Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan ciri dari perangkat jarigan hub, switch,
bridge dan router!
2. Apakah fungsi dari konfigurasi routing pada router!
3. Jelaskan manfaat dari konfigurasi routing statis dan
dinamis!
II.
Tujuan
1. Memahami konsep router dan routing.
2. Mampu menggunakan simulator untuk mensimulasi
kondisi sebenernya.
3. Mampu
menggunakan
perintah-perintah
untuk
administrasi router
III.
Dasar Teori
ROUTER
Router adalah perangkat jaringan yang bekerja pada
layer 3 OSI (network layer) dan dapat menghubungkan dua
atau lebih jaringan yang memiliki subnet berbeda. Router juga
berfungsi
sebagai
pengatur
arus lalu
lintas jaringan
dan
memiliki tugas sangat vital dalam menentukan kondisi sebuah
jaringan. Jadi fungsi router, secara mudah dapat dikatakan,
menghubungkan dua buah jaringan
mengarahkan
rute
yang
terbaik
yang berbeda,
tepatnya
untuk mencapai network
yang diharapkan. Dalam implementasinya, router sering dipakai
untuk
menghubungkan
perusahaan
yang
jaringan
masing-masing
antar
telah
lembaga
memiliki
atau
jaringan
dengan network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini
populer adalah ketika perusahaan anda akan terhubung ke
1
internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data
dari
perusahaan
anda
ke
lembaga
lain melalui internet,
sudah barang tentu nomor jaringan anda akan bereda dengan
perushaaan yang anda tuju.
Jika
sekedar
sebenarnya
anda
menghubungkan
juga
2
buah
dapat menggunakan
pc
jaringan,
berbasis
windows NT atau linux. Dengan memberikan 2 buah network
card dan sedikit setting, sebenarnya anda telah membuat
router praktis. Namun tentunya dengan segala keterbatasannya.
Di pasaran sangat beragam merek router, antara lain
baynetworks, 3com dan cisco. Modul kursus kita kali ini akan
membahas khusus cisco. Mengapa ? karena cisco merupakan
router yang banyak dipakai dan banyak dijadikan standar
bagi produk lainnya.
ROUTING
adalah
sebuah proses pemindahan paket dari satu jaringan IP
ke jaringan IP yang lain.
Routing
merupakan
sebuah
mekanisme
yang
digunakan untuk mengarahkan dan menentukan
jalur yang akan dilewati paket dari satu device ke
device yang berada di jaringan lain.
Protocol Routing hanya digunakan oleh device yang
bertindak sebagai Router. Salah satu fungsi Router adalah
menentukan jalur yang akan digunakan untuk melewatkan paket
dari
satu
pemindahan
jaringan
paket
ke
dari
jaringan
satu
lain.
interface
Sedangkan
ke
proses
interface
lain
dikenal dengan istilah switching.
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari
satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak
2
jalur diantara keduanya. Router- router yang saling terhubung
dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma
routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang
dilalui paket IP dari system ke system lain.
Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak
megnetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP
routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya
yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. Router dapat
digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik
yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik
dari trafik yang dibangkitkan oleh LAN yang lain. Jika dua atau
lebih LAN terhubung dengan router, setiap LAN dianggap
sebagai subnetwork yang berbeda. Merip dengan bridge, router
dapat dihubungkan network interface yang berbeda.
Router terletak pada Layer 3 dalam OSI, router hanya
perlu mengetahui Net-Id (nomor jaringan) dari data yang
diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju. Cara
kerjanya setiap paket data yang datang, paket data tersebut
dibuka
lalu
mencocokan
dibaca
header
paket
datanya
kemudian
atau membandingkan ke dalam table yang ada
pada routing jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju
melalui suatu
interface. Untuk mengetahui network mana
yang akan dilewatkan router akan menambahkan (Logical AND)
Subnet Mask dengan paket data tersebut.
Algortima
routing
untuk
host
dilakukan oleh host cukup sederhana.
Proses
Jika
routing
host
yang
tujuan
terletak di jaringan yang sama atau terhubung langsung. IP
datagram
dikirim
langsung
ke
tujuan.
Jika
tidak,
IP
datagram dikirm ke default router. Router ini yang akan
mgnatur
perngiriman
IP selanjutnya, hingga sampai ke
tujuannya. Dalam suatu table routing terdapat :
1. IP address tujuan
3
2. IP address next hop router (gateway)
3. Flag, yang menyatakan jenis routing
4. Spesifikasi network interface tempat datagram dilewatkan.
Dalam proses meneruskan paket ke tujuan, IP router akan
melakukan hal-hal berikut:
1. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan IP
address tujuam. Jika ditemukan, paket akan dikirim ke
next hop router atau interface yang terhubunglangsung
dengan nya.
2. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan alamat
network dari network tujuan. Jika ditemukan, paket dikirm
ke nxt hop router tersebut.
3.
Mencari di table routing, entry data yang bertanda
default,
jika ditemukan,
tersebut.
Protokol
paket
dikirim
ke
router
Routing Protokol routing yang umum
digunakan pada jaringan TCP/IP saat ini adalah
Information
Protokol
(RIP),
Open
Shortest
Routing
PATH First
(OSPF) dan Border Gateway Protocol (BGP)
Dalam sebuah kasus praktikum dimana setiap host yang
dihubungkan dengan switch
melakukan
alamat
penulis menggunakan IP Address
tertentu.
172.24.12.18
Disini
yang
melakukan
browsing
permintaan
ke
suatu
data
dari
http://www.cisco.com dan melakukan proses FTP ke server
puma MTI. Dalam proses tersebut tercata dan tercapture
oleh program snifer yang cukup ampuh yaitu Iris Versi 2.0.
Pada level aplikasi lewat browser Internet Explorer.
memberikan
alamat
perintah
kepada
http://www.cisco.com.
Penulis
browser
untuk
mencari
Dalam
TCP/IP
terjadi
penyampaian data dari protocol yang berada di satu layer ke
protocol yang berada pada layer lain. Semua informasi yang
4
diterima protocol diberlakukan sebagai data. Dari layer aplikasi
akan diteruskan ke layer transport yang akan mengadakan
komunikasi antara dua host kedua protocol yaitu TCP dan
UDP.
Lalu
melalui
layer
IP yang
berfungsi
untuk
menyampaikan paket data ke alamat yang tepat, protokol
yang
digunakan
layer berikutnya
dalam
yaitu
ARP
layer
Internet
proses
dan
pengiriman
ICMP.
yang
Sedangkan
bertanggung
paket
alamat
yang
pada
jawab
tepat
menggunakan protocol IP, ARP, dan ICMP. Pada layer yang
paling bawah yaitu layer Network interface, bertanggung
jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik.
Didalam program Iris mencapture kegiatan penulis yang
melakukan kegiatan browsing
melakukan
transfer
data
dengan
dengan
port
80
dan
FTP menggunakan port
21. angka-angka port ini telah distandarkan pada protocol TCP
dan
dikenal
sebagai
Well
Known
Port.
ARP
bertugas
untuk menerjemahkan IP address ke alamat Ethernet. Proses
ini dilakukan hanya untuk datagram yang dikirm host karena
pada saat inilah host menambahkan header
Ethernet
pada
datagram. Penerjemahan dari IP address ke alamta Ethernet
dilakukan dengan melihat table yang disebut sebagai cache
ARP.
Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di
layer atasnya. Ia akan menambahkan informasi tambahan
miliknya kedata tersebut. Setelah itu akan diteruskan ke layer
dibawahnya. Hal yang sama juga terjadi jika suatu protocol
menerima data dari protocol lain yang berada pada layer di
bawahnya. Jika data ini dianggap valid, protocol akan melepas
informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan ke
protocol lain pada layer diatasnya. Dalam kasus ini dimana
host
MTI
browsing
8
ke
dengan
suatu
IP
address
alamat
di
172.24.12.18
Internet.
melakukan
ARP
akan
5
memcocokkan dengan Network Id dan Host ID addressnya,
karena data yang dibawa lain dari subnet mask MTI maka
ARP
request
menuju
Router,
lalu
router
akan mencari
alamat IP yang terdekat dari rangkaian Routing table yang
dibuat dengan router lain. maka pada saat pencarian table
routing ini cache ARP akan melakukan :
1. Alamat tujuan
mask
datagram
host pengirim
dimasking
dan
dengan
subnet
dibandingkan
dengan
alamat network host pengirim. Jika sama maka ini
adalah
routing
langsung
dan
frame
langsung
dikirimkan ke interface jaringan.
2. Jika
tujuan
datagram
tidak
terletak
dalam
satu
jaringan. Periksa apakah terdapat entri routing yang
berupa host dan bandingkan dengan IP address tujuan
datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke
router menuju host tujuan.
3. Jika tidak terdapat entri host yang cocok ada table
routing, gunakan alamat tujuan datagram yang telah
dimask pada langkah 1 untuk mencari kesamaan
di
table
routing.
Periksa
apakah ada network/subnetwork
routing
yang
sama
dengan
di
table
alamat network tujuan
datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke
router menuju network/subnetwork tersebut.
4. Jika
tidak
terdapat
entri
netwotk/subnetwork yang
host
sesuai
ataupun
entri
dengan
tujuan
datagram, host mengirimkan ftrame ke router default
dan menyerahkan proses routing selanjutnya ke pada
router default.
5. Jika
tidak
semua
terdapat
rute
default
di
table
routing,
host diasumsikan dalam keadaan terhubung
langsung.
Dengan
demikian host
pengirim
akan
6
mencari alamat fisik host tujuan menggunakan ARP.
ROUTING
LANGSUNG
DAN
ROUTING
TIDAK
LANGSUNG
Gambar diatas memperlihatkan jaringan TCP/IP yang
menggunakan teknologi Ethernet. Pada jaringan tersebut host
osiris mengirimkan data ke host seth, alamat tujuan datagram
adalah ip address host seth dan alamat sumber datagram adalah
ip address host osiris. Frame yang dikirimkan oleh host osiris j
uga memiliki alamat tujuan frame MAC Address host Seth dan
alamat sumbernya adalah host osiris. Pada saat host osiris
mengirimkan frame, host seth membaca bahwa frame tersebut
ditujukan kepada alamat ethernetnya. Setelah melepas header
frame, host seth kemudian mengetahui bahwa IP address tujuan
datagram tersebut juga adalah IP addressnya. Dengan demikian
host seth meneruskan datagram ke lapisan transport untuk
diproses lebih lanjut. Komunikasi model seperti ini disebut
sebagai routing langsung.
Host osiris dan host anubis terletak pada jaringan
Ethernet yang berbeda. Kedua j aringan tersebut dihubungkan
7
oleh host khensu. Host khensu memiliki lebih dari satu interface
dan dapat melewatkan datagram dari satu interface ke intreface
lain (atau bertindak sebagai router). Ketika mengirimkan data ke
host anubis, osiris memeriksa tabel routing dan mengetahui
bahwa data tersebut harus melewati host khensu terlebih
dahulu. Ketika host osiris mengirimkan frame ke jaringan,
khensu membaca bahwa alamat ethernet yang dituj u frame
tersebut
adalah
alamat
ethernetnya. Ketika
host
khensu
melepas header frame, diketahui bahwa host yang dituju oleh
datagram
adalah
host
anubis.
Host
khensu
kemudian
memeriksa tabel routing yang dimilikinya untuk meneruskan
datagram tersebut. Dari hasil pemeriksaan tabel routing, host
khensu mengetahui bahwa host anubis terletak dalam satu
jaringan
ethernet
dengannya.
Dengan
demikian
datagram
tersebut dapat langsung disampaikan oleh host khensu ke host
anubis. Pada pengiriman data tersebut, alamat tuj uan dan
sumber datagram tetap IP Address host anubis dan host osiris
tetapi alamat tuj uan dan sumber frame
Komunikasi seperti ini disebut sebagai routing tak
langsung karena untuk mencapai host tujuan, datagram harus
melewati host lain yang bertidak sebagai router.
CARA MENENTUKAN TABEL ROUTING
Misalkan terdapat skema jaringan seperti di bawah ini:
8
Tabel routing berfungsi sebagai data informasi yang
digunakan router untuk menentukan jalur paket yang akan
dikirim. Jika tabel routing tidak lengkap maka akan terdapat
komponen jaringan yang tidak dapat terhubung dalam jaringan
komputer karena router tidak mengetahui alamat yang dituju.
Segmentasi jaringan yang berbeda bisa dihubungkan
dengan menambahkan table routing.
Ingat, dalam tabel routing gunakan network address
Indirect
connected
Indirect
connected
Direct
connected
192.168.5.0
255.255.25
0.0.0.0
5.0
Eth 0
Direct
connected
5.0
e
connected
KONFIGURASI ROUTING
Konfigurasi routing /proses pengisian dan pemeliharaan tabel
routing dapat dilakukan dengan cara berikut ini, yaitu:
1. Minimal Routing/Default
Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi
yang paling sederhana tapi mutlak diperlukan. Biasanya
9
minimal routing dipasang pada network yang terisolasi dari
network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal
saja
2. Static Routing,
Dibangun berdasarkan definisi dari administrator, biasanya
hanya mempunyai 2 atau 3 gateway (untuk jaringan kecil).
Penambahan/pengurangan tabel routing dilakukan secara
manual oleh administrator.
Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah,
jaringan tidak terkoneksi
3. Dynamic Routing,
Digunakan untuk jaringan besar, biasanya lebih dari 3
gateway.
Pengisian
dan
pemeliharaan
tabel
routing
tidak
dilakukan secara manual oleh administrator.
Router akan saling bertukar informasi router agar dapat
mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing
(menggunakan protokol ip routing).
Pemilihan
jalur
dilakukan
berdasarkan
pada
jarak
terpendek antara device pengirim dengan device tujuan.
KONFIGURASI DAN PENGELOLAAN CISCO IOS
1. User Interface Router
Dalam
mengakses
konfigurasi
router
dengan
melalui
beberapa cara, yaitu
a. Console Port, berupa RJ45 yang terhubung melalui
kabel console ke serial port yang dimiliki PC. Bisa
dilakukan jika router yang diakses jaraknya dekat dengan
komputer
console(komputer
yang
dipakai
untuk
konfigurasi router).
b. Auxilary port, terhubung ke modem yang terpasang ke
10
jaringan PSTN, digunakan jika jarak antara komputer
console dengan router jaraknya berjauhan.
c. Telnet (virtual terminal), melalui jaringan IP yang
terhubung dengan mengakses interface di router. Syarat
agar
dapat
mengakses
konfigurasi
melalui
router,
interface router harus sudah memiliki nomor IP karena
telnet hanya dapat dilakukan di jaringan IP.
2.
Komponen Memori Router Cisco
Sebuah
router
pada
dasarnya
memiliki
beberapa
komponen memori, antara lain :
1. RAM (Random Access Memory), Ram berfungsi untuk
menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan (bersifat
sementara). Informasi yang tersimpan dalam RAM lebih
dikenal
dengan
active
atau
running
configuration,
informasi yang tersimpan dalam RAM akan hilang ketika
router di off – kan.
2. NVRAM
(Non
Volatile
Random
Access
Memory),
NVRAM berfungsi untuk menyimpan konfigurasi router
secara
permanen,
dapat
dikatakan
menyimpan knfigurasi cadangan
terdapat pada RAM.
dari
Konfigurasi
sebagai
tempat
konfigurasi
yang
yang
tersimpan
dalam NVRAM lebih dikenal dengan istilah initial atau
startup configuration. Informasi yang terdapat dalam
NVRAM tidak akan hilang ketika router dimatikan. Maka
dari itu setelah konfigurasi router sebaiknya disalin juga
di NVRAM.
3. Flash Memory, komponen ini dapat berupa EEPROM atau
PCMCIA
card
yang
berfungsi
untuk
menyimpan
file
operating system (IOS).
4. ROM (Read Only Memory), komponen ROM berisi
perintah yang mengatur cara kerja router. ROM ini hanya
11
bisa dibaca.
3.
Mode atau Tingkat Akses dalam Cisco IOS
Dalam Cisco IOS terdiri dari beberapa mode/tingkat akses, yaitu:
a. User EXEC Mode, merupakan mode cisco IOS yang
terluar. Perintah yang terdapat dalam mode ini sangat
terbatas. Mode ini ditandai dengan:
Nama router >
Misal. Router>
Untuk keluar dari mode ini digunaka perintah :
Router>logout
b. Privilidge
EXEC
Mode,
semua
perintah
yang
ada
pada user mode dapat dilakukan oleh privilidge user
mode.
Privilidge
mode
dapat
dimasuki
lewat
user
modedengan perintah enable. Pada mode ini ditandai
dengan #.
Router>enable
Password:
Router#disable
Perintah yang terdapat pada mode ini cenderung berupa
perintah yang bersifat mmonitoring / menampilkan.
c. Global Confguration Mode, perintah yang terdapat
dalam mode ini merupakan perintah konfigurasi umum
yang berlaku pada sebuah router. Mode ini dapat dimasuki
melalui
priviledge
mode
dengan
perintah
confgure
terminal.
Untuk kembali ke privilidge mode (keluar dari mode ini)
dengan perintah exit.
Router#configure terminal
Router(config)#
12
d. Other Confguration Mode, perintah pada mode ini
bersifat khusus. Other configuration hanya dapat dimasuki
melalu global configutation dengan perintah tertentu.
Other configuration banyak jenisnya, seperti interface,
router mode, line mode dll.
Misal :
Router(config)# interface ethernet 0
Router(config-if)#exit
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#end
e. Setup
mode,
anda
bisa
masuk
ke
setup
mode
secara otomatis ketika router pertama kali dijalankan
dan router belum mempunyai konfigurasi.
f. ROM Monitor mode, merupakan mode yang jarang
digunakan. Mode ini digunakan pada kasus tertentu
seperti meghapus konfigurasi ketika lupa password atau
ketika IOS ypada flash memoy terhapus. Untuk memasuki
mode ini dengan menekan tombol Ctrl Break saat proses
booting.
4.
Perintah-perintah pada Router
Perintah untuk melihat status router
a. Show flash, menampilkan nama file IOS yang terdpat
dalam fash memory.
b. Show version, menampilkan versi IOS yang sedang
digunakan.
c. Show protocols, menampilkan protokol yang digunakan
oleh router
d. Show running-config, menampilkan isi konfigurasi yang
sedang berjalan dan terdapat pada RAM
13
e. Show
startup-config,
menampilkan
isi
konfigurasi
cadangan yang terdapat dalam NVRAM.
f. Show ip route, menampilkan isi tabel routing.
g. Show interfaces, menampilakan status dari interface yang
terdapat pada router.
Perintah menyalin/copy:
a. Copy running-config startup-config, untuk menyalin isi
konfigurasi dari RAM ke NVRAM
b. Copy startup-config running-config, untuk menyalin isi
konfigurasi dari NVRAM ke RAM
Perintah untuk identitas router
a. Hostname R1, artiya memberi nama router dengan
router1.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#
b. Banner motd # , banner ditampilkan saat user hendak
memasuki user mode. Biasanya berisi peringantan agar
user berhati-hati ketika memasuki router.
Perintah untuk Password
a. Console password, untuk memberi password ketika user
memasuki router melalui console port.
Misalkan diber password “ cisco”
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password cisco
Router(config-line)#
b. Auxiliary password, password yang digunakan ketika
router diakses melalui auxiliary port
14
Router(config)#line aux 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password cisco
Router(config-line)#
c. Telnet password, password digunakan ketika router
diakses
melalui
cara
telnet.
Missal
untuk
mengkonfigurasi password virtal pada port 0 sampai 4
dengan maksud agar dalam waktu yang bersamaan
router dapat di telnet oleh 5 user sekaligus.
Router(config)#line vty 0 4
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password cisco
Router(config-line)#
d. Secret
password,
password
yang
digunakan
ketika
hendak memasuki privilidge mode. Missal passwordnya
“pass”.
Router(config)#enable secret pass
e. Enable password, password ini merupakan password
cadangan dari secret password. Enable password hanya
digunakan jika secret password tidak terpasang.
Router(config)#enable password
Perintah untuk mengkonfgurasi Interface
a. Konfigurasi IP address
Router(config)#interface ethernet 0
Router(config-if)#ip
address
192.168.1.5
255.255.255.0
Artinya
interface
pada
Ethernet
0
mempunyai
IP
192.168.1.5 dengan subnetmask 255.255.255.0
15
b. Konfigurasi Interface serial
Untuk interface serial, bandwidth perlu dikonfigurasi.
Interface serial yang terhubung dengan kabel DCE perlu
menambahkan clock rate. Misal bandwidth 56K dengan
clockrate 56000.
Router(config)#interface serial 0
Router(config-if)#bandwidth 56
Router(config-if)#clock rate 56000
Untuk
mengetahui
interface
yang
terpasang
kabel
DCE dapat digunakan perintah “show controllers”
c. Mengaktifkan interface, agar interface yang terpasang
pada router dapat digunakan/diaktifkan maka digunakan
perintah “no shutdown”
IV.
Percobaan
Pengenalan Simulator
Ada beberapa software simulator yang umum dikalangan
masyarakat, seperti GNS3, Boson
ForceVision,
dan
pengembangan
yang
cukup
sebagainya.
NetSim,
Packet
Tracer,
besar merupakan
Sebagian
dari produk vendor-vendor komponen jaringan
terkenal
yang
berasal
dari
Amerika
dan
jaringan,
bagi
Eropa,sebagai contoh : CISCO Corp.
Untuk
membuat
sebuah
pemula,
sebaiknya
ditentukan
digunakan,
berapa
jumlahnya
konfigurasi
dulu
dan
jenis
device
bagaimana
yang
bentuk
konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram.
Pada
sangat
jaringan
komfigurasi
menentukan
.
Proses
perangkat
–
perangkat
dalam merangcang
konfigurasi
merupakan
suatu
jaringan
topologi
bagian penting
dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing
device
diperlukan
untuk
mengaktifkan
fungsi
dari
device
16
tersebut. Proses konfigurasi meliputi
dan
subnet
mask
pada
pemberian
IP
interface-interface device
Address
(pada
Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing (pada
Router),
proses
pemberian
label
nama
konfigurasi dilakukan,
dan
maka
sebagainya.
tanda
bulatan
Setelah
merah
pada kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah
menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan
: mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line
Interface). Contoh konfigurasi dengan mode GUI Klik device
yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Klik interface yang
diinginkan. Isi IP Address dan subnet mask-nya. Lakukan hal
yang sama untuk interface-interface dan device yang lain.
Berikut contoh sederhana penggunaan packet tracer :
1. Buka paket tracer
2. Tambahkan device dengan penggunaan panel di bagain
secara drag and drop
17
3. Untuk
menghubungkan
komputer
satu
dengan
satu
komputer
yang lain pilihlah connection.
4. Susun
device
seperti
gambar
berikut.
5. Untuk
mengatur
IP,
klik
di
salah
kemudian atur IP
seperti gambar berikut.
5. Lakukan hal yang sama dengan komputer lainnya
dengan IP berbeda tetapi masih di network yang sama.
6. Lakukan tes koneksi dengan menggunakan perintah
ping.
18
ROUTING STATIS
Merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yang
dilakukan oleh admin secara manual p ada tiap2 router.
Keuntungannya:
Meringankan kerja prosesor yg ada pd router
Tdk ada bandwidth yg digunakan utk pertukaran informasi
isi table routing antar router
Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya
Kekurangannya:
Admin hrs mengetahui informasi tiap2 router yg terhubung
jaringan
Jika
terdpt
penambahan/perubahan
topologi
jaringan
admin hrs mengubah isi tabel routing
Tdk cocok utk jaringan yg besar
KONFIGURASI ROUTING STATIK
Langkah-langkah
untuk
melakukan
routing
statis
sebagai
berikut: Membuat tabel routing dari topologi jaringan kalain.
1. Tentukan dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan address
tujuaN
2. Tambahkan ke dalam tabel route tujuan address
19
3. Masukkan
gateway
interface
atau
address
next-hop
yang direct routing atau terhubung secara langsung ke
router tetangga.
Segmentasi jaringan yang berbeda bisa dihubungkan dengan
menambahkan table routing. Contoh tabel routing
Format
Add
route
Del
-n
Default
-net 192.168.3 netma 255.255.25
.0
sk
5.0
gw
192.168.2.2
# route add –net default gw <IP_GTW>
Digunakan untuk menambahkan default routing dengan
IP gateway IP_GTW, contoh penggunaan:
# route add –net default gw 192.168.2.2
# route del –net 192.168.3.0 netmask 255.255.255.0 gw
192.168.2.2
Digunakan untuk menghapus jalur routing menuju ke
jaringan 192.168.3.0/24 yang melalui gateway 192.168.2.2
# route –n
Digunakan untuk melihat list table routing
Langkah-Langkah Praktikum Untuk Konfgurasi Routing
Statis
1. Buatlah design jaringan seperti gambar dibawah ini
menggunakan boson network designer
20
Router 1
eth0/0
terhubung
dengan
PC1
dengan
ip
address
R.2
dengan
ip
address
PC1
dengan
ip
address
R.1
dengan
ip
address
192.168.1.2 / 255.255.255.0
eth0/1
terhubung
dengan
192.168.2.2 /255.255.255.0
Router 2
eth0/0
terhubung
dengan
192.168.3.1 / 255.255.255.0
eth0/1
terhubung
dengan
192.168.2.1 /255.255.255.0
PC1 mempunyai ip address 192.168.1.1 /255.255.255.0
PC1 mempunyai ip address 192.168.3.2 /255.255.255.0
2. Gunakan
simulator
untuk
mengkonfigurasi
device
jaringan diatas.
a. Konfigurasi pc1
C:>ipconfig /ip 192.168.1.1 255.255.255.0
C:>ipconfig /dg 192.168.1.2
b. Konfigurasi pc2
C:>ipconfig /ip 192.168.3.2 255.255.255.0
C:>ipconfig /dg 192.168.3.1
c. Konfigurasi router 1
Router> Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface ethernet 0/0
21
Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-3-UPDOWN: Interface Ethernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface ethernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shu
%LINK-3-UPDOWN: Interface Ethernet0/1, changed state to up
Router(config-if)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router(config)#exit
Router#show ip route
d. Konfigurasi router 2
Router>enabe
Router#configure terminal
Router(config)#int ethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-3-UPDOWN: Interface Ethernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#int eth 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shu
%LINK-3-UPDOWN: Interface Ethernet0/1, changed state to up
Router(config-if)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router(config)#exit
Router#show ip route
e. Catatlah table routing setiap router!
f. Buatlah manual dari pembuatan tabel routing seperti
contoh diata. Apakah sama dengan hasil simulator?
Manual Pembuatan Tabel routing
22
Router
Router 1
network
Netmas
Gatewa
Interfac
k
y
e
K
Direct/indirect
e
connected
Router 2
g. Lakukan perintah ing dan tracer dari PC 1 ke PC 2