Switchgear

Published on December 2016 | Categories: Documents | Downloads: 55 | Comments: 0 | Views: 640
of 9
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

Switchgear
Standar Operasi Switchgear dan Standard Pemeliharaan Switchgear
1.1. Teori
Pengantar
Konstruksi,
Penerangan,
Operasi,
dan
Pemilihan
rating
Switchgear dalam pegertian secara umum adalah peralatan yang berfungsi sebagai
penghubung
dan
pemutus
antara
dua
sisi
dengan
tujuan
tertentu.
Pada
system
tenaga
listrik
makna
dan
fungsi
switchgear
adalah:
- Menghubungkan dan memutuskan sisi sumber tenaga listrik dengan sisi beban
- Menghubungkan dan memutuskan sumber tenaga listrik dengan peralatan listrik yang lain
- Menghububgkan
jaringan
listrik
utama
dengan
jaringan
listrik
cabang
- Dan
lain-lain
Pengertian Switchgear Secara Luas
Pada system tenaga listrik secara luas pengertian
switchgear adalah komponen-komponen hubung/ pemutus dan pendukung-pendukungnya
dalam satu kesatuan (unit) terintegrasi, sehingga dapat difungsikan sebagai penghubung,
pemutus,
dan
pelindung
terhadap
dua
sisi
rangkaian
tersebut.
Komponen-komponen
dalam
switchgear
tersebut
adalah:
- Kompartemen
bus
bar
(bus
bar
compartment)
- Kompartemen
penghubung
dan
pemutus
(switchgear
compartment)
- Kompartemen
kabel/
kabel
control
(cable
compartment)
- Kompartmen lain pendukung operasional (PT, CT, relay proteksi).
Jadi
inti
dari
switchgear
adalah
- Switch/disconnecting
- Load
Break
- Pemutus/Breaker
- Pemutus Lebur (fuse)

peralatan
penghubung/
switch
Switch

pemutus

yaitu:
(S/DS)
(LBS)
(CB)

Konstruksi
pemasangan
operasi
dan
pemilihan
rating
Konstruksi Konstruksi
switchgear
secara
luas
dapat
berupa:
- Gardu
induk,
gardu
distribusi
- Switchboard
• Gardu induk pada umumnya digunakan pada system tegangan tinggi dan tegangan
menengah sebagai
pemutus
dan
penghubung
jaringan
transmisi
dan
distribusi
• Switchboard adalah unit switchgear yang berbentuk box atau lemari hubung (cubicle) bagian
utama pada
system tenaga listrik yang berfungsi untuk mengoperasikan beban dan jaringan.
Switchboard

berdasarkan

fungsinya

dibagi

menjadi

:

a. Switchboard
rangkaian
daya
(tegangan
rendah
dan
tegangan
menengah)
b. Switchboard rangkaian control, yang berfungsi untuk mengoperasikan dan mengontrol
rangkain daya pada
garndu
induk
(GI).
c. Switchboard
rangkain
pengukuran
daya.
Switchboard dengan fungsinya sebagai penghubung dan pembagi biasa disebut dengan
panel hubung bagi atau perlengkapan hubung bagi (PHB).
Konstruksi dan pemasangan Switchboard meliputi persyaratan pemasangan perlengkapanperlengkapan
Switch
gear
meliputi
:
• Box
panel
- Bahan
- Dimensi
- Standar
keamanan
• Bus
bar
- Bahan
- Dimensi
- Jarak
pemasangan
• Peralatan
hubung
(Switchgear)
:
- Circuit
breaker
(MCB,
MCCB,
ACB,
OCB,
GCB)
- Switch
pemutus
beban
(LBS)
- Switch
/
disconnecting
switch
(S/DS)
- Pemutus
lebur
(Fuse)
• Trafo
lebur
(instrument
transformer)
- Trafo
tegangan
(PT)
- Trfo
arus
(CT)
• Relai
proteksi
- OCR
- UV
/
OV
relay
- Dsb.
• Peralatan
pengukuran
daya
- KW
/
KWH
meter
- Ampere
meter
- Volt
meter
- Frekwensi
meter
- Dsb
• Kabel-kabel control dan pengukuran
Pemasangan
Switchgear
Dibedakan
menurut
:
- Unit
Switchgear
- Perlengkapan
/
komponen

a. Unit
Switchgear
- Switchgear daya IP tinggi (IP55 atau lebih ) dipasang pada tempat-tempat tertentu atau
dalam ruangan perlengkapan Switchgear terlindung dari sentuhan atau bahkan semprotan air
dan debu sekalipun tidak mudah menjangkau bagian dalamnya (kecuali pada bagian ventilasi
yang
dibuat
sedemikian
rupa
hingga
aman.
- Switchgear dengan IP rendah (IP00), dipasang di dalam ruangan terutup / terkunci sehingga
tidak mudah dijangkau / didekati, kecuali hanya oleh orang-orang tertentu / yang ahli saja
Switchgear seperti ini berupa rangka-rangka terbuka tempat menempelkan / memasang
pelengkapan-perlengkapan Switching dan lain-lain dan hanya sebagian sisi yang tertutup dapat
mengoperasikan peralatan seperti tombol on-off dan Switch on, Switch off
Perlengkapan listrik yang bertegangan tidak terlindung dari sentuhan luar, tidak terlindung
terhadap benda-benda luar maupun semprotan / tetesan air jadi tingkat bahaya terhadap
sentuhan
langsung
tinggi.
Switchboard semacam ini banyak dijumpai/ terpasang pada pusat-pusat pembangkit listrik,
gardu induk, tapi keberadaannya sudah berkurang, digantikan oleh Switchboard dengan IP
tinggi (IP55). Lebih praktis dan aman sering dengan pekembangan tehknologi.
b. Pemasangan perlengkapan hubung dan komponen penghubungnya di dalam box panel.
Meliputi
pemasangan
bagian-bagian
yang
tidak
berisolasi
seperti
:
• Bus
bar
• Kabel
terminal
• Fuse
• Titik-titik penyambung pada CB, Switch, dsb.
Disini jarak aman antar penghantar fasa dan antar penghantar daya bodi/angka perlu dijag
pada Switch board tegangan rendah (< 1 K) jarak aman yang ditetapkan = 5 cm. Pada
tegangan menengah jarak aman ditetapkan 5 cm + 1 cm/kV .
Contoh : Pada panel TM 20 kv, maka jarak aman pemasangan hantaran telanjang di dalam box
=
5
+
1
x
20
=
25
cm
Bahwa hantaran jarak tersebut hanya berlaku pada Switchboard konvensional, yaitu dengan
medan
udara.
Untuk Switchboard dengan medium / penyekat yang lain (minyak, SF6) berbeda, akan lebih
kecil atau kurang dari ketentuan di atas.
Jadi
yang
berperan
dalam
menentukan
jarak
aman
ini
adalah
:
- Penempatan isolator pendukung menjaga jarak hantaran fasa dengan fasa dan fasa dengan
bodi.
- Ukuran/dimensi isolator pendukung menjaga jarak hantaran fasa dengan bodi.
- Pemasangan perlengkapan berisolasi seperti : CB, Switch, kabel tenaga, kabel control, CT,
PT,
dsb.
Karena sudah tercetak / terakit dalam satu unit alat (pada peralatan 3 fasa) dengan jarak aman

yang sudah ditetapkan, sehingga yang terpenting adalah menyatakan masing-masing alat seuai
daya
fungsinya.
Juga dalam terminating/penyambungan kabel pada terminal peralatan harus dijaga jangan
sampai mengurangi jarak aman.
Operasi Unit Switchgear di desain sesuai dengan fungsinya yaitu menyambungkan dan / atau
memutuskan
beban
/
rangkaian
daya.
Pada
sisi
luar/depan
Switchgear
terdapat
:
- Tombol-tombol
untuk
mengeksekusi
operasi.
- Bagian-bagian/togel
untuk
mengatur
kondisi
system
(tegangan,
frekwensi)
- SwitchSwitch/handel
operasi
peralatan
secara
langsung.
- SwitchSwitch
control
untuk
operasi
on-off
peralatan
(remote).
- Gambar mimik diagram hubungan terutama pada Switchgear TM/TT operasi peralatan adalah
sangat
selektif
dan
memerlukan
operasi
secara
berurutan
Urutan
Dari

Operasi
Switchgear • Operasi

ON“
(CLOSING)
posisi
terbuka/posisi
pemeliharaan
ES
posisi
menutup
(closed)
1. ES
di
buka
(operasi
off)
2. DS
di
tutup
(operasi
on)
3. CB
di
tutup
(operasi
on)
• Operasi

OFF

(OPENING)
Dari
posisi
pelayanan,
CB
posisi
on
(closed)
:
1. CB
di
buka
(operasi
off)
2. DS
di
buka
(operasi
off)
3. DS
di
tutup
(operasi
on)
Dalam
hal
ini
berlaku
/
mutlak
bahwa
:
- DS hanya dapat / boleh beroperasi on dan off apabila CB dalam posisi terbuka (CB off).
- ES hanya dapat/boleh beroperasi on dan off apabila DS dalam posisi terbuka (DS off).
Untuk menghindari kesalahan operator, kondisi operasi Switchgear ini hanya dapat dijamin
dengan
cara
:
1. Interloching
secara
mekanikal
(dengan
kunci
interlocking).
2. Kontrol elektrik, terutama pada Switchgear yang tidak memungkinkan mekanikal interlock.
Pemilihan
Pemilihan

rating

atau besaran-besaran pengenal pada Switchgear
- Tegangan
kerja
- Arus
nominal
- Frekwensi
- Tegangan
maksimum
peralatan
- Tegangan
impuls/BIL

rating
meliputi :
(kV/V)
(kA/A)
(HZ)
(kV)
(kV)

- Arus

- Daerah
- Tahanan control (MO)

hubung
- Suhu
- Indek
ketinggian

singkat
maksimum
proteksi
pemasangan
(meter

(kA)
(oC)
(IP)
DPL)

Kapasitas pemutusan dan penyambungan pada Switchgear. Yang dimaksud kapasitas
pemutusan pada peralatan hubung/Switchgear (CB, LBS, Switch, fuse, ES) adalah kemampuan
terhadap arus hubung singkat yang melewati dan memutuskannya ( terutama CB, fuse) tanpa
mengalami kerusakan fisik dan siap dioperasikan kembali dalam keadaan normal.
Kapasitas
pemutusan
pada
Switchgear
ditunjukkan
pada
:
- Rating
/
besaran
pengenal
peralatan
(kA)
contoh
diatas
:
- Tercantum
/
tertulis
pada
Switchboard
bagian
luar
misalnya
:
380/220
V;
50
kA;
50
HZ.
Kapasitas pemutusan pada peralatan listrik berbanding terbalik dengan fungsi waktu, artinya
semakin lama arus hubung singkat berlangsung / mengalir, maka kapasitas pemutusan (kA)
semakin kecil.
Penyambungan
Terminal hubung pada Switchgear baik yang terpasang pada gardu
pasangan luar dan yang terpasang di dalam lemari hubung (cubicle) disambungkan keluar pada
kedua
belah
sisi
(incoming
dan
outgoing)
dengan
menggunakan
:
- Plat
tembaga
(bus
bar)
- Kabel
berisolasi
- Hantaran pilin bulat, terutama pada gardu pasangan luar.
Kemampuan arus (baik arus nominal maupun arus hubung singkat) dan kemampuan
tegangan/terutama kabel tidak boleh kurang dari rating arus dan tegangan yang dimiliki oleh
Switchgear
bersangkutan.
Pengerasan/penguatan sepatu kabel, klem penjepit, mur-baut harus memenuhi standar,
dilakukan
dengan
alat
yang
memiliki
pengukur
kekencangan
baut.
Pemasangan kabel schoon/sepatu kabel ukuran lebih besar dari 16 mm2 harus menggunakan
press hydrolik.
Pengujian
fungsi
Suatu Switchgear yang telah selesai dipasang (pasangan baru) atau selesai
diperbaiki/dipelihara sebelum tersambung untuk melayani beban/jaringan harus melalui uji atau
test.
Test/uji ini dimaksudkan agar setelah tersambung dan dioperasikan tidak mengalami
kegagalan/gangguan
meliputi:
- Uji
tegangan
kerja.
- Uji
tegangan
frekwensi
dan
tegangan
sesaat
(impuls,
BIL).

- Uji
interlocking
peralatan
hubung.
- Uji
operasi
CB
(on-off).
- Uji prinsip operasi yang akan dilayani sesuai dengan gambar kontrol dan logic diagram system
proteksi.
Dalam pemasangan peralatan baru uji fungsi dilakukan oleh tem komisioning.
Apabila dalam uji fungsi hasilnya masih belum memuaskan, maka akan dilakukan perbaikanperbaikan
sesuai
gambar
kerja/gambar
diagram
kontrol
oleh
kontraktor.
Pada prinsipnya uji fungsi ini adalah operasi “ ON “ dan “ OFF “ circuit beraker sesuai diskripsi
kerja yang diterjemahkan dalam diagram kontrol dan diagram logic.
Under
Voltage
Coil
dan
Shunt
Trip
Coil.
Under
Voltage
Coil
Under Voltage Coil adalah asesoris peralatan yang dipasangkan pada MCB/MCCB.
Fungsi Under Voltage Coil pada MCCB adalah :
a. Pada saat coil diberikan suatu tegangan sesuai dengan ratingnya, maka hubungan
mekanikal di dalam
MCCB
akan
menahan
kontak
switch
dalam
posisi

on
“.
b. Pada saat coil diputuskan tegangannya, maka hubungan mekanikal di dalam MCCB akan
melepaskan
kontak
switch
dalam
posisi

off
“.
c. Modul Under Voltage Coil ini dilengkapi dengan 2 jenis kontak bantu (NO&NC) yang dapat
difungsikan
sebagai rangkaian control, sebagai pengatur relai bantu di dalam rangkaian control.
d. MCCB yang dilengkapi “Under Voltage Coil “ dalam pemasangan di dalam switchboard dapat
bekeja
secara serempak atau saling bergantian (interlocking) dengan MCCB/CB lainnya. Misal
untuk mengoperasikan pompa listrik secara bergantian.
Kekurangan yang ada pada MCCB yang dilengkapi dengan Under Voltage Coil adalah :
- Apabila tiba-tiba sumber/tegangan jaringan hilang, maka MCCB akan trip dan apabila
tegangan telah kembali (coil menjadi bertegangan lagi) harus ada operator yang
mengoperasikan/menghidupkan MCCB dari jarak dekat / langsung pada alat.
- Berbeda dengan apabila MCCB tidak dilengkapi Under Voltage Coil, hanya akan trip apabila
ada arus lebih dan hilangnya tegangan tanpa diikuti kelebihan arus maka tidak akan terjadi trip
pada kotak MCCB.
Kelebihan MCCB yang dilengkapi undervoltage coil dengan MCCB yang dilengkapi adalah :
- Pada MCCB yang dilengkapi ini system kerja bergantian (interlocking) sesama MCCB dapat

dilakukan secara mekanikal dan secara control elektrik, sedangkan pada MCCB yang tidak
dilengkapi hanya bisa saling interlocking secara manual saja (saling berdekatan)
- Dapat membentuk rangkaian control melalui kontak-kontak bantunya yang terhubung dengan
relai-relai
bantu.
Contoh-contoh MCCB yang dilengkapi dengan modul Uder Voltage relai banyak dipasaran atau
katalog dari pabrik, lengkap dengan tipe dan karakteristiknya.
Shunt Trip Coil Seperti halnya Under Voltage Coil, shunt trip coil memperoleh sumber
tegangan luar (TR, AC atau DC) sehingga mengerjakan atau mengoperasikan kontak “off“ pada
rangkaian pemutus beban (CB, LBS). Jadi fungsi shun trip coil dibandingkan dengan Under
Voltage
Coil
adalah:
a. Shunt trip coil sesuai dengan namanya adalah coil (kumparan) yang terpasang secara shunt
(parallel)
terhadap
kontak
pemutus
beban
(LBS).
b. Shunt trip coil dalam keadaan normal tidak bertegangan apabila ada hubungan dari sumber
luar atau
apabila memperoleh sumber tegangan luar, maka akan segera mengoperasikan “ off “pada
pemutus
beban.
c. Hubungan dengan sumber tegangan luar tadi dikerjakan oleh relai arus lebih.
Pada umumnya peralatan listrik(LBS) yang dilengkapi dengan shunt trip coil dipasang dan
dioperasikan
pada
switch
board
tegangan
menengah
(switch
board
TM).
Pemasangan LBS yang dilengkapi shunt trip coil (lihat pada gambar dibawah)
Seperti halnya pada MCCB, pada LBS yang tidak dilengkapi dengan secara molorrse, maka
operasi “ on “ harus dilakukan secara manual/langsung.
Gangguan-gangguanGangguan-gangguan yang biasa / umum terjadi pada switchgear
adalah
:
a. Panas
b. Sering
trip
tanpa
sebab
yang
diketahui
dengan
pasti.
c. Tidak
dapat
ddioperasikan
Pelacakan
penyebab
gangguan
:
a. Panas
:
- Periksa
arus
beban.
- Periksa
sambungan-sambungan.
- Periksa
kotoran
yang
menempel
/
debu.
- Periksa
system
pendingin
dan
suhu
ruangan.
- Dll.
b. Sering
trip
tanpa
sebab
pasti
:

- Periksa atau acak pada kabel-kabel pada rangkaian pengontrol sesuai gambar diagram
rangkaian
control.
- Periksa
penyetelan/setting
dari
relay
proteksi.
- Periksa
tegangan
catu
daya
rangkaian
control.
- Periksa
kondisi/spesifikasi
peralatan
proteksi
dan
pemutus
(switchgear).
- Periksa
hubungan
ke
beban.
c. Gagal
di
operasikan
(on
/
off)
- Periksa
kondisi
fisik
switchgear
- Periksa
atau
melacak
kabel-kabel
control
- Periksa
komponen
rangkaian
kontol
dan
karakteristik
atau
spesifikasi
- Periksa hubungnnya ke beban

Pemeliharaan Meliputi
a. Pemeliharaan
- Cek

pengotoran
/
- Cek
- Mengencangkan
pengikat
/
mur

- Periksa
spare
part
b. Pemeliharaan
atau
over
- Cek
komponen
secara
menyeluru
dan
mengetes
• Kontak
• Relay
• Trafo
tegangan
atau
trafo
• Bongkar
/
- Cek fungsi sesuai diagram control logik

1.2. Langkah Percobaan Operasi Switchgear

:
rutin
debu
kabel-kabel
baut
pendukung
houl
ulang
:
kontak
proteksi
arus
pasang

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close