Modul 3 Konfigurasi router

Published on May 2016 | Categories: Documents | Downloads: 70 | Comments: 0 | Views: 368
of 23
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

MODUL3
KONFIGURASI ROUTER
I.

Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan ciri dari perangkat jarigan hub, switch,
bridge dan router!
2. Apakah fungsi dari konfigurasi routing pada router!
3. Jelaskan manfaat dari konfigurasi routing statis dan
dinamis!

II.

Tujuan
1. Memahami konsep router dan routing.
2. Mampu menggunakan simulator untuk mensimulasi
kondisi sebenernya.
3. Mampu

menggunakan

perintah-perintah

untuk

administrasi router
III.

Dasar Teori
ROUTER
Router adalah perangkat jaringan yang bekerja pada

layer 3 OSI (network layer) dan dapat menghubungkan dua
atau lebih jaringan yang memiliki subnet berbeda. Router juga
berfungsi

sebagai

pengatur

arus lalu

lintas jaringan

dan

memiliki tugas sangat vital dalam menentukan kondisi sebuah
jaringan. Jadi fungsi router, secara mudah dapat dikatakan,
menghubungkan dua buah jaringan
mengarahkan

rute

yang

terbaik

yang berbeda,

tepatnya

untuk mencapai network

yang diharapkan. Dalam implementasinya, router sering dipakai
untuk

menghubungkan

perusahaan

yang

jaringan

masing-masing

antar
telah

lembaga
memiliki

atau
jaringan

dengan network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini
populer adalah ketika perusahaan anda akan terhubung ke

1

internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data
dari

perusahaan

anda

ke

lembaga

lain melalui internet,

sudah barang tentu nomor jaringan anda akan bereda dengan
perushaaan yang anda tuju.
Jika

sekedar

sebenarnya

anda

menghubungkan
juga

2

buah

dapat menggunakan

pc

jaringan,
berbasis

windows NT atau linux. Dengan memberikan 2 buah network
card dan sedikit setting, sebenarnya anda telah membuat
router praktis. Namun tentunya dengan segala keterbatasannya.
Di pasaran sangat beragam merek router, antara lain
baynetworks, 3com dan cisco. Modul kursus kita kali ini akan
membahas khusus cisco. Mengapa ? karena cisco merupakan
router yang banyak dipakai dan banyak dijadikan standar
bagi produk lainnya.
ROUTING
adalah


sebuah proses pemindahan paket dari satu jaringan IP
ke jaringan IP yang lain.
 Routing

merupakan

sebuah

mekanisme

yang

digunakan untuk mengarahkan dan menentukan
jalur yang akan dilewati paket dari satu device ke
device yang berada di jaringan lain.
Protocol Routing hanya digunakan oleh device yang
bertindak sebagai Router. Salah satu fungsi Router adalah
menentukan jalur yang akan digunakan untuk melewatkan paket
dari

satu

pemindahan

jaringan
paket

ke
dari

jaringan
satu

lain.

interface

Sedangkan
ke

proses

interface

lain

dikenal dengan istilah switching.
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari
satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak

2

jalur diantara keduanya. Router- router yang saling terhubung
dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma
routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang
dilalui paket IP dari system ke system lain.
Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak
megnetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP
routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya
yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. Router dapat
digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik
yang dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik
dari trafik yang dibangkitkan oleh LAN yang lain. Jika dua atau
lebih LAN terhubung dengan router, setiap LAN dianggap
sebagai subnetwork yang berbeda. Merip dengan bridge, router
dapat dihubungkan network interface yang berbeda.
Router terletak pada Layer 3 dalam OSI, router hanya
perlu mengetahui Net-Id (nomor jaringan) dari data yang
diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju. Cara
kerjanya setiap paket data yang datang, paket data tersebut
dibuka

lalu

mencocokan

dibaca

header

paket

datanya

kemudian

atau membandingkan ke dalam table yang ada

pada routing jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju
melalui suatu

interface. Untuk mengetahui network mana

yang akan dilewatkan router akan menambahkan (Logical AND)
Subnet Mask dengan paket data tersebut.
Algortima

routing

untuk

host

dilakukan oleh host cukup sederhana.

Proses
Jika

routing
host

yang
tujuan

terletak di jaringan yang sama atau terhubung langsung. IP
datagram

dikirim

langsung

ke

tujuan.

Jika

tidak,

IP

datagram dikirm ke default router. Router ini yang akan
mgnatur

perngiriman

IP selanjutnya, hingga sampai ke

tujuannya. Dalam suatu table routing terdapat :
1. IP address tujuan

3

2. IP address next hop router (gateway)
3. Flag, yang menyatakan jenis routing
4. Spesifikasi network interface tempat datagram dilewatkan.
Dalam proses meneruskan paket ke tujuan, IP router akan
melakukan hal-hal berikut:
1. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan IP
address tujuam. Jika ditemukan, paket akan dikirim ke
next hop router atau interface yang terhubunglangsung
dengan nya.
2. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan alamat
network dari network tujuan. Jika ditemukan, paket dikirm
ke nxt hop router tersebut.
3.

Mencari di table routing, entry data yang bertanda
default,

jika ditemukan,

tersebut.

Protokol

paket

dikirim

ke

router

Routing Protokol routing yang umum

digunakan pada jaringan TCP/IP saat ini adalah
Information

Protokol

(RIP),

Open

Shortest

Routing

PATH First

(OSPF) dan Border Gateway Protocol (BGP)
Dalam sebuah kasus praktikum dimana setiap host yang
dihubungkan dengan switch

melakukan

alamat

penulis menggunakan IP Address

tertentu.

172.24.12.18

Disini

yang

melakukan

browsing

permintaan

ke

suatu

data

dari

http://www.cisco.com dan melakukan proses FTP ke server
puma MTI. Dalam proses tersebut tercata dan tercapture
oleh program snifer yang cukup ampuh yaitu Iris Versi 2.0.
Pada level aplikasi lewat browser Internet Explorer.
memberikan
alamat

perintah

kepada

http://www.cisco.com.

Penulis

browser

untuk

mencari

Dalam

TCP/IP

terjadi

penyampaian data dari protocol yang berada di satu layer ke
protocol yang berada pada layer lain. Semua informasi yang

4

diterima protocol diberlakukan sebagai data. Dari layer aplikasi
akan diteruskan ke layer transport yang akan mengadakan
komunikasi antara dua host kedua protocol yaitu TCP dan
UDP.

Lalu

melalui

layer

IP yang

berfungsi

untuk

menyampaikan paket data ke alamat yang tepat, protokol
yang

digunakan

layer berikutnya
dalam

yaitu

ARP

layer

Internet

proses

dan

pengiriman

ICMP.

yang

Sedangkan

bertanggung

paket

alamat

yang

pada
jawab
tepat

menggunakan protocol IP, ARP, dan ICMP. Pada layer yang
paling bawah yaitu layer Network interface, bertanggung
jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik.
Didalam program Iris mencapture kegiatan penulis yang
melakukan kegiatan browsing
melakukan

transfer

data

dengan

dengan

port

80

dan

FTP menggunakan port

21. angka-angka port ini telah distandarkan pada protocol TCP
dan

dikenal

sebagai

Well

Known

Port.

ARP

bertugas

untuk menerjemahkan IP address ke alamat Ethernet. Proses
ini dilakukan hanya untuk datagram yang dikirm host karena
pada saat inilah host menambahkan header

Ethernet

pada

datagram. Penerjemahan dari IP address ke alamta Ethernet
dilakukan dengan melihat table yang disebut sebagai cache
ARP.
Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di
layer atasnya. Ia akan menambahkan informasi tambahan
miliknya kedata tersebut. Setelah itu akan diteruskan ke layer
dibawahnya. Hal yang sama juga terjadi jika suatu protocol
menerima data dari protocol lain yang berada pada layer di
bawahnya. Jika data ini dianggap valid, protocol akan melepas
informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan ke
protocol lain pada layer diatasnya. Dalam kasus ini dimana
host

MTI

browsing

8
ke

dengan
suatu

IP

address

alamat

di

172.24.12.18
Internet.

melakukan
ARP

akan

5

memcocokkan dengan Network Id dan Host ID addressnya,
karena data yang dibawa lain dari subnet mask MTI maka
ARP

request

menuju

Router,

lalu

router

akan mencari

alamat IP yang terdekat dari rangkaian Routing table yang
dibuat dengan router lain. maka pada saat pencarian table
routing ini cache ARP akan melakukan :
1. Alamat tujuan
mask

datagram

host pengirim

dimasking
dan

dengan

subnet

dibandingkan

dengan

alamat network host pengirim. Jika sama maka ini
adalah

routing

langsung

dan

frame

langsung

dikirimkan ke interface jaringan.
2. Jika

tujuan

datagram

tidak

terletak

dalam

satu

jaringan. Periksa apakah terdapat entri routing yang
berupa host dan bandingkan dengan IP address tujuan
datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke
router menuju host tujuan.
3. Jika tidak terdapat entri host yang cocok ada table
routing, gunakan alamat tujuan datagram yang telah
dimask pada langkah 1 untuk mencari kesamaan
di

table

routing.

Periksa

apakah ada network/subnetwork

routing

yang

sama

dengan

di

table

alamat network tujuan

datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke
router menuju network/subnetwork tersebut.
4. Jika

tidak

terdapat

entri

netwotk/subnetwork yang

host

sesuai

ataupun

entri

dengan

tujuan

datagram, host mengirimkan ftrame ke router default
dan menyerahkan proses routing selanjutnya ke pada
router default.
5. Jika

tidak

semua

terdapat

rute

default

di

table

routing,

host diasumsikan dalam keadaan terhubung

langsung.

Dengan

demikian host

pengirim

akan

6

mencari alamat fisik host tujuan menggunakan ARP.
ROUTING

LANGSUNG

DAN

ROUTING

TIDAK

LANGSUNG

Gambar diatas memperlihatkan jaringan TCP/IP yang
menggunakan teknologi Ethernet. Pada jaringan tersebut host
osiris mengirimkan data ke host seth, alamat tujuan datagram
adalah ip address host seth dan alamat sumber datagram adalah
ip address host osiris. Frame yang dikirimkan oleh host osiris j
uga memiliki alamat tujuan frame MAC Address host Seth dan
alamat sumbernya adalah host osiris. Pada saat host osiris
mengirimkan frame, host seth membaca bahwa frame tersebut
ditujukan kepada alamat ethernetnya. Setelah melepas header
frame, host seth kemudian mengetahui bahwa IP address tujuan
datagram tersebut juga adalah IP addressnya. Dengan demikian
host seth meneruskan datagram ke lapisan transport untuk
diproses lebih lanjut. Komunikasi model seperti ini disebut
sebagai routing langsung.
Host osiris dan host anubis terletak pada jaringan
Ethernet yang berbeda. Kedua j aringan tersebut dihubungkan

7

oleh host khensu. Host khensu memiliki lebih dari satu interface
dan dapat melewatkan datagram dari satu interface ke intreface
lain (atau bertindak sebagai router). Ketika mengirimkan data ke
host anubis, osiris memeriksa tabel routing dan mengetahui
bahwa data tersebut harus melewati host khensu terlebih
dahulu. Ketika host osiris mengirimkan frame ke jaringan,
khensu membaca bahwa alamat ethernet yang dituj u frame
tersebut

adalah

alamat

ethernetnya. Ketika

host

khensu

melepas header frame, diketahui bahwa host yang dituju oleh
datagram

adalah

host

anubis.

Host

khensu

kemudian

memeriksa tabel routing yang dimilikinya untuk meneruskan
datagram tersebut. Dari hasil pemeriksaan tabel routing, host
khensu mengetahui bahwa host anubis terletak dalam satu
jaringan

ethernet

dengannya.

Dengan

demikian

datagram

tersebut dapat langsung disampaikan oleh host khensu ke host
anubis. Pada pengiriman data tersebut, alamat tuj uan dan
sumber datagram tetap IP Address host anubis dan host osiris
tetapi alamat tuj uan dan sumber frame
Komunikasi seperti ini disebut sebagai routing tak
langsung karena untuk mencapai host tujuan, datagram harus
melewati host lain yang bertidak sebagai router.
CARA MENENTUKAN TABEL ROUTING
Misalkan terdapat skema jaringan seperti di bawah ini:

8

Tabel routing berfungsi sebagai data informasi yang
digunakan router untuk menentukan jalur paket yang akan
dikirim. Jika tabel routing tidak lengkap maka akan terdapat
komponen jaringan yang tidak dapat terhubung dalam jaringan
komputer karena router tidak mengetahui alamat yang dituju.
Segmentasi jaringan yang berbeda bisa dihubungkan
dengan menambahkan table routing.
Ingat, dalam tabel routing gunakan network address

Contoh Tabel routing sesaui skema jaringan diatas
Route network Netmask Gateway Interfac
R.0

R.1

R.3

r

Ket

192.168.1.0

255.255.25 0.0.0.0.0

Eth 0

Direct

192.168.2.0
192.168.3.0
192.168.4.0

255.255.25
0.0.0.0.0
5.0
255.255.25
192.168.2.2
5.0
255.255.25
192.168.2.2
5.0

Eth 1
Eth 2
Eth 2

Direct
connected
Indirect
connected
Indirect
conneted

192.168.5.0

255.255.25
192.168.2.2
5.0

Eth 2

Indirect
conneted

192.168.1.0

5.0
255.255.25 192.168.2.1

Eth 1

conneted
Indirect

192.168.2.0
192.168.3.0

255.255.25
0.0.0.0
5.0
255.255.25
0.0.0.0
5.0

Eth 2
Eth 0

Direct
connected
Direct
connected

192.168.4.0
192.168.5.0

255.255.25
0.0.0.0
5.0
255.255.25
192.168.4.2
5.0

Eth 1
Eth 1

Direct
connected
Indirect
connected

192.168.1.0

5.0
255.255.25 192,168.4.1

Eth 1

connected
Indirect

192.168.2.0
192.168.3.0
192.168.4.0

255.255.25
192,168.4.1
5.0
255.255.25
192,168.4.1
5.0
255.255.25
0.0.0.0
5.0

Eth 1
Eth 1
Eth 1

Indirect
connected
Indirect
connected
Direct
connected

192.168.5.0

255.255.25
0.0.0.0
5.0

Eth 0

Direct
connected

5.0

e

connected

KONFIGURASI ROUTING
Konfigurasi routing /proses pengisian dan pemeliharaan tabel
routing dapat dilakukan dengan cara berikut ini, yaitu:
1. Minimal Routing/Default
Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi
yang paling sederhana tapi mutlak diperlukan. Biasanya

9

minimal routing dipasang pada network yang terisolasi dari
network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal
saja
2. Static Routing,


Dibangun berdasarkan definisi dari administrator, biasanya
hanya mempunyai 2 atau 3 gateway (untuk jaringan kecil).



Penambahan/pengurangan tabel routing dilakukan secara
manual oleh administrator.



Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah,
jaringan tidak terkoneksi

3. Dynamic Routing,


Digunakan untuk jaringan besar, biasanya lebih dari 3
gateway.



Pengisian

dan

pemeliharaan

tabel

routing

tidak

dilakukan secara manual oleh administrator.


Router akan saling bertukar informasi router agar dapat
mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing
(menggunakan protokol ip routing).



Pemilihan

jalur

dilakukan

berdasarkan

pada

jarak

terpendek antara device pengirim dengan device tujuan.
KONFIGURASI DAN PENGELOLAAN CISCO IOS
1. User Interface Router
Dalam

mengakses

konfigurasi

router

dengan

melalui

beberapa cara, yaitu
a. Console Port, berupa RJ45 yang terhubung melalui
kabel console ke serial port yang dimiliki PC. Bisa
dilakukan jika router yang diakses jaraknya dekat dengan
komputer

console(komputer

yang

dipakai

untuk

konfigurasi router).
b. Auxilary port, terhubung ke modem yang terpasang ke

10

jaringan PSTN, digunakan jika jarak antara komputer
console dengan router jaraknya berjauhan.
c. Telnet (virtual terminal), melalui jaringan IP yang
terhubung dengan mengakses interface di router. Syarat
agar

dapat

mengakses

konfigurasi

melalui

router,

interface router harus sudah memiliki nomor IP karena
telnet hanya dapat dilakukan di jaringan IP.
2.

Komponen Memori Router Cisco
Sebuah

router

pada

dasarnya

memiliki

beberapa

komponen memori, antara lain :
1. RAM (Random Access Memory), Ram berfungsi untuk
menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan (bersifat
sementara). Informasi yang tersimpan dalam RAM lebih
dikenal

dengan

active

atau

running

configuration,

informasi yang tersimpan dalam RAM akan hilang ketika
router di off – kan.
2. NVRAM

(Non

Volatile

Random

Access

Memory),

NVRAM berfungsi untuk menyimpan konfigurasi router
secara

permanen,

dapat

dikatakan

menyimpan knfigurasi cadangan
terdapat pada RAM.

dari

Konfigurasi

sebagai

tempat

konfigurasi
yang

yang

tersimpan

dalam NVRAM lebih dikenal dengan istilah initial atau
startup configuration. Informasi yang terdapat dalam
NVRAM tidak akan hilang ketika router dimatikan. Maka
dari itu setelah konfigurasi router sebaiknya disalin juga
di NVRAM.
3. Flash Memory, komponen ini dapat berupa EEPROM atau
PCMCIA

card

yang

berfungsi

untuk

menyimpan

file

operating system (IOS).
4. ROM (Read Only Memory), komponen ROM berisi
perintah yang mengatur cara kerja router. ROM ini hanya

11

bisa dibaca.
3.

Mode atau Tingkat Akses dalam Cisco IOS

Dalam Cisco IOS terdiri dari beberapa mode/tingkat akses, yaitu:
a. User EXEC Mode, merupakan mode cisco IOS yang
terluar. Perintah yang terdapat dalam mode ini sangat
terbatas. Mode ini ditandai dengan:
Nama router >
Misal. Router>
Untuk keluar dari mode ini digunaka perintah :
Router>logout
b. Privilidge

EXEC

Mode,

semua

perintah

yang

ada

pada user mode dapat dilakukan oleh privilidge user
mode.

Privilidge

mode

dapat

dimasuki

lewat

user

modedengan perintah enable. Pada mode ini ditandai
dengan #.
Router>enable
Password:
Router#disable

Perintah yang terdapat pada mode ini cenderung berupa
perintah yang bersifat mmonitoring / menampilkan.
c. Global Confguration Mode, perintah yang terdapat
dalam mode ini merupakan perintah konfigurasi umum
yang berlaku pada sebuah router. Mode ini dapat dimasuki
melalui

priviledge

mode

dengan

perintah

confgure

terminal.
Untuk kembali ke privilidge mode (keluar dari mode ini)
dengan perintah exit.
Router#configure terminal
Router(config)#

12

d. Other Confguration Mode, perintah pada mode ini
bersifat khusus. Other configuration hanya dapat dimasuki
melalu global configutation dengan perintah tertentu.
Other configuration banyak jenisnya, seperti interface,
router mode, line mode dll.
Misal :
Router(config)# interface ethernet 0
Router(config-if)#exit
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#end

e. Setup

mode,

anda

bisa

masuk

ke

setup

mode

secara otomatis ketika router pertama kali dijalankan
dan router belum mempunyai konfigurasi.
f. ROM Monitor mode, merupakan mode yang jarang
digunakan. Mode ini digunakan pada kasus tertentu
seperti meghapus konfigurasi ketika lupa password atau
ketika IOS ypada flash memoy terhapus. Untuk memasuki
mode ini dengan menekan tombol Ctrl Break saat proses
booting.
4.

Perintah-perintah pada Router
Perintah untuk melihat status router
a. Show flash, menampilkan nama file IOS yang terdpat
dalam fash memory.
b. Show version, menampilkan versi IOS yang sedang
digunakan.
c. Show protocols, menampilkan protokol yang digunakan
oleh router
d. Show running-config, menampilkan isi konfigurasi yang
sedang berjalan dan terdapat pada RAM

13

e. Show

startup-config,

menampilkan

isi

konfigurasi

cadangan yang terdapat dalam NVRAM.
f. Show ip route, menampilkan isi tabel routing.
g. Show interfaces, menampilakan status dari interface yang
terdapat pada router.
Perintah menyalin/copy:
a. Copy running-config startup-config, untuk menyalin isi
konfigurasi dari RAM ke NVRAM
b. Copy startup-config running-config, untuk menyalin isi
konfigurasi dari NVRAM ke RAM
Perintah untuk identitas router
a. Hostname R1, artiya memberi nama router dengan
router1.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#
b. Banner motd # , banner ditampilkan saat user hendak
memasuki user mode. Biasanya berisi peringantan agar
user berhati-hati ketika memasuki router.
Perintah untuk Password
a. Console password, untuk memberi password ketika user
memasuki router melalui console port.
Misalkan diber password “ cisco”
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password cisco
Router(config-line)#
b. Auxiliary password, password yang digunakan ketika
router diakses melalui auxiliary port

14

Router(config)#line aux 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password cisco
Router(config-line)#
c. Telnet password, password digunakan ketika router
diakses

melalui

cara

telnet.

Missal

untuk

mengkonfigurasi password virtal pada port 0 sampai 4
dengan maksud agar dalam waktu yang bersamaan
router dapat di telnet oleh 5 user sekaligus.
Router(config)#line vty 0 4
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password cisco
Router(config-line)#
d. Secret

password,

password

yang

digunakan

ketika

hendak memasuki privilidge mode. Missal passwordnya
“pass”.
Router(config)#enable secret pass
e. Enable password, password ini merupakan password
cadangan dari secret password. Enable password hanya
digunakan jika secret password tidak terpasang.
Router(config)#enable password
Perintah untuk mengkonfgurasi Interface
a. Konfigurasi IP address
Router(config)#interface ethernet 0
Router(config-if)#ip

address

192.168.1.5

255.255.255.0
Artinya

interface

pada

Ethernet

0

mempunyai

IP

192.168.1.5 dengan subnetmask 255.255.255.0

15

b. Konfigurasi Interface serial
Untuk interface serial, bandwidth perlu dikonfigurasi.
Interface serial yang terhubung dengan kabel DCE perlu
menambahkan clock rate. Misal bandwidth 56K dengan
clockrate 56000.
Router(config)#interface serial 0
Router(config-if)#bandwidth 56
Router(config-if)#clock rate 56000
Untuk

mengetahui

interface

yang

terpasang

kabel

DCE dapat digunakan perintah “show controllers”
c. Mengaktifkan interface, agar interface yang terpasang
pada router dapat digunakan/diaktifkan maka digunakan
perintah “no shutdown”
IV.

Percobaan
Pengenalan Simulator
Ada beberapa software simulator yang umum dikalangan

masyarakat, seperti GNS3, Boson
ForceVision,

dan

pengembangan
yang

cukup

sebagainya.

NetSim,

Packet

Tracer,

besar merupakan

Sebagian

dari produk vendor-vendor komponen jaringan
terkenal

yang

berasal

dari

Amerika

dan

jaringan,

bagi

Eropa,sebagai contoh : CISCO Corp.
Untuk

membuat

sebuah

pemula,

sebaiknya

ditentukan

digunakan,

berapa

jumlahnya

konfigurasi
dulu
dan

jenis

device

bagaimana

yang
bentuk

konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram.
Pada
sangat
jaringan

komfigurasi

menentukan
.

Proses

perangkat



perangkat

dalam merangcang
konfigurasi

merupakan

suatu

jaringan
topologi

bagian penting

dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing
device

diperlukan

untuk

mengaktifkan

fungsi

dari

device

16

tersebut. Proses konfigurasi meliputi
dan

subnet

mask

pada

pemberian

IP

interface-interface device

Address
(pada

Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing (pada
Router),
proses

pemberian

label

nama

konfigurasi dilakukan,

dan

maka

sebagainya.

tanda

bulatan

Setelah
merah

pada kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah
menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan
: mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line
Interface). Contoh konfigurasi dengan mode GUI Klik device
yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Klik interface yang
diinginkan. Isi IP Address dan subnet mask-nya. Lakukan hal
yang sama untuk interface-interface dan device yang lain.
Berikut contoh sederhana penggunaan packet tracer :
1. Buka paket tracer

2. Tambahkan device dengan penggunaan panel di bagain
secara drag and drop

17

3. Untuk

menghubungkan

komputer

satu

dengan

satu

komputer

yang lain pilihlah connection.

4. Susun

device

seperti

gambar

berikut.

5. Untuk

mengatur

IP,

klik

di

salah

kemudian atur IP
seperti gambar berikut.

5. Lakukan hal yang sama dengan komputer lainnya
dengan IP berbeda tetapi masih di network yang sama.
6. Lakukan tes koneksi dengan menggunakan perintah
ping.

18

ROUTING STATIS
Merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yang
dilakukan oleh admin secara manual p ada tiap2 router.
Keuntungannya:


Meringankan kerja prosesor yg ada pd router



Tdk ada bandwidth yg digunakan utk pertukaran informasi
isi table routing antar router



Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya

Kekurangannya:


Admin hrs mengetahui informasi tiap2 router yg terhubung
jaringan



Jika

terdpt

penambahan/perubahan

topologi

jaringan

admin hrs mengubah isi tabel routing


Tdk cocok utk jaringan yg besar

KONFIGURASI ROUTING STATIK
Langkah-langkah

untuk

melakukan

routing

statis

sebagai

berikut: Membuat tabel routing dari topologi jaringan kalain.
1. Tentukan dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan address
tujuaN
2. Tambahkan ke dalam tabel route tujuan address

19

3. Masukkan

gateway

interface

atau

address

next-hop

yang direct routing atau terhubung secara langsung ke
router tetangga.
Segmentasi jaringan yang berbeda bisa dihubungkan dengan
menambahkan table routing. Contoh tabel routing

Format
Add
route

Del
-n

Default
-net 192.168.3 netma 255.255.25
.0
sk
5.0

gw

192.168.2.2

# route add –net default gw <IP_GTW>
Digunakan untuk menambahkan default routing dengan
IP gateway IP_GTW, contoh penggunaan:
# route add –net default gw 192.168.2.2
# route del –net 192.168.3.0 netmask 255.255.255.0 gw
192.168.2.2
Digunakan untuk menghapus jalur routing menuju ke
jaringan 192.168.3.0/24 yang melalui gateway 192.168.2.2
# route –n
Digunakan untuk melihat list table routing
Langkah-Langkah Praktikum Untuk Konfgurasi Routing
Statis
1. Buatlah design jaringan seperti gambar dibawah ini
menggunakan boson network designer

20

Router 1
eth0/0

terhubung

dengan

PC1

dengan

ip

address

R.2

dengan

ip

address

PC1

dengan

ip

address

R.1

dengan

ip

address

192.168.1.2 / 255.255.255.0
eth0/1

terhubung

dengan

192.168.2.2 /255.255.255.0
Router 2
eth0/0

terhubung

dengan

192.168.3.1 / 255.255.255.0
eth0/1

terhubung

dengan

192.168.2.1 /255.255.255.0
PC1 mempunyai ip address 192.168.1.1 /255.255.255.0
PC1 mempunyai ip address 192.168.3.2 /255.255.255.0
2. Gunakan

simulator

untuk

mengkonfigurasi

device

jaringan diatas.
a. Konfigurasi pc1
C:>ipconfig /ip 192.168.1.1 255.255.255.0
C:>ipconfig /dg 192.168.1.2
b. Konfigurasi pc2
C:>ipconfig /ip 192.168.3.2 255.255.255.0
C:>ipconfig /dg 192.168.3.1
c. Konfigurasi router 1
Router> Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface ethernet 0/0

21

Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-3-UPDOWN: Interface Ethernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface ethernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shu
%LINK-3-UPDOWN: Interface Ethernet0/1, changed state to up
Router(config-if)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router(config)#exit
Router#show ip route
d. Konfigurasi router 2
Router>enabe
Router#configure terminal
Router(config)#int ethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
%LINK-3-UPDOWN: Interface Ethernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#int eth 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shu
%LINK-3-UPDOWN: Interface Ethernet0/1, changed state to up
Router(config-if)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Router(config)#exit
Router#show ip route
e. Catatlah table routing setiap router!
f. Buatlah manual dari pembuatan tabel routing seperti
contoh diata. Apakah sama dengan hasil simulator?
Manual Pembuatan Tabel routing

22

Router
Router 1

network

Netmas

Gatewa

Interfac

k

y

e

K
Direct/indirect
e
connected

Router 2

g. Lakukan perintah ing dan tracer dari PC 1 ke PC 2

TUGAS
1. Bagaimana

dengan

konfigurasi

routing

dinamis?

Berilah contoh menggunakan simulator!
2. Tugas

tambahan dari asisten praktikum masing-

masing

23

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close