TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

Published on September 2017 | Categories: Documents | Downloads: 100 | Comments: 0 | Views: 827
of x
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

PENDEKATAN KEGUNAAN KEPUTUSAN UNTUK PELAPORAN KEUANGAN

(The Decision Usefulness approach To Financial Reporting)
Makalah
Teori Akuntansi Keuangan

Oleh :
NIM

NAMA

A1C012026 Denny Purwanto
A1C012030 Didit Try Rabowo
A1C012102 Ni Wayan Sri Puspadani
A1C012118 Rahayu Dwi Ramdhaning
A1C012134 Septian Guysnu
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2015
BAB III

THE DECISION USEFULNESS APPROACH TO FINANCIAL REPORTING
3.1. OVERVIEW
Di bab 2 disimpulkan bahwa dalam penerapannya, metode present value
mengalami berbagai kendala dan diragukan untuk menyajikan suatu laporan
keuangan yang lengkap. Pada bab 3 ini, akan dibahas mengenai pendekatan teori
yang mendukung pendekatan historical cost lebih berguna karena di bab 2 juga
telah dibahas bahwa pendekatan historical cost merupakan pendekatan yang lebih
baik dibandingkan model present value karena bisa memenuhi syarat reliable
meskipun tidak serelevan pendekatan present value.
Berikut pertanyaan yang muncul terhadap pendekatan historical cost yaitu
bagaimana laporan keuangan dengan berdasar pada historical cost dapat dibuat
lebih bermanfaat? Pertanyaan ini membimbing kepada konsep yang penting dalam
akuntansi yaitu konsep decision usefulness. Teori keputusan dan teori pasar modal
membantu dalam mengkonseptualisasi makna dari informasi laporan keuangan
yang bermanfaat. Tujuan utama bab ini adalah memperkenalkan teori-teori
tersebut dan mendiskusikan relevansinya terhadap akuntansi.
3.2.

PENDEKATAN KEGUNAAN KEPUTUSAN
Permasalahan yang timbul berkenaan dengan konsep akuntansi yang
berdasarkan biaya historis adalah bahwa konsep ini tidak relevan dengan
penilaian akuntansi dengan harga pasar atau pendekatan nilai sekarang
terhadap harga wajar. Untuk memaksimalkan laporan keuangan yang
berdasarkan biaya historis terdapat suatu konsep yang disebut konsep
pendekatan kegunaan.
Teori pendekatan kegunaan dalam keputusan ini akan memberikan
pandangan bahwa :
”Jika kita tidak bisa membuat laporan keuangan yang sempurna secara
teoritis, setidaknya kita bisa membuat laporan keuangan berdasarkan biaya
historis menjadi lebih bermanfaat.”

Dalam menggunakan pendekatan manfaat keputusan (decision usefulness), ada
dua pertanyaan utama yang harus dibahas, yaitu:

1. Siapa pengguna laporan keuangan?
Terdapat banyak pengguna laporan keuangan. Akan membantu jika para
pengguna tersebut digolongkan dalam beberapa kelompok, seperti investor,
pemilik , manager, perserikatan, pengatur standar, dan pemerintah, yang
kemudian grup ini disebut penyusun akuntansi (constituencies of accounting).

2. Apakah persoalan keputusan dari pengguna laporan keuangan?
Dengan memahami masalah keputusan ini, akuntan akan lebih mudah
untuk menyiapkan kebutuhan informasi. Atau dapat dikatakan, membuat
informasi mengenai laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan yang spesifik
bagi pengguna laporan tersebut akan membantu peningkatan pengambilan
keputusan. Dengan cara ini, laporan keuangan yang dibuat akan lebih
bermanfaat.
Namun, untuk mengetahui jenis masalah dalam pengambilan keputusan
pengguna laporan keuangan tidaklah mudah. Akuntan harus memahami logika
berfikir mereka. Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan menggunakan
teori ekonomi dan keuangan. Dua teori yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah teori pengambilan keputusan individu (single-person theory of
decision) dan teori investasi (theory of investment).
Pendekatan decision usefulness terhadap laporan keuangan ini sebagai
suatu reaksi terhadap kemustahilan untuk menyedikan laporan keuangan
yang benar menurut teori. Bagaimanapun pendekatan ini memecahkan
masalah terhadap pengidentifikasian para pemakai laporan keuangan dan

pemilihan informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang
baik. Akuntan telah memutuskan bahwa para investor merupakan kelompok
pengguna yang besar dan telah dikombinasikan dengan beberapa teori
ekonomi dan keuangan, secara khusus keputusan investasi, untuk memahami
bentuk-bentuk informasi laporan keuangan yang dibutuhkan oleh investor.

3.3. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU (SINGLE-PERSON THEORY
OF DECISION) DAN TEORI INVESTASI (THEORY OF INVESTMENT)

Menghadapi pertanyaan yang sulit seperti diatas, untuk membantu, para
akuntan mengarahkannya ke berbagai teori dalam bidang ekonomi dan keuangan.
Dalam bab ini akan dibahas dua teori yaitu :
3.3.1. Teori Pengambilan Keputusan Individu (Single-Person Theory Of
Decision)
Teori Pengambilan Keputusan Individu (Single-Person Theory Of
Decision) merupakan cara pandang investor yang harus mengambil
tindakan di bawah kondisi yang tidak menentu, berarti teori ini tidak
digunakan jika kondisi sudah ideal. Kondisi ideal adalah kondisi di mana
karakter ekonomi sudah sempurna dan pasar sudah komplet atau sepadan
dari kekurangan informasi asimetri dan rintangan lain menjadi wajar dan
operasi pasar efisien (Scott, 2003:53). Teori ini masih relevan pada
akuntansi karena laporan keuangan menyediakan tambahan informasi yang
berguna untuk banyak keputusan. Jadi, simpulannya teori ini merupakan
pilihan yang bagus untuk mulai memahami bagaimana individu membuat
keputusan rasional di bawah ketidakpastian.
Manfaat Teori Pengambilan Keputusan Individu (Single-Person
Theory Of Decision) :
1) Membantu

akuntan dalam

memahami

bagaimana

individu

membuat keputusan yangrasional dalam keadaan yang tidak pasti
(uncertainty).
2) Membuat akuntan menghargai konsep informasi, yaitu konsep
yang

mampu

membuat pengambil

keputusan

mempertajam

keyakinan subyektif mereka akan future payoff ,sebagai hasil dari
keputusan yang mereka buat.

3.3.2. Aplikasi Teori Keputusan-Contoh Keputusan Investasi
Seorang investor akan selalu dihadapkan terhadap pilhan penginvestasian
dananya ke dalam perusahaan juga pilihan dalam bentuk investasi yang
dipilih. Investor yang menyadari bahwa jika memilih investasi dalam
bentuk saham akan menemui resiko, yaitu tingkat pengembalian saham
yang tidak diketahui karena pengembalian saham ini tergantung dari
kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Jumlah yang
diterima dari keputusan tersebut, disebut dengan payoffs atau imbalan.

3.3.3. Sistem Informasi
Supaya lebih bermanfaat, informasi dalam laporan keuangan harus
membantu untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan.
Dengan

menggunakan

historical

cost,

laporan

keuangan

tidak

menunjukkan nilai masa depan yang diharapkan secara langsung. Namun,
laporan keuangan akan tetap berguna untuk investor secara luas yang
memungkinkan suatu prediksi good or bad news yang terdapat didalamnya
akan bertahan sampai masa depan.
Perlu diketahui bahwa kita mengembangkan proses keputusan yang
hubungannya dengan investor menggunakan informasi laporan keuangan
saat ini untuk memprediksi earning power di masa depan. Prediksi akan
earning power digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi di
masa depan (kepentingan utama investor). Aliran kas di masa depan dapat
digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi masa depan.

Pendekatan ini konsisten dengan kondisi ideal. Bagaimanapun, dibawah
kondisi yang yang tidak ideal tidak tepat jika dikatakan bahwa prediksi
aliran kas masa depan adalah pendekatan yang lebih baik untuk
memprediksi pengembalian investasi dibandingkan prediksi earning
power. Pada akhirnya, kedua pendekatan tersebut sesungguhnya sama
sejak aliran kas dan earning memiliki output rata-rata yang sama. Secara
akual, perbedaan antara aliran kas dan pendapatan bersihnya akan selalu
nol setiap waktu.
Dalam jangka pendek, seseorang dapat menentang bahwa earning
power memiliki keuntungan tertentu dalam memprediksi pengembalian
investasi masa depan. Karena secara accrual, pengembalian lebih sedikit
dibandingkan arus kas yang diakibatkan sebagai contoh akuisisi capital
asset dan penjualan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan
tetap bermanfaat bagi investor meskipun laporan keuangan tidak secara
langsung melaporkan mengenai aliran kas masa depan dengan dasar
penghitungan present value. Inti dari hubungan antara laporan keuangan
saat ini dan masa depan adalah conditional probabilities P(GN/H) dan
P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem informasi. Konsep dari sistem
informasi merupakan konsep yang sangat kuat (karena dapat menangkap
isi informasi dari laporan keuangan dengan demikian menentukan nilainya
untuk pembuatan keputusan oleh investor) dan sangat berguna (karena
banyak masalah akuntansi praktis dapat dibingkai dalam kerangka
dampaknya terhadap sistem informasi dalam teori akuntansi keuangan).

3.3.4. Menemukan Informasi
Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara untuk
mendefinisikan informasi, yaitu bahwa informasi adalah bukti yang
memiliki potensi mempengaruhi keputusan seseorang. Dari definisi
tersebut terdapat hal - hal yang bisa kita simpulkan, yaitu:
1) Informasi adalah ex ante definition. Tuntutan yang paling utama bagi
bahan bukti untuk

menggambarkan informasi adalah minimal

beberapa bahan bukti harus diperoleh, kepercayaan secara cukup
berpengaruhi bahwa keputusan akan berubah.,
2) Definisi adalah individua l- specific. Setiap orang memiliki reaksi yang
berbeda dan bersifat khusus atas informasi yang sama,
3) Definisi seharusnya menggambarkan biaya bersih, dan
4) Definisi seharusnya menekankan bahwa penerimaan dan kepercayaan
terhadap informasi sebagai proses yang kontinyu.

3.3.5. Peran Informasi Akuntansi
Untuk bisa dikatakan berguna, suatu informasi harus mampu
membantu memprediksi returninvestasi di masa depan. Bagaimana laporan
keuangan berbasis historical cost membantu penggunanya? Yaitu dengan
membantu prediksi bahwa adanya bad news atau good newsyang
terkandung di dalam laporan keuangan, akan tetap ada di masa mendatang.
Ada dua jenis cara menggunakan informasi keuangan untuk prediksi
harapan return investasimasadepan (Scott, 2009):
1) Dengan menggunakan informasi pendapatan bersih saat

ini

Current Financial Statement (good news or bad news in net income)àprediksifuture

earning power-à prediksi

future expected

return.

Penmann dan Zhang (2002) menyatakan earning yang berkualitas
adalah earning yang bisamenjadi indicator yang baik bagi prediksi
earning masa depan. Mereka istilahkan earning berkualitas baik
sebagai “sustainable earning”.
Namun, hasil hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku earning
bersifat random walk (Watts dan Zimmerman, 1986). Dengan kata lain,
perilaku earning tidak bisa dipolakan,sehingga sulit untuk dijadikan
dasar prediksi. Sedangkan Penmann dan Zhang (2002)menunjukkan,
jika

perusahaan

secara

konsisten

menerapkan

akuntansi

konservatiftanpa perubahan metode dan estimasi, maka akan
meningkatkan kualitas earning perusahaantersebut. Jika kualitas
informasi earning dicerminkan dalam perubahan dalam reaksi
pasar (harga saham), Franci dkk (2002) menunjukkan bahwa jika
laporan keuangan disajikanmendetail dan ada penjelasan (disclosure)

maka akan memberikan efek positif pada pasar. Namun dalam
penelitian

Easton

dan

Monahan

(2005)

menunjukkan

bahwa

penggunaanangka angka akuntansi sebagai proksi dari expected return
ternyata

tidak

menunjukkan asosiasi

yang positif. Dengan

kata

lain, angka akuntansi tidak bisa digunakan sebagai dasar menetapkan
expected rate of return investasi.
2) Dengan menggunakan informasi arus kas saat ini Current
Financial Statement (good news or bad news in cash flow)-prediksi
futurecash flow-prediksi future expected return.
Dengan demikian, berdasarkan teori keputusan, dapat disimpulkan
bahwa laporan keuangan berbasis historical cost masih bermanfaat bagi
investor meskipun laporan tersebut tidak melaporkan secara langsung
aliran kas masa depan berbasis perhitungan nilai sekarang(presentvalue-based).
3.3.6. Teori Investasi (Theory Of Investment)
Suatu spesialisasi teori keputusan yang digunakan sebagai model dari
proses keputusan investor yang rasional. Teori ini membantu kita untuk
mengerti sifat alami suatu risiko dalam konteks investasi portofolio. Teori
ini sangat penting bagi bidang akuntansi karena diadopsi dari standar
akuntansi professional.
Teori investasi adalah suatu spesialisasi atau bersifat opsional dari
decission theory untuk menggambarkan proses pengambilan keputusan
investor yang rasional. Dalam teori keputusan, konsep individu rasional
yang sederhana berarti bahwa dalam pembuatan keputusan, keputusan
yang dipilih adalah yang memiliki hasil utilitas yang diharapkan tertinggi.
Hal ini memuat individu mencari informasi tambahan yang relevan dengan
keputusan, dengan menggunakan Dalil Bayes untuk memperbaiki /
meninjau kembali probabilitas.
Secara khusus, teori investasi membantu kita untuk memahami sifat
dasar dari risiko dalam konteks investasi portofolio. Salah satu jalan
investor dapat menurunkan resiko untuk expected return yang diberikan

adalah dengan mengadopsi strategi diversifikasi, yaitu investasi dalam
sekuritas portofolio. Prinsip diversifikasi portofolio menunjukkan kepada
kita bahwa beberapa, tetapi tidak semua, resiko dapat dihilangkan dengan
strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini memiliki implikasi yang penting
bagi sifat informasi risiko yang diinginkan investor.
Pendekatan keputusan yang bermanfaat pada laporan keuangan
termasuk kebutuhan akuntan untuk memahami masalah keputusan dari
pengguna laporan keuangan. Teori keputusan tunggal dan spesialisasinya
pada keputusan investasi portofolio melengkapi pengertian dari kebutuhan
rasional, menghindari resiko investor. Teori ini memberitahukan kita
bahwa banyak investor membutuhkan informasi untuk menolong mereka
menilai perolehan sekuritas harapan dan bahaya dari perolehan ini. Pada
teori investasi, beta merupakan ukuran resiko penting, yang menjadi
standar kovarians dari perolehan sekuritas dengan perolehan pada pasar
portofolio. Resiko kovarians ini adalah komponen utama yang beresiko
dari penggantian portofolio, bahkan jika portofolio berisikan hanya relatif
beberapa sekuritas saja.
FASB dan SFAC menggambarkan perpaduan penting dari teori
keputusan akuntansi keuangan dan pelaporan. Selanjutnya, teori ini
ditetapkan dalam SFAC 1 untuk sebuah teori dari pembuatan keputusan
untuk investor, yang mana telah banyak dipelajari dalam ekonomi dan
keuangan. SFAC 2 menjalankan sebuah pendekatan keputusan yang
bermanfaat pada peningkatan karakter bahwa informasi akuntansi akan
mempunyai kegunaan. Pada intinya, informasi akuntansi mempunyai dua
karakter besar informative adalah relevan dan kejujuran.

3.4 THE RATIONAL, RISK-AVERSE INVESTOR
Dalam

teori

keputusan,

konsep

individu

rasional

secara

sederhana

menerangkan dalam pembuatan keputusan, tindakan yang terpilih ialah salah satu
yang menberikan harapan manfaat yang terbaik. Hal ini berdampak terhadap

individu yang besar kemungkinan mencari informasi tambahan yang relevan
terhadap

keputusan,

yang

akan

digunakan

untuk

merevisi

pernyataan

kemungkinan dengan menggunakan Baye s’ theorem.
Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu riskaverse (menolak risiko). Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi akuntan
karena berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan resiko dan
nilai yang diharapkan di masa depan. Risk-averse akan menyamakan (trade-off)
antara return dan risiko yang diharapkan. Contohnya, jika kita memiliki
kemungkinan menang 75%, kita mungkinakan melempar untuk taruhan yang lebih
besar. Akibatnya, kita sekarang memiliki resiko lebih besar untuk memperoleh
nilai pengembalian yang lebih besar, nilai yang diharapkan sekarang adalah $0,50
per dollar dibanding nol. Untuk model risk-aversion, teori keputusan
menggunakan alat yaitu utility function yang menghubungkan jumlah pembayaran
dengan utilitas pembuat keputusan pada jumlah tersebut.
Kadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah riskneutral yaitu pembuat keputusan akan menganalisa secara teliti investasi yang
beresiko terkait dengan return yang diharapkan. Risk neutrality mungkin adalah
asumsi yang layak saat pengembalian kecil. Bagaimanapun, risk aversion adalah
asumsi yang lebih realistic pada kebanyakan kasus. Konsep dari risk aversion
sangat penting bagi akuntansi, karena ini berarti bahwa investor memerlukan
informasi yang mengandung resiko, seperti halnya nilai yang diharapkan dari
pengembalian masa depan.

3.5. PRINSIP DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
Pada poin 1.4 telah dinyatakan bahwa investor individu di asumsikan menjadi
penolak resiko. Konsekuensi, pemberian pelunasan yang yang diharapkan dari
investasi, investor yang rasional menginginkan resiko kemungkinan yang terkecil
atau sebaliknya resiko yang diberikan akan menginginkan kemungkinan terbaik
dari pelunasan yang diharapkan. Salah satu cara investor dapat mengurangi resiko
untuk return yang diharapkan adalah dengan mengadopsi strategy of
diversification, dengan menginvestasikannya dalam sekuritas portofolio. Prinsip
dari diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa tetapi tidak semua

resiko dapat dieliminasi

dengan strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini

merupakan implikasi yang sangat penting untuk mengetahui sifat dari resiko
informasi yang dibutuhkan investor.
Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini
terhadap akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit seluruh investor membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan resiko
atas return

dari investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi

utilitasnya. Memungkinkan untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang
memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama tetapi dengan resiko
yang kecil. Dalam ekonomi di manapun, pasti ada keadaan alami yang disebut
factor yang mempengaruhi return dari seluruh saham, yaitu : Faktor market-wide
atau economy wide. Kehadirannya berarti jika return atas satu saham tinggi, maka
return atas kebanyakan saham yang lain juga akan tinggi (dengan asumsi bahwa
return atas saham adalah independen). Jika seluruh faktor adalah economy-wide
maka return atas saham perusahaan akan secara sempurna terkorelasi. Faktor firmspesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan saja. Jika seluruh faktor
adalah firm-spesific, maka return akan independen.
3.6. KEPUTUSAN INVESTASI YANG OPTIMAL
Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse
adalah untuk membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang
menghasilkan tradeoff yang paling baik antara return dan resiko yang diharapkan.
Jumlah yang sama diinvestasikan dalam sebuah portofolio dapat menghasilkan
resiko yang lebih rendah dibandingkan jika diinvestasikan dalam perusahaan
tunggal untuk tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama. Hal itu
disebabkan saat lebih dari satu investasi beresiko diadakan, resiko spesifik
perusahaan cenderung untuk menghilang. Jika satu saham menghasilkan return
yang rendah maka akan selalu ada kesempatan bahwa saham-saham yang lain
akan menghasilkan return yang tinggi. Semakin banyak jumlah saham perusahaan
yang berbeda dalam portofolio, semakin besar efek ini dapat bekerja. Sebagai
hasilnya, resiko yang berbahaya dapat dikurangi.

Yang perlu diperhatikan disini, dalam suatu economy-wide risk, tidak ada yang
dapat ditolak keluar secara keseluruhan. Pada saat minimum, saat portofolio pasar
dipegang, factor economy-wide akan tinggal untuk berperan bagi resiko
portofolio, dan resiko ini tidak dapat diubah. Resiko non-diversifiable disebut
risiko sistematis. Secara konsep, portofolio pasar termasuk seluruh saham yang
tersedia untuk investasi dalam ekonomi. Pada prakteknya, portofolio pasar
biasanya mengambil seluruh saham yang diperdagangkan dalam bursa efek mayor.
Beberapa investor kemungkinan ingin mengurangi investasi mereka dalam
portofolio pasar dan membeli risk free asset denagn prosesnya. Yang lain
kemungkinan ingin meminjam dalam risk free rate dan meningkatkan
investasinya.bagaimanapu caranya, semua investor dapat menikmati keuntungankeuntungan penuh dari diversifikasi, pada waktu yang sama mencapai untuk
mencapai resiko pengembalian yang optimal dari trade off.
3.7. RISIKO PORTOFOLIO
Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari
sekuritas dalam teori investasi.

Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-

movement antara perubahan dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai
pasar atas portofolio pasar. Beta adalah konsep yang penting dan berguna dalam
akuntansi keuangan. Saham beta adalah komponen yang krusial dari studi empiris
yang berguna sebagai informasi akuntansi keuangan bagi investor. Beta juga
merupakan “launching pad” bagi pelaporan resiko perusahaan.
Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit
sekuritas dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna
adalah informasi yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta
yang diharapkan dari sekuritas. Informasi mengenai pengembalian sekuritas yang
diharapkan dan beta sangat berguna bagi investor. Ini memungkinkan mereka
untuk mengestimasi pengembalian yang diharapkan dan resiko dari portofolio
yang mereka pertimbangkan. Kemudian mereka dapat memilih portofolio yang
memberi resiko pengembalian tradeoff yang diharapkan, subjek dari level biaya
tansaksi yang dibawa.

3.8. REAKSI BADAN AKUNTAN PROFESIONAL TERHADAP PENDEKATAN
PENGGUNAAN KEPUTUSAN

FASB’s SFAC 1 menjelaskan suatu adaptasi yang penting dari teori keputusan
terhadap

laporan

keuangan

dan

pelaporannya.

Sedangkan

SFAC

2

mengoperasionalkan pendekatan manfaat keputusan dengan mengembangkan
karakteristik dimana informasi akuntansi seharusnya terkandung didalamnya
supaya lebih bermanfaat. Dalam esensinya, informasi akuntansi seharusnya
menyediakan informasi yang berisi mengenai sistem yang menghubungkan
laporan keuangan periode saat ini dengan realisasi dan pelunasan di masa depan.
Dua karakteristik informatif yang utama ialah relevan dan reliable. Informasi
yang relevan ialah informasi yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi
kepercayaan investor mengenai pengembalian di masa depan dan informasi yang
reliable menggambarkan suatu hal yang pokok untuk diukur (harus tepat dan tidak
bias).
Sebagian besar organisasi profesi akuntansi telah mengadopsi pendekatan
decision-usefulness. Hal ini bisa dilihat pada Conceptual Framework FASB, pada
SFAC no 1. Disana disebutkan tujuan pelaporan adalah untuk investasi rasional.
Hal ini sama dengan yang dinyatakan teori keputusan, bahwa individu yang
berusaha memaksimalkan utilitas yang diharapkan disebut individu yang rasional.
Tujuan pelaporan kedua SFAC no 1 adalah penyediaan informasi untuk
membantu menetapkan jumlah, waktu, dan derajat ketidakpastian dari kas yang
diterima lewat deviden atau bunga. Tujuan ini mengakui adanya kebutuhan
informasi prediktif tentang kembalian investasi masa depan. Hal ini sama dengan
prediksi dalam teori investasi.
Bagaimana laporan keuangan berbasis historis bisa digunakan untuk return
masa depan? Hal ini mungkin menjadi kesulitan utama yang dihadapi FASB.
Historical cost sudah diterapkan perusahaan secara tetap, sehingga perlu dibuat
garis yang menghubungkan kinerja perusahaan masa lalu (karena laporan
keuangan berbasis kos historis), dengan prospek masa depan. Tanpa garis
penghubung tersebut, tujuan SFAC no 1 tidak akan tercapai.
Menurut SFAC no 1, meskipun keputusan investasi

dan

kredit

menggambarkan ekspektasi kinerja mansa depan perusahaan, tapi ekspektasi
tersebut biasanya berdasarkan, setidaknya sebagian, berdasarkan evaluasi kinerja
perusahaan dimasa lalu.

Pernyataan SFAC tersebut sejalan dengan information system dalam model
pengambilan keputusan. Laporan keuangan sekarang menjadi dasar penetapan
probabilitas Good News atau Bad News dan dasar sifat kinerja masa depan
(earning power tinggi atau rendah).
Dalam SFAC no 2, FASB menyatakan sifat informasi akuntansi yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan. Informasi dianggap
berguna jika ia (Suwardjono,2006):
1) Menambah pengetahuan pembuat keputusan tentang keputusannya di masa
lalu, sekarang, dan masa dating
2) Menambah keyakinan para pemakai mengenai probabilitas terealisasinya suatu
harapan dalam kondisi ketidakpastian
3) Mengubah keputusan atau perilaku para pemakai
Esensi relevan ini sama dengan definisi informasi dalam decision theory.
Dalam teori keputusan, informasi adalah sesuatu yang berpotensi mengubah
keputusan seseorang. Suatu bukti, jika tidak berpotensi membuat perubahan, ia
bukan informasi.
Hal lain yang menjadi karakteristik informasi menurut SFAC no 2 adalah
reliabilitas. Informasi yang reliable adalah informasi yang penyajiannya wajar dan
bisa diverifikasi sertanetral. Karakteristik ini sama dengan karakteristik informasi
dalam decision theory, yaitu bersifat tepat (precise) dan bebas bias (free from
bias).

KESIMPULAN

Mengindikasikan

bahwa

akuntan

membutuhkan

pengertian

mengenai

permasalahan keputusan yang diambil pengguna laporan keuangan. Teori keputusan
satu orang dan spesialisasinya terhadap keputusan investasi portofolio menyediakan
pengertian mengenai kebutuhan rasional bagi investor yang menghindari resiko. Teori
ini mengatakan bahwa investor tersebut membutuhkan informasi untuk membantu
mereka menghitung return ekspektasi dan resiko. Resiko kovarians adalah komponen
utama dari diversifikasi portofolio yang beresiko, meskipun jika portofolio terdiri hanya
dari beberapa sekuritas.
Laporan keuangan yang berbasis biaya historis merupakan sumber efektivitas
biaya investasi bagi investor. Laporan tersebut menyediakan sistem informasi yang
membantu investor memprediksi profitabilitas atau arus kas perusahaan masa depan,
yang pada gilirannya memprediksi return masa depan.

DAFTAR PUSTAKA
William R. Scott, 2012, Financial Accounting Theory, Sixth Edition, Pearson Canada.
http://ailuvhunn.blogspot.com/2009/12/ta.html
http://rizkiraharjaa.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-pengambilan-keputusan.html
http://khairoelanwar.blogspot.com/2013/09/teori-keputusan.html

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close