Pawor Point Hepatitis c

Published on January 2017 | Categories: Documents | Downloads: 49 | Comments: 0 | Views: 122
of 16
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

HEPATITIS C
KELOMPOK 3

KONSEP MEDIS
A. PENGERTIAN
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada
jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh
reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia.
(Sujono Hadi, 1999). Hepatitis virus merupakan infeksi
sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta
seluler yang khas (Smeltzer, 2001).
15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya
secara otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada
konsekwensinya. Sayangnya 85% dari kasus, infeksi Hepatitis
C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahuntahun. Dalam waktu tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis
(pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan kanker hati

ETIOLOGI
• Hepatitis berarti pembengkakan pada hati. Banyak
macam dari virus Hepatitis C. Dalam banyak kasus,
virus yang masuk ke dalam tubuh, mulai hidup di dalam
sel hati, mengganggu aktivitas normal dari sel tersebut,
lalu menggunakan mesin genetik dalam sel untuk
menduplikasi virus Hepatitis C kemudian menginfeksi
sel lain yang sehat.
• Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya
dengan cepat. Sekarang ini ada sekurang-kurangnya
enam tipe utama dari virus Hepatitis C (yang sering
disebut genotipe) dan lebih dari 50 subtipenya. Hal ini
merupakan alasan mengapa tubuh tidak dapat melawan
virus dengan efektif dan penelitian belum dapat
membuat vaksin melawan virus Hepatitis C.

MANIFESTASI KLINIK
Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan
dibandingkan dengan Hepatitis A atau B.
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak
menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi
bertahun-tahun lamanya.
Jika gejala-gejala di bawah ini ada yang mungkin
samar :
• Lelah
• Hilang selera makan
• Sakit perut
• Urin menjadi gelap
• Kulit atau mata menjadi kuning (disebut "jaundice")
jarang terjadi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik: anoreksia,
mual/muntah dan gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan
makanan: penurunan peristaltik (refleks viseral), empedu tertahan.
• Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan
hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum; penurunan
kekuatan.
• Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah
sekunder terhadap inflamasi hepar.
• Kurang Pengetahuan b/d Tidak mengenal sumber informasi

RENCANA ASKEP
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik: anoreksia, mual/muntah dan
gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan: penurunan
peristaltik (refleks viseral), empedu tertahan.
Hasil Yang Diharapkan /Kriteria Evaluasi :
• Pasien akan menunjukkan perilaku perubahan pola hidup untuk
meningkatkan/mempertahankan berat badan yang sesuai.
• Pasien akan menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan
nilai laboratorium dan bebas tanda malnutrisi.
Intervensi :
• Berikan perawatan mulut sebelum makan.
R/ menghilangkan rasa tak enak dapat meningkatkan nafsu makan.
• Anjurkan makan pada posisi duduk tegak.
R/ menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan.
• Berikan tambahan makanan/nutrisi dukungan total bila dibutuhkan.
R/ mungkin perlu untuk memenuhi kebutuhan kalori bila tanda kekurangan
terjadi/gejala memanjang.

Lanjutan………….
2.

Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan
bendungan vena porta.

Hasil Yang Diharapkan/Kriteria Evaluasi :
• Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri
(tidak meringis kesakitan, intensitas dan lokasinya).
Intervensi
• Berikan informasi akurat dan jelaskan penyebab nyeri. Tunjukkan
berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui
R/ klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasan
nyeri yang sesungguhnya akan dirasakan (cenderung lebih
tenang dibanding klien yang penjelasan kurang/tidak terdapat
penjelasan)
• Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak
mengandung efek hepatotoksi.
R/ kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk
mengurangi nyeri.

Lanjutan…………
3.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
umum; penurunan kekuatan/ketahanan; nyeri.

Hasil Yang Diharapkan /Kriteria Evaluasi
• Pasien akan menyatakan pemahaman situasi/faktor
risiko dan program pengobatan invididual.
• Menunjukkan teknik/perilaku yang melakukan
kembali melakukan aktivitas.
• Melaporkan kemampuan melakukan peningkatan
toleransi aktivitas.

Lanjutan…..
Intervensi:
• Tingkatkan tirah baring/duduk. Berikan lingkungan tenang:
batasi pengunjung sesuai keperluan.
R/ meningkatkan istirahat dan ketenangan. Menyediakan energy
yang digunakan untuk penyembuhan. Aktivitas dan posisi duduk
tegak diyakini merupakan aliran darah ke kaki, yang mencegah
sirkulasioptimal ke sel hati.
• Ubah posisi dengan sering, berikan perawatan kulit yang baik.
R/ meningkatkan fungsi pernapasan dan meminimalkan tekanan
pada area tertentu untuk menurunkan resiko kerusakan
jaringan. tirahat tanpa gangguan.
• Dorong penggunaan teknik manajemen stres, contoh relaksasi
progresif, visualisasi, bimbingan imajinasi, berikan aktivitas
hiburan yang tepat contoh nonton TV, radio, membaca.
R/ meningkatkan relaksasi dan penghematan energy, memusatkan
kembali perhatian dan dapat meningkatkan koping

Lanjutan……….
4. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi
darah sekunder terhadap inflamasi hepar.
Hasil Yang Diharapkan /Kriteria Evaluasi :
• Tidak terjadi peningkatan suhu
Intervensi :
• Monitor tanda vital : suhu badan.
R/ sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi
• Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur.
R/ menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadi
vasodilatasi kulit dengan merangsang kelenjar keringat untuk
mengurangi panas tubuh melalui penguapan
• Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat.
R/ kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya
pertumbuhan jamur. Juga akan mengenyamanan klien,
mencegah timbulnya ruam kulit.

Lanjutan……….
5. Kurang pengetahuan b/d tidak mengenal sumber informasi

Hasil yang diharapkan/ kriteri evaluasi:

Klien dan kelurga berpartisipasi dalam prosese belajar

Klien dan ke;lurga menyatakan pemahamann kondisi / proses
penyakit dan pengobatan
Intervensi:

Kaji ulang patofisiologis kondisi
R/ Ini adalah fokus menejemen terapeutik supaya menurunkan
hepatitia c

Dorong untuk menghindari faktor pencetus penyakit
R/ Dapat menurunkan insiden / beratnya penyakit

Tinjauan kasus
• Klaen dengan nama : TN.Y, jenis kelamin :
laki-laki, usia 46 tahun, tanggal lahi : 20
februari 1965, status : sudah kawin, agama :
islam, suku bangsa : sulawesi, pendidikan :
SMA, pekerjaan sebagai tukang ojek,
alamat : Jln. Bunga kamboja Kemaraya.
Masuk rumah sakit pada tanggal 11 Mei 2009
pada jam 09.00 wita. Pengkajian dilakukan
pada tanggal 11 Mei jam 10.00 dengan
diagnosa medis hepatitis C akut.

Lanjutan……..
• Sehari sebelum masuk rumah sakit klaen mersa
pusing, mual, munta, dan nyeri abdomen pada
kuadran kanan atas. Keluhan utama klaen utama
yaitu nyeri abdomen pada kuadran kanan atas
dengan riwayat penyakit nyeri muncul ketika
melakukan aktivitas atau mengangkat beban berat,
nyeri bertambah parah ketika melakukan aktivitas
yang berlebihan/klien sering merasa , nyeri dirasakan
hingga tidak dapat melakukan aktivitas, nyeri
dirasakan timbul tiba-tiba pada saat melakukan
aktivitas berat pada daerah abdomen kuadrat kanan
atas dengan skala 7-9.

Lanjutan………


berdasrkan riwayat kesehatan masa lalunya klien perna
mengalami cacat ketika ia masih anak-anak yang disebabkan
oleh faricella. Klien tidak memiliki riwayat perawatan, riwayat
operasi, dan riwayat pengobatan. Klien mngatakan tidak perna
alergi dengan jenis makanan apapun. Klien mngatakan sering
minum jamu dan obat-obatan dari warung serta ada riwayat
minum minuman keras (alcohol) dan merokok maksimal 12
batang perhari. Klien mangtakan ia tidak mendapatkan
imunisasi lengkap. Pada saat pengkajian klien masih mengeluh
nyeri abdomen pada kudran kanan atas dalam kondisi
composmentis. TTV klien (tekakan darah : 110/70 P: 24 kali/I N:
100x/I dan suhu : 38oC )klien mengalami penurunan berat
badan selam sakit sebesar 3 kg. sebelum sakit berat badan
klien BB 50kg dan pada saat ditimbang dirumah sakit menjadi
47kg.

Lanjutan………
• Hasil pemeriksaan diagnostic antara lain menunjukan
: tes HCV ( + ) ini menunjukan bahwa dalam darah
klien terdapat virus hepatitis C dan tes HCV RNA
hasilnya : 4,5
• Penatalaksanaan terbagi atas penatalaksanaan non
farmakologi dan penatalaksanaan farmakologi.
Penatakalsanan non farmakologi meliputi istrahat
dan diet.sedangkan petalaksanaan farmakologi
meliputi pemberian obat-obatan: interferon alfa,
pegylated interferon alfa dan ribavirin.

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close