Trauma

Published on November 2016 | Categories: Documents | Downloads: 84 | Comments: 0 | Views: 678
of 30
Download PDF   Embed   Report

Comments

Content

Trauma

PEMERIKSAAN
 

• Initial assessment(pemeriksaanawal)
terhadap pasien trauma meliputi halhal dibawah ini sebagi berikut:
• Airway
• Breathing
• Circulation
• Disability
• Exposure

Airway
• Menjaga airway dengan kontrol
servikal (cervical spine control).
• Yang harus dinilai adalah kelancaran
jalan nafas.
• Meliputi pemeriksaan adanya obstruksi
jaln nafas yang dapat disebabkan oleh
benda asing, fraktur tulang wajah,
fraktur mandibula/maksila, dan fraktur
laring/trakea.

Breathing
• Menjaga pernafasan dengan ventilasi.
• Ventilasi yang baik meliputi fungsi yang baik
dari paru-paru, dinding dada dan diafragma.
• Dada penderita harus dibuka untuk melihat
ekspansi pernafasan.
• Auskultasi dilakukan untuk memastikan
masuknya udara ke dalam paru-paru.
• Perkusi dilakukan untuk menilai adanya
udara/ darah dalam rongga pleura.
• Inspeksi dan palpasi dapat memperlihatkan
kelainan dinding dada yang mungkin
mengganggu ventilasi

Circulation dan kontrol
perdarahan
• Volume darah dan cardiac output meliputi
penilain tingkat keasadaran (bila volume
darah menurun, perfusi otak dapat
berkurang, sehingga terjadi penurunn
kesadaran).
• warna kulit (penderita trauma wajahny pucat
keabu-abuan dan kulit ektrimitas pucat).
• nadi (periksa a.femoralis/ a.karotis untuk
kekuatan nadi, krcepatan dan irama) pada
penderita trauma cepat dan kecil.
• Perdarahan baik eksternal maupun internal.

Disability
• Disability, status neurologis
Suatu cara seerhan untuk menilai tingkat
kesadaran adalah metode AVPU yaitu
1.A:alert (sadar),
2.V: respon terhadap rangsangan vokal (suara),
3.P: respon terhadap rangsangan nyeri (pain),
4.U: unresponive (tidak ada respon).
5.Glasgow Coma Scale (GCS) adalah sistem
skoring yang sederhana dan dapat meramal
kesudahan (outcome) penderita (nilai GCS)

Exposure
• Penderita harus dibuka keseluruhan
pakaiannya, sering dengan cara
menggunting guna memeriksa dan
evaluasi penderita.

Secondary Survey
• Dilakukan setelah kegawatan pada
primary survey teratasi.
• Dilakukan Anamnesa lengkap dan
pemeriksaan fisik secara sistematis.
• Evaluasi :
TV, CVP, EKG, NGT, DC, FAST, LAB,
RADIOGRAFI

PEMERIKSAAN FISIK
• KEPALA
Kulit kepala, mata, hidung, telinga, mulut,
gigi,wajah
Penunjang
CT scan : GCS <14, Lateralisasi

• LEHER
– Semua pasien blunt trauma harus
diasumsikan memiliki cedera tulang
belakang leher sampai terbukti
sebaliknya
– C-spine control

• I  Clavicula dan Cartilago Cricoid
• II  Cartilago Cricoid – Sudut
Mandibula
• III Diatas Sudut Mandibula
• Diikuti :
– CT angiografi , angiografi PD besar,
Esophagram kontras  esophagram Ba,
Esophagoscopy, bronkoscopy yang diikuti
intervensi endovaskuler

Thorax









dinding dada
costa
jantung
paru-paru
aorta
pembuluh darah besar
Jarang Esophagus
Evaluasi  pemeriksaan fisik dan radiografi dada,
dengan tambahan CT scan berdasarkan temuan
awal

• Evaluasi chest tube
• Evaluasi organ ,Vaskuler

Abdomen
• Evaluasi : PF (I,Pa,Pe,Au)
• Evaluasi Pemeriksaan penunjang

DPL

Trauma tumpul abdomen

Pelvis
• Trauma tumpul ke pelvis dapat
menghasilkan patah tulang kompleks
dengan perdarahan yang besar.
• Evaluasi Pemeriksaan fisik , X- foto,
CT-scan

ekstremitas
• Evaluasi :
– Fraktur
– Trauma Ligamen
– Trauma Neurovaskuler
Pemeriksaan Penunjang :
X-foto, CT scan, MRI

• TERIMAKASIH……

Sponsor Documents

Or use your account on DocShare.tips

Hide

Forgot your password?

Or register your new account on DocShare.tips

Hide

Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link to create a new password.

Back to log-in

Close