indikator tentang ISPA dan 43 keluarga lainnya tidak tahu tentang
ISPA. Dilihat tentang pengetahuan keluarga tentang ISPA, keluarga
paling banyak dapat menyebutkan pengertian ISPA. Sedangkan sedikit
keluarga yang dapat menyebutkan komplikasi dan pencegahan dari
ISPA.
117
Di RT 04 RW 06 PHBS yang masih banyak tidak dilakukan
oleh warga, terutama pada poin tidak merokok dalam rumah, masih
banyak warga yang merokok dalam rumah, yakni sebanyak 65%.
Padahal ada anggota keluarganya yang berusia bayi dan balita.
Kondisi lingkungan fisik di RT 03 RW 09 yang rapat
jaraknya dari 1 rumah ke rumah yang lain dan juga banyak rumah yang
kurang baik dalam hal ventilasinya. Seluruh Rumah warga di RT 04
RW 06 mempunyai jendela dan ventilasi, tetapi hanya 11 % yang
mempunyai ventilasi yang baik dan 89 % ventilasinya kurang baik.
Hal
ini
dirasa
penting
untuk
dilakukan
penyuluhan
untuk
meningkatkan pengetahuan warga tentang penyakit menular berbasis
lingkungan
Dari 57 keluarga yang dikaji 52 % memiliki anggota
keluarga yang berusia lanjut. Ada 12 % yang mempunyai keluhan,
terutama
lansia banyak yang mengeluhkan tentang tekanan darah
tinggi (hipertensi) sebanyak 40 %, asam urat 20 %, pusing 20 %, dan
Diabetes Melitus sebanyak 20 %.
Penyakit
hipertensi
20%
DM
40%
Asam Urat
Pusing
20%
20%
118
Begitu banyak keluhan yang dirasakan dan para lansia tidak
mengetahui bahwa keluhan tersebut dapat berbahaya jika tidak segera
ditangani. Dibutuhkan penyuluhan terkait dengan penyakit yang
dikeluhkan oleh para lansia, untuk upaya kesehatan yang dilakukan
para lansia di RT 04 RW 06, seluruh masyarakat lansia merespon agar
berobat jika mengalami keluhan kesehatan. Berdasarkan hasil
pengkajian tersebut dapat disimpulkan bahwa para lansia RT 04 RW
06 tidak memiliki aktivitas rutin yang mungkin dapat menurunkan
III.
derajat kesehatan penyakit degenerative seperti hipertensi.
Tujuan
III.1
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan
terjadi
peningkatan pengetahuan warga tentang penyakit menular berbasis
lingkungan ISPA dan penyakit kronis (Hipertensi dan asam urat)
III.2
Tujuan Khusus :
1. Warga mengetahui tentang pengertian dan penyebab ISPA dan
pengertian penyakit kronis ( hipertensi dan asam urat)
2. Warga mengetahui tentang tanda gejala cara penularan ISPA
dan tanda gejala dan komplikasi penyakit kronis ( hipertensi
dan asam urat)
3. Warga mengetahui tentang pencegahan dan perawatan ISPA
dan tanda gejala dan komplikasi penyakit kronis ( hipertensi
IV.
V.
dan asam urat)
Strategi
Strategi Rencana Kegiatan :
1. Penyampaian materi penyuluhan
2. Sesi tanya jawab
3. Konsultasi edukasi individu dan massa
Kegiatan
Rencana Kegiatan I:
V.1 Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pengkoordinasian penyuluhan
V.2 Pelaksanaan
Penyuluhan
119
VI.
V.3 Pasca Pelaksanaan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan
Indikator Output/Outcome
Indikator Rencana Kegiatan I:
1. Warga menyebutkan pengertian penyebab ISPA, hipertensi, dan
asam urat
2. Warga dapat menyebutkan minimal 2 tanda gejala ISPA, minimal 1
cara penularan ISPA
3. Warga dapat menyebutkan minimal 2 tanda gejala, minimal 2 tanda
gejala hipertensi dan asam urat
4. Warga dapat menyebutkan minimal 2 cara pencegahan dan
perawatan ISPA dan penyakit kronis
VII. Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi Rencana Kegiatan I:
1. Sesi Tanya jawab
2. Pre test dan post test berupa tanya jawab
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Rencana Kegiatan I:
3. Ibu Narsih, Kader RT 04 RW 06
IX.
Waktu
1.
2.
3.
4.
5.
X.
XI.
XII.
Kegiatan:
Rencana Kegiatan
Pendaftaran
Pembukaan
Penyampaian Materi
Sesi tanya jawab
Penutupan
Waktu:
4 Januari 2014
08.45-09.00
09.00-09.05
09.05-09.35
09.35-10.50
10.50-10.55
Tempat
Tempat Rencana Kegiatan : Gedung Serba Guna RW 06
Pembiayaan
Pembiayaan Rencana Kegiatan :
Alat dan bahan untuk penyampaian materi : Rp. 10.000, Leaflet
: Rp. 22.000, Sumber dana
:Rp. 5.500/ mahasiswa
Standar Kegiatan
120
XII.1 Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan dapat teridentifikasi dan
disiapkan secara rapi.
XII.2 Pelaksanaan
Diharapkan semua mahasiswa berperan aktif dalam
kegiatan penyuluhan.
XII.3 Pasca Pelaksanaan
Dapat berjalan dengan lancar dan baik.
121
LAPORAN KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
(IMPLEMENTASI PRE-PLANNING)
PENYULUHAN DI WILAYAH RT 04 RW 06 KELURAHAN
SAMOJA KOTA BANDUNG
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community
Nursing Program III
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala karena dengan rahmat dan hidayah-Nya serta bantuan berbagai
pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan.
Yang berfokus pada “Implementasi Pre-Planning”.Laporan ini diajukan
untuk melengkapi tugas mata kuliah Community Nursing Program III.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas
dari bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan.Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Januari 2015
Penulis
123
I.
II.
Nama Kegiatan
Penyuluhan tentang Penyakit menular berbasis lingkungan dan
penyakit kronis
Latar Belakang
Pada saat dilakukan pengkajian masih banyak warga yang
tidak tahu tentang apa itu penyakit menular berbasis lingkungan yakni
ISPA dan bagaimana pencegahan serta pengobatannya. Dari 57
keluarga yang dikaji didapatkan pengetahuan keluarga tentang
penyakit berbasis lingkungan, seperti ISPA sebanyak 25 %, selebihnya
tidak mengetahui mengenai ISPA sebanyak 75 %. Dengan indikator
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi atau akibat,
pencegahan dan pengobatan.
Dari tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit ISPA
hanya 14 keluarga yang dapat menyebutkan salah satu atau lebih
indikator tentang ISPA dan 43 keluarga lainnya tidak tahu tentang
ISPA. Dilihat tentang pengetahuan keluarga tentang ISPA, keluarga
paling banyak dapat menyebutkan pengertian ISPA. Sedangkan sedikit
keluarga yang dapat menyebutkan komplikasi dan pencegahan dari
ISPA.
Di RT 04 RW 06 PHBS yang masih banyak tidak dilakukan
oleh warga, terutama pada poin tidak merokok dalam rumah, masih
banyak warga yang merokok dalam rumah, yakni sebanyak 65%.
Padahal ada anggota keluarganya yang berusia bayi dan balita.
Kondisi lingkungan fisik di RT 03 RW 09 yang rapat
jaraknya dari 1 rumah ke rumah yang lain dan juga banyak rumah yang
kurang baik dalam hal ventilasinya. Seluruh Rumah warga di RT 04
RW 06 mempunyai jendela dan ventilasi, tetapi hanya 11 % yang
mempunyai ventilasi yang baik dan 89 % ventilasinya kurang baik.
124
Hal
ini
dirasa
penting
untuk
dilakukan
penyuluhan
untuk
meningkatkan pengetahuan warga tentang penyakit menular berbasis
lingkungan
Dari 57 keluarga yang dikaji 52 % memiliki anggota
keluarga yang berusia lanjut. Ada 12 % yang mempunyai keluhan,
terutama
lansia banyak yang mengeluhkan tentang tekanan darah
tinggi (hipertensi) sebanyak 40 %, asam urat 20 %, pusing 20 %, dan
Diabetes Melitus sebanyak 20 %.
Penyakit
hipertensi
20%
DM
40%
Asam Urat
Pusing
20%
20%
Begitu banyak keluhan yang dirasakan dan para lansia tidak
mengetahui bahwa keluhan tersebut dapat berbahaya jika tidak segera
ditangani. Dibutuhkan penyuluhan terkait dengan penyakit yang
dikeluhkan oleh para lansia, untuk upaya kesehatan yang dilakukan
para lansia di RT 04 RW 06, seluruh masyarakat lansia merespon agar
berobat jika mengalami keluhan kesehatan. Berdasarkan hasil
pengkajian tersebut dapat disimpulkan bahwa para lansia RT 04 RW
125
06 tidak memiliki aktivitas rutin yang mungkin dapat menurunkan
III.
derajat kesehatan penyakit degenerative seperti hipertensi.
Tujuan
III.1
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan
terjadi
peningkatan pengetahuan warga tentang penyakit menular berbasis
lingkungan ISPA dan penyakit kronis (Hipertensi dan asam urat)
III.2
Tujuan Khusus :
4. Warga mengetahui tentang pengertian dan penyebab ISPA dan
pengertian penyakit kronis ( hipertensi dan asam urat)
5. Warga mengetahui tentang tanda gejala cara penularan ISPA
dan tanda gejala dan komplikasi penyakit kronis ( hipertensi
dan asam urat)
6. Warga mengetahui tentang pencegahan dan perawatan ISPA
dan tanda gejala dan komplikasi penyakit kronis ( hipertensi
IV.
V.
dan asam urat)
Strategi
Strategi Rencana Kegiatan :
4. Penyampaian materi penyuluhan
5. Sesi tanya jawab
6. Konsultasi edukasi individu dan massa
Kegiatan
Rencana Kegiatan I:
V.1 Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pengkoordinasian penyuluhan berjalan baik
dengan mahasiswa RT 03
Pembagian job desk seperti MC, pemateri, dokumentasi,
logistik telah dilakukan
Pemberian informasi kepada RT 03 dan RT 04 terkait adanya
penyuluhan pada tanggal 4 Januari 2015
Peminjaman gedung serba guna RW 06
Peminjaman media penyuluhan seperti infokus
Mempersiapkan media yang dibutuhkan saat penyuluhan yakni
leaflet, poster, infokus, laptop
126
V.2 Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Minggu, 4 Januari 2015
pukul 10.00 WIB di Gedung Serba Guna RW 06
Penyuluhan dimulai sedikit telat karena menunggu warga yang
belum hadir
Warga yang hadir total 45 orang namun hanya sekitar 25 orang
yang mengikuti penyuluhan dari awal
Materi penyuluhan yang diberikan mengenai Hipertensi,
ISPA, dan Asam Urat
V.3 Pasca Pelaksanaan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan berjalan dengan
baik
Ruangan sedikit pengang karena kecil
VI.
Indikator Output/Outcome
Indikator Rencana Kegiatan I:
5. Warga menyebutkan pengertian penyebab ISPA, hipertensi, dan
asam urat
6. Warga dapat menyebutkan minimal 2 tanda gejala ISPA, minimal 1
cara penularan ISPA
7. Warga dapat menyebutkan minimal 2 tanda gejala, minimal 2 tanda
gejala hipertensi dan asam urat
8. Warga dapat menyebutkan minimal 2 cara pencegahan dan
perawatan ISPA dan penyakit kronis
Hasil yang dicapai:
1. Warga dapat menyebutkan dengan aktif pengertian hipertensi dan
VII.
asam urat
2. Warga dapat menyebutkan 2 tanda gejala hipertensi dan asam urat
3. Warga dapat menyebutkan pencegahan hipertensi dan asam urat
Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi Rencana Kegiatan I:
3. Sesi Tanya jawab
Pada sesi tanya jawab sebagian besar aktif menanyakan
materi yang belum dimengerti. Tetapi ada pula warga yang
menyakan mengenai materi yang tidak disampaikan.
4. Pre test dan post test berupa tanya jawab
Awalnya warga tidak mengetahui secara detail asam urat,
namun setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan warga RT 03
127
dan RT 04 meningkat. Mengenai hipertensi, warga sudah sedikit
mengenal mengenai hipertensi hanya saja tidak mengetahui
klasifikasi hipertensi, namun setelah dilakukan penyuluhan warga
mengetaui.
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Rencana Kegiatan I:
4. Ibu Narsih, Kader RT 04 RW 06
IX.
Waktu
Kegiatan:
Rencana Kegiatan
6. Pendaftaran
7. Pembukaan dan tilawah
8. Sambutan
9. Penyampaian Materi asam urat
10. Penyampaian materi hipertensi
11. Sesi tanya jawab
12. Persiapan Screaning test
Tempat
Tempat Kegiatan : Gedung Serba Guna RW 06
Pembiayaan
Pembiayaan Rencana Kegiatan :
X.
XI.
N
o
Nama
2
plastik
leaflet
Harga
Juml
tas
Bolu
kukus
Snack
4
Kuanti
Barang
1
3
ah
65
60
100
1000
Rp 450
1 pack
Rp
Rp
7000
Rp 200
Rp
65.000
Rp
27.000
Rp
7.000
Rp
20.000
128
5
6
poster
Air
1
Rp
30.000
Rp
2 dus
mineral
30.000
Rp
16.000
Rp
Total
32.000
Rp
181.000
Pemasukan
No
Pendapatan
Iuran
1
mahasiswa
Jenis
Kuanti
Harga
Juml
tas
ah
9
Rp
20.100
Total
Rp
181.000
Rp
181.000
XII.
Standar Kegiatan
XII.1 Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan dapat teridentifikasi dan
disiapkan secara rapi.
Briefing telat dilakukan
XII.2 Pelaksanaan
semua mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan.
Tidak semua warga datang tepat waktu
warga antusias ketika penyuluhan
XII.3 Pasca Pelaksanaan
Evaluasi dapat berjalan dengan lancar dan baik.
XIII.
Kesimpulan dan Saran
XIII.1 Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tanggal 4 Januari 2015
bertempat di Gedung Serba Guna RW 06. Penyuluhan di mulai
pada pukul 10.00 WIB kemudian di lanjutkan dnegan pemeriksaan
kesehatan seperti penimbangan BB, tekanan darah, glukosa, dan
asam urat. Kegiatan penyuluhan ini diberikan kepada RT 03 dan
RT 04 mengingat masalah kesehatn kedua RT tersebut hampir
sama. Materi penyuluhan yang diberikan mengenai ISPA,
129
hipertensi, dan asam urat. Materi penyuluhan yang diangkat sesuai
dengan hasil MMRT 03 dan O4 dan data hasil Survey Mawas Diri.
XIII.2
Saran
Untuk penyuluhan yang dihadiri oleh 46 warga sebaiknya
memakai ruanga yang lebih besar agar tidak pengap seperti di out door.
Karena tidak semua warga mengerti bahasa indonesia maka penyaji
harus bisa menyampaikan dengan bahasa campuran bahasa Sunda dan
Indonesia.
Lampiran
Gambar 10 Penyampaian Materi Asam Urat oleh Mahasiswa
Gambar 11 Warga Bertanya Mengenai Materi Penyuluhan
136
Gambar 12 Suasana Penyuluhan Hipertensi
Gambar 13 Penyampaian Materi Penyuluhan oleh Mahasiswa
137
Berikut adalah dokumentasi saat Penyuluhan :
138
RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
SCREENING TEST (Gula darah dan Asam Urat)
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community
Nursing Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggun Friska YL
220110110049
Melda Iskawati
Nurnila Novia
Nurul Iklima
Safrina Darayani
220110110043
220110110031
220110110055
220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
139
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala karena dengan rahmat dan hidayah-Nya serta bantuan berbagai
pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan.
Yang
berfokus
pada
“Pre-Planning”.Laporan
ini
diajukan
untuk
melengkapi tugas mata kuliah Community Nursing Program III.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas
dari bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan.Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Desember 2014
Penulis
140
I.
II.
Nama Kegiatan
Screening Test (Gula darah dan Asam Urat)
Latar Belakang
Sebanyak 52% kepala keluarga memiliki anggota keluarga
lansia dan 48% tidak memiliki anggota keluarga lansia. Usia para
lansia di RT 04 RW 06, dominasi pada usia 45-60 tahun (pra lansia)
dengan persentase 76%. Lalu 18 % masyarakat lansia berusia 61-70
tahun dan hanya 6% lansia saja yang menyentuh usia lebih dari 70
tahun.
Untuk keluhan kesehatan yg dialami para lansia di RT 04
RW 06, ada 12% dengan keluhan dan 88% tanpa keluhan. Jenis
penyakit yang diderita para lansia di RT 04 RW 06 bermacam –
macam, seperti hipertensi 40 %, penyakit lainnya seperti asam urat 20
%, DM 20 % dan sakit kepala 20 %.
Begitu banyak keluhan yang dirasakan dan para lansia tidak
mengetahui bahwa keluhan tersebut dapat berbahaya jika tidak segera
ditangani.Dibutuhkan penyuluhan dan pemeriksaan fisik khususnya
pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan asam urat yang memiliki
persentase memungkinkan untuk menjadi Risiko pada para lansia
untuk memberikan penyuluhan mengenai keluhan yang dirasakan dan
mendiagnosis kemungkinan Risiko dari hasil pemeriksaan fisik.
Untuk upaya kesehatan yang dilakukan para lansia di RT 04
RW 06, seluruh masyarakat lansia merespon untuk berobat jika
mengalami keluhan kesehatan.Berdasarkan hasil pengkajian tersebut
dapat disimpulkan bahwa para lansia RT 04 RW 06 tidak memiliki
aktivitas rutin yang mungkin dapat menurunkan derajat kesehatan
141
penyakit degeneratif seperti asam urat dan hipertensi. Kemandirian
dari 34 lansia dalam melakukan aktivitas mereka masih dalam indeks
A yaitu dapat melakukan semua aktivitas mandiri.
Meskipun hanya 26% lansia yang merokok, namun hal
tersebut tentu saja tidak baik bagi kesehatan sehingga perlu pendidikan
kesehatan khusus mengenai bahaya rokok bagi lansia.
Berdasarkan hasil analisa pengkajian yang sudah dijabarkan
dalam musyawarah masyarakat RT, maka masyarakat menyimpulkan
masalah yang mereka rasakan salah satunya adalah mengenai
III.
penurunan derajat kesehatan lansia dan pra lansia.
Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan screening test diharapkan dapat meminimalisir
penurunan derajat kesehatan lansia dan pra lansia.
Tujuan Khusus:
1. Lansia dan pra lansia mengetahui jenis-jenis penyakit
degeneratif
2. Lansia dan pra lansia dapat menyebutkan cara mengatasi
keluhan dengan sederhana
3. Lansia dan pra lansia dapat mengetahui batas nilai normal
tekanan darah, gula darah, dan asam urat
IV.
Strategi
Strategi :
4. Pemeriksaan Tekanan Darah
5. Pemeriksaan Gula darah, kolesterol, dan asam urat
6. Konsultasi edukasi individu dan massa
V.
Kegiatan
a. Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pengkoordinasian
Screening
Test,
dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2015 yang dilakukan di
Gedung Serba Guna Posyandu RT 04 RW 06 dengan hasil sebagai
berikut :
Tanggal
: 4 Januari 2015
Tempat Screening Test
: Posyandu RT 04
Kegiatan dalam Screening Test :
142
i. Pendaftaran
ii. Pengukuran Tekanan Darah
iii. Penimbangan BB
iv. Pemeriksaan gula darah, asam urat, dan konsultasi individu
b. Pelaksanaan
Tanggal
: 4 Januari 2015
Waktu
: 10.55-11.55 WIB
Pemeriksaan dilakukan setelah penyuluhan
Konsultasi lebih berfokus pada penjelasan tekanan darah, gula
VI.
darah dan asam urat.
c. Pasca Pelaksanaan
Evaluasi kegiatan screening test
Indikator Output/ Outcome
Indikator :
1. warga menyebutkan 2 jenis penyakit yang berhubungan dengan
pemeriksaan
2. warga dapat menyebutkan 2 cara mengatasi keluhan dengan
sederhana
3. warga dapat mengetahui batas nilai normal tekanan darah, gula
darah, dan asam urat
VII. Teknik Evaluasi
Teknik Evaluasi :
1. Follow up dengan wawancara warga
2. warga menjawab dengan benar.
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Ibu Narsih, Kader RT 04 RW 06
IX.
Waktu
1.
2.
3.
4.
Susunan Kegiatan
Persiapan
Pelaksanaan Kegiatan:
Pendaftaran
Tekanan Darah
Penimbangan BB
Pemeriksan gula darah dan asam urat
Waktu
4 Januari 2015
10.55 – 11.00
11.00 – 13.00
143
5. Konsultasi
13.00 – 13.20
Evaluasi
X.
Tempat
Gedung Serba Guna RW 06
XI.
Pembiayaan
Strip Gula darah dan asam urat: Rp. 45.000,-/mahasiswa
XII. Standar Kegiatan
a. Persiapan
Semua kebutuhan kegiatan dapat teridentifikasi dan
disiapkan secara rapi.
b. Pelaksanaan
Diharapkan semua mahasiswa berperan aktif dalam
kegiatan penyuluhan.
c. Pasca Pelaksanaan
Dapat berjalan dengan lancar dan baik.
LAPORAN KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
SCREENING TEST (Gula darah dan Asam Urat)
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community
Nursing Program III
144
Anggun Friska YL
Melda Iskawati
Disusun Oleh : Kelompok 4
220110110049
220110110043
Nurnila Novia
Nurul Iklima
Safrina Darayani
220110110031
220110110055
220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala karena dengan rahmat dan hidayah-Nya serta bantuan berbagai
pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan rencana kegiatan.
145
Yang berfokus pada “Implementasi Pre-Planning”. Laporan ini diajukan
untuk melengkapi tugas mata kuliah Community Nursing Program III.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas
dari bantuan ataupun saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik atau masukan untuk penyempurnaan.Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Bandung, Januari 2015
Penulis
I.
Nama Kegiatan
146
Screening Test (Gula darah dan Asam Urat)
II. Latar Belakang
Sebanyak 52% kepala keluarga memiliki anggota keluarga lansia
dan 48% tidak memiliki anggota keluarga lansia. Usia para lansia di RT 04 RW
06, dominasi pada usia 45-60 tahun (pra lansia) dengan persentase 76%. Lalu 18
% masyarakat lansia berusia 61-70 tahun dan hanya 6% lansia saja yang
menyentuh usia lebih dari 70 tahun.
Untuk keluhan kesehatan yg dialami para lansia di RT 04 RW 06,
ada 12% dengan keluhan dan 88% tanpa keluhan. Jenis penyakit yang diderita
para lansia di RT 04 RW 06 bermacam – macam, seperti hipertensi 40 %,
penyakit lainnya seperti asam urat 20 %, DM 20 % dan sakit kepala 20 %.
Begitu banyak keluhan yang dirasakan dan para lansia tidak
mengetahui bahwa keluhan tersebut dapat berbahaya jika tidak segera
ditangani.Dibutuhkan penyuluhan dan pemeriksaan fisik khususnya pemeriksaan
tekanan darah, gula darah dan asam urat yang memiliki persentase
memungkinkan untuk menjadi Risiko pada para lansia untuk memberikan
penyuluhan mengenai keluhan yang dirasakan dan mendiagnosis kemungkinan
Risiko dari hasil pemeriksaan fisik.
Untuk upaya kesehatan yang dilakukan para lansia di RT 04 RW
06, seluruh masyarakat lansia merespon untuk berobat jika mengalami keluhan
kesehatan.Berdasarkan hasil pengkajian tersebut dapat disimpulkan bahwa para
lansia RT 04 RW 06 tidak memiliki aktivitas rutin yang mungkin dapat
menurunkan derajat kesehatan penyakit degeneratif seperti asam urat dan
hipertensi. Kemandirian dari 34 lansia dalam melakukan aktivitas mereka masih
dalam indeks A yaitu dapat melakukan semua aktivitas mandiri.
Meskipun hanya 26% lansia yang merokok, namun hal tersebut
tentu saja tidak baik bagi kesehatan sehingga perlu pendidikan kesehatan khusus
mengenai bahaya rokok bagi lansia.
147
Berdasarkan hasil analisa pengkajian yang sudah dijabarkan dalam
musyawarah masyarakat RT, maka masyarakat menyimpulkan masalah yang
mereka rasakan salah satunya adalah mengenai penurunan derajat kesehatan
lansia dan pra lansia.
III.
Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan screening test diharapkan penurunan
derajat kesehatan lansia dan pra lansia dapat diminimalisir.
Tujuan Khusus:
4. Lansia dan pra lansia mengetahui jenis-jenis penyakit degeneratif
5. Lansia dan pra lansia dapat menyebutkan cara mengatasi keluhan dengan
sederhana
6. Lansia dan pra lansia dapat mengetahui batas nilai normal tekanan darah,
IV.
gula darah, dan asam urat
Strategi
Strategi :
7.
8.
9.
10.
Pemeriksaan Tekanan Darah
Penimbangan berat badan
Pemeriksaan Gula darah, dan asam urat
Konsultasi edukasi individu dan massa
V.
Kegiatan
a. Pra Pelaksanaan
Rapat persiapan pengkoordinasian Screening Test, dilaksanakan pada
tanggal 29 dan 31 Desember 2014 yang dilakukan di Gedung Serba Guna
i.
ii.
iii.
RW 06 dengan hasil sebagai berikut :
Tangga l/ Waktu : 4 Desember 2014/ 10.00 WIB -selesai
Tempat Screening Test : Gedung Serba Guna RW 06
Kegiatan dalam Screening Test :
Pendaftaran
Pengukuran Tekanan Darah
Penimbangan BB
148
iv.
Pemeriksaan guladarah, asam urat, dan konsultasi individu
b. Pelaksanaan
Tanggal
: 4 Januari 2015
Waktu
: 11.00-13.00 WIB
Pesertayang hadir
: 45 orang
Warga yang hadir dari umur 30 tahun ke atas
Penyuluhan dilakukan sebelum pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan dilakukan secara berurutan sesuai nomor yang
didapatkan saat registrasi
Warga melakukan penimbangan BB secara mandiri ketika menunggu
giliran pemeriksaan kesehatan
Konsultasi lebih berfokus pada penjelasan tekanan darah, gula darah,
dan asam urat.
c. Pasca Pelaksanaan
Hasil evaluasi adalah sebagai berikut :
1. warga datang sebelum persiapan kegiatan selesai.
2. Tidak dilaksanakan briefing sebelum kegiatan.
3. Tempat kurang luas sehingga ruangan menjadi kurang nyaman
saat dilakukan pemeriksaan kesehatan
VI. Indikator Output/ Outcome
Indikator :
i. warga menyebutkan 2 jenis penyakit yang berhubungan dengan
pemeriksaan
ii. warga dapat menyebutkan 2 cara mengatasi keluhan dengan sederhana
iii. warga dapat mengetahui batas nilai normal tekanan darah, gula darah,
dan asam urat
Teknik Evaluasi
VII.
Teknik Evaluasi :
3.
4.
Follow up dengan wawancara warga
warga menjawab dengan benar.
VIII. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Ibu Narsih kader RT 04 RW 06
149
IX.
Waktu
Susunan Kegiatan
Persiapan
Pelaksanaan Kegiatan:
6.
7.
8.
9.
Pendaftaran
Tekanan Darah
Penimbangan BB
Pemeriksan gula darah, kolesterol
dan asam urat
10. Konsultasi
Waktu
4 Januari 2015
10.50 – 11.00
11.00 – 13.00
13.00 – 13.30
Evaluasi
X. Tempat
Gedung Serba Guna RW 06
XI. Pembiayaan
Alat dan Bahan yang diperlukan
No
Barang
Lanset
1
2
5
Kuanti
Harga
Swabs
Glucose
Strip
Glucose
Strip ET
Juml
tas
Neddle
Easy
(25)
Alkohol
4
ah
100
2
Touch Uric Acid
3
Nama
Rp 200
Rp
Rp
20.000
Rp
67.500
1 box
Rp
135.000
Rp
1
15.000
Rp
15.000
Rp
1
90.000
Rp
90.000
Rp
85.000
85.000
150
Total
Rp
345.000
Pemasukan
No
Pendapatan
Pendaftar
1
an warga
Iuran
2
Jenis
Kuanti
Harga
Juml
tas
mahasiswa
Total
ah
45
9
5000
Rp
225.000
Rp
13.300
120.000
Rp
Rp
Rp
345.000
XII. Standar Kegiatan
a.
Persiapan
Pembagian Job desk seperti konsumsi, humas, acara, logistik
Peminjaman ruangan Gedung Serba Guna
Penyebaran informasi kepada warga terkait pemeriksaan kesehatan
Kebutuhan
Screening
Test
teridentifikasi
seperti
Sphygmomanometer, Stetoskop, alat pemeriksaan glukosa dan
b.
asam urat, strip gula darah, dan asam urat, serta timbangan.
Penentuan biaya yang dibutuhkan.
Pelaksanaan
Semua mahasiswa menempati posisi masing-masing yang telah
c.
XIII.
disepakati di rapat persiapan.
Briefing telat dilakukan
Persiapan diantu oleh pak RT 04 dan pak RW 06
Warga telat berdatangan sehingga pemeriksaan tidak sesuai nomor
registrasi
Pasca Pelaksanaan
Evaluasi acara Screening Test yang didampangi oleh Ibu Kader
RT 04.
Kesimpulan dan Saran
151
13.1 Kesimpulan
Kegiatan Screening Test sudah terlaksana pada tanggal 4 Januari
2015 terdapat 45 orang yang hadir. Sebanyak orang yang diperiksa tekanan
darah terdapat 20 orang hipertensi, 6 orang pre hipertensi, dan 2 orang
hipotensi. Dari 30 orang yang mengikuti pemeriksaan gula darah terdapat 2
orang memiliki resiko DM. Dan terdapat 35 warga yang mengikuti
pemeriksaan asam, ada 12 orang yang memiliki asam urat tinggi.
Walaupun Screening Test ini lebih ditujukan kepada warga RT 03
dan RT 04, tetapi ada warga RT lainnya yang mengikuti pemeriksaan ini. Hal
itu sangat baik, karena informasi pemeriksaan keehatan dapat tersebar dengan
baik. Banyak kendala yang ditemui, tetapi kendala tersebut akan dapat diatasi
dengan kerjasama semua pihak.
13.2 Saran
Alur Screening Test harus lebih jelas sehingga warga tidak
menumpuk
Mencari ruangan yang lebih luas
briefing pelaksanaan Screening Test tepat waktu
Sediakan strip pemeriksaan asam urat lebih banyak sehingga warga
yang akan memeriksa tidak kehabisan
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kertas Hasil Pemeriksaan
Nama :
RT
Hasil pemeriksaan:
T
e
k
a
n
a
n
:
120/
80
mm
Hg
152
d
a
r
a
h
G
l
u
k
o
s
a
p
u
a
s
a
G
l
u
k
o
s
a
70110
mg/d
l
2
j
a
m
110140
mg/d
l
s
t
l
h
m
a
k
a
n
A
s
a
m
P:
2,6 –
6
mg/d
153
l
L:
3,5 –
7,2
mg/d
l
u
r
a
t
LAMPIRAN 2 Absensi Kehadiran
N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
Nama
Jenis
Kelamin
RT
Heni
P
03
Ikah
P
03
Siti
P
03
Nani
P
03
Titin
P
03
Cucu
P
03
Suwandi
L
03
Yoyo
L
03
Sri
P
03
Yuyun
P
03
Johana
L
03
1
Dede
P
04
1
Cicih
P
04
154
1
Lifa
P
04
1
Tati
P
04
1
Narsih
P
04
1
Oneng
P
04
1
Sulastri
P
04
1
Yuyun
P
04
2
Ros
P
04
2
Lili
Hambali
P
04
Momod
Jaya
L
04
Enis
P
04
2
2
2
Suryati
P
04
2
Sukasih
P
04
2
Marni
P
04
2
Toha
L
04
155
2
Aan
P
04
2
Ida
P
04
Hodija
P
04
Lilis
P
04
3
3
3
Siti aminah
P
04
3
Ai Sumarni
P
04
Aceng
L
04
Yati
P
04
Ningsih
P
04
3
3
3
3
Ida
P
04
3
Titi
P
04
3
Jajang
L
04
4
Nuke
P
04
Maryani
P
04
4
156
4
Rose
P
04
4
Dede P
L
04
4
Nanah
P
05
4
Adang
L
05
Lina
P
05
4
LAMPIRAN 3 Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan Kesehatan RT 03 dan RW 06 Kelurahan Samoja
1. Glukosa
Gula darah puasa
Gula darah sewaktu
2. AsamUrat
Laki-laki
Perempuan
: <200 mg/dl
: 70 – 110 mg/dl
: 110-140 mg/dl
Hasil pemeriksaan
Pre hipertensi : 6 orang
Hipertensi
: 20 orang
Hipotensi
: 2 orang
Asam urat
: 12 orang
Resiko DM
: 2 orang
Normal
: 11 orang
: 3,5 – 7,2 mg/dl
: 2,6-6 mg/dl
LAMPIRAN 4 Dokuementasi
166
Gambar 13 Pemeriksaan Tekanan Darah Warga
167
Gambar 14 Suasana Pemeriksaan Kesehatan
168
Gamabar 15 Warga Menunggu Giliran Pemeriksaan
Gambar 16 Pemeriksaa Gula Darah
169
Gambar 17 Warga Menunggu Giliran Pemeriksaan
170
Gambar 18 Pemeriksaan Asam Urat
Berikut adalah dokumnetasi suasana pemeriksaan kesehatan warga
RT 03 dan RT 04 RW 06 Kelurahan Samoja:
171
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
172
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Community
Nursing Program III
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggun Friska YL
220110110049
Melda Iskawati
Nurnila Novia
Nurul Iklima
220110110043
220110110031
220110110055
Safrina Darayani
220110110037
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
173
Pokok Bahasan
: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Sasaran
: Masyarakat RT 03 & 04 RW 06 Samoja Bandung
Penyuluh
: Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unpad
Waktu
: 09.00-selesei
Hari/tanggal
: Minggu, 4 Januari 2015
Tempat
: Gedung Serba Guna RW 06
A. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Sheizi Prista Sari, S.Kep., Ners., M.Kep.
Ikbal Pramukti, M. Sc
Penyaji
: Melda Iskawati
Moderator
: Ajeng Gustiani
Anggota
: Anggun Friska FYL
Desi Afriyanti
Nurnila Novia A
Nurul Iklima
Safrina Darayani
Siti Hani Zati B
Toayah Indah Sari
B. Latar Belakang
174
Anak-anak merupakan kelompok masyarakat yang rentan untuk
terserang berbagai penyakit khususnya penyakit infeksi. Menurut temuan
organisasi kesehatan dunia (WHO) diperkirakan 10 juta anak meninggal
tiap tahun. Yang disebabkan karena diare, HIV/AIDS, Malaria dan ISPA
(Depkes RI, 2007).
Penyakit ISPA merupakan suatu masalah kesehatan utama
di indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada
Anak-Anak dan balita. ISPA mengakibatkan sekitar 20% - 30% kematian
anak balita. ISPA merupakan salah satu penyebab kunjungan pasien pada
sarana kesehatan. Sebanyak 40% - 60% kunjungan berobat di puskesmas
dan 15% - 30% kunjungan berobat dirawat jalan dan rawat inap.
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap RT 04 RW 06 Kelurahan
Samoja didapatkan 29 % warga RT 04 menderita ISPA dari 57 KK.
Sedangkan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap ISPA masih rendah,
hanya sekitar 25 % yang mengetahui ISPA mulai dari pengertian, tanda
gejala, cara penularan, pencegahan, dan pengobatan.
C. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Peserta dapat mengenal ISPA
D. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1.
Peserta dapat mengetahui pengetian dari Infeksi Saluran Pernapasan
2.
Akut (ISPA)
Peserta dapat memahami penyebab dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut
3.
(ISPA)
Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala dari Infeksi Saluran
4.
Pernapasan Akut (ISPA)
Peserta dapat mengetahui pencegahan dan prinsip perawatan Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
E. Garis Besar Materi
A. Defenisi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
B. Etiologi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
175
C.
D.
E.
F.
Mekanisme klinis Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Penatalaksanaan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
G. Media
1. Materi (terlampir)
2. Poster
3. Kamera untuk dokumentasi
H. Proses Kegiatan Penyuluhan
W
a
N
k
t
1
u
3
M
e
n
Kegiatan
Penyuluhan
1. Pembukaan
2. Menyampaikan
Respon Peserta
1. Membalas salam
2. Memperhatikan
salam
3. Menyampaikan
tujuan
i
t
2
1
1. Menyampaikan
1. Menyimak dan
0
materi
2. Memberikan
memperhatikan
2. Bertanya
3. Memperhatikan
M
e
penjelasan
3. Memberikan
n
kesempatan peserta
i
bertanya tentang
t
materi yang
disajikan
4. Menjawab
176
pertanyaan dari
3
peserta.
5
Evaluasi selama
M
Menjawab secara lisan
proses
e
n
i
t
4
5
m
1. Penutup
2. Kesimpulan
3. salam
1. Memperhatikan
2. Memberi salam
e
n
i
t
I.
SETTING TEMPAT
1
2
2
2
2
KET:
1.
Mahasiswa
2.
Audience
2
2
J. REFERENSI
Anonim.2013. Informasi tentang Infeksi Saluran Pernapasan. Diakses
dari www.pom.go.id pada 1 Januari 2015 pukul 10.00 WIB
177
Tim WHO. 2007. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) yang cenderung menjadi Epidemi dan Pandemi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pedoman Interim WHO. Jakarta : Trust Indonesia
Partner in Development
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)
A. DEFINISI
1. Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut,
istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory
Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran
pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam
tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli
beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran
pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa
saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran
pernafasan (respiratory tract)
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14
hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk
beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat
berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah
yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa
atau disertai radang parenkim paru(Vietha,2009). ISPA adalah suatu tanda dan
gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik
atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus maupun
riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).
B. ETIOLOGI
178
Infeksi saluran pernafasan atas merupakan penyakit yang
kompleks dengan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi.
Etiologi ISPA terdiri dari 300 lebih virus dan riketsia serta jamur virus
penyebab ISPA antara lain golongan miksi virus (termasuk didalamnya
virus influenza, virus parainfluenza dan campak) dan adenovirus, bakteri
penyebab
C. MEKANISME KLINIS
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernafasan dimulai
dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala ringan dalam perjalanan
penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan semakin berat
dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernafasan dan mungkin meninggal.
Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan
laboratorium. Tanda-tanda klinis :
1) Pada sistem respiratorik :
Tachipnea
Napas tak teratur (apnea)
Retraksi dinding torax
Napas cumping hidung
Sianosis
Suara nafas lemah/hilang
2) Pada sistim kardio :
Takikardial
Bradikardial
Hipertensi
Hipotensi
Kardial arrest
3) Pada sistem cerebral :
Gelisah
Mudah terangsang
Sakit kepala
Bingung
Kejang
Koma
D. PENGGOLONGAN ISPA
Penggolongan ISPA, ISPA dapat dibedakan menjadi :
ISPA non-pneumonia : dikenal masyarakat dengan istilah batuk-pilek.
Pneumonia : apabila batuk pilek disertai gejala lain, seperti kesukaran
bernapas, peningkatan frekuensi napas (napas cepat), dan ada tarikan dada
Pneumonia berat : napas cepat
Hal yang perlu diperhatikan setelah diketahui jenis ISPA yang diderita
adalah :
Tindakan pengobatan sendiri hanya dapat dilakukan pada ISPA non
pneumonia yaitu pada keadaan batuk-pilek ringan.
Jika dalam waktu 4 hari penderita tidak sembuh, atau timbul gejala
pneumonia, utamanya pada anak balita, segera konsultasikan ke dokter
atau unit pelayanan kesehatan
E. GEJALA ISPA
Berikut ini adalah gejala ISPA :
- Demam
- Batuk
- Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
- Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
- Suara serak
- Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
- Lesu, lemas
- Sesak napas
- Frekuensi napas cepat
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan
sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun,
stridor dan gizi buruk. Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang
dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun
180
sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang,
1.
2.
3.
4.
kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin.
F. PENATALAKSANAAN
Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:
Istirahat yang cukup
Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam
Berikan obat penurun panas bila demam
Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan:
menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun
setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari
5.
kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.
Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak
diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik
yang tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik
6.
tersebut.
Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter
anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
anak anda
Kenali tanda-tanda gawat darurat.
Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:
Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
Bibir berwarna kebiru-biruan
Leher anak kaku
Kesulitan menelan
Muntah terus menerus
Anak tampak sangat lemah
G. PENCEGAHAN
Menjaga keadaan gizi
Imunisasi
Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
181
182
Media Poster
183
184
MATERI
SASARAN
SATUAN AJARAN PEMBELAJARAN
(SAP)
: Hipertensi dan Asam Urat
SUBMATERI
: Pengertian, penyebab, tanda gejala
dari Hipertensi, Asam Urat
Perbedaan dari Asam Urat dan Rematik
: Warga RT 04 dan RT 03/ RW 06, Kelurahan
Samoja
HARI/TANGGAL
: 4 Januari 2014
WAKTU
: Pukul 10.00 - selesai
1 x pertemuan (40 menit)
TEMPAT
: Gedung Serbaguna RW 06, Kelurahan Samoja
TUJUAN INSTITUSIONAL UMUM (TIU):
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 40 menit
diharapkan warga RT 04 / RW 06 mampu mengerti dan memahami apa itu
hipertensi dan Asam Urat.
TUJUAN INSTRUKSIONAL (TI):
Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini, diharapkan warga mampu
untuk melakukan :
1. Menjelaskan tentang Hipertensi, Asam Urat
2. Menyebutkan penyebab Hipertensi, Asam Urat
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi, Asam Urat
4. Menjelaskan tentang pencegahan Hipertensi, Asam Urat
5. Menjelaskan tentang perbedaan Asam Urat dan Reumatik
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK:
Warga RT 04 dan RT 03 / RW 06 Kelurahan Samoja yang berumur ≥ 30
tahun.
POKOK BAHASAN
o Konsep Penyakit Hipertensi, Asam Urat
SUB POKOK BAHASAN
Definisi Hipertensi, Asam Urat
Penyebab Hipertensi, Asam Urat
Tanda dan gejala Hipertensi, Asam Urat
Pencegahan Hipertensi, Asam Urat
185
ALOKASI WAKTU
Apersepsi
Uraian Materi
Penutup
N
: 5 menit
: 30 menit
: 5 menit
Tah
W
Kegiatann
ap
ak
Penyuluha
Ke
tu
n
Sasaran
Me
dia
giat
1
an
Pe
mb
00 - 10.05
10.
uka
an
Mengucapkan
salam
Memperkenalk
an diri
Menyampaikan
Menjawab salam
Mendengarkan dan
menyimak
tentang tujuan
pokok materi
Meyampakaika
n pokok
2
Pel
10.
aks
05
ana
–
an
pembahasan
Kontrak waktu
Penyampai
an Materi
Menjelaskan
Mendengarkan dan
menyimak
Bertanya mengenai
hal-hal yang belum
10.
tentang
35
pengertian
jelas dan dimengerti
hipertensi,
ISPA,
asam
urat
Menjelaskan
penyebab
hipertensi,
asam urat
Menjelaskan
186
PP
T
Le
afl
et
tanda
dan
gejala
hipertensi,
asam urat
Menjelaskan
pencegahan
hipertensi,
asam urat
Menjelaskan
tentang
perbedaan
asam urat dan
rematik
Tanya
Jawab
Memberikan
kesempatan
pada
3
Pen
10.
utu
35
p
–
10.
40
peserta
untuk bertanya
Melakukan
Sasaran
dapat
evaluasi
Menyampaikan
menjawab
tentang
pertanyaan
yang
kesimpulan
diajukan
Mendengar
Memperhatikan
Menjawab salam
materi
Mengakhiri
pertemuan dan
menjawab salam
STRATEGI INSTRUKSIONAL
Menggunakan media pengajaran untuk memperjelas uraian materi dan
mempermudah pemahaman pada keluarga
Menjelaskan materi - materi penyuluhan
Memberikan kesempatan bertanya kepada keluarga
187
Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
warga
METODE PENGAJARAN
Penjelasan materi
Tanya jawab
Metode penyuluhan
MEDIA PENGAJARAN
1. Leaflet
2. PPT
SARANA
- Ruangan GSG RW 06, Kelurahan Samoja
1.
2.
3.
4.
5.
EVALUASI
Teknik evaluasi yang digunakan adalah dengan bertanya secara langsung.
Pertanyaan:
Menjelaskan tentang pengertian hipertensi dan asam urat
Menjelaskan tentang penyebab hipertensi dan asam urat
Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi dan asam urat
Menjelaskan tentang pencegahan hipertensi dan asam urat
Menjelaskan tentang perbedaan asam urat dan reumatik
188
LAMPIRAN
HIPERTENSI
PENGERTIAN
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90
mmHg.( Smith Tom, 1995 )
Menurut WHO, penyakit hipertensi
merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160
mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg
( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan
diastoliknya antara 95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan
diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan
diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan
peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari
peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).
PENYEBAB
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan
besar yaitu : ( Lany Gunawan, 2001 )
1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain
Hiperrtensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi,
sedangkan 10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun
hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa factor yang sering menyebabkan
terjadinya hipertensi. Factor tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Faktor keturunan
189
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah
penderita hipertensi
b.
Cirri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur
Ciri perseorangan
( jika umur bertambah maka TD meningkat ), jenis kelamin ( laki-laki
lebih tinggi dari perempuan ) dan ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari
kulit putih )
c.
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah
Kebiasaan hidup
konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), kegemukan atau
makan berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum
alcohol, minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C. Tanda dan Gejala Hipertensi
Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain
Kepala pusing
Gemetar
Sering marah - marah
Jantung berdebar-debar
Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
Keringat berlebihan
Gangguan penglihatan
Rasa berat ditekuk
Sukar tidur
Pembagian Tekanan Darah
Tekanan darah normal : 130/80 mm Hg
Tekanan darah tinggi ringan: 140-159/90-99 mm Hg
Tekanan darah tinggi sedang: 160-179/100-109 mm Hg
Tekanan darah tinggi berat: 180-209/110-119 mm Hg
Tekanan darah tinggi sangat berat: ≥210/≥120 mm Hg
190
1.
2.
E.
Pencegahan Hipertensi
Periksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan
terdekat
Diet hipertensi
a. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi :
i. Sumber karbohidrat seperti biscuit, singkong, roti, tepung,
mie, tapioca, nasi
ii. Sumber protein nabati seperti tahu, temped an kacangkacangan
iii. Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk,
3.
4.
pisang, melon, tomat, dll
b. Makanan yang dibatasi
i. Garam dapur
ii. Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol
Menjaga keseimbangan berat badan
Hindari minum-minuman keras (alkohol) dan kurangi/hentikan
5.
6.
7.
merokok
Istirahat yang cukup
Hindari strees
Olahraga yang teratur
ASAM URAT
PENGERTIAN
191
Asam urat merupakan sisa metabolisme zat purin yang
berasal dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Purin tersebut banyak
terdapat dalam makanan yang mengandung protein. Purin juga merupakan
hasil samping dari pemecahan sel dalam darah.Berbagai sayuran dan buahbuahan juga terdapat purin
Nilai asam urat yang normal bila wanita 2,4-6, untuk pria
3,0-7. Bila melebihi dari nilai itu maka seseorang bisa dikategorikan ada
gangguan asam urat. Meningkatnya asam urat disebabkan pekerjaan ginjal
yang tidak sanggup mengeluarkan asam urat melalui air kemih. Masingmasing orang meski kadar asam uratnya tinggi belum tentu merasakan hal
yang sama. Ada yang merasakan nyeri di bagian sendi tubuhnya namun
ada juga yang tidak merasakan apa-apa meski asam uratnya sampai 12.
Sebaliknya ada seseorang yang asam uratnya 10, keluhannya sangat parah
bahkan bisa menyebabkan lumpuh tidak bisa jalan.
PENYEBAB
Ada dua faktor utama sebagai penyebab atau sebab terjadinya
penyakit asam urat pada seseorang. Yaitu penyebab primerdan penyebab
sekunder. Penyebab primer dari penyakit asam urat berasal dari dalam
tubuh itu sendiri sedang penyebab skunder berasal dari luar tubuh.
Penyebab Asam Urat Primer
Penyebab ini sangat terkait dengan faktor dari dalam tubuh seseong
namun belum diketahui secara pasti. Diduga disebabkan oleh faktor genetik
dan ketidak seimbangan hormonal dalam tubuh yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat.
Bisa juga disebabkan oleh terganggunya proses pengeluaran asam urat dari
tubuh karena ginjal lagi bermasalah.
Penyebab Asam Urat Sekunder
Penyebab ini sangat berkait erat dengan asupan makanan yang
masuk ke dalam tubuh. Konsumsi makanan yang banyak mengandung purin
sebagai faktor utama untuk penyebab sekunder ini. Produksi asam urat
meningkat karena kita mengkonsumi nutrisi kadar purin tinggi. Purin
merupakan salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat
192
(asam inti dari sel). Dia termasuk dalam kelompok asam amino, unsur
pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah
(penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat
kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan),
penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita
diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar bendabenda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda
keton yang meninggi inilah sebagai sebab asam urat juga ikut meninggi.
TANDA DAN GEJALA
Serangan
asam
urat
biasanya
timbul
secara
mendadak/akut, kebanyakan menyerang pada malam hari. Jika asam urat
menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak merah, mengkilat,
bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang sangat
hebat, dan persendian sulit digerakan. Serangan pertama asam urat pada
umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki,
dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala
tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku
dan lain-lain.
Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada
persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadangkadang, kita pun sering merasa nyeri atau pegal-pegal dan sejenisnya.
Anda bisa memastikan apakah Anda terkena asam urat atau tidak dengan
cara mengetahui gejala-gejala asam urat. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:
1
2
3
Kesemutan dan linu.
Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas,
4
5
dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
6
pergelangan tangan serta siku.
Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
193
PENCEGAHAN
Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu :
Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring,
Kacang-kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo. Kalori sesuai kebutuhan
: Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh
berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya
harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori.
Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat
karena adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat
melalui urine.
Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena
akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang
mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati,
ginjal, otak, paru dan limpa.
Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui
urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari
total kalori.
Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buahbuahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan
adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air.
Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh
dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buahbuahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena
keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat
mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka
yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan
meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat
pengeluaran asam urat dari tubuh.
194
Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan
dan kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi
akibat radang sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan
tubuh sehingga mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam
urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah.
Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk
mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan
teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.
MAKANAN YANG DIAJURKAN PADA PENDERITA ASAM URAT
1
Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang,
2
yogurt, dan pisang
Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya
3
dan strawberry
Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga,
4
belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat
Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi
MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI PADA PENDERITA ASAM
URAT
1
2
Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak.
Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan
3
4
5
6
7
teri, ikan sarden.
Ekstrak daging seperti abon dan dendeng.
Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden).
Daging kambing, daging sapi, daging kuda.
Bebek, angsa dan kalkun.
Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk tempe, tauco, oncom, susu
8
kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.
Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun
singkong, daun pepaya, kangkung.
9 Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental.
10 Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa.
11 Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak
dengan
menggunakan margarin/mentega.
12 Makanan kaya protein dan lemak.
195
PERBEDAAN ASAM URAT dan REMATIK
Asam urat dan rematik memiliki gejala dan rasa sakit yang
hampir sama, namun asam urat mempunyai rasa sakit yang lebih khas
dibanding rematik. Asam urat menimbulkan serangan yang sangat spesifik,
yaitu pada persendian-persendian.Inilah fakta yang perlu Anda ketahui.
Rematik mempunyai cakupan yang lebih luas daripada asam urat. Asam
urat sendiri adalah salah satu cabang penyakit rematik. Rematik belum
tentu asam urat, tapi asam urat sudah pasti rematik.
Ada perbedaan pada tingkatan penyebabnya. Perbedaan
asam urat dan rematik bisadiketahui dari penyebabnya. Penyebab asam
urat adalah karena kadar asam urat dalamtubuh brelebih. Sedangkan
banyak hal yang menyebabkan rematik.Rematik biasa dijumpai dengan
rasa nyeri di bahu, pinggang atau leher, pengapuran disendi, infeksi dan
lain sebagainya. Rematik termasuk penyakit yang banyak dijumpai
dimasyarakat, diperkirakan ada lebih dari 90 penyebab penyakit rematik
yang salah satunyaadalah akibat penumpukan asam urat dalam tubuh.
Berikut ini adalah leaflet asam urat :
196
197
Berikut ini adalah leaflet hipertensi :
198
Format Wawancara Tokoh Masyarakat
Format wawancara tokoh masyarakat
Pengkajian Komunitas
Pertanyaan
Pengkajian
Riwayat sejarah
1. Sejak kapan daerah tersebut
ada/mulai dihuni ? Siapa
yang menjadi pemimpin
pada saat itu ?
2. Merupakan daerah apakah
kawasan ini sebelum
terbentukkawasan
pemukiman ?
3. Bagaimana awal mula
penduduk di daerah
tersebut ada ?
4. Adakah wilayah khusus di
daerah ini yang diyakini
masyarakatmempunyai nilai
mistik ?
5. Bila ada, dimanakah wilayah
tersebut ?
6. Nilai-nilai mistik apa saja
yang diyakini masyarakat
didaerah tersebut ?
7. Bagaimana masyarakat di
Jawaban
Data Inti
1. wilayah RT 04 mulai dihuni pada
tahun 1950 an pemimpin saat itu
adalah Pak Koko Taryana
2. Kebun liar
3. Awlanya daerah ini adalah kebun
liar dan belum ada pemukiman,
akhirnya seorang warga bernama
bapak Koko Taryana membangun
daerah ini awalnya hanya tiga
rumah saja kini sudah mencapai
50 rumah.
4. Tidak ada
5. 6. daerah ini tidak memiliki
kepercayaan mistik
7. Wilayah aman, banjir kerap
datang ketika hujan deras,
dengan tenggang rasa keluarga
yang cukup erat
199
daerah ini menyikapi
wilayah tersebut ?
Nilai Keyakinan Masyarakat
1. Bagaimanakah nilai
keyakinan yang dianut
masyarakat yang berkaitan
dengan pola kebiasaan
masyarakat di daerah
tersebut ?
2. Apakah ada kebiasaan
tertentu yang menjadi
kebiasaan di masyarakat
berkaitan dengan nilai-nilai
yang dianut ?
3. Apabila ada, kebiasaan
seperti apa yang biasa
dilakukan ?
4. Sejak berapa lama
kebiasaan tersebut
dilaksanakan ?
5. Apakah semua masyarakat
terlibat / melaksanakan
kebiasaan tersebut ?
6. Apa dampak bagi
masyarakat dengan adanya
kebiasaan tersebut ?
Norma masyarakat
1. Apakah ada norma-norma
tertentu yang dianut dan
dilaksanakan oleh
masyarakat ?
2. Bila ada, norma-norma
seperti apa saja ?
3. Bagaiamanakah norma yang
berlaku di masyarakat ?
apakaah norma tersebut
mengikat / wajib
dilaksanakan ?
Pola Budaya
1. Adakah budaya masyarakat
yang paling berpengaruh
terhadap keberlangsungan
1. masyarakat RT 04 sebagian
besar penduduknya adalah
muslim, keyakinan yang
masih dipercayai warga
disini adalah mandi bunga,
ngerujak ketika kehamilan
menginjak umur 7 bulan,
silaturahmi saat hari raya
2. Ada
3. Silaturahmi
4. Sebagian besar
masyarakatnya muslim
kebiasaan yang selalu
dilakukan adalah keliling
atau silaturahmi saat
lebaran tiba
5. Ya
6. Mempererat tali
silaturahmi
1. Ada
2. norma yang dianut adalah
norma kesopanan, norma
menghormati kepada yang
lebih tua
3. norma tersebut sudah
menjadi keharusan bagi
setiap warga disana ketika
ada tamu harus
menghormati, sopan
terhadap orang tua
1. Tidak
2. –
3. masyarakat tidak memiliki
200
masyarakat terkait
kesehatan ? Bila ada,
budaya apa saja ?
2. Bagaiamanakah pola
budaya masyarakat terkait
dengan makan ?
3. Adakah pantangan
makanan tertentu ?
Frekuensi makan ? Jenis
makanan ?
4. Kepercayaan tentang
makanan ?
Agama
1. Penduduk d daerah ini
menganut agama apa
saja ?
2. Apa saja jenis tempat
ibadah di daerah ini ?
3. Jenis kegiatan keagamaan
apa saja yang ada di
daerah ini ?
Data
Sosial Ekonomi
1. Apakah daerah ini
merupakan daerah
berkembang atau miskin ?
2. Apakah di daerah ini
terdapat industry rumahan /
pertokoan / lapangan kerja ?
3. Apa jenis industry yang
terdapat di daerah ini ?
4. Kemanakah masyarakat
berbelanja keperluan sehari
– hari ?
5. Bagaimanakah angka
pengangguran di daerah
ini ?
Keamanan
1. Sistem keamanan apa yang
dimiliki daerah ini ?
2. Apakah di daerah tersebut
terdapat pos polisi ?
3. Apakah ada pemadam
kebakaran ?
aturan tertentu ketika akan
makan entah itu cara
memasak ataukah
makanan yang akan
dimakan
4. tidak ada
1. Islam, Katolik
2. Mesjid
3. pengajian rutin setiap
malam sabtu, pengajian
yasinan saat malam jumat
Subsistem
1. Daerah berkembang
dengan rata-rata mata
pencaharian : buruh,
pedagang
2. Tidak
3. –
4. ke warung sekitar rumah,
pasar beas untuk membeli
bahan-bahan pokok, serta
ke Kosambi jika ingin
membeli baju
5. cukup kecil, sebagian besar
berdagang keliling, dan
buruh yang dipanggil
ketika ada proyek saja
1. keamanan dengan ronda
2. –
3. Didekat IBCC
4. –
5. Tidak
6. pencurian
201
4. Apakah ada badan
penanggulangan bencana
( SAR ) ?
5. Apakah kualitas udara di
daerah tersebut dimonitor ?
6. Jenis tindakan criminal apa
yang biasa terjadi di daerah
tersebut ?
7. Apakah masyarakat merasa
aman ?
8. Apa upaya masyarakat
sekitar dalam menjaga
keamanan lingkungan di
daerah ini ?
9. Bagiamanakah akses jalaln
dari dan ke luar daerah ini
ketika terjadi kecelakaan
seperti kebakaran, gempa,
banjir, untuk memperoleh
bantuan ?
Politik dan pemerintahan
1. Adakah kegiatan kampanye
yang sedang berlangsung di
daerah tersebut ?
2. Bgaiamana sikap
penerimaan masyarakat jika
sedang ada kampanye
berlangsung ?
3. Adakah salah seorang
anggota masyarakat yang
berkecimpung dalam parti
politik ?
4. Bagaimana tingkat
partisipasi masyarakat
ketika ada pemilihan
umum ?
5. Apakah pernah terjadi
konflik antar anggota
masyarakat akibat politik
tidak sehat ?
Kebijakan Pemerintah
1. Adakah program pemerintah
di bidang kesehatan
( Askeskin, raskin, KB,
Jampersal, Jamkesmas,
7. Aman
8. melakukan jaga malam
bergilir
9. RT 04 RW 06 dekat dengan
jalan raya, keadaan itu
diuntungkan ketika ada
gempa bisa berkumpul ke
dekat jalan dan sangat
mudah di evakuasi, untuk
kebakaran
walaupun
jaraknya
cukup
jauh
dengan
pemadam
kebakaran
namun
bisa
dijangkau dengan waktu
yang tidak terlalu lama
karena
letaknya
dekat
dengan jalan raya
1.
2.
3.
4.
5.
Tidak
baik
ada
sudah baik
Ada namun tidak
berkepanjangan
Imunisasi, Kesehatan
lingkungan, dll ) yang
digunakan oleh masyarakat
di daerah tersebut ?
Adakah bantuan dari
pemerintah dalam
mengatasi masalah gizi ?
Bagaimana cara
mensosialisasikan kebijakan
pemerintah bidang
kesehatan kepada
masyarakat ?
Bagaiamana partisipasi
masyarakat terhadap
kebijakan pemerintah
bidang kesehatan ( KB,
Imunisasi ) yang
diberlakukan ?
Apakah pemberlakuan
kebijakan pemerintah
bidang kesehatan sudah
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat ?
Pengambilan Keputusan
1. Bagaimana mekanisme
pengambilan keputusan
terkait daerah tersebut ?
2. Apakah masyarakat ikut
terlibat dalam pengambilan
keputusan terkait daerah
tersebut ?
3. Apakah masyarakat
dilibatkan dalam
penyusunan program
pemerintah terkait
kesehatan ?
Lingkungan
1. Bagaimana pengelolaan
sampah di daerah ini ?
Pendidikan
Sarana Pendidikan
1. Adakah sarana / tempat
pendidikan di daerah
2. Ada ( Makanan tambahan
dari posyandu, Raskin –
namun sekarang jarang )
3. Melalui papan
pengumuman dan
komunikasi masal
4. Bagus – antusias
5. belum
1. musyawarah
2. iya
3. Tidak
1. Diambil setiap hari oleh
petugas yang berkeliling
1. Ada
SD CENTEH
203
tersebut ? jika ada
sebutkan !
2. Berapa jumlah sarana
pendidikan yang tersedia di
daerah tersebut ?
3. Bagaimana perbandingan
tenaga pengajar dan peserta
di daerah tersebut ?
Perpustakaan
1. Adakah sarana
perpustakaan di daerah
tersebut ?
2. Jika ada siapa yang
mengelola sarana
perpustakaan ?
3. Bagaimana ketertarikan
masyarakat untuk
memanfaatkan sarana
perpustakaan ?
4. Darimana sumber dana
untuk pengelolaan saran
perpustakaan ?
Komunikasi
Titik kumpul
1. Adakah tempat yang sering
digunakan oleh masyarakat
untuk berkumpul ?
Komunikasi Verbal
1. Adakah media surat kabar
yang masuk ke daerah
tersebut ?
2. Adakah media radio dan
televise yang masuk ke
daerah tersebut ?
3. Adakah layanan kantor pos
yang masuk ke daerah
tersebut ?
4. Adakah jaringan / layanan
telepon yang masuk ke
daerah tersebut ?
5. Adakah jaringan / layanan
internet yang masuk ke
daerah tersebut ?
2.
3.
1.
2.
3.
4.
SD GAMBIR
SMP 20 BATUNUNGGAL
SMP 4 BATUNUNGGAL
SMP PGRI
5
IDEAL
Tidak ada
Tidak ada
–
1. Gsg ( serbaguna )
2. Rumah warga yang cukup
luas
1. Ada
2. Ada
3. Ada
4. Ada
5. Ada
1. Ada
2. mulut ke mulut, papan
pengumuman
204
Komunikasi Formal
1. Adakah sumber komunikasi
di daerah tersebut dalam
bentuk papan pengumuman,
poster, Koran sekolah ?
2. Darimana masyarakat
memperoleh informasi?
( dari mulut ke mulut, radio,
tv, surat )
Rekreasi
1. Apakah tersedia lahan untuk
1. –
lokasi rekreasi / tempat
2. Makan Bersama, Tamasya
bermain di daerah
keluar daerah
3. –
tersebut ?
4. –
2. Apakah jenis rekreasi yang
5. sering dilakukan oleh
masyarakat ?
3. Apa fasilitas rekreasi yang
tersedia di daerah tersebut ?
4. Apakah masyarakat
memanfaatkan fasilitas
tersebut ?
5. Bagaimana pemeliharaan
fasilitas rekreasi tersebut ?
Persepsi
1. Apa yang menjadi potensi
1. –
( kekuatan )bagi masyarakat
? Bagaimana pendapat
masyarakat tentang potensi
tersebut ? Apa yang
masyarakat anggap sebagai
masalah dimasyarakat disini
?
2. Bagaimana taraf kesehatan
2. Cukup baik, namun masih
masyarakat di daerah
ada yang menderita ISPA,
tersebut ?
hipertensi, asam urat
3. Apa potensi yang ada di
3. Kader
4. peningkatan tingkat
masyarakat dalam
kejadian ISPA karena
menciptakan kesehatan
kondisi ventilasi yang
masyrakat ?
4. Masalah apa yang beresiko
kurang baik, serta adanya
dan potensial terjadi di
sungai yang telah
205
masyarakat ?
mengalami pendangkalan
dapat meningkatkan resiko
banjir, jarak rumah yang
terlalu dekat beresiko pula
penyebaran penyakit TB
Jakarta: Sagung Seto.
Tim WHO. 2007. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran
Ajar
Keperawatan
Komunitas.
Pernapasan Akut (ISPA) yang cenderung menjadi Epidemi dan Pandemi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pedoman Interim WHO. Jakarta : Trust
Indonesia Partner in Development
206
Anonim.2013. Informasi tentang Infeksi Saluran Pernapasan. Diakses dari