linda

Published on January 2017 | Categories: Documents | Downloads: 42 | Comments: 0 | Views: 367
of 2
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

Terapi Pengobatan terhadap infeksi parasit Taenia saginata
1. Praziquantel
Praziquantel adalah obat pilihan untuk semua infeksi cestoda. Obat ini
juga sangat efektif melawan skistosoma Dosis tunggal oral 5-10 mg/kgBB.
Tingkat penyembuhan rata-rata 100% dengan efek samping kecil atau
tidak ada efek samping sama sekali.
Obat ini menyebabkan kelumpuhan dan spasme pada otot cacing dengan
depolarisasi konstan dari endplate otot.
Cacing di ekskresikan dengan feses. Dengan dosis yang lebih tinggi cacing
akan mati.
Berdasarkan pemakaian secara oral substansi di serap agak lebih cepat.
Waktu paruh dalam plasma antara 1-1,5 jam. eliminasi substansi yang
berlangsung di ginjal dihasilkan dalam bentuk metabolik.
Dosis sekali pakai 10-15mg/kgBB. Dalam dosis yang lebih tinggi dan
digunakan untuk periode pemakaian yang lebih lama 50mg/kgBB selama
15 hari.
Praziquantel secara umumnya ditoleransi dengan baik. Efek sampingnya
antara lain sakit kepala sementara, kantuk, iritasi gastrointestinal dan
urtikaria. (Mutschler, 1995)
2. Niclosamide
Niclosamide merupakan turunan asam klorosalisilat, yang digunakan
dalam pengobatan infeksi cacing. Niclosamide tidak diserap melalui usus,
digunakan untuk membunuh cacing pita.
Bekerja dengan cara inhibisi pembentukan ATP, dan gangguan pada
metabolisme karbon.
Dan juga parasit menjadi lebih sensitif terhadap enzim proteolytic. Sejak
kepala dicerna pada sekresi usus, kepala tidak dapat ditemukan pada
feses(dulu, feses di periksa adanya scolex untuk memastikan kesuksesan
terapi).
Dosis dewasa dan anak di atas 6 tahun mengongsumsi 2 gram sekali
pakai; anak berumur 2-6 tahun diberikan 1 gram. (Mutschler, 1995)
Teblet harus dikunyah dengan baik dan ditelan dengan jumlah air yang
sedikit saat perut kosong sebelum sarapan. Makanan sehari sebelum
pengobatan harus ringan, dan hanya makanan dalam bentuk cair yang
boleh dikonsumsi pada malam sebelumnya.
Efek samping yaitu iritasi gastrointestinal tetapi efek samping ini sangat
jarang ditemukan. Sejauh ini tidak ada laporan mengenai efek toksik yang
muncul pada rentang dosis terapi. (Laurence et al, 1987)
3. Paromomycin
Obat ini adalah pilihan ketiga jika pilihan pertama dan kedua (praziquantel
dan niclosamide) tidak tersedia.
Dosis tunggal 75 mg/kgBB (maksimum 4 gram pada pasien dengan BB
lebih dari 50 kg). Diminum setelah makan. Obat ini menghasilkan 93%
rata-rata penyembuhan.
Efek samping yang ringan muncul pada 30-60% pasien. Paling banyak
diare dan muntah-muntah walau tidak pada umumnya. (Laurence et al,
1987)
DAPUS

Laurence, D.R. et al. 1987. Clinical Pharmacology. Singapore: Longman
Singapore Publisher
Mutschler, Ernst, et al. 1995. Drug Actions, Basic Principles and
Therapeutic Aspect. Germany: Medpharm Scientific Publisher

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close