Pengantar Askep Keperawatan Medikal Bedah Fitriana S. MA Nursing
PENGKAJIAN Data Subjektif Data Objektif
EVALUASI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Reassessment
Analisa data
Planning selanjutnya
Identifikasi
PROSES
masalah
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
RENCANA KEPERAWATAN
Tindakan Mandiri
Prioritas masalah
Tindakan
Tujuan/HYD: SMART
Kolaborasi
Intervensi
KMB pondasi dari seluruh praktik keperawatan Historis: semua perawat mempraktikkan ilmu dan seni keperawatan di bangsal/unit perawatan, baik itu penyakit dalam maupun penyakit bedah
FOKUS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
KMB telah berkembang dari posisi awal menjadi spesialisasi keperawatan dewasa. Hal ini tidak dilihat lagi sebagai batu loncatan namun justru menjadi titik utama dan tulang punggung tiap institusi. Perawat KMB merawat pasien di berbagai bentuk layanan; rawat inap, klinik, ambulasi, home care, long term, skilled nursing homes, urgent care centers, surgical centers, and universities, dan lain-lain Perawat KMB saat ini berada di garis depan, merupakan pelopor untuk hal-hal baru dan menarik di bidang perawatan
ASUHAN KEPERAWATAN BERKUALITAS =
BERPIKIR KRITIS + PENGETAHUAN + PROSES KEPERAWATAN
5
PENGKAJIAN
Tujuan : mengumpulkan data, memeriksa dan mengkomunikasikan data tentang klien sehingga data dasar dapat ditetapkan
PPKC
Tahapan pengkajian : 1. 2. 3.
Mengumpulkan riwayat kesehatan Melakukan pemeriksaan fisik Mengumpulkan data laboratorium / diagnostik
Tahapan : 1. Analisa data 2. Identifikasi masalah dan etiologi klien 3. Formulasi diagnosa keperawatan PPKC
PERENCANAAN
Tujuan : mengidentifikasi tujuan klien
menentukan prioritas menentukan hasil yang diharapkan mendesain strategi untuk mencapai
tujuan
Tahap : 1. 2. 3. 4. 5.
Identifikasi tujuan klien Menentukan hasil yang diharapkan (SMART) Seleksi tindakan keperawatan Tindakan delegasi Menulis rencana keperawatan PPKC
IMPLEMENTASI
Tujuan : Melaksanakan tindakan untuk mencapai tujuan
Tahap : 1. Kaji ulang kondisi klien 2. Periksa rencana keperawatan dan modifikasi 3. Melakukan tindakan keperawatan dan therapy
PPKC
EVALUASI
Tujuan : Menentukan tingkat tujuan yang telah dicapai Tahap : 1. Membandingkan respon klien dengan kriteria 2. Analisa hasil tindakan keperawatan dan buat 3. kesimpulan Modifikasi rencana keperawatan 4. Dokumentasi PPKC
CLINICAL PATHWAY Suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada klien berdasarkan standar pelayanaan medis, standar asuhan keperawatan dan standar pelayanan kesehatan lainnya, yang
berbasis bukti dengan hasil yang dapat diukur dan dalam jangka waktu tertentu selama dirumah sakit (Dep Kes,2006)
CLINICAL PATHWAY
Rencana asuhan yang memiliki batasan waktu yang melibatkan semua disiplin ilmu, seperti : keperawatan, dokter, farmasi, gizi, sosial servise, psikolog, chaplain
berfokus dalam pencapaian hasil yang terkait dengan lama masa rawat dan therapy
PATOFISIOLOGI Obstruksi pada appendix Pe ↑ tekanan intra luminal Invasi bakteri → Infeksi Inflamasi APPENDIX Hyperemic
PEMBULUH DARAH
Penurunan aliran vena
Terbentuk exudate
Edema
Gangrane
Iskhemia
Perforasi
ACUTE GASTRITIS • Chronic use of aspirin/alcohol, excessive directly destroys the mucosal lining • Heavy smoking vasoconstrictive effects hypoperfusion (mucosal ischemia) • CA chemotherapy denudation of epithelial cells • Uremia urea/nitrogenous waste products synergize denudation of epithelial cells • Infiltration of H. pylori (frequent), E.coli, staphylococci, streptoc streptococci, occi, etc. infiltrates mucosal lining • Severe physical stress (burns, trauma, t rauma, surgery) mucosal ischemia • Shock mucosal ischemia
Intraluminal concentration concentration of H ions intensified
Gastric hemorrhage
Dyspepsia Bleeding
Laminal irritation Nausea/Vomiting/a norexia
Vague abdominal pain
ed secretion of gastric acid & pepsinogen Belching
Destruction of capillary membrane
Buffering effect of carbanhy impaired
Backdiffusion of H ions occurs Epigastric
Errosion of epithelial surface
Leukocytic involvement
pain/discomfort, acute
Superficial shedding off of surface cells
Acute inflammatory process
ed capillary permeability
Edema & Hyperemia
CHRONIC GASTRITIS • Pernicious anemia (presence of GPC antibodies & to IF)
hypoparathyroidism,, hypoadrenalism) • Autoimmune disorders (idiopathic hypoparathyroidism • H. pylori infiltration: infilt ration: the more, the more the GPC damage • Prolonged gastric inflammation resulting to the production of GPC antibodies • Repeated exposure to irritants • Recurring AG
Significant loss of cells to total loss
Destruction of parietal cells and chief cells
↓ed production of HCl, pepsin, IF from affected cells
Decompensating
Gastric wall thinning t hinning (ruggae not prominent)
In situ ULCERS & CARCINOMA
Reddened laminal surface, prominent
Metaplastic / Dysplastic differentiation
Compensatory production of unaffected cells
ed intraluminal concentration of H ions acid gradient ed
Backdiffusion
Feeling of fullness
Cystic dilatation
Intolerance to fatty & spicy foods
Mucosal irritation gastric irritation EVENTS OF INFLAMMATORY PROCESS
Shiny, Shiny, glazed appearance
Beberapa factor yang berpotesi mempengaruhi perilaku kesehatan Beberapa karakteristik predisposisi termasuk: Factor demografi (usia-sex) Struktur social (pendidikan, pekerjaan, etnis dan factor lain yang mengukur status dalam komunitas seperti penyesuaian diri dan kesehatan lingkungan fisik) Pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-nilai yang dianut, perilaku dan keterampilan
FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor yg berhubungan dengan kejadian suatu penyakit misalnya paparan terhadap tertentu, jumlah organisme infeksius,penyakit obat, zat berbahaya. Faktor tersebut nyata-nyat nyata-nyataa lebih dikenali dibandingkan hal-hal yang lain,
FAKTOR PRESIPITASI
Faktor yang berhubungan dengan meningkatnya resiko suatu penyakit atau infeksi hal-hal yang dapat meningkatkan kesempatan / kemungkinan seseorang terkena sakit
misalnya faktor resiko kanker, kanker adalah riwayat keluarga dengan penggunaan tembakau, pola makanan tertentu, kebiasaan, obesitas, kurang latihan, paparan radiasi atau zat penyebab kanker dan perubahan genetik
FAKTOR RESIKO:
Penyebab (pasti) timbulnya penyakit ; dapat juga tidak diketahui; misalnya pada kanker
ETIOLOGI
Ilmu mengenai gangguan fungsi mekanis, fisika dan biokimia normal tubuh akibat penyakit atau kumpulan gejala yang tidak normatl atau kondisi memungkinkan disebut sebagai penyakitlain yang tidak Fisiologi: studi fungsi tubuh yang normal dan sehat Anatomi: studi tentang struktur normal tubuh Saat sesuatu mengganggu proses fisiologi yang normal disebut patofisiologi; mengenai malfungsi berasal atau akibat penyakit Patologi: studi tentang kejadian dan penyebab penyakit
PATOFISIOLOGI
Contoh: penyakit infeksi: toksin dilepas oleh bacterium dan toksin tsb menyebabkan gangguan pd tubuh sehingga dapat terjadi sepsis
Etiologi
Predisposisi/F Predisposisi/Faktor aktor Resiko
Presipitasi
Perubahan Fisiologi Normal Kompensasi Komp ensasi Fisiologis Diagnostik/lab)
Gejala (Tes
(DP)
Kompensasi Kompe nsasi Patologis Tidak terkompensasi Diagnostik/lab) Komplikasi
Gejala (DP) (Tes
Tekanan emosi aktivasi otonomvasokonstriksi simpatik pada ginjal terutama mengenai arteriol post glomerulus retensi natriumkenaikan volume plasma dan kenaikan volume cairan ekstraselkenaikan isi semenitvasokonstriksi otoregulasi aliran
darah tepi kenaikan tekanan darah restorasi ekskresi natrium sehingga kenaikan tekanan darah normal kembali
intravascular dinding pembuluh darahpembengkakan (hiperplasi,hialinisasi, fibroid)kenaikan total peripheral resistancehipertensi
Peningkatan tekanan intravascular di arteri
glomerulus afferent nekrosis arteriola stimulasi penyempitan pada lumen pada dan juxtaglomerular apparatuspeningkatan sekresi renin peningkatan sekresi aldosteron dan angiotensin plasmaefek penekanan / peningkatan seketika oleh angiotensin yang berespon terhadap ketidakseimbangan natrium kembali meningkatkan tekanan intravascular di arteri glomerulus afferent dst……