MSA Gabungan

Published on December 2016 | Categories: Documents | Downloads: 35 | Comments: 0 | Views: 244
of 113
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

ACARA I IDENTIFIKASI IKAN

Oleh : Kelompok 6 Rombongan II Rahmat Syuhbehi Nu$maya Setya %& I$a Ro(ika No)an Al)ian %& +alih Agung ,& J A!!"!!# J A!!"! ' J A!!"! 6 J A!!"!** J A!!"!*6

J-R-SAN SARJANA .ERIKANAN DAN KE/A-TAN FAK-/TAS SAINS DAN TEKNIK -NI0ERSITAS JENDERA/ SOEDIR1AN .-R,OKERTO *!!2

1

I& .ENDA3-/-AN
& /ata$ %elakang Sungai merupakan salah satu jenis perairan tawar yang juga merupakan salah satu bentuk perairan mengalir yang sangat bermanfaat bagi manusia sehingga kualitasnya perlu dijaga. Kualitas sungai sangat ditentukan oleh sifat fisik, kimia, dan biologi. Sifat-sifat tersebut dapat dipengaruhi oleh tata guna lahan maupun kegiatan-kegiatan yang berada disekitar maupun ekosistem dan habitat biota didalam sungai tersebut. Perairan sungai memiliki berbagai jenis biota air, yang termasuk didalamnya adalah jenis ikan. Ikan ini terdiri dari berbagai spesies yang menempati habitatnya masing-masing dalam suatu ekosistem. Ekosistem yang terdapat disungai menurut taksonomi, maupun air tawar karena tidak diatur

terdapat beberapa jenis klasifikasi dengan dasar niche utama, bentuk, ataupun kebiasaan hidupnya dan daerah atau sub habitat. !alam aksonomi adalah ilmu mengenal klasifikasi makhluk identifikasi, jasad yang beraneka ragam di alam hidup. Salah satu bagian dari ilmu taksonomi adalah identifikasi. dikelompokkan dalam suatu kelompok yang mudah dikenal, kemudian ditetapkan ciri-ciri pentingnya dan senantiasa dicari pembeda yang tetap diantara kelompok itu, kemudian diberi nama ilmiahnya. Praktikum kali ini akan dibahas tentang pengklasifikasian ikan berdasarkan yang tersebut diatas. &* Tu4uan Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara mengidentifikasi suatu jenis ikan.

2

II& TINJA-AN .-STAKA
"agi manusia, memberikan nama kepada objek atau benda lain. hidup #al ini merupakan menjelaskan hal yang alami karena hal ini memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang mengapa semua benda yang mempunyai peran dalam hidupnya baik positif maupun negatif harus diberi nama, termasuk binatang-binatang. Setiap bahasa, setiap negara mempunyai nama-nama sendiri untuk binatang, dan sering sangat berbeda dengan nama-nama yang diberikan kepada jenis binatang yang sama di negara yang berbeda atau nama yang sama diberikan kepada jenis yang sama sekali berbeda di negara yang berbeda. Supaya nama-nama yang dipakai mendekati kebenaran, para ahli $oologi mengembangkan suatu sistem tata nama yaitu memberi satu nama untuk setiap jenis binatang. Sistem ini disusun berdasarkan peraturanperaturan yang dikenal sebagai international %ode of &oological 'omenculture, yang dire(isi dari waktu ke waktu, hasil re(isi yang terakhir telah diterbitkan pada tahun )*+,. Peraturan ini memberikan cara-cara pemberian nama yang sangat penting bagi ilmuwan. Sebagai contoh, penting sekali bagi ilmuwan untuk mengetahui secara pasti apakah suatu proyek pembangunan akan mempengaruhi jenis-jenis binatang tidak begitu penting dan tersebar luas, atau kondisi khusus diperlukan untuk jenis-jenis tertentu yang bernilai ekonomi penting, sehingga jenis yang terancam harus diperhatikan dalam perencanaan dan pemantauan -Kottelat et al., )**./.

3

!alam biologi, taksonomi disebut juga klasifikasi atau sistematika. Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan atau binomial nomenclatur, yang diusulkan oleh Karl (on 0inne, seorang naturalis enam berkebangsaan Swedia. Ia memperkenalkan hierarki -pemeringkatan/ untuk

mengelompokkan semua organisme hidup. Keenam hierarki -yang disebut takson/ itu berturut-turut -dari tertinggi hingga terendah, istilah dalam kurung adalah usulan untuk penggunaan dalam bahasa Indonesia/1 Phylum -2ilum/, %lass -Kelas/, 3rdo -"angsa/, 2amilia -Suku/, 4enus -5arga/, dan Species -6enis/. 7ntuk tumbuh-tumbuhan, istilah !i(isium sering dipakai untuk menggantikan Phylum. !alam binomial nomenclatur, penamaan suatu jenis cukup hanya menyebutkan nama marga -selalu diawali dengan huruf besar/ dan nama jenis -selalu diawali dengan huruf kecil/ yang dicetak miring -dicetak tegak jika naskah utama dicetak miring/ atau ditulis dengan garis bawah. 8turan ini tidak akan ambigu karena nama marga tidak boleh sama untuk tingkatan takson lain yang lebih tinggi. aksonomi adalah mempelajari (ariasi-(ariasi dalam organisme dan penggolongannya berdasarkan sifat dan ciri dari organisme tersebut. Keberhasilannya tergantung dari sifat atau ciri yang diambil dan ini memerlukan dari kemahiran seseorang dalam menguji, memilih dari ribuan banyaknya tanda yang dimiliki organisme. identifikasi atau aksonomi mempelajari 1 Penggolongan, tingkat takson, ata nama, menentukan

#ubungan kerabat antar organisme, dan dasar dari karakternya tergantung dari kajiannya contoh 1 morfologi, anatomi, palinologi, embryologi, sitologi, fitokimia, fitogeografi, fisiologi, geologi, paleontologi dsb.

4

Identifikasi merupakan salah satu bagian ilmu taksonomi yang mengelompokan jasad yang beraneka ragam di alam dalam kelompok yang mudah dikenal, kemudian ditetapkan ciri-ciri penting dan senantiasa dicari pembeda yang tetap antara kelompok itu, kemudian diberi nama ilmiah. identifikasi ialah sebagai berikut 1 a. :umus sirip, yaitu rumus yang menggambarkan bentuk dan jumlah jari-jari sirip, dan bentuk sirip. b. Perbandingan antara panjang, lebar dan tinggi bagianbagian tertentu atau antara bagian-bagian itu sendiri. c. "entuk garis rusuk dan jumlah sisik yang membentuk garis rusuk itu. d. 6umlah sisik pada garis pertengahan sisi atau garis sisi. e. "entuk sisik dan gigi beserta susunan dan tempatnya. f. ulang-tulang insang. 5enurut Saanin, -)*9+/ sifat ikan dan bagian-bagian yang penting dalam proses

5

III& 1ATERI DAN 1ETODE
*& *& & Alat 8lat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah seser , penggaris, setrum, buku kunci identifikasi ikan, dan ember. *& &* %ahan "ahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan hasil tangkapan. *&* ,aktu 5an Tempat Praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal ); 1ate$i

!esember <==+ bertempat di . lokasi yaitu stasiun I Sungai Pelus Pabuaran, stasiun II Sungai Pelus Karangwangkal dan stasiun III Sungai pelus 8rcawinangun. Pelaksanaan praktikum selanjutnya di laboratorium Perikanan dan Kelautan 7'S3E!. *&6 1eto5e Ikan hasil tangkapan diletakkan di bak preparat, kemudian ciri-ciri morfologi diamati dan dicocokkan dengan buku kunci identifikasi ikan, urutan derteminasinya dibuat dari nomor ) sampai di peroleh nama spesiesnya, klasifikasi disusun secara lengkap.

6

I0& 3ASI/ DAN .E1%A3ASAN
6& 3a(il #asil praktikum 5S8 yang kami dapat dari proses penyetruman adalah sebagai berikut 1 No & ) < . ; , 9 Jeni( ikan Ikan 'ilem Ikan 4abus Ikan "rek Ikan :asbora Ikan Mystacoleus padangensis Ikan 7ceng Nama latin Osteochilus haselti Ophiochephalus striatus Puntius orphoides Rasbora lateristriata Mystacoleus padangensis Nemachilus olivaceus

6&* .embaha(an "erdasarkan hasil praktikum yang dilakukan di perairan sungai Pelus Purwokerto dalam . stasiun yaitu Pabuaran, Karangwangkal dan 8rcawinangun di dapatkan beberapa jenis ikan. Ikan yang telah didapat kemudian diidentifikasi sesuai dengan sifat dan tanda yang ada pada ikan. 8dapun sifat ikan yang penting untuk identifikasi menurut Saanin -)*9+/ adalah sebagai berikut 1 ). :umus sirip, yaitu suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan jumlah jari-jari sirip dan bentuk sirip

7

<. Perbandingan antara panjang, lebar dan tinggi, bagianbagian tertentu atau antara bagian-bagian itu sendiri .. bentuk garis rusuk dan jumlah sisik yang membentuk garis rusuk itu ;. jumlah sisik pada garis pertengahan sisi>garis sisi ,. bentuk sisik dan gigi beserta susunan dan tempatnya 9. ulang insang. !engan demikian klasifikasi pada ikan yang tertangkap dapat diketahui dengan jelas sehingga akan ditemukan urutanurutan seperti phylum, classis, subclassis, ordo, subordo, famili, genus dan spesies ikan. Ikan yang tertangkap di perairan sungai Pelus meliputi ikan-ikan eleostei seperti ikan brek, 'ilem, :asbora, 7ceng, Mystacoleus padangensis dan gabus, yang mempunyai tulang tutup insang yang terbuka disebelah belakang pada celah insang hanya ada satu pasang. ubuh ikan-ikan eleostei ditutupi oleh sisik-sisik yang berupa keping-keping tulang tipis, tersusun seperti genting atap rumah, dengan bagiannya yang lepas mengarah ke belakang. 6&*& Ikan Nilem 1 %hordata 1 Pisces 1 eleostei 1 3stariophysi 1 %yprinoidea 1 %yprinidae 'ilem Sub 2amili 1 %yprininae 4ambar ). Ikan

Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 2amili

Sub phylum 1 ?ertebrata

8

4enus Spesies

1 3steochilus 1 Osteochilus haselti -%.?/

!i Indonesia ikan nilem merupakan ikan air tawar yang paling umum dan memiliki nilai konsumsi ekonomi yang cukup penting dan penyebaran ikan nilem meliputi Sumatra, Kalimantan dan 6awa. Ikan nilem dapat hidup di berbagai macam habitat seperti sungai, kolam, rawa dan danau. Ikan nilem ini tergolong ke dalam famili %yprinidae seperti ikan mas dan ikan tawes. "entuk badan mirip ikan mas, tetapi badannya lebih memanjang dengan sirip punggungnya yang relatif lebih panjang. Pada mulutnya terdapat dua pasang kumis -barbells/ seperti yang dinyatakan oleh Soeseno -)*+;/. @arna badan ikan nilem adalah coklat atau hijau kehitaman dan merah, mulut relaif lebar dengan bibir yang berkerut-kerut sebagai tanda pemakan jasad-jasad penempel. "erdasarkan warna sisiknya menurut 8smawi -)*+)/, ikan nilem dapat dibedakan menjadi tiga macam 1 ). <. .. Ikan nilem dengan warna sisik coklat kehitamhitaman pada punggung dan semakin terang kearah perut Ikan nilem dengan warna sisik kemerah-merahan pada punggung dan semakin terang keputihan kearah perut Ikan nilem dengan warna sisik coklat kehijau-hijauan pada punggung dan warnanya kearah perut semakin terang. Ikan nilem mempunyai sirip punggung yang disokong oleh .jari-jari keras dan )<-)+ jari-jari lunak. Sirip ekor bercagak dua, bentuknya simetris. Sirip dubur disokong oleh ) jari-jari keras dan + jari-jari lunak. Sirip dada disokong oleh jari-jari keras dan ).-), jari-jari lunak. 6umlah sisik-sisk gurat sisi ada ..-.9 keping. !ekat sudut rahang atas ada dua pasang sungut peraba -!jajadiredja et al, )*AA/.

9

6&*&* Ikan +abu( Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 2amili 4abus 4enus Spesies 1 3phiochephalus 1 Ophiochephalus striatus Bl 1 %hordata 1 Pisces 1 eleostei 1 0abyrinthici 1 3phiochephaloidea 1 3phiochephaloidae 4ambar <. Ikan Sub phylum 1 ?ertebrata

Ikan gabus merupakan ikan karni(ora dengan makanan utamanya adalah udang, katak, cacing, serangga dan semua jenis ikan. Pada masa lar(a ikan gabus memakan zooplankton dan pada ukuran fingerling makanannya berupa serangga, udang dan ikan kecil. Pada fase pascalar(a ikan gabus memakan makanan yang mempunyai kuantitas yang lebih besar seperti aphnia dan !yclops, sedangkan ikan dewasa akan memakan udang, serangga, katak, cacing dan ikan. Panjang ikan gabus -!hanna striata/ di alam dapat mencapai ) meter -6amieson, )**)/.

10

Ikan ini merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai habitat terutama di sungai, danau, kolam, bendungan, rawa, banjiran, sawah bahkan parit dan air payau Ikan gabus membuat sarang di sekitar tumbuhan air atau di pinggir perairan yang dangkal. Sarang ikan gabus berbentuk busa di antara tanaman air di perairan yang berarus lemah. !i Srilanka ikan gabus di alam memijah beberapa kali dalam setahun, sedangkan di Philipina ikan gabus dapat memijah setiap bulan. ikan gabus dapat memijah pada umur * bulan dengan panjang total sekitar <) cm -6amieson, )**)/.

6&*&6 Ikan %$ek Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 2amili 4enus "rek Spesies 1 Puntius orphoides Ikan brek ini tergolong ke dalam famili %yprinidae seperti ikan tawes. "ersisik, mulut agak dapat disembulkan tidak bergigi, mempunyai sungut untuk membantu mencari makanan didalam lumpur. "entuk tubuh pada ikan ini seperti ikan nilem tetapi mempunyai warna lebih cerah dan siripnya berwarna merah. "anyak jenis yang merupakan pemakan alga, plankton. Ikan brek 1 %hordata 1 3steichthyes 1 eleostei 1 %ypriniformes 1 %yprinoidae 1 %yprinidae 1 Puntius 4ambar .. Ikan Sub phylum 1 ?ertebrata

11

dpat hidup di berbagai macam habitat seperti sungai, kolam, rawa dan danau. 6&*&' Ikan Ra(bo$a Phylum %lass 3rder 2amily 4enus Species :asbora Ikan :asbora mempunyai garis warna memanjang tidak jelas pada bagian depan, batang ekor dikelilingi ); sisik, <-<,, sisik antara gurat sisi dan awal sirip perut, <*-.= sisik sepanjang gurat sisi, <,-<9 sisik berpori. 'ama lokal ikan ini adalah ikan pedang. 6&*&" Ikan Mystacoleus padangensis Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 4enus Spesies 1 %hordata 1 Pices 1 eleostei 1 3stariophysi 1 %yprinoidea 1 5ystacoleus 1 Mystacoleus padangensis Sub phylum 1 ?ertebrata 1 %hordata "ateson 1 3steichthyes 1 %ypriniformes 1 %yprinidae 1 :asbora 1 Rasbora lateristriata 4ambar ;. Ikan

Ikan Mystacoleus padangensis merupakan ikan kelompok cyprinidae yang hidup di perairan tawar. "entuk badan mirip ikan mas, tetapi badannya lebih memanjang dengan sirip punggungnya yang relatif lebih panjang. Pada mulutnya terdapat dua pasang kumis -barbells/ untuk membantu mencari makanan

12

di dalam lumpur. 5ulut dapat disembulkan. 5empunyai warna hijau kehitaman-hitaman. 6&*&6 Ikan -7eng Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 2amili 7ceng 4enus Spesies 1 'emachilus 1 Nemachilus olivaceus ""lgr# berwarna hitam kecoklat-coklatan, mempunyai 1 %hordata 1 Pices 1 eleostei 1 3stariophysi 1 %yprinoidea 1 %obitidae 4ambar 9. Ikan Sub phylum 1 ?ertebrata

Ikan uceng berukuran kecil B )= cm, bentuk tubuh lonjong memanjang, sepasang sungut untuk membantu mencari makanan. #idupnya menempel pada substrat Sirip abdomennya telah mengalami penyesuaian terhadap lingkungan sebagai alat untuk membantu menempel pada substrat. Ikan uceng yang merupakan pemakan alga, plankton.

13

0& KESI1.-/AN
"erdasarkan hasil dan pembahasan praktikum identifikasi ikan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1 ). Identifikasi terhadap suatu jenis ikan di lakukan untuk mengetahui klasifikasi ikan dengan cara taksonomi dan morfologi ikan sehingga diperoleh subclassis, ordo, subordo, familia, genus dan spesies berdasarkan buku identifikasi ikan. <. 6enis ikan yang ditemukan di sungai Pelus antara lain1 ikan nilem "Osteochilus hasselti#, ikan gabus -!hanna striata/, ikan brek "Puntius orphoides#, ikan mystacoleus padangensis dan ikan uceng "Nemachilus olivaceus#.

14

DAFTAR .-STAKA
8smawi, #. )*+). Pemeliharaan $kan dalam %aramba. 4ramedia, 6akarta. !juhanda, . )*+). unia $kan. Penerbit armico. "andung.

!jajadiredja, :., #atimah, S dan &. 8rifin. )*AA. Buku Pedoman Pengenalan &umber Perikanan arat Bagian $ "'enis('enis $kan )konomis Penting#. !irektorat jenderal perikanan departemen pertanian. 6akarta. 6amieson, ", 4. 5. )**). *ish )volution and &ystematics. %ambridge uni(ersity press. %ambridge. Kottelat, 5., 8, 6, @hitten., S, '., Kartikasari dan S, @irjatmojdjo. )**.. *resh +ater of +estern $ndonesia ,nd &ula-esi. Peciplus Edition 0imited, 6akarta. Saanin, #.)*9+. .aksonomi dan %unci $dentifikasi $kan $ . "ina cipta. "ogor.

15

Soeseno, S. )*+;. 6akarta.

asar(dasar Perikanan /mum. %?. Casaguna,

/A1.IRAN
 Ikan Nilem ). :angka terdiri dari tulang benarD tertutup insang................ ................................................................................................ .. Kepala simetris..................................................................... ...............................................................................................; ;. "adan tidak seperti ular....................................................... ...............................................................................................9 9. "adan bersisik>tidak, kadang-kadang seluruhnya>sebagian tertutup oleh kelopak-kelopak tebal.................................... ............................................................................................A A. 4aris rusuk jika ada, diatas sirip dada................................. ...............................................................................................*

16

*. idak demikian..................................................................... .............................................................................................)= )=. Sirip punggung terdiri dari jari-jari lemah yang berbuku> berbelah dengan sebanyak-banyaknya <>; jari-jari kerasD bersirip perut..................................................................................... ..........................................................................................)) )). Sirip perut jauh kebelakang............................................... .............................................................................................); );. "ersisik atau tidak, bersungut dikeliling mulut, atau tidak bersungut, satu jari-jari yang mengeras>; jari Ejari mengeras pada sirip punggung 3rdo ostariophysi............... ..........................................................................................99 99. "ersisikD tidak bersisik hanya sebagai kecualiD mulut agak dapat disembulkan tidak bergigiD sungut ada>tidakD tidak bersirip tambahan yang berupa kulit Sub 3rdo %yprinoidae............................. 9A 9A. !uri tunggal atau berbelah mungkin ada di muka atau dibawah mataD pinggir rongga mata bebas atau tertutup oleh kulitD mulut agak ke bawahD tidak pernah lebih dari ; helai sungut ......................................... 2amily %yprinidae ......................................................................................A;= A;=. Perut tidak pipih bersiku, tetapi membundar atau datar ...........................................................................................A;) A;). Sambungan tulang rahang bawah tidak berbonggol, sirip punggung biasanya berjari-jari keras bertulang dan terletak di muka>bertepatan dengan sirip perutD jika di belakang,

17

maka sirip punggung berjari-jari keras yang bertulang, garis rusuk, dengan satu kecuali, melalui pertengahan ekor ............................................. Sub family %yprininae .....................................................................................AAA AAA. 4aris rusuk terbentannng pada pertengahan ekor.......... AA+ AA+. Permulaan sirip punggung di muka, diatas>sedikit di belakang permulaan sirip perut......................................... .....................................................................................AA* AA*. "erlipatan hidung yang mendatar dan pada dasarnya membungkus tulang rahang atas dan menutupi dasar bibir atasD mulut di muka atau sedikit ke bawah .............. .....................................................................................A+= A+=. 6ari-jari keras sirip dubur tidak bergigi sebelah ke belakang ................................................................................. ...........................................................................................A+< A+<. 5ata tidak berkelopak seperti agar-agar yang lebar dan seperti cincin .................................................................... .....................................................................................A+; A+;. idak berjari-jari keras yang rebah pada sirip punggungD sirip dubur dengan , jari-jari lemah bercabangD sebagai kecuali A .......................................................................... .....................................................................................A+, A+,. Sirip punggung dengan +-)+ jari-jari lemah bercabang . . ...........................................................................................A+9 A+9. Sisik garis rusuk kurang dari ,9 ...................................... ...........................................................................................A++ A++. Sirip punggung dengan )=-)+ jari-jari lemah bercabang 4enus 3steochillus ........................................................... .....................................................................................+<,

18

+<,. !. .9)<-)+. Panjang batang ekor dan tingginya yang terendah sama ........................................................Osteochillus hasselti -%.?/ ................................................................................................. Phylum 1 %hordata Spesies 1 Osteochilus haselti -%.?/ Sub phylum 1 ?ertebrata %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 2amili Sub 2amili 4enus 1 Pisces 1 eleostei 1 3stariophysi 1 %yprinoidea 1 %yprinidae 1 %yprininae 1 3steochilus

 Ikan +abu( )<<<.Kepala bersisik, permukaan sirip punggung diatas atau sedikit dibelakang sirip dada. Sirip punggung panjang dan dasarnya hampir mencapai pangkal sirip ekor, kepala berbentuk kepala ular genus 3phiochepalus ........................................................ ...................................................................................)<<. )<<.. pada tulang mata bajak dan angit-langit lebih dari dua baris gigi-gigi kecil dan tidak bertaring.......................... )<<; )<<;. diantara jari-jari sirip punggung sebelah kemuka dan garis rusuk ;-, baris sisik !..A-;.. 8. <)-<A.................. )<<9 )<<9. sisik garis rusuk ,<-,A, sirip dada lebih pendek daripada bagaian kepala dibelakangmata Ophiochepalus striatus "l

19

Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 2amili 4enus Spesies

1 %hordata 1 Pisces 1 eleostei 1 0abyrinthici 1 3phiochephaloidea 1 3phiochephaloidae 1 3phiochephalus 1 Ophiochephalus striatus Bl

Sub phylum 1 ?ertebrata

 Ikan %$ek Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 2amili 4enus Spesies 1 %hordata 1 3steichthyes 1 eleostei 1 %ypriniformes 1 %yprinoidae 1 %yprinidae 1 Puntius 1 Puntius orphoides Sub phylum 1 ?ertebrata

 Ikan Ra(bo$a Phylum %lass 1 %hordata "ateson 1 3steichthyes

20

3rder 2amily 4enus Species

1 %ypriniformes 1 %yprinidae 1 :asbora 1 Rasbora lateristriata

 Ikan Mystacoleus padangensis Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 4enus Spesies 1 %hordata 1 Pices 1 eleostei 1 3stariophysi 1 %yprinoidea 1 5ystacoleus 1 Mystacoleus padangensis Sub phylum 1 ?ertebrata

 Ikan -7eng Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 2amili 4enus Spesies 1 %hordata 1 Pices 1 eleostei 1 3stariophysi 1 %yprinoidea 1 %obitidae 1 'emachilus 1 Nemachilus olivaceus ""lgr# Sub phylum 1 ?ertebrata

21

ACARA II FEK-NDITAS

Oleh :

22

Kelompok 6 Rombongan II Rahmat Syuhbehi Nu$maya Setya %& I$a Ro(ika No)an Al)ian %& +alih Agung ,& J A!!"!!# J A!!"! ' J A!!"! 6 J A!!"!** J A!!"!*6

J-R-SAN SARJANA .ERIKANAN DAN KE/A-TAN FAK-/TAS SAINS DAN TEKNIK -NI0ERSITAS JENDERA/ SOEDIR1AN .-R,OKERTO *!!2

I& .ENDA3-/-AN
& /ata$ %elakang Pengetahuan fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam 5anajemen Spesies 8sli. 2ekunditas ikan telah dipelajari bukan saja merupakan salah satu aspek natiral history, namun sebenarnya ada hubunganya dengan studi dinamika populasi, biologi perikanan, sifat rasial, produksi dan stokErekruitmen. !ari fekunditas ini secara tidak langsung dapat ditaksir jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan menentukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan. 2ekunditas merupakan suatu obyek yang dapat menyesuaiklan dengan bermacam kondisi tertentu terutama dengan respon terhadap makanan. 6umlah telur yang dikeluarkan merupakan suatu mata rantai penghubung antara satu generasi dengan generasi berikutnya. 2ekunditas memiliki beberapa

23

kegunaan antara lain sebagai bagian dari studi sistematik, dinamika populasi, biologi perikanan, sifat-sifat rasial, produksi dan persoalan stok-rekruitmen suatu teknik kulutur ikan. !alam aFuakulutur, jumlah telur yang dihasilkan pada waktu pemijahan secara buatan atau alami sangat jelas keuntungannya terutama dalam mempersiapkan fasilitas kultur ikan untuk keperluan selanjutnya. Kesulitan yang timbul dalam menentukan fekunditas adalah komposisi telur yang heterogen, tingkat kematangan gonad yang tidak sama, waktu pemijahan yang berbeda dan lain sebagainya. &* Tu4uan Praktikum mengenai fekunditas ini bertujuan untuk

mengetahui jumlah telur yang masak kelamin akhir sekaligus mengetahui hubungan antara ukuran tubuh ikan dan jumlah telur yang dihasilkan.

II. TINJA-AN .-STAKA
*& Fekun5ita( 2ekunditas adalah jumlah telur masak pada ikan betina sebelum dikeluarkan pada waktu memijah -"agenal, )*9+/. "agenal -)*9+/, juga membedakan antara fekunditas yaitu jumlah telur matang yang akan dikeluarkan dengan fertilitas yaitu jumlah telur matang yang dikeluarkan oleh induk. 2ekunditas adalah jumlah telur yang akan dikeluarkan pada waktu pemijahan. !ari fekunditas secara tidak langsung dapat menaksir jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan menentukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan. etapi dalam penentuan fekunditas ada beberapa faktor yang berpengaruh, yaitu 1 komposisi telur yang heterogen,

24

tingkat kematangan gonad yang tidak seragam dari populasi ikan tersebut, dan waktu pemijahan yang berbeda. 2ekunditas dibagi menjadi ., yaitu fekunditas mutlak atau indi(idu, fekunditas nisbi dan fekunditas total. 2ekunditas mutlak yaitu jumlah telur masak sebelum dikeluarkan pada waktu ikan memijah -jumlah telur yang terdapat dalam o(ari ikan/. 2ekunditas nisbi yaitu jumlah telur per satuan bobot atau panjang ikan -Effendie, )**A/. Sedangkan fekunditas total yaitu jumlah telur yang dihasilkan ikan selama hidupnya -:oyce, )*A</. Pada o(ari biasanya ada dua macam ukuran telur yang besar dan yang kecil. tahun itu dan yang berikutnya. elur yang besar akan dikeluarkan pada kecil akan dikeluarkan pada tahun

etapi sering terjadi kalau kondisi baik, telur yang

kecil pun akan dikeluarkannya menyusul telur yang besar. 7ntuk menentukan fekunditas ikan yang paling baik dianjurkan adalah sesaat sebelum pemijahan dan pada tahap kematangan yang keI? -'ikolsky, )*9./. 7mumnya fekunditas relati(e terjadi lebih tinggi daripada fekunditas indi(idu. Ikan-ikan yang tua dan besar ukurannya mempunyai fekunditas relati(e lebih kecil. 2ekunditas relati(e akan terjadi maksimum pada golongan ikan yang masih muda -'ikolsky, )*9*/. "agi ikan-ikan tropik dan sub tropik, definisi fekunditas yang paling cocok mengingat kondisinya ialah jumlah telur yang dikeluarkan oleh ikan dalam rata-rata masa hidupnya -"agenal, )*9+/. 2ekunditas dapat berbeda dari tahun ke tahun karena banyak indi(idu yang tidak memijah tiap-tiap tahun -Effendie, )*A*/.

25

*&* Fakto$8Fakto$ 9ang 1empenga$uhi Fekun5ita( 2aktor-faktor yang mempengaruhi fekunditas serta hal-hal yang berhubungan dengan itu, antara lain yaitu 1 ). 7mur 2ekunditas relati(e maksimum terjadi pada golongan ikan muda. Ikan-ikan tua kadang-kadang tidak memijah setiap tahun. Indi(idu yang tumbuh dan masak lebih cepat mempunyai fekunditas mati lebih dulu. <. 6umlah 5akanan 2ekunditas mutlak atau relati(e sering menjadi kecil pada ikan-ikan atau kelas umur yang jumlahnya banyak, terjadi terutama pada spesies yang mempunyai perbedaan makanan di antara kelompok umur. .. Persediaan 5akanan Persediaan makanan berhubungan dengan telur yang dihasilkan oleh ikan yang cepat pertumbuhannya karena merupakan respon terbanyak dalam pengaturan fekunditas.

;. "entuk Ikan Ikan yang bentuknya kecil dengan kematangan gonad lebih awal serta fekunditasnya tinggi mungkin disebabkan oleh kandungan makanan yang melimpah dan predator dalam jumlah besar. ,. Kondisi 0ingkungan Perbedaan fekunditas diantara populasi yang hidup pada kondisi lingkungan yang berbeda-beda bentuk migrant fekunditasnya lebih besar.

26

9. Proses 5etabolisme 2ekunditas disesuaikan secara otomatis melalui proses metabolisme yang mengadakan reaksi terhadap perubahan persediaan makanan dan menghasilkan perubahan dalam pertumbuhan. A. ingkat Kematangan 4onad 2ekunditas bertambah dalam mengadakan respon

terhadap perbaikan makanan melalui kematangan gonad yang terjadi lebih awal, menambah kematangan indi(idu pada indi(idu yang lebih gemuk dan mengurangi antara siklus pemijahan. +. Kualitas 8ir Kualitas air terutama isi kuning telur bergantung pada umur dan persediaan makanan dan dapat berbeda dari satu populasi ke populasi yang lain. *. Pola Pemeliharaan Induk erhadap Keturunannya !engan maternal atau paternal care fekunditasnya kecil sedangkan tanpa maternal atau paternal care fekunditasnya besar -'ikolsky, )*9*/. Pengetahuan memahami produkti(itas, studi tentang sistematik fekunditas atau studi potensi berguna mengenai reproduksi untuk ras, dan

dinamika

populasi,

persoalan stok-rekruitment -"agenal, )*9+/.

III& 1ATERI DAN 1ETODE
6& 6& & 1ate$i Alat 8lat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas ukur, timbangan, gunting, kertas penghisap, penggaris, dan lup.

27

6& &* %ahan "ahan yang digunakan adalah ikan hasil tangkapan yang masak kelamin dan aFuades. 6&* ,aktu 5an Tempat .$aktikum Praktikum 5ata Kuliah 5anajemen Spesies 8sli, dilaksanakan pada #ari Sabtu tanggal ); !esember <==A di Sungai Pelus dan 0aboratorium 8kuatik 6urusan Perikanan !an Kelautan 7'S3E! Purwokerto. 6&6 1eto5e Ikan dimatikan lalu diukur panjang dan beratnya. Kemudian dilakukan pembedahan secara hati-hati agar gonad tidak rusak, selanjutnya gonad diambil dan dikeringkan dengan kertas penghisap. ?olume seluruh gonad diukur dengan teknik pemindahan dikeringkan air dengan menggunakan sebagian gelas telur ukur. dan 4onad diukur kemudian diambil

(olumenya seperti cara di atas, setelah diketahui (olumenya, lalu dihitung jumlah seluruh telurya. :umus penghitungannya adalah 1 G 1 H I ?1 ( Keterangan 1 G I jumlah telur dalam gonad -fekunditas/ H I jumlahsebagian telur yang dihitung ? I (olume seluruh gonad ( I (olume sebagian gonad 2ekunditas dihitung untuk )= ekor ikan -jika ikan spesies

tersebut yang tertangkap lebih dari )= ekor/. 6ika spesies ikan tersebut yang tertangkap kurang dari )= ekor, maka seluruhnya dihitung fekunditasnya. Kemudian dicari hubungan antara panjang dan berat ikan dengan fekunditasnya.

28

I0& 3ASI/ DAN .E1%A3ASAN
6& No& ). <. 3a(il Jeni( ikan 6antan 6antan %e$at ikan :g$; + )),, .an4an g ikan :mm; *,) )=,, %e$at gona5 :g$; 0 ) :ml :ml; ; < =>F -

abel ). Perhitungan 2ekunditas Ikan 'ilem -Osteochilus hasselti/

29

.. ;. ,. 9. A. +. *. )=. abel No& ). <. .. ;. ,.

6antan "etina 6antan 6antan 6antan 6antan 6antan 6antan <.

)= A,, . <,, < ),A ),, ),.

*,, +,+ 9,< 9 ,,+ ,,, , , 2ekunditas .an4an g ikan :mm; 9,, , ;,. ,,, ,,;

) Ikan %e$at gona5 :g$; -

=,* Ikan 0 :ml ; -

=,< "rek ) :ml; -

)= = -

;,= -

Perhitungan %e$at ikan :g$; <,, ),, =,* ),, ),.

-Puntius < =>F -

orphoides/ Jeni( ikan 6antan 6antan 6antan 6antan 6antan

abel No & ). <. ..

..

Perhitungan %e$at ikan :g$; ),, =,, =,;

2ekunditas

Ikan

7ceng 0 :ml ; -

-Nemathilus < => F -

olivaceus/ Jeni( ikan 6antan 6antan 6antan .an4ang ikan :mm; ,,, ;,, ; %e$at gona5 :g$; ) :ml; -

30

abel ;. Perhitungan 2ekunditas Ikan Pedang -Rasbora sp# No & ). <. .. Jeni( ikan "etin a 6antan 6antan %e$at ikan :g$; . ),9 <,* .an4ang ikan :mm; A,< 9,< 9,, %e$at gona5 :g$; =,, 0 :ml ; =,< ) :ml; =,) < <) < => F ;<; -

abel ,. Perhitungan 2ekunditas Ikan 4abus -!hanna striata# No& ). <. .. ;. ,. Jeni( ikan "etina 6antan 6antan 6antan 6antan %e$at ikan :g$; <9 <=,, )9,, + ; .an4an g ikan :mm; ); ).,, ). *,, + %e$at gona5 :g$; ) 0 :ml ; =,, ) :ml; =,) < A + =>F .*= -

abel 9. Perhitungan 2ekunditas Ikan Mystacoleucus padargensis No& ). <. .. ;. Jeni( ikan 6antan 6antan 6antan 6antan %e$at ikan :g$; 9 < ),, ) .an4an g ikan :mm; +,, ,,, , ;,A %e$at gona5 :g$; 0 :ml ; ) :ml; < =>F -

31

Keterangan 1 G>2 H ? ( I I I I 6umlah seluruh telur atau fekunditas jumlah sebagian telur sampel (olume seluruh gonad (olume sebagian gonad sampel

6&* .embaha(an "erdasarkan hasil perhitungan fekunditas terhadap )= ekor ikan 'ilem -Osteochilus hasselti/, , ekor Ikan "rek -Puntius orphoides/, . ekor Ikan 7ceng - Nemathilus olivaceus/, . ekor Ikan Pedang -Rasbora sp#, , ekor Ikan 4abus -!hanna striata#, ; ekor Ikan Mystacoleucus padargensis diperoleh nilai fekunditas pada ;<; ) ekor ikan pedang, ) ekor ikan gabus dan ) ekor ikan butir telur, pada Ikan 4abus -!hanna striata# nilai nilem. Pada Ikan Pedang -Rasbora sp# nilai fekunditasnya adalah fekunditasnya adalah .*= butir telur, dan pada Ikan 'ilem -Osteochilus hasselti/ nilai fekunditasnya adalah ;,= butir telur. 5enurut Effendi -<==</ semakin besar (olume gonad seluruhnya maka semakin besar nilai fekunditasnya. 'amun hal ini tidak sesuai dengan data yang diperoleh praktikan pada saat pelaksanaan yang disebabkan ikan yang diperoleh ada yang belum matang gonad dan rata-rata berjenis kelamin jantan. 2ekunditas merupakan jumlah telur yang akan dikeluarkan pada waktu pemijahan. 2ekunditas secara tidak langsung dapat menaksir jumlah anak ikan yang akan dihasilkan. !alam fekunditas ada beberapa faktor yang berpengaruh, antara lain komposisi telur yang heterogen, tingkat kematangan gonad yang tidak seragam, dan waktu pemijahan. 5enurut Effendi -<==</ faktor yang berpengaruh tehadap fekunditas adalah komposisi umur, faktor lingkungan seperti makanan, kepadatan populasi, suhu perairan dan lain sebagainya. ditambahkan pula bahwa

32

ikan yang hidup pada perairan yang kurang subur produksi telurnya rendah. Kisaran nilai fekunditas yang berbeda antar atau inter spesies disebabkan oleh ketidakseragaman tingkat kematangan gonad dan diameter telurnya -"urhanuddin, )*+;/. Selain itu menurut #elfman et. al. -<==</ bahwa hubungan fekunditas dengan ukuran tubuh ikan pada umumnya sebanding dengan berat ikan betina yang mencerminkan (olume badan ikan betina yang membawa telurnya. 2ekunditas pada ikan dibedakan menjadi dua yaitu fekunditas indi(idu dan fekunditas relatif. 2ekunditas sukar diterapkan untuk ikan-ikan yang mengalami pemijahan beberapa kali dalam setahun. #al ini disebabkan karena mengandung telur dari berbagai tingkat dan lebih sulit lagi menentukan telur yang benar-benar akan dikeluarkan pada tahun yang akan datang. Sedangkan fekunditas relatif tidak memperlihatkan kapasitas reproduksi dari populasi karena fekunditas relatif tidak menunjukkan fekunditas populasi. #ubungan antara fekunditas dengan panjang maupun bobot tubuh ikan sampel tidak selalu positif. #al ini disebabkan karena fekunditas tidak hanya berkorelasi dengan panjang dan bobot tubuh saja, namun perbedaan nilai fekunditas ini juga disebabkan kematangan oleh perbedaan yang diameter dimiliki telur dan tingkat 5enurut gonad oleh ikan.

Sumantadinata -)*+./, fekunditas dipengaruhi oleh diameter telur dan kematangan gonad. 2ekunditas akan semakin tinggi apabila kematangan gonad semakin tinggi, sehingga kisaran diameter akan besar pula. Keberhasilan reproduksi ikan menunjukkan kelangsungan populasi ikan tersebut dan menunjukkan lingkungan yang baik

33

dan mendukung keberadaan organisme tersebut -Satria, )**)/. 5enurut 'ikolsky aspek dalam :ukayah -<==./, pada dasarnya untuk keterangan biologi reproduktif diperlukan

penelaahan kapan ikan tersebut memijah, frekuensi pemijahan dn ukuran pada saat pertama kali ikan matang gonad. #al ini menjadi penting karena berhubungan erat dengan fekunditas.

0& KESI1.-/AN
"erdasarkan hasil dan pembahasan maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut 1

34

).

"erdasarkan pengamatan terhadap )= ekor ikan 'ilem -Osteochilus hasselti/, , ekor Ikan "rek -Puntius orphoides/, . ekor Ikan 7ceng -Nemathilus olivaceus/, . ekor Ikan Pedang -Rasbora sp#, , ekor Ikan 4abus -!hanna striata#, ; ekor Ikan Mystacoleucus padargensis diperoleh nilai fekunditas pada ) ekor ikan pedang, ) ekor ikan gabus dan ) ekor ikan nilem. 'ilai fekunditas pada Ikan Pedang -Rasbora sp# adalah ;<; butir telur, fekunditas pada Ikan 4abus -!hanna striata# adalah .*= butir telur, dan fekunditas pada Ikan 'ilem -Osteochilus hasselti/ adalah ;,= butir telur.

<. makanan, .. relatif.

2aktor-faktor bentuk ikan,

yang

mempengaruhi proses

fekunditas antara lain umur, jumlah makanan, persediaan kondisi lingkungan, metabolisme, tingkat kematangan gonad dankualitas telur. 2ekunditas pada ikan dibedakan menjadi tiga fekunditas indi(idu, fekunditas total dan fekunditas

DAFTAR .-STAKA

35

Bagenal, T.B. 1968. Eggs and Early Life History. Dalam W.E. Ricker, ed. Me !"d# $"r %##e##men "$ &i#! 'r"d(c i"n in &re#! Wa er. Black)ell *cine i$ic '(+lica i"n, ,. 159 - 181. "urhanuddin, )*+;. &umberdaya $kan %embung. 0IPI. "ogor. Effendie, 5. )*A*. Metode Biologi Perikanan. "agian Ichtiology. 2akultas Perikanan IP". +).p. Effendi, 5.I. <==<. Biologi Perikanan. Cayasan Pustaka 'usatama. Cogyakarta. #elfman, 4. S., %ollette, ". "., dan 2acey, !. E. <==<. .he eversity of *ishes. 8 "lackwell Publishing %ompany. "lackwell Science Inc. ,<+ hal. 'ikolsky, 4.?. )*9*. .eory of *ish Population ynamic, as the Biological Background of Rational )0poitation and the Management of *ishery Resources. ranslated by "ardley 3li(er and "oyd. .<. pp. :ukayah, S. Sulistyo, I dan Sujianto. <==.. %a1ian &trategi Reproduktif $kan &enggaringan "Mystus nigriceps# di &ungai. /paya Menu1u iversifikasi Budidaya Perairan . 2aporan Penelitian. 2akultas "iologi 7nsoed. Purwokerto. :oyce, @.2. )*A<. $ntroduction to the *ishery &cience. 8cademic Press. .,) pp. Satria, #. )**). ,spek Biologi $kan Beunteur "Puntius binotatus# dan ikan 3enggehek "Mystacoleucos marginatus# di +aduk !irata 'a-a Barat. Buletin Penelitian Perikanan arat. ?ol. )=. 'o. <. Sumantadinata, K. )*+). Perkembangan ikan(ikan peliharan di $ndonesia. Satra #usada. 6akarta.

/A1.IRAN

36

abel ). Perhitungan 2ekunditas Ikan 'ilem -Osteochilus hasselti/ No& ). <. .. ;. ,. 9. A. +. *. )=. abel No& ). <. .. ;. ,. Jeni( ikan 6antan 6antan 6antan "etina 6antan 6antan 6antan 6antan 6antan 6antan <. %e$at ikan :g$; + )),, )= A,, . <,, < ),A ),, ),. .an4an g ikan :mm; *,) )=,, *,, +,+ 9,< 9 ,,+ ,,, , , 2ekunditas .an4an g ikan :mm; 9,, , ;,. ,,, ,,; %e$at gona5 :g$; ) Ikan %e$at gona5 :g$; 0 ) :ml :ml; ; =,* Ikan 0 :ml ; =,< "rek ) :ml; < )= = =>F ;,= -

Perhitungan %e$at ikan :g$; <,, ),, =,* ),, ),.

-Puntius < =>F -

orphoides/ Jeni( ikan 6antan 6antan 6antan 6antan 6antan

37

abel No & ). <. ..

..

Perhitungan %e$at ikan :g$; ),, =,, =,;

2ekunditas

Ikan

7ceng 0 :ml ; -

-Nemathilus < => F -

olivaceus/ Jeni( ikan 6antan 6antan 6antan .an4ang ikan :mm; ,,, ;,, ; %e$at gona5 :g$; ) :ml; -

abel ;. Perhitungan 2ekunditas Ikan Pedang -Rasbora sp# No & ). <. .. Jeni( ikan "etin a 6antan 6antan %e$at ikan :g$; . ),9 <,* .an4ang ikan :mm; A,< 9,< 9,, %e$at gona5 :g$; =,, 0 :ml ; =,< ) :ml; =,) < <) < => F ;<; -

abel ,. Perhitungan 2ekunditas Ikan 4abus -!hanna striata# No& ). <. .. ;. ,. Jeni( ikan "etina 6antan 6antan 6antan 6antan %e$at ikan :g$; <9 <=,, )9,, + ; .an4an g ikan :mm; ); ).,, ). *,, + %e$at gona5 :g$; ) 0 :ml ; =,, ) :ml; =,) < A + =>F .*= -

38

abel 9. Perhitungan 2ekunditas Ikan Mystacoleucus padargensis No& ). <. .. ;. Jeni( ikan 6antan 6antan 6antan 6antan %e$at ikan :g$; 9 < ),, ) .an4an g ikan :mm; +,, ,,, , ;,A %e$at gona5 :g$; 0 :ml ; ) :ml; < =>F -

Keterangan 1 G>2 H ? ( I I I I jumlah seluruh telur atau fekunditas jumlah sebagian telur sampel (olume seluruh gonad (olume sebagian gonad sampel -!hanna

Perhitungan 2ekunditas 1 Ikan 4abus ). Ikan 'ilem -Osteochilus hasselti/ .. striata# G1HI?1( G1HI?1( X V
x = v
X 0,9 = 100 0,2

X V = x v

G . =,< I )== . =,* . / 0,2 / 450 +( ir el(r <. Ikan Pedang -Rasbora sp# G1HI?1(
X V = x v
X 0,2 = 212 0,1 90

X 0,5 = 78 0,1

G . =,) I A+ . =,, G I 0,1 I .*= butir telur
39

G . =,) I <)< . =,< GI
42,4 I ;<; butir telur 0,1

ACARA III

39

.EN+A1ATAN INDEKS KE1ATAN+AN +ONAD :IK+;

Oleh : Kelompok 6 Rombongan II Rahmat Syuhbehi Nu$maya Setya %& I$a Ro(ika No)an Al)ian %& +alih Agung ,& J A!!"!!# J A!!"! ' J A!!"! 6 J A!!"!** J A!!"!*6

J-R-SAN SARJANA .ERIKANAN DAN KE/A-TAN FAK-/TAS SAINS DAN TEKNIK -NI0ERSITAS JENDERA/ SOEDIR1AN .-R,OKERTO *!!2

I& .ENDA3-/-AN

40

I&

/ata$ %elakang Perkembangan gonad pada ikan sangat penting untuk

dipelajari, terutama dalam hubungannya dengan budidaya ikan. Presentase komposisi IK4 pada saat dapat digunakan untuk menduga terjadinya pemijahan. Perkembangan gonad dapat diperoleh dari pencatatan komposisi pada IK4 dengan waktu. Perkembangan gonad pada ikan menjadi perhatian para peneliti reproduksi dimana peninjauan perkembangan dilakukan dari berbagai aspek termasuk proses-proses yang terjadi didalam gonad baik dalam indi(idu maupun populasi. I&* Tu4uan Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui perubahanperubahan yang terjadi dalam gonad secara kuantitatif.

II& TINJA-AN .-STAKA

41

Indeks Kematangan 4onad -IK4/ merupakan bagian dari reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Pada setiap ikan, persentasi tingkat kematangan gonad akan terjadi peningkatan pada saat ikan tersebut akan melakukan pemijahan dan akan menurun dengan cepat selama pemijahan sedang berlangsung sampai selesai -Effendi, )*A+/. 3(arum ikan betina muda di dalamnya terdapat sel bakal telur atau disebut juga indung telur -Sumantadinanta, )**,/. Indung telur ini dilindungi oleh suatu lapisan jaringan pengikat yang bagian luarnya dilapisi peritenium, dan bagian dalamnya dilapisi epitelium. Sebagian sel-sel epitelium ini akan membesar bersama-sama intinya yang membulat berisi nucleus, dan citoplasma juga membesar sehingga banyak terbentuk (akuola. "utir-butir sel ini nantinya akan membentuk sel telur. Pada umumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar )= E <, J dari berat tubuh dan pada ikan jantan , E )= J dari berat tubuh. !alam "iologi Perikanan, pencatatan perubahan atau tingkat kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui reproduksi perbandingan dan yang ikan-ikan yang akan melakukan !ari tidak melakukan reproduksi.

pengetahuan tahap kematangan gonad ini juga akan didapatkan informasi kapan ikan memijah. 'ikolsky -)*9*/ menggunakan tanda utama untuk membedakan tanda kematangan gonad berdasarkan berat gonad. Secara alamiah hal ini berhubungan dengan ukuran dan berat tubuh ikan total atau tanpa berat gonda. Perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh dinamakan KKoefisien KematanganL yang dinyatakan dalam persen atau indeks kematangan gonad. Proses reproduksi sebelum terjadi pemijahan, sebagian besar hasil metabolisme tertuju untuk perkembangan gonad.

42

4onad akan bertambah berat dengan bertambah panjang ukurannya. ingkat kematangan gonad merupakan perkembangan gonad sejak sebelum memijah sampai sesudah ikan memijah. Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari proses reproduksi ikan. Perkembangan gonad terjadi akibat adanya perubahan (itellogenesis yaitu proses pengendapan kuning telur pada tiap-tiap sel telur -Effendi, )*A+/. 7kuran ikan pada waktu pertama kali matang gonad tidak selalu sama. #al ini disebabkan oleh perbedaan strategi hidup atau pola adaptasi spesies tersebut dan adanya perbedaan kecepatan pertumbuhan, sehingga ikan-ikan muda yang berasal dari telur yang menetas pada waktu yang bersamaan akan mencapai berlainan. ingkat kematangan gonad ikan menurut 'ikolsky -)*9*/ adalah sebagai berikut 1 ). idak masak. Indi(idu masih belum berhasrat mengadakan reproduksi dan ukuran gonadnya kecil. <. 5asa istirahat, produk seksual belum berkembang, gonad kecil, telur tidak dapat dibedakan oleh mata. .. #ampir masak, telur dapat dibedakan oleh mata. ;. 5asak, produks seksual masak. ,. :eproduksi, apabila perut diberi sedikit tekanan produk seksualnya akan menonjol keluar dari lubang pelepasan. 9. Keadaan salin produk seksual telah dikeluarkan oleh lubang genital berwarna kemerahan, gonad mengempis, o(arium berisi telur sisa. A. 5asa istirahat, produksi seksual telah dikeluarkan, telur putih, gonad kecil belum terlihat oleh mata. kematangan gonad pertama pada umur yang

43

III& 1ATERI DAN 1ETODE
6& 1ate$i 8lat-alat 6& &*&%ahan "ahan-bahan yang digunakan untuk praktikum adalah ikan hasil tangkapan dengan berbagai tingkat kematangan gonad. 6&* ,aktu 5an Tempat .$aktikum Praktikum 5ata Kuliah 5anajemen Spesies 8sli, dilaksanakan pada #ari Sabtu tanggal ); !esember <==A di Sungai Pelus dan 0aboratorium 8kuatik 6urusan Perikanan !an Kelautan 7'S3E! Purwokerto. *&6 1eto5e Ikan yang diperoleh dimatikan dan ditimbang bobotnya kemudian dilakukan pembedahan dengan hati-hati agar gonad tidak rusak. Seluruh gonad diangkat dengan hati-hati kemudian dikeringkan dengan kertas penghisap. 4onad yang telah dikeringkan kemudian ditimbang dan dihitung nilai IK4 dengan menggunakan rumus 1 IK4I !imana 1 "g I berat gonad "t I berat tubuh Stadium kematangan gonad ikan kemudian ditentukan.
Bg x1000 B

6& & &Alat yang digunakan untuk praktikum adalah timbangan, kertas penghisap, dan alat bedah.

44

I0& 3ASI/ DAN .E1%A3ASAN
6& 3a(il Jeni( ikan Pedang 4abus 'ilem %e$at tubuh . <9 A,, %e$at gona5 =,, ) ) IK+ :?; )9,9A .,+, ).,..

abel ). ingkat Kematangan gonad No ) < .

6&*& .embaha(an "erdasarkan hasil praktikum, diperoleh bahwa gonad hanya ditemukan pada ikan betina antara lain pada ikan pedang "Rasbora sp# di peroleh berat gonad sebesar =,, gr dan dipeoleh IK4 sebesar )9,9A J, pada ikan gabus "!hanna striata# diperoleh berat gonad sebesar ) gr dan IK4 sebesar .,+,J, sedangkan pada ikan nilem "Osteochilus hasselty/ diperoleh berat gonad sebesar ) gr dan IK4 sebesar ).,..J. 5enurut Effendie -)**A/, IK4 dibagi menjadi . yaitu IK4 dengan nilai lebih kecil dari )J artinya belum matang gonad, IK4 antara )-)=J artinya gonad memasak dan IK4 antara )=-<=J, telah masak gonad. "erdasarkan hasil, IK4 yang diperoleh dari ikan Pedang sebesar )9,9A J dengan berat tubuh . gr yang artinya gonad pada ikan Pedang telah masak gonad, IK4 pada ikan 4abus sebesar .,+,J dengan berat tubuh <9 gr yang artinya gonad memasak, sedangkan IK4 pada ikan 'ilem sebesar ).,..J dengan berat tubuh A,, gr yang artinya telah masak gonad. Perbedaan IK4 pada ketiga ikan tersebut dapat disebabkan oleh berat tubuh

45

yang berbeda, dimana pada ikan 4abus berat tubuhnya lebih kecil dari pada ikan Pedang dan ikan 'ilem. Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi sebelum pemijahan. Selama itu sebagian besar hasil metabolisme tertuju pada perkembangan gonad. IK4 akan meningkat nilainya dan akan mencapai batas maHimum pada saata akan terjadi pemijahan. Semakin besar berat gonadnya, maka IK4 nya juga semakin besar.!an semakin besar IK4 nya maka jumlah telur yang dihasilkan -fekunditas/ nya semakin banyak. 2aktor utama yang mempengaruhi kematangan gonad pada ikan adalah suhu dan makanan. Pada ikan yang banyak makan mempunyai kematangan gonad lebih cepat dari pada ikan yang kurang makan. "iasanya pada perairan mengalir -sungai/ ketersediaan pakan jauh lebih sedikit dibanding perairan menggenang-kolam/ yang pada akhirnya berpengaruh terhadap pola makan ikan. 5enurut 0agler et al -)*A</ yang mempengaruhi ikan matang gonad yaitu faktor dalam dan luar. 2aktor dalam diantaranya yaitu spesies, umur, ukuran serta sifat-sifat fisiologis dari ikan tersebut dan tidak seperti kemampuan adaptasi terhadap secara secara lingkungan. 2aktor luar yang mempengaruhi yaitu makanan, temperatur morfologi suhu. ingkat kematangan suatu gonad menyatakan perhitungan

kuantitatif. 7ntuk mengetahui perubahan yang terjadi didalam gonad dapat dinyatakan dengan suatu Indeks Kematangan gonad. Perkembangan gonad untuk setiap spesies ikan tidaklah sama ukurannya, demikian pula ikan yang sama spesiesnya. 5enurut Effendie -<==</, bahwa mengetahui ukuran ikan untuk pertama kali gonadnya menjadi masak ada hubungannya dengan

46

pertumbuhan ikan itu sendiri dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

0& KESI1.-/AN
"erdasarkan hasil dan pembahasan dapat diperoleh diperoleh

kesimpulan sebagai berikut 1 ). "erat gonad pada ikan pedang "Rasbora sp# berat gonad sebesar =,, gr dan IK4 sebesar )9,9A J, pada ikan ikan gabus "!hanna striata# berat gonad sebesar ) gr dan IK4 sebesar .,+,J, sedangkan pada nilem "Osteochilus hasselty/ berat gonad sebesar ) gr dan IK4 sebesar ).,..J. <. #asil IK4 pada Ikan Pedang sebesar =,,+J yang artinya belum matang gonad, pada Ikan 4abus nilai IK4 sebesar 9,,;J yang artinya gonad memasak, sedangkan pada Ikan 'ilem nilai IK4 sebesar ).,..J dengan yang artinya telah masak gonad. .. #asil IK4 pada ikan pertama sebesar )9,9A J dengan yang artinya telah masak gonad, IK4 pada ikan kedua sebesar .,+,J yang artinya gonad memasak, sedangkan IK4 pada ikan ketiga sebesar ).,..J yang artinya telah masak gonad.

47

DAFTAR .-STAKA
Effendi. 5. )*A+. Metode Biologi Perikanan. Metode Biologi Perikanan. Cayasan !wi Sri. "ogor. Effendie, 5. I. )**A. Biologi 'usantara, Cogyakarta. Perikanan. Cayasan Pustaka Pustaka

Effendie, 5. I. <==<. Biologi Perikanan. Cayasan 'usantara. Psycology. 7451 Cogyakarta.

0agler, K.2.,6.E. "ardach, : .:. 5iller, !.:.5. Pasino,)*A<. $chtiology. 6hon @illey and Sons, 'ew Cork. 'ikolsky, 4.?. )*9*. .eory of *ish Population inamic as the Biological Background of Rational )0sploitation and Management of *ishery Resorce. ransled by "radley 3li(er and "oyd. .<.pp. Sumantadinata, Peliharaan K. )*+). Pengembangbiakan i $ndonesia. Sastra #udaya, "ogor. $kan($kan

48

/A1.IRAN
Ta+el Tingka 1ema angan g"nad No ) < . Jeni( ikan Pedang 4abus 'ilem
Bg x1000 B

%e$at tubuh . <9 A,,

%e$at gona5 =,, ) )

IK+ :?; )9,9A .,+, ).,..

IK+ @

). Ikan Pedang " Rasbora sp # IK4 I
0,5 x1000 = 16,670 3

<. Ikan 4abus " !hanna striata # IK4 I
1 x1000 = 3,850 26

.. Ikan 'ilem " Osteochilus hasselty# IK4 I 7,5 x1000 = 13,330
1

49

ACARA I0 3-%-N+AN .ANJAN+ DAN %ERAT

Oleh : Kelompok 6 Rombongan II Rahmat Syuhbehi Nu$maya Setya %& I$a Ro(ika No)an Al)ian %& +alih Agung ,& J A!!"!!# J A!!"! ' J A!!"! 6 J A!!"!** J A!!"!*6

50

J-R-SAN SARJANA .ERIKANAN DAN KE/A-TAN FAK-/TAS SAINS DAN TEKNIK -NI0ERSITAS JENDERA/ SOEDIR1AN .-R,OKERTO *!!2

I& .ENDA3-/-AN
& /ata$ %elakang !alam istilah sederhana petumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam satuan waktu, sedangkan pertumbuhan bagi populasi sebagai pertambahan jumlah. 8kan tetapi kalau kita lihat lebih lanjut , sebenarnya pertumbuhan itu merupakan proses biologi yang kompleks, di mana banyak faktor yang mempengaruhinya. !ari segi pertumbuhan, kelompok sel suatu jaringan dalam bagian tubuh digolongkan menjadi 1 bagian yang dapat diperbaharui, bagian yang dapat berkembang dan bagian yang statis. Pada bagian tubuh yangdpatdiperbaharui mempunyai sel- sel dengan daya membelah secara mitosis dengan cepat di dalam pertumbuhan, berta dapat dianggap sebagai suatu fungsi ari panjang. #ubungan panjang dan berat hampir mengikuti hukum kubik yaitu bahwa berat ikan merupakan pangkat tiga dari panjangnya, tetapi hubungan yang terdapat pada ikan tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan bebeda-beda. &*& Tu4uan ujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tipe pertumbuhan ikan berdasarkan ukuran panjang dan berat.

51

II& TINJA-AN .-STAKA
Klasifikasi ikan 'ilem - Ostechilus hasellti / Phylum %lassis 3rdo Sub 3rdo 2amili 4enus Spesies 1 %hordata 1 Pisces 1 3stariophysi 1 %yprinoidea 1 %yprinidea 1 3steochilus 1 3stechilus hasellti

Sub Phylum1 ?ertebrata Sub %lassis 1 eleostei

Sub 2amili 1 %yprininae

Klasifikasi ikan 4abus -Ophiochephalus striatus Bl/ Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 2amili 4enus 1 %hordata 1 Pisces 1 eleostei 1 0abyrinthici 1 3phiochephaloidea 1 3phiochephaloidae 1 3phiochephalus Sub phylum 1 ?ertebrata

52

Spesies

1 Ophiochephalus striatus Bl

Klasifikasi ikan "rek -Puntius orphoides/ Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 2amili 4enus Spesies 1 %hordata 1 3steichthyes 1 eleostei 1 %ypriniformes 1 %yprinoidae 1 %yprinidae 1 Puntius 1 Puntius orphoides Sub phylum 1 ?ertebrata

Klasifikasi ikan :asbora -Rasbora lateristriata/ Phylum %lass 3rder 2amily 4enus Species 1 %hordata "ateson 1 3steichthyes 1 %ypriniformes 1 %yprinidae 1 :asbora 1 Rasbora lateristriata

Klasifikasi ikan Mystacoleus padangensis Phylum %lass Sub classis 3rdo 1 %hordata 1 Pices 1 eleostei 1 3stariophysi Sub phylum 1 ?ertebrata

53

Sub 3rdo 4enus Spesies

1 %yprinoidea 1 5ystacoleus 1 Mystacoleus padangensis

Klasifikasi ikan 7ceng Phylum %lass Sub classis 3rdo Sub 3rdo 2amili 4enus Spesies 1 %hordata 1 Pices 1 eleostei 1 3stariophysi 1 %yprinoidea 1 %obitidae 1 'emachilus 1 Nemachilus olivaceus ""lgr# Sub phylum 1 ?ertebrata

Pertumbuhan merupakan ukuran panjang atau berat badan dalam suatu waktu. Proses pertumbuhan pada tubuh berawal dari penyerapan sari-sari makanan hasil metabolisme oleh kelompok sel-sel suatu jaringan yang mempunyai daya membelah secara mitosis dengan cepat menghasilkan sejumlah sel yang diganti sama dengan jumlah sel yang dibentuk -Effendie, <==</. 5enurut &onne(elt, et.all -)**)/, pertumbuhan merupakan hasil dari proses yang diawali dengan pengambilan makanan dan diakhiri dengan penyusunan unsur-unsur tubuh. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yaitu faktor dalam dan faktor luar. 2aktor dalam umumnya adalah faktor yang sukar di kontrol dii anataranya ialah keturunan, seks, umur, parasit dan penyakit. 2aktor luar yang utama mempengaruhi pertumbuhan ialah makanan dan kualitas

54

air, seperti suhu, p#, 3< terlarut dan %3< bebas -Sukamsiputro, )*++/. !i daerah tropis makanan merupakan faktor yang sangat penting dari pada suhu perairan. 5enurut !jawasewaka -)*+,/, pertumbuhan hanya terjadi bila energi makanan yang dimakan ikan lebih banyak dari pada yang diperlukan untuk pemeliharaan tubuh dan mengganti sel-sel yang rusak. Effendie -)**A/, mendefinisikan pertumbuhan menjadi < macam yaitu

pertumbuhan mutlak -absolut/ dan pertumbuhan relatif -nisbi/. Pertumbuhan mutlak adalah pertumbuhan panjang atau berat rata-rata dari setiap sekelompok umur. Pertumbuhan relatif adalah panjagn atau berat yang dicapai dalam suatu periode waktu tertentu dihubungkan dengan panjang atau berat awal periode tersebut. Perbandingan antara panjang dan berat ikan dinyatakan sebagai faktor kondisi yang menggambarkan kegemukan ikan. 2aktor kondisi atau ponderal indeks menurut 0agler -)*9</ adalah keadaan yang menyatakan kemontokan ikan yang dinyatakan dengan angka. Effendie -<==</ menyatakan bahwa faktor kondisi -K/ menunjukkan keadaan baik dari ikan dilihat dari segi kapasitas fisik untuk sur(i(al dan reproduksi. Selama dalam dalam pertumbuhan tiap pertambahan berat material ikan akan bertambah panjang dimana perbandingan liniearnya akan tetap. #al ini dianggap bahwa berat ikan yang ideal sama

55

dengan pangkat tiga dari panjang dan berlaku untuk ikan kecil atau besar. 6ika terdapat perubahan berat tanpa diikuti oleh perubahan panjang atau sebaliknya akan menyebabkan

perubahan nilai perbandingan tersebut. Perhitungan faktor kondisi berdasarkan hubungan

panjang dan berat tubuh ikan akan di dapat faktor kondisi yang dinamakan faktor kondisi relatif -Kn/ yaitu berat yang

berdasarkan pengamatan dibagi dengan berat yang berdasarkan kepada dugaan berat dair panjangnya, yaitu berdasarkan

kelompok umur, kelompok panjang tertentu atau sebagian dari populasi -Patulu, )*9./.

56

III& 1ATERI DAN 1ETODE
6& 1ate$i Alat 8lat yang digunakan dalam praktikum adalah timbangan, penggaris plastik, dan bak preparat. 6& &* %ahan "ahan yang digunakan dalam praktikum adalah ikan 'ilem, 7ceng, 4abus, Mystacoleucus padargensis, Pedang, "rek. 6&* ,aktu 5an Tempat .$aktikum Praktikum 5ata Kuliah 5anajemen Spesies 8sli, dilaksanakan pada #ari 6umat tanggal ); !esember <==A di Sungai Pelus, 8rcawinangun dan 0aboratorium Perikanan !an Kelautan 7'S3E! Purwokerto. 6&6 1eto5e Ikan 'ilem, 7ceng, 4abus, Mystacoleucus padargensis, Pedang, "rek diukur panjang totalnya, lalu ditimbang beratnya. Kemudian faktor kondisi ikan dihitung dengan rumus 1
K = 105W L3

6& &

!imana 1 @ I "erat rata-rata ikan yang sebenarnya yang terdapat dalam kelasnya -mm/ 0 I Panjang rata-rata ikan yang terdapat dalam kelas tersebut -mm/

57

Kemudian nilai b dihitung -untuk mengetahui hubungan panjang dan berat/
l"g W = a ⋅ b ⋅ L

-a dan b konstan/

l"g w = l"g a + b l"g L

!ari persamaan tersebut dapat ditentukan harga a, sedangan @ dan 0 sudah diketahui. 7ntuk mencari log a 1

∑l"g W × ∑( l"g L ) − ∑l"g L × ∑( l"g L × l"g W ) l"g a = N × ∑( l"g L ) − ( ∑l"g l )
2 2 2

7ntuk mencari harga b menggunakan rumus 1
b=

∑l"g W × N + l"g a ∑l"g L

Selanjutnya dibuat daftar yang tersusun dari harga-harga 0, 0og 0, @, 0og @, 0og 0 H 0og @, -0og 0/<. Keterangan 1 0 I panjang ikan, @ I berat ikan 5asing-masing harga b dapat ditafsirkan sebagai berikut 1 bM . I pertambahan panjang ikan tersebut lebih cepat pertambahan beratnya. bI . I pertambahan panjang sama dengan pertambahan beratnya bN. I pertambahan panjang ikan tidak secepat pertambahan beratnya. Pertambahan isometrik alometrik. dan yang seimbang yang disebut tidak pertambahan disebut pertumbuhan seimbang

58

I0& 3ASI/ DAN .E1%A3ASAN
6& 3a(il ipe pertumbuhan ikan di Sungai Pelus, 8rcawinangun 6enis ikan 'ilem "rek 7ceng Pedang 4abus Mystacoleucus padargensis abel <. #ubungan Panjang dan "erat Ikan 'ilem - Osteochilus hasselti# '= ) < . ; , 9 A + * )= :ata < 0 -mm/ *,) )=,, *,, +,+ 9,< 9 ,,+ ,,, , , A),; 0og 0 =,*,*= ),=<)) =,*AAA =,*;;; =,A*<. =,AA+) =,A9.; =,A;=. =,9*+* =,9*+* +,.<)) @ -y/ + )),, )= A,, . <,, < ),A ),, ),. ;* 0og @ =,*=.= ),=9=9 ),==== =,+A,= =,;AA) =,.*A* =,.=)= =,<.=; =,)A9= =,)).* ,,,.;, 0og 0 H log @ =,+,, ),=+<< 9 =,*A =,+)A. =,.A). =,.==. =,<<+ -0og 0/< =,*=<. ),=;<; ;) =,*;=* =,++.9 =,9<;) =,,*<* =,,AA9 'an2ang (#(# 11 21 9 11,5 7 3 9,5 7 3 5,4 bM.   ipe pertumbuhan "I. bN.     -

abel ). 'o ) < . ; , 9

=,)A=< =,,;A9 =,))A. =,;A9) =,=A,* =,;A9) ;,*++= 7,06384 1 9

59

abel .. #ubungan Panjang dan "erat orphoides/ 'o ) < . ; , :ata < 0 -mm/ 6,5 5 4,3 5,5 5,4 26,7 0og 0 0,8129 0,6989 0,6334 0,7403 0,7323 3.6178 @ -y/ 2,5 1,5 0,9 1,5 1,3 7,7 0og @

Ikan "rek - Puntius 0og 0 H log @ 0,3150 0,1173 40,0252 0,1258 0,0803 0,6141 0og 0 H log @ 0,6561 0,4761 0,3969 0,5476 0,5329 2,6096

0,3979 0,1760 40,0457 0,1760 0,1139 0,8181

abel ;. #ubungan Panjang dan "erat Ikan 7ceng '= ) < . :ata < 0 -mm/ ,,, ;,, ; ); 0og 0 =,A;.= =,9,.< =,9=<= ),**+< @ -y/ ),, =,, =,; <,; 0og @ =,)A9= -=,.=)= -=,.*A* -=,,*<* 0og 0 H log @ =,)<,+ -=,)*, -=,<.; =,.=.< -0og 0/< =,,;A 9 =,;<< , =,.9 ),..= )

abel ,. #ubungan Panjang dan "erat Ikan Pedang -Rasbora sp# '= ) < . :ata < 0 -mm/ A,< 9,< 9,, )*,, 0og 0 =,+,A. =,A*<. =,+)<* <,;,<, @ -y/ . ),9 <,* A,, 0og @ =,;AA) =,<=;) =,;9<. ),).;. 0og 0 H log @ =,.**, =,),+ =,.A<9 =,*.=) -0og 0/< =,A<< , =,9<; ) =,9,9 ) <,==< A

60

abel 9. #ubungan Panjang dan "erat striata# '= ) < . ; , Ra a2 5 14 13,5 13 9,5 8 58 5"g 5 1,1461 1,1303 1,1139 0,9777 0,9030 5,2710 W 26 20,5 16,5 8 4 75

Ikan 4abus -!hanna 0og 0 H log @ 1,6074 1,4803 1,3431 0,873 0,54 5,8438 -0og 0/< 1,2996 1,2769 1,2321 0,9409 0,81 5,5595

5"g W 1,4149 1,3117 1,2147 0,9030 0,6020 5,4490

abel A. #ubungan Panjang dan "erat padargensis '= ) < . ; :ata < 5 8,5 5,5 5 4,7 23,7 5"g 5 0,9294 0,7403 0,6989 0,6720 3,0406 W 6 2 1,5 1 10,5

Ikan Mystacoleucus 0og 0 H log @ 0,7084 0,222 0,1173 0 1,0477 -0og 0/< 0,8464 0,5476 0,4761 0,4489 2,319

5"g W 0,7781 0,3010 0,1760 0 1,2551

6&* .embaha(an Sesudah masa lar(a terakhir dengan induk. "eberapa Pada pertumbuhannya. umumnya bentuk ikan hampir serupa tubuhnya perubahan meneruskan tadi hanya bagian

merupakan perubahan kecil saja seperti panjang sirip dan kemontokan tubuh. Selain itu terdapat pula perubahan yang bersifat sementara misalnya perubahan yang berhubungan dengan kematangan gonad. Perubahan-perubahan ini dinamakan pertumbuhan 8llometrik dan #eterogenik. 8pabila ikan terdapat perubahan terus menerus secara proporsional dalam tubuhnya dinamakan pertumbuhan isometric dan isogenik.

61

Pada praktikum yang mengamati berat dan panjang ikan sebagai suatu cara untuk mengetahui tipe pertumbuhan apa yang dimiliki ikan tersebut. Panjang rataErata ikan 'ilem adalah A),; dan beratnya ;*. !ari hasil perhitungan yang dilakukan nilai b yang didapat adalah <,,,) hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh %arlender -)*9*/ yang berarti dalam pertumbuhan allometrik. 6ika harga b lebih dari tiga menunjukan ikan itu montok, pertambahan panjang ikan tidak secepat dari pertambahan beratnya -Effendie, <==</. Ikan "rek Panjang rataE ratanya adalah <9,A dan beratnya A,A. !ari hasil perhitungan yang dilakukan nilai b yang didapat adalah <,)9 yang berarti dalam pertumbuhan allometrik. 6ika harga b lebih kecil dari tiga menunjukan ikan itu pertambahan panjangnya lebih cepat pertambahan beratnya -Effendie, <==</D ikan 7ceng Panjang rataEratanya adalah ); dan beratnya <,;. !ari hasil perhitungan yang dilakukan nilai b yang didapat adalah ,,9 yang berarti 6ika harga b lebih dari tiga menunjukan ikan itu montok, pertambahan panjang ikan tidak secepat dari pertambahan beratnya -Effendie, <==</ D ikan Pedang dilakukan harga b Panjang rataEratanya adalah )*,* dan beratnya A,,. !ari hasil perhitungan yang nilai b yang didapat adalah .,A yang berarti 6ika lebih dari tiga menunjukan ikan itu montok,

pertambahan panjang ikan tidak secepat dari pertambahan beratnya -Effendie, <==</. Ikan 4abus panjang rata-ratanya adalah ,+ dan beratnya A,. !ari hasil perhitungan yang dilakukan nilai b yang didapat adalah A,). yang berarti 6ika harga b lebih dari tiga menunjukan ikan itu montok, pertambahan panjang ikan tidak secepat dari pertambahan beratnya -Effendie, <==</D ikan Mystacoleucus padargensis panjang rata-ratanya adalah <.,A dan beratnya

62

)=,,. !ari hasil perhitungan yang dilakukan nilai b yang didapat adalah <,A,. 6ika harga b lebih kecil dari tiga menunjukan ikan itu pertambahan panjangnya lebih cepat pertambahan beratnya -Effendie, <==</.

0& KESI1.-/AN
"erdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan , maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1 ). Ikan 'ilem,7ceng,Pedang dan 4abus nilai bN., pertambahan panjang ikan tidak secepat pertambahan beratnya. <. Ikan "rek dan ikan Mystacoleucus padargensis bM. pertambahan panjang ikan tersebut lebih cepat pertambahan beratnya.

63

DAFTAR .-STAKA
%alender, K.!. Notes of *isheries Management. 0owa State 7ni(ersity, 7npublished. E$$endie, M.6. Metode Biologi Perikanan. 7a8a#an De)i *ri. B"g"r. 112 !al. OOOOOOOOOO. )*A<. Biologi $kan. !itjen Perikanan. !eptan. 6akarta. . <==<. Biologi Perikanan. Edisi :e(isi. Cayasan Pustaka 'usantara. Cogyakarta. 0agler,K..2. *resh-ater*ishery Biology. Second Edition @5. "rown %o. !ubuFue, 0owa. 0agler, K. E. 6. E. "ardach and :.:. 5iller. )*9<. $chtyology. 6ohn @illey and Sons.Inc. ,;,pp. 'ew Cork. 'a (l(, 9.R. 1963. St dies on !"e #ge and $rowt"% &e' ndity and S(awning of )st"eogeneios s. Milli ari# :5inn.; <. ="n#. 6n . E>,l"r. Mer. 28 :2; ? 295 - 315.

64

:ounsefell, 4.8. and @.# E(erhart. )*,.. *isheries &cience, $ts Metode and ,plikation. 6ohn @illey and Sons, ;;; pp. Sukamsiputro, S. )*++. Pengantar Budidaya $kan ,ir .a-ar. Seksi Publikasi dan Informasi 7P""8 . Singasari. &onne(eld, #, #usman, E. 8 and "oon, 6.#. )**). Prinsip(Prinsip Budidaya $kan. 4ramedia Pustaka 7tama. 6akarta.

LAMPIRAN
abel ). 'o ) < . ; , 9 ipe pertumbuhan ikan di Sungai Pelus, 8rcawinangun 6enis ikan 'ilem "rek 7ceng Pedang 4abus Mystacoleucus padargensis bM.   ipe pertumbuhan "I. bN.     -

abel <. #ubungan Panjang dan "erat Ikan 'ilem - Osteochilus hasselti# '= ) < . 0 -mm/ *,) )=,, *,, 0og 0 =,*,*= ),=<)) =,*AAA @ -y/ + )),, )= 0og @ =,*=.= ),=9=9 ),==== 0og 0 H log @ =,+,, ),=+<< 9 =,*A -0og 0/< =,*=<. ),=;<; ;) =,*;=* 'an2ang (#(# 11 21 9

65

; , 9 A + * )= :ata <

+,+ 9,< 9 ,,+ ,,, , , A),;

=,*;;; =,A*<. =,AA+) =,A9.; =,A;=. =,9*+* =,9*+* +,.<))

A,, . <,, < ),A ),, ),. ;*

=,+A,= =,;AA) =,.*A* =,.=)= =,<.=; =,)A9= =,)).* ,,,.;,

=,+)A. =,.A). =,.==. =,<<+

=,++.9 =,9<;) =,,*<* =,,AA9

11,5 7 3 9,5 7 3 5,4

=,)A=< =,,;A9 =,))A. =,;A9) =,=A,* =,;A9) ;,*++= 7,06384 1 9

abel .. #ubungan Panjang dan "erat orphoides/ 'o ) < . ; , :ata < 0 -mm/ 6,5 5 4,3 5,5 5,4 26,7 0og 0 0,8129 0,6989 0,6334 0,7403 0,7323 3.6178 @ -y/ 2,5 1,5 0,9 1,5 1,3 7,7 0og @

Ikan "rek - Puntius 0og 0 H log @ 0,3150 0,1173 40,0252 0,1258 0,0803 0,6141 0og 0 H log @ 0,6561 0,4761 0,3969 0,5476 0,5329 2,6096

0,3979 0,1760 40,0457 0,1760 0,1139 0,8181

abel ;. #ubungan Panjang dan "erat Ikan 7ceng '= ) < . :ata < 0 -mm/ ,,, ;,, ; ); 0og 0 =,A;.= =,9,.< =,9=<= ),**+< @ -y/ ),, =,, =,; <,; 0og @ =,)A9= -=,.=)= -=,.*A* -=,,*<* 0og 0 H log @ =,)<,+ -=,)*, -=,<.; =,.=.< -0og 0/< =,,;A 9 =,;<< , =,.9 ),..= )

abel ,. #ubungan Panjang dan "erat Ikan Pedang -Rasbora sp# '= 0 -mm/ 0og 0 @ -y/ 0og @ 0og 0 H log @ -0og 0/<

66

) < . :ata <

A,< 9,< 9,, )*,,

=,+,A. =,A*<. =,+)<* <,;,<,

. ),9 <,* A,,

=,;AA) =,<=;) =,;9<. ),).;.

=,.**, =,),+ =,.A<9 =,*.=)

=,A<< , =,9<; ) =,9,9 ) <,==< A

abel 9. #ubungan Panjang dan "erat striata# '= ) < . ; , Ra a2 5 14 13,5 13 9,5 8 58 5"g 5 1,1461 1,1303 1,1139 0,9777 0,9030 5,2710 W 26 20,5 16,5 8 4 75

Ikan 4abus -!hanna 0og 0 H log @ 1,6074 1,4803 1,3431 0,873 0,54 5,8438 -0og 0/< 1,2996 1,2769 1,2321 0,9409 0,81 5,5595

5"g W 1,4149 1,3117 1,2147 0,9030 0,6020 5,4490

abel A. #ubungan Panjang dan "erat padargensis '= ) < . ; :ata < 5 8,5 5,5 5 4,7 23,7 5"g 5 0,9294 0,7403 0,6989 0,6720 3,0406 W 6 2 1,5 1 10,5

Ikan Mystacoleucus 0og 0 H log @ 0,7084 0,222 0,1173 0 1,0477 -0og 0/< 0,8464 0,5476 0,4761 0,4489 2,319

5"g W 0,7781 0,3010 0,1760 0 1,2551

Perhitungan 1  ikan 'ilem :Osteochilus haselti;

∑l"g W × ∑( l"g L ) − ∑l"g L × ∑( l"g L × l"g W ) l"g a = N × ∑( l"g L ) − ( ∑l"g l )
2 2 2

I

5,5 x7,063841 − 28,321 x 4,98806 10 x 7,06384 −(8,321) 2

67

−28,9418 I 1,3994 =− 20,682

5,5 −10( − 20,682 ) bI 8,321 5,5 − :−20,682; = 8,321 = 25,51

∑l"g W − N ( l"g a ) ∑l"g L

bN.

2aktor Kondisi 1
K = 105 .W L3 105 x 4,5 = ( 7,14) 3 = 13461,74764

 ikan "rek
l"g a =

∑l"g W × ∑( l"g L ) − ∑l"g L × ∑( l"g L × l"g W ) N × ∑( l"g L ) − ( ∑l"g l )
2 2 2

I

0,8 x 2,6096 − 3,6 x 0,6141 5 x 2,6096 − ( 3,6 ) 2

=− 1,3986

b= =

0,8 − 5( − 1,3986) 3,6 = 2,16

∑ l"g W − N ( l"g a ) ∑ l"g L

68

ACARA 0 KE%IASAAN 1AKAN

Oleh : Kelompok 6 Rombongan II Rahmat Syuhbehi Nu$maya Setya %& I$a Ro(ika J A!!"!!# J A!!"! ' J A!!"! 6

69

No)an Al)ian %& +alih Agung ,&

J A!!"!** J A!!"!*6

J-R-SAN SARJANA .ERIKANAN DAN KE/A-TAN FAK-/TAS SAINS DAN TEKNIK -NI0ERSITAS JENDERA/ SOEDIR1AN .-R,OKERTO *!!2

I& .ENDA3-/-AN
& /ata$ %elakang Istilah pakan telah la$im dipergunakan untuk menyebut makanan ikan. Istilah ini dipakai untuk membedakan antara bahan pangan dan makanan. 5eskipun keduanya memberikan konotasi sebagai sumber nutrisi -energi/ yang diperlukan oleh organisme hidup -!jarijah, )**9/. "erdasarkan macam pakan yang dimakannya, ikan dapat dibedakan menjadi . golongan, yaitu -)/ pemakan tumbuhantumbuhan -herbi(ora/, -</ pemakan daging -karni(ora/ dan -./ pemakan campuran -omni(ora/. 6enis ikan pemakan campuran adalah ikan pemakan plankton dan ikan pemakan hancuran bahan organik -detritus/. Saluran pencernaan ikan terdiri dari mulut, kerongkongan, oesoephagus, lambung, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan ikan terdiri dari hati dan kantong empedu, lambung, dan usus juga dapat berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. &* Tu4uan

70

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pakan yang dimakan oleh spesies ikan asli.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan merupakan suatu organisme yang memiliki macam pakan yang berbeda-beda untuk setiap jenisnya. 5asing-masing ikan memiliki karakteristik yang berbeda-beda mengenai pakan yang dikonsumsi. ergantung dari kebiasaan makan dan akibat dari kondisi lingkungan yang mempengaruhinya. Ikan dapat diidentifikasi berdasarkan jenis pakan yang dikonsumsinya dan hal tersebut dapat diamati melalui isi lambung ikan sebagai bentuk analisis terhadap kebiasaan makan dari ikan itu sendiri. Secara umum, ikan E ikan yang hidup di alam memiliki komposisi pakan yang sedikit akibat dari ketersediaan pakan yang terbatas. etapi ikan E ikan yang hidup di kolam pemeliharaan, selain bisa memakan pakan yang diberikan juga dapat mengkonsumsi pakan E pakan yang secara alami tumbuh di media budidaya. !i perairan umum, ikan lebih cenderung memakan jenis plankton yang menjadi spesilisasinya maupun jenis lain yang memang tidak sengaja terkonsumsi. 6enis plankton sendiri di

71

alam

sangat

melimpah.

"erdasarkan

jenisnya

plankton

dibedakan menjadi fitoplankton dan $ooplankton. 5enurut 3dum -)*A)/, plankton adalah jasad-jasad hewani atau nabati yang hidup melayang dalam air tidak bergerak atau bergerak sedikit dan pergerakannya selalu di pengaruhi oleh arus. 2itoplankton berasal dari kata fito yang berarti tumbuhan dan plankton yang merupakan istilah untuk menyebut komunitas tumbuhan atau hewan mikroskopik yang hidup tersuspensi pada perairan -:eynold, )**. dalam :ahayu, )***/. 2itoplankton terdiri dari kumpulan berbagai jenis tumbuhan yang tidak mempunyai atau sangat dibatasi oleh kekuatan pergerakan, akan tetapi dapat melayang bebas dan tersuspensi dalam perairan -@et$el, )*+./. &ooplankton merupakan plankton yang berkedudukan sebagai konsumen primer, yaitu pemakan fitoplankton -Sachlan, )*+</. &ooplankton terdiri dari holoplankton dan mesoplankton, yang mana mesoplankton adalah plankton yang jika menjadi dewasa tidak berupa plankton lagi, sedangkan holoplankton adalah plankton sejati. Plankton sejati seperti holoplankton sebagian besar merupakan jasad-jasad renik yang besarnya antara =,)Pm-),,Pm. plankton yang terkecil adalah cocolith sedangkan plankton yang paling besar adalah (ol(oH hidup di air tawar dan dapat dilihat tanpa alat pembesar -mikroskop/. &ooplankton sebenarnya termasuk hewan perenang aktif yang dapat mengadakan migrasi secara (ertikal pada beberapa perairan, tetapi kekuatan berenang mereka sangat kecil jika dibandingkan dengan kekuatan arus itu sendiri -#utabarat dan E(ans, )*+,/.

72

III& 1ATERI DAN 1ETODE
*& 1ate$i Alat 8lat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu baki, preparat, sa(eting set, botol isi lambung, planktonet dan mikroskop. *& &* %ahan "ahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah isi lambung ikan dan formalin ; J. *&* ,aktu 5an Tempat .$aktikum Praktikum 5ata Kuliah 5anajemen Spesies 8sli,

*& &

dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal ); !esember <==9, pukul =9.== @I" sampai selesai di Sungai Pelus, 8rcawinangun dan

73

0aboratorium 6urusan Perikanan !an Kelautan, 2akultas Sains dan eknik, 7'S3E! Purwokerto. *&6 1eto5e 5etode yang dipakai dalam praktikum 5anajemen Spesies 8sli adalah ikan yang sudah di ukur di bedah dari anus sampai depan, lambung di ambil pakai pinset, isi lambung dikeluarkan lalu di encerkan B ) liter air. Isi lambung yang sudah diencerkan disaring dengan planktonet dan dimasukkan dalam botol koleksi, kemudian tambahkan formalin ;J sebagai pengawet, lalu isi lambung diamati dengan mikroskop dan diamati dengan buku identifikasi plankton.

III& 3ASI/ DAN .E1%A3ASAN
6& 3a(il Tabel & .engamatan .lankton 5i Sungai .elu(A Kelu$ahan A$7aBinangun. No & ) < . ; , 9 A + * )= )) +ene$a %ladophora Synedra 2ragilaria %losterium 8ntocha Striatella %eratium !iatoma abelaria Sorastrum 3scillatoria Jumlah A , ; )< ) ) < , ) < ;

74

)< ). ); ), )9 )A )+ )* <= <)

'it$schia "elostoma :hi$osolenia Spirulina Phychoda !aphnia !rapainaidia Spyrogyra Polyarthra Proales deciptens

), ) ) < ) ) ) < ) )

Tabel *& .engamatan I(i /ambung pa5a be$bagai ikan 5i (ungai .elu( A$7aBinangun Jeni( .lankton Ikan Nilem Ikan +abu( Ikan %$ek Ikan Myslacoleu cus padangensi s * ) * ; Ikan .e5an g , )9 ) , ;

Synedra 'it$schia !iatoma %losterium halassiothriH 3scillatoria 4rammatophor a 'auplius 2ragilaria 8mphora Spyrogyra Spirulina

)= < + <

) )= ; * < . < ) <

; )9 ) )9 .

< 9 )=

) ) ) A

) ) . . 9

75

%ladophora Purcilia larva 4enicularia

<

; ) )

A

6&* .embaha(an Istilah pakan telah la$im dipergunakan untuk merebut makanan ikan. Istilah ini dipakai untuk membedakan antara bahan pangan dan makanan. 5eskipun keduanya memberikan konotasi sebagai sumber nutrisi -energi/ yang diperlukan oleh organisme hidup. -!jarijah, )**9/. 5enurut !jajasewaka -)*+,/ energi pakan pada awalnya digunakan untuk kelangsungan hidup dan apabila ada kelebihan pakan akan digunakan untuk pertumbuhan. Pakan memegang peranan sangat penting untuk kelangsungan dan pertumbuhan hidup. Pakan yang sesuai kebutuhan ikan baik dari segi jumlah maupun jenisnya akan mendukung keberhasilan dalam budidaya.

Kebutuhan pakan bagi ikan sangat penting baik pakan alami atau pakan buatan, pakan alami dan pakan buatan keduanya memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu produksi -#aryanti et al., )**;/, sementara itu pengelolaan pakan merupakan kegiatan yang sangat menentukan performansi hasil budidaya -:achmansyah dan 7sman, )**./. #uet -)*A*/ menyatakan bahwa ikan 'ilem tergolong jenis ikan pemakan perifiton dan tumbuhan air. "enih ikan nilem mengkonsumsi fitoplankton dan $ooplankton yang tergolong dalam kelas "acillFriophyceae, %lorophyceae, cynopyceae sedang ikan dewasa memakan "acillFriophyceae, daun-daun tumbuhan tingkat tinggi yang lemah dan detritus. "erdasarkan hasil identifikasi terhadap ikan 'ilem di perairan sungai Pelus

76

8rcawinangun

menunjukkan

bahwa

'it$schia,

%losterium,

Spirulina dan Spyrogyra termasuk jenis plankton yang menjadi kebiasaan makan ikan ini. 'it$schia dan Spirulina mungkin adalah salah satu jenis plankton yang menjadi spesialisasinya, hal ini terlihat dari jumlah spesiesnya yang terkandung dalam lambung ikan 'ilem yaitu mencapai )= spesies. Selain ikan 'ilem, ada beberapa ikan lain yang memiliki spesialisasi dalam hal kebiasaan pakan yang di makannya terutama dari jenis plankton. 8ntara lain 1 ikan 4abus, ikan "rek dan ikan 5yslacoleucus ternyata padangensis. jenis ikan "erdasarkan tersebut hasil pengamatan, ketiga memiliki

kesamaan dalam memakan jenis plankton tertentu yaitu spesies 'it$schia dan %losterium yang memiliki jumlah terbanyak yang terkandung dalam lambung masing-masing ikan tersebut.

Ikan :asbora merupakan jenis ikan yang memiliki garis warna memanjang tetapi tidak jelas pada bagian depannya. Ikan ini termasuk jenis yang di cari manusia karena bentuk fisiknya yang antik dan tergolong dalam ikan hias. Ikan :asbora yang berhasil tertangkap di perairan sungai Pelus 8rcawinangun memiliki spesialisasi pakan plankton berupa spesies 'it$schia yaitu berjumlah ), spesies. !ibandingkan dengan jenis plankton lainnya yang juga terkandung dalam lambungnya ternyata spesies ini paling mendominasi. Sedangkan spesies yang lain jumlahnya tidak begitu mencolok.

77

KESI1.-/AN
"erdasarkan hasil dan pembahasan tadi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut 1 ). Ikan memiliki karakteristik yang berbeda-beda mengenai pakan yang dikonsumsi. ergantung dari kebiasaan makan dan akibat dari kondisi lingkungan yang mempengaruhinya. <. 6enis plankton yang terdapat dalam isi lambung ikan hasil tangkapan di sungai Pelus 8rcawinangun sebagian besar didominasi oleh 'it$chia, %losterium, 3scillatoria, dan Spirulina.

78

DAFTAR .-STAKA
!jarijah, 8. S. )**9. Pakan $kan ,lami. Kanisius, Cogyakarta. !jajasewaka, #. )**,. Pakan $kan. 2embaga Penelitian Perikanan arat. !irektorat 6endral Perikanan, "ogor. #aryanti, S. Ismi, dan 8. Khalik. )**;. &tudi penggunaan pakan mikro dan alamidengan perbandingan berbeda dalam pemeliharaan larva udang -indu, Penaeus monodon . '. Penelitian Budidaya Pantai )= -)/1 .,-;<. #uet, 5. )*A*. .e0s Books of !ulture, Beeding and !ultivation of fish. "rye and sptcis @ood, 0ondon. 3dum, E. P. )*A). *undamental of )cology 4rd )dition. @. ". Sounder %ompany, 0ondon. :achmansyah dan 7sman. )**.. &tudi pendahuluan pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap pertumbuhan ikan

79

ku-e !aran0 sp. dalam 1aring apung. '. Penelitian Budidaya Pantai * -;/. )**.1 9,

ACARA 0I KESE3ATAN IKAN

80

Oleh : Kelompok 6 Rombongan II Rahmat Syuhbehi Nu$maya Setya %& I$a Ro(ika No)an Al)ian %& +alih Agung ,& J A!!"!!# J A!!"! ' J A!!"! 6 J A!!"!** J A!!"!*6

J-R-SAN SARJANA .ERIKANAN DAN KE/A-TAN FAK-/TAS SAINS DAN TEKNIK -NI0ERSITAS JENDERA/ SOEDIR1AN .-R,OKERTO *!!2

I& .ENDA3-/-AN
& /ata$ %elakang Sungai merupakan salah satu bentuk perairan yang sangat bermanfaat bagi manusia sehingga kualitas lingkungan hidup sungai perlu dijaga. Sungai Pelus yang terletak di Kelurahan Karangwangkal Kabupaten "anyumas merupakan salah satu sungai yang digunakan untuk kegiatan penduduk sekitarnya. Sungai dihuni berbagai macam organisme akuatik antara lain 1 ikan, plankton, makrobenthos dan detritus. 5asing-masing sungai dihuni oleh organisme yang berbeda-beda atau dengan kata lain spesies asli masing-masing sungai berbeda.

81

Spesies asli adalah jenis ikan yang menghuni wilayah perairan Indonesia dan bukan merupakan hasil introduksi. Introduksi kasus, adalah ikan-ikan tidak baik bersifat sengaja maupun tidak, dan dimasukkan ke dalam wilayah perairan Indonesia. Pada beberapa introduksi membahayakan pengaruhinya hanya sedikit terhadap komunitas ikan asli. etapi introduksi sering bersifat sangat merugikan -@elcomme dan !. 5iller dalam Kottelat, )**./. Pengaruh introduksi ikan-ikan di perairan Indonesia nampaknya terdapat pengruh negatif terhadap komunitas ikan asli. Sebagai contoh adalah introduksi yang terjadi secara kebetulan yaitu ikan mujair - Oreochromis mossambica/ yang kurang disukai. Pada praktikum ini diadakan pengambilan sampel ikan spesies asli pada sungai Pelus dan juga nilai status nutrisi ikan yang hidup di sungai Pelus. &* Tu4uan ujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan nilai status nutrisi ikan -'?%/ dari ikan yang tertangkap di sungai.

II& TINJA-AN .-STAKA
Kesehatan ikan merupakan faktor yang sangat penting bagi setiap organisme. #al ini dikarenakan kesehatan ikan menjadi aspek penentu setiap akti(itas organisme tersebut, baik akti(itas internal dalam tubuh maupun laku. akti(itas Kebiasaan yang ikan menyangkut kebiasaan dan tingkah

dipengaruhi dari berbagai faktor antara lain 1 faktor genetik, dan faktor lingkungan. "erdasarkan faktor genetik, suatu organisme memiliki tingkat kesehatan yang tidak jauh berbeda dari organisme indukan. 8tau kesehatan organisme induk nantinya akan

82

berpengaruh karena

terhadap yang

tingkat sesuai

kesehatan

anaknya> respon

keturunannya. Sedangkan faktor lingkungan sangat berpengaruh lingkungan akan memberikan terhadap kesehatan ikan yang baik. !engan keadaan lingkungan yang optimum, maka ikan akan terhidar dari berbagai penyakit. Sehingga kesehatan ikan dapat terus terjaga. Kesehatan baik. Penyakit ikan mencirikan penyebab bahwa utama organ-organ menurunnya fisiologisnya dalam keadaan normal dan mampu bekerja dengan merupakan kesehatan ikan pada suatu budidaya. 5erebaknya penyakit dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang buruk sehingga perkembangan penyakit menjadi cepat berkembang dan meluas. Kesehatan ikan dapat diketahui dari segi morfologisnya. Keadaan panjang dan berat ikan menjadi penentu awal apakah ikan dapat dikatakan sehat atau tidak. Ikan yang sehat akan mempunyai kisaran panjang dan berat yang optimum berdasarkan umur ikan tertentu. Sebaliknya ikan yang sedang terserang penyakit mempunyai pertambahan panjang dan berat menjadi terhambat sehingga ikan akan terlihat kecil atau bentuk yang tidak normal> cacat.

III& 1ATERI DAN 1ETODE
*& 1ate$i 8lat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah timbangan dan penggaris. *& &* %ahan "ahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan yang tertangkap di sungai. *&* ,aktu 5an Tempat .$aktikum

*& & Alat

83

Praktikum

5ata

Kuliah

5anajemen

Spesies

8sli,

dilaksanakan pada #ari Sabtu tanggal ); !esember <==A di Sungai Pelus dan laboratorium Perikanan dan Kelautan 7'S3E!. *&6 1eto5e Ikan yang tertangkap diukur panjang total dan bobotnya -dalam keadaan segar/. Kemudian ditentukan nilai '?% dengan rumus1
NV+ = beratx100 : (an*ang ;3

Keterangan 1 '?% I 'ilai status nutrisi "erat I gram Panjang I panjang total -cm/ 6ika N5! ≤1,7 I ikan tidak memenuhi syarat kesehatan

I0& 3ASI/ DAN .E1%A3ASAN
6& 3a(il "erat -gram/ + )),, )= A,, . <,, Panjang -cm/ *,) )=,, *,, +,+ 9,< 9 '?% ),=9 =,** ),)9 ),)= ),<, ),),

abel ). 'ilai status nutrisi ikan 'ilem -Osteochilus hasselti/ 'o ) < . ; , 9

84

A + * )=

< ),A ),, ),.

,,+ ,,, , ,

),=< ),=< ),< ),=;

abel <. 'ilai status nutrisi ikan 4abus -Ophiochephalus striatus/ 'o ) < . ; , "erat -gram/ <, <=,, )9,, + ; Panjang -cm/ ); ).,, ). *,, + '?% =,*; =,+. =,A, =,*. =,A+

abel .. 'ilai status nutrisi ikan "rek -Puntius orphoides/ 'o ) < . ; , "erat -gram/ <,, ),, =,* ),, ),. Panjang -cm/ 9,, , ;,. ,,, ,,; '?% =,* ),< ),). =,* =,+<

abel ;. 'ilai nutrisi ikan :asbora -Rasbora lateristriata/ "erat Panjang '?% -gram/ -cm/ ) . A,< =,+= < ),9 9,< =,9A . <,* 9,, ),=, abel ,. 'ilai nutrisi ikan Mystacoleus padangensis 'o ) < . ; "erat -gram/ 9 < ),, ) Panjang -cm/ +,, ,,, , ;,A '?% =,*A ),<= ),<= =,*9 'o

abel 9. 'ilai nutrisi ikan 7ceng -Nemachilus olivaceus/ 'o "erat -gram/ Panjang -cm/ '?%

85

) < .

),, =,, =,;

+,, ;,, ;

=,*= =,,; =,9<,

6& .embaha(an Kesehatan ikan dapat diketahui dari 'ilai Status 'utrisi Ikan -'?% I 'utriution ?alue %oeficient/. 'ilai status nutrisi ikan menunjukan kelayakan lingkungan -kualitas air /. !an dari hasil pengamatan yang telah memasuki tahap perhitungan dengan di masukannya kedalam rumus, di ketahui nilai '?% dari )< ikan nilem yang diukur semuanya mendapati nilai yang kurang dari ),A. "erarti semua ikan nilem yang ditangkap tidak memenuhi syarat kesehatan.walaupun ada ikan yang mendekati nilai minimum kesehatan yaitu dengan nilai '?% I ),<,. #al ini mungkin disebabkan adanya plankton sebagai pakan alami yang ada pada perairan tersebut disukai, atau mempunyai bukan merupakan jenis yang nutrient yang tidak mencukupi

kebutuhan dari ikan nilem. 5ungkin juga dikarenakan pengaruh arus yang besar akan membutuhkan energi yang lebih untuk berenang. #asil perhitungan nilai '?% pada ikan gabus juga didapatkan hasil yang lebih rendah dari),A,yaitu =,*;D =,+.D bukan

=,A,D =,*.D =,A+. #al ini mungkin disebabkan adanya plankton sebagai pakan alami yang ada pada perairan tersebut merupakan jenis yang disukai ikan gabus.dan memeng daerah sungai pelus sangat berbeda dengan daerah kesukaan ikan gabus yang lebih suka pada daerah yang agak berlumpur. Pada ikan brek dihasilkan nilai '?% I =,*D ),<D ),).D =,*D =,+< yang juga masih tidak memenuhi syarat kesehatan, pada

86

ikan rasbora menunjukan nilai =,+=D =,9AD ),=, yang juga masih tidak memenuhi syarat kesehatan. Pada ikan Mystacoleus padangensis dihasilkan nilai '?% =,*AD ),<=D ),<=D =,*9 juga masih tidak memenuhi syarat kesehatan. Pada ikan uceng dihasilkan nilai '?% =,*=D =,,;D =,9<, masih tidak memenuhi syarat kesehatan.

0& KESI1.-/AN
"erdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut1 ). 'ilai '?% beberapa spesies ikan yang tertangkap di sungai Pelus 8rcawinangun antara lain 1

87

• • • • • •

'ilai '?% Ikan 'ilem adalah I),=9D =,**D ),)9D ),)=D ),<,D ),),D ),=<D ),=<D ),<=D ),=;. 'ilai '?% Ikan 4abus yaitu I =,*;D =,+.D =,A,D =,*.D =,A+. 'ilai '?% Ikan "rek yaitu I =,*D ),<D ),).D =,*D =,+<. 'ilai '?% Ikan :asbora yaitu I =,+=D =,9AD ),=,. 'ilai '?% Ikan Mystacoleus padangensis yaitu I =,*AD ),<=D ),<=D =,*9. 'ilai '?% Ikan 7ceng yaitu I =,*=D =,,;D =,9<,.

<. Semua ikan yang tertangkap pada sungai pelus tidak memenuhi syarat kesehatan karena nilai '?% kurang dari ), A.

DAFTAR .-STAKA
Effendi. )**A. Biologi perikanan. Cayasan Pustaka 'usantara. 6ogjakarta.

88

.<==<. Biologi perikanan. Cayasan Pustaka 'usantara. 6ogjakarta. #uet, 5. )**A. .ekt Book of fish culture, Breding and cultivation of fish. *ishing Ne- Book. 'ew Cork. 5akmur,S. <==9 %ebiasaan Pakan $kan 3abus (!hanna striata Bloch) Badan Riset %elautan an Perikanan Balai Riset Perikanan Perairan /mum."PP:7.Palembang. Surat keputusan menteri pertanian nomor : <;,>Kpts>0".A.=>;>*= .entang .indakan %arantina $kan 6idup 7ang ikeluarkan ari +ilayah Negara Republic $ndonesia
http1>>www.ditjenphka.go.id>kepmen>kkh>'3.<;,-Kpts-0".A.=-;*=.pdf

5ambo, << September, <==9, )*1<;,Makalah Pengelolaan an Pemantauan %esehatan $kan an Perairan %a-asan Batam Marikultur )stat."adan Pengkajian dan Penerapan eknologi content situs 1 http1>>www.bppt.go.id>

89

90

91

92

93

ACARA 0II K-A/ITAS AIR

94

Oleh : Kelompok 6 Rombongan II Rahmat Syuhbehi Nu$maya Setya %& I$a Ro(ika No)an Al)ian %& +alih Agung ,& J A!!"!!# J A!!"! ' J A!!"! 6 J A!!"!** J A!!"!*6

J-R-SAN SARJANA .ERIKANAN DAN KE/A-TAN FAK-/TAS SAINS DAN TEKNIK -NI0ERSITAS JENDERA/ SOEDIR1AN .-R,OKERTO *!!2

I& .ENDA3-/-AN
& /ata$ %elakang

95

Sungai merupakan salah satu bentuk perairan mengalir yang sangat bermanfaat bagi manusia sehingga kualitas sungai perlu dijaga. Sungai Pelus yang terletak di Kabupaten "anyumas merupakan salah satu sungai yang airnya bersumber dari saluran irigasi dan berfungsi untuk berbagai keperluan akti(itas masyarakat di sekitarnya. Sungai ini melintasi daerah pesawahan, industri rumah tangga dan pemukiman digunakan untuk kegiatan penduduk sekitarnya. Kegiatan tersebut semakin lama )*A)/. Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, $at, energi atau komponen lain dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameter fisika dan kimia. Sifat fisika dan kimia air dalam suatu perairan memegang peranan penting bagi kehidupan organisme perairan. 2aktor fisika dan kimia air yang penting antara lain suhu, cahaya, kekeruhan, kedalaman, warna air, kecepatan arus, oksigen terlarut, karbondioksida bebas, !aya 5enggabung 8sam -!58/ dan derajat keasaman -p#/. Sifat-sifat tersebut dipengaruhi oleh tata guna lahan maupun kegiatan-kegiatan yang berada di sekitar sungai. Pengukuran untuk menentukan kualitas air di Sungai Pelus didasarkan pada beberapa parameter diantaranya adalah, kecepatan arus, kedalaman air, temperature, kecerahan dan derajat keasaman -p#/. "eberapa parameter tersebut akan memberikan informasi apakah air Sungai Pelus masih layak untuk kehidupan ikan dan biota air lainnya atau tidak. dapat menurunkan kualitas lingkungan perairan -3dum,

&* Tu4uan

96

8dapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kualitas air di Sungai Pelus, Purwokerto.

II& TINJA-AN .-STAKA

97

Sungai merupakan salah satu bentuk perairan tawar yang mengalir dengan aliran air yang relatif cepat. dimanfaatkan manusia untuk kesejahteraan Sungai di hidupnya. definisikan sebagai salah satu sumberdaya alam yang dapat Pemanfaatan sumberdaya alam oleh manusia menyebabkan dampak positif dan negatif. !ampak positif karena manusia memperoleh keperluan kelestarian keuntungan sehari-hari, lingkungan dari pemanfaatan dampak terjadinya sungai negatif untuk bagi sedangkan berupa

perubahan

keseimbangan faktor biologis antara lain struktur komunitas organisme perairan tersebut. Struktur komunitas hidrobiota di suatu perairan dapat digunakan sebagai petunjuk baik buruknya suatu perairan. Kualitas air didefinisikan sebagai kadar parameter dari air yang dianalisa secara teliti sehingga menunjukan mutu dan karakteristik air yang ditentukan oleh sifat fisik, kimia, dan biologi suatu peraran. Kualitas air merupakan syarat utama layak tidaknya suatu perairan sebagai ekosistem ikan maupun organisme lain sebagai pakannya -@elch, )*,</. 2aktor-faktor abiotik -sifat kimia dan fisika/ yang menentukan kualitas suatu perairan dan sering diukur pada setiap studi ekosistem perairan adalah temperatur, penetrasi cahaya, kandungan gas-gas respirasi dan lain-lain -3dum, )*A)/. Sedangkan menurut

6angkaru -)*+;/, beberapa sifat fisik dam kimia perairan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan meliputi suhu, kecerahan, oksigen terlarut, karbondioksida bebas. Salah satu faktor penting dalam suatu perairan adalah suhu mempunyai pengaruh yang besar pada makhluk hidup yaitu pada proses pertukaran $at -Soeseno, )*A;/. Selain itu suhu merupakan faktor penting dalam lingkungan perairan,

98

karena suhu mempunyai pengaruh uni(ersal dan sering menjadi faktor pembatas dalam suatu pertumbuhan serta sangat erat kaitannya dengan distribusi organisme akuatik, karena seringkali organisme kurang mentolerir perubahan suhu yang terjadi -3dum, )*A)/. Proses-proses metabolisme yang berlangsung di dalam tubuh suatu organisme juga dipengaruhi oleh suhu. @ardoyo -)*+</ menyatakan bahwa tiap-tiap organisme mempunyai suhu optimum dan suhu paling rendah di dalam hidupnya, serta kemampuan menyesuaikan diri hingga titik tertentu. Penetrasi yang masuk cahaya semakin dipengaruhi berkurang. oleh kedalaman tersebut suatu akan perairan sehingga semakin dalam perairan intensitas cahaya Keadaan

mengurangi pertumbuhan plankton sebagai pakan alami ikan, karena cahaya matahari merupakan sumber energi plankton untuk melakukan proses fotosintesis. !engan itu, dapat menjadi tolak ukur kesuburan perairan. Penetrasi cahaya akan menembus sempurna dengan kedalaman perairan =,<, - )== m -@elch, )*,</. 5enurut @ardoyo -)*+</, kondisi perairan berdasarkan nilai transparasi -penetrasi cahaya/ yaitu perairan keruh -=,<,-),= m/D perairan sedikit keruh -),=-,,= m/D dan perairan jernih -N, m/. 8rus air adalah faktor yang mempunyai peranan yang sangat penting baik pada perairan lotik maupun lentik. #al ini berhubungan dengan penyebaran organisme, gas-gas terlarut dan mineral yang terdapat di dalam air tersebut. Schwoerbel -)*+A/ mengemukakan bahwa arus memiliki hubungan yang erat dengan angin yang berhembus. sehingga semakin kencang angin maka arus semakin kuat, tetapi kedalaman juga berpengaruh dengan keberadaan arus.

99

!erajat keasaman atau p# menyatakan alkalinitas dari suatu cairan, dan mewakili konsentrasi hidrogen ionnya. p# tidak mengukur seluruh keasaman atau seluruh alkalinitasD suatu metode titrasi -penurunan kadar/ yang dibutuhkan untuk memperkirakan jumlah yang sebenarnya dari keasaman atau alkali yang ada -5ahida, )*+)/. !erajat keasaman atau p# pada perairan akuatik secara normal -berkisar antara 9-+/ berfluktuasi pada siklus siang hari atau diurnal secara primer dipengaruhi oleh kadar %3<, kepadatan fitoplankton dan akti(itas total serta kesadahan.

100

III& 1ATERI DAN 1ETODE
6& 1ate$i Alat 8lat-alat yang digunakan adalah botol aFua bekas, tali rapia, termometer celcius, keping sechii, kertas p# uni(ersal dan stopwatch. 6& &* %ahan "ahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah badan air Sungai Pelus, 8rcawinangun. 6&* ,aktu 5an Tempat Praktikum ini dilakukan di Sungai Pelus, Kabupaten "anyumas dan pengamatan dilakukan di 0aboratorium PSPK 7ni(ersitas 6enderal Soedirman. @aktu praktikum yaitu 6umat, ); !esember <==A Pukul =A.==. 6&6 1eto5e 6&6& .enguku$an (uhu Suhu diukur dengan menggunakan termometer celcius. ermometer dicelupkan ke badan air dengan bantuan nylon selama kurang lebih . menit, kemudian dibaca dan dicatat hasilnya. 6&6&* .enguku$an p3 'ilai p# diukur dengan cara mencelupkan kertas p# uni(ersal ke dalam badan air sungai. Perubahan warna yang

6& &

101

terjadi dicocokkan dengan skala warna standar, kemudian hasilnya dicatat. 6&6&6 Ke5alaman Kedalaman diukur dengan keping sechii. Keping sechii ditenggelamkan ke badan air sungai kemudian hasilnya dicatat dan dilakukan pada tiga tempat yaitu tepi kiri, tengah dan tepi kanan. 6&6&' Ke7epatan A$u( Kecepatan arus diukur dengan menggunakan tali penduga dengan panjang )= m. yang salah satu ujungnya diikatkan pada pelampung atau botol aFua yang berisi air += Jdari total (olume botol. Kemudian botol tersebut dimasukkan ke badan air dengan ujung tali yang bebas dipegang kemudian dibiarkan tegang dan waktunya dihitung dengan stopwatch. Pengukuran kecepatan arus dilakukan .H pengulangan yakni di bagian tepi kanan, tengah dan tepi kiri. #asil yang diperoleh dicatat sebagai data. Kemudian hasil yang diperoleh dihitung dengan rumus1 Kecepatan arus -?/ I 6&6&" Ke7e$ahan urunkan keping Secchi -suatu keping bulat yang terbuat dari seng dan dicat dengan warna putih hitam/ ke suatu kedalaman air tertentu, yaitu sampai tepat hilang dari pandangan. Pada batas ini hanya tinggal )=J saja intensitas cahaya matahari yang menimpa permukaan air. :umus perhitungannya adalah1 P% I H Q y < Keterangan 1 H I awal keping sechi tidak terlihat CI awal keping sechi terlihat.
,arak ( S ) m>s Wakt ( t )

102

I0& 3ASI/ DAN .E1%A3ASAN
'& 3a(il abel ). Pengukuran Kualitas 8ir Sungai Pelus, Purwokerto No ) < . ; , .a$amete$ Kecepatan arus Kedalaman air Suhu p# kecerahan Satua n m>s cm = % cm Tepi =,==A<A ;= <. A ;= Tengah =,==+=Am>s 9= <. A <=

'&* .embaha(an Sungai adalah suatu perairan yang mengalir secara terusmenerus pada arah tertentu, berasal dari air tanah dan air permukaan yang akhirnya bermuara ke laut -Ilyas, )**=/. Ekosistem sungai merupakan suatu kesatuan integral dari komponen abiotik -fisik kimia/ dan biotik -organisme hidup/ yang berhubungan satu sama lain dan saling berinteraksi membentuk suatu struktur fungsional. Komponen ini secara fungsional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. !engan demikian perubahan yang terjadi pada salah satu komponen tersebut akan mengakibatkan perubahan pada komponen lain. Perubahan ini

103

dapat

mempengaruhi

keseimbangan

struktur

fungsional

ekosistem perairan -"engen et al., )**;/. Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme -'ybakken, )**</. Suhu sangat penting dan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan di perairan, seperti aktifitas metabolisme, laju fotosintesis, proses fisiologis hewan dan perkembangan atau faktor reproduksi organisme perairan - rain, )*A*/. "oyd dan 0icckopper -)*+9/ menyatakan bahwa kisaran suhu yang baik adalah <,-.< =%. Suhu <A=% merupakan suhu yang baik bagi hidup ikan dan organisme lainnya. Suhu di perairan dipengaruhi oleh radiasi sinar matahari, posisi matahari, letak geografis, musim, kondisi atmosfer serta proses interaksi antara air dan udara -!ahuri et al., )**9/. 4ambar ). !eskripsi Suhu 8ir Sungai Pelus, 8rcawinangun
30 25 20 Suhu (Derajat 15 Celcius) 10 5 0 Sungai Pelus pustaka

suhu

"erdasarkan hasil pengukuran di lapangan, bahwa suhu yang diperoleh pada tiap stasiun di Sungai Pelus, 8rcawinangun yaitu sebesar <.=%. Suhu tersebut tergolong baik untuk kehidupan ikan dan biota air lainnya. Ikan dapat hidup pada suhu air antara )= - .,=%, karena pada kisaran suhu tersebut pertumbuhan ikan optimum. Kenaikan suhu yang berlebihan

104

akan memberikan efek yang negatif, karena lebih banyak energi yang dipakai untuk pemeliharaan tubuh ikan dibandingkan dengan perkembangannya -@ardoyo, )**;/. Suhu air di suatu perairan dipengaruhi oleh komponen substrat, kekeruhan air, air hujan, dan pertukaran panas antara udara dan air permukaan. Suhu juga merupakan regulator alami dalam lingkungan perairan, yang membantu organisme perairan dalam mengadakan kontrol atau pengawasan pada waktu pemijahan dan pemeliharaan anaknya, mengatur aktifitas organisme serta merangsang atau menekan pertumbuhan dan perkembangannya -Pescod, )*A./. !erajat keasaman -p#/ merupakan logaritma negatif dari konsentrasi ion #Q jadi p# suatu perairan adalah banyaknya ion #Q yang dikandung oleh perairan tersebut -Sastrawijaya, )**)/. Selain itu menurut 5ahida -)*+;/, p# merupakan parameter yang penting dan praktis karena banyak reaksi-reaksi kimia>biokimia yang penting terjadi pada tingkat p# yang sangat sempit. Selanjutnya dikatakan oleh Soeseno -)*A;/, bahwa nilai p# suatu perairan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan tumbuh-tumbuhan dan binatang air, sehingga seringkali p# suatu perairan dipakai sebagai petunjuk untuk menyatakan baik atau buruknya suatu perairan sebagai lingkungan hidup, walaupun baik buruknya suatu perairan masih tergantung pula pada faktor yang lain. 4ambar <. !eskripsi 'ilai p# Sungai Pelus, 8rcawinangun
7 6 5 pH 4 3 2 1 0 Sungai Pelus pustaka

105

"erdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai p# pada tiap stasiun di Sungai Pelus, 8rcawinangun sebesar A. 8ngka tersebut menunjukkan bahwa perairan Sungai Pelus kondisinya tergolong masih normal dan sangat baik untuk kehidupan ikan dan biota air lainnya. Sebagaimana pernyataan Pescod -)*A./ bahwa nilai p# yang baik untuk kehidupan ikan adalah 9,, E +,,. Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan dan membahayakan -"arus, kelangsungan <==</. Pescod hidup -)*A./, organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme respirasi menyatakan bahwa batas toleransi organisme perairan terhadap p# ber(ariasi dan dipengaruhi banyak faktor adalah suhu, oksigen terlarut, alkalinitas, dan adanya berbagai anion dan kation serta jenis dan stadia organisme. Kedalaman merupakan salah satu faktor yang menentukan hidrobiota di dalam struktur komunitas organisme yang ada didalamnya -3dum, )*A)/. Kedalaman air berhubungan dengan tingkat intensitas cahaya yang dapat masuk ke perairan 4ambar .. !eskripsi Kedalaman 8ir Sungai Pelus pada Stasiun
60 50 40 e!ala"an 30 (c") 20 10 0 tepi tengah

iap

tepi tengah

Sungai Pelus# $rca%inangun

106

"erdasarkan pengukuran di lapangan, kedalaman bagian tepi adalah ;=cm dan kedalaman bagian tengah sebesar 9=cm. Kedalaman air mempengaruhi besar kecilnya ruang tumbuh tanaman air, namun tanaman air tidak dapat memanfaatkan seluruh kedalaman air itu, hal ini disebabkan keterbatasan penetrasi cahaya ke dalam kolom air. Sastrawidjaja -)**)/ menyatakan bahwa pengukuran kedalaman air perlu sekali untuk mengetahui dalamnya cahaya matahari yang masuk ke dalam air tersebut, karena tumbuh-tumbuhan masih dapat berasimilasi bila ada cahaya matahari yang cukup di samping tersedianya karbondioksida dan air. 8rus air adalah faktor yang mempunyai peranan yang sangat penting, baik pada perairan lotik maupun lentik. #al ini berhubungan dengan penyebaran organisme, gas-gas terlarut dan mineral yang terdapat dalam air. Kecepatan arus adalah jarak yang ditempuh masa air persatuan waktu dan gerakan ini dapat menyebabkan terjadinya perpindahan massa air serta merupakan faktor pembatas di perairan -8stuti, <==,/. Kecepatan arus berpengaruh terhadap pergerakan material tersuspensi dan terlarut, distribusi hewan dan tumbuhan -:eid, )*A9/. Kecepatan arus di suatu perairan mengalir dapat dikelompokkan menjadi , yaitu kecepatan arus M )= cm>s tergolong sangat lambat, )= - <= cm>s tergolong lambat, <= - ,= cm>s tergolong sedang, ,= - )== cm>s tergolong kuat dan kecepatan arus N )== cm>s tergolong sangat cepat. "erdasarkan hasil pengukuran didapat hasil pada tepi sungai sebesar =,===A<A m>s dan pada bagian tengah sungai sebesar =,==+=A m>s. "erdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa kecepatan arus pada bagian tepi sungai arusnya

107

tergolong lambat sedangkan pada bagian tengah sungai arusnya tergolongsedang. Kecepatan arus ini dapat dipengaruhi oleh makin dalamnya suatu perairan dan dapat pula dipengaruhi oleh tenaga angin yang diberikan pada lapisan permukaan air, sehingga dapat membangkitkan timbulnya arus permukaan yang mempunyai kecepatan sekitar < J dari kecepatan angin itu sendiri. Kecerahan dapat memberikan gambaran tebal tipisnya lapisan produktif -eufotik/ pada perairan tersebut. -Sumawidjaya, )*A,/. Pengukuran kecerahan yang dilakukan pada praktikum adalah cahaya dapat menembus hingga dasar perairan. 4ambar ,. !eskripsi Kecerahan Sungai Pelus pada iap Stasiun
40 35 30 25 ecerahan 20 (c") 15 10 5 0

tepi tengah

tepi

tengah

Sungai Pelus# $rca%inangun

"erdasarkan

pengamatan

di

lapangan

bahwa

nilai

kecerahan yang diperoleh pada tiap stasiun berbeda-beda, yaitu pada bagian tepi sungai sebesar ;=cm, sedangkan pada bagian tengah sungai sebesar <=cm. 'ilai kecerahan pada bagian tepi dan tengah sungai tergolong kurang baik untuk kelangsungan hidup ikan karena tidak sesuai dengan pernyataan 8smawi -)*+./, yaitu lebih kecil dari ;, cm. Semakin dalam suatu perairan maka semakain kecil intensitas cahaya yang masuk kedalam perairan tersebut -@elch, )*,</.

108

0& KESI1.-/AN
"erdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1 ). Suhu pada Sungai Pelus, 8rcawinangun adalah <. = % dan merupakan kisaran suhu yang kurang optimal bagi kehidupan ikan dan organisme lainnya. <. Kisaran p# yang didapatkan adalah A yang baik untuk kehidupan perikanan. .. Kecerahan di Sungai Pelus, 8rcawinangun kurang baik bagi kehidupan organisme akuatik karena penetrasi cahaya sulit masuk kedalam perairan tersebut. ;. Kecepatan arus pada bagiab tepi tergolong lambat sedangkan pada bagian tengah sungai tergolong sedang. ,. Kisaran kedalaman di Sungai Pelus, 8rcawinangun M ) m.

109

DAFTAR .-STAKA
8smawi, S. )*+.. Pemeliharaan $kan di %olam Pekarangan . Kanisius, Cogyakarta. 8stuti, @. !iah. <==,. %ondisi *isik dan %imia ,ir di &ungai 3rinsing yang .erkena 2imbah Minyak %opra di %edung Men1angan %abupaten Purbalingga. 0aporan Kerja Praktek. idak dipublikasikan. Program Sarjana Perikanan dan Kelautan 7ni(ersitas 6enderal Soedirman, Purwokerto. "arus, . 8. <==<. Pengantar 2imnologi. 2akultas 5IP8 6urusan "iologi. 7S7, 5edan. "engen, !.4., :. !ahuri, C. @ardianto, C. 'aulita, dan 8. Soleh. )**;. Pengaruh Buangan 2umpur %olam Pelabuhan .an1ung Priuk .erhadap Perairan Muara 3embong, Bekasi . PP0#-0#. IP". "ogor. "oyd, %. E. dan 0ichkopper.)*+9. Pengelolaan %ualitas ,ir %olam $kan .er1emahan dari @ater Ruality 5anagement in Pond 2ish %ulture. 3leh %holik, 2. artati dan :. 8rifin. I'2IS 5anual Seri 'o. .91 )-,<. !ahuri, :., 6. :ais, s. P. 4inting, 5. 6. Sitepu. )**9. Pengelolaan &umberdaya +ilayah Pesisir dan 2aut secara .erpadu . P . Pradnya Paramita, 6akarta.

110

Ilyas, S. )**=. Petun1uk .eknis Pengelolaan Perairan /mum Bagi Pembangunan Perikanan. !epartemen Perikanan :epublik Indonesia. 6akarta. 5ahida, 7. '. )*+;. Pencemaran ,ir dan Pengelolaan 2imbah $ndustri. %. ?. :ajawali, 6akarta. OOOOOOOOOOOO. )*+). Pencemaran air dan Penanganan ,ir 2imbah. Kanisius, Cogyakarta 'ybakken, 6. @. )**<. Biologi 2aut &uatu Pendekatan )kologi . 4ramedia, 6akarta. 3dum, E. P. )*A). *undamental of )cology. @". Sounder. %o. Philadelphia. Pescod, 5. ". )*A.. $nvestigation of Rational )ffluent and &tream &tandard for .ropical !ountries. 8I , "angkok. :eid, 4. K. and :. !. @ood. )*A9. )cology of !oastal +ater and )stuaries, 8nd )ditions. !. ?an 'ostrand %ompany, 'ew Cork. Sastrwidjaja, 8. . )**). Pencemaran 2ingkungan. :ineka %ipta. 6akarta. Schwoerbel, 6. )*+A. )infishing in 2isher ?erlag. Stuttgart. e 2imnologie 3 ,uh. 4ustau

Soeseno, S. )*A;. 2imnologi. Sekolah Perikanan !arat 5enengah 8tas, "ogor. Sumawidjaya, K. )*A,. 2imnologi. Proyek Peningkatan 5utu Perguruan inggi. IP", "ogor. rain, :.E. )*A*. 9uality !riteria of +ater. %astle #ouse Publication 0td, @ashington !%. @ardoyo, S. . #. )*+<. +aters ,nalysis Manual. %ourse on "ioussay echniFuess, "ogor. OOOOOOOOOOOO. )**;. Pengelolaan %ualitas ,ir. IP", "ogor. @elch, P. S. )*,<. 2imnology. 5c 4raw #ill "ook %ompany. 'ew Cork, oronto, 0ondon. In rining

111

/A1.IRAN
abel Pengukuran Kualitas 8ir Sungai Pelus, Purwokerto No ) < . ; , .a$amete$ Kecepatan arus Kedalaman air Suhu p# kecerahan Satua n m>s cm = % cm Tepi =,==A<A ;= <. A ;= Tengah =,==+=Am>s 9= <. A <=

112

113

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close