Melanoma Maligna

Published on January 2017 | Categories: Documents | Downloads: 51 | Comments: 0 | Views: 296
of 3
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

MELANOMA MALIGNA DEFINISI Melanoma maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari sel melanosit dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit atau mukosa.1 Sel melanosit ini berada di dalam lapisan epidermis maupun dermis (dan kadang-kadang sel subkutan).2 EPIDEMOLOGI Melanoma maligna menempati urutan ke 5 untuk laki-laki dan urutan ke 7 untuk perempuan dalam hal keganasan yang sering ditemukan. Melanoma maligna dapat ditemukan di semua bagian tubuh. Pada laki-laki sering ditemukan pada daerah punggung. Pada perempuan sering ditemukan di daerah tungkai dan punggung, jarang ditemukan pada bagian tubuh yang tertutup pakaian.3 Melanoma pada rongga mulut ditemukan pada pasien dengan umur ratarata 56 tahun, dan lebih sering didapatkan pada laki-laki. Kelainan ini sering dijumpai pada palatum durum, gingival rahang atas, lidah, mukosa bukal, dan pada bibir.1 ETIOLOGI 1. Sinar ultraviolet 2. Jenis dan tipe kulit, resiko terbesar terdapat pada orang kulit putih. 3. Nevi Nevi adalah tumor jinak melanosit yang mulai muncul di masa kecil, terus berkembang di masa dewasa awal, dan menurun secara bertahap pada usia 40-50 tahun dan seterusnya. 4. Anak-anak, keluarga, dan kehamilan Melanoma jarang terjadi pada anak yang belum pubertas. Riwayat keluarga terhadap melanoma akan meningkatkan resiko terjadinya melanoma terhadap seseorang. Melanoma yang terjadi pada wanita hamil mempunyai ukuran ketebalan yang lebih besar daripada melanoma yang terjadi pada wanita yang tidak hamil. 5. Faktor Biologis Trauma mekanis yang berkepanjangan (gigi tiruan tidak pas) Merokok dan konsumsi alkohol Menurunnya ketahanan imunologik Perubahan hormon 6. Faktor Genotip atau Genetik (4) TANDA KLINIS

1

Kebanyakan melanoma maligna berdiameter lebih dari 6 mm dan asimetris. Epidermis tipis dan lunak. Ketika lesi menembus dermis dan bercampur dengan darah dan vessel limpe, maka telah terjadi metastase. Pada bagian ini meningkat, terjadi tumor (nodul) dan sering terdapat nodul-nodul yang lebih kecil, disebut satelit lesi, sekitar pori-pori.2 Lesi awal biasanya berupa makula berwarna kecoklatan hingga kehitaman dengan tepi tidak teratur. Dapat terjadi ulserasi pada lesi, gatal, sakit. Sebagian besar lesi terasa lunak waktu dipalpasi. Pada pemeriksaan radiografis terdapat gambaran kerusakan yang irregular atau “ motheaten”. Pada pemeriksaan klinis terlihat pigmen berwarna kehitamhitaman pada mukosa. Daerah mukosa yang terlibat biasanya linggir alveolar, lidah, dasar mulut dan dapat terjadi pada rahang bawah maupun rahang atas. Lesi biasanya nampak sebagai suatu daerah pigmentasi yang dalam, sering disertai ulser dan perdarahan dan cenderung untuk meningkat secara progresif dalam hal ukurannya.1 Terdapat 4 jenis melanoma maligna: 1. Superficial spreading melanoma (SSM) Subtipe ini paling sering terlihat pada individu usia 30-50 tahun. Ukuran 0,5 - 3 cm dengan tepi meninggi dan irreguler. Pada permukaannya terdapat campuran dari bermacam-macam warna, seperti coklat, abuabu, biru, hitam dan sering kemerahan. Lesi ini meluas secara radial. Predileksinya pada wanita sering dijumpai di tungkai bawah, sedangkan pada pria di badan dan leher. Secara histologis, ditandai buckshot (pagetoid) melanosit pada epidermis. 2. Nodular melanoma (NM) Sifat lesi ini lebih agresif. Terjadi paling sering di kaki dan badan. Nodular melanoma adalah lesi berupa nodul berbentuk setengah bola (dome shaped) atau polipoid dan eksofitik, berwarna coklat kemerahan atau biru sampai kehitaman. Pertumbuhannya secara vertikal, dalam, dan pesat. Dapat mengalami ulserasi dan mudah terjadi perdarahan hanya dengan trauma ringan. Lesi ini tidak memiliki fase pertumbuhan radial. 3. Lentigo Maligna Melanoma (LML) Biasanya sering ditemukan di kepala, leher, dan lengan pada umur 65 tahun. Lesi precursor in situ biasanya besar, berdiameter lebih dari 1-3 cm dengan tepi tidak teratur, telah terjadi minimal 10-15 tahun, dan menunjukkan pigmentasi makula dari coklat tua sampai kehitaman, namun pada beberapa area dapat tampak hipopigmentasi. Invasi pada dermal berkembang menjadi lentigo maligna melanoma yang ditandai nodul biru-kehitaman dalam lesi in situ. Secara histologis ditandai dengan proliferasi melanosit yang predominan dan meluas sepanjang struktur adneksa kulit. 2

4. Acral Lentiginous Melanoma (ALM) Sering dijumpai di telapak tangan, ibu jari kaki, daerah subungul, dan membran mukosa. Biasanya berawal dari pigmentasi hitam, makula batas tidak teratur, yang kemudian berkembang menjadi papula yang invasif. Sering terjadi di umur 50-70 tahun. Pertumbuhan lesi makula meluas kearah lateral dan ke arah vertikal berupa penebalan lesi.(4)

PEMERIKSAAN PENUNJANG Biopsi lesi adalah metode definitif pada diagnosa malignan melanoma. Biopsi tidak harus dilakukan jika terduga melanoma, karena ketebalan dan dalamnya lesi tidak dapat dikaji, membuat keputusan tentang prognosis dan pengobatan sangat sulit.2 Pemeriksaan mikroskopis dilakukan setelah biopsi dengan preparat didapat. Pada pemeriksaan mikroskopis didapat gambaran histopatologis berupa sel-sel yang ganas, dan tersusun rapat yang mempunyai variasi dalam bentuk dan ukuran.2 DAFTAR PUSTAKA 1. Pour, MSH. 2008. Malignant melanoma of the oral cavity: A review of literature. Indian J Dent. Vol 19 (1) 2. Smeltzer, SC; Bare, BG; Hinkle, JL; Cheever, KH. 2009. Brunner and Suddarth's Textbook of Medical Surgical Nursing, Edidi 12. Lippincott Wiliiams & Wikins 3. Pasaribu, ET. 2006. Kontroversi Profilaksis Elektif Node Diseksi dalam Penanganan Melanoma Maligna. Majalah Kedokteran Nusantara. Vol 39 (4) 4. Veronique, B. 2009. Risk Factors for Melanoma Development. Expert Review of Dermatology. Expert Reviews Ltd

3

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close