LP Cos

Published on August 2022 | Categories: Documents | Downloads: 8 | Comments: 0 | Views: 76
of x
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

 

PENGERTIAN Cidera kepala yaitu adanya deforma deformasi si berupa penyimpangan penyimpangan bentuk atau penyimpangan penyimpangan garis pada tulang tengko tengkorak, rak, per percep cepata atann dan per perlam lambat batan an (accele (acceleras rasii - decele deceleras rasii ) yang yang merupa merupakan kan peruba perubahan han bentuk bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan. Prinsip - Prinsip pada Trauma Kepala 

Tulang tengkorak sebagai pelindung jaringan otak, mempunyai daya elastisitas untuk mengatasi adanya pukulan.



ila daya!toleransi elastisitas terlampau akan terjadi terjadi fraktur.



erat!ringannya cedera tergantung pada " #. $o $oka kasi si yang yang terp terpen enga garuh ruh " 

Cedera kulit.



Cedera jaringan tulang.



Cedera jaringan otak.

%. Keadaa Keadaann kepal kepalaa saat saat terjad terjadii be bentu nturan ran.. 

&asalah utama adalah terjadinya peningkatan tekanan intrakranial (PT'K)



T'K dipertahankan oleh  komponen " #. olum olumee dar darah ah !P !Pem embu bulu luhh dar darah ah (± *+ - #+ ml). %. ol olum umee ari aring ngan an ta takk (±. #% - #/ ml). .

olume $C0 (± *+ - #+ ml).

 

&asalah yang timbul dari trauma kepala

  Kulit  

Trauma kepala

 

aringan otak

Tulang kepala  

- Komusio - Kontusio

 

- 1ematom      

2raktur 2raktur linear. 2r 2rak aktu turr com comnu nuni nitted 2raktur depressed 2raktur basis

T'K meningkat 

:angguan kesadaran



:ang :anggu guan an

ta tand ndaa-ta tand ndaa

8ital

Etiologi #. Kecelakaan %. atuh . Tr Traum aumaa akibat akibat persal persalina inann

Patofisiologi tak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. 3nergi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. tak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak 4alaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. 5emikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari % mg 6, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak %+ 6 dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai * 6 akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi cerebral. Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. 1al ini akan menyebabkan asidosis metabolik. 5alam keadaan normal cerebral blood flo4 (C2) adalah + - 7 ml ! menit ! # gr. jaringan otak, yang merupakan #+ 6 dari cardiac output. Trauma kepala meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup akti8itas atypical-myocardial, perubahan tekanan 8askuler dan udem paru. Perubahan otonom pada fungsi 8entrikel adalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia, fibrilasi atrium dan 8ebtrikel, takikardia. 9kibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan 8askuler, dimana penurunan tekanan 8askuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi . Pengaruh persarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol otak tidak begitu besar.

 

Cedera kepala menurut patofisiologi dibagi menjadi dua  :  : 1.

Cedera kepala primer

9kibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi - decelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada  jaringan. Pada cedera primer dapat terjadi " :egar kepala ringan &emar otak $aserasi

2. Cedera kepala sekunder #.

Pada Pada cede cedera ra kepa kepala la seku sekund nder er ak akan an timb timbul ul geja gejala la,, ssep eper ertiti "

%.

1ipotensi ssiistemik

.

1ipoksia

/.

1iperkapnea

+.

;dema otak

7.

Komplikasi pe pernapasan

*.

inf infeksi eksi ! kom komplik plikas asii pad padaa org organ an tubuh ubuh yang yang lai lain

Cidera Kepala

 

Cidera otak primer

 

 

Kontosio $aserasi

0embuh

Cidera otak sekunder

Kerusakan sel otak

:angguan aliran darah otak

 

 

<espon biologik

T'K meningkat "  3dema  1ematom

&etabolisme anaerobik 1ipo=imia Respon biologik 

 

Trauma Kepala

:angguan auto regulasi

 

T'K meningkat

9liran darah otak menurun

  3dema otak

 

:angguan metabolisme 

% menurun.



C% meningkat.

9sam laktat meningkat

 

&etabolik anaerobik

:ejala " #. ika ika kl klien ien sada sadarr -------- sakit sakit ke kepal palaa hebat hebat.. %. &unt &untah ah pr proy oyek ektitil.l. .

Papil edema.

/. Ke Kesa sada dara rann maki makinn menu menuru run. n. +. Pe Peru ruba baha hann ttip ipee kkes esad adar aran an.. 7. Tekanan ekanan darah darah m menu enurun run,, br bradi adikar kardia dia.. *.

9n isokor.

8. 0uhu tubuh yang sulit dikendalikan.

Tipe !macam Trauma kepala antara lain " #. Tra raum umaa kepa kepala la tter erbu buka ka.. Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak masuk kedalam jaringan otak dan melukai " 

&erobek duramater -----$C0 merembes.



0araf otak



aringan otak.

:ejala fraktur basis " 

attle sign.



1emotympanum.



Periorbital echymosis.



<hinorrhoe.

 



rthorrhoe.



rill hematom.

%. Tra raum umaa kepa kepala la tert tertut utup up a)

Komosio Cidera kepala ringan 5isfungsi neurologis sementara dan dapat pulih kembali. 1ilang kesadaran sementara , kurang dari # - % menit. Tanpa kerusakan otak permanen. &uncul gejala nyeri kepala, pusing, muntah. 5isorientasi sementara. Tidak ada gejala sisa. &<0 kurang /> jam ---- kontrol %/ jam ' , obser8asi tanda-tanda 8ital. Tidak ada terapi khusus. 'stirahat mutlak ---- setelah keluhan hilang coba mobilisasi bertahap, duduk --- berdiri -- pulang. 0etelah pulang ---- kontrol, akti8itas sesuai, istirahat cukup, diet cukup.

b)

Kontosio. 

9da memar otak.



Perdarahan kecil lokal!difus ---- gangguan lokal --- perdarahan.



:ejala " - :angguan kesadaran lebih lama. - Kelainan neurologik positip, reflek patologik positip, lumpuh, kon8ulsi. - :ejala T'K meningkat. - 9mnesia retrograd lebih nyata.

c)

1ematom epidural. Perdarahan anatara tulang tengkorak dan duramater. $okasi tersering temporal dan frontal. 0umber " pecahnya pembuluh darah meningen dan sinus 8enosus. Katagori talk and die. :ejala " (manifestasi adanya proses desak ruang). Penurunan kesadaran ringan saat kejadian ----- periode $ucid (beberapa meni menitt - beberapa jam) --penurunan kesadaran hebat --- koma, deserebrasi, dekortisasi, pupil an isokor, nyeri kepala hebat, reflek patologik positip.

 

d)



1ematom su subdural. 

Perdarahan antara duramater dan arachnoid.



iasanya pecah 8ena --- akut, sub akut, kronis.



9kut " -

 :ejala %/ - /> jam.

-

 0ering berhubungan dnegan cidera otak ? medulla oblongata.

-

 PT'K meningkat.

-

 0akit kepala, kantuk, reflek melambat, bingung, reflek pupil lambat.

0ub 9kut "  

-

erkembang erkembang * - # hari, hari, kontosio kontosio agak agak berat, berat, ad adanya anya gejal gejal T'K T'K meningk meningkat at --- kesadar kesadaran an

menurun. 

e)

Kronis " -

<ingan , % minggu -  - / bulan.

-

Perdarahan kecil-kecil terkumpul pelan dan meluas.

-

:ejala sakit kepala, letargi, kacau mental, kejang, disfagia.

1ematom intrakranial. Perdarahan intraserebral @ %+ cc atau lebih. 0elalu diikuti oleh kontosio. Penyebab " 2raktur depresi, penetrasi peluru, gerakan akselerasi - deselerasi mendadak. 1erniasi merupakan ancaman nyata, adanya bekuan darah, edema lokal.

Pengaruh Trauma Kepala " 

0istem pernapasan



0istem kardio8askuler.



0istem &etabolisme.

 

0istem Pernapasan " T'K meningkat  

1ipoksemia, hiperkapnia

&eningkatkan rangsang simpatis

Peningkatan hambatan difusi % - Co%.

 

3dema paru

&eningkatkan tahanan 8ask. sistemik dan tek darah

&eningkatkan tek, hidrostatik Kebocoran cairan kapiler  

0istem pembuluh darah pulmonal tek. rendah.

Karena adanya kompresi langsung pada batang otak ---- gejala pernapasan abnormal " 

Chyne stokes.



1iper8entilasi.



9pneu.

0istem Kardi8askuler " 

Trauma kepala --- perubahan fungsi jantung " kontraksi, edema paru, tek. askuler. askuler.



Perubahan saraf otonoom pada fungsi 8entrikel " - 5isritmia. - 2ibrilasi. - Takikardia.



Tidak adanya stimulus endogen saraf simpatis --- terjadi penurunan kontraktilitas 8entrikel. ---- curah  jantung menurun --- menigkatkan tahanan 8entrikel kiri --- edema paru.

0istem &etabolisme " 

Trauma kepala --- cenderung terjadi retensi Aa, air, dan hilangnya sejumlah nitrogen.



5alam keadaan stress fisiologis.

 

Trauma

951 dilepas

<etensi Aa dan air

ut put urine menurun Konsentrasi elektrolit meningkat



Aormal kembali setelah # - % hari.



Pada keadaan lain "

 

2raktur Tengkorak

 

 

Kerusakan hipofisis 9tau hipotalamus

Penurunan 951

 

5iabetes &ellitus

:injal

 

3kskresi air

5ehidrasi

1ilang nitrogen meningkat ------------ respon metabolik terhadap trauma.

Trauma

Tubuh perlu energi untuk perbaikan

Autrisi berkurang

 

Penghancuran protein otot sebagai sumber nitrogen utama.

 

Pengaruh Pada :.' Tract. "  hari pasca trauma --- respon tubuh merangsang hipotalamus dan stimulus 8agal.

Lambung hiperacidi 

1ipotalamus ------ hipofisis anterior

 

9drenal

  0teroid

 

Peningkatan sekresi asam lambung

 

1iperacidi

Trauma

0tress

Perdarahan lambung

Katekolamin meningkat.

 

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAIAN Pengumpulan data klien baik subyektif atau obyektif pada gangguan sistem persarafan sehubungan dengan cedera kepala tergantung pada bentuk, lokasi, jenis injuri dan adanya komplikasi pada organ 8ital lainnya. 5ata yang perlu didapati adalah sebagai berikut "

#.

'dentitas 'dentitas klien klien dan keluarga keluarga (penanggung (penanggung ja4ab)" ja4ab)" nama, nama, umur, umur, jenis kelamin kelamin,, agama, suku suku bangsa, bangsa, status perka4inan, alamat, golongan darah, pengahasilan, hubungan klien dengan penanggung  ja4ab.

%. <i4a <i4aya yatt ke kese seha hata tann " Tingkat Ting kat kesadaran!:C0 kesadaran!:C0 (B #+), kon8ulsi, kon8ulsi, muntah, dispnea ! takipnea, takipnea, sakit kepala, kepala, 4ajah simetris ! tidak, lemah, luka di kepala, paralise, akumulasi sekret pada saluran napas, adanya liuor dari hidung dan telinga dan kejang <i4aya <i4 ayatt penyaki penyakitt dahulu dahulu harusl haruslah ah dik diketa etahui hui baik baik yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan sistem sistem persarafan persar afan maupun penyakit penyakit sistem sistemik sistemik lainnya. lainnya. demikian pula ri4ayat penyakit penyakit keluarga keluarga terutama yang mempunyai penyakit menular. <i4ayat kesehatan tersebut dapat dikaji dari klien atau keluarga sebagai data subyektif. 5ata-data ini sangat berarti karena dapat mempengaruhi prognosa klien.

. Peme Pemeri riks ksaa aann 2i 2isi sikk 9spek neurologis yang dikaji adalah tingkat kesadaran, biasanya :C0 B #+, disorientasi orang, tempat dan 4aktu. 9danya refleks babinski yang positif, perubahan nilai tanda-tanda 8ital kaku kuduk, hemiparese. Aer8us cranialis dapat terganggu bila cedera kepala meluas sampai batang otak karena udema otak atau perdarahan otak juga mengkaji ner8us ', '', ''', , , '', 'D, D''.

/. Penata Penatalak laksana sanaan an &e &edis dis Pada Pada Tr Traum aumaa Kep Kepala ala " bat-obatan " ∫ 

5e=amethaso 5e=am ethason!kalm n!kalmethaso ethasonn sebaga sebagaii pengobatan pengobatan anti edema serebral, serebral, dosis sesuai dengan berat ringanya trauma.

∫ 

Terapi hiper8entilasi (trauma kepala berat), untuk mengurnagi 8asodilatasi.

∫ 

Pengobatan anti edema dnegan larutan hipertonis yaitu manitol % 6 atau glukosa / 6 atau gliserol # 6.

∫ 

9ntibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisillin) atau untuk infeksi anaerob diberikan metronidasol.

∫ 

&akanan atau cairan, Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan apa-apa, hanya

 

cairan infus de=trosa + 6, amnifusin, aminofel (#> jam pertama dari terjadinya kecelakaan), % -  hari kemudian diberikan makanan lunak. ∫ 

Pada trauma berat. Karena hari-hari pertama didapat penderita mengalami penurunan kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama (%- hari) tidak terlalu banyak cairan. 5e=tosa + 6 > jam pertama, ringer de=trosa > jam kedua dan de=trosa + 6 > jam ketiga. Pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah makanan diberikan melalui nasogastric tube (%+ -  TKTP). Pemberian protein tergantung nilai ure nitrogennya.

∫ 

Pembedahan.

+. Peme Pemeri riks ksaa aann Pe Penu nuja jang ng



CT-0can CT-0can (dengan atau tanpa kontras) kontras) " mengidentif mengidentifikasi ikasi luasnya lesi, perdarahan, perdarahan, determinan determinan 8entrikuler, dan perubahan jaringan otak. Catatan " ;ntuk mengetahui adanya infark ! iskemia jangan dilekukan pada %/ - *% jam setelah injuri.



&<' " 5igunakan sama seperti CT-0can dengan atau tanpa kontras radioaktif.



Cerebral 9ngiography" &enunjukan anomali sirkulasi cerebral, seperti " perubahan jaringan otak sekunder menjadi udema, perdarahan dan trauma.

• •

0erial 33:" 5apat melihat perkembangan gelombang yang patologis D-<ay" &endeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan struktur garis(perdarahan!edema), fragmen tulang.



93<" &engoreksi batas fungsi corteks dan otak kecil



P3T"" &endeteksi perubahan akti8itas metabolisme otak P3T



C02,, $umbal Punksi "5apat dilakukan C02 dilakuk an jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid.



9:s"" &endeteksi 9:s &endeteksi keberadaan 8entilasi 8entilasi atau masalah masalah

pernapasan pernapasan (oksigen (oksigenisasi) isasi) jika terjadi terjadi

peningkatan tekanan intrakranial



Kadar 3lektrolit 3lektrolit " ;ntuk mengkoreksi mengkoreksi keseim keseimbangan bangan elektrol elektrolitit sebagai sebagai akibat peningkatan peningkatan tekanan tekanan intrkranial



0creen To=icologi" ;ntuk mendeteksi pengaruh obat sehingga menyebabkan penurunan kesadaran. Penatalaksanaan Konser8atif"



edrest total



Pemberian obat-obatan



bser8asi tanda-tanda 8ital (:C0 dan tingkat kesadaran)

Prioritas Pera!atan" #. &a &aksi ksima malk lkan an perf perfus usii ! fung fungsi si otak otak %. &enc &enceg egah ah komp komplilika kasi si .

Pengaturan Pengaturan fungsi secara optimal optimal ! menge mengembali mbalikan kan ke fungsi normal normal

 

/. &enduk &endukung ung prose prosess pemulih pemulihan an koping koping kl klien ien ! kelua keluarga rga +. Pe Pemb mber eria iann info inform rmas asii tent tentan angg pr prose osess pe peny nyak akitit,, prog progno nosi sis, s, renca rencana na pe peng ngob obat atan an,, da dann rehabilitasi.

Tujuan" #.

2ungsi otak membaik membaik " defisit defisit nneurolo eurologis gis berkurang!t berkurang!tetap etap

%. Ko Komp mplilika kasi si tida tidakk terj terjad adii . /.

Kebutuhan Kebutuhan sehari-ha sehari-hariri dapat dapat dipenuhi dipenuhi sendiri sendiri atau dibantu dibantu orang lain Keluarga Keluarga dapat dapat menerim menerimaa kenyataan kenyataan ddan an berparti berpartisipasi sipasi dalam pera4atan pera4atan

+. Proses Proses penyakit, penyakit, prognosi prognosis, s, progra program m pengob pengobata atann dap dapat at dimen dimenger gertiti ole olehh kel keluarg uargaa sebagai sebagai sumber sumber informasi.

DIAGNO DIA GNOSA SA KEPERAWA KE PERAWAT TAN 5iagnosa Kepera4atan yang biasanya muncul adalah" 1.

Tidak efektifnya pola napas sehubungan dengan depresi pada pusat napas di otak.

 2.

Tidakefektifnya kebersihan jalan napas sehubungan dengan penumpukan sputum.

3.

:angguan perfusi jaringan otak sehubungan dengan udem otak

4.

Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan penurunan kesadaran (soporos - coma)

5.

<esiko tinggi gangguan integritas kulit sehubungan dengan immobilisasi, tidak adekuatnya sirkulasi perifer.

INTER#EN$I

Tidak efektifnya pola napas sehubungan dengan depresi pada pusat napas di otak . Tujuan : &empertahankan pola napas yang efektif melalui 8entilator. Kriteria ealuasi : Penggunaan otot bantu napas tidak ada, sianosis tidak ada atau tanda-tanda hipoksia tidak ada dan gas darah dalam batas-batas normal. Rencana tindakan :



1itungg pernapasan pasien dalam satu menit. pernapasan 1itun pernapasan yang cepat dari pasien dapat menimbulkan menimbulkan alkalosis respiratori dan pernapasan lambat meningkatkan tekanan Pa Co% dan menyebabkan asidosis respiratorik.



Cek pemasangan tube, untuk memberikan 8entilasi yang adekuat dalam pemberian tidal 8olume.



bser8asi ratio inspirasi dan ekspirasi pada fase ekspirasi biasanya % = lebih panjang dari inspirasi, tapi dapat lebih panjang sebagai kompensasi terperangkapnya udara terhadap gangguan pertukaran gas.



Perhatikan Perha tikan kelembaban kelembaban dan suhu pasien keadaan dehidrasi dapat mengeringkan mengeringkan sekresi ! cairan paru sehingga menjadi kental dan meningkatkan resiko infeksi.



Cek selang 8entilator setiap 4aktu (#+ menit), adanya obstruksi dapat menimbulkan tidak adekuatnya



pengaliran 8olume dan menimbulkan penyebaran udara yang tidak adekuat. 0iapkan ambu bag tetap berada di dekat pasien, membantu membarikan 8entilasi yang adekuat bila ada

 

gangguan pada 8entilator. Tidak efektifnya kebersihan jalan napas sehubungan dengan penumpukan sputum. Tujuan : &empertahankan jalan napas dan mencegah aspirasi Kriteria !aluasi : 0uara napas bersih, tidak terdapat suara sekret pada selang dan bunyi alarm karena peninggian suara mesin, sianosis tidak ada. Rencana tindakan : 1.

Kaji dengan ketat (tiap #+ menit) kelancaran jalan napas. bstruksi dapat disebabkan pengumpulan sputum, perdarahan, bronchospasme atau masalah terhadap tube.

 2.

38aluasi pergerakan dada dan auskultasi dada (tiap # jam ). Pergerakan yang simetris dan suara napas yang bersih indikasi pemasangan tube yang tepat dan tidak adanya penumpukan sputum.

3.

$akukan pengisapan lendir dengan 4aktu kurang dari #+ detik bila sputum banyak. Pengisapan lendir tidak selalu rutin dan 4aktu harus dibatasi untuk mencegah hipoksia.

4.

$akukan fisioterapi dada setiap % jam. &eningkatkan 8entilasi untuk semua bagian paru dan memberikan kelancaran aliran serta pelepasan sputum.

Gangguan perfusi jaringan otak sehubungan dengan udem otak  Tujuan : &empertahankan dan memperbaiki tingkat kesadaran fungsi motorik. Kriteria hasil : Tanda-tanda 8ital stabil, tidak ada peningkatan intrakranial. Rencana tindakan : 1" &onitor dan catat status neurologis dengan menggunakan metode :C0. <efleks membuka mata menentukan pemulihan tingkat kesadaran. <espon motorik menentukan menentukan kemamp kemampuan uan beresp berespon on terhadap terhadap stimulus stimulus eksternal eksternal dan indikasi indikasi keadaan kesadaran yang baik. <eaksi pupil digerakan oleh saraf kranial oculus motorius dan untuk menentukan refleks batang otak. Pergerakan mata membantu menentukan area cedera dan tanda a4al peningkatan tekanan intracranial adalah terganggunya abduksi mata.  2" &onitor tanda-tanda 8ital tiap  menit. Pening Pen ingkat katan an sistol sistolik ik dan pen penuru urunan nan dia diasto stolik lik serta serta penuru penurunan nan tin tingkat gkat kesadar kesadaran an dan tanda-t tanda-tand andaa pening pen ingkat katan an tekana tekanann intrak intrakran ranial ial.. 9danya 9danya pern pernapa apasan san yang yang irregu irreguler ler ind indika ikasi si terhad terhadap ap adanya adanya peningkatan metabolisme sebagai reaksi terhadap infeksi. ;ntuk mengetahui tanda-tanda keadaan syok akibat perdarahan. 3" Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak menekan. Perubahan kepala pada satu sisi dapat menimbulkan penekanan pada 8ena jugularis dan menghambat aliran darah otak, untuk itu dapat meningkatkan tekanan intrakranial. 4" 1in 1indari dari bat batuk uk yang yang ber berleb lebiha ihan, n, muntah muntah,, menged mengedan, an, pertah pertahanka ankann penguk pengukura urann uri urinn dan hin hindar darii konstipasi yang berkepanjangan. 5apat mencetuskan respon otomatik penngkatan intrakranial.

 

5) bser8asi kejang dan lindungi pasien dari cedera akibat kejang. Kejang terjadi akibat iritasi otak, hipoksia, dan kejang dapat meningkatkan tekanan intrakrania. #" erikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien. 5apat menurunkan hipoksia otak. $" erikan obat-obatan yang diindikasikan dengan tepat dan benar (kolaborasi). &embantu menurunkan tekanan intrakranial intrakranial secara biologi ! kim kimia ia seperti osmotik diuritik untuk menarik air dari sel-sel otak sehingga dapat menuru menurunkan nkan udem otak, steroid (de=ametason) (de=ametason) untuk menurunkan menurunkan inflamasi, infla masi, menurunkan menurunkan edema jaringan. jaringan. bat anti kejang untuk menurunkan menurunkan kejang, analgetik analgetik untuk menurunkan rasa nyeri efek negatif dari peningkatan tekanan intrakranial. 9ntipiretik untuk menurunkan panas yang dapat meningkatkan pemakaian oksigen otak.

Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan penurunan kesadaran (soporos - coma ) Tujuan : Kebutuhan dasar pasien dapat terpenuhi secara adekuat. Kriteria hasil : Kebersihan Keber sihan terjaga, kebersihan kebersihan lingku lingkungan ngan terjag terjaga, a, nutrisi nutrisi terpenuhi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, kebutuhan, oksigen adekuat. Rencana Tindakan : 1" erikan penjelasan tiap kali melakukan tindakan pada pasien. Penjelasan dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kerja sama yang dilakukan pada pasien dengan kesadaran penuh atau menurun.  2" eri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri. Kebersihan perorangan, eliminasi, berpakaian, mandi, membersihkan mata dan kuku, mulut, telinga, merupakan kebutuhan dasar akan kenyamanan yang harus dijaga oleh pera4at untuk meningkatkan rasa nyaman, mencegah infeksi dan keindahan. 3" erikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan. &akana &ak anann dan minuma minumann merupa merupakan kan kebutu kebutuhan han seh sehari ari-ha -hari ri yang harus harus dip dipenu enuhi hi untuk untuk menjag menjagaa kelangsungan perolehan energi. 5iberikan sesuai dengan kebutuhan pasien baik jumlah, kalori, dan  4aktu.

4" elaskan pada keluarga tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman dan bersih. Keikutsertaan keluarga diperlukan untuk menjaga hubungan klien - keluarga. Penjelasan perlu agar keluarga dapat memahami peraturan yang ada di ruangan.

5" erikan bantuan untuk memenuhi kebersihan dan keamanan lingkungan. $ingkungan yang bersih dapat mencegah infeksi dan kecelakaan.

 

Kecemasan keluarga sehubungan keadaan yang kritis pada pasien. Tujuan : Kecemasan keluarga dapat berkurang Kriteri ealuasi : 3kspresi 4ajah tidak menunjang adanya kecemasan Keluarga mengerti cara berhubungan dengan pasien Pengetahuan keluarga mengenai keadaan, pengobatan dan tindakan meningkat. Rencana tindakan : 1.

ina hubungan saling percaya. ;ntuk membina hubungan terpiutik pera4at - keluarga. 5engarkan dengan aktif dan empati, keluarga akan merasa diperhatikan.

 2.

eri penjelasan tentang semua prosedur dan tindakan yang akan dilakukan pada pasien. Penjelasan akan mengurangi kecemasan akibat ketidak tahuan.

3.

erikan kesempatan pada keluarga untuk bertemu dengan klien. &empertahankan hubungan pasien dan keluarga.

4.

erikan dorongan spiritual untuk keluarga.

 

0e 0ema mang ngat at keaga keagama maan an dapa dapatt meng mengura urang ngii rasa rasa cema cemass da dann me meni ning ngka katk tkan an keim keiman anan an dan dan ketabahan dalam menghadapi krisis.

Resiko tinggi gangguan integritas kulit sehubungan dengan immobilisasi, tidak adekuatnya sirkulasi   perifer..  perifer Tujuan " :angguan integritas kulit tidak terjadi <encana tindakan " 1.

Kaji fungsi motorik dan sensorik pasien dan sirkulasi perifer untuk menetapkan kemungkinan terjadinya lecet pada kulit.

 2.

Kaji kulit pasien setiap > jam " palpasi pada daerah yang tertekan.

3.

erikan posisi dalam sikap anatomi dan gunakan tempat kaki untuk daerah daer ah yang menonjol.

4.

:anti posisi pasien setiap % jam

5.

Pertah Per tahanka ankann kebersi kebersihan han dan keke kekerin ringan gan pasien pasien " keadaa keadaann lembab lembab akan akan memuda memudahka hkann terjad terjadiny inyaa kerusakan kulit.

#.

&assage dengan lembut di atas daerah yang menonjol setiap % jam sekali.

$.

Pertahankan alat-alat tenun tetap bersih dan tegang.

%.

Kaji daerah kulit yang lecet untuk adanya eritema, keluar cairan setiap > jam.

&.

erikan pera4atan kulit pada daerah yang rusak ! lecet setiap / - > jam dengan menggunakan 1%%.

 

DAFTAR KEPUSTAKAAN

5oenges &.3. (#E>E) Aursing Care Plan, :uidlines for Planning Patient Care (% nd ed ). Philadelpia, Philadelpia, 2.9. 2.9. 5a8is Company. Company.

$ongF C and Phipps Phipps G (#E>+) 3ssential 3ssential of &edical 0urgical Aursing Aursing " 9 Aursing Process 9pproach 9pproach 0t. $ouis. C8. &osby Company C ompany..

9sikin H (#EE#) 0imposium Kepera4atan Kepera4atan Penderita Cedera Kepala. Panatalaksanaan Penderita dengan 9lat antu Aapas, akarta.

1arsono (#EE) Kapita 0elekta Aeurologi, :adjah &ada ;ni8ersity Press

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close