Wiring Diagram Star Delta
Coba perhatikan lagi gambar hubung star delta yang telah saya perjelas dari gambar artikel sebelumnya di bawah ini:
gbr. wiring star dan delta Rangkaian star delta ini diawali dengan hubung star terlebih dahulu, setelah itu baru terhubung delta. Penggambarannya sebagai berikut:
gbr. wiring rangkaian utama star delta Penjelasan: Untuk syarat syarat motor induksi 3 phasa yang bisa dihubung Star Delta bisa baca disini Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa wiring star delta menggunakan 3 buah kontaktor utama yang terdiri dari K1 (input utama) K2 (hubung star) dan K3 (hubung
delta). Dan semua itu disebut juga dasarnya telah dibahas
Rangkaian Utama,
pada
yang pemahaman artikel sebelumnya.
Pada gambar, ketika K1 dan K2 aktif atau berubah menjadi NC maka hubungan yang terjadi pada motor menjadi hubung star, dan ketika K2 menjadi NO maka K3 pada saat yang bersamaan menjadi NC. Dan perubahan ini menyebabkan rangkaian pada motor menjadi hubung delta. Bagaimana kita membuat K1, K2 dan K3 bekerja secara otomatis merubah hubung motor menjadi star delta? Perhatikan gambar dibawah ini:
gbr. wiring diagram star delta Gambar diatas adalah gambar wiring diagram star delta yang merupakan perpaduan antara interlock kontaktor dan fungsi NO dan NC dari timer. Perhatikan sekali lagi gambar di bawah ini, yang merupakan penjelasan dari gambar diatas.
gbr. penjelasan wiring diagram star delta Pada kotak yang berwarna
pink
adalah wiring diagram dari interlock kontaktor,
dan kotak yang berwarna hijau adalah kerja dan fungsi dari NO dan NC pada timer. Ketika tombol ON ditekan maka K1 akan bekerja, begitu juga T dan K2 (hubung star). Dalam hal ini K2 akan langsung bekerja karena terhubung pada NC dari T, disaat bersamaan T akan bekerja dan menghitung satuan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dimana setelah habis ketapan waktunya maka NCnya akan berubah menjadi NO begitu juga sebaliknya. Perubahan inilah yang dimanfaatkan untuk menghidupkan K3 (hubung delta). Dan wiring diagram tersebut dikenal juga sebagai Rangkaian Pengendali. Sebagai finalisasi wiring diagram star delta ini, maka saya tambahkan NC pada K2 dan K3 yang saling bertautan pada masing masing kontaktornya. Arus listrik akan mengalir terlebih dahulu pada NC K3 sebelum masuk koil K2, begitu juga sebaliknya. Hal ini semata-mata untuk menghindari terjadinya kedua kontaktor itu bekerja secara bersamaan bila terjadi hubung singkat, yang bisa menyebabkan kerusakan pada Rangkaian Utamanya, seperti pada gambar dibawah ini.
gbr. wiring rangkaian pengendali star delta Cukup itu saja penjelasan dari saya tentang wiring diagram star delta ini. Semoga penjelasan ini menjadi gerbang pembuka untuk mempelajari dan membuat wiring diagram rangkaian otomatis lainnya termasuk dasar pemograman PLC. Klik disini untuk mempelajari penerapan sistem proteksi motor listrik pada rangkaian pengendali Star Delta.
Name Plate Motor 3 Fasa
Pada umumnya name plate pada motor induksi 3 fasa terdapat hal hal penting tentang klasifikasi motor itu sendiri. Tetapi hal yang paling dasar yang perlu kita ketahui adalah Tegangan (Volt), Horse Power (HP), daya (KVA), kecepatan (RPM) dan wiring input. Dalam kesempatan ini saya hanya akan membahas tentang tegangan dan wiring input yang terdapat pada nameplate-nya saja, atau bagaimana cara membaca nameplate secara umum. Karena saya sering menjumpai pertanyaan-pertanyaan dasar tentang hal ini.
Volts
:
380V
Motor induksi 3 fasa yang standard digunakan di Indonesia adalah untuk tegangan 380V saja, dan biasanya pada nameplate nya tertulis "Volts : 380V". Untuk motor yang berdaya diatas 5 HP harus dihubung Star Delta dan yang dibawah 5 HP bisa langsug dihubung delta.
gbr. ilustrasi umum gulungan motor 3 fasa Pada motor ber nameplate seperti ini, saat start menggunakan suplay tegangan 380V, namun masing-masing fasanya hanya menerima 220V, dan pada saat delta fasanya akan menerima 380V. Maka rating motornya untuk delta adalah 380V, dan rating perfasanya (tegangan kerja) adalah 380V.
Volts
:
220V/380V
Untuk motor yang ber nameplate 220V/380V ini tidak dapat digunakan untuk Star Delta. Motor jenis ini menunjukan kalau motor dihubung delta suplaynya harus 220V, dan kalau dihubung star suplaynya harus 380V.
gbr. pengkabelan motor 220V/380V Hal ini disebabkan rating perfasa (tegangan kerja) motor tersebut adalah 220V.
Volts
:
220V/380V/440V/660V
Khusus untuk motor ini terdapat keistimewaan dalam gulungannya, karena terdapat 12 kabel dan bisa dioperasikan pada 4 macam tegangan input yaitu 220V, 380V, 440V dan 660V. Dapat dilihat ilustrasinya pada gambar dibawah ini:
gbr. ilustrasi gulungan motor 3 fasa 12 kabel Dan sistem pengkabelan-nya pun bervariasi, seperti pada gambar dibawah ini:
gbr. pengkabelan motor 3 fasa 12 kabel
Control Direct Online Starter atau DOL Starter
Direct Online Starter adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang berarti “Langsung Nyala”. Jenis kontrol ini adalah metode pengaturan yang paling dasar sekali dalam dunia kendali-mengendalikan motor. Biasanya digunakan untuk proses yang cuma membutuhkan motor bisa dihidupkan kapanpun dimanapun semua suka dengan arah putaran tertentu, jika ingin bisa dua arah ada kontrol maju-mundur atau yang dinamakan “forward-reverse”.
gambar wiring forward reverse
gambar wiring star delta
Sebenarnya kontrol DOL Starter ini pernah saya bahas sebelumnya, namun saya tidak memakai istilah DOL Starter dalam pemaparannya, dikarenakan saya ingin para pembaca dapat memahami secara bertahap mengenai dasar sebuah sistem rangkaian pengendali dan seluk beluknya, dan juga untuk menaikkan rangking pencarian blog saya di google dengan kata kunci yang umum digunakan
Rangkain Pengendali & Rangkain Utama
Sebelum mempelajari lebih dalam pembahasan tentang rangkaian pengendali dan rangkaian utama ini, ada baiknya perhatikan kembali gambar di bawah ini:
Apa Begini..
yang
bisa
disimpulkan
pada
gambar
diatas..?
Pada gambar, garis yg berwarna hijau adalah rangkaian pengendali atau rangkaian yang mengendalikan sebuah sistem kerja dari kontaktor. Dan pada garis rangkaian yang berwarna biru adalah rangkaian utamanya, karena maksud dibuatnya rangkaian ini adalah untuk menyalakan sebuah lampu dari sebuah sumber listrik. Sama halnya bila kita ingin membuat rangkaian yang ingin menghidupkan sebuah motor 3 phasa,. Artinya kita harus paham dan mengenal arti sebuah rangkaian pengendali dan rangkaian utama dalam membuat sebuah rangkaian kerja.
InterLock Kontaktor
Sebelumnya klik disini untuk mempelajari simbol-simbol gambar teknik listrik. Lalu perhatikan gambar dibawah ini:
Apa
yang
akan
terjadi
ketika
tombol
ditekan?
Pada gambar terlihat Kontaktor dan Relay saling terhubung, tetapi pada Relay terlebih dahulu terhubung pada NO dari Kontaktor. Ketika tombol ditekan maka arus listrik akan mengalir ke koil Kontaktor dan mengalir juga pada Relay karena NO dari Kontaktor akan berubah menjadi NC dan mengalirkan arus listrik ke koil Relay. Akan tetapi ketika tombol di lepas maka kedua peralatan tersebut (Kontaktor dan Relay) akan mati dan tidak bekerja. Kesimpulannya: semua aktivitas kerja dua peralatan itu tergantung pada kerja tombol. Perhatikan kembali gambar di bawah ini..
Pada gambar tersebut NO dari Kontaktor saya pindahkan dan diparalelkan dengan
tombol, dan Relay pun menjadi paralel dengan Kontaktor. Maka ketika tombol ditekan maka arus listrik akan menghidupkan Kontaktor, selain itu perhatikan NO dari Kontaktor.. YAHHH... NO Kontaktor menjadi NC dan mengalirkan juga arus listrik dari sumber. Maka ketika tombol dilepaspun arus listrik tetap akan mengalir pada rangkaian. Kesimpulannya: arus listrik aka tetap mengalir pada rangkaian walaupun tombol dilepas. Lalu bagaimana mematikan arus listriknya? perhatikan gambar dibawah ini
Yahhh... hanya butuh tombol pemutus NC yang terhubung sebelum arus listrik ke tombol penghubung. Karena pemutusan arus listrik sesaatpun bisa memutuskan arus listrik pada rangkaian..
Wiring Diagram Motor Bolak Balik (Forward Reverse)
Motor Bolak Balik ini adalah salah satu kerja motor induksi 3 phasa yang sering digunakan pada mesin mesin produksi oleh banyak kalangan industri, baik industri kecil maupun industri besar. Secara spesifik penggunaannya tidaklah terlalu penting, karena mesin mesin produksi terus mengalami perkembangan dari segi pemanfaatan dan kontruksi mesinnya itu sendiri. Namun secara prinsipalnya adalah sama, yaitu membolak balikkan arah putaran motor induksi dengan tombol tombol atau rangkaian interlock tertentu. Baiklah.. langsung saja saya jelaskan prinsip sederhana dari rangkaian Motor induksi 3 phasa Bolak Balik atau Forward Reverse, melalui bahasa gambar agar mudah mempelajarinya. Coba lihat gambar di bawah ini
Dalam gambar diatas dijelaskan:
gambar A: arah putaran motor ke arah kanan bila urutan phasa input R-S-T masuk dalam rangkaian Breaker dan Kontaktor ke motor. gambar B: arak putaran motor ke arah kiri bila urutan phasa input yang masuk dalam rangkaian dan ke motor adalah kebalikannya, yaitu T-S-R
Klik disini untuk mengetahui secara teoritis bagaimana arah putaran motor menjadi bolak balik sesuai dengan urutan phasa input. Lalu perhatikan gambar berikut dibawah ini.
Dalam gambar diatas dijelaskan
gambar A: Saya sudah menambahkan thermal overload dan 2 kontaktor dalam rangkaian, yaitu K1 dan K2. Dalam gambar A ini K1 dalam posisi NC atau sedang dalam kondisi ON, dan K2 dalam posisi Off. Lihatlah bagaimana urutan phasa input R-S-T masuk dalam rangkaian, sehingga putaran motor menjadi kearah kanan. gambar B: Dalam gambar B ini urutan phasa input yang masuk dalam rangkaian adalah kebalikannya, yaitu T-S-R bila K2 dalam posisi NC atau ON, dan K1 dalam posisi Off. Dan membuat arah putaran motor menjadi kearah kiri.
Dalam penggambaran realnya atau Rangkaian Utamanya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
urutan phasa input motor R-S-T
urutan phasa input motor T-S-R
Pada gambar A dibawah ini adalah wiring untuk menghidup matikan K1 dan K2 satu persatu. Artinya adalah: bila tombol hijau ditekan, maka K1 akan bekerja dan berhenti bila tombol dilepas. Begitu juga K2 bila tombol merah ditekan dan dilepas. Bisakah Anda bayangkan bila tombol tombolnya ditekan bersamaan ?? iya... pada rangkaian utamanya akan terjadi korsleting 3 phasa!! Lalu bagaimana kelanjutannya..?? Lihat gambar B !!
klik gambar untuk memperbesar
Untuk membuat kerja K1 dan K2 secara bergantian, kita bisa memanfaatkan NC pada masing masing kontaktor seperti pada gambar B. NC dari K1 dipasang seri pada jalur input koil K2, begitu juga sebaliknya, NC dari K2 dipasang seri pada jalur input koil K1. Lalu lihat gambar C dan D !! bila tombol hijau ditekan, maka K1 akan bekerja dan NC dari K1 akan menjadi NO yang menyebabkan tombol merah atau K2 tidak akan bisa berfungsi karena jalur inputnya terputus selama K1 masih bekerja. Begitu juga sebaliknya yang terjadi bila tombol merah ditekan setelah K1 tidak bekerja. Sebagi finalisasi wiring rangkaian Forward Reverse ini, kita harus memasang juga sistem Proteksi Motor untuk mengamankan motor dari beban lebih dengan menggunakan NC dari Thermal Overload yang telah terpasang sebelumnya, seperti pada gambar berikut dibawah ini
Dan saya sertakan juga wiring rangkaian Forward Reverse ini dengan sistem interlock untuk fungsi kerja motor lain yang mungkin Anda butuhkan.
Demikian saja pembahasan tentang Wiring Motor Bolak Balik (Forward Reverse) ini. Semoga bermanfaat
Wiring Diagram Rangkaian Lampu Flip Flop Menggunakan TDR (Timer)
Rangkaian sederhana lampu flip flop ini menggunakan TDR (Time Delay Relay) atau yang kita kenal dengan Timer dalam proses kerjanya. Penggunaan Tmer ini sangat penting dalam rangkaian lampu flip flop ini, karena kita dapat dengan mudah mengatur periode waktu masing masing lampu ketika ia bekerja/nyala. Rangkaian ini dapat kita kondisikan dengan rangkaian kerja motor induksi 3 fasa yang mempunyai proses kerja yang sama, tentunya dengan kebutuhan kerja motor yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai contoh motor water pump yang diharuskan bekerja 24 jam non stop, yang tentunya sangat rentan dengan kerusakan pada motor. Dalam kasus seperti itulah rangkaian ini sangat dibutuhkan, tentunya dengan menggunakan 2 atau 3 motor yang bekerja secara bergantian. Yaitu dengan cara mengganti Lampu pada rangkaian, dengan Kontaktor yang sesuai dengan kapasitas motor water pump yang akan digunakan. Baiklah.. disini saya tidak akan membahas lebih jauh tentang rangkaian water pump yang dicontohkan diatas (kecuali bila ada request dikomentar atau di Page), dan lebih fokus pada rangkaian sederhana lampu flip flop menggunakan Timer. Lihat gambar dibawah ini
Wiring Diagram Rangkaian Lampu Flip Flop Menggunakan TDR (Timer)
Pada rangkaian Lampu Flip Flop diatas, saya menggunakan 3 Timer untuk 3 lampu LED Panel, Anda bisa saja menggunakan 2 timer dan 2 lampu LED Panel dengan menghilangkan LED Panel tengah (LED Yellow). Caranya terserah Anda.. :P (perhatikan gambar dan mencoba sendiri.. ok..)
Peralatan:
MCB Push Botton ON dan OFF LED Panel : 3 pcs = Red, Yellow and Green (Type apa saja, 220V) Relay Magnetic : 2 pcs = R1 dan R2 (Omron MK2P-1, 220V) Timer : 3 pcs = T1, T2 dan T3 (Omron H3CR-A8, 220V)
Cara Kerja:
Rangkaian ini menggunaka MCB sebagai pengaman dan rangkaian Interlock Contactor, Anda bisa saja tidak menggunakan rangkaian Interlock Contactor dalam wiringnya sehingga MCB langsung tersambubg dengan NC dari R2. Ketika tombol ON ditekan maka arus akan mengalir melalui NC dari R2 menuju koil T1 dan LED Red setelah melalui NC dari T1 itu sendiri, sehingga LED Red menyala. Setelan tercapai tetapan waktu dari T1, maka LED Red akan mati bersamaan dengan terlepasnya NC dari T1. Dan bersamaan pula NO dari T1 menjadi terhubung dan arus langsung menuju koil T2 dan LED Yellow setelah melalui NC dari T2 itu sendiri, sehingga LED Yellow menyala. Setelan tercapai tetapan waktu dari T2, maka LED Yellow akan mati bersamaan dengan terlepasnya NC dari T2. Dan bersamaan pula NO dari T2 menjadi terhubung dan arus langsung menuju koil T3 dan LED Green setelah melalui NC dari T3 itu sendiri, sehingga LED Green menyala. Setelan tercapai tetapan waktu dari T3, maka LED Green akan mati bersamaan dengan terlepasnya NC dari T3. Dan bersamaan pula NO dari T2 menjadi terhubung dan arus langsung menuju R2, sehingga NC dari R2 akan terlepas dan memutuskan arus pada rangkaian. Akibat terputusnya arus pada rangkaian, maka R2 juga akan mati dan membuat NC dari R2 menutup kembali, sehingga arus akan kembali lagi menuju rangkaian setelah melalui NC dari R2. kejadian tersebut berlangsung sangat cepat, sehingga kerja rangkain ini (NC dari R2) bisa juga disebut Auto Reset. Karena itulah R2 dengan NCnya, menjadi Otak dari Rangkaian Lampu Flip Flop otomatis ini. Sama halnya pada sistem kerja rangkaian Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung pada posting saya sebelumnya. Rangkaian akan menjadi normal kembali seperti semula (NO dan NCnya), dan arus kembali lagi menuju koil T1 dan LED Red setelah melalui NC dari T1 itu sendiri, sehingga LED Red menyala. begitu seterusnya..
Simbol - simbol gambar listrik untuk Single Line Diagram rangkaian pengendali.
Catatan: NO dan NC yang terdapat pada gambar adalah NO NC dari semua peralatan yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu: Kontaktor, Relay, Timer dan Tripper / Over Load. Tinggal bagaimana kita menamakannya, contoh: NOK, NCT, NOR atau NC OL.
Simbol - simbol gambar listrik untuk Three Line Diagram
Keterangan gambar: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Gulungan motor 3 phasa No Fuse Breaker Tripper / Over Load Kontaktor Transformator Pilot Lamp Ground Terminal
Simbol
-
simbol
gambar
listrik
untuk
Single
Line
Diagram
Keterangan gambar: 1. NO dan NC Utama
2. No Fuse Breaker 3. Air Circuit Breaker 4. Fuse 5. Resistance 6. Rectifier 7. Thyrifier 8. Shunt Capasitor 9. Reactor 10. CT Current Transformer 11. Power Transformer 12. AC Generator 13. Motor 14. Frequency meter 15. WATT meter 16. Ampere meter 17. Volt meter 18. Zero-Phase Sequence 19. Reactive Power meter 20. Magnetic Contactor
Instalasi Power Factor Controller RVC from ABB
Sebagai permulaan akan saya undang anda mengetahui spesifikasi tentang PF Controller RVC ini ke situs resminya.. klik disini
Sebenarnya PF Controller RVC ini sudah mempunyai fungsi tombol Manual dan Automatisnya dalam melakukan fungsi kerjanya.. namun disini saya akan membahas Bagaimana membuat wiring diagram modifikasinya agar bisa juga dijalankan secara manual dan Automatic secara "real" dalam bentuk penambahan tombol dan lampu indikator serta penggunaan select switch dalam penggunaannya. Serta penjelasan sedikit tentang sistem kerjanya yang menggunakan wiring
pengaman untuk melindungi RVC ini dari beban dan tegangan berlebih. Oke.. tidak panjang lebar, saya perlihatkan dahulu gambar wiring diagramnya..
Klik Gambar untuk memperbesar
Keterangan dan Penjelasan :
Sumber Listrik Trafo 21 kv/380 v 1250 kva diameter kabel input ke Panel Kapasitor : 300 mm x 3 Nilai perKapasitor Bank : 50 kvar
Load Break Switch 800 Ampere MCB utama 10 Ampere CT c/k 2000/5 Reactive Power Regulator (RVC ABB) = 12 channel (output) MC (25A)= Magnetic Contactor utama untuk menghidupkan rangkaian ini MC 1 (25A)= Magnetic Contactor untuk fungsi manual K1, K2, K3... K12 (95A) = Magnetic Contactor untuk Kapasitor R1, R2, R3... R12 = Relay Contact 8 pin untuk menghidupkan Magnetic Contactor dari Kapasitor Bank (sumber arus untuk menghidupkan MC Utama Kapasitor bersumber dari MCB utama rangkaian) R13, R14, R15, R16 = Relay Contact 11 pin untukmenghubung dan memutuskan fungsi manual dan automatic dari rangkaian ini Lamp Push Button on & off, adalah manual system rangkaian ini
Pertanyaan Umum Teknik Listrik Industri
1 kva Berapa Amper ? (Teori Umum) KVA adalah satuan bagi daya yang dihasilkan oleh tenaga listrik,yakni hasil kali antara tegangan llistrik(volt) dengan kuat arus(ampere) jadi bila maka = bila maka = dan maka = (Teori bila maka = = ket. Ukuran CONTOH: bila 1KVA voltasenya dalam 1000/380 voltasenya dalam 1000/220 tegangan dalam 1000/100 = sebesar 1KVA = sebesar 1KVA = diubah 1KVA = 10 4,5 ke 100 2,6 220 1000VA 380 jadi volt terdapat Ampere volt terdapat Ampere volt terdapat Ampere Lain) volt terdapat 0.38 Amper tetap Kabel
voltasenya dalam 1 /
sebesar 1KVA (1.732) 1.52
380 /
1.732
adalah
satuan Milimeter
rumus
kabel 2,5 mm artinya kabel tersebut mempunyai luas penampang 2,5 mm berapa diameternya? rumus L 2,5 r² r r maka d d d dan L = = L r d K p L d K = r = = (L d = (L 1 Ada 1 mm 1 *) 1 kw = mencari p 3,14 2,5 v2,5 = jari2nya: r² r² 3,14 3,14 0,89 diameternya r 0,89 mm (kebalikannya) r² 0,89² 2,48 lingkaran lingkaran lingkaran lingkaran 3,14 x x p x x (K (L 7/22) K dari 7/22 Kabel (L x Untuk x 4) Berapa x 7/22 = Amper x x = x r² r r d d 7/22) 7/22) r² 7/22 4) d² ?
= = = =
x x / /
= = =
2 2 1,78 Luasnya x
x
= 3,14
p x
x
= = = = = = = 2 p = 1/2 akar x = akar x mm x dari 22/7 p 2 x
luas jari2 diameter keliling =
1/2
x
untuk 3 mm untuk
yang Amper dan untuk
ada
juga yang 1.76 tegangan (Horse
mengatakan mengatakan Amper 380V ?
Berapa
HP
Power)
Menurut konversi satuan international, 1.1 kW (kilo watt) adalah sama dengan 1.475 HP ... Ya, HP memang Horse Power .Istilah lain adalah PK (singkatan kata dari bahasa Belanda Paar Kraatt) 1 HP = 0.745 kW = 745 watt