Terminal

Published on April 2017 | Categories: Documents | Downloads: 59 | Comments: 0 | Views: 345
of 28
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Penyakit Terminal
A. Kehilangan
Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial
yang dapat dialami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan, atau terjadi perubahan
dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan (Hidayat, 2012).
Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap
individu selama rentang kehidupannya. Sejak lahir, individu sudah
mengalami kehilangan dan enderung akan mengalaminya kembali
!alaupun dalam bentuk yang berbeda. Setiap individu akan bereaksi
terhadap kehilangan. "espons terakhir terhadap kehilangan sangat
dipengaruhi oleh respon individu terhadap kehilangan sebelumnya (#otter
dan #erry, 1$$%)
Seseorang dapat kehilangan itra tubuh, orang terdekat, perasaan
sejahtera, pekerjaan, barang milik pribadi, keyakinan, atau sense of self
baik sebagian atau pun keseluruhan. #eristi!a kehilangan dapat terjadi
seara tiba&tiba atau bertahap sebagai sebuah pengalaman traumatik.
Kehilangan sendiri dianggap sebagai kondisi krisis, baik krisis situasional
atau pun krisis perkembangan. 'alam hal ini persepsi individu, tahap
perkembangan, mekanisme koping, dan sistem pendukungnya sangatlah
berpengaruh terhadap respons individu dalam menghadapi proses
kehilangan tersebut. (pabila proses kehilangan tidak dibarengi dengan
koping yang positi) atau penanganan yang baik, pada akhirnya akan
berpengaruh pada perkembangan individu atau port of being matur&nya
(*ubarak dan +hayatin, 200%).
*enurur Hidayat (2012) terdapat beberapa jenis kehilangan
yakni sebagai berikut.
a. Kehilangan objek eksternal, misalnya keurian atau kehanuran akibat
benana alam.
b. Kehilangan lingkungan yang dikenal misalnya berpindah rumah,
dira!at di rumah sakit, atau berpindah pekerjaan.
c. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti misalnya pekerjaan,
anggota keluarga, dan teman dekat.
1
d. Kehilangan suatu aspek diri misalnya anggota tubuh dan )ungsi
psikologis atau )isik.
e. Kehilangan hidup misalnya kematian anggota keluarga di rumah dan
diri sendiri.
B. Keadaan Terminal
Keadaan ,erminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut
akal sehat tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan
sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu keelakaan.
Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresi) menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan )isik, psikososial dan
spiritual bagi individu (Kubler&"oss, 1$-$).
Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresi) menuju
kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan )isik,
psikososial dan spiritual bagi individu (+arpenito, 1$$$). .erikut ini
beberapa jenis penyakit terminal.
a) #enyakit&penyakit kanker.
b) #enyakit&penyakit in)eksi.
c) +ongesti) "enal /alure (+"/).
d) Stroke *ultiple Sklerosis.
e) (kibat keelakaan )atal.
f) (0'S.
C. Tahap-tahap Menjelang Ajal
1lisabeth Kubler&"oss seorang ahli keji!aan dari (merika,
menjelaskan seara mendalam respons individu dalam menghadapi
kematian. Seara umum, ia membedakan respons tersebut menjadi lima
)ase, yaitu penyangkalan dan isolasi, marah, ta!ar&mena!ar, depresi, dan
penerimaan (,aylor dkk., 1$2$). .erdasarkan pandangannya, Kubler&"oss
menyatakan bah!a respons tersebut 3
a. ,idak selamanya berurutan seara tepat
b. 'apat tumpang tindih
c. 4ama tiap tahap bervariasi
d. #erlu perhatian pera!at seara penuh dan ermat
'i samping empat )ase di atas, ada pula )ase ketidaktahuan dan
ketidakpastian yang dikemukakan oleh Sporken dan *ihels (#.5.*.
Stevens, 1$$$). ,etapi, dalam hal kondisi terminal pada pasien lebih
ditekankan konsep lima )ase menjelang kematian menurut Kubler&"oss.
2
.erikut adalah kelima )ase tersebut 3
a. MenolakDenial
#ada )ase ini, pasien6klien tidak siap menerima keadaan yang
sebenarnya terjadi, dan menunjukkan reaksi menolak. .eberapa orang
bereaksi pada )ase ini dengan menunjukkan keeriaan yang palsu (biasanya
orang akan sedih mengalami keadaan menjelang ajal). Karakteristik pada
penyangkalan ini antara lain 3
1) *enunjukkan reaksi penyangkalan seara verbal, 7,idak, bukan
saya. 0tu tidak mungkin.8
2) Seara tidak langsung pasien ingin mengatakan bah!a maut
menimpa semua orang keuali dia.
3) *erepresi kenyataan.
4) *engisolasi diri dari kenyataan.
5) .iasanya begitu terpengaruh dengan sikap penolakannya.
6) ,idak begitu memperhatiakn )akta&)akta yang dijelaskan padanya.
7) *eminta penguatan dari orang lain untuk penolakannya.
8) 9elisah dan emas.
b. MarahAnger
Kemarahan terjadi karena kondisi klien menganam
kehidupannya dengan segala hal yang telah diperbuatnya sehingga
menggagalkan ita&itanya. Kemarahan&kemarahan tersebut biasanya
diekspresikan kepada obyek&obyek yang dekat dengan klien, seperti 3
keluarga, teman dan tenaga kesehatan yang mera!atnya.
Karakteristiknya 3
1) *engekspresikan kemarahan dan permusuhan.
2) *enunjukkan kemarahan, kebenian, perasaan gusar, dan
emburu.
3) 1mosi tidak terkendali.
4) *engungkapkan kemarahan seara verbal.
5) (papun yang dilihat atau dirasa akan menimbulkan keluhan pada
individu itu sendiri.
6) *enyalahkan takdir.
7) Kemungkinan akan menela setiap orang dan segala hal yang
berlaku.
c. Mena!ar"argaining
#ada tahap ini kemarahan biasanya mereda dan pasien
malahan dapat menimbulkan kesan sudah dapat menerima apa yang
3
terjadi dengan dirinya. #ada pasien yang sedang dying (menjelang
ajal), keadaan demikian dapat terjadi. Karakteristiknya 3
1) Kemarahan mulai mereda.
2) "espons verbal.
3) *elakukan ta!ar&mena!ar6barter, misalnya untuk menunda
kematian.
4) *empunyai harapan dan keinginan.
5) ,erkesan sudah menerima kenyataan.
6) .erjanji kepada ,uhan untuk menjadi manusia yang lebih baik.
7) +enderung membereskan segala urusan.
d. Kem#r#nganDepresi
Selama tahap ini, pasien enderung untuk tidak banyak biara
dan mungkin banyak menangis. 0ni saatnya bagi pera!at untuk duduk
dengan tenang di samping pasien yang sedang melalui masa sedihnya
sebelum meninggal. Karakteristiknya 3
1) *engalami proses berkabung karena dulu ditinggalkan dan
sekarang akan kehilangan nya!a sendiri.
2) +enderung tidak banyak biara, sering menangis.
3) Klien berda pada proses kehilangan segala hal yang diintai.
e. MenerimaPasrahA$$eptan$e
#ada )ase ini terjadi proses penerimaan seara sadar oleh klien
dan keluarga tentang kondisi yang terjadi dan hal&hal yang akan
terjadi yaitu kematian. /ase ini sangat membantu apabila klien dapat
menyatakan reaksi&reaksinya atau renana&renana yang terbaik bagi
dirinya menjelang ajal. Karakteristiknya 3
1) *ampu menerima kenyataan.
2) *erasakan kedamaian dan ketenangan.
3) "espons verbal.
4) *erenungkan saat&saat akhir dengan pengharapan tertentu.
5) Sering merasa lelah dan memerlukan lebih banyak tidur.
6) ,ahap ini bukan merupakan tahap bahagia, namun lebih mirip
perasaan yang hampa.
D. Kematian
Kematian adalah suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap
individu akan mengalami6menghadapinya seorang diri, sesuatu yang tidak
dapat dihindari, dan merupakan suatu kehilangan.
a. Tipe-Tipe Perjalanan Menjelang Kematian
4
(da : tipe dari perjalanan proses kematian, yaitu3
1) Kematian yang pasti dengan !aktu yang diketahui, yaitu adanya
perubahan yang epat dari )ase akut ke kronik.
2) Kematian yang pasti dengan !aktu tidak bisa diketahui, baisanya
terjadi pada kondisi penyakit yang kronik.
3) Kematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum pasti,
biasanya terjadi pada pasien dengan operasi radikal karena adanya
kanker.
4) Kemungkinan mati dan sembuh yang tidak tentu. ,erjadi pada
pasien dengan sakit kronik dan telah berjalan lama.
b. Tanda-tanda Klinis Menjelang Kematian
1) Kehilangan ,onus ;tot, ditandai3
a) "elaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.
b) Kesulitan dalam berbiara, proses menelan dan hilangnya
re)lek menelan.
c) #enurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai
dengan nausea, muntah, perut kembung, dan obstipasi.
d) #enurunan ontrol spinkter urinari dan retal.
e) 9erakan tubuh yang terbatas.
f) *ata sedikit terbuka.
2) Kelambatan dalam Sirkulasi, ditandai3
a) Kemunduran dalam sensasi.
b) +yanosis pada daerah ekstermitas.
c) Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan,
telinga dan hidung.
3) #erubahan&perubahan dalam tanda&tanda vital
a) <adi lambat dan lemah.
b) ,ekanan darah turun.
c) #erna)asan epat, epat dangkal dan tidak teratur.
4) 9angguan sensori
a) #englihatan kabur.
b) 9angguan peniuman dan perabaan.
c) =ariasi&variasi tingkat kesadaran dapat dilihat sebelum
kematian, kadang&kadang klien tetap sadar sampai meninggal.
#endengaran merupakan sensori terakhir yang ber)ungsi
sebelum meninggal.
5
c. Tanda-tanda Klinis Saat Meninggal
Seara tradisional, tanda&tanda klinis kematian dapat dilihat melalui
perubahan&perubahan nadi, respirasi dan tekanan darah. .erikut ini beberapa
petunjuk atau tanda indikasi terjadi kematian.
1) #upil mata melebar.
2) ,idak mampu untuk bergerak.
3) Kehilangan re)lek.
4) <adi epat dan keil.
5) #erna)asan hyene&stoke dan ngorok.
6) ,ekanan darah sangat rendah
7) *ata dapat tertutup atau agak terbuka.
E. Ma$am Tingkat KesadaranPengertian Pasien dan Kel#arganya
Terhadap Kematian%
Strause et. all. (1$%0), membagi kesadaran ini dalam > tipe yakni 3
a. &losed A!arenessTidak Mengerti
#ada situasi seperti ini, dokter biasanya memilih untuk tidak
memberitahukan tentang diagnosa dan prognosa kepada pasien dan
keluarganya. ,etapi bagi pera!at hal ini sangat menyulitkan karena kontak
pera!at lebih dekat dan sering kepada pasien dan keluarganya. #era!at
sering kal dihadapkan dengan pertanyaan&pertanyaan langsung, kapan
sembuh, kapan pulang, dsbg.
b. Mat#al PretenseKesadaranPengertian yang Dit#t#pi
#ada )ase ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menentukan segala sesuatu yang bersi)at pribadi !alaupun merupakan beban
yang berat baginya.
c. 'pen A!arenessSadar akan keadaan dan Ter"#ka
#ada situasi ini, klien dan orang&orang disekitarnya mengetahui akan
adanya ajal yang menjelang dan menerima untuk mendiskusikannya,
!alaupun dirasakan getir. Keadaan ini memberikan kesempatan kepada
pasien untuk berpartisipasi dalam merenanakan saat&saat akhirnya, tetapi
tidak semua orang dapat melaksanaan hal tersebut.
F. Bant#an yang dapat Di"erikan
a. .antuan 1mosional
1) #ada /ase 'enial
#era!at perlu !aspada terhadap isyarat pasien dengan denial
6
dengan ara mananyakan tentang kondisinya atau prognosisnya
dan pasien dapat mengekspresikan perasaan&perasaannya.
2) #ada /ase *arah
.iasanya pasien akan merasa berdosa telah mengekspresikan
perasaannya yang marah. #era!at perlu membantunya agar
mengerti bah!a masih me rupakan hal yang normal dalam
merespon perasaan kehilangan menjelang kamatian. (kan lebih
baik bila kemarahan ditujukan kepada pera!at sebagai orang yang
dapat diperaya, memberikan ras aman dan akan menerima
kemarahan tersebut, serta meneruskan asuhan sehingga membantu
pasien dalam menumbuhkan rasa aman.
3) #ada /ase *ena!ar
#ada )ase ini pera!at perlu mendengarkan segala keluhannya dan
mendorong pasien untuk dapat berbiara karena akan mengurangi
rasa bersalah dan takut yang tidak masuk akal.
4) #ada /ase 'epresi
#ada )ase ini pera!at selalu hadir di dekatnya dan mendengarkan
apa yang dikeluhkan oleh pasien. (kan lebih baik jika
berkomunikasi seara non verbal yaitu duduk dengan tenang
disampingnya dan mengamati reaksi&reaksi non verbal dari pasien
sehingga menumbuhkan rasa aman bagi pasien.
5) #ada /ase #enerimaan
/ase ini ditandai pasien dengan perasaan tenang, damai. Kepada
keluarga dan teman&temannya dibutuhkan pengertian bah!a
pasien telah menerima keadaanya dan perlu dilibatkan seoptimal
mungkin dalam program pengobatan dan mampu untuk menolong
dirinya sendiri sebatas kemampuannya.
b. .antuan *emenuhi Kebutuhan /isiologis
1) Kebersihan 'iri
Kebersihan dilibatkan unjtuk mampu melakukan kerbersihan diri
sebatas kemampuannya dalam hal kebersihan kulit, rambut, mulut,
badan, dan sebagainya.
2) *engontrol "asa Sakit
.eberapa obat untuk mengurangi rasa sakit digunakan pada klien
dengan sakit terminal, seperti morphin, heroin, dan sebagainya.
#emberian obat ini diberikan sesuai dengan tingkat toleransi nyeri
yang dirasakan klien. ;bat&obatan lebih baik diberikan 0ntra =ena
dibandingkan melalui 0ntra *uskular6Subutan, karena kondisi
7
sistem sirkulasi sudah menurun.
3) *embebaskan 5alan <a)as
?ntuk klien dengan kesadaran penuh, posisi )o!ler akan lebih
baik dan pengeluaran sekresi lendir perlu dilakukan untuk
membebaskan jalan na)as, sedangkan bagi klien yang tida sadar,
posisi yang baik adalah posisi sim dengan dipasang drainase dari
mulut dan pemberian oksigen.
4) .ergerak
(pabila kondisinya memungkinkan, klien dapat dibantu untuk
bergerak, seperti3 turun dari tempat tidur, ganti posisi tidur untuk
menegah deubitus dan dilakukan seara periodik, jika
diperlukan dapat digunakan alat untuk menyokong tubuh klien,
karena tonus otot sudah menurun.
5) <utrisi
Klien seringkali anore@ia, nausea karena adanya penurunan
peristaltik. 'apat diberikan anti ametik untuk mengurangi nausea
dan merangsang na)su makan serta pemberian makanan tinggi
kalori dan protein serta vitamin. Karena terjadi tonus otot yang
berkurang, terjadi dysphagia, pera!at perlu menguji re)lek
menelan klien sebelum diberikan makanan, kalau perlu diberikan
makanan air atau 0ntra =ena60nvus.
6) 1liminasi
Karena adanya penurunan atau kehilangan tonus otot dapat terjadi
konstipasi, inkontinen urin dan )eses. ;bat la@ant perlu diberikan
untuk menegah konstipasi. Klien dengan inkontinensia dapat
diberikan urinal, pispot seara teratur atau dipasang duk yang
diganjti setiap saat atau dilakukan kateterisasi. Harus dijaga
kebersihan pada daerah sekitar perineum, apabila terjadi leet,
harus diberikan salep.
7) #erubahan Sensori
Klien dengan dying, penglihatan menjadi kabur, klien biasanya
menolak6menghadapkan kepala kearah lampu6tempat terang. Klien
masih dapat mendengar, tetapi tidak dapat6mampu merespon,
pera!at dan keluarga harus biara dengan jelas dan tidak berbisik&
bisik.
c. .antuan *emenuhi Kebutuhan Sosial
Klien dengan dying akan ditempatkan diruang isolasi, dan untuk memenuhi
kebutuhan kontak sosialnya, pera!at dapat melakukan hal berikut 3
8
1) *enanyakan siapa&siapa saja yang ingin didatangkan untuk
bertemu dengan klien dan didiskusikan dengan keluarganya,
misalnya3 teman&teman dekat, atau anggota keluarga lain.
2) *enggali perasaan&perasaan klien sehubungan dengan sakitnya
dan perlu diisolasi.
3) *enjaga penampilan klien pada saat&saat menerima kunjungan
kunjungan teman&teman terdekatnya, yaitu dengan memberikan
klien untuk membersihkan diri dan merapikan mdiri.
4) *eminta saudara6teman&temannya untuk sering mengunjungi dan
mengajak orang lain dan memba!a buku&buku baaan bagi klien
apabila klien mampu membaanya.
d. .antuan *emenuhi Kebutuhan Spiritual
1) *enanyakan kepada klien tentang harapan&harapan hidupnya dan
renana&renana klien selanjutnya menjelang kematian.
2) *enanyakan kepada klien untuk mendatangkan pemuka agama
dalam hal untuk memenuhi kebutuhan spiritual.
2.2 As#han Kepera!atan tentang (angg#an Penyakit Terminal
A. Pengkajian
#era!at harus memahami apa yang dialami klien dengan kondisi
terminal, tujuannya untuk dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi
klien sehingga pada saat&saat terakhir dalam hidup bisa bermakna dan
akhirnya dapat meninggal dengan tenang dan damai. 'oka (1$$>)
menggambarkan respon terhadap penyakit yang menganam hidup ke
dalam empat )ase, yaitu 3
a. /ase #rediagnostik 3 terjadi ketika diketahui ada gejala atau )aktor resiko
penyakit.
b. /ase (kut 3 berpusat pada kondisi krisis.
Klien dihadapkan pada serangkaian keputusasaan, termasuk kondisi medis,
interpersonal, maupun psikologis.
c. /ase Kronis, klien bertempur dengan penyakit dan pengobatannya. pasti
terjadi.
9
d. Klien dalam kondisi terminal akan mengalami berbagai masalah baik )isik,
psikologis, maupun sosial&spiritual.
9ambaran problem yang dihadapi pada kondisi terminal antara lain 3
a. #roblem ;ksigenisasi 3 respirasi irregular, epat atau lambat, perna)asan
heyne stokes, sirkulasi peri)er menurun, perubahan mental seperti agitasi&
gelisah, tekanan darah menurun, hypoksia, akumulasi seret, dan nadi
ireguler.
b. #roblem 1liminasi 3 konstipasi, medikasi atau imobilitas memperlambat
peristaltik, kurang diet serat dan asupan makanan jugas mempengaruhi
konstipasi, inkontinensia )ekal bisa terjadi oleh karena pengobatan atau
kondisi penyakit (mis +a +olon), retensi urin, inkotinensia urin terjadi akibat
penurunan kesadaran atau kondisi penyakit misalnya 3 trauma medulla
spinalis, oliguri terjadi seiring penurunan intake airan atau kondisi penyakit
mis gagal ginjal.
c. #roblem <utrisi dan +airan 3 asupan makanan dan airan menurun, peristalti
menurun, distensi abdomen, kehilangan .., bibir kering dan peah&peah,
lidah kering dan membengkak, mual, muntah, egukan, dehidrasi terjadi
karena asupan airan menurun.
d. #roblem suhu 3 ekstremitas dingin, kedinginan sehingga harus memakai
selimut.
e. #roblem Sensori 3 penglihatan menjadi kabur, re)leks berkedip hilang saat
mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada kornea, pendengaran
menurun, kemampuan berkonsentrasi menjadi menurun, pendengaran
berkurang, sensasi menurun.
f. #roblem nyeri 3 ambang nyeri menurun, pengobatan nyeri dilakukan seara
intravena, klien harus selalu didampingi untuk menurunkan keemasan dan
meningkatkan kenyamanan.
g. #roblem Kulit dan *obilitas 3 seringkali berbaring lama menimbulkan
masalah pada kulit sehingga pasien terminal memerlukan perubahan posisi
yang sering.
h. *asalah #sikologis 3 klien terminal dan orang terdekat biasanya mengalami
banyak respon emosi, perasaaan marah dan putus asa seringkali ditunjukan.
#roblem psikologis lain yang munul pada pasien terminal antara lain
ketergantungan, hilang ontrol diri, tidak mampu lagi produkti) dalam hidup,
kehilangan harga diri dan harapan, kesenjangan komunikasi atau barrier
komunikasi.
i. #erubahan Sosial&Spiritual 3 klien mulai merasa hidup sendiri, terisolasi
akibat kondisi terminal dan menderita penyakit kronis yang lama dapat
10
memaknai kematian sebagai kondisi peredaan terhadap penderitaan. Sebagian
beranggapan bah!a kematian sebagai jalan menuju kehidupan kekal yang
akan mempersatukannya dengan orang&orang yang diintai. Sedangkan yang
lain beranggapan takut akan perpisahan, dikunilkan, ditelantarkan, kesepian,
atau mengalami penderitaan sepanjang hidup.
/aktor&)aktor yang perlu dikaji 3
a) /aktor /isik
#ada kondisi terminal atau menjelang ajal klien dihadapkan pada
berbagai masalah pada )isik. 9ejala )isik yang ditunjukan antara lain
perubahan pada penglihatan, pendengaran, nutrisi, airan, eliminasi, kulit,
tanda&tanda vital, mobilisasi, nyeri.
#era!at harus mampu mengenali perubahan )isik yang terjadi pada
klien, klien mungkin mengalami berbagai gejala selama berbulan&bulan
sebelum terjadi kematian. #era!at harus menghargai terhadap perubahan )isik
yang terjadi pada klien terminal karena hal tersebut menimbulkan
ketidaknyamanan dan penurunan kemampuan klien dalam pemeliharaan diri.
b) /aktor #sikologis
#erubahan #sikologis juga menyertai pasien dalam kondisi terminal.
#era!at harus peka dan mengenali keemasan yang terjadi pada pasien
terminal, harus bisa mengenali ekspresi !ajah yang ditunjukan apakah sedih,
depresi, atau marah. #roblem psikologis lain yang munul pada pasien
terminal antara lain ketergantungan, kehilangan harga diri dan harapan.
#era!at harus mengenali tahap&tahap menjelang ajal yang terjadi pada klien
terminal.
c) /aktor Sosial
#era!at harus mengkaji bagaimana interaksi pasien selama kondisi
terminal, karena pada kondisi ini pasien enderung menarik diri, mudah
tersinggung, tidak ingin berkomunikasi, dan sering bertanya tentang kondisi
penyakitnya. Ketidakyakinan dan keputusasaan sering memba!a pada
perilaku isolasi. #era!at harus bisa mengenali tanda klien mengisolasi diri,
sehingga klien dapat memberikan dukungan soial bisa dari teman dekat,
kerabat6keluarga terdekat untuk selalu menemani klien.
d) /aktor Spiritual
#era!at harus mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses
kematian, bagaimana sikap pasien menghadapi saat&saat terakhirnya. (pakah
semakin mendekatkan diri pada ,uhan ataukah semakin berontak akan
keadaannya. #era!at juga harus mengetahui di saat&saat seperti ini apakah
pasien mengharapkan kehadiran tokoh agama untuk menemani disaat&saat
11
terakhirnya.
Konsep dan prinsip etika, norma, budaya dalam pengkajian pasien
terminal nilai, sikap, keyakinan, dan kebiasaan adalah aspek kultural atau
budaya yang mempengaruhi reaksi klien menjelang ajal. 4atar belakang
budaya mempengaruhi individu dan keluarga mengekspresikan berduka dan
menghadapi kematian atau menjelang ajal. #era!at tidak boleh
menyamaratakan setiap kondisi pasien terminal berdasarkan etika, norma, dan
budaya, sehingga reaksi menghakimi harus dihindari.
Keyakinan spiritual menakup praktek ibadah, ritual harus diberi
dukungan. #era!at harus mampu memberikan ketenangan melalui keyakinan&
keyakinan spiritual. #era!at harus sensitive terhadap kebutuhan ritual pasien
yang akan menghadapi kematian, sehingga kebutuhan spiritual klien
menjelang kematian dapat terpenuhi.
a. #engkajian "i!ayat Kesehatan
1) "i!ayat kesehatan sekarang
.erisi tentang penyakit yang diderita klien pada saat sekarang.
2) "i!ayat kesehatan dahulu
.erisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah
sakit dengan penyakit yang sama
3) "i!ayat kesehatan keluarga
(pakah anggota keluarga pernah menderita penyakit yang sama
dengan klien.
b. Head ,o ,oe
#erubahan )isik saat kematian mendekat 3
1) #asien kurang rensponsi).
2) /ungsi tubuh melambat.
3) #asien berkemih dan de)ekasi seara tidak sengaja.
4) "ahang endrung jatuh.
5) #erna)asan tidak teratur dan dangkal.
6) Sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi epat dan
melemah.
7) Kulit puat.
8) *ata memelalak dan tidak ada respon terhadap ahaya.
B. Diagnosis
'ata dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai
status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan
terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau pro)esi
12
kesehatan lainnya. 'ata /okus adalah data tentang perubahan&perubahan
atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal&
hal yang menakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien (#otter A
#erry, 200B).
#engumpulan data adalah pengumpulan in)ormasi tentang
pasien yang dilakukan seara sistematis untuk menentukan masalah&
masalah, serta kebutuhan&kebutuhan kepera!atan dan kesehatan pasien.
#engumpulan in)ormasi merupakan tahap a!al dalam proses
kepera!atan. 'ari in)ormasi yang terkumpul, didapatkan data dasar
tentang masalah&masalah yang dihadapi pasien.
Selanjutnya data dasar tersebut digunakan untuk menentukan
diagnosis kepera!atan, merenanakan asuhan kepera!atan, serta tindakan
kepera!atan untuk mengatasi masalah&masalah pasien. #engumpulan data
dimulai sejak pasien masuk ke rumah sakit (initial assessment), selama
pasien dira!at seara terus&menerus (ongoing assessment), serta
pengkajian ulang untuk menambah6 melengkapi data (re&assessment)
(#otter A #erry, 200B).
,ujuan #engumpulan 'ata 3
1. *emperoleh in)ormasi tentang keadaan kesehatan pasien.
2. ?ntuk menentukan masalah kepera!atan dan kesehatan pasien.
3. ?ntuk menilai keadaan kesehatan pasien.
4. ?ntuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langah&langkah
berikutnya.
,ipe 'ata 3
1. 'ata Subjekti)
'ata yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap
suatu situasi dan kejadian. 0n)ormasi tersebut tidak bisa
ditentukan oleh pera!at, menakup persepsi, perasaan, ide pasien
tentang status kesehatannya. *isalnya tentang nyeri, perasaan
lemah, ketakutan, keemasan, )rustrasi, mual, perasaan malu
(#otter A #erry, 200B).
2. 'ata ;bjekti)
'ata yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh
menggunakan pana indera (lihat, dengar, ium, raba) selama
pemeriksaan )isik. *isalnya )rekuensi nadi, perna)asan, tekanan
darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran (#otter A #erry,
200B). 'an terdiri dari tiga karakteristik data sebagai berikut 3
13
1. 4engkap
'ata yang terkumpul harus lengkap guna membantu
mengatasi masalah klien yang adekuat. *isalnya klien tidak
mau makan selama > hari. #era!at harus mengkaji lebih
dalam mengenai masalah klien tersebut dengan menanyakan
hal&hal sebagai berikut3 (pakan tidak mau makan karena
tidak ada na)su makan atau disengaja. (pakah karena
adanya perubahan pola makan atau hal&hal yang patologis.
.agaimana respon pasien mengapa tidak mau makan (#otter
A #erry, 200B).
2. (kurat dan nyata
#era!at harus berpikir seara akurat dan nyata untuk
membuktikan benar tidaknya apa yang didengar, dilihat,
diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya
validasi terhadap semua data yang mungkin meragukan.
(pabila pera!at merasa kurang jelas atau kurang mengerti
terhadap data yang telah dikumpulkan, maka pera!at harus
berkonsultasi dengan pera!at yang lebih mengerti.
*isalnya, pada observasi 3 7pasien selalu diam dan sering
menutup mukanya dengan kedua tangannya. #era!at
berusaha mengajak pasien berkomunikasi, tetapi pasien
selalu diam dan tidak menja!ab pertanyaan pera!at. 5ika
keadaan pasien tersebut ditulis oleh pera!at bah!a pasien
depresi berat, maka hal itu merupakan perkiraan dari
perilaku pasien dan bukan data yang aktual. 'iperlukan
penyelidikan lebih lanjut untuk menetapkan kondisi pasien.
'okumentasikan apa adanya sesuai yang ditemukan pada
saat pengkajian (#otter A #erry, 200B).
3. "elevan
#enatatan data yang komprehensi) biasanya menyebabkan
banyak sekali data yang harus dikumpulkan. Kondisi seperti
ini bisa diantisipasi dengan membuat data komprehensi)
tetapi singkat dan jelas (#otter A #erry, 200B). 'engan
menatat data yang relevan sesuai dengan masalah pasien
merupakan data )okus terhadap masalah pasien dan sesuai
dengan situasi khusus berdasar sumber data terdiri dari 3
a) Sumber data primer
#asien adalah sumber utama data (primer) dan
14
pera!at dapat menggali in)ormasi yang sebenarnya
mengenai masalah kesehatan pasien (#otter A #erry,
200B).
b) Sumber data sekunder
0n)ormasi dapat diperoleh melalui orang terdekat
pada pasien seperti, orang tua, suami atau istri, anak,
dan teman pasie. 5ika pasien mengalami gangguan
keterbatasan dalam berkomunikasi atau kesadaran
yang menurun, misalnya pasien dalam kondisi tidak
sadar (#otter A #erry, 200B).
c) Sumber data lainnya
1. +atatan medis dan anggota tim kesehatan
lainnya. +atatan kesehatan terdahulu dapat
digunakan sebagai sumber in)ormasi yang dapat
mendukung renana tindakan pera!atan (#otter
A #erry, 200B).
2. "i!ayat penyakit
#emeriksaan )isik dan atatan perkembangan
me&rupakan ri!ayat penyakit yang diperoleh
dari terapis. 0n)ormasi yang diperoleh adalah
hal&hal yang di)okuskan pada identi)ikasi
patologis dan untuk menentukan renana
tindakan kepera!atan (#otter A #erry, 200B).
3. Konsultasi
,erapis memerlukan konsultasi dengan anggota
tim kesehatan spesialis, khususnya dalam
menentukan diagnosa medis atau dalam
merenanakan dan me&lakukan tindakan medis.
0n)ormasi tersebut dapat diambil guna mem&
bantu menegakkan diagnosa (#otter A #erry,
200B).
4. Hasil pemeriksaan diagnostik
Seperti hasil pemeriksaan laboratorium dan tes
diagnostik, dapat digunakan pera!at sebagai
data objekti) yang dapat disesuaikan dengan
masalah kesehatan pasien. Hasil pemeriksaan
diagnostik dapat digunakan membantu
mengevaluasi keberhasilan dari tindakan
15
kepera!atan (#otter A #erry, 200B).
5. #era!at lain
5ika pasien adalah rujukan dari pelayanan
kesehatan lainnya, maka pera!at harus meminta
in)ormasi kepada pera!at yang telah mera!at
pasien sebelumnya (#otter A #erry, 200B).
6. Kepustakaan
'ata dasar pasien yang komprehensi), pera!at
dapat membaa literatur yang berhubungan
dengan masalah pasien (#otter A #erry, 200B).
.erikut ini beberapa diagnosis yang berkaitan dengan penyakit terminal 3
a. (nsietas6ketakutan (individu, keluarga) yang berhubungan diperkirakan
dengan situasi yang tidak dikenal, si)at dan kondisi yang tidak dapat
diperkirakan takut akan kematian dan e)ek negati) pada pada gaya hidup.
b. .erduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang
dihadapi, penurunan )ungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang
lain.
c. #erubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan
keluarga,takut akan hasil (kematian) dengan lingkungnnya penuh dengan
stres (tempat pera!atan).
d. "isiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari
system pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri
dalam menghadapi anaman kematian.
Kriteria hasil 3
a. Klien atau keluarga akan 3
1. *engungkapkan ketakutan yang berhubungan dengan gangguan.
2. *eneritakan pikiran tentang e)ek gangguan pada )ungsi normal,
tanggung ja!ab peran dan gaya hidup.
b. Klien akan 3
1. *engungkapkan kehilangan dan perubahan.
2. *engungkapkan perasaan yang berkaitan kehilangan dan
perubahan.
3. *enyatakan kematian akan terjadi.
c. (nggota keluarga akan melakukan hal berikut 3
1. *empertahankan hubungan erat yang e)ekti), yang dibuktikan
dengan ara berikut 3
a) *enghabiskan !aktu bersama klien.
16
b) *emperthankan kasih sayang, komunikasi terbuka dengan
klien.
c) .erpartisipasi dalam pera!atan.
d. (nggota keluarga atau kerabat terdekat akan 3
1. *egungkapkan akan kekha!atirannya mengenai prognosis klien.
2. *engungkapkan keka!tirannnya mengenai lingkungan tempat
pera!atan.
3. *elaporkan )ungsi keluarga yang adekuat dan kontiniu selama
pera!atan klien.
e. Klien akan mempertahankan praktik spritualnya yang akan
mempengaruhi penerimaan terhadap anaman kematian.
C. Peren$anaan dan Implementasi
#era!at membuat perenanaan intervensi terapeutik terhadap
pasien yang bermasalah kesejajaran tubuh dan mobilisasi yang aktual
maupun berisiko. #era!at merenanakan terapi sesuai dengan derajat
risiko pasien, dan perenanaan bersi)at individu disesuaikan
perkembangannya pasien, tingkat kesehatan, dan gaya hidup. #erenanaan
pera!atan juga termasuk pemahaman kebutuhan pasien untuk
mempertahankan )ungsi motorik dan kemandirian. #era!at dan pasien
bekerja sama membuat ara&ara untuk mempertahankan keterlibatan
pasien dalam asuhan kepera!atan dan menapai kesejajaran tubuh dana
mobilisasi yang optimal dimana pasien berada di rumah sakit ataupun di
rumah (#otter A #erry, 200-).
0ntervensi tindakan yang direnanakan disesuaikan dengan
diagnosis kepera!atan yang berkaitan dengan tiga masalah gangguan
penyakit terminal.
a. Diagnosa I
(nsietas6ketakutan (individu, keluarga) yang berhubungan dengan
situasi yang tak dikenal. Si)at kondisi yang tak dapat diperkirakan takut akan
kematian dan e)ek negative pada gaya hidup.
Kriteria Hasil
Klien atau keluarga akan 3
1. *engungkapkan ketakutannya yang berhubungan dengan
gangguan.
2. *eneritakan tentang e)ek gangguan pada )ungsi normal,
tanggung ja!ab, peran dan gaya hidup.
No Inter)ensi *asional
17
1 .antu klien untuk mengurangi
ansietasnya 3
a. .erikan kepastian dan
kenyamanan
b. ,unjukkan perasaan tentang
pemahman dan empti, jangan
menghindari pertanyaan
c. 'orong klien untuk
mengungkapkan setiap ketakutan
permasalahan yang berhubungan
dengan pengobatannya
d. 0denti)ikasi dan dukung
mekanisme koping e)ekti)
Klien yang emas mempunyai
penyempitan lapang persepsi dengan
penurunan kemampuan untuk
belajar. (nsietas enderung untuk
memperburuk masalah. *enjebak
klien pada lingkaran peningkatan
ansietas tegang, emosional dan nyeri
)isik.
2 Kaji tingkat ansietas klien 3
renanakan penyuluhan bila
tingkatnya rendah atau sedang.
.eberapa rasa takut didasari oleh
in)ormasi yang tidak akurat dan
dapat dihilangkan dengan
memberikan in)ormasi akurat. Klien
dengan ansietas berat atau parah
tidak menyerap pelajaran.
> 'orong keluarga dan teman untuk
mengungkapkan ketakutan&ketakutan
mereka.
#engungkapan memungkinkan untuk
saling berbagi dan memberiakan
kesempatan untuk memperbaiki
konsep yang tidak benar.
: .erikan klien dan keluarga
kesempatan dan penguatan koping
positi).
*enghargai klien untuk koping
e)ekti) dapat menguatkan renson
koping positi) yang akan datang.
b. Diagnosa II
.erduka yang berhubungan penyakit terminal dan kematian yang akan
dihadapi penurunan )ungsi, perubahan konsep diri dan menark diri dari orang
lain
Klien akan +
18
1. *engungkapakan kehilangan dan perubahan.
2. *engungkapakan perasaan yang berkaitan kehilangan dan
perubahan.
3. *enyatakan kematian akan terjadi.
(nggota keluarga akan melakukan hal berikut 3 mempertahankan hubungan
erat yang e)ekti), yang dibuktikan dengan ara sebagai berikut 3
1. *enghabiskan !aktu bersama klien.
2. *empertahankan kasih sayang , komunikasi terbuka dengan klien.
3. .erpartisipasi dalam pera!atan.
No Inter)ensi *asional
1 .erikan kesempatan pada klien dan
keluarga untuk mengungkapkan
perasaan, didiskusikan kehilangan
seara terbuka , dan gali makna
pribadi dari kehilangan. 5elaskan
bah!a berduka adalah reaksi yang
umum dan sehat.
#engetahuan bah!a tidak ada lagi
pengobatan yang dibutuhkan dan
bah!a kematian sedang menanti
dapat menyebabkan menimbulkan
perasaan ketidak berdayaan, marah
dan kesedihan yang dalam dan
respon berduka yang lainnya.
'iskusi terbuka dan jujur dapat
membantu klien dan anggota
keluarga menerima dan mengatasi
situasi dan respon mereka terhadap
situasi tersebut.
2 .erikan dorongan penggunaan
strategi koping positi) yang terbukti
yang memberikan keberhasilan pada
masa lalu.
Stategi koping )ositi) membantu
penerimaan dan pemeahan
masalah.
> .erikan dorongan pada klien untuk
mengekpresikan atribut diri yang
positi).
*em)okuskan pada atribut yang
positi) meningkatkan penerimaan
diri dan penerimaan kematian yang
terjadi.
19
: .antu klien mengatakan dan
menerima kematian yang akan
terjadi, ja!ab semua pertanyaan
dengan jujur.
#roses berduka, proses berkabung
adapti) tidak dapat dimulai sampai
kematian yang akan terjadi di
terima.
B ,ingkatkan harapan dengan
pera!atan penuh perhatian,
menghilangkan ketidak nyamanan
dan dukungan.
#enelitian menunjukkan bah!a
klien sakit terminal paling
menghargai tindakan kepera!atan
berikut 3
a. *embantu berdandan.
b. *endukung )ungsi kemandirian.
. *emberikan obat nyeri
saat diperlukan dan
d. *eningkatkan kenyamanan
)isik
c. Diagnosa III
#erubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan
takut akan hasil (kematian) dan lingkungannya penuh stres (tempat
pera!atan). (nggota kelurga atau kerabat terdekat akan 3
1. *engungkapkan akan kekha!atirannya mengenai prognosis klien.
2. *engungkapkan kekha!atirannnya mengenai lingkungan tempat
pera!atan.
3. *elaporkan )ungsi keluarga yang adekuat dan kontiniu selama
pera!atan klien.
No Inter)ensi *asional
1 4uangkan !aktu bersama keluarga
atau orang terdekat klien dan
tunjukkan pengertian yang empati.
Kontak yang sering dan
mengkomuikasikan sikap perhatian
dan peduli dapat
membantu mengurangi keemasan
dan meningkatkan pembelajaran.
2 0Cinkan keluarga klien atau orang
terdekat untuk mengekspresikan
perasaan, ketakutan dan keka!atiran.
Saling berbagi memungkinkan
pera!at untuk menginti)ikasi
ketakutan dan kekha!atiran
20
kemudian merenanakan intervensi
untuk mengatasinya.
> 5elaskan lingkungan dan peralatan
0+?
0n)ormasi ini dapat membantu
mengurangi ansietas yang berkaitan
dengan ketidaktakutan.
: 5elaskan tindakan kepera!atan dan
kemajuan postoperasi yang
dipikirkan dan berikan
in)ormasi spesi)ik tentang kemajuan
klien.
B (njurkan untuk sering berkunjung
dan berpartisipasi dalam tindakan
pera!atan.
Kunjungan dan partisipasi yang
sering dapat meningakatkan
interaksi keluarga berkelanjutan.
- Konsul dengan atau berikan rujukan
kesumber komunitas dan sumber
lainnya.
Keluarga dengan masalah&masalah
seperti kebutuhan )inanial , koping
yang tidak berhasil atau kon)lik
yang tidak selesai memerlukan
sumber&sumber tambahan untuk
membantu mempertahankankan
)ungsi keluarga.
d. Diagnosa I,
"esiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari
sistem pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri
dalam menghadapi anaman kematian. Klien akan mempertahankan praktik
spritualnuya yang akan mempengaruhi penerimaan terhadap anaman
kematian.
No Inter)ensi *asional
1 9ali apakah klien menginginkan untuk
melaksanakan praktek atau ritual keagamaan
atau spiritual yang diinginkan bila yang
memberi kesempatan pada klien untuk
melakukannya.
.agi klien yang
mendapatkan nilai tinggi
pada doa atau praktek
spiritual lainnya, praktek
ini dapat memberikan arti
21
dan tujuan dan dapat
menjadi sumber
kenyamanan dan
kekuatan.
2 1kspesikan pengertian dan penerimaan anda
tentang pentingnya keyakinan dan praktik
religius atau spiritual klien.
*enunjukkan sikap tak
menilai dapat membantu
mengurangi kesulitan
klien dalam
mengekspresikan
keyakinan dan prakteknya.
> .erikan privasi dan ketenangan untuk ritual
spiritual sesuai kebutuhan klien dapat
dilaksanakan.
#rivasi dan ketenangan
memberikan lingkungan
yang memudahkan re)resi
dan perenungan.
: .ila anda menginginkan ta!arkan untuk
berdoa bersama klien lainnya atau membaa
buku keagamaan.
#era!at meskipun yang
tidak menganut agama
atau keyakinan yang sama
dengan klien dapat
membantu klien
memenuhi kebutuhan
spritualnya.
B ,a!arkan untuk menghubungkan pemimpin
religius atau rohani!an rumah sakit untuk
mengatur kunjungan. 5elaskan ketidak
setiaan pelayanan.
,indakan ini dapat
membantu klien
mempertahankan ikatan
spiritual dan
mempraktikkan ritual
yang penting.
D. E)al#asi
,erhadap klien 3
1. Klien merasa nyaman (bebas dari rasa sakit) dan mengekpresikan
perasaannya pada pera!at.
22
2. Klien tidak merasa sedih dan siap menerima kenyataan.
3. Klien selalu ingat kepada (llah dan selalu berta!akkal dan klien sadar bah!a
setiap apa yang diiptakan (llah SD, akan kembali kepadanya.
,erhadap keluarga klien 3
1. Keluarga dapat mengekspresikan perasaan&parasaan, seperti 3 sedih, marah,
kehilangan, dan sebagainya.
2. 'apat mengutarakan pengalaman&pengalaman emosionalnya.
3. 'apat melakukan kegiatan yang biasa dilakukannya.
4. 'apat membentuk hubungan baru dengan orang lain.
C. As#han Kepera!atan Kas#s
AS-HAN KEPE*A.ATAN PADA PASIEN /Ny% 0K1
DEN(AN (AN((-AN PEN2AKIT TE*MINA0
DI *S- 3
Tanggal 44-45 April 6748
A. PEN(KA9IAN
1. Identitas
a. 0dentitas #asien
<ama 3 <y 4K
?mur 3 -1 th
(gama 3 Hindu
5enis Kelamin 3 #erempuan
Status 3 *enikah
#endidikan 3 S'
23
#ekerjaan 3 0",
(lamat 3 'esa E, Klungkung
,anggal pengkajian 3 11 (pril 201:, pukul 02300 D0,(
<o. +* 3 0%%2B%
'iagnosa *edis 3 'yspneur #neumoni
b. 0dentitas #enanggung ja!ab
<ama 3 ,n. <S
?mur 3 -1 th
Hubungan dengan pasien3 Suami pasien
#ekerjaan 3 S!asta
(lamat 3 'esa E, Klungkung
2. Stat#s Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1. Keluhan utama
Saat *"S 3
& #asien datang dengan keluhan sesak
Saat pengkajian 3
& #asien mengatakan sesak sejak > hari lalu, nyeri pada ba!ah
payudara kiri, panas sejak > hari lalu
2. ?paya yang dilakukan untuk mengatasi
& #asien berobat ke puskesmas
b. Status Kesehatan *asa lalu
1. "i!ayat '*, alergi obat (&). #asien mengatakan sedah sejak lama
merasa sesak tetapi kali ini yang paling parah.
5% Pola Ke"#t#han Dasar
a) #ola .erna)as
& #asien mengeluh sesak napas, pasien menggunakan otot bantu
napas dan pernapasan uping hidung.
b) #ola *akan dan *inum
& Sejak *"S pasien mengatakan hanya makan 16> porsi dan
minum 1 gelas dalam sekali makan.
) #ola 1liminasi
.(.
24
& Sejak *"S pasien mengatakan belum .(., biasanya pasien
.(. setiap hari pada pagi hari.
.(K
& Sejak pagi pasien sudah .(K 2 kali.
d) #ola (ktivitas dan 4atihan
& #asien disarankan untuk bedrest sehingga selalu terbaring di atas
tempat tidur.
e) #ola 0stirahat dan ,idur
& #asien mengatakan kemarin tidak bisa tidur nyenyak akibat
sesak. Selain itu, pasien mengeluh ruangan panas dan ribut.
)) #ola Kebersihan 'iri
& Sejak *"S pasien hanya di&lap oleh keluarga di atas tempat
tidur.
g) #engaturan Suhu ,ubuh
& Saat pengkajian suhu tubuh pasien normal, >-,:
o
+.
h) #ola "asa <yaman
& Saat pengkajian pasien mengeluh tidak nyaman, pasien tampak
gelisah.
i) #ola "asa (man
& #asien mengeluh emas dengan penyakitnya, pasien mengeluh
kehabisan akal untuk menanggulangi penyakitnya yang tidak
kunjung sembuh.
j) #ola Komunikasi dan Hubungan dengan ;rang 4ain
& #asien mampu berkomunikasi dengan baik terhadap keluarga
maupun pera!at.
k) #ola .eribadah
& #asien beragama Hindu dan mengatakan hanya bisa berdoa di
atas tempat tidur.
l) #ola #rodukti)itas
& #asien mengatakan sudah lama tidak mampu bekerja.
m) #ola "ekreasi
& #asien mengatakan tidak pernah meluangkan !aktu untuk
rekreasi.
n) #ola .elajar
& #asien mengatakan kurang paham dengan penyakit yang ia
25
derita dan ingin tahu ara mengobatinya agar bisa sembuh
kembali.
8% Pengkajian :isik
a. Keadaan umum
,ingkat kesadaran 3 komposmetis
.entuk ,ubuh 3 sedang
#ostur ,ubuh 3 tegap
Darna Kulit 3 sa!o matang
,urgor Kulit 3 baik
b. ,,= saat pengkajian
,' 3 1206-0 mmHg
"" 3 >0 @6mnt
<adi 3 $0 @6mnt
Suhu 3 >%,B
o
+
. Keadaan /isik
1. Kepala
Simetris, rambut hitam, nyeri tekan (&)
2. *ata
"e)lek pupil baik, konjungtiva puat
>. Hidung
Simetris, sekret (&)
:. ,elinga
Simetris, serumen (&)
B. *ulut
*ukosa bibir lembab, kebersihan ukup
-. 4eher
#embesaran vena jugularis (&) pembesaran k. tiroid (&)
%. ,horak
.entuk dada simetris, tidak terdapat retraksi otot dada, luka tidak
ada, kemerahan tidak ada.
2. (bdomen
<yeri tekan (&), lesi (&)
$. 9enetalia
,idak terkaji
10. (nus
,idak terkaji
26
;% Pemeriksaan Pen#njang
a) #emeriksaan #enunjang 'iagnostik
'(,( H(S04 <;"*(4 ?<0,
D.+ >1,: >,B F 10,0 K6u4
4G* >,B 0,B F B,0 K6u4
".+ >,-> >,B0 F B,B0 *6u4
H9. 10,1 11,B&1-,B g6d4
H+, 22,1 >B,B&BB,0 H
H+= %%,2 %B,0&100,0 /4
*+H 2%,$ 2B,0&>B,0 #g
*+H+ >-,2 >1,0&>2,0 g6d4
#4, >>- 1:B&:B0 K6u4
*#= -,2 2,0&11,0 /4
B. DIA(N'SIS KEPE*A.ATAN
1. (nalisa 'ata
'(,( 0<,1"#"1,(S0 *(S(4(H
's 3 #@ mengeluh sesak, pasien
mengeluh emas dengan penyakitnya
'o 3 & #@ tampak gelisah, pasien
menggunakan otot bantu na)as, dan
pernapasan uping hidung
& #asien tidak
sesak, pasien
tidak emas
& #asien tidak
gelisah, pasien
tidak
menggunakan otot
bantu na)as dan
tidak ada
perna)asan uping
hidung
(nsietas
2. 'iagnosis Kepera!atan
1) (nsietas berhubungan dengan dis)ungsi saluran perna)asan dengan ditandai
pasien mengeluh sesak, pasien mengeluh emas dengan penyakitnya, pasien
tampak gelisah, pasien menggunakan otot bantu na)as dan perna)asan uping
hidung.
C. PE*EN&ANAAN
Hari6tgl <o "1<+(<( K1#1"(D(,(< ,td
27
'@ ,ujuan A KH 0ntervensi "asional
5umat
116:6201:
1 Setelah dilakukan
asuhan
kepera!atan
selama 2 @ 2: jam
diharapkan kondisi
pasien membaik
dengan KH 3
& #asien tidak
emas dan
gelisah
& #erna)asan
pasien lanar
(tidak sakit)
"" 1-&20
@6menit
& .eri posisi semi
)o!ler
& .eri ;
2
& Kolaborasi
pemberian obat
injeksi dan obat
oral vestein 1 th,
paraetamol B00
mg
& ;bservasi ,,=
& .eri tindakan
kepera!atan
komplementer
teknik relaksasi
& *emperluas
ekspansi paru
& *embantu
perna)asan
pasien
& Sebagai terapi
penyembuhan
pasien
& *engetahui
gejala kardinal
& *engatasi
keemasan
pasien
28

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close