Skenario Kepala Puskesmas “Melati” adalah sarjana Kesehatan Masyarakat, dan baru menjabat sebagai kepala Puskesmas sekitar 6 bulan. Ibu Ani, berumur 25 tahun, yang mempunyai anak perempuan balita, berumur 3 tahun datang ke Puskesmas Melati untuk ante natal care kehamilan yang ke II yang umur kehamilannya 22 minggu. Kelahiran anak pertamanya, di rumah, cukup bulan dan dibantu oleh seorang dukun beranak yang juga seorang kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas melati. Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan. Pulangnya ibu Ani dari puskesmas hari sudah siang dan menurutnya pelayanan kesehatan di Puskesmas Melati kurang bermutu.
Klarifikasi Istilah 1. Puskesmas : pusat kesehatan masyarakat, unit pelayanan tekhnis dari dinas kesehatan yang bertanggung jawab untuk kesehatan masyarakat di sekitarnya. Ante natal care : Pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil seingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas dan persiapan pemberian ASI Asuransi Kesehatan : Sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau peralatan para anggota asuransi tersebut jika jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Kepala Puskesmas : Pimpinan tertinggi dalam struktur organisasi Puskesmas Kader kesehatan : Orang yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan. Posyandu : wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang di kelola oleh masyarakat yang penyelenggaranya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemuda-pemudi Imunisasi BCG : merupakan vaksin untuk Tubercullosis yang dibuat dari basil tubercullosis (myobacterium Bovis) yang dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan selama bertahun-tahun.
2.
3.
4. 5.
6.
7.
8. 9. 10. 11. 12. 13.
Imunisasi DPT I
: pemberian pertama vaksin difteri, pertusis, dan tetanus pada anak Imunisasi Polio : Proses membuat subjek menjadi resisten terhadap paparan virus Polio Pelayanan Kesehatan : Dukun beranak : orang yang membantu proses persalinan namun tidak mengikuti proses pendidikan formal Kurang bermutu : tidak memebuhi standar pelayanan atau kurang memuaskan bagi pasien Balita :
Identifikasi Masalah 1. Kepala Puskesmas “Melati” adalah sarjana Kesehatan Masyarakat dan baru menjabat sebagai kepala Puskesmas sekitar 6 bulan. 2. Ada seorang dukun beranak yang juga merupakan kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Melati yang membantu proses persalinan Ibu Ani. 3. Ibu Ani datang ke Puskesmas Melati untuk ante natal care dengan kehamilan yang ke 2 yang umur kehamilannya 22 minggu 4. Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I , dan Polio di Posyandu 5. Ibu Ani adalah peserta asuransi kesehatan 6. Saat siang hari sepulang ibu Ani dari Puskesmas, ia berdapat bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas Melati kurang bermutu
Analisis Masalah 1. a. Apa pelayanan kesehatan yang disediakan Puskesmas ? 1, 4 b. Bagaimana standar pelayanan Puskesmas yang dapat dikatakan bermutu ? (cara dan wilayah kerja) 2, 3 c. Bagaimana alur pengaduan dari Ibu Ani terhadap pelayanan kesehatan yang dia terima ? 3, 2 d. fungsi Puskesmas 4, 1 Kepmenkes no 128 thn 2004 1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas selalu berpaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. 3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab Puskesmas meliputi: a. Pelayanan Kesehatan Perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap. b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan mpenyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. e. apa syarat pokok pelayanan kesehatan di Puskesmas ? 5, 10 2. a. Bagaimana Struktur Organisasi Puskesmas ? 6, 9 b. Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan yang harus dimiliki oleh Kepala Puskesmas? 7, 8 c. Apa syarat untuk menjadi Kepala Puskesmas ? 8, 7 KMK 128 thn 2004 Seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat Permenkes 971 thn 2009 (1) Kepala Puskesmas berlatar belakang pendidikan paling sedikit tenaga
medis atau sarjana kesehatan lainnya. (2) Kepala Puskesmas telah mengikuti pelatihan Manajemen Puskesmas, dan Pelatihan Fasilitator Pusat Kesehatan Desa. (3) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi sebelum atau paling lama 1 (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatan struktural. d. Apa tugas dan wewenang Kepala Puskesmas ? (target dalam 6 bulan masa kerja) 9, 6 e. Apa yang seharusnya dilakukan oleh Kepala Puskesmas untuk menanggapi keluhan Ibu Ani ? 10, 5 3. a. Apa syarat-syarat menjadi kader kesehatan ? 9, 4 Dibawah ini salah satu persaratan umum yang dapat dipertimbangkan untuk pemilihan calon kader. - Dapat baca, tulis dengan bahasa Indonesia - Secara fisik dapat melaksanakan tugas-tugas sebagai kader - Mempunyai penghasilan sendiri dan tinggal tetap di desa yang bersangkutan. - Aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun pembangunan desanya - Dikenal masyarakat dan dapat bekerjasama dengan masyarakat calon kader lainnya dan berwibawa - Sanggup membina paling sedik 10 KK untuk meningkatkan keadaan kesehatan lingkungan - Diutamakan telah mengikuti KPD atau mempunayai keterampilan Dr. Ida Bagus, mempunyai pendapat lain mengenai persaratan bagi seorang kader antara lain: - Berasal dari masyarakat setempat. - Tinggal di desa tersebut. - Tidak sering meninggalkan tempat untuk waktu yang lama. - Diterima oleh masyarakat setempat. - Masih cukup waktu bekerja untuk masyarakat disamping mencari nafkah lain. - Sebaiknya yang bisa baca tulis. b. Apa tugas dan wewenang kader kesehatan ? 8, 3 a. Kegiatan yang dapat dilakukan kader di Posyandu adalah: - Melaksanan pendaftaran. - Melaksanakan penimbangan bayi dan balita. - Melaksanakan pencatatan hassil penimbangan. - Memberikan penyuluhan. - Memberi dan membantu pelayanan. - Merujuk. b. Kegiatan yang dapat dilakukan kader diluar Posyandu KB-kesehatan adalah: 1. Bersifat yang menunjang pelayanan KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare.
2. Mengajak ibu-ibu untuk datang para hari kegiatan Posyandu. 3. Kegiatan yang menunjang upanya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada: - pemberantasan penyakit menular. - Penyehatan rumah. - Pembersihan sarang nyamuk. - Pembuangan sampah. - Penyediaan sarana air bersih. - Menyediakan sarana jamban keluarga. - Pembuatan sarana pembuangan air limbah. - Pemberian pertolongan pertama pada penyakit. - P3K - Dana sehat. - Kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan c. Peranan Kader diluar Posyandu KB-kesehatan: - Merencanakan kegiatan, antara lain: menyiapkan dan melaksanakan survei mawas diri, membahas hasil survei, menyajikan dalam MMd, menentukan masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat desa, menentukan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan bersama masyarakat, membahas pembagian tugas menurut jadwal kerja. - Melakukan komunikasi, informasi dan motivasi wawan muka (kunjungan),alat peraga dan percontohan. - Menggerakkan masyarakat: mendorong masyarakat untuk gotng ronyong, memberikan informasi dan mengadakan kesepakatan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan lain-lain. - Memberikan pelayanan yaitu, : a. Membagi obat b. Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaan c. Mengawasi pendatang didesanya dan melapor d. Memberikan pertolongan pemantauan penyakit e. Memberikan pertolongan pada kecelakaan dan lainnya f. Melakukan pencatatan, yaitu: g. KB atau jumlah Pus, jumlah peserta aktif dsb h. KIA : jumlah ibu hamil, vitamin A yang dibagikan dan sebagainya i. Imunisasi : jumlah imunisasi TT bagi ibu hamil dan jumlah bayi dan balita yang diimunisasikan j. Gizi: jumlah bayi yang ada, mempunyai KMS, balita yang ditimbang dan yang naik timbangan k Diare: jumlah oralit yang dibagikan, penderita yang ditemukan dan dirujuk - Melakukan pembinaan mengenai laima program keterpaduan KBkesehatan dan upanya kesehatan lainnya.
- Keluarga pembinaan yang untuk masing-masing untuk berjumlah 1020KK atau diserahkan dengan kader setempat hal ini dilakukan dengan memberikan informasi tentang upanya kesehatan dilaksanakan. - Melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat terutama keluarga binaan. - Melakukan pertemuan kelompok. c. Apakah seorang kader kesehatan boleh membantu proses persalinan ? 7, 2 d. Apa peran kader kesehatan dalam masyarakat ? 6, 1 4. a. Apakah sudah tepat ante natal care dilakukan di Puskesmas ?5, 2 b. Bagaimana pelayanan ante natal care yang dilakukan di Puskesmas ?4, 3 Bagaimana ante natal care yang benar ? 3, 4 Bagaimana pola hidup sehat? 2, 5 5. a. Bagaimana jadwal pemberian Imunisasi yang tepat ? (jelaskan per imunisasi, cara pemberian, waktu pemberian, efek samping, reaksi , lokasi penyuntikan) 1, 6 b. Apakah imunisasi yang dilakukan terhadap anak pertama Ibu Ani sudah lengkap ? 2, 7 c. Berdasarkan info tersebut, apa rencana yang bisa dilakukan terhadap masalah tersebut? Jadwal imunisasi untuk anak ini 3, 8 - Evaluasi penyebab kenapa si anak belum dapat imunisasi : -M d. Apa tugas dan wewenang posyandu ? 4, 9 e. Siapa saja pengelola Posyandu ? 5, 10 f. Siapa saja anggota Posyandu ? 6, 9 6. a. Apa cakupan pelayanan kesehatan yang ditanggung oleh Asuransi Kesehatan ? 7, 8
b. Bagaimana pelayanan Puskesmas terhadap peserta Asuransi Kesehatan ? 8, 7
tambahan struktur organisasi Puskesmas dengan Dinas kesehatan dan organisasi-organisasi lain 9, 6 Kedudukan Puskesmas 10, 5
-
Apa rencana selanjutnya yang dapat dilakukan Kepala Puskesmas untuk menanggapi keluhan Ibu Ani ? 9, 4 Masalah Utama : Kepala Puskesmas Li : Puskesmas 8, 3 Posyandu 7, 2 Asuransi Kesehatan 6, 1 Ante natal care 5, 2 PHBS 4, 3 1. Fitki 2. Mira 3. Miranti 4. Melani 5. Ayu 6. Byanka 7. Ronalisa 8. Leonardus 9. M.Anugerah 10. Diah
Hipotesis Mutu Pelayanan di Puskesmas Melati belum dikatakan baik disebabkan oleh karena Kepala Puskesmas belum bisa memenuhi standar pelayanan Kesehatan di Puskesmas tersebut